PROGRAM KEGIATAN
PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN KESENIAN DAERAH
PENGEMBANGAN PEMAHAMAN APRESIASI BAHASA DAN
SASTRA DAERAH
BAGI SISWA SD/MI, SMP/MTS, DAN SMA/SMK/MA
SE-KOTA DEPOK
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
I. Latar Belakang
Karya sastra dan kesenian daerah hakekatnya merupakan manifestasi
kehidupan jiwa bangsa yang berbudaya, dan sangat tinggi nilainya. Belajar sastra dan
kesenian daerah selain untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi dalam
mengapresiasi sastra dan kesenian daerah, juga belajar menghargai nilai-nilai
kemanusiaan serta nilai-nilai kehidupan. Karena itu karya sastra dan kesenian daerah
perlu digali dan digarap untuk diresapi dan dinikmati isinya.
Dalam dunia pendidikan, sastra dan kesenian daerah sebenarnya memiliki
kemampuan luar biasa untuk mengasah logika dan retrika berpikir. Hanya saja,
dalam kebanyakan kasus, kemampuan sastra dan kesenian daerah ini belum
sepenuhnya disadari masyarakat. Melalui pembelajaran bahasa, sastra, akasara dan
kesenian daerah diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang
mempunyai kecakapan menyikapi perubahan masa kini dan masa mendatang.
Pembelajaran sastra dan kesenian daerah juga diarahkan agar siswa-siswi
memperoleh pengalaman berprestasi dan berekspresi. Maka fungsi utama sastra dan
kesenian daerah sebagai penghalus budi, peningkatan kepekaan, rasa kemanusiaan,
dan kepedulian sosial, serta penyaluran gagasan dan imajinasi secara kreatif dapat
tercapai dan tersalurkan.
Dalam sastra dan kesenian daerah terkandung pengalaman manusia, yaitu
meliputi pengalaman penginderaan, perasaan hati, khayalan, dan perenungan, yang
secara terpadu diwujudkan dalam penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun
tulisan. Melalui sastra dan kesenian daerah siswa-siswi diajak untuk memahami,
menikmati, dan menghayati karya sastra daerah.
Karya sastra dan kesenian daerah memberikan khasanah sejarah ilmu
pengetahuan yang beraneka macam ragamnya. Penghayatan hasil karya sastra dan
kesenian daerah akan memberi keseimbangan antara kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern di satu pihak dan pembangunan jiwa di lain pihak. Kedua hal
ini sampai masa kini masih dirasakan belum dapat saling isi mengisi, padahal
keseimbangan atau keselarasan antara kedua masalah ini besar sekali peranannya
bagi pembangunan dan pembinaan lahir dan batin.
Melalui sastra dan seni daerah juga diperoleh nilai-nilai, tata hidup dan sarana
kebudayaan sebagai sarana komunikasi masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Sebagai wujud aplikasi dari hasil pembelajaran di sekolah, maka Dinas Pendidikan
Kota Depok menggangap perlu untuk mengadakan suatu pertunjukan dalam bentuk
perlombaan (pasanggiri) hasil pembelajaran bahasa, sastra, aksara dan kesenian
daerah baik pada jenjang SD/MI, SMP/MTS, maupun SMA/SMK/MA.
II. Landasan Hukum
2. Tujuannya
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para siswa di SD/MI,
SMP/MTS dan SMA/SMK/MA melalui kegiatan (lomba) Apresiasi
Sastra, Bahasa, Aksara dan Seni Daerah.
2. Membina sikap para siswa dan warga belajar dalam kecintaan terhadap
seni daerah yang mengandung nilai-nilai luhur (kepribadian).
3. Mengembangkan dan memasyarakatkan model pembelajaran seni daerah
sebagai upaya memotivasi belajar siswa dalam pembinaan mental dan
spritual dan pembinaan karakter.
4. Melaksanakan Kurikulum Bahasa Daerah yang berkaitan dengan seni
sastra daerah yang tumbuh kembang di Jawa Barat.
5. Meningkatkan upaya pemeliharaan kesenian daerah yang menjadi modal
pembinaan sikap generasi muda di persekolahan dan sebagai kebanggaan
masyarakat Jawa Barat.
6. Ikut berperan serta dalam memelihara dan melestarikan budaya bangsa.
IV. Sasaran Kegiatan
A. PESERTA
Peserta perlombaan dalam Apresiasi Bahasa, Sastra, Aksara dan Seni Daerah
tahun pelajaran 2018/2019 diikuti oleh siswa/siswi tingkat SD/MI, SMP/MTS
dan SMA/SMK/MA yang mewakili sekolah masing-masing, setelah diadakan
lomba antar UPT (SD/MI Juara 1 dan 2), teman atau antar kelas (SMP/MTs. dan
SMA/SMK/MA) di sekolah masing-masing.
Peserta pasanggiri yang pernah meraih juara 1 di tingkat Kota Depok,
diperkenankan untuk kembali mengikuti pasanggiri di bidang yang sama,
dengan syarat belum pernah menjadi juara (3 besar) dalam pasanggiri tingkat
provinsi.
1) Jumlah Peserta
Jumlah seluruh peserta yang menjadi perwakilan dari setiap sekolah:
a. Peserta untuk lomba Maca Sajak (baca puisi)
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
b. Peserta untuk lomba Ngadongeng (mendongeng)
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
c. Peserta untuk lomba Tembang Pupuh
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
d. Peserta untuk lomba Kawih
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
e. Peserta untuk lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
f. Peserta untuk lomba Maca Biantara
sebanyak 2 orang (1 putra dan 1 putri)
3. Ketentuan Peserta
Setiap peserta yang mengikuti lomba Maca Sajak, Ngadongéng,
Tembang Pupuh, Kawih Murangkalih, dan Maca jeung Nulis Aksara
Sunda dan Maca Biantara adalah siswa/siswi kelas IV dan V (untuk
SD/MI), VII dan VIII (untuk SMP/MTS), dan kelas X dan XI (untuk
SMA/SMK/MA) dari masing-masing sekolah harus menyerahkan biodata
dari sekolah masing-masing yang diketahui oleh kepala sekolah yang
bersangkutan.
B. MATERI LOMBA
a. Lomba Maca Sajak (baca puisi) tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan
SMA/SMK/MA se-Kota Depok.
b. Lomba Ngadongéng (bercerita) dalam Bahasa Sunda tingkat SD/MI,
SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA se-Kota Depok.
c. Lomba Tembang Pupuh tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan
SMA/SMK/MA se-Kota Depok.
d. Lomba Kawih Sunda tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA
se-Kota Depok.
e. Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda tingkat SD/MI, SMP/MTS,
dan SMA/SMK/MA se-Kota Depok.
f. Lomba Maca Biantara tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA se-
Kota Depok.
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada
Hari /Tanggal : Sabtu, 6 April 2019
Pukul : 08.00 WIB. – selesai
2. Technical Meeting
Kegiatan Technical Meeting akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 4 April 2019
Pukul : 13.30 WIB. – selesai
4. Teknis Perlombaan
Pelaksanaan perlombaan tidak melalui babak penyisihan, tetapi langsung
pada babak final.
a. Dewan juri akan memilih masing-masing 6 (enam) orang finalis putra dan
putri pada setiap lomba untuk menjadi Juara I, II, dan III, Harapan I, II dan
III untuk tiap tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/SMK/MA.
b. Penguasaan Penampilan:
1) Penguasaan isi
2) Penghayatan dan penjiwaan (imaji)
3) Organisasi dan sistematika penyampaian isi
c. Penampilan/Ekspresi
1) Gesture (mimik dan gerak)
2) Kreasi dan gaya bicara
4. Fasilitas
Disediakan fasilitas, di antaranya:
a. Sound system secukupnya;
b. Ruangan, kursi, meja, dan panggung yang memadai.
D. Lomba Kawih
1. Ketentuan Lomba Kawih
a. Setiap peserta lomba Kawih adalah siswa/siswi yang telah
menjadi juara di sekolah masing-masing.
b. Materi lagu kawih telah ditentukan dan disiapkan oleh panitia.
c. Peserta lomba untuk setiap kategori tampil bersama (putra dan
putri) dengan melantunkan lagu kawih bergantian dan
menyambung secara harmonis.
d. Setiap peserta bisa membawa sendiri waditra (alat musik
pengiring) dan pangrawit (pengiring).
e. Setiap peserta memakai pakaian seragam sekolah (batik).
4. Fasilitas
Disediakan fasilitas, di antaranya:
a. Sound system secukupnya;
b. Ruangan, kursi, meja, dan panggung yang memadai.
3. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian yang digunakan sebagai acuan penilaian untuk
lomba Maca Biantara meliputi:
a. Aspek bahasa:
1) Pilihan kata/diksi, gaya bahasa, dan undak-usuk bahasa
Sunda.
2) Struktur bahasa (bentukan kata maupun kalimat) yang
benar sesuai dengan kaidah tata bahasa Sunda.
3) Intonasi/lentong (lagu kalimat) dan pelafalan.
b. Penguasaan Penampilan:
1) Penguasaan isi
2) Penghayatan dan penjiwaan (imaji)
3) Organisasi dan sistematika penyampaian isi
c. Penampilan/Ekspresi
1) Gesture (mimik dan gerak)
2) Krreasi dan gaya bicara
V. Dewan Juri
Dewan juri untuk pelaksanaan perlombaan ini adalah praktisi dari organisasi
keSundaan, organisasi kesenian yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kota
Depok dan Tim MGMP Basa Sunda Kota Depok.
LAMPIRAN
MATERI LOMBA MACA SAJAK
PASANGGIRI BASA SUNDA TINGKAT KOTA DEPOK
a. Jenjang
1. SD :
a. Silih Tulungan karya Taufik Ampera
b. Nini Antéh karya Taufik Ampera
c. Budak Pahatu karya Yus Rusyana
d. Budak Pahatulalis Karya Taufik Ampera
2. SMP
a. Di Hiji Leuweung Geledegan karya Surachman R.M
b. Lalaki Di Tegal Jurit karya Rachmat M. Sas. Karana
c. Aki Jeung Balon karya Ami Raksanagara
d. Kean Santang Karya Yus Rusyana
3. SMA
a. Janté Arkidam karya Ajip Rosidi
b. Grand Prix karya Godi Suwarna
c. Cadas Pangéran karya
d. Tanah Sunda Karya Ayip Rosidi
LAMPIRAN MATERI PASANGGIRI SAJAK TAHUN 2018-2019
1. SAJAK SD
A. Silihtulungan
Karya Taufik Ampera
Titiran ku paninggaran
diintip-intip dipanah
Nyiruan mulang tarima
nyeureud bitis paninggaran.
Paninggaran ngagurubug
teu tulus manah Titiran
geus lésot kabéh bangbaluh
lantaran silih tulungan.
B. Nini Antéh
C. BUDAK PAHATULALIS
Karya Taufik Ampera
13
Budak lalaki ngala kupa
leungeunna parigel metik
buah kupa dialungkeun
dipulungan ku adina.
D. Budak Pahatu
BUDAK PAHATU
Karya Yus Rusyana
14
Budak pahatu teh indit
Leumpang mapay erel kareta
Diharudum samping butut
Bari teu kendat nyambat indungna
2. SAJAK SMP
KARYA : SURACHMAN R. M.
Aya tulang nyangsang na dahan, deudeuh
Sésa raga arucutan
Langlayangan teu kapuruk teu karucu
Di hiji leuweung geledegan
15
Hiji lalaki bajuna héjo kapulas taneuh
Wanci layung hurung konéng
Manéhna datang dipapag cimata indung
Sedeng’na beungeutna taya kagambar rasa tugenah
16
3. SAJAK SMA/SMK
A. Jante Arkidam
Ajip Rosidi
Silihteuteup
Wadana jeung Mantri pulisi:
Janté, Janté Arkidam!
Ngabongkar pakgadé peuting tadi
Ayeuna makalangan di nu tayuban!”
Ngahéphép sapanglalajoan
Neuteup ka Janté nu matana ngembang wéra
17
Ngagisik hayang sidik
Janté mencrong Mantri pulisi:
“Ki Mantri, tindakan andika léléwa bikang
Ngabokong jalma keur tibra!”
Arkidam ditalikung leungeunna dua
Sorot matana ngentab seuneuan
Saméméh béak poé kahiji
Janté minggat nitih cahya
Kaluar ti panjara
B. Grand Prix
Godi Suwarna
Nincak gas sataker kebek mobil sport ngagerung mangprung rék ngundag jorélat waktu
da startna kapandeurian. Jalan lempeng, jalan nanjak, pungkal péngkol kénca
katuhueun jungkrang. Sakiceup demi sakiceup tihang bulan tihang taun diliwatan. Ti
saban-saban simpangan mobil deungeun milu nyemprung di sirkuit pada-pada teu
hayang kapandeurian. “I can’t get no satisfaction!” sora kasét gumuruh nyasaak langit,
ngendag-ngendag dungus mangsa. Gumuruh manglaksa mobil haseup knalpot ngeput
jagat. Anjeun kudu nabrak deungeun tinimbang ditabrak batur. Nu nyakakak, nu
jumerit, mecut niat hayang gancang nyiap waktu nu can témbong kelemengna. “Boa
sapéngkolan deui!” omong anjeun sabot setir guwar-giwer. “boa di itu péngkolan!”
ceuk nu séjén bari hantem silih sénggol. Dina hiji mangsa: anjog anjeun jeung nu séjén
méh bareng ka garis finish; persis di jero kubur tuluy nanpa paiala tetengger batu!
C. Cadas Pangéran
18
Ayem pangéran nyabak landéan
Kaula baris nandéan
D. Tanah Sunda
Ayip Rosidi
Héjo pagunungan
Paul lautan
Héjo
Paul
Langit ‘na haté kuring
19
Kembang wéra kembang jayanti
Tanah tempat kuring sideku
Ngurugan mun kuring tepi ka pati
A. Materi SD
Putra:
MIJIL
Bebas wirahma Sekar tandak
Aduh gusti anu maha suci Aduh Gusti nu Kawasa
sim abdi rumaos jisim abdi ageung dosa
pangna abdi dumugi ka késrék pangna abdi gering nangtung
réh ka sepuh parantos ngusir réh ka sepuh wantun nundung
takabur sareng dir
téga nundung sepuh Pedah sepuh taya harkat
kokoro sareng masakat
Pédah sepuh hina sareng miskin ku sim abdi teu diaku
sangsara kokoro ditokér sarta disatru
ku sim abdi dihina ditokér
moal boa manahna ngerik
lir digerih hinis
manahna mo lipur
Putri:
WIRANGRONG
Bebas wirahma Sekar tandak
Barudak mangka ngalarti He barudak mangka ngarti, ulah rék kadalon-dalon
ulah rék kadalon-dalon Nungtut élmu jeung pangarti, masing rajin soson-soson
enggon-enggon nungtut élmu Pibekeleun hirup tandang, modal bakti ka nagara
mangka getol mangka tigin Lemah cai anu urang, perlu dijaga dibéla
pibekeleun saréréa
modal bakti ka nagara Indonésia nu merdeka, perlu pangrojong pangjaring
Pamumulé nu sampurna, pangraksa beurang jeung peuting
Nagara jeung lemah cai Malar nagri jaya sakti, pinareng unggah darajat
perlu pangjaring pangrojong Kaagungan lemah cai, wajib dijaga dirumat
pamumulé panyarungsum
malar tetep jaya sakti
nagara tetep merdeka
sampurna mukti wibawa
B. Materi SMP
Putra:
PANGKUR
Bebas wirahma Sekar tandak
Bapa Doblang pada terang Euleuh itu Bapa Doblang
kumis baplang nuruban biwir nu jeding notorogan boro baé kumis baplang
pipi kemong irung mancung puas nyorang weureu gadung
panon buringas hérang beuteung bebeng lieur lanjung humaregung
goréng omong gawang-geuweung harung gampung matak ogé hirup urang
pantang mayar kana hutang entong bedang bedegong curaling
licik sarta sok curaling bisi kawas bapa doblang
wawalesna ti suksruk jeung suwing
20
Putri:
MAGATRU
Bebas wirahma Sekar tandak
Coba teguh naon nu sukuna tilu Sukuna pakupis tilu
panon opat henteu galib panonna opat harérang
leumpang rumanggieung laun leumpangna semu nu lesu
éstuning ku matak watir ngaléngkah teu bisa gancang
dongko bari aha-oho
Buntutna ngacung ka langit
Hulu nutug buntutna ngacung ka luhur buluna carentik rintit
buluna carentik rintit matana mangpuluh-puluh
matana mangpuluh-puluh tangginas anu rék neguh
rasa haseum semu amis
rajeg narangtung di kebon Sumurna di awang-awang
caina amis tur hérang
Aya sumur di awang-awang ngagantung dagingna bodas ngagenyas
caina hérang tur amis mesékna kudu dikupas
eusi daging bodas alus
nyokotna éstu babari
boh dicokél boh dikerok
C. SMK/K
Putra:
DANGDANGGULA
Bebas wirahma Sekar tandak
Lambang RI jero ngandung harti Hiji basa hiji bangsa
lamun bener diamalkeunana basa bangsa Indonésia
persatuan tangtu témbong hiji bangsa hiji nusa
teu cukup ku disebut nusa tunggal nusantara
atawana apal na biwir sélér-sélér suku bangsa
Bhinéka Tunggal Ika ti wewengkon mana-mana
maksudna gumulung saka suka saka duka
kabéh sélér-sélér bangsa béda-béda wujud Bangsa Indonésia
tatapi asal sagetih
béda tapi saasal
Putri:
SINOM
Bebas wirahma Sekar tandak
Harta pada naréangan Harta pada naréangan
harti pada nyararungsi harti pada narambahan
sabab duanana guna harta harti sarwa guna
harti bisa méré bukti pada bisa méré bukti
harta pon kitu deui bisa hasil sapaneja
bisa ngabul nu dimaksud sok nyumponan cita-cita
nedunan sakahayang harta harti sok mangpaat
tapi harta gampang leungit dapon diraksa taliti
mungguh harti mangpaat dunya ahérat
21
Materi Lomba Maca jeung Nulis Aksara Sunda
Materi aksara Sunda yang disalin dan dibaca oleh peserta lomba, disediakan oleh panitia.
22
23
24
25
MATERI KAWIH
Jalan Layang
JABODETABÉK
26
MACA BIANTARA
Tema:
27