Anda di halaman 1dari 5

MATERI

PNEUMONIA PADA ANAK


A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim
paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak dibedakan menjadi pneumonia lobaris,
pneumonia interstisialis, dan bronkopneumonia. (Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
B. Penyebab Pneumonia
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus pneumonia dan
Haemophillus influenza. Pada bayi dan anak kecil ditemukan Staphylococcus aureus sebagai
penyebab pneumonia yang berat dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi.(Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 2 :2000 )
C. Tanda dan Gejala Pneumonia
Gejala dari radang paru atau pneumonia ini bervariasi, tergantung dari usia anak &
penyebabnya sendiri apakah dari bakteri atau virus. Yang harus kita perhatikan pada anak
ketika ada tanda-tanda pneumonia yaitu :
Anak harus tenang.
1. Hitung nafas dalam 1 menit
2. Adakah tarikan dinding dada
Penentuan ada tidaknya tanda bahaya yaitu
Pada anak umur <2 bulan yaitu :
1. Kurang bisa minum
2. Kejang
3. Kesadaran menurun
4. Stridor
5. Wheezing
6. Demam atau dingin
Bagi bayi yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa kerumah sakit.

Pada anak umur 2 bulan sampai < 5 tahun yaitu :


1. Tidak bisa minum
2. Kejang
3. Stridor
4. Kesadaran menurun
5. Gizi buruk
Bagi anak yang ada tanda bahaya tersebut langsung bawa anak ke rumah sakit.
Kadang-kadang gejala yang terlihat pada anak adalah nafas yang tidak teratur. Apabila
radang paru atau pneumonia terjadi pada paru-paru bagian bawah dekat dengan daerah
perut, maka masalah pernafasan tidak akan tampak, gejala yang terjadi adalah demam, nyeri
pada perut atau muntah.
Ketika radang paru atau pneumonia disebabkan oleh bakteri, maka anak yang terinfeksi akan
cepat memburuk serta mengalami demam tinggi secara tiba-tiba & nafas yang tidak teratur.
Tetapi apabila radang paru atau pneumonia tersebut disebabkan oleh virus, maka gejala yang
tampak akan terlihat secara bertahap. Nafas berbunyi biasanya terjadi pada radang paru atau
pneumonia karena virus.
Pada pemeriksaan, dokter mungkin mendengar suara napas abnormal yang disebut crackles
dan adanya tanda-tanda efusi pleura, penumpukan cairan abnormal pada paru-paru. Efusi
bertanggung jawab untuk demam, dada, sesak napas, dan batuk produktif. (Standar
Pelayanan Medis Kesehatan Anak:2005 )
D. Klasifikasi Penyakit

UMUR KURANG 2 BULAN

KLASIFIKASI PNEUMONIA BERAT BUKAN PNEUMONIA

– Nafas Cepat : > – Tidak ada nafas


60x/menit cepat : <60 menit
TANDA – Tarikan diding dada – Tidak ada tarikan
bagian bawah kedalam dinding dada bagian bawah
yang KUAT ke dalam

Beri nasehat cara perawatan


dirumah :
– Jaga agar bayi tidak
kedinginan.
– Teruskan pemberian
– Kirim segera ke asi dan beri asi lebih sering.
TINDAKAN sarana rujukan – Bersihkan hidung bila
tersumbat.

Anjurkan ibu untuk kembali


control bila:
– Keadaan bayi
memburuk
– Nafas menjadi cepat
– Bayi sulit bernafas
– Bayi sulit untuk
menyusu.

UMUR 2 BULAN SAMPAI < 5 TAHUN

BUKAN
PNEOMONIA BERAT
KLASIFIKASI PNEUMONIA PNEUMONIA

Tidak ada tarikan


dinding dada bagian
Tidak ada tarikan
bawah ke dalam.
Tarikan dinding dada dinding dada bagian
Nafas cepat :
TANDA bagian bawah baawah ke dalam.
2bln-<12 bln : ≥50
kedalam yang KUAT Tidak ada nafas
x/menit
cepat.
1thn-<5thn :
≥40x/menit

Nasehati ibu untuk


Segera rujuk ke sarana
melakukan tindakan
rujukan. Jika batuk lebih dari
perawatan di rumah.
Bila tempat 30 hari rujuk untuk
Beri antibiotic
-bila tempat rujukan pemeriksaan
selama 5 hari.
TINDAKAN jauh beri antibiotic 1 lanjutan.
Anjurkan ibu untuk
dosis. Nasehati ibu untuk
control 2 hari atau
-bila demam obati perawatan bayi
lebih cepat bila
-bila ada Wheezing dirumah.
keadaan balita
obati
memburuk.

SETELAH 2 HARI LAKUKAN PEMERIKSAAN KEMBALI PADA PNEUMONIA

Memburuk : Membaik :
Tidak dapat minum. Tidak berubah Nafas lebih
TANDA Ada tarikan dinding dada bagian bawah : membaik.
kedalam. Panas nya
Ada tanda- tanda bahaya. turun.
Nafsu makan
membaiik

Lanjutkan Teruskan
TINDAKAN Kirim ke sarana rujukan antibiotic Antibiotik
sampai 5 hari sampai 5 hari

Rentang pernafasan pada anak bayi dan balita yaitu : 30-50x/menit.


Rentang pernafasan pada orang dewasa yaitu : 16-24x/menit.
E. Komplikasi
Komplikasi pneumonia yaitu :
1. Gagal pernafasan
2. Penumpukan nanah di paru-paru
3. Dan pembengkakan paru.
Sebagian orang infeksi bakteri berkembang di dalam darah, jika terinfeksi akan menyebar ke
bagian tubuh lainnya, juga dapat menyebabkan radang otak dan selaput sumsum tulang
belakang, radang lapisan interior jantung, dan radang kantung yang mengelilingi jantung.
(Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2 :2000 )
F. Pencegahan
Ada beberapa cara pencegahan penyakit pneumonia. Untuk mencegah pneumonia perlu
partisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga terutama ibu rumah tangga, karena pneumonia
sangat dipengaruhi oleh kebersihan di dalam dan di luar rumah. Pencegahan pneumonia
bertujuan untuk menghindari terjadinya penyakit pneumonia baik balita maupun orang
dewasa.
Berikut adalah upaya untuk mencegah terjadinya penyakit pneumonia:
1. Perawatan selama masa kehamilan
Untuk mencegah risiko bayi dengan berta badan lahir rendah, perlu gizi ibu selama kehamilan
dengan mengkonsumsi zat-zat bergizi yang cukup bagi kesehatan ibu dan pertumbuhan janin
dalam kandungan serta pencegahan terhadap hal-hal yang memungkinkan terkenanya infeksi
selama kehamilan.
2. Perbaikan gizi balita
Untuk mencegah risiko pneumonia pada balita yang disebabkan karena malnutrisi, sebaiknya
dilakukan dengan pemberian ASI pada bayi neonatal sampai umur 2 tahun. Karena ASI
terjamin kebersihannya, tidak terkontaminasi serta mengandung faktor-faktor antibodi
sehingga dapat memberikan perlindungan dan ketahanan terhadap infeksi virus dan bakteri.
Oleh karena itu, balita yang mendapat ASI secara ekslusif lebih tahan infeksi dibanding balita
yang tidak mendapatkannya.
3. Memberikan imunisasi lengkap pada anak
Untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi yang memadai,
yaitu imunisasi anak campak pada anak umur 9 bulan, imunisasi DPT (Difteri, Pertusis,
Tetanus) sebanyak 3 kali yaitu pada umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
4. Memeriksakan anak sedini mungkin apabila terserang batuk
Balita yang menderita batuk harus segera diberi pengobatan yang sesuai untuk mencegah
terjadinya penyakit batuk pilek biasa menjadi batuk yang disertai dengan napas cepat/sesak
napas.5. Mengurangi polusi di dalam dan di luar rumah. Untuk mencegah pneumonia
disarankan agar kadar debu dan asap diturunkan dengan cara mengganti bahan bakar kayu
dan tidak membawa balita ke dapur serta membuat lubang ventilasi yang cukup. Selain itu
asap rokok, lingkungan tidak bersih, cuaca panas, cuaca dingin, perubahan cuaca dan dan
masuk angin sebagai faktor yang memberi kecenderungan untuk terkena penyakit
pneumonia.
5. Menjauhkan balita dari penderita batuk
Balita sangat rentan terserang penyakit terutama penyakit pada saluran pernapasan, karena
itu jauhkanlah balita dari orang yang terserang penyakit batuk. Udara napas seperti batuk dan
bersin-bersin dapat menularkan pneumonia pada orang lain. Karena bentuk penyakit ini
menyebar dengan droplet, infeksi akan menyebar dengan mudah. Perbaikan rumah akan
menyebabkan berkurangnya penyakit saluran napas yang berat. Semua anak yang sehat
sesekali akan menderita salesma (radang selaput lendir pada hidung), tetapi sebagian besar
mereka menjadi pneumonia karena malnutrisi.

Anda mungkin juga menyukai