Anda di halaman 1dari 3

Diabetes Pada Lansia

Diabetes yang merupakan salah satu dari lima kondisi kronis palinhg utama yang mempengaruhi
lansia, tidak dapat disembuhkan. Alih alih, lansia dengan diabetes harus belajar untuk menguasai
program pemantauan dan perawatan yang melibatkan banyak partisipasi klien. Banyak perubahan
terkait usia membuat lansia sulit untuk mematuhi rencana keperawatan. Hal ini tidak berarti bahwa
perawatan harus didelegasikan kepada orang lain, malahan perawat harus berusaha dengan giat
bersama klien untuk mengimbangi deficit terkait usia guna meningkatkan kemampuan klien dalam
melakukan aktifitas perawatan diri yang memungkinkan.

Penuaan Normal

Walaupun lansia dapat mengalami diabetes lebih sering daripada kelompok usia yang lebih
muda, kondisi maupun kondisi normal dari proses penuaan ini bukanlah hal yang tidak dapat
dihindarkan. Beberapa berubahan terkait usia meningkatkan resiko diabetes namun pada kenyataan
nya dapat memperbesar kesempatan seseorang untuk mengalami penyakit ini pada setiap decade
kehidupan nya. Perubahan diatas juga mencakup perubahan status gizi dan fungsi endokrin.

Selama decade terakhir kehidupan, banyak lansia cenderung untuk mengalami penambahan
berat badan, bukan karena mereka mengkonsumsi kalori lebih banyak tetapi karena perubahan rasio
lemak otot dan penurunan laju metabolisme basal. Hasilnya, seseorang yang memliki berat badan
normal selama kehidupan nya mungkin menemukan bahwa, dengan penuaan berat badan mereka
meningkat secara bertahap. Ketidakseimbangan nutrisi ini dapat memengaruhi berbagai system tubuh.
Dalam hubungan nya dengan system endokrin penambahan beban kalori yang tidak diperlukan dapat
menjadi predisposisi bagi seseorang untuk mengalami diabetes.

Peubahan fungsi fisik yang dapat terjadi pada tahun tahun terakhir dapat menutupi tanda dan
gejala diabetes dan menghalangi lansia untuk mencari bantuan medis. Keletihan, perlu bangun pada
malam hari untuk buang air kecil, dan infeksi yang sering merupakan indicator diabetes yang mungkin
tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarga nya karena mereka percaya bahwa hal tersebut
adalah bagisan dari proses penuaan itu sendiri.

Patofisiologi

Diabetes militus adalah suatu gangguan metabolic yang melibatkan sebagai system fisiologis
yang paling kritis adalah melibatkan metabolism glukosa. Fungsi vascular, irenal, neurologi dan
penglihatan pada orang yang mengalami diabetes dapat terganggu dengan proses penyakit ini,
walaupun perubahan-perubahan ini terjadi pada jaringan yang tidak memerlukan insulin untuk
berfungsi.

Beberapa kondisi dapat terjadi predisposisi bagi seseorang untuk mengalami diabetes.
Walaupun terdapat dua tipe yang dominan. Diabetes militus tergantung insulin (insulin-dependen
diabetes militus( IDDM)), atau diabetes tipe I, terjadi bila seseorang tidak mampu untuk memproduksi
insulin endogen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Tippet diabetes tipe ini, dialami oleh
orang yang lebih muda. Diabetes militus tidak tergantung insulin (non-insulin-dependent-diabetes-
militus(NIDDM)), atau diabetes tipe II, adalah bentuk yang paling sering pada penyakit ini. Antara 85-
90% orang dengan diabetes memiliki tipe NIDDM, yang lebih dekat dihubungkan dengan obesitas
daripada dengan ketidakmampuan untuk memproduksi insulin.

NIDDM, bentuk penyakit yang paling sering diantara lansia, adalah ancaman serius terhadap
kesehatan karena beberapa alasan. Pertama. Komplikasi kronis yang dialami dalam hubungannya
dengan fungsi penglihatan sirkulasi, neurologi, perkemihan dapat lebih menambah beban pada system
tubuh yang telah mengalami penurunan akibat penuaan. Kedua, sindrom hiperglikemia hyperosmolar
non ketotik, suatau komplikasi diabetes yang dapat mengancam jiwa. Hiperglikemia, meningkatkan
osmolalitas serum dan dehidrasi, yang terjadi lebih sering diantara lansia.

Manisfestasi KLinis

Banyak tanda dan gejala awal NIDDM yang mungkin samar-samar dan tidak spesifik, sehingga lansia
mungkin menganggapnya sebagai hal yang tidak penting dan mengabaikan untuk mencari perawatan
oleh karena itu, pada lansia, diagnosis actual dibetes sering dibuat ketika penyakit telah mencapai tahap
lanjut atau telah di picu oleh masalah kesehatan lain. Retinopati (perubahan patologis pada bagian
dalam mata) dapat dideteksi selama pemeriksaan mata rutin, sebagai awal untuk pemeriksaan
diagnostic lebih lanjut peninggian nilai-nilai laboratorium yang di temukan selama hospitalisasi dapat
juga menjadi awal untuk evaluasi lebih dtail dalam mengungkapkan adanya . NIDDM.

Adanya perubahan status kesehatan yang persisten harus diselidiki. Peningkatan berkemih (polyuria)
rasa haus yang berlebihan (polydipsia), rasa lapar yang jelas (polifagia), dan kerentanan terhadap infeksi
(khususnya jamur) adalah indicator-indikator yang sering muncul pada semua usia dan mungkin
terdapat dalam derajat yang bervariasi pada lansia. Penglihatan kabur, yang diakibatkan dari efek
hiperglekemia pada lansia ocular, mungkin tidak dapat dikenal sebagai gejala diabetes pada lansia.

Penatalaksanaan

1. Pencegahan Primer

Diperkirakan 65 sampai 80% dari kasus NIDDM dapat dicegah melalui program nutrisi yang
sehat. Mempertahankan berat badan ideal adalah pertimbangan yang penting untuk semua lansia,
tidak hanya untuk menghilangkan stress pada sendi dan meningkatkan mobilitas tetapi juga untuk
mengurangi risiko terjadi nya diabetes. Berat badan yang tidak diinginkan dapat diturunkan selama
tahun-tahun terakhir melalui kombinasi dan nutrisi dan latihan yang optimal.

Masalah keuangan dapat membatasi kemampuan lansia untuk membeli makanan bergizi.
Beberapa pentunjuk konsumen yang sangat baik untuk membeli makanan bergizi. Beberapa
petunjuk konsumen yang sangat baik untuk membeli dan menyiapkan sejumlah kecil makanan yang
tidak mahal telah tersedia dan terbukti sangat membantu. Bantuan mungkin diperlukan dengan
transportasi atau alat khusus untuk memungkinkan klien dengan ketidakmampuan fisik dalam
mempertahanlan kemandiriannya.
Pendidikan tentang kebutuhan diet mungkin diperlukan. Suatu perencanaan makanan yang
terdiri dari 10% lemak, 15% protein, dan 75% karbohidrat lompleks (presentase berdasarkan kalori)
direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak dalam diet ini hanya
mencegah aterosklerosis, tetapi juga meningkatkan aktivitas reseptor insulin.

Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes. Pemeriksaan sebelum latihan
sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa klien lansia secara fisik mampu mengikuti program
latihan kebugaran. Pengkajian pada tingkat aktivitas klien yang terbaru dan pilihan gaya hidup dapat
membantu menentukan jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjsalan atau berenang, dua
aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sangat baik untuk para pemula.

2. Pencegehan Sekunder

Penapisan

Deteksi dan intervensi dini membantu dini membantu membatasi efek serius dari NIDDM pada
lansia. Pengambilan riwayat secara hati hati dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan
klien yang biasa dan mengindikasikan apakah ia mengalami perubahan-perubahan yang menjurus
arah NIDDM. Secara khusus, orang yang mengalami obesitas dengan riwayat keluarga mengalami
penyakit tersebut sebaiknya ditanya tentang tanda dan gejala yang sebelumnya dibahas secara
seksama.

Anda mungkin juga menyukai