Hernia
ABSTRAK
Pendahuluan: Data WHO tahun 2016 menunjukkan prevalensi hernia mencapai
350/1000 penduduk, Riset Kesehatan Daerah tahun 2017 menuturkan bahwa hernia merupakan
penyakit urutan kedua setelah batu saluran kemih dengan kasus sebanyak 2.245. Hernia
merupakan masalah kesehatan yang tidak bisa lepas sosial, banyak orang dengan hernia pergi ke
dukun untuk mencari pengobatan sebelum mereka pergi ke dokter, hal ini dikarenakan sebagaian
besar masyarakat merasa malu karena memuluku hernia. Metode: desain literatur review
dengan beberapa database yang dicari menggunakan katakunci “hernia”. Hasil: Hernia adalah
penonjolan abnormal isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding yang
bersangkutan.Penegakan diagnosis hernia berdasarkan anamnesis yang sangat mengarah adalah
adanya benjolan yang muncul yang awalnya bersifat dapat keluar masuk, pemeriksaan fisik
dengan palpasi dan beberapa Teknik pemeriksaan sederhana, serta pemeriksaan dengan
pencitraan sangat menunjang diagnosis hernia. Tatalaksana bergantung dari keparahan penyakit
dapat dilakukan dengan konservatif atau operasi. Simpulan: Komplikasi dari hernia paling berat
adalah adanya nekrosis pada jaringan yang mengalami herniasi. Pendekatan diagnosis dapat
dilakukan secara dini memberikan hasil dan prognosis yang lebih baik pada pasien hernia.
Keywords: Hernia
Daerah yang dilakukan di Indonesia pada hernia menemui dukun sebelum dibawa ke
tahun 2017, hernia merupakan penyakit rumah sakit atau dokter. Ada juga sebagian
urutan kedua setelah batu saluran kemih orang yang merasa malu ketika memiliki
tertinggi di Banten sebesar 76,2% (5065) Salah satu metode pengobatan hernia
dan terendah di Papua sebesar 59,4% adalah dengan herniotomi atau herniorafi.
didefinisikan sebagai isi rongga perut yang lain nyeri, penurunan mobilitas fisik,
menonjol melalui defek atau bagian yang intoleransi aktivitas, dan risiko infeksi. (P.
hernia kongenital dan hernia akuisita atau penulisan artikel dengan cara menelaah
nama sesuai dengan lokasi anatomisnya, dipublikasikan oleh peneliti atau akademisi
misalnya hernia diafragma, umbilikal, dan sebelumnya terkait dengan topik yang
hernia femoral. sebesar 75% hernia terjadi sesuai. Pencarian literatur menggunakan
di lipatan paha, berupa hernia direk, hernia sumber data dari Google Scholar,
407
ISSN : 2721-2882
penulisan artikel. indirek lebih sering muncul di sisi kanan,
408
ISSN : 2721-2882
yang merupakan bagian locus minoris atau C. Hernia insisional
bagian yang mengalami defek, dan leher 3. Menurut terlihat atau tidaknya (P. and
A. Hernia eksterna
B. Hernia interna
2010):
2. Menurut penyebabnya (Mansjoer et al., 6. Menurut sifatnya (P. and SJ., 2003) :
B. Hernia traumatik
409
ISSN : 2721-2882
secara spontan ataupun dengan berkembang secara prograsif
tidak dapat masuk kembali penonjolan dan hal ini terus berkembang,
Gambar 2. Hernia direct dan indirect keluar masuk sendiri, masuk karena
Hernia terjadi ketika tekanan intra- 2. Keluhan nyeri pada inguinal, Hernia
mengalami defek maka hernia akan bersifat tajam, dan nyeri pindah.
410
ISSN : 2721-2882
3. Perasaan seperti tertekan pada daerah atau meningkatkan tekanan
411
ISSN : 2721-2882
hernia inguinalis lateralis jika di romberg (hernia obtutaratoria).
412
ISSN : 2721-2882
intraabdomen, bila terdapat
medialis, dan bila terdapat dilakukan pada pasien dengan hernia antara
inguinal.
413
ISSN : 2721-2882
terhadap dindig abdomen anterior 3. Aneurisma/pseudoaneurisma arteri
positve untuk diagnosis hernia. CT dan sebasea, hidradenitis, kista dari Nuck
digunakan jika pada pemeriksaan fisik seperti mengejan, batuk dan gerak lain
414
ISSN : 2721-2882
mendorong kea rah cincin hernia Teknik teknik tndakan bedah
hingga isi hernia kembali ke posisi yang dapat dilakukan adalah (GM.,
operasi hernia adalah herniorafi, yang kantong hernia yang membuat isi
dan isi hernia dibebaskan kalau ada sempit dan dapat menimbulkan
Kamardi, 2007).
PROGNOSIS
415
ISSN : 2721-2882
Prognosis hernia inguinalis lateralis Retroperitonium, dan Omentum. 3rd
hanya sekitar 2%. Tingkat infeksi pasca Principles of Surgery. 10th edn.
kurang dari 1% (Brunicardi et al., 2010). GM., D. (2006) Current Surgical Diagnosis
hernia direk atau femoralis pada semua Mansjoer, A. et al. (2014) Kapita Selekta
kelompok umur (SW, CJK and Of, 2013). Kedokteran Jilid II. III. Jakarta:
isi rongga melalui cacat atau melemahnya Abdominal Operation. 11th edn.
hernia usus terjadi pada pria. Diagnosis P., B. and SJ., J. (2003) Laparoscopic Hernia
416
ISSN : 2721-2882
http://www.depkes.go.id.
Francis Group.
417
ISSN : 2721-2882