Presentator :
dr. Yosephine Nina Widyarini
Moderator :
dr. Dian Paramita W., M.Sc., Sp.T.H.T.K.L (K)
2
mukosa faring hiperemis, menebal, dan dengan LAPORAN KASUS
sekret yang bervariasi dari yang serous hingga
purulen. Pembesaran kelenjar getah bening Pasien laki-laki usia 15 tahun datang ke
regional kadang ditemukan. Keterlibatan struktur Poliklinik THT RSUP Dr. Sardjito. Keluhan
nyeri menelan dirasakan sejak 3 hari sebelum
lain termasuk tonsil dan kavum nasi juga dapat
terjadi.8 berobat ke RSUP Dr. Sardjito, disertai dengan
batuk tanpa dahak. Nyeri dirasa berkurang jika
Pemeriksaan penunjang bagi faringitis pasien minum air yang hangat dan memberat jika
akut jarang dilakukan kecuali pada kondisi pasien menelan makanan. Serak disangkal, rasa
tertentu. Untuk menentukan penyebab faringitis mengganjal di tenggorokan disangkal. Orang tua
GABHS atau tidak, bisa dilakukan tes pasien mengatakan anaknya demam dan malas
laboratorium melalui pemeriksaan kultur beraktivitas. Pasien belum berobat dan belum
tenggorokan atau rapid antigen test. Kultur minum obat apapun. Keluhan pada kedua telinga
tenggorokan adalah gold standar untuk diagnosis dan hidung disangkal.
faringitis Streptokokus dengan angka false positif
Pasien tidak memiliki riwayat asma atau
yang tinggi.9,10 Untuk penatalaksanaan faringitis
alergi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
akut harus disesuaikan dengan penyebab yang
umum pasien tampak baik, kesadaran compos
mendasarinya. Oleh karena yang tersering adalah
mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi
infeksi virus, maka seringkali terapi yang
nadi 84 x/menit, frekuensi nafas 24 x/menit, suhu
diberikan berupa edukasi kepada penderita dan
37,3 ⁰C, berat badan 50 kg, VAS Score 2.
obat-obat simptomatik karena bersifat self-
limiting. Istirahat dan asupan gizi yang baik akan
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
membantu proses pemulihan. Obat-obat
pemeriksaan orofaring tampak mukosa dinding
simptomatik yang dapat diberikan seperti
faring hiperemis, secret encer bening dan
analgetik-antipiretik nonsteroid, antara lain,
bergranul. Tonsil T1-T1, tidak hiperemis dan
paracetamol, ibuprofen, kalium diklofenak, dan
tidak terdapat eksudat. Pemeriksaan telinga kanan
lainnya. Apabila faringitis akut disebabkan
dan kiri tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan
infeksi bakteri ataupun faringitis viral akut yang
rhinoskopi anterior dan pemeriksaan rhinoskopi
disertai infeksi sekunder, maka pemberian
posterior tidak ditemukan kelainan. Laringoskopi
antibiotik dapat diindikasikan.1,3,8
indirek dalam batas normal. Pemeriksaan kelenjar
limfe di leher tidak ditemukan adanya
Prognosis penderita umumnya baik,
pembesaran.
terutama karena sifat penyakit yang self-limiting,
sehingga umumnya sembuh spontan dalam waktu
Pasien didiagnosa sebagai Faringitis
kurang dari seminggu.1,3
Kronis Eksaserbasi Akut. Pada pasien diberikan
terapi medikamentosa Kalium Diclofenak 50 mg
3
tiap 12 jam. Edukasi kepada pasien untuk Orang tua pasien mengaku pasien sering
sementara mengurangi makanan yang bersifat mengalami riwayat penyakit yang sama. Anak-
iritatif, makan makanan sehat, istirahat cukup. anak dan orang dewasa umumnya mengalami 3−5
Evaluasi kembali di poli apabila keluhan menetap kali infeksi virus pada saluran pernafasan atas
atau memberat. Masalah yang diangkat pada termasuk faringitis11. Frekuensi munculnya
kasus ini adalah manajemen terapi. faringitis lebih sering pada populasi anak-anak.
Kira-kira 15−30% kasus faringitis 12 pada anak-
DISKUSI anak usia sekolah dan 10% kasus faringitis pada
orang dewasa. Faringitis kronis bisa disebabkan
Pada kasus ini, pasien berusia 15 tahun,
karena induksi yang berulang-ulang faringitis akut
hal ini sesuai dengan teori bahwa angka kejadian
atau karena iritasi faring yang bisa disebabkan
tertinggi faringitis bakteri dan virus terjadi pada
karena sering konsumsi minuman ataupun
anak usia sekolah dasar, yaitu 5-15 tahun.3 Pasien
makanan yang bersuhu ekstrim, dan batuk kronis
datang dengan keluhan nyeri telan selama 3 hari.
karena alergi. 4
Faringitis, terutama infeksi GABHS, jarang terjadi
pada anak yang lebih muda dari 3 tahun1. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
dinding orofaring kemerahan. Pada faringitis yang
Dari anamnesis pasien mengatakan
disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat
terdapat nyeri telan, Dalam keadaan normal,
secara langsung menginvasi mukosa faring dan
mukosa faring yang terdiri dari lapisan epithelium
akan menyebabkan respon inflamasi lokal.
berlapis dan bersilia terutama pada bagian atas
Kuman akan menginfiltrasi lapisan epitel, lalu
faring memiliki mekanisme pertahanan yang baik
akan mengikis epitel sehingga jaringan limfoid
dengan didukung oleh adanya organisme yang
superfisial bereaksi dan akan terjadi
bersifat komensal. Namun bila mekanisme
pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit
tersebut terganggu oleh berbagai faktor, maka
polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat
akan memudahkan penetrasi bakteri maupun virus
hiperemis, kemudian edema dan sekresi yang
patogen terhadap dinding faring yang selanjutnya
meningkat. Pada awalnya eksudat bersifat serosa
akan menimbulkan respon inflamasi mukosa
tapi menjadi menebal dan kemudian cenderung
dinding faring sehingga timbul manifestasi klinik
menjadi kering dan dapat melekat pada dinding
faringitis akut, seperti adanya nyeri telan.7
faring. Dengan keadaan hiperemis, pembuluh
Pada pasien ini juga didapatkan adanya darah dinding faring akan melebar.2
demam, hal ini disebabkan oleh karena adanya
Pada pemeriksaan fisik pasien ini
respon inflamasi lokal, yang menimbulkan gejala
didapatkan adanya sekret encer bening. Penyebab
demam ataupun timbulnya tanda-tanda radang.
terbanyak faringitis adalah infeksi virus (30%-
60%) yang biasanya terjadi bersamaan dengan
4
common cold dan agen penyebab terbanyak dari didasarkan pada anamnesis pasien, hasil
golongan Rhinovirus. Gejala dan tanda biasanya pemeriksaan fisik, dan bila perlu dapat dilakukan
terdapat demam disertai rinorea dengan sekret pemeriksaan penunjang kultur tenggorokan atau
serous, nyeri tenggorok, sulit menelan. rapid antigen test. Kultur tenggorokan adalah
gold standar untuk diagnosis faringitis.1,9,10
Penyebab lain faringitis selain virus Meskipun untuk diagnosis pasti adanya infeksi
adalah karena bakteri. Bakteri yang paling sering virus dengan melakukan pemeriksaan serologi,
menyebabkan faringitis adalah Group A β- namun pemeriksaan tersebut biasanya tidak
Hemolyticus Streptococcus (GABHS) yang dilakukan karena mahal dan penanganan pada
merupakan flora normal di saluran nafas bagian kasus ini hanya bersifat simtomatis.1,9,10,11
atas dan rongga mulut. Bakteri tersebut lebih
sering menyerang anak-anak usia sekolah. Pada Terapi pada viral faringitis meliputi
pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan istirahat, intake makanan, dan obat simtomatis
tonsil hiperemis dan terdapat eksudat untuk meringankan gejala. Orang dewasa sehat
dipermukaannya. Beberapa hari kemudian timbul pada umumnya akan pulih dalam waktu 1 minggu.
bercak petechiae pada palatum dan faring. Antibiotik tidak diberikan dan hanya
Kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal diindikasikan jika ada infeksi sekunder. Pada
dan nyeri apabila ada penekanan. GABHS pasien ini telah diberikan terapi medikamentosa
menyebabkan kurang dari 15% kasus faringitis berupa Kalium diclofenac 50 mg/12 jam. Pasien
pada orang dewasa dan 15 -30 % pada anak- ini diberi terapi yang bersifat simptomatik dengan
anak.1,2,3 analgetik untuk mengurangi gejala yang
mengganggu pasien. Terapi spesifik khusus baik
Untuk menegakkan penyebab dan itu antiviral maupun antibiotik belum diberikan
menentukan terapi pasien ini, dilakukan hasil
karena faringitis akut diharapkan mengalami
perhitungan centor score ( Modifikasi Mclsaac ) resolusi spontan terutama bila daya tahan tubuh
dan didapatkan skor 1, yang berarti kecurigaan pasien baik. Di samping terapi medikamentosa,
adanya infeksi GABHS hanya 5%, sehingga tidak pemberian edukasi kepada pasien menjaga daya
diperlukan adanya pemberian antibiotik ataupun tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi
pemeriksaan serologi. Selain itu pada pasien ini dan olahraga teratur, memberitahu keluarga untuk
tidak didapatkan adanya tanda-tanda infeksi berhenti merokok, menghindari makan-makanan
bakterial lain, sehingga kita dapat mencurigai yang dapat mengiritasi tenggorok, memberitahu
penyebab faringitis pada kasus ini adalah karena keluarga dan pasien untuk selalu menjaga
virus.
kebersihan mulut, dan untuk mencuci tangan
secara teratur.1,3,8,11
Tatalaksana pasien dengan faringitis
harus disesuaikan dengan penyebab yang
mendasarinya. Penegakan diagnosanya
5
Sedangkan untuk faringitis bakterial RINGKASAN
seperti pada Streptokokus, antibiotik harus
diberikan untuk menghindari komplikasi terutama Dilaporkan pasien laki-laki, berusia 15
demam rematik dan glomerulonefritis.1 Antibiotik tahun dengan diagnosis faringitis kronis
diberikan terutama bila diduga penyebab faringitis eksaserbasi akut. Terhadap pasien ini telah
akut ini adalah grup A Streptokokus β diberikan terapi analgetik dan edukasi. Pasien
6
patient have strep throat?. JAMA. 2000 Dec
13. 284(22):2912-8.
9. Bisno A., Gerber M., Gwaltney J., et al.
Practice for Diagnosis and management of
Group A Streptococcal Pharyngitis.
Infectious Disease of America. 2002
10. McIsaac WJ, White D, Tannenbaum D, et al.
A clinical score to reduce unnecessary
antibiotic use in patients with sore throat.
CMAJ. 1998 Jan 13. 158(1):75-83.