Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eka Ary Ramadhani

NIM : 13.71.014691

Golongan obat antihipertensi beserta mekanisme kerjanya :

1. Diuretik
Mekanisme kerja : menghambat absorbsi garam dan air sehingga volume darah dapat
menurun akibatnya tekanan darah ikut turun.

Diuretik ini dibagi menjadi 3 yaitu


a) Golongan thiazid yang bekerja pada tubulus distal dengan kerja meningkatkan
ekskresi Na+ dan Cl-. Contoh: HCT dan indapamid
b) Golongan diuretik kuat yang bekerja di ansa henle bagian assendens dengan kerja
menghambat kotranspor Na+, K+, Cl-, dan menghambat resorpsi air dan elektrolit.
Contoh: furosemid, torasemid, asam etakrinat dan bumetamid.
c) Golongan diuretik hemat kalium, contohnya : triamteren, amilorid, dan
spironolakton.

2. Alfa blockers
Mekanisme kerja : memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos
pembuluh.

Dibedakan menjadi 2 yaitu


a) Alfa blockers nonselektif, contoh : fentolamin
b) Alfa 1 blockers selektif, contoh : prazosin, terazosin. Doksazosin dll.
3. Beta blockers
Mekanisme kerja : menempati reseptor beta adrenergik. Blokade reseptor ini
menyebabkan penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin.

4. Agonis alfa 2
Mekanisme kerja : menstimulasi reseptor alfa 2 yang berdaya vasodilatasi. Contoh:
Klonidin

5. Antagonis kalsium
Mekanisme kerja : menghambat pemasukan ion Ca ke dalam sel sehingga
penyaluran impuls dan kontraksi dinding pembuluh.

6. Panghambat RAS (Renin Angiotensin Sysem)


Mekanisme kerja : mencegah pengubahan angiotensin I menjadi angiotensin II yang
berdaya vasokonstriksi kuat. Selain itu menghambat
pembentukan aldosteron yang bersifat retensi garam dan air.

7. Vasodilator
Mekanisme kerja : berkhasiat vasodilatasi langsung terhadap pembuluh darah
sehingga tekanan darah turun.

Anda mungkin juga menyukai