Sebagai Bu acil
Sebagai Bu astrid
Sebagai Pak RT
Sebagai Sintut
Sebagai Kader
Sebagai Bu jito
Sebagai Teman
THYPOID
Di desa kali dowo mempunyai satu poskesdes yang di kelola oleh satu bidan. Sebagian besar warga disini
kurang mengetahui pengetahhan dan kesadaran tentang kesehatan. Kegiatan sehari – hari seperti
mandi, mencuci baju, BAB, BAK masih di sungai.
Bu jito : “ Ya bu astrid, selamat pagi juga .. looh tumben bu cuciannya buaaaaaanyaakk bangett
Bu Astrid : “ Iya bu, kemarin-kemarin malas banget mau nyuci badan saya pegel-pegel
Bu Acil : “ (Sambil mencuci sayur-sayuran) waaah, pasti ibu malemnya nglembur ya sama pak
Astid ?
Bu Cindy : “ Pagi ibu – ibu yang cantik .. sudah pada rame ya disini ? misi ya buu saya mau EE’ dulu
..
Bu Jito : “ Walahhh bu .. bu... wong biasa mandi bareng aja masih malu- malu
Sesampainya di rumah bu acil segera masak untuk keluarga.Beberapa menit kemudian anaknya pulang
sekolah.
Sintut : “ Ya biasa bu di ajarin itung-itungan, aku laper nih buuu.. ibu masak apa ?
Bu Aci : “ Ibu masak pindang sama sayur kangkung kesukaan bapakmu kalau mau ambil sendiri di
meja yaa ?
Sintut : “ yaa ibu pindang lagi pindang lagi, ya udah lah bu, aku mau makan di luar saja
Bu Acil : “ Ya di syukurin aja nduk .. wong adanya kaya gitu, beruntung sudah masakin
Sintut : “ ya ngga makan apa-apa bu, Cuma makan masakan ibu tadi siang
Ibu : “ ya sini naak coba ibu lihat, di kasih minyak angin saja mungkin hanya masuk angin saja
Pada keesokan harinya pada jam istirahat anak- anak bermain seperti biasanya, namun sintut terlihat
murung dan tidak ikut bermain.
Bu guru : “ ya udah kamu kalau begitu kalian antar sintut ke rumah yaa..
Temen 1 dan 2 : “ iyaa bu ini tadi sintut badannya panas, sama perutnya sakit
Bu Acil : “ looooohh gimanaa koq bisa ? ya udah istirahat di kamar dulu, ibu tak cari obat di
warung bu cindy dulu
Bu Acil :”gak tahu bu, sejak semalam sudah panas, udah tak kasih minyak angin tapi belum
sembuh”
Bu Jito :”suamiku juga sudah 7 hari gak masuk kerja, badannya panas gak turun-turun”
Pak RT : “ Pagi ibu-ibu, wahhhh pagi-pagi sudah nimbrung di depan rumah,pasti lagi ngomongin
saya ?
Bu Acil : “ ini loohh pak saya bingung sintut dari kemarin badannya panas
Bu Jito : “ Iya paak suami saya juga badannya panas, sudah 7 hai ngga masuk kerja
Pak RT : “ demi kesejahteraan bersama ngga usah bingung ibu-bu langsung di periksa ke
poskesdes saja ( sambil menyisir rambutnya )
Bu Acil : “ iya ini bu putri saya sejak tadi malam badannya panas dan perutnya sakit
Bu bidan : “ mari dek saya priksa dulu ( sambil menuju ke tempat pemeriksaan) apa yang adik
rasakan sekarang ?
Sintut : “ ini bu badan saya panas, lemes, perutnya sakit sejak tadi malam
Bu Acil : “ ya biasa bu .. di sungai bareng sama bu cindy ee’ dan bu astrid nyuci baju
Bu bidan : “ weeess.. weess.. weesss baiklah sekarang adik sintut saa ambil darahnya untuk
pemeriksaan lab, besok ibu kesini lagi untuk mengambil hasilnya, sekarang saya beri obat penurun
panas sama sakit perut ya, di minum 3x1 / hari ya buuu .. ( bu bidan mengambil sampel darah sintut )
Pada malam hari pak RT datang ke rumah ibu Astrid menjenguk suami ibu astrid yang sedang
sakit
Pak RT : “ Assalamu’alaikum..
Bu Astrid : “ wa’alaikum salam , eehhh pak RT, monggoh pak silahkan masuk, silahkan duduk pak
Pak RT : “ Iyaa bu terima kasih, gimana bu keadaan suaminya sudah membaik apa belum ?
Bu Astrid : “ Belum pak, saya bingung harus di apain lagi sudah minum obat sana-sini belum sembuh
panasnya juga semakin tinggi, dan tidak nafsu makan
Pak RT : “ baiklah, `besok biar saya suruh bu bidan kesini untuk memeriksa keadaan pak rahmat “
Bu bidan : “ untuk lebih biaknya dek sintut di rawat di puskesmas agar tidak parah
Bu Acil : “ iya buu .. saya akan membawa sintut ke puskemas ( Pergi meninggalkan puskesmas)
Pak RT datang
Bu Bidan : “ wa’alaikum salam .. ehh pak RT ada yang bisa saya bantu pak ?
Pak RT : “ ini loh bu, pak rahmat suaminya bu astrid sakit panas belum sembuh – sembuh,
saya bermaksud mengundang bu bidan untuk ke rumah bu astrid untuk memeriksa pak rahmat
Bu bidan : “ iya pak RT, bagaimana ya pak warga kita ada yang terkena typus.
Bu Bidan : “itu lohh sintut anaknya bu Acil, penyakit typus ini bisa tertularkan pada masyarakat jika
kita tidak memberi informasi, karena sebagian masyarakat disini masih melakukan kegiatan seperti
mandi, cuci pakaian, cuci bahan makanan BAK serta BAB disungai.hal itu merupakan faktor terbesar
yang menjadi penyebab penularan dari bakteri Salmonella Thyposa. Bagaimana kalau kita adakan upaya
penyuluhan untuk upaya tindak lanjut?
Pak RT : “wah ide bagus itu bu, kapan ya sekiranya ini bisa dilakukan?”
Bu Bidan : “ bagaimana kalau nanti sore? Habis duhur soalnya semakin cepat semakin baik”
Pak RT : “nggak papa bu, mumpung hari ini hari libur nanti saya bantu siarkan lewat microphone
masjid.”
Bu Bidan : “terima kasih ya pak atas bantuannya, sekarang saya langsung kerumah Bu Astrid untuk
memeriksa suaminya sekaligus mampir ke tempatnya bu kader.”
Malam harinya pengelola Puskesdes pergi kerumah pak RT untuk membicarakan penyuluhan
tentang pencegahan penyakit thypus.
Kader dan bidan: “assalamualaikum”
Kader : “iya pak RT , begini, warga kita ada yang terkena penyakit thypus, penyakit ini bisa
tertularkan pada masyarakat jika kita tidak memberi informasi tentang cara pencegahannya, kita lihat
saja sebagian warga masyarakat disini masih melakukan sebagian besar kegiatannya di sungai dan itu
merupakan faktor terbesar yang menjadi penyebab penularan dari bakteri salmonella thyposa,
bagaimana kalau kita mengadakan penyuluhan sebagai upaya tindak lanjut ?? “
Pak RT : “baiklah kalau begitu. Saya juga menemukan warga yang sedang sakit dan tidak sembuh-
sembuh. Saya akan persiapkan tempat dan waktunya..
Setelah dapat pengumuman dari pak lurah, warga desa datang dengan antusias ke
acar penyuluhan. Acara tersebut dibuka dengan pidato dari bapak RT.
Warga : “ waalaikumsalam.
Pak RT : “ sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada petugas kesehatan yang telah
mengadakan kegiatan penyuluhan di desa ini, dan tak lupa juga kami ucapkan kepada bapak ibu semua
yang menyempatkan sedikit waktunya dalam acara ini. Baik kalau begitu tidak usah berlama- lama, kita
langsung saja ke inti dari penyuluhan ini yaitu tentang permasalahan kesehatan. Dalam hal ini akan
disampaikan oleh pihak petugas kesehatan. “
Kader : “ baik, terimakasih atas waktu yang diberikan kepada kami, langsung saja pada inti
dari acara ini yaitu untuk mengenal permasalahan kesehatan di desa ini, bapak dan ibu, biasanya disini
terkena penyakit apa saja ?? “
Warga 1 : “ waaah , kami gak tahu bu, soalnya kami biasa berobat ke dukun atau orang pintar di
desa ini “
Bidan : “ terus penangananya bagaimana jika ada anggota keluarga yang sakit ?
Warga 3 : “ biasanya yaa, kami belikan obat di warung, atau kami memakai minyak bila sakit perut “
Warga 2 :” kadang-kadang dari daun obat yang ditumbuk halus , tapi kami tidak mengerti itu daun
apa.. “
Bidan :” kemudian bagaimana cara pengolahan makanan, naah, biasanya ibu-ibu nih yang tahu
bagaimana caranya..”
Warga 1 : “ (angkat jari) biasanya kami masak sesuka hati, kan ikannya dari tambak sendiri..”
Warga 2 :” kami mengambil sayur-sayuran dari sawah kami sendiri , setelah itu kami mencucinya di
sungai dan setelah itu saya masak, ya masak seperti biasa.. “
Kader : “ ooh begitu , dari keteranagn beberapa warga tentang gejala-gejala yang dialami dan
juga penelitian yang telah dilakukan, maka dapat kami simpulkan kemungkinan penyakit sekarang
adalah thypus..”
Bidan : “ karena penyakit ini banyak di masyarakat, ada yang tahu tentang apa thypus itu ??? “
Kader : “ baiklah kami akan menjelaskan tentang apa itu thypus dan bagaimana pencegahannya.
Thypus adalah infeksi akut dengan demam yang disebabkan oleh kumn salmonella thyposa. Thypus
disebabkan oleh bakteri yang hidup di tempat yang kotor dan dapat menyebar dari manusia ke manusia
“
Kader : “ berbahaya dong bu , karena dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus
dan komplikasi lainnya “
Kader : “ komplikasi itu nanti menyebabkan penyakit lainnya, jadi bukan hanya thypus yang akan
di derita tapi penyakit lainnya.. “
Kader : “ hal itu terjadi karena pemeliharaan kebersihan di desa ini masih kurang sehingga
penyebaran kuman sangat mudah “
c. Pemberantasan lalat
e. Pilih makanan yang telah diolah dan disajikan dengan baik ( memenuhi syarat kesehatan )
f. Jamban keluarga harus cukup jauh dari sumur ( harus sesuai standar pembuatan jamban yang baik )
a. Imunisasi
Warga 1 : “ ooh begitu ya bu. Teruus misalnya ada keluarga atau tetangga kita yang terkena thypus,
apa tindakan yang kita lakukan ?
Bidan : “ jadi begini bu, pertolongan pertama pada penderita thypoid yaitu
Pak RT : “ baiklah bapak dan ibu , demikianlah acara penyuluhan tentang penyakit thypoid yang
mulai muncul di desa tercinta kita, maka marilah kita menjaga lingkungan serta kesehatan kita agar
terhindar dari bahaya penyakit yang suatu saat menyerang tubuh kita “
Setelah penyuluhan selesai, pak rahmat di periksa dan ternyata beliau positif menderita thypoid
dari sayur-sayuran yang biasa dia makan setelah di cuci di sungai yang juga tempat BAB, BAK, mencuci
baju dan aktivitas warga yang lainnya, dan kemudian pak rahmat dan sintut di beri perawatan oleh
kader kesehatan.
Warga lain masih tetap ada yang BAB, BAK dan melakukan aktivitas lain di sungai. Kader
kesehatan pun terus melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk menyadarkan warga di desa cicitcuiit
tentang arti kesehatan lingkungan bagi dirinya, dan mengupayakan agar ada pembangunan WC umum
atau WC pribadi yang dapat mencegah penularan penyakit