Cerpen Putri Pinang Masak
Cerpen Putri Pinang Masak
dan
“Puteri Senuro”
Hamid menyanggupi
caci maki. Melihat lukisan tersebut, Sultan murka dan marah tanpa
kalau di paha kiri atas (dekat kemaluan) istrinya terdapat tahi lalat
usut ternyata hasil tetesan tinta yang tanpa disengaja dan disadari oleh
Abdul Hamid waktu dia mengantuk malam itu jatuh tepat di paha
tentara Sultan.
Islam.
Karena keahlian dan kepandaiannya, kian hari keberadaan Abdul
Sungging).
maksud dan tujuan mereka diterima dengan baik dan tangan terbuka
kerajinan lainnya.
Masak.
dulu mengetahuinya.
air rebusan jantung pisang itu lalu dibuat mandi oleh Puteri, akibatnya
ragu apakah benar orang yang berdiri dihadapan mereka adalah Puteri
karena ini adalah perintah Sultan dan tidak boleh dilanggar, maka
tersebut, murkalah Sang Sultan dan seketika itu Puteri Nafisah di usir
pun kemudian hidup tenang dan terlepas dari niat Sang Sultan.
Sultan sebelumnya.
Putri secara paksa. Namun sebelum para pengawal istana sampai, para
Mendapati berita itu, Puteri dan keluarganya sangat terkejut dan sedih
bukan kepalang. Mereka berunding, usaha apa kali ini yang harus
diri.
Akhirnya sampailah mereka pada sebuah lebak yang cukup luas, yang
pengawal istana.
dengan nama Sang Puteri. Dua dayang dan dua pengawal putri ikut
Ditempat yang baru ini Sang Puteri menjadi buah bibir para
inilah yang kemudian menjadi wadah hantaran lauk pauk dari Sang
kisahnya dulu dan tidak mau kaumnya kelak mengalami nasib serupa.
kuasa agar kelak anak cucu kaumnya tidak memiliki paras cantik
tempat itu, dan akan mati berkubur disamping kubur Sang Puteri.