Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Indah Mutiarawati
TAHUN 2021
BAB II
KONSEP DASAR
A. Pengertian
hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya infeksi lokal faring atau tonsil. Oleh
atau faring yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu yang di tandai
B. Klasifikasi Faringitis
a. Faringitis viral
Dapat disebabkan oleh Rinovirus, Adenovirus, Epstein Barr
tampak lemah.
b. Faringitis bakterial
penyebab faringitis akut pada orang dewasa (15%) dan pada anak
yang hebat, muntah, kadang kadang disertai demam dengan suhu yang
kriteria ini bila dijumpai di beri skor satu. Bila skor 0−1 maka pasien
hemolyticus group A.
c. Faringitis fungal
Gejala dan tanda biasanya terdapat keluhan nyeri tenggorok dan nyeri
d. Faringitis gonorea
2. Faringitis Kronik
atrofi. Pada rhinitis atrofi, udara pernafasan tidak diatur suhu serta
mukosa faring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat
3. Faringitis Spesifik
a. Faringitis tuberkulosis
pada kedua sisi dan lesi sering ditemukan pada dinding posterior
faring, arkus faring anterior, dinding lateral hipofaring, palatum mole
b. Faringitis luetika
faring seperti ulkus pada genitalia yaitu tidak nyeri dan didapatkan
menyembuhkannya.
C. Etiologi
sistemik seperti infeksi virus campak, virus Rubella, dan berbagai virus
Roni, dkk.2018).
D. Manifestasi Klinis
Secara garis besar faringitis menunjukkan tanda dan gejala umum seperti
lemas, anorexia, demam, suara serak, kaku dan sakit pada otot leher.
Diawali dengan gejala rhinitis dan beberapa hari kemudian timbul faringitis.
2. Faringitis bakterial
Nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu yang
3. Faringitis fungal
5. Faringitis atrofi
6. Faringitis tuberkulosis
Nyeri hebat pada faring dan tidak berespon dengan pengobatan bakterial
non spesifik.
E. Patofisiologi
Jika bakteri dan virus menginvasi mukosa faring, selanjutnya terjadi respon
akibat sekresi nasal. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel dan jika lapisan epitel
terkikis, jaringan limfoid superfisial bereaksi dan terjadi peradangan. Pada
palatum mole sehingga gejala yang muncul adalah nyeri menelan (Amin Huda
F. Pathways
(Bakteri/Virus)
Nyeri telan
Batuk
Nyeri
Sekret
Resiko kekurangan
cairan
Defisit Pengetahuan
Gambar 2.1. pathways Faringitis
G. Penatalaksanaan
Corynebacterium diphteriae).
Istirahat cukup dan pemerian cairan yang sesuai merupakan terapi suportif
yang dapat diberikan. Selain itu pemberian obat kumur (gargles) dan obat
hisap (lozenges), pada anak yang cukup besar dapat meringankan keluhan
terutama pada infeksi Influenza, karena insidens sindrom Reye kerap terjadi
(Naning Roni,dkk.2018).
H. Pemeriksaan penunjang
antara lain :
1.Pada pemeriksaan dengan mempergunakan spatel lidah, tampak tonsil
2. Pemeriksaan Biopsi
3. Pemeriksaan Sputum
penting dalam diagnosis etiologi penyakit. Warna bau dan adanya darah
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan
demam.
malnutrisi
b. Pemeriksaan Fisik
1) Pernapasan
halus dan melemah, wajah pucat atau sianosis bibir atau kulit.
buruk.
c. Observasi
2. Diagnosa Keperawatan
sekret
menelan makanan
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
4). Anjurkan klien minum air putih untuk meningkatkan intake cairan.
5). Anjurkan keluarga klien untuk mengompres klien bila terjadi demam
6).Anjurkan ibu klien untuk memakaikan klien pakaian yang tipis dan
menyerap keringat.
sekret
Tujuan :
tambahan
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
tentang penyakit
secara benar
Intervensi :
yang spesifik
3) Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat
pengontrolan penyakit
makanan
Intervensi :
TINJAUAN KASUS
KABUPATEN BREBES
A. Pengkajian
1.Biodata
a. Identitas klien
Nama : An. E
Alamat : Tonjong
Alamat : Tonjong
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Tonjong pada tanggal 5 Agustus 2021 pukul 13.15 WIB, batuk sudah 3
hari, lalu klien di bawa ke ruang Anak. Pada saat pengkajian, ibu An. E
1) Prenatal
2) Natal
oleh bidan setempat dengan BB An.E adalah 12 kg, dan An.E tidak
mengalami masalah.
3) Postnatal
menderita penyakit seperti ini dan tidak ada riwayat penyakit jantung,
e. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
Ibu klien mengatakan setiap anaknya sakit selalu minum obat dan kalau
bergizi seimbang dengan porsi 1/2 piring selalu habis. ibu klien
mengatakan klien sangat suka dengan berbagai jenis ikan, daging dan
Selama sakit : Klien makan sehari 2 kali sehari tetapi hanya 1/3 porsi dari
menelan makanan, setelah makan klien hanya minum air putih sekitar 15
Sebelum sakit : klien BAK dalam sehari 8 kali dan banyak, warna
kuning.
Sebelum sakit : klien BAB dalam sehari 2 kali dan konsistensi lunak.
Selama sakit : klien BAB dalam sehari 1 kali dan konsistensi lunak.
Sebelum sakit : klien tidur malam jam 20.00 WIB dan bangun jam 04.00
WIB, tidur siang jam 13.00 WIB dan bangun jam 15.00 WIB tidur
Selama sakit : pasien tidur malam selama +/- 6 jam dan tidur siang
No Perawatan diri 0 1 2 3 4
1 Minum dan √
makan
2 Berpindah √
3 Berpakaian √
4 Berjalan √
5 Mobilisasi √
6 Toileting √
Keterangan :
0 = mandiri
1 = dibantu alat
2 = dibantu keluarga
4 = ketergantungan
f. Persepsi kognitif
g. Konsep diri
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan anak selalu aktif dan bermain
dengan keluarganya.
h. Peran hubungan
Hubungan klien dengan anggota keluarga yang lain baik. Selama sakit
a. Perhitungan umur
perkembangan
bahasanya.
Motorik Kasar 1. Klien bisa menendang Klien dalam batas
bola.
normal dan tidak
2. Klien bisa lari.
mengalami
3. Klien sudah bisa
berjalan sendiri. keterlambatan
perkembangan
motorik kasarnya.
mototik halus, bahasa dan motorik kasar dengan baik sesuai dengan
umur klien.
perkembangan anaknya.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan umum
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah :-
d) Pernafasan : 22 x/menit
4) Berat badan : 12 kg
1) Kepala
bersih tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan pada wajah dan kulit
kepala.
b) Mata
c) Hidung
Tidak ada polip, septum bersih, tidak ada sekret dan tidak
d) Telinga
normal.
e) Mulut
Gigi bersih tidak ada karang gigi, gusi radang dan ada darah
2) Leher
kelenjar getah bening dan tidak ada kelainan pada vena jugularis,
tambahan.
4) Jantung
Auskultasi
B. J. I : Lup
B. J. II : Dup
5) Abdomen
7) Genetalia
merah dan tidak ada luka dan radang, tidak ada nyeri tekan pada
b. Kaki
9) Integumen
warna kulit putih, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan, CRT ≤ 2
detik.
4. Terapi
>37,5
4 Ambroxol sirup 3x2 ml Oral
Sumber : Rekam Medis Puskesmas Tonjong
5. Pemeriksaan Penunjang
6. Analisa Data
DO :
1. Terdapat radang
pada
tenggorokan
2. Adanya
pembesaran tonsil
3. TTV
TD : -
N : 100x/menit
S : 36,6 ֯C
RR : 22x/menit
B. Diagnosa Keperawatan
tentang penyakit
lingkungan
C. Intervensi
D. Implementasi
Jam
1 7/8/2021 I 1. Memonitor TTV dengan S : - Indah
mengukur suhu dibagian O:
07.30
dahi, RR, nadi S : 36,8 ºC
WIB
RR : 22x/mnt
Nadi: 90x/mnt
09.35
2. Mengkaji status nyeri S:
WIB
Ibu klien
mengatakan
anaknya masih
menangis ketika
makan
O:
Klien terlihat
menangis ketika
makan
08.40
3. Menganjurkan klien untuk S :
WIB minum air putih hangat Ibu klien
dengan cara melakukan kooperatif
O:
motivasi kepada ibu klien.
Klien terlihat di
berikan minum
air putih hangat
A. Lanj
utan
No Tanggal / Dx Implementasi Respon Paraf
Jam
4. Memberikan obat S : -
cefotaxime 375 mg O: Klien menangis
melalui IV untuk ketika diberikan
mengobati radang obat oleh
tenggorokan klien. petugas
2 7/8/2021 II 1. Mengkaji makanan yang S : Ibu klien Indah
08.50 disukai dan tidak disukai mengatakan
WIB klien anaknya
menyukai sayur
- sayuran dan
tidak menyukai
daging
O:-
09.00
WIB 2. Menganjurkan klien S: ibu klien
makan sedikit tapi sering mengatakan
anaknya hanya
menghabiskan
½ porsi yang
diberikan dari
Puskesmas
O: ibu klien
terlihat
menyuapi
anaknya dengan
sabar
Paraf
Lanjutan Tabel 3.7. Implementasi
RR : 23x/mnt,
Nadi : 93x/mnt
2. Mengkaji status nyeri
S:
Ibu klien
mengatakan
anaknya sudah
jarang menangis
saat makan
O:
Klien terlihat
Lanjutan Tabel 3.7. Implementasi
lebih tenang Paraf
Implementasi
No Tanggal/ Dx Respon
Jam
08.40 3. Menganjurkan klien S : Indah
WIB untuk minum air putih ibu klien mau
hangat dengan cara mengikuti
melakukan motivasi anjuran yang
kepada ibu klien. diberikan
petugas
O:
Klien terlihat
diberikan
minum air putih
hangat
4. Memberikan obat S : -
cefotaxime 375 mg O:
melalui IV untuk Klien menangis
mengobati radang ketika diberikan
tenggorokan klien. obat oleh petugas
5. 08.50 II 1. Menganjurkan klien S: ibu klien Indah
WIB makan sedikit tapi sering mengatakan
Lanjutan Tabel 3.7.Implementasi
anak nya sudah
mau
menghabiskan 1
porsi
Puskesmas.
O: Klien terlihat
menghabiskan 1
porsi Puskesmas Paraf
No Tanggal/ Dx Implementasi
Jam Respon
09.00 2. Memberikan informasi S: ibu klien Indah
WIB tentang kebutuhan nutrisi mengatakan
anaknya hanya
makan ½ porsi
O : ibu klien
terlihat kadang
memberikan
biskuit untuk
cemilan
6 09.30 III 1. Menjelaskan kepada S : Keluarga klien Indah
keluarga klien tentang mengatan
pengertian ,penyebab, paham dan
tanda dan gejala, mengerti
pencegahan dan tentang apa
pengobatan serta yang telah
komplikasi dari penyakit dijelaskan oleh
yang diderita An. E petugas
dengan menggunakan O : keluarga klien
media lembar balik dan menjelaskan
leaflet. kembali apa
yang dijelaskan
Lanjutan Tabel 3.7.Implementasi
petugas
E. Evaluasi
1. Monitor TTV
P : Lanjutkan intervensi
P : Hentikan intervensi
6 9/8/2021 IV S : Ibu klien mengatakan anaknya lebih tenang
setelah diberikan terapi bermain
08.00
O : Klien terlihat lebih tenang
WIB
A : Masalah keperawatan “gangguan rasa
nyaman” teratasi
P : Pertahankan intervensi