Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

ANALISIS PERCOBAAN GESEKAN (FRICTION) UNTUK


PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGEREMAN
PADA KENDARAAN BERMOTOR

Oleh :

RUSMARDI

Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

ABSTRACT
This research was conducted with analyzing the result of attempt friction static (μs) by 4 kinds of test materials
(specimen), that is: steel, alumunium, ferodo and brass. Test place rub is plate become militant standard able to
distel with Techquipment Hi brand - Tech HFN 1. Friction can be useful to press brake (to slowing down or
discontinuing a wheel rotation). At technology “automotive" needed by a system braking of wheel efficiently and
effectively. At this research to analyze data used by some close-knit formula with friction, that is : coefficient of
friction formula (μ), style fiddle static (fs), kinetic friction (fk), ferodo (brake lining) liming woven, made from
fiberglass matting, asbestos, cotton, smooth brass strand of metal, zinc or bauxite. From result of research
obtained by information hence using liming woven type ferodo (brake lining) as more effective and efficient brake
canvas. But brake lining constructions have to be reckoned pursuant to correct design utilize. Is for that needed
by furthermore research, special regarding design put on the brakes at motor vehicle.

Keywords: Friction, Brake, Force Friction

I. PENDAHULUAN HFN 1. Dari hasil penelitian ini diharapkan


1. Latar Belakang Masalah menjadi salah satu alternatif input dalam
Gesekan adalah persinggungan antara pengembangan teknologi otomotif kususnya
dua atau lebih dari suatu benda. Gaya-gaya tentang bahan kanvas rem yang cocok dan
gesek yang bekerja antara dua permukaan efisien dalam menyongsong era industri
yang berada dalam keadaan relatif satu dengan otomotif baik untuk kebutuhan nasional dan
yang lainnya disebut dengan gesekan statik. internasional.
Gaya gesekan statik yang maksimum adalah
2. Tujuan dan Manfaat Penelitian
gaya yang terkecil yang menyebabkan benda
Pelaksanaan penelitian ini memiliki
bergerak. Sekali benda bergerak, gaya-gaya
beberapa tujuan dan manfaat untuk
gesekan yang bekerja akan berkurang
pengembangan IPTEK dan pengembangan
besarnya, sehingga untuk mempertahankan
institusi sebagai berikut :
gesekan lurus beraturan diperlukan gaya yang
a. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan
relatif lebih kecil. Gaya-gaya gesekan selalu
dan teknologi
melawan gerak dan gerakan relatif antara dua
1) Meningkatkan wawasan staf pengajar/
benda yang bersinggungan gaya gesekan
instruktur dan mahasiswa tentang
dapat juga terjadi.
IPTEK terapan untuk sekarang dan
Penelitian ini akan menganalisis hasil
masa datang.
percobaan gesekan statik bahan yang
2) Mengetahui koefisien gesek statik (μs),
digunakan alumunium, baja, kuningan, dan
antara plat baja dengan bahan
ferodo di atas plat baja yang dapat distel. Alat
alumunium, kuningan, baja dan ferodo.
yang digunakan untuk Tecquipment Hi-Tech

81
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

3) Mengetahui sudut gesek dari masing pada kendaraan. Ada juga gesekan yang
bahan plat yang diuji. diusahakan sekecil mungkin, seperti pada
4) Mengetahui gaya sejajar bidang miring bantal poros, antara piston dengan silinder blok
(fs) yang diperlukan pada saat akan dan lain-lain.
bergerak. Rem digunakan untuk mengurangi dan
5) Memberikan informasi yang berguna menghentikan putaran roda diperlukan, ini
tentang alternatif arah pengembangan diberlakukan dalam mengendarai kendaraan
teknologi otomorid khususnya tentang bermotor, dalam artian memanfaatkan jasa
pengereman pada kendaraan teknologi otomotif.
bermotor. Secara teoritis gesekan ada dua jenis
b. Pemecahan masalah pembangunan atau yaitu : gesekan kering dan gesekan fluida. Bila
pengembangan institusi. permukaan suatu benda saling kontak, gaya
1) Meningkatkan mutu lulusan Politeknik tangensialnya disebut gaya gesek, yang akan
Negeri Padang melalui peningkatan timbul jika permukaan satu bergerak terhadap
staf pengajar / instruktur dengan terus lainnya.
menerus belajar melalui penelitian. Ketepatan dari tahan gesek berdasar
2) Mencari temuan-temuan baru sebagai hukum Leonardo de Vinci yakni : gaya gesek (f)
alternatif untuk meningkatkan fungsi sebanding dengan gaya normal (FN), gaya
alat-alat laboratorium agar lebih tepat gesek (f) tidak tergantung pada luas dari
guna dan berhasil guna, serta aplikatif. persinggungan (A), berdasarkan Charles A.
3) Menyiapkan tenaga kerja professional Coulomb, gaya gesek (f) tidak tergantung pada
yang mampu berkreatif dimulai dari staf kecepatan.
pengajar /instruktur sebagai aplikasi Dalam penelitian ini ada beberapa
“ing ngarso sungtulodo, ing madya rumus dan tabel koefisien gesek yang akan
mangun karso, dan tutwuri handayani. dijadikan dasar dalam menganalisis rumus :
4) Ikut berperan aktif dalam a. Koefisien gesek (μ) = f/FN.......……….….(1)
membudayakan pola ilmiah di b. Gaya Gesek Statik (fs) = μd x FN….........(2)
lingkungan Politeknik Negeri Padang c. Gesekan Kinetik (fk) fk = μk . FN……......(3)
dan pengembangan industri di saat ini d. Grafik hubungan antara gaya gesek statik
dan masa datang. dengan kinetik
fs max
II. METODE PENELITIAN
1. Studi Literatur fk
Gaya gesek terjadi apabila dua benda f
bergesakan yaitu permukaan kedua benda
bersinggungan pada waktu benda yang satu
bergerak terhadap yang lainnya (Zemansky,
2001). 0 fk
Gesekan ada yang sengaja diciptakan Gambar 1. Hubungan gaya gesek statik
seperti antara kain rem dengan tromol rem dengan gesekan kinetik.

82
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

e. Harga koefisien gesek adalah tangen sudut 3) Gaya gesek tidak tergantung pada
dari resultan gaya normalnya dengan kecepatan.
gesekan. Hukum kedua pada bagian pertama
W = FN……………………………………..(4) dinyatakan oleh Leondardo de Vinci dan bagian
μs = fs/FN μs = fs/ M. s…………….……..(5) terakhir dinyatakan oleh Charles A Coulomb.
Dimana: Rem pada kendaraan bermotor. Pada
F = gaya normal kendaaraan bermotor terdapat rem yang
W = gaya berat berbagai macam jenis.
fs = gaya gesek statik
f. Gaya reaksi
fg θ = fs / FN ............................................(6)
g. ΣFx = 0
fs = F . W . Sin θ .………............………..(7)
h. Koefisien gesek statik (μs)
fs = F – W . Sin θ …………………….……(8)
FN = W . Cos θ ……….............................(9)
Gambar 2. Skema rem pada mobil
Berdasarkan hasil percobaan (imperis)
menghasilkan harga koefisien gesek kering dari
statik dan kinetik.
Tabel 1. Koefisien gesek statik dan kinetik
No Bahan μs μk Gambar 3. Konstruksi rem
1. Logam terhadap logam 0.15 / -
0.6
2. Aluminium dengan baja 0 0.7
3. Baja dengan baja 0.74 0.57
4. Tembaga dengan baja 0.53 0.36
5. Kuningan dengan baja 0.51 0.44
6. Seng dengan besi tuang 0.85 0.21
7. Tembaga dg besi tuang 1.05 0.29
8. Gelas dengan gelas 0.94 0.4
9. Besi tuang dg besi tuang 1.10 0.15
Gambar 4. Sepatu rem
Koefisien gesek statik dan kinetik
Macam – macam rem, yaitu :
terutama tergantung pada sifat kedua benda
1) Menurut tempat
yang bersinggungan, menjadi relatif besar jika
- Rem pada roda
permukaan yang bersinggungan kasar dan
- Rem pada propeller shaft
kecil jika halus. Koefisien tersebut tidak
2) Menurut cara pelayanan
dipengaruhi oleh permukaan yang
- Rem tangan
bersinggungan terhadap luasnya.
- Rem kaki
Hal ini dinyatakan oleh hukum Coulomb, yaitu :
3) Menurut konstruksi
1) Gaya gesek sebanding dengan gaya
- Rem dalam
normal.
- Rem luar
2) Gaya gesek tidak tergantung pada luas
- Rem model piringan
persinggungan bidang gesek.

83
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

4) Menurut mekanis random, dan tipe perpendicular (Vlack,


- Rem mekanik 1991).
- Rem hidrolik
- Rem udara rem vakum
- Rem buster
Bahan kanvas rem (ferodo) terdiri dari Gambar 7. Jenis Bonded Fibre Lining
berbagai jenis, yakni : Pada penelitian ini terdapat hipotesis,
1) Woven Lining. Bahan ini terbuat dari antara lain : 1). Perbedaan bahan yang
anyaman serat fiber asbes dengan katun bergesakan permukaan talam tidak
(cotton) dan kawat kuning halus, timah mempengaruhi besarnya koefisien (μk). 2).
hitam atau paduan seng. Woven lining ini Perubahan beban atau berat talam tidak
dibedakan menurut lebar gesekannya mempengaruhi perubahan gaya gesek. 3).
(frictional ranges), yaitu tinggi (high), Sudut pergerakan (moving) untuk ke tempat
menengah (medium), dan rendah (low). benda uji (speciment) diduga sama besar, dan
4). Masing-masing benda uji (speciment) tidak
memiliki perbedaan secara nyata, kecuali
bahan ferodo yang mempunyai kemampuan
gesek yang lebih bagus dibandingkan dengan
Gambar 5. Woven Lining yang lain.
2) Molded Fabric Lining. Bahan ini terbuat
daru katun (cotton) sebagai dasarnya, yang 2. Metodologi Penelitian

nyaman dengan lapisan asbes yang a. Rancangan

dibentuk menyilang dengan kawat kuning.


Persiapan
Bahan tahan geseknya terbuat dari karet
konban yang dapat bekerja di bawah titik
Identifikasi Masalah
tekan. Kanvas rem jenis ini dibentuk dalam
gulungan pada suhu mencapai 3000 F.
Penentuan Sampel
Kanvas rem jenis ini tahan air (water
resistant).
Uji Pendahuluan

Pelaksanaan Pengujian

Data
Gambar 6. Molded Fabric Lining
3) Bonded Fibre Lining. Bahan ini
Pengolahan Data
merupakan kanvas rem yang terbuat dari
tepung raw rubber, cotton fibre, short
Kesimpulan Kepustakaan
asbestos fibre, tepung sulfur, dan bahan-
bahan lainnya. Jenis kanvas ini dibedakan Gambar 1. Skema Kerja Pelaksanaan
atas 3 macam, yaitu : tipe parallel, tipe Penelititan

84
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

b. Pembuatan Sampel
Sampel digunakan talam dari besi
tuang dengan standar yang dilapisi dengan
masing-masing bahan yang akan diuji
gesekannya. Perbedaan masing-masingnya
hanya jenis telapak talam yakni ; baja,
kuningan, alumunium, dan ferodo dimana berat
Gambar 8. Peralatan yang digunakan pada
total talam talam dengan telapaknya yaitu 765 penelitian
gr (baja), 302,7 gr (kuningan), 873 gr
c. Percobaan
(alumunium), dan 859 gr (ferodo).
Untuk mendapatkan data yang
Jumlah sample masing-masing satu
dibutuhkan maka dilakukan langkah-langkah
macam dan variasinya empat macam yaitu
percobaan sebagai berikut :
baja, kuningan, alumunium, dan ferodo ukuran
Percobaan I
ruas telapak atau alas dibuat sama.
Percobaan I.a
Variabel yang diteliti adalah 1)
1) Letakkan talam diatas plat baja yang dapat
Koefisien gesek statis (μs), 2) koefisien gesek
diatur.
kinetik (μk), 3) gaya gesek (fs), 4) gaya gesek
2) Ujung talam dihubungkan dengan tali dan
kinetik (fk), 5) sudut pergerakan (moving) (θ), 6)
ujung yang lain dipakai untuk
variansi gesekan masing-masing benda uji
menggantungkan besi tuang.
(speciment).
a) Talam dalam keadaan tanpa beban.

Peralatan Yang Digunakan Dalam Talam dalam keadaan kosong, besi

Percobaan pengantung diberi beban sedikit demi

Penelitian ini memerlukan beberapa sedikit sampai didapat gaya maksimum

peralatan dan bahan sebagai berikut : saat talam mulai tergelincir.

1) Plat baja yang lengkap dengan alasnya b) Talam dalam keadaan dibebani.

(friction on inclined steel plane), 1 set. Talam dibebani dengan perubahan

2) Tali dan pengantung beban 1 set. beban sebesar 500 gr . cukup dengan

3) Talam dari baja dengan telapak baja 1 2 kali penambahan beban yaitu : 500 gr

buah. dan 1000 gr.

4) Talam dari baja dengan telapak alumunium Percobaan I.b


1 buah. 1) Letakkan talam diatas plat baja datar (00).
5) Talam dari baja dengan telapak kuningan 1 2) Longgarkan alat penjepit (penahan) dengan
buah. arah berlawanan jarum jam, dan usahakan
6) Talam dari baja dengan telapak kuningan 1 Posisi tetphorizontal.
buah. 3) Miringkan plat baja perlahan-lahan
7) Timbangan 1 buah. sehingga talam akan meluncur sendiri.
8) Besi pemberat 2 set. 4) Baca dengan secepatnya sudut kemiringan
9) Water pas 1 buah. pada alat pembaca sudut dalam derajat.
Lakukan 3 kali tiap bahan dan ambil harga

85
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

sudut rata-rata (θ). Tanpa diikuti tambahan Tabel 2. Analisa Factorial


beban.
Sumber dk JK RJK F
5) Inkilnasi sudut (θ) ditentukan = 50, 70, 100. Variasi
Rata-rata 1 RY R
Talam arahnya turun kemudian perlakuan
dihubungkan dengan tali yang dibebani A a -1 Ay A A/E
B b-1 By B E/E
sampai turun dengan sendirinya, tanpa AB (1 –1) (b – 1) ABy AB AB/E
dorongan. Lakukan tiga kali tiap bahan uji.
Dengan menggunakan model tetap
Percobaan II
untuk menguji harga F dipakai prosedur
1) Miringkan talam dengan inklinasi sudut (θ)=
sebagai berikut :
50, 100, dan 150.
H1 F = A/E
2) Talam arahnya naik, dan dihubungkan
H2 F = B/E
dengan tali yang dibebani sampai bergerak
H3 F = AB/E
naik dengan sendirinya tanpa dorongan.
3) Lakukan percobaan 3 kali untuk tiap Daerah kritis pengujian ditentukan oleh :
latihan. F (a – 1), ab (n – 1) untuk hipotesis H1
Analisis data, percobaan ini adalah F (b – 1), ab (n – 1) untuk hipotesis H2
rancangan acak sempurna. Setiap kombinasi F (a – 1), (b – 1), ab (n – 1) untuk hipotesis H3
diperlakukan dengan menggunakan 12 macam
Langkah-langkah Percobaaan Gesekan
observasi. Maka analisis untuk mencari
1) Mempersiapkan alat, bahan, alat ukur, alat
jawaban dari hipotesis digunakan model
Bantu, alat tulis, yang diperlukan.
ANOVA didesain eksperimen tiga faktorial yaitu
2) Dapatkan massa talam dengan alat
: sudut kemiringan (θ) alas baja (permukaan),
timbangan.
jenis alat talam, beban (gr).
3) Meletakkan talam di atas plat baja yang
Model matematika yang digunakan adalah :
dapat diatur kemudian ujung talam
Yi j k = μ + Ai + Bi + A i j + E (i j) k
B

dihubungkan dengan tali dan ujung tali


Keterangan :
yang lain dipakai untuk menggantungkan
i = 1, 2, 3,………………..a
besi penggantung.
j = 1, 2, 3,………………..b
a) Talam dalam keadaan tanpa beban
k = 1, 2, 3,………………..c
Talam dalam keadaan kosong, besi
Yi j k = variasi respon karena pengaruh
penggantung diberi beban sedikit demi
bersamaan taraf ke – i faktor A ke – j,
sedikit sampai didapat gaya maksimum
faktor B yang terdapat pada
saat talam mulai mengelincir.
observasi ke – k.
b) Talam dalam keadaan dibebani
μ = harga rata – rata.
Talam dibebani dengan massa 500
Ai = pengaruh dari faktor A.
gram dan 1000 gram.
Bi B = pengaruh dari faktor B.
AB I j = pengaruh interaksi faktor A dan faktor B Percobaan I dengan memperlakukan plat

E i j k = pengaruh dari unit eksperimen ke – k baja dalam keadaan miring.

dalam kombinasi perlakuan ( i j ). 1) Meletakkan talam diatas bagian plat baja


datar (00).

86
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

2) Melonggarkan alat penjepit dengan arah Tabel 3. Hasil Percobaan Uji Gesek
berlawanan dengan jarum jam. Usahakan No Bahan F(50) F(70) F(100)

posisi tetap horizontal. 1. 0,5N+5gr 20gr 10gr


Baja 0,5N+10gr 25gr 10gr
3) Miringkan plat baja perlahan-lahan 0,5N+5gr 30gr 15gr
2. 1N 0,5N+30gr 35gr
sehingga talam akan meluncur dengan Alumunium 1N 0,5N+35gr 30gr
1N+5gr 0,5N+3gr 25gr
sendirinya. Kemudian dibaca secepatnya 3. 1N+100gr 1N 0,5N
Kuningan 0,5N+140gr 0,5N+40gr 0,5N+5gr
sudut kemiringan pada plat pembaca sudut 0,5N+135gr 0,5N+50gr 45gr
4. 0,5N+100gr 1N+110gr 1N
dalam derajatnya. Percobaan ini dilakukan Ferodo 0,5N+95gr 1N+100gr 1N+5gr
0,5N+105gr 0,5N+140gr 0,5N+45gr
tiga kali tiap-tiap bahan percobaan, dan
diambil sudut rata-ratanya (θ). Tanpa diberi c. Percobaan 1.2b
penambahan beban. Tabel 4. Hasil Percobaan Uji Gesek
4) Sudut kemiringan ditentukan θ = 5 , 7 , & 0 0
No Bahan F(50) F(100) F(150)

100. Talam arahnya turun kemudian talam 0,5N+270gr 1N+220gr 1,5N+240gr


1. Baja 0,5N+270gr 1N+200gr 1,5N+230gr
dihubungkan dengan tali yang dibebani 0,5N+200gr 0,5N+270gr 1,5N+240gr
1N+220gr 0,5N+300gr 0,5N+450gr
sampai turun dengan sendirinya, tanpa 2. Alumunium 1N+210gr 1N+300gr 0,5N+450gr
1N+200gr 1N+300gr 0,5N+500gr
dorongan. 2N+200gr 1N+500gr 1N+500gr
3. Kuningan 2N+205gr 0,5N+490gr 0,5N+520gr
2N+200gr 1N+500gr 0,5N+550gr
1N+500gr 2,5N+220gr 1N+400gr
Percobaan II Baja Dalam Keadaan Miring 4. Ferodo 0,5N+520gr 2N+200gr 1N+420gr
Miringkan talam sebesar θ = 50, 100, & 0,5N+550gr 2N+200gr 1N+400gr

150. talam arahnya naik, kemudian talam


2. Analisis dan Pembahasan
dihubungkan dengan tali yang dibebani sampai
a. Karena percobaan uji gesek ini
bergerak naik dengan sendirinya. Tanpa
dilakukan dengan system manual serta
dorongan.
menggunakan peralatan yang
sederhana maka hasil koefisien gesek
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang didapatkan pada akhir percobaan
1. Pengolahan Data
ini berbeda dengan nilai koefisien
a. Percobaan 1.2
gesek yang sudah ditabelkan sebelum
Bahan Sudut
pengujian.
0
-1 b. Ternyata dari penurunan rumus didapat
Baja -100
-9,50 luas permukaan bidang singgung tidak
-13,50 berpengaruh pada besarnya koefisien
Alumunium -13,50
gesek suatu bahan karena luas
15
-120 permukaan bidang singgung
Kuningan -130 berbanding lurus dengan besarnya
-120
-240 gaya normal tersebut.
Ferodo -210 c. Ada beberapa faktor luar yang ikut
-240
mempengaruhi hasil yang didapatkan

b. Percobaan I.2a pada percobaan ini diantaranya :

Berikut tabel hasil percobaan uji gesek, 1) Kasar dan halusnya permukaan

yaitu: benda yang saling bersinggungan

87
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

tersebut di mana semakin besar diberikan. Tetapi pada pengujian ini


permukaan semakin besar gaya tidak dapat dilakukan dengan baik,
yang diperlukan untuk memulai karena jarang sekali terjadi gaya
gesekan sehingga besar pula nilai seperti pada benda.
koefisien geseknya. 4) Metoda pengujian dalam
2) Tingkat kelembaban permukaan percobaan talam meluncur turun
benda kerja yang saling pada bidang luncur dengan sudut
bersinggungan, semakin lembab yang telah ditentukan tidak efisien,
permukaannya semakin besar gaya maka metoda yang dianggap
yang diperlukan untuk memulai efesien dalam praktek adalah
gerakan sehingga koefisien metoda bidang datar. Tetapi dalam
geseknya semakin besar pula. kenyataannya yang terjadi gaya
3) Karena percobaan ini bertujuan tidak hanya bekerja pada bidang
untuk menentukan koefisien statik datar saja, juga pada bidang
yaitu koefisien gesek tepat pada miring, maka yang paling baik
saat akan bergerak tanpa adalah dengan menggabungkan
dipengaruhi oleh gaya-gaya lain keempat metoda tersebut.
selain gaya normal dan gaya yang
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
sengaja diberikan maka untuk
1. Kesimpulan
mendapatkan hasil yang lebih
Pada penelitian analisis hasil
presisi. Sebaiknya gaya-gaya luar
percobaan tentang gesekan pada
yang dipengaruhinya dijaga
Tecquipment Hi-Tech HFN.1 ini, maka
sehingga benar gaya tersebut tidak
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
ada.
d. Analisis dari semua data percobaan a. Talam baja pada sudut kemiringan
yang dilakukan adalah sebagai berikut : 50 berat talam 765 gr. Diperoleh (F)
1) Metoda yang paling mudah untuk eksperimen 2,84N, (F) teoritis 2,84
pengujian dalam percobaan ini N dan μs = 0,29.
adalah pengujian linear dan
b. Talam alumunium pada sudut
permukaan talam kekasaran 0
kemiringan 5 berat talam 310 gr,
permukaannya sangat
diperoleh (F) eksperimen 3.04 N,
mempengaruhi koefisien geseknya.
(F) teoritis 3,04 N dan μs = 0,27.
2) Metoda pengujian pada percobaan
bidang datar juga dipengaruhi oleh c. Talam kuningan pada sudut
0
tingkat kekasaran permukaan. kemiringan 5 berat talam 1216 gr,
3) Metoda pengujian dalam diperoleh (F) eksperimen 3.04 N,

percobaan talam meluncur naik (F) teoritis 3,29 N dan μs = 0,24.


pada bidang luncur juga d. Talam ferodo pada sudut
dipengaruhi oleh kekasaran 0
kemiringan 5 berat talam 859 gr,
permukaan dan beban yang

88
Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa Volume 3, Nomor 2, Maret 2008 ISSN : 1858-3709

diperoleh (F) eksperimen 5,59N, PEDC. (2000). Job Sheet Uji Gesek. Bandung :
PEDC.
(F) teoritis 5,59 N dan μs = 0,58.
PEDC. (1984). Fisika Teknik Mesin Jilid I,
e. Terbukti bahwa semakin besar Bandung: PEDC.
sudut kemiringan tempat talam
PEDC. 1982. Ilmu Bahan Edisi I. Bandung:
meluncur untuk masing-masing Pengembangan Pendidikan Ahli Teknik.
jenis talam rata-rata diperoleh (F)
Reemsnyder Harold, S. (1991). Senior
eksperimen semakin besar dapat Research Fellow Betlehem Steel
dilihat pada tabel percobaan II. Corporation Fatique and fracture General
References. London : Practice Hall.
f. Bila membandingkan data
Suyana. (1985). Desain dan Analisa
percobaan yang dilakukan sudah Eksperimen. Bandung : Tarsito.
hampir mendekati kesempurnaan.
Toyota. (1999). Dasar-dasar Automobile,
2. Saran Sistem Rem. Jakarta : PT Astra Motor.
a. Untuk lebih menambah khasanah Van Vlack, IAW Rangcee. (1991). Ilmu
baru dalam bidang gesekan Pengetahuan Bahan. Jakarta : Erlangga.
diperlukan penelitian tentang Yani, Rina Dwi. (2005). Teknologi Mekanik.
gesekan lebih lanjut. Pontianak : Politeknik Negeri Pontianak.
b. Ferodo memiliki (F) ekseprimen Zemansky, Sears (1985). Fisika Untuk
dan μs yang lebih besar Universitas. Bandung : Bina Cipta

dibandingkan dengan bahan


kuningan, alumunium, dan baja.
Oleh karena hal tersebut, maka
kanvas rem belum bisa diganti dari
bahan ferodo. Namun tetap
diperlukan pertimbangan desain
tromol dan bentuk sepatu rem yang
tepat.
c. Lakukan percobaan dengan cermat
dan teliti.

DAFTAR PUSTAKA
Cochrain William. G. (1957). Experimental
Design Second. Canada : Ed John Willey
& Sons Inc.

Handoko, Dwi. (2006). Job Sheet Automotive.


Pontianak : Politeknik Negeri Pontianak.

PEDC.(1984). Ilmu Bahan Jilid 1. Bandung :


PEDC.

PMS. (1987). Ilmu Bahan Jilid 2. Bandung :


Polytechnic Mechanic Swiss, ITB.

89

Anda mungkin juga menyukai