Anda di halaman 1dari 28

SALINAN

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
NOMOR : 097/D/HK/2019 TANGGAL : 18 Januari 2019
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL

CONTOH PEMBIASAAN 5 NILAI UTAMA PPK DI SEKOLAH

NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN


KARAKTER
RELIGIOSITAS

1. Guru dan siswa berdoa sekurang- Religiositas - Kelas Harian


kurangnya pada awal jam pelajaran - Budaya
pertama dan setelah jam pelajaran Sekolah Contoh:
terakhir. - Merupakan pembiasaan.
- Berdoa pada awal jam pelajaran pertama dan di
akhir jam pelajaran terakhir.

2. Sekolah melaksanakan kegiatan perayaan Religiositas Budaya Sekolah Harian/bulanan/tahunan


hari besar keagamaan yang dapat diikuti sesuai dengan program sekolah yang telah disepakati
oleh seluruh warga sekolah. bersama/insidental

Contoh:
Pada hari-hari besar keagamaan hari raya Idul Fitri
semua warga sekolah saling bersalaman.

3. Sekolah memberikan izin meninggalkan Religiositas - Budaya Harian/mingguan/bulanan


kelas bagi siswa untuk melaksanakan Sekolah
ibadah wajib sesuai agama dan - Masyarakat
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
kepercayaannya. Contoh:
Siswa yang beragama Hindu melaksanakan ibadah di
Pura.

4. Warga sekolah melaksanakan salat Jum’at Religiositas Budaya Sekolah Mingguan


di lingkungan sekolah/ masjid/musala.
Contoh:
Aktivitas salat Jum’at dilakukan setiap hari Jumat di
mesjid sekolah atau sekitar sekolah.

5. Warga sekolah melaksanakan ibadah Religiositas - Budaya Mingguan/bulanan


bersama dan kegiatan keagamaan di Sekolah
sekolah dan/atau luar sekolah sesuai - Masyarakat Contoh:
dengan agama dan kepercayaannya. Retreat, oikumene, manasik haji, kurban, purnama,
tilem. Sekolah dapat bekerja sama dengan sumber
belajar lain yang terdekat dengan sekolah dan relevan
dengan kegiatan keagamaan dimaksud.
6. Sekolah mengundang tokoh agama untuk Religiositas Masyarakat Mingguan/bulanan
memberikan siraman rohani kepada warga
sekolah. Contoh:
Acara Maulid Nabi mengundang Ustad/Ustadzah,
perayaan Natal mengundang pastor/pendeta.

7. Warga sekolah yang beragama lain ikut Religiositas - Budaya Mingguan/bulanan sesuai dengan agama dan
membantu menjaga kekhidmatan kegiatan Sekolah kepercayaannya
ibadah di sekolah. - Masyarakat
Contoh:
Siswa non muslim menjaga ketenangan dan
kenyamanan siswa muslim yang melaksanakan
ibadah salat Jum’at di lingkungan sekolah.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
8. Warga sekolah terlibat aktif secara gotong - Religiositas - Budaya Mingguan/bulanan sesuai dengan agama dan
royong dalam menyiapkan - Gotong royong Sekolah kepercayaannya
kelengkapan/sarana ibadah, tanpa - Masyarakat
memandang perbedaan agama dan Contoh:
kepercayaannya. Menjaga kebersihan dan keamanan sarana-prasarana
tempat ibadah di lingkungan sekolah.

9. Siswa mengikuti kegiatan wisata religi dan Religiositas - Kelas Harian/bulanan/tahunan/insidental sesuai dengan
membuat laporan hasil wisata religi - Budaya program sekolah yang telah disepakati bersama
tersebut, sebagai bagian dari tugas project Sekolah
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Contoh:
dan Budi Pekerti. Membuat laporan hasil kunjungan ke Mesjid Istiqlal,
Gereja Katedral, panti asuhan, pondok pesantren,dan
sebagainya.

10. Sekolah mengadakan festival/ lomba- - Religiositas - Kelas Harian/bulanan/tahunan/insidental sesuai dengan
lomba di bidang keagamaan. - Integritas - Budaya program sekolah yang telah disepakati bersama
Sekolah
Contoh:
Lomba Hafiz, Cerdas Cermat, dll.

11. Sekolah mengadakan bazar amal. - Religiositas - Budaya Harian/bulanan/tahunan/insidental sesuai dengan
- Gotong royong Sekolah program sekolah yang telah disepakati bersama
- Kemandirian - Masyarakat
Contoh:
Sekolah mengadakan bazaar amal (berupa barang
yang sudah tidak terpakai namun masih layak
kemudian dijual murah dimana hasil penjualannya
untuk korban bencana alam).
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
12. Sekolah mengadakan kegiatan kunjungan - Religiositas - Kelas Semesteran/tahunan/insidental sesuai dengan
ke beberapa tempat ibadah. - Nasionalisme - Budaya program sekolah yang telah disepakati bersama
Sekolah
Contoh:
Kunjungan ke beberapa tempat ibadah dalam rangka
penumbuhan nilai-nilai toleransi antar umat
beragama.

13. Sekolah mengadakan kegiatan bakti sosial - Religiositas - Budaya Semesteran/tahunan/insidental sesuai dengan
ke panti sosial/panti jompo/panti asuhan. - Gotong royong Sekolah program sekolah yang telah disepakati bersama
- Kemandirian - Masyarakat
Contoh:
- Sunatan massal warga tidak mampu, pembagian
sembako ke panti asuhan daerah sekitar
lingkungan sekolah ataupun daerah lain.
- Membacakan buku kepada anak-anak panti
asuhan, mengajak bermain bersama.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
NASIONALISME

1. Guru bersama siswa melaksanakan Nasionalisme Budaya Sekolah Harian/mingguan


pembiasaan menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia Raya, lagu nasional Contoh:
dan/atau lagu daerah, setiap hari pada - Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama-sama
waktu tertentu. sebelum masuk kelas, sebelum pulang
menyanyikan satu lagu nasional/lagu daerah.
- Memperdengarkan lagu-lagu nasional dan daerah
sebelum mulai pelajaran dan pada jam istirahat.

2. Kepala sekolah menerapkan kebijakan Nasionalisme Budaya Sekolah Mingguan/insidental


menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
Raya (3 stanza) bagi semua warga sekolah Contoh:
setiap upacara bendera hari Senin dan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza dinyanyikan saat
upacara hari-hari besar nasional. upacara bendera di sekolah.

3. Guru menggunakan nama-nama pahlawan, Nasionalisme Kelas Harian/mingguan


tanaman, hewan, sungai, gunung, pulau,
buah, bunga yang tumbuh di sekitar Contoh:
lingkungan atau Indonesia sebagai Pembagian kelompok dengan nama Musi, Kapuas,
nomenklatur kelompok saat proses Bengawan Solo, Barito, atau Rinjani, Merapi, Lokon,
pembelajaran. dll.

4. Guru menugaskan setiap siswa untuk - Nasionalisme Kelas Mingguan/bulanan


membaca dan membuat ringkasan serta - Kemandirian
mempresentasikan dari minimal satu Contoh:
biografi pahlawan nasional sesuai dengan Dalam kegiatan 15 menit membaca, siswa dimotivasi
tema/kompetensi dasar yang relevan. untuk membaca buku Biografi Pahlawan Nasional
hingga selesai, dan pada waktu tertentu diminta
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
membuat ringkasan baik tulisan maupun grafis (mind
map, graphic organizer, atau infografis).
5. Warga sekolah melaksanakan program - Nasionalisme Budaya Sekolah Harian
kantin sekolah sehat yang menyajikan dan - Kemandirian
menjual makanan termasuk makanan Contoh:
khas daerah, serta memberikan nama Sekolah menerbitkan peraturan tentang Kantin Sehat
makanan khas daerah sesuai daerah asal. yang antara lain berisi penyediaan makanan khas
daerah setempat maupun daerah lainnya.

6. Warga sekolah memberikan nama masing- Nasionalisme Budaya Sekolah Harian


masing kedai makanan pada kantin
sekolah sehat menggunakan nama-nama Contoh:
pulau/sungai/gunung/ danau/tanaman Pemberian nama kedai di kantin sekolah, dengan
dan lain-lain yang ada di Indonesia. nama: Karimunjawa, Tanimbar, Natuna, Selayar,
Watubela, Mentawai, Tayandu, Karimata, dll.

7. Kepala sekolah menerapkan kebijakan Nasionalisme Budaya Sekolah Mingguan/bulanan/tahunan/insidental


mengenakan pakaian khas daerah bagi
semua warga sekolah pada hari-hari Contoh:
tertentu. Warga sekolah wajib mengenakan pakaian khas
daerah sederhana setiap tanggal 17 Agustus atau
setiap hari besar nasional.

8. Kepala sekolah menerapkan kebijakan Nasionalisme Budaya Sekolah Mingguan


kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
mendorong semangat nasionalisme dan Contoh:
patriotisme bagi guru dan siswa. Ekstrakurikuler tari dan/atau musik tradisonal,
teater tradisional, cinta alam, membatik, menenun,
film dokumenter kesejarahan.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
9. Kepala sekolah mengundang narasumber Nasionalisme - Kelas Bulanan/insidental
dari unsur veteran perang, TNI, atau - Masyarakat
POLRI, untuk berbagi pengalaman pada Contoh:
semua warga sekolah tentang perjuangan, Menghadirkan tokoh perjuangan/sejarah tertentu
penegakan hukum, penegakan disiplin, untuk berbagai pengalaman tentang perjuangan dan
dan bela negara. kejuangan di masanya untuk memotivasi semangat
perjuangan peserta didik.

10. Kepala sekolah mengadakan sosialisasi - Nasionalisme - Kelas Semesteran


atau kegiatan penyuluhan hukum, - Integritas - Masyarakat
kesehatan, atau topik nasionalisme lainnya Contoh:
dengan mengundang narasumber dari - Sosialisasi anti NAPZA, anti korupsi, anti
pejabat yang terkait. radikalisme, kesehatan reproduksi (menghidarkan
pernikahan dini), tata tertib peraturan lalu lintas;
- Penyuluhan tentang anti hoax/ berita bohong,
plagiasi, pembajakan karya.

11. Warga sekolah melaksanakan kegiatan - Nasionalisme - Budaya Semesteran/tahunan


lomba/festival seni dan budaya Indonesia, - Integritas Sekolah
kegiatan anti kekerasan, anti radikalisme, - Kelas Contoh:
dan pencegahan bahaya Narkotika, - Lomba dan Festival anti Radiklisme, anti NAPZA,
Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya anti kekerasan;
(NAPZA). - Lomba dan Festival teaterikal;
- Lomba Cipta lagu dan jingle;
- Lomba Poster dan Infografis;
- Lomba Puisi dan Cerpen;
- Dapat dilakukan bersama sekolah lain terdekat
atau bekerjasama dengan sponsor atau lembaga
terkait.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
12. Warga sekolah mengadakan kegiatan - Nasionalisme Kelas Semesteran/tahunan
dramatisasi dengan topik tentang sejarah - Gotong Royong
Indonesia, perjuangan pahlawan nasional, Contoh:
perjuangan pahlawan daerah atau budaya Guru Sejarah/PPKn memberi tugas kelompok,
daerah. masing-masing kelompok menampilkan
drama/pertunjukan seni bertema kehidupan
pahlawan tertentu.

13. Guru dan siswa melaksanakan kegiatan - Nasionalisme Sekolah Semesteran/tahunan


bela negara. - Kemandirian
- Integritas Contoh:
LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), Cerdas
cermat UUD 45, Outbond, latihan/lomba Tata Cara
Upacara Bendera (TUB)/Peraturan Baris Berbaris
(PBB).

14. Warga sekolah menjaga dan menghormati Nasionalisme Budaya Sekolah Harian
simbol-simbol dan lambang-lambang
negara, misalnya menempatkan bendera, Contoh:
lambang garuda pancasila, foto presiden Sekolah memastikan (melakukan pengecekan) bahwa
dan wakil presiden, foto pahlawan sesuai simbol-simbol dan lambang negara terpasang secara
aturan. benar dan tepat.

15. Warga sekolah menggelar bazar untuk - Nasionalisme - Budaya Tahunan


memperkenalkan hasil karya atau Sekolah
- Kemandirian
kewirausahaan siswa yang menggunakan - Masyarakat Contoh:
bahan baku dalam negeri, khususnya - Tugas-tugas pembuatan karya pada setiap mata
bahan lokal. pelajaran menggunakan bahan-bahan lokal.
- Penyelenggaraan lomba/festival karya kreasi dengan
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
bahan dasar dari daerah tertentu (misal kreasi
makanan dari ubi/labu/sukun, kreasi produk
berbahan tenun, inovasi penataan ruang belajar
berbahan bambu/rotan).

16. Warga sekolah menggunakan/ memakai Nasionalisme - Kelas Harian/mingguan


produk dalam negeri seperti pakaian, - Budaya
makanan, dan kebutuhan hidup sehari- Sekolah Contoh:
hari. - Sekolah mengadakan kegiatan makan kudapan
bersama di kelas dengan didampingi guru dengan
tema berbeda-beda seperti sayuran hijau, jajanan
pasar, buah tropikal, aneka kudapan dari singkong,
ubi, talas, dan sebagainya.
- Sekolah menjadwalkan wajib pakaian daerah
sederhana seminggu sekali seperti pada hari Selasa
atau Kamis.

17. Warga sekolah membuat bahan publikasi Nasionalisme Sekolah Bulanan


tentang kebersihan kelas, lingkungan
sekolah, lingkungan di sekitar, peduli Contoh:
terhadap kehidupan sosial di sekolah, - Sekolah memproduksi video pendek karya siswa
daerah maupun nasional sebagai bentuk tentang aktivitas siswa dan warga sekolah dan
cinta tanah air. dapat ditayangkan dalam multimedia sekolah serta
diunggah ke laman sekolah.
- Video juga dapat berupa bahan sosialisasi, misalnya
tentang bahaya penggunaan bahan plastik,
pembuatan produk berbahan daur ulang,
pengolahan limbah dan sampah, dll.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
18. Warga sekolah memasang slogan-slogan, - Nasionalisme - Kelas Semesteran/tahunan/insidental
poster, sebagai wujud penumbuhan rasa - Integritas
- Budaya
cinta Indonesia di lingkungan sekolah yang - Gotong royong Contoh:
Sekolah
terpampang dengan baik dan menarik. - Pembuatan dan pemasangan slogan/poster karya
siswa.
- Lomba menghias kelas dengan tema cinta tanah air.

19. Sekolah melaksanakan program wisata - Nasionalisme - Kelas Semesteran/tahunan/insidental


edukasi dalam rangka penguatan materi - Gotong royong - Budaya
pembelajaran - Kemandirian Sekolah Contoh:
- Masyarakat Guru mengajak siswa melakukan wisata edukasi ke
museum, candi, atau objek bersejarah lainnya,
Taman Makam Pahlawan, sanggar seni dan budaya.

20. Warga sekolah melakukan studi banding Nasionalisme Budaya Sekolah Semesteran/insidental
ke sekolah-sekolah lain yang memiliki
keunggulan lokal. Contoh:
Sekolah melakukan studi banding ke sekolah lain
tentang pelaksanaan disiplin sekolah, Implementasi
UKS dan Kebersihan Lingkungan Sekolah, unit
produksi sekolah, dll.

21. Sekolah membuat kebijakan, memberi Nasionalisme Budaya Sekolah Tahunan/Insidental


nama-nama Gedung/Ruang/Kelas dengan
nama-nama Pahlawan Nasional, dan Contoh:
dilengkapi dengan nilai-nilai karakter dari Gedung Sudirman
masing-masing pahlawan tersebut (quote). “Meskipun kamu mendapat latihan jasmani yang
sehebat-hebatnya, tidak akan berguna jika kamu
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
mempunyai sifat menyerah!”

Ruang Ki Hadjar Dewantara


“Lawan Sastra Ngesti Mulya”
(“Dengan Ilmu Kita Menuju Kemuliaan”).

Ruang Dewi Sartika


“Ari jadi awewe kudu sagala bisa, ambe bisa hirup!”
(“Menjadi perempuan harus mempunyai banyak
kecakapan agar mampu hidup”).

Kelas VII/a (Soekarno)


“Tuhan tidak mengubah nasib suatu bangsa sebelum
bangsa itu mengubah nasibnya sendiri”

Kelas VII/b (Hatta)


“Kurang Cerdas dapat diperbaiki dengan Belajar.
Kurang Cakap dapat dihilangkan dengan Pengalaman.
Namun Tidak Jujur itu Sulit Diperbaiki”

Dst….

22. Sekolah membuat kebijakan, agar di dalam Nasionalisme Budaya Sekolah Tahunan/Insidental
kelas dipajang foto-foto/poster-poster
Pahlawan Nasional, dan dilengkapi dengan Contoh:
nilai-nilai karakter dari masing-masing Foto/Poster: Pahlawan Pattimura
pahlawan tersebut (quote). “Pattimura-Pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi
kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit”
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
Foto/Poster: Pahlawan Jenderal Gatot Soebroto
“Jagalah namamu, jangan sampai disebut
pengkhianat bangsa”

Dst….
23. Sekolah membuat kebijakan yang Nasionalisme Budaya Sekolah Tahunan/Insidental
memotivasi semangat nasionalisme semua
warga sekolah melalui “yel-yel”. Contoh Yel-yel:

“NKRI-Go….Nasionalisme, Kemandirian, Religiositas,


Integritas, Gotong Royong”
(sambil menggenggam tangan kanan dan diacungkan
ke atas sebagai tanda semangat).

“Siswa SMP…Santun, Mulia, Peduli”


(dapat ditambahkan dengan gerakan tangan yang
relevan).

Dll….
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
KEMANDIRIAN

1. Guru menerapkan prinsip disiplin waktu, - Kemandirian - Kelas Harian


disiplin prosedur, dan kualitas hasil dalam - Integritas - Budaya
menyelesaikan tugas. Sekolah Contoh:
Dalam membuat karya (produk atau hasil praktik),
ditekankan untuk memenuhi standar kualitas,
prosedur yang benar dan dalam durasi waktu yang
ditargetkan.

2. Guru memberikan bimbingan dan dorongan - Kemandirian - Kelas Harian


agar siswa melakukan aktivitas secara - Integritas - Budaya
mandiri. Sekolah Contoh:
- Mengerjakan tugas-tuga.
- Menjaga dan merawat perlengkapan pribadi.

3. Siswa menggunakan internet bijak dan - Kemandirian - Budaya Harian


beretika yang difasilitasi sekolah dalam - Integritas Sekolah
pencarian materi pembelajaran secara - Nasionalisme Contoh:
mandiri. - Penggunaan internet secara bijak, beretika, dan
bersikap kritis dalam memilah dan memilih
situs/konten yang positif dengan didampingi oleh
guru dan/atau orangtua.
- Membuat aturan penggunaan internet di sekolah
dan/atau di rumah yang disepakati bersama.
4. Sekolah menfasilitasi promosi dan - Kemandirian - Kelas Harian/ mingguan/bulanan/Semesteran
penjualan produk karya siswa. - Integritas - Budaya
- Gotong royong Sekolah Contoh:
- Nasionalisme - masyarakat - Melalui bazar/pameran.
- koperasi sekolah/etalase khusus.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
- Web Sekolah.
- Di SMK, melalui Unit Produksi atau Teaching
Factory di SMK.

5. Sekolah menerapkan dan mengembangkan - Kemandirian - Kelas Harian/ mingguan/ bulanan/Semesteran


kegiatan kewirausahaan siswa. - Integritas - Budaya
- Gotong royong Sekolah Contoh:
- Nasionalisme - masyarakat - Sekolah mengaktifkan Koperasi Siswa.
- Menggelar Bussiness day sebulan sekali (ada kelas
yang ditunjuk untuk berjualan, dan khusus hari
tersebut kantin sekolah tidak buka).
- Mendorong siswa membuat produk/ karya yang
bisa laku dijual dan berlatih memasarkannya.

6. Guru menggunakan metode project dalam - Kemandirian - Budaya Bulanan/Semesteran


pembelajaran untuk menghasilkan media - Integritas Sekolah
pembelajaran. - Gotong Royong Contoh:
Dalam membahas suatu materi tertentu, guru
menugaskan peserta didik (secara bekelompok) untuk
mencari referensi, mempelajari materi dan membuat
media (poster/mind map/slide/infografis) untuk
menjelaskan materi tersebut kepada orang lain.

7. Guru dan siswa memanfaatkan hasil karya - Kemandirian - Kelas Bulanan/Semesteran


siswa sebagai media untuk menciptakan - Integritas - Budaya
kelas kaya teks. - Gotong Royong Sekolah Contoh:
Hasil karya siswa (baik berupa gambar, poster,
infografis maupun benda nyata) dipajang di kelas
untuk menampilkan kelas kaya teks.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
8. Guru, siswa, dan petugas perpustakaan - Kemandirian - Kelas Bulanan/Semesteran
melakukan penataan penggantian koleksi - Gotong Royong - Budaya
pojok kelas maupun area baca sekolah. Sekolah Contoh:
- Masyarakat Dilakukan kegiatan penggantian koleksi bahan
bacaan baik di etalase perpustakaan, pojok baca,
maupun area baca sekolah, penambahan dan
penggantian koleksi dapat dilakukan dengan meminta
sumbangan buku/bahan bacaan dari masyarakat
luas, dengan terlebih dahulu dikurasi oleh tim
sekolah.

9. Sekolah memfasilitasi siswa melakukan - Kemandirian - Kelas Bulanan/Semesteran


penelitian sederhana yang sesuai dengan - Gotong Royong - Budaya
tema/mata pelajaran yang relevan. Sekolah Contoh:
- Masyarakat Tema penelitian yang dapat dibuat, antara lain
kesetiakawanan di kalangan pelajar, kecintaan
terhadap seni tradisi, kepedulian terhadap
lingkungan, dll. Penelitian dapat dilakukan di
lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

10. Sekolah menyelenggarakan pentas seni - Kemandirian - Budaya Semesteran/tahunan


dan/atau pekan olahraga siswa dalam - Gotong Royong Sekolah
rangka promosi sekolah dengan - Nasionalisme - Masyarakat Contoh:
mengundang masyarakat luas. - Integritas - Penyelenggaraan pekan olahraga siswa tingkat
kecamatan/kabupaten/kota/ provinsi.
- Pementasan seni gabungan siswa tingkat
kecamatan/kabupaten/kota/ provinsi.
Kegiatan dapat diintegrasikan dengan bazar/pameran
hasil karya siswa.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
11. Sekolah melaksanakan berbagai jenis - Kemandirian - Budaya Semesteran/tahunan
lomba antarkelas, misalnya lomba - Gotong royong Sekolah
kedisiplinan/kebersihan/ literasi - Integritas - Masyarakat Contoh:
(membaca, majalah dinding, kelas kaya Lomba antar kelas pada akhir semester atau dalam
teks, pojok baca di kelas) yang dinilai oleh rangka peringatan hari besar nasional (Misal:
pihak sekolah selama 1 semester. Hardiknas, Kemerdekaan, Sumpah Pemuda). Dapat
bekerjasama dengan masyarakat untuk mendapatkan
donasi/sponsor.

12. Sekolah dapat bekerja sama dengan - Kemandirian - Budaya Harian/insidental


masyarakat/kalangan profesi dalam - Religiositas Sekolah
penyediaan layanan pendidikan. - Gotong Royong - Masyarakat Contoh:
- Sekolah dapat bekerjasama dengan dokter dalam
rangka mendukung layanan UKS.
- Sekolah bekerja sama dengan psikolog untuk
mendukung layanan konseling siswa atau trauma
healing bagi siswa korban bencana.
- Sekolah bekerjasama dengan kalangan profesi atau
akademisi dalam membimbing siswa dengan
kecerdasan istimewa dalam mengembangkan diri.

13. - -
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
GOTONG ROYONG

1. Guru melaksanakan pembelajaran dengan - Gotong royong Kelas Harian/mingguan


menekankan prinsip Collaborative Learning - Integritas
dengan pemberian metode yang relevan.
Contoh:
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
diskusi dalam kelas untuk bekerjasama
menyelesaikan tugas kelompok. Kemudian siswa
memaparkan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

2. Guru mengajak siswa meningkatkan - Gotong Royong - Kelas Harian/insidental


kepedulian terhadap siswa yang mengalami - Religiositas - Budaya
musibah. Sekolah Contoh:
Guru mengawali pembelajaran dengan mengecek
kehadiran siswa, dan mengajak siswa untuk
mendoakan kesembuhan /kesehatan apabila ada
teman kelasnya yang sedang sakit. Kegiatan ini
terintegrasi dalam pembelajaran, dilakukan pada
pendahuluan pembelajaran.

3. Guru bersama siswa membantu siswa lain - Gotong Royong - Kelas Harian/mingguan
yang mengalami hambatan dalam belajar. - Integritas - Budaya
Sekolah Contoh:
Guru memberikan arahan kepada siswa untuk
bersama-sama menjadi tutor teman sebaya bagi siswa
yang mengalami hambatan dalam belajar.

4. Sekolah membudayakan gerakan Lihat Gotong Royong - Kelas Harian


Sampah Ambil (LISA). - Budaya
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
Sekolah Contoh:
- Guru membiasakan siswa membuang sampah pada
tempatnya dan sekolah menyediakan tempat
sampah di tempat yang strategis (kantin, toilet,
setiap kelas, gerbang, dll).
- Siswa diajak bersama-sama melakukan gerakan
LISA setelah kegiatan
upacara/bazaar/pameran/kegiatan sekolah
lainnya.
- Siswa diajak melihat sekeliling kelas atau
lingkungan sekolah dan mengambil sampah
sebelum pulang sekolah/setelah kegiatan
pembelajaran selesai.
5. Sekolah bersama masyarakat sekitar Gotong Royong - Budaya Semesteran/tahunan
melaksanakan kegiatan penghijauan Sekolah
/penanaman pohon di sekitar lingkungan - Masyarakat Contoh:
sekolah. Warga sekolah bersama masyarakat setempat
melakukan kegiatan penanaman pohon di lingkungan
sekitar sekolah.
6. Sekolah menerapkan sistem piket sekolah - Gotong Royong Budaya Sekolah Harian/mingguan
bagi guru dan siswa. - Integritas
Contoh:
- Siswa secara berkelompok membersihkan dan
merapikan ruang kelas setelah selesai pembelajaran
sesuai jadwal piket.
- Guru membiasakan siswa setiap hari untuk
merapikan meja dan bangkunya sebelum
meninggalkan kelas.
- Siswa melaporkan kepada guru piket apabila ada
siswa lain yang sakit atau bermasalah.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
7. Sekolah melakukan kegiatan pembiasaan - Gotong Royong Budaya Sekolah Insidental
pengumpulan sumbangan untuk siswa - Religiositas
yang sakit atau tertimpa musibah. - Kemandirian Contoh:
Siswa bersama-sama membuat kotak pengumpulan
sumbangan untuk diletakkan di depan kelas, dan
bersama-sama keliling sekolah mengumpulkan
sumbangan.
8. Sekolah melaksanakan gerakan Jumat - Gotong Royong Budaya Sekolah Mingguan
bersih. - Religiositas
Contoh:
Sekolah melaksanakan kegiatan Jumat bersih/Jumat
bebas jentik. Siswa dan guru membentuk kelompok-
kelompok, dan masing-masing kelompok bertangung
jawab pada kebersihan area tertentu (area kantin,
area kelas, area toilet, area taman, dan lain
sebagainya).
9. Sekolah melaksanakan kegiatan - Gotong Royong Budaya Sekolah Semesteran/tahunan/insidental
kepedulian sosial - Religiositas
Contoh:
Sekolah memberikan bantuan berupa makanan dan
pakaian layak pakai kepada anak-anak jalanan, atau
fakir miskin.
10. Sekolah melaksanakan program daur - Gotong Royong - Kelas Harian/mingguan/bulanan
ulang/pemanfaatan limbah. - Integritas - Budaya
- Kemandirian Sekolah Contoh:
- Membuat kompos dari limbah di lingkungan
sekolah.
- Melakukan daur ulang sampah yang diintegrasikan
dalam mata pelajaran Prakarya.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
INTEGRITAS

1. Sekolah memiliki dan menjalankan - Integritas - Budaya Harian


program Kantin Kejujuran. - Religiusitas Sekolah
- Kemandirian - Masyarakat Kegiatan dapat dikelola oleh siswa dengan
- Gotong Royong dibantu/dibina oleh guru.

Contoh:
Kantin Jujur.

Proses pelaksanaan Kantin Jujur bersifat swalayan,


pembeli memilih barang yang akan dibeli dan
membayar sesuai harga yang tertera di barang
tersebut, serta mengambil uang kembalian sendiri di
tempat yang telah disediakan.

Barang-barang yang disediakan di Kantin Jujur dapat


berasal dari warga sekolah dan/atau masyarakat.
2. Guru dan tenaga kependidikan datang - Integritas - Budaya Harian
lebih awal untuk menyambut kedatangan Sekolah
siswa. Aktivitas ini dilakukan sebagai bentuk keteladanan.

Contoh:
Kepala Sekolah dan perwakilan Guru setiap hari
sesuai jadwal yang telah ditentukan, berdiri di
gerbang sekolah, menyambut kedatangan siswa dan
bersalaman, dengan menerapkan minimal “Senyum,
Sapa, Salam” (3S).
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
3. Guru membiasakan hasil Penilaian Harian - Integritas - Budaya Disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan Penilaian
siswa harus diberikan dan diparaf oleh - Religiositas Sekolah Harian siswa.
orang tua murid masing-masing.
Bentuk formatnya misalnya, pada bagian atas atau
bawah lembar jawaban/ulangan harian, disiapkan 3
kolom:
1. Kolom Nilai;
2. Kolom Paraf Guru;
3. Kolom Paraf Orang Tua.

Contoh:
Hasil penilaian harian siswa diberikan ke siswa,
kemudian siswa diminta menyerahkan ke orang tua
masing-masing, agar diketahui dan ditandatangani
oleh orang tuanya.

4. Sekolah menerapkan kebijakan, bahwa - Integritas - Budaya Mingguan


setiap siswa bergantian bertugas menjadi - Nasionalisme Sekolah
Komandan Upacara (meskipun mereka Contoh:
tidak tergabung dalam kegiatan Petugas upacara bendera melaksanakan tugasnya
Ekstrakurikuler Paskibra sekolah), dan sesuai jadwal yang telah ditentukan secara bergantian
bergiliran sebagai petugas lainnya di atau bergiliran dengan penuh tanggungjawab.
upacara sekolah.

5. Sekolah menerapkan peraturan bahwa - Integritas - Budaya Mingguan


setiap siswa punya kewajiban - Religiositas Sekolah
melaksanakan piket kebersihan kelas - Gotong Royong Contoh:
paling sedikit sekali dalam seminggu. - Kemandirian Wali Kelas membagi semua siswa secara proporsional
menjadi 5 atau 6 kelompok (sesuai jumlah hari
sekolah dalam satu minggu) setiap kelompok bertugas
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
1 hari dalam 1 minggu untuk melaksanakan piket
kebersihan kelasnya masing-masing.

Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara Wali Kelas


bersama Ketua Kelas membuat Jadwal Tim Piket
Kelas.

6. Sekolah bekerjasama dengan tokoh - Integritas - Budaya Bulanan dan/atau Semesteran


masyarakat/perguruan tinggi/ profesional/ - Religiositas Sekolah
alumni/pihak lain yang relevan, - Gotong Royong - Masyarakat Contoh:
melaksanakan kegiatan penyuluhan, Sosialisasi kepada siswa tentang Bahaya
antara lain tentang Anti Korupsi, Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Kesehatan Reproduksi Remaja, Pencegahan Adiktif lainnya (NAPZA), dengan narasumber salah
Penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, seorang wali murid/alumni yang berprofesi sebagai
dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), dokter dan/atau pihak yang berwenang.
Perundungan/Bullying, dan/atau Dampak
Kecanduan Gawai/Gadget.

7. Wali Kelas menerapkan “presensi - Integritas - Kelas Harian


kejujuran” bagi semua siswanya. - Religiositas - Budaya
Sekolah Contoh:
Wali Kelas dapat membuat matriks yang berisi daftar
nama dan jam kehadiran dari masing-masing siswa
setiap harinya untuk satu minggu, selanjutnya siswa
menuliskan sendiri jam berapa mereka datang di
sekolah.

Setiap hari siswa mengisi jam kehadirannya di


sekolah dengan menuliskan langsung di kolom yang
sudah disediakan wali kelas untuk satu minggu,
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
misalnya hari Senin siswa yang bersangkutan hadir
jam “06.45”, maka dituliskan jam tersebut di kolom
hari Senin, dan seterusnya selama seminggu.

Kemudian guru menarik absen manual tersebut


setiap hari Jumat atau Sabtu (sesuai jumlah hari
sekolah dalam satu minggu), untuk kemudian dapat
dicocokkan dengan absensi online (bila ada), atau
dokumen presensi lainnya yang relevan.

8. Sekolah menerapkan program - Integritas - Budaya Bulanan


duta/keteladanan (student of the month, Sekolah
teacher of the month) dan Contoh Kegiatan :
dideklarasikan/diumumkan saat upacara. Sekolah melaksanakan program pemilihan duta
“Siswa Inspiratif” dan/atau “Guru Inspiratif” setiap
bulannya.

Caranya, sekolah (yaitu: Kepala Sekolah, Guru,


Tenaga Kependidikan, dan Siswa) dapat menyepakati
bersama Indikator penilaian terhadap program
duta/keteladanan tersebut serta bagaimana cara
menilainya; kemudian hasil penilaian diumumkan
setiap bulan (saat upacara); bagi yang terpilih sebagai
duta, foto yang bersangkutan dapat dipajang di
sekolah pada tempat yang strategis, serta diberi
tanda/gambar bintang (sebagai bentuk apresiasi
terhadap yang bersangkutan).

Program pemilihan duta inspiratif ini dapat


dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
9. Sekolah menerapkan peraturan dan tata - Integritas - Budaya Harian
tertib bagi semua warga sekolah, agar - Nasionalisme Sekolah
mengenakan pakaian seragam yang bersih, Contoh:
rapih, dan sesuai ketentuan yang berlaku. Sekolah memberlakukan aturan pakaian seragam
yang berlaku bagi semua warga sekolah sesuai
ketentuan, dan pada hari tertentu semua warga
sekolah dapat mengenakan pakaian khas berbagai
daerah.

10. Sekolah mendorong dan memfasilitasi - Integritas - Budaya Harian


warga sekolah untuk bertanggung jawab - Religiositas Sekolah
menjaga kebersihan lingkungan sekolah - Gotong Royong - Masyarakat Contoh:
dan membuang sampah pada tempatnya. Sekolah dapat menyediakan atau bekerja sama
dengan Dinas Lingkungan Hidup, atau pihak lain
yang relevan, dalam penyediaan paket tempat sampah
yang dapat dipilah (paling sedikit 3 pemilahan), dan
diletakkan pada tempat-tempat yang strategis (seperti
di depan ruang kelas, di halaman sekolah, di taman
sekolah, di kebun sekolah, di kantin sekolah, di
depan ruang guru/kepala sekolah, di depan WC, dan
tempat-tempat lain yang banyak di datangi oleh warga
sekolah).

11. Guru memberikan tugas antara lain tugas - Integritas - Kelas Disesuaikan dengan jadwal program mata pelajaran,
project kepada siswa sesuai mata pelajaran - Religiositas dalam konteks kegiatan Kurikuler dan Kokurikuler.
/tema/materi pelajaran dan dapat - Kemandirian
dilakukan secara mandiri atau - Gotong Royong Contoh:
berkelompok. - Nasionalisme Guru PPKn memberikan tugas project kepada siswa
untuk membuat “Media Promosi dan Edukasi dengan
tema Disiplin”; hal ini dikaitkan dengan KD tentang
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
Norma-norma di Mata Pelajaran PPKn jenjang SMP.
Selanjutnya siswa diminta mempresentasikan hasil
tugas project-nya tersebut secara bergiliran.

Dalam pelaksanaan tugas project itu, sekaligus siswa


didorong untuk melaksanakan tugas tersebut secara
jujur dan bertanggung jawab.

Jadwal pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal


mata pelajaran/tema/materi pelajaran masing-
masing dan ketuntasan Kompetensi Dasar (KD)
tertentu yang relevan.
12. Sekolah bersama Komite Sekolah berupaya - Integritas - Kelas Harian/Semesteran/tahunan.
mewujudkan komitmen untuk terus - Religiositas - Budaya
meningkatkan integritas dalam - Kemandirian Sekolah Komitmen ini dilaksanakan dengan menerapkan
pelaksanaan penilaian hasil belajar. - Gotong Royong - Masyarakat penilaian yang jujur (tidak menyontek) dan
membangun Budaya Sekolah yang mendorong iklim
kejujuran.

Contoh:
- Sekolah bersama orang tua murid sepakat/
berkomitmen untuk tidak lagi mengedepankan
hasil ujian yang baik semata, namun menekankan
pada proses yang baik, sehingga berapapun
hasilnya bisa diterima para pihak, asalkan
dilaksanakan dengan jujur.
- Sekolah bersama dengan Komite Sekolah dan siswa
membuat serta menerapkan tata tertib tentang
sanksi yang tegas apabila menyontek, misalnya
tidak naik kelas atau sanksi lain.
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
13. Sekolah membuat dan melaksanakan - Integritas - Budaya Mingguan/bulanan/Semesteran/tahunan.
kebijakan untuk menjadikan sekolah - Religiositas Sekolah
sebagai lingkungan “kaya teks” yang - Kemandirian - Masyarakat Contoh:
menguatkan nilai-nilai Integritas. - Gotong Royong Kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk
pembuatan tulisan-tulisan, baik dalam bentuk
standing banner, majalah dinding, mural, spanduk,
atau bentuk lainnya, dengan isi tulisan/slogan yang
menyerukan penguatan nilai-nilai Integritas.
Contoh slogan:
“Pantang Menyontek”, “Katakan TIDAK untuk
Narkoba dan Korupsi”, “Kejujuran Harga Mati”,
“Bersih Penampilan, Disiplin Jiwa, Jujur Perilaku”.

atau melakukan kegiatan mingguan dengan


menampilkan karya-karya siswa dalam bentuk puisi,
prosa, cerpen, opini, kartun, dengan tema “Integritas”,
yang dipajang di Majalah Dinding dan/atau ruang
kelas.
14. Sekolah melaksanakan kegiatan-kegiatan - Integritas - Budaya Mingguan/Semesteran/tahunan.
tertentu dalam pelaksanaan - Religiositas Sekolah
Ekstrakurikuler Wajib “Pendidikan - Nasionalisme - Masyarakat Melalui kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Kepramukaan”. - Kemandirian Kepramukaan, sekaligus dapat ditanamkan dan
- Gotong Royong dikuatkan 5 nilai karakter pada PPK melalui
rangkaian aktivitasnya.

Siswa dengan dipandu Guru Pembina Pramuka,


diharapkan dapat menemukan nilai-nilai karakter
dari setiap aktivitas kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
Integrasi nilai-nilai utama PPK melalui kegiatan
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
Ekstrakurikuler Pendidikan Kepramukaan seminggu
sekali, kegiatan Perkemahan Jumat, Sabtu, dan
Minggu (Perjusami), dan lainnya.
Caranya adalah dengan memberikan penguatan dan
penegasan terhadap semua aktivitas Pendidikan
Kepramukaan yang dilakukan siswa, dan kaitannya
dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Misalnya:
Kegiatan “Tali-Temali”, dapat ditarik esensi nilai
karakter disiplin prosedur (karena kalau tidak
prosedural, maka hasil tali-temali tersebut tidak
dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan);
kerja sama (karena untuk menghasilkan temali
tertentu, dan untuk efektivitas pembuatannya,
mungkin perlu dilakukan oleh dua orang atau lebih
dalam merangkai tali-temali tersebut); dan
seterusnya.
15. Sekolah melaksanakan kegiatan - Integritas - Budaya Semesteran dan/atau Tahunan.
Kokurikuler antara lain Latihan Dasar - Religiositas Sekolah
Kepemimpinan (LDK) dan Bela Negara. - Nasionalisme - Masyarakat Contoh:
- Kemandirian Siswa diminta memaknai esensi lain dari kegiatan
- Gotong Royong “baris berbaris” di LDK, bahwa bukan hanya melatih
siswa terampil dalam aturan baris berbaris, tetapi
juga melatih disiplin, tanggung jawab, peduli sesama.

16. Sekolah membuat Kotak/POSKO “Lost and - Integritas Budaya Sekolah Harian
Found”. - Religiositas
Contoh:
Sekolah menyediakan kotak untuk barang-barang
NO KEGIATAN NILAI BASIS KETERANGAN
KARAKTER
yang hilang/ditemukan, dan ditempatkan di lokasi
yang terjangkau dan aman, atau di ruang kelas
masing-masing.

17. Sekolah membuat aturan tentang - Integritas Budaya Sekolah Harian


“larangan menerima hadiah, tips, atau - Religiositas
sejenisnya, selama dalam lingkup layanan Contoh:
sekolah”. Sekolah memberlakukan sanksi apabila diketahui ada
warga sekolah yang melanggar aturan tersebut.

DIREKTUR JENDERAL,

TTD

HAMID MUHAMMAD
NIP195905121983111001

Salinan sesuai dengan aslinya


Kasubbag Hukum
Ditjen Dikdasmen,

Any Sayekti, SH, MA


NIP 198005232005012001

Anda mungkin juga menyukai