1052
1
Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
2
SMF Bedah, RSUD dr. Soedarso, Pontianak
3
Departemen Biokimia dan Biologi Molekular, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
4
Departemen Anatomi, Program Studi Pendidikan Dokter, FK UNTAN
Abstrak
Latar Belakang. Hernia inguinalis merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemukan dan sekitar 75%
hernia yang ada didunia merupakan hernia inguinalis. Hernia merupakan salah satu kasus di bagian bedah yang
pada umumnya sering menimbulkan masalah kesehatan dan lebih banyak terjadi pada usia lanjut. Metode.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan
data dilakukan di ruang rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedarso Pontianak selama bulan Mei
2013. Data dikumpulkan dari 200 sampel menggunakan rekam medik, dimana 114 sampel yang mengalami
hernia inguinalis dan 86 sampel yang mengalami hernia jenis lain. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square.
Hasil. Sebanyak 43,8% subjek penelitian mengalami hernia inguinalis pada usia 41-65 tahun, 23,7% subjek
penelitian mengalami hernia inguinalis pada usia lebih dari 65 tahun, 11,4% subjek penelitian mengalami hernia
inguinalis pada usia 0-5 tahun, 8,8% subjek penelitian mengalami hernia inguinalis pada usia 21-40 tahun, 7,0%
subjek penelitian mengalami hernia inguinalis pada usia 6-10 tahun, dan 5,3% subjek penelitian mengalami
hernia inguinalis pada usia 11-20 tahun. Terdapat hubungan bermakna antara usia dan hernia inguinalis (p =
0,004). Terdapat 93% subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki dan 7% berjenis kelamin perempuan.
Terdapat 114 subjek penelitian yang mengalami hernia inguinalis dan 86 subjek mengalami jenis hernia lain.
Kesimpulan. Terdapat Hubungan antara usia dengan kejadian hernia inguinalis di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Soedarso Pontianak tahun 2010. Usia lanjut mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami hernia
inguinalis.
Background. Inguinal hernia is one of the most disease and 75% of hernia case in the world are inguinal
hernias. Hernia is one case in surgical subdivision that often cause the healthy problem and most happen on old
people. Method. This research has an observational analytic research with cross sectional's approach. The data
was collected in the medical records of Dr. Soedarso general hospital Pontianak on Mey, 2013. The data was
collected from 200 samples using medical record, 114 samples have inguinal hernia and 86 samples have
another hernia. The data was analyzed using Chi-square test. Result. There are 43,8% research’s subject have
inguinal hernia in 41-65 years old, 23,7% research’s subject have inguinal hernia in more than 65 years old,
11,4% research’s subject have inguinal hernia in 0-5 years old, 8,8% reseach’s subject have inguinal hernia in
21-40 years old, 7,0% research’s have inguinal hernia in 6-10 years old, and 5,3% research’s subject have
inguinal hernia in 11-20 years old. There is a significant relationship between age and inguinal hernia (p=
0,004). There are 93% research’s subject were males and 7% were females. There are 114 research’s subject
had inginal hernia and 86 subject had another hernia. Conclusion. There is a relationship between age and
incident of inguinal hernia in Dr. Soedarso general hospital Pontianak in year 2010. Older people have a more
risk to got inguinal hernia.
Hernia merupakan salah satu kasus di hernia yang paling sering ditemukan yaitu
bagian bedah yang pada umumnya sering sekitar 50%, sedangkan hernia ingunal
menimbulkan masalah kesehatan dan medialis 25% dan hernia femoralis sekitar
memerlukan tindakan operasi. Hernia 15%. Populasi dewasa dari 15% yang
dapat terjadi akibat kelainan kongenital menderita hernia inguinal, 5-8% pada
maupun didapat. Hasil penelitian pada rentang usia 25-40 tahun dan mencapai
populasi hernia ditemukan sekitar 10% 45% pada usia 75 tahun. Hernia inguinalis
yang menimbulkan masalah kesehatan dan dijumpai 25 kali lebih banyak pada laki-
(sekitar 75% dari hernia abdominalis) adalah 2,8 persen setelah 3 bulan
adalah hernia inguinalis. Hernia inguinalis munculnya hernia dan 4,5 persen setelah
kanalis inguinalis melalui locus minoris dengan tingkat kejadian hernia. Hernia
dan hernia inguinalis direk (medialis), isi semua usia, namun paling banyak terjadi
hernia masuk melalui titik yang lemah pada usia antara 45 sampai 75 tahun.5 Data
pada dinding belakang kanalis inguinalis. yang dikemukakan oleh Simarmata pada
Hernia inguinalis lebih banyak terjadi pada tahun 2003, bahwa insidensi hernia
hernia femoralis lebih sering terjadi pada mencapai 15% populasi dewasa, 5-8%
penelitian ini adalah penelitian analitik Statistical Product and Service Solution
RSU dr. Soedarso Pontianak. Waktu digunakan peneliti adalah analisis univariat
pelaksanaan adalah selama bulan Mei dan bivariat. Analisis univariat berupa
Populasi target dalam penelitian ini tabel atau grafik. Analisis bivariat yaitu
dalam penelitian ini adalah pasien hernia terikat. Teknik yang digunakan dalam
ingunalis di RSU dr. Soedarso Pontianak. analisa ini digunakan uji Chi Square
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien dengan uji alternatif yaitu uji Fisher.
penelitian.
dalam periode penelitian ( tahun 2010 ). tanggal 14 sampai 21 Mei 2013. Total
Variabel bebas pada penelitian ini adalah sampel yang didapatkan adalah 200
usia, sedangkan variabel terikat adalah sampel yang dipilih berdasarkan kriteria
data sekunder yang diperoleh dari rekam medik pasien hernia di ruang penyimpanan
rekam medis sesuai dengan nomor rekam mengalami hernia inguinalis pada usia 11-
medis. 20 tahun.
melihat distribusi masing-masing variabel hernia inguinalis lebih banyak terjadi pada
penelitian berupa usia dan hernia laki-laki dengan presentase yaitu 107
inguinalis dalam bentuk tabel berupa orang (93,9%), dan 7 orang (6,1%) terjadi
Dari hasil penelitian diketahui subjek Dari hasil penelitian (tabel 4.1) dapat
penelitian yang mengalami hernia inguinal diketahui bahwa jenis hernia lain yang
terbanyak pada usia antara 41-65 tahun sering terjadi adalah hernia skrotalis yakni
sebanyak 27 orang (23,7%) subjek jenis lain, dan banyak terjadi pada usia
mengalami hernia inguinalis pada usia antara 41-65 tahun. Sedangkan hernia
lebih dari 65 tahun, sebanyak 13 orang umbikal sebanyak 18 kasus, sering terjadi
(11,4%) subjek mengalami hernia pada usia antara 1-5 tahun. Sebanyak 17
inguinalis pada usia antara 0-5 tahun, kasus kejadian hernia epigastrika dan
sebanyak 10 orang (8,8%) subjek sering terjadi pada usia 21-40 tahun. Selain
mengalami hernia inguinalis pada usia itu, sebanyak 2 kasus hernia femoralis
antara 21-40 tahun, sebanyak 8 orang terjadi pada usia antara 55-65 tahun dan
inguinalis. Pada hasil uji bivariat yang diperkirakan diderita oleh 15 % populasi
p=0,004, ditemukan bahwa variabel usia tahun, dan mencapai 45 % pada usia 45
Penelitian ini tidak jauh berbeda kejadian hernia. Hernia inguinalis dapat
dengan hasil penelitian yang dilakukan terjadi pada semua umur, namun paling
oleh Abramson dkk7, Ruhl dan Everhart8 . banyak terjadi pada usia antara 45 sampai
40% dari 100 laki-laki yang mengalami pendukung di atas, maka peneliti
hernia inguinalis ditemukan pada usia 65- menyimpulkan bahwa semakin lanjutnya
74 tahun dan 47% ditemukan pada usia usia seseorang maka kemungkinan
lebih dari 75 tahun. Penelitian Ruhl dan terjadinya penurunan anatomik dan
hubungan usia dengan kejadian hernia besar dan hernia adalah salah satu penyakit
inguinalis, hal ini dapat dilihat dari hasil yang dapat ditimbulkan oleh bertambahnya
subjek berusia 40–59 tahun, dan 22,8% Hasil penelitian ini juga menunjukkan
Penelitian ini juga diperkuat oleh data hernia inguinalis dibandingkan wanita. Hal
yang dikemukakan oleh Marijata (2006) ini ditunjukkan dengan adanya 106 orang
subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki oleh Ein dkk (2006) yang menyatakan
yang mengalami hernia inguinalis. bahwa dari 6361 subjek yang mengalami
Hasil penelitian di atas tidak jauh hernia inguinalis, terdapat 5343 subjek
berbeda dengan hasil penelitian yang yang berjenis kelamin laki-laki. Rasio
dilakukan oleh Nasir dkk10, Ruhl dan perbandingan antara laki-laki dan
Nasir dkk menunjukkan bahwa dari 837 Penelitian ini sesuai dengan teori Jong
orang terdapat 820 orang berjenis kelamin (2004) yang mengatakan bahwa sebagian
laki-laki yang mengalami hernia besar laki-laki lebih sering terkena hernia
inguinalis. Ratio perbandingan antara laki- inguinalis dari pada perempuan (9:1).13
laki dan perempuan 48:110. Penelitian Ruhl Hal ini juga diperkuat dengan penelitian
adanya hubungan antara jenis kelamin dan yang mengatakan bahwa hernia inguinalis
hernia inguinalis. Hal ini dapat dilihat dari dijumpai 25 kali lebih banyak pada pria
ditemukan 500 subjek berjenis kelamin di atas, dapat disimpulkan bahwa laki-laki
laki-laki8. Penelitian ini diperkuat juga mempunyai resiko lebih besar untuk
inguinalis terdapat 124 subjek berjenis lebih sering terjadi dibandingkan dengan
kelamin laki-laki. Rasio perbandingan jenis hernia lainnya. Hal ini ditunjukkan
antara laki-laki dan perempuan adalah dengan adanya 114 kasus hernia inguinalis
13,7:111. Penelitian serupa juga dilakukan dari 200 kasus hernia yang terjadi.
KESIMPULAN 3-13.
7. Abramson JH, Gofin J, Hopp C, Makler A,
1. Pada penelitian ini angka kejadian Epstein LM. The epidemiology of inguinal
hernia. Journal ofEpidemiology and
Community Health. 2000; 32 ; 63-4
hernia inguinalis adalah 57%. 8. Ruhl E, Everhart JE. Risk Factors for
Inguinal Hernia among Adults in the US
2. Semakin meningkatnya usia maka Population. American Journal of
Epidemiology. 2007 ;165;1154–61
semakin meningkat pula resiko 9. Scott Kahan. Buku Ajar Ilmu Bedah.
Tangerang : Binarupa Aksara ; 2011.
terjadinya hernia inguinalis. 10. Nasir M, Paracha SA, Khan IA, Tahir M,
Wahab K. Outcome Of Darn Repair With
Polypropylene For Primary Inguinal Hernia:
3. Usia terbanyak yang mengalami An Experience Of 837 Cases. Pakistan :
Khyber Med Univ J. 2013; 5(1): 31-5.
hernia inguinalis terjadi pada rentang 11. Charles NR, hristian LB, Sen T, Mahaprata
S, Joshi BR. A Two Year Retrospective
Study Of Congenital Inguinal Hernia At
usia 41-65 tahun. Western Regional Hospital Nepal. Nepal : J.
Nep Med Assoc. 2000; 39:172-5.
4. Jenis kelamin yang banyak 12. Ein SH, Njere I, Ein A. Six Thousand Three
Hundred Sixty-One Pediatric Inguinal
mengalami hernia inguinalis adalah Hernias: A 35-Year Review. Canada :
Journal of Pediatric Surgery. 2006; 41: 980-
6.
laki-laki.
13. Syamsuhidayat, R . de Jong,W. Buku ajar
ilmu bedah. Ed. 2. Jakarta : EGC; 2004;
5. Jenis hernia yang paling sering hal:519-37.
DAFTAR PUSTAKA
1. Stead LG, Stead SM, Kaufman MS
, Jacobson EN. First aid for the pediatrics
clerkship : a student to student guide
international. USA : Mc Graw Hill . 2004 ;
307-17.
2. John T J, Patrick JO . Inguinal hernias .
BMJ.2008 ; 336 (7638) : 269–72.
3. Surya B, Simarmata A. Perbandingan nyeri
paska herniography shouldice “pure suture”
dengan lichtenstein tension free. Medan : FK
USU ; 2007. Dibuka pada situs: www//http:
library.usu.ac.id pada tanggal 29 Mei 2012.
4. Marijata. Pengantar dasar bedah klinis.
Yogyakarta : FK UGM. 2006; 355-65.
5. McIntosh A,Hutchinson A, Roberts A, Wither
. Evidence based management of groin hernia
in primary care a systematic review. London :
Oxford University Press. 2000; 17:442–7.
6. Darmojo B, Martono H. Geriatri : ilmu
kesehatan lanjut usia. Edisi ke-4. Jakarta :
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 2009;