Anda di halaman 1dari 136

MODUL

PENGINTEGRASIAN PEMENUHAN
SPM DALAM RENCANA KERJA
SEKOLAH (RKS) DAN RENCANA
KEGIATAN DAN ANGGARAN
SEKOLAH (RKAS)

DIREKTORAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
FEBRUARI 2016
MODUL S-3

Tim Penyusun
Drs. Surya Suryanto, M.M.pd
Drs. Ade Ahmad Hidayat, M.Pd
Ateng Trisnadi, M.Pd
Dr. Budi Susetyo

Kontributor
Dra. Nurma Dwi Saleh, M.Ed
Maya Triwuri Handayani
Mus Mualim

Halaman - ii Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

KATA PENGANTAR

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM Dikdas) adalah salah satu tolok ukur
kinerja pelayanan pendidikan dasar. Sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar
sesuai SPM merupakan kewenangan Kabupaten/Kota. Pemerintah Kabupaten/Kota wajib
melakukan pengembangan kapasitas untuk mencapai SPM, sedangkan pemerintah dalam hal ini
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi pengembangan kapasitas melalui
peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan, personil dan keuangan, baik ditingkat pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan.
Secara umum, perkembangan pembangunan sektor pendidikan di Indonesia mengalami
kemajuan yang sangat nyata, khususnya perbaikan akses pendidikan dasar dan peningkatan
kualitas pelayanannya. Meskipun demikian masih terjadi disparitas yang cukup nyata terhadap
pelayanan pendidikan di beberapa Kabupaten/Kota di Indonesia.Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kementerian Agama telah banyak membantu Kabupaten/Kota untuk mencapai
SPM Pendidikan Dasar, namun masih banyak Kabupaten/Kota tertentu yang memerlukan
bantuan teknis lebih intensif.
Uni Eropa telah menyepakati memberikan bantuan dana hibah kepada pemerintah
Indonesia untuk penyediaan bantuan teknis sebesar €37,3 juta bagi Program Pengembangan
Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM
DIKDAS) guna mengatasi adanya kesenjangan kinerja di sektor pendidikan dasar di
Kabupaten/Kota. Uni Eropa dan pemerintah Indonesia telah menunjuk ADB (Asian Development
Bank) untuk mengelola bantuan ini. Sebagian besar dana hibah ini akan diberikan kepada 110
Kabupaten/Kota yang terpilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Tujuan Program PKP-SPM Dikdas adalah untuk memperkuat kapasitas pengelola
pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota/satuan pendidikan terpilih dalam melakukan perencanaan,
penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan pendidikan, sesuai dengan standar pelayanan
minimal pendidikan dasar. Untuk memenuhi tujuan tersebut dalam Pedoman Administrasi
Program (PAP) PKP-SPM Dikdas dijelaskan beberapa kegiatan peningkatan kapasitas yang dapat
dibiayai oleh dana Hibah EU dalam program PKP-SPM Dikdas, agar kegiatan-kegiatan
peningkatan kapasitas tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien maka telah disusun
juknis pelaksanaan yang dalam program ini disebut modul pelaksanaan kegiatan.Modulini
berfungsi sebagai petunjuk bagi pelaksaaan kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas di
Kabupaten/Kota dalam program PKP-SPM Dikdas.
Modul ini (disebut dengan Modul S-3) merupakan modul yang akan digunakan untuk
kegiatan Pelatihan Pengintegrasian Pemenuhan SPM dalam Rencana Kegiatan Sekolah/Madrasah
(RKS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M). Isi dari modul S-3
adalah penjelasan mengenai tujuan pelaksanaan sosialisasi, jadwal kegiatan sosialisasi, rencana
kegiatan detail, strategi pelaksanaan sosialisasi, uraian kegiatan, serta lampiran bahan materi.

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - iii
MODUL S-3

Selain modul pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengintegrasian Pemenuhan SPM dalam


Rencana Kegiatan Sekolah/Madrasah (RKS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKAS/M) ini, para pelaksana kegiatan di tingkat pusat dan daerah terutama
para pelatih atau narasumber yang akan bertugas pada kegiatan tersebut, diharapkan juga
memahami dan mempelajari dokumen dan peraturan lain yang terkait, antara lain: Peraturan
Pemerintah tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang SPM Pendidikan Dasar, Perjanjian Hibah, peraturan pengelolaan keuangan pusat
maupun daerah dan petunjuk-petunjuk teknis lainnya yang lebih rinci.
Akhirnya kami mengharap agar semua pihak yang terkait dapat memahami dan
menjadikan modul ini sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dalam Program PKP-
SPM Dikdas.

Jakarta, Februari 2016


Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hamid Muhammad, Ph.D


NIP. 195905121983111001

Halaman - iv Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Penyusunan Modul 2
C. Tujuan Penyusunan Modul 3
D. Rencana Kegiatan Detail 3
E. Form Identifikasi Capaian Indikator SPM – SNP 4
Bab II Kegiatan Pra Pelatihan
A. Strategi Kegiatan Pra Pelatihan 5
B. Jadwal Kegiatan 9
Bab III Review Terhadap Modul/Instrumen EDS Yang Ada
A. Latar Belakang 10
B. Dasar Penyusunan Modul 11
C. Tujuan 11
D. Over View Modul dan Instrumen yang ada 12
Bab IV Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
A. Deskripsi Model Pelatihan 14
B. Materi 1 : Pengenalan SPM, SNP, dan SPM 15
C. Materi 2 : Menentukan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini 19
D. Materi 3 : Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKAS/M 26
E. Materi 4: Paparan Hasil Sensus SPM 35
F. Materi 5: Penyusunan RKS/M dan RKAS/M menggunakan Tool 35
Bab V Penutup 36
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN: BAHAN PAPARAN

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - v


MODUL S-3

Halaman - vi Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


Modul S-3
MODUL S-3

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (SPM DIKDAS) adalah salah satu tolok
ukur kinerja pelayanan pendidikan dasar. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 15 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2013 bahwa penyelenggaraan pendidikan dasar sesuai SPM
merupakan kewenangan dan tanggungjawab Kabupaten/Kota, pemerintah Kabupaten/Kota
wajib melakukan pengembangan kapasitas untuk mencapai SPM. Sedangkan pemerintah
dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi pengembangan
kapasitas melalui peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan, personil dan keuangan, baik
di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan.
Untuk memenuhi kewajiban sebagaimana tercantum dalam Permendikbud No.23
tahun 2013, Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Pendikan dan Kebudayaan telah
menggariskan berbagai kebijakan dan program salah satunya adalah Program Pengembagan
Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar (Program PKP-SPM
DIKDAS). Program PKP-SPM DIKDAS merupakan perpaduan kerjasama antara pemerintah
pusat, pemerintah daerah dan lembaga donor (Uni Eropa dan ADB) yang bertujuan untuk
memperkuat kapasitas pengelola pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota/satuan pendidikan
terpilih dalam melakukan perencanaan, penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan
pendidikan, sesuai dengan standar pelayanan minimal pendidikan dasar. Dalam dokumen
Pedoman Administrasi Program (PAP) PKP-SPM Dikdas secarajelas dikemukakan bahwa
hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Program PKP-SPM DIKDAS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya kapasitas pengelola pendidikan di tingkat Kabupaten/Kota dan manajemen
di tingkat sekolah/madrasah dalam pencapaian SPM.
2. Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat (misalnya Komite
sekolah/madrasah, Dewan Pendidikan, LSM peduli pendidikandan pemangku kepentingan
bidang pendidikan terhadap SPM sektor pendidikan, serta mendorong partisipasi
masyarakat yang lebih besar untuk memastikan bahwa sekolah/madrasah dan Pemerintah
Daerah bertanggung jawab terhadap pemenuhan SPM Dikdas.

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Hal-1

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 1


MODUL S-3

3. Meningkatnya pengintegrasian SPM yang lebih efektif ke dalam berbagai program dan
kebijakan sektor pendidikan terkait.

Untuk mencapai tujuan Program PKP-SPM DIKDAS tersebut, disusun modul-modul


yang akan menjadi panduan bagi penyelenggara kegiatan-kegiatan dalam Program PKP-SPM
DIKDAS, modul-modul tersebut terdiri dari:
1. Modul Sosialisasi SPM Dikdas kepada Pemangku Kepentingan di Tingkat
Kabupaten/Kota (Modul K-1)
2. Modul Sosialisasi SPM Dikdas Kepada Pemangku Kepentingan di Tingkat Kecamatan
(Modul K-2)
3. Modul Pelatihan SPM Dikdas kepada Tim Teknis di Tingkat Kabupaten/Kota (Modul K-
3)
4. Modul Pelatihan Kepada Fasilitator untuk Pengumpulan Data SPM (Modul K-4)
5. Modul Pelatihan untuk Pengembangan Roadmap SPM Dikdas (Modul K-5)
6. Modul Pelatihan Pengintegrasian Rencana Pemenuhan SPM Dikdas ke dalam
Perencanaan dan Penganggaran Daerah (Modul K-6)
7. Modul Sosialisasi SPM Dikdas kepada Komite Sekolah/Madrasah (Modul M-1)
8. Modul Sosialisasi SPM Dikdas kepada Masyarakat dan Dunia Usaha / Industri (Modul
M-2)
9. Modul Pelatihan SPM Dikdas kepada Pengawas dan Kepala Sekolah/Madrasah (Modul
S-1)
10. Modul Pelatihan SPM Dikdas kepada Guru (Modul S-2)
11. Modul Pelatihan Pengintegrasian pemenuhan SPM dalam Recana Kerja
Sekolah/Madrasah (RKS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKAS/M) (Modul S3)

B. DASAR PENYUSUNAN MODUL

Dasar penyusunan modul S-3 adalah:


1. ADB Technical Assistance Report:Republic of Indonesia: Minimum Service Standards
Capacity Development Program (Project Number: 47013-001 Capacity Development
Technical Assistance (CDTA), March 2013.
2. Panduan Pelaksanaan Program (PAP) PKP-SPM Dikdas.
2

Halaman - 2 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

C. TUJUAN PENYUSUNAN MODUL


Modul S-3 ini digunakan oleh narasumber/pelatih dan menjadi panduan bagi
narasumber/pelatih untuk melaksanakan kegiatan pelatihan pengintegrasian Pemenuhan SPM
dalam RKAS/M dan RKAS/M Program PKP-SPM Dikdas kepada pemangku kepentingan di
tingkat Kabupaten/Kota. Isi modul S-3 menguraikan: tujuan pelaksanaan Pelatihan, jadwal
kegiatan, rencana kegiatan detail, strategi pelaksanaan pelatihan dan penjelasan setiap
slide/bahan paparan.

D. Rencana Kegiatan Detail

Tujuan : Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan peserta pelatihan dapat


Pelatihan memahami semua materi yang diberikan, peserta, dapat :
1. Mengenal tentang SPMP, SPM, dan SNP
2. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M)
3. Menyusun RKS/M dan RKAS/M
4. Mengetahui Juknis penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan RKAS/M
5. Mempraktekan penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan RKAS/M

Hasil yang 1.
Peserta mengenal tentang SPMP, SPM, dan SNP
diharapkan 2.
Peserta mampu melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M)
3.
Peserta Mampu menyusun RKS/M dan RKAS/M
4.
Peserta memahami Juknis penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan
RKAS/M
5. Peserta mempraktikan penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan
RKAS/M
Materi 1. Mengenal tentang SPMP, SPM, dan SNP
2. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M)
3. Menyusun RKS/M dan RKAS/M
4. Memahami Juknis penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan RKAS/M
5. Mempraktikan penggunaan Tools EDS/M, RKS/M dan RKAS/M
Strategi Paparan, Latihan/praktik, Diskusi dan Presentasi (hasil diskusi)
Kegiatan
Jumlah 40 Orang Jumlah 2 Orang/kelas
Peserta Nara
Sumber
Unsur Nara Sumber :
Unsur Peserta : 1. Pelatih Pusat ( Optional )
1. Pengawas SD/MI Negeri dan Swasta 2. Pelatih Regional/daerah
2. Pengawas SMP/MTs Negeri dan Swasta 3. DAT
3. Tim Pengembang Sekolah/Madrasah
TPS/M :
a. Kepala Sekolah/madrasah
b. Unsur Guru
3

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 3


MODUL S-3

c. Unsur Komite orang tua siswa


*) Pelatihan untuk pengawas dilakukan
secara terpisah.
Jumlah Hari : 2 Hari kerja Jumlah Jam : 16 JP (1 JP x @ 45
Efeftif Efektif Menit)

E. FORM IDENTIFIKASI CAPAIAN INDIKATOR SPM - SNP


Sebelum pelaksanaan kegiatan pelatihan Tim PKP SPM DIKDAS/DAT mengirim
Form Identifikasi ke setiap sekolah/madrasah peserta paling lambat 7 hari sebelum pelatihan
(Form diberikan dalam softcopy). Form yang sudah diisi oleh sekolah/madrasah dibawa pada
saat pelatihan, untuk digunakan dasar pengisian Tools EDS/M, RKS/M dan RKAS/M.

Halaman - 4 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

BAB II
KEGIATAN PRA PELATIHAN

A. STATEGI KEGIATAN PRA PELATIHAN

Kegiatan pra pelatihan diadakan di awal pelatihan, tujuan pelaksanaan kegiatan ini
adalah untuk menyampaikan gambaran umum pelaksanaan pelatihan yang meliputi :
1. Relevansi materi-materi dalam pelatihan dengan tugas, peran dan fungsi pengawas kepala
sekolah/madrasah dan Tim Pengembang Sekolah/Madrasah .
2. Tujuan pelatihan dan hasil yang diharapkan
3. Deskripsi singkat
4. Tata tertib
5. Penjelasan teknis pelaksanaan pelatihan lainnya.

Strategi dan uraian pelaksanan kegiatan pra pelatihan dapat dilihat pada tabel dibawah,
sebagai berikut :

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 5


WAKTU
(DALAM MENIT)
URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA
Pelatih Peserta JML

Halaman - 6
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7 8
Relevansi Penjelasan mengapa pengawas dan kepala Paparan LCD Projector,
(Slide 1) sekolah / madrasah perlu memahami materi komputer, bahan
yang akan diberikan paparan Modul S-
3 kegiatan
Pra Pelatihan
Deskripsi Gambaran umum kondisi sektor pendidikan Paparan LCD Projector,
Singkat saat ini dan fungsi/dampak pelaksanaan komputer,
( Slide 2 – 40) Pelatihan Penyusunan EDS/M, RKS/M, bahan paparan
RKAS/M dan RKT Kepada Pengawas dan Modul S-3
SD/MI, SMP/MTs dan Tim Pengembang
Sekolah untuk pemenuhan SPM Dikdas di
wilayah Kabupaten / Kota
masing-masing.
Tujuan Setelah mengikuti pelatihan peserta pelatihan Paparan LCD Projector,
Kegiatan memahami semua materi yang diberikan, komputer,

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


Pelatihan dengan pemahanan tersebut pesera bahan paparan
MODUL S-3

( Slide 41 ) memahami fungsi dan cukupan layanan yang Modul S-3

6
diatur dalam SPM Dikdas, memahami
penyusunan EDS/M, RKS/M, RKAS/M dan
RKT.
Hasil yang Peserta Dapat : Paparan LCD Projector,
diharapkan 1. Menjelaskan konsep dasar EDS/M, komputer,
(Slide 46 – 60) RKS/M, RKAS/M dan RKT bahan paparan
2. Mengimplementasi Hasil EDS/M kedalam Modul S-3
RKS/M
3. Memilih skala prioritas dari RKS/M
kedalam RKAS/M dan RKT.
Tata Tertib Panitia, Narasumber/ pelatih dan peserta Paparan dan LCD Projector,
berdiskusi dan menyepakati Tata Tertib yang Diskusi komputer,
dipatuhi bersama selama pelaksanaan bahan paparan

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


Kegiatan Pelatihan berlangsung Modul S-3
Penjelasan Gambaran Umum Teknis pelaksanaan Paparan LCD Projector,
Teknis Pelatihan komputer,
pelaksanaan bahan paparan
pelatihan Modul S-3
lainnya

Halaman - 7
MODUL S-3

1 jp 45 Menit

7
MODUL S-3

B. JADWAL KEGIATAN ( WAKTU SETEMPAT)


1. In Service Learning 1
No Waktu Kegiatan Keterangan
Hari Pertama
1. 07.30 - 08.00 Registrasi Peserta Panitia
2. 08.00 - 08.30 Pembukaan (30 menit) Panitia
3. 08.30 - 09.00 Kegiatan Pra Pelatihan (30 menit) Bahan Paparan
Kegiatan Pra
Pelatihan
4. 09.00 - 10.00 Materi 1 : ( 60 Menit ) Bahan Paparan
Pengenalan SPMP, SPM, dan SNP Kelompok Materi 1
(slide 1-45 )
5. 10.00 -10.30 Coffee Break
6. 10.30 - 11.30 Materi 2 : ( 60 Menit ) Bahan Paparan
EDS/M Kelompok Materi 2
(slide 46-60 )
7. 11.30 - 12.30 Materi 3 : ( 60 Menit ) Bahan Paparan
Pengantar Penyusunan RKS/M dan Kelompok Materi 3
RKAS/M (slide 61-91)
8. 12.30 - 13.30 ISOMA
9. 13.30 - 14.30 Materi 4 ( 60 Menit ) Paparan Oleh Tim
Paparan Hasil Pengukuran SPM di setiap PKP-SPM
Sekolah/ Madrasah
10. 14.30 – 15.15 Review dan Over view
(Gambaran umum tools penyusunan
RKS/M dan RKAS/M yang akan digunakan
berbasis EDS/M :
1. Tools yang dikembangkan LPKIPI
Jawa Timur
2. Tools yang dikembangkan oleh
Timbang RKS Pengawas Kab.
Sukabumi
11. 15.15 – 15.45 Coffee Break
12. 15.45 – 16.30 Materi 5 :
Penyusunan RKS/M Berbasis EDS/M
dengan menggunakan Tolls Sheet 1 – 6
a. Mengisi Data Sekolah
Hari Kedua
1. 08.00 – 08.45 Materi 5:
b. Menentukan Kekuatan dan Kelemahan Sheet 7 – 9
2. 08.45 – 10.15 Materi 5:
c. Merumuskan Prioritas Rekomendasi Sheet 10 – 23
3. 10.15 – 10.30 Coffee Break
4. 10.30 – 11.00 Materi 5:
d. Merumuskan Program Pengembangan Sheet 24 – 25
5. 11.00 – 12.00 Materi 5:

Halaman - 8 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

e. Merumuskan Sasaran dan Indikator Sheet 26 – 37


Keberhasilan
6. 12.00 – 13.00 ISHOMA
7. 13.00 -14.00 Materi 5:
f. Menentukan Kegiatan, Sheet 38 – 48
Penanggungjawab dan Jadwal Kegiatan
8. 14.00 – 14.45 Materi 5:
g. Rencana Pendanaan 4 tahun (Tabel D-2) Sheet 49 – 53
9. 14.45 – 15.15 Materi 5:
h. Rencana Kegiatan Tahunan Sheet 54 – 58
i. Rencana Biaya Dan Sumber Pendanaan Sheet 59 – 62
(tabel D-4 tahun ke-1)
10. 15.15 – 15.30 Coffee Break
11. 15.30 – 16.00 Materi 5:
j. RKAS/M (BOS K-1) Sheet 63 – 68
k. RKAS/M Rincian per Triwulan (BOS K- Sheet 69 – 72
2)
12. 16.00 – 16.30 Materi 5:
l. Monev/ LAKIS Sheet 73 – 74
13. 16.30 – 16.45 Rencana Kegiatan Tindak Lanjut (RKTL)

2. On Service Learning
a. Setiap sekolah/madrasah membawa hasil pengukuran SPM yang telah dilakukan oleh
Tim PKP-SPM tingkat Kabupaten/Kota
b. Tim Sekolah/Madrasah mengumpulkan bukti-bukti fisik yang terdiri dari :Hasil EDS,
Akreditasi, dan SPM
c. Sekolah/ Madrasah menyusun Draf RKS/M dan RKAS/M ( Dapat menggunakan Tools
yang tersedia).
d. Kemudian Pengawas sekolah/madrasah melakukan pendampingan selama penyusunan
Draf.
e. Penyusunan Draf RKS/M dan RKAS/M berlangsung selam 6 Minggu

3. In Service Learning 2 ( 1 Hari )


a. Tim Pengembang Sekolah/Madrasah membawa Draf RKS/M dan RKAS/M
b. Tim Pengembang Sekolah/Madrasah melakukan pemaparan Draf RKS/M dan RKAS/M
c. Pengawas Sekolah/Madrasah memberikan masukan untuk penyempurnaan Draf RKS/M
dan RKAS/M

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 9


MODUL S-3

BAB III
REVIEW TERHADAP MODUL/INSTRUMEN EDS YANG ADA

A. LATAR BELAKANG

Sampai saat ini banyak instrument, modul dan buku/juknis/juklak yang membahas
tentang EDS, RKS, dan RKAS yang telah disosialisasikan dan digunakan oleh sekolah
maupun madrasah, sebagai contoh yang telah dikembangkan oleh program AIBEP, program
BOS, BPSDMPD Kemdikbd, Direktorat Pembinaan SD dan Direktorat Pembinaan SMP.
Modul-modul tersebut sebagian masih dapat diperoleh dari website dan kemungkinan besar
masih digunakan oleh sekolah-sekolah sampai saat ini. Meskipun hampir semua modul
EDS/RKS/RKAS berbasis pada indikator SNP, akan tetapi masing-masing memiliki
pendekatan dan metode yang berbeda-beda. Masing-masing modul memiliki kelebihan,
kekurangan, dan persamaan-persamaan. Modul-modul tersebut semuanya baik dan siap
digunakan oleh pihak sekolah/madrasah, namun demikian tentunya sekolah/madrasah mau
menggunakan versi atau model yang mana itu merupakan otoritas sekolah/madrasah, yang
paling penting bahwa setiap akan menyusun RKS/M dan RKAS/M sekolah/madrasah wajib
melakukan EDS/M dengan tidak melupakan indikator-indokator yang ada. Sampai saat ini,
diantara modul-modul yang telah dikembangkan tersebut, belum ada yang memasukkan
seluruh indikator SPM pendidikan dasar yang ada dalam Permendikbud No 23 Tahun 2013
sebagai salah satu dasar EDS.
Modul S-3 ini tidak bermaksud untuk membuat modul yang baru namun hanya
meriview berbagai modul yang sudah ada dan untuk melengkapi kebutuhan
sekolah/madrasah dalam melaksanakan penyusunan RKS/M dan RKAS/M yang berbasis
EDS/M.
Modul S-3 ini didalamnya memuat tentang petunjuk menyusun perencanaan dan
penganggaran sekolah terbagi ke dalam perencanaan empat tahunan, yaitu dokumen Rencana
Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah
(RKAS/M) yang berbasis EDS/M baik dengan standar acuan SPM maupun SNP. Dengan
EDS/M tersebut sekolah/madrasah mampu menyusun program prioritas dengan
mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki guna mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran sekolah/madrasah yang telah ditetapkan. Selain itu dengan dimilikinya dokumen
RKS/M dan RKAS/M yang baik diharapkan dapat menggalang partisipasi warga masyarakat,
memastikan keterkaitan antara perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta dampak dari
10

Halaman - 10 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

pelaksanaan berbagai kegiatan yang tertuang dalam dokumen tersebut.

B. Dasar Penyusunan Modul

1. Undang-undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
perubahan kedua atas PP 19 tahun 2005.
3. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal ( SPM).
4. Permendikbud nomor 80 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2016
5. Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
6. Hibah dari Uni Eropa melalui ADB Technical Assistance Report:Republic of Indonesia :
Minimum Service Standards Capacity Development Program (Project Number: 47013-
001 Capacity Development Technical Assistance (CDTA), March 2013.
7. Panduan Pelaksanaan Program (PAP) PKP-SPM Dikdas.

C. TUJUAN
Tujuan dari modul S-3 ini adalah :
1. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang arti penting EDS/M, RKS/M, dan
RKAS/M.
2. Dasar/landasan hukum kebijakan bidang pendidikan khususnya dalam penyusunan
EDS/M, RKS/M, dan RKAS/M.
3. Sistematika dan pertimbangan dalam penyusunan EDS/M, RKS/M, dan RKAS/M
4. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang tahapan-tahapan dalam penyusunan
EDS/M, RKS/M, dan RKAS/M. sesuai aturan yang berlaku.
5. Memberikan pemahaman kepada peserta dalam menyusun rancangan monitoring dan
evaluasi.
6. Memberikan pemahaman kepada peserta dalam menyusun rencana tindak lanjut.

Modul S-3 ini digunakan oleh narasumber/pelatih dan menjadi panduan bagi
narasumber/pelatih untuk melaksanakan kegiatan pelatihan Program PKP-SPM Dikdas
kepada pengawas dan tim pengembang sekolah/madrasah.

11

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 11


MODUL S-3

D. OVERVIEW MODUL DAN INSTRUMEN EDS YANG ADA

Modul S-3 tidak menciptakan Format baru (EDS/M, RKS/M, dan RKAS/M) akan
tetapi memberikan over view modul-modul yang dapat mengintegrasikan indikator SPM ke
dalam RKS/M dan RKAS/M.
Sebagian besar instrument EDS yang telah dikembangkan, secara landasan teori
masing-masing memiliki landasan yang kuat, sehingga tidak ada yang dikatakan mana yang
paling benar. Akan tetapi sebagian besar instrument EDS tersebut tidak diikuti dengan alat
bantu/tools untuk emmanfaatkan hasil EDS sehingga memudahkan sekolah untuk dijadikan
dasar penyusunan RKS/RKAS. Modul pelatihan BOS tahun 2010/2011 sebagai contoh,
dilengkapi dengan tools yang bernama TRIMS yang berbasis Excell dan mengolah data
sebagian dari data Dapodik dan data profil sekolah yang diinput oleh sekolah. EDS yang
digunakan dalam pelatihan BOS tahun 2010/11 juga telah memasukkan sebagian indikator
SPM. Instrumen EDS yang dikembangkan oleh unit lain, bahkan ada yang telah
dikembangkan secara online, juga belum dilengkapi dengan tool yang langsung dapat
digunakan oleh sekolah untuk menyusun RKS/M dan RKAS/M.
Tim pengembang modul S-3 telah mengkaji tools yang dikembangkan LPKIPI-Jawa
Timur. LPKIPI mengembangkan alat berbasis exel yang menggunakan indikator SNP dan
SPM sebagai dasar EDS/M sekaligus menuntun sekolah/madrasah menggunakan hasil EDS
tersebut untuk menyusun RKS/M dan RKAS/M. oleh karena itu dalam pelatihan modul S-3
program PKP-SPM Dikdas ini akan memanfaatkan Aplikasi yang telah dikembangkan olek
LPKIPI.
Selain perbedaan ada pada instrument EDS, beberapa modul pelatihan juga berbeda
dalam pendekatan metode pelatihannya. Misalnya metode yang dikembangkan ProDEP
tentang BPU Rencana Kerja Jangka Menengah dan Rencana Kegiatan dan Angaran
Sekolah/Madrasah dipergunakan untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
kepala sekolah/madarasah. Metode pelatihan yang diterpkan, para peserta pelatihan digiring
untuk m embaca bahan bacaan, dilanjutkan berdiskusi sesama kepala sekolah/madrasah dalam
kelompok, kemudian dilanjutkan dengan mengerjakan Lembar Kerja. Pada pelatihan yang
dikembangkan oleh ProDEP ini tidak ada penayangan materi termasuk penguatan-penguatan
dari nara sumber/fasilitator. Pengembangan dan kedalaman materi didapat benar-benar dari
hasil diskusi antar angota kelompok. Model pembelajaran yang dikembangkan oleh ProDEP
ini dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran yaitu In Service Learning 1 (In-1), On the
12

Halaman - 12 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Job Learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Metode pembelajaran ini juga
diterapkan oleh LPKIPI.

Dengan mengalaman bahwa penyusunan RKS/M dan RKAS/M harus dilakukan


pendampingan, baik pada dalam kelas (in-service) maupun diluar kelas (on service), maka
model pelatihan modul S-3 ini pun akan menggunakan model pembelajaran yang diterapkan
oleh ProDEP dan LPKIPI dengan tiga tahap pembelajaran yaitu In Service Learning 1 (In-1),
On the Job Learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2).

13

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 13


MODUL S-3

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PELATIHAN

A. DESKRIPSI MODEL PELATIHAN

Modul S-3 ini beirisi Bahan Pembelajaran Rencana Kerja Sekolah/Madrasah


(RKS/M) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) yang mengkaji
RKS/M dan RKAS/M yang ada dengan melakukan analisis konteks atau analisis laporan
EDS/M dan merevisi RKS/M- RKAS/M berdasarkan hasil kajian RKS-RKAS/M serta hasil
analisis konteks atau analisis laporan EDS/M. Modul ini terdiri dari 6 (enam) bagian yaitu:
Pengenalan SPM,SNP dan SPMP, Pengantar Penyusunan RKS/M dan RKAS/M, Menentukan
Kondisi sekolah/Madrasah saat ini (melakukan EDS/M), Menentukan Kondisi
Sekolah/Madrasah yang Diharapkan, Program, penanggungjawab Program,Indikator Kinerja,
Kegiatan dan jadwal kegiatan, Penyusunan Rencana Anggaran Sekolah/Madarasah Empat
Tahuanan, dan Penyusunan RKAS/M.
Sebelum mempelajari modul ini, Saudara harus memiliki dokumen-dokumen sebagai
berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 junto Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
2. Laporan hasil analisis konteks atau laporan EDS/M
3. Dokumen RKS/M-RKAS/M milik sekolah/madrasah sendiri atau contoh dari
sekolah/madrasah lain
Waktu yang dipergunakan untuk mempelajari Modul ini diperkirakan 124 Jam
Pelajaran (JP) untuk diselesaikan maksimal 1 (satu) Triwulan dengan waktu sebagai berikut:
1. In-1 diperkirakan 16 JP
2. On diperkirakan 100 JP
3. In-2 diperkirakan 8 JP
Modul S-3 ini dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran yaitu In Service Learning
1 (In-1), On The Job Learning (On), dan In Service Learning 2 (In-2). Pada tahap kegiatan In-
1, Saudara bersama kepala sekolah/madrasah yang lain akan dipandu oleh fasilitator untuk
mengenal modul ini secara umum dan menyiapkan dasar pengetahuan dan pengalaman
Saudara sebagai bahan melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah/madrasah saat On.
Pada tahap On, Saudara menerapkan kegiatan pembelajaran di tempat tugas Saudara dengan
didampingi oleh pengawas. Pada tahap In-2, Saudara bersama kepala sekolah/madrasah lain
14

Halaman - 14 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

melaporkan tagihan dan mempresentasikan berbagai temuan, hikmah dan kendala yang
Saudara hadapi, serta solusi yang Saudara lakukan selama proses pembelajaran. Saudara juga
bisa mendapatkan pelajaran dari dan berbagi pengalaman dengan kepala sekolah/madrasah
lain.

B. MATERI 1: PENEGENALAN SPMP, SNP, DANA SPM DALAM RANGKA


PERENCANAAN SEKOLAH/MADRASAH

1. Pengantar
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu pilar pokok
pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang bermutu akan menghasilkan
sumber daya manusia (SDM) yang cerdas dan kompetitif sesuai dengan visi Kementerian
Pendidikan Nasional tahun 2025. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan upaya
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan oleh semua pihak.
Mutu pendidikan mengacu pada standar yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 15 tahun 2015 Junto Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar nasional pendidikan adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia, berfungsi sebagai dasar bagi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu. SNP berisi ketentuan tentang delapan standar yang dicita-citakan dapat
terwujud di semua satuan pendidikan pada kurun waktu tertentu.
Mengingat bahwa kondisi satuan pendidikan pada saat ini masih sangat beragam, dan
sebagian besar masih di bawah SNP, maka perlu dicari strategi untuk mencapai SNP secara
bertahap. Upaya ini dilakukan dengan menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang
merupakan tingkat layanan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan.
Apabila SPM Pendidikan telah tercapai maka indikator tingkat (mutu) layanan akan dinaikkan
dari waktu ke waktu hinga pada akhirnya mencapai tingkatan yang ditetapkan dalam
SNP. Oleh karena itu SPM Pendidikan dapat diartikan sebagai strategi untuk mencapai SNP
secara bertahap dan merupakan sasaran antara menuju pemenuhan SNP.
Sistem penjaminan mutu pendidikan (SPMP) didefinisikan sebagai kegiatan sistemik
dan terpadu oleh satuan atau program pendidikan, penyelenggara pendidikan, pemerintah

15

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 15


MODUL S-3

daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk melaksanakan upaya peningkatkan mutu


pendidikan secara berkesinambungan. Penjaminan mutu pendidikan dimaksudkan untuk
memastikan bahwa setiap satuan pendidikan berusaha memenuhi SPM dan SNP, dan apabila
SNP telah tercapai maka satuan pendidikan tersebut akan terus meningkatkan mutu untuk
melampaui atau di atas SNP. Standar mutu pendidikan di atas SNP dapat berupa: (a) Standar
mutu yang berbasis keunggulan lokal; dan (b) Standar mutu yang mengadopsi dan/atau
mengadaptasi standar internasional tertentu.
Untuk dapat mencapai acuan mutu pendidikan tersebut di atas, setiap satuan
pendidikan perlu menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS) yang memuat upaya peningkatan
mutu secara berkelanjutan. RKS disusun secara partisipatif dengan melibatkan semua
stakeholder termasuk kepala sekolah/ madrasah, guru, komite sekolah/madrasah, dan orang
tua siswa. RKS akan menjadi acuan untuk melaksanakan perbaikan dalam proses
pembelajaran, manajemen sekolah/madrasah, sarana-prasarana dan sebagainya.

2. Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan mampu menjelaskan:


a. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
b. Standar Nasional Pendidikan (SNP).
c. Standar Pelayanan Minimal (SPM).
d. Penerapan SPMP, SNP, dan SPM dalam perencanaan sekolah/madrasah.

3. Pokok Bahasan

Sesi ini mencakup empat pokok bahasan sebagai berikut.


a. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
b. Standar Nasional Pendidikan (SNP).
c. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar.
d. Penerapan SPMP, SNP, dan SPM dalam perencanaan sekolah/madrasah.

4. Waktu

Alokasi waktu untuk sesi ini adalah 60 menit.

16

Halaman - 16 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

5. Metode

a. Curah pendapat.
b. Presentasi.
c. Review dokumen.
d. Tanya jawab.

6. Alat dan Bahan

a. Komputer/laptop dan LCD, papan tulis, flipchart.


b. Silabus Modul 1 Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M).
c. Rencana Sesi 1. Pengenalan SNP, SPM, dan SPMP dalam Rangka Perencanaan
d. Sekolah/Madrasah.
e. Power point (PPt) 1-45.
f. Latihan 1 :
1) Instruksi Pelatih.
2) Lembar Kerja: Daftar Pertanyaan Curah Pendapat.
3) Lembar Bahan Bacaan: Indikator Pencapaian SPM.

17

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 17


MODUL S-3

7. Strategi

Tahapan Kegiatan Waktu Alat & Bahan

Tahap 1. 1. Pelatih membuka sesi dan 10 menit Rencana Sesi


memperkenal-kan diri secara singkat PPt 1
Pendahuluan kepada peserta.
2. Pelatih menjelaskan tujuan dan
kegiatan sesi ini.
3. Sambil melihat power point 4, pelatih
bertanya kepada peserta:
a. Apa yang Anda ketahui
tentang SPMP?
b. Apa yang Anda ketahui
tentang SPM ?
c. Apa yang Anda ketahui
tentang SNP ?
d. Bagaimana pengalaman Anda
menggunakan SNP, SPM dan
SPMP dalam perencanaan
sekolah/madrasah?
4 Peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan
Tahap 2. 1. Sebelum presentasi, pelatih mengajak 30 menit PPt 2-40
peserta menemukan paparan dalam
SPMP, SNP modul pelatihan.
dan SPM
2. Pelatih menyampaikan presentasi
tentang SPMP,SNP dan SPM
menggunakan power point.
3. Pelatih memberikan waktu tanya jawab.
4. Selama 5 menit, pelatih mengajak
peserta menikmati selingan.

18

Halaman - 18 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Tahap 3. 1. Setelah istirahat, pelatih mengajak 15 menit PPt 41 – 44


peserta membuka kembali file
SPMP, SNP Latihan 1.
dan SPM
dalam 2. Sambil berkeliling mendekati peserta
Perencanaan selama 10 menit, pelatih mengajak
Sekolah/ peserta membaca sekilas file Latihan 1.
Madrasah dan menjawab pertanyaan bagian SPMP
dan perencanaan sekolah/madrasah.
3. Pelatih meminta 2 peserta (pria/wanita)
untuk berbagi jawabannya.

8. Referensi
a. PPNomor 13 Tahun 2015 Junto PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP.
b. PP Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan SPM.
c. Semua Permendiknas mengenai SNP.
d. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang SPMP.
e. Permendiknas Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan Dasar.
f. Petunjuk Teknis Pengukuran Ketercapaian Indikator SPM.

C. MATERI 2: MENENTUKAN KONDISI SEKOLAH/MADRASAH SAAT INI

Dalam menentukan kondisi sekolah saat ini, ada dari 3 (tiga) langkah yang harus
dilakukan, yakni:
1. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah,
2. Membandingkan Hasil Evaluasi Diri (Kondisi Nyata) Sekolah/Madrasah dengan Acuan
Standar Sekolah/Madrasah,
3. Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah/Madrasah.

1. Melakukan Evaluasi Diri Sekolah / Madrasah


Untuk menetapkan kondisi sekolah/madrasah saat ini, sekolah/madrasah perlu
melakukan kegiatan yang disebut evaluasi diri sekolah/madrasah. Melakukan evaluasi diri
bisa menggunakan berbagai alat evaluasi diri, misalnya dengan menggunakan instrumen

19

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 19


MODUL S-3

evaluasi diri (EDS/M) yang dijelaskan dalam Bagian I buku ini. Alat evaluasi diri hendaknya
dirancang dengan mengacu kepada standar pelayanan minimal (SPM) dan atau standar
nasional pendidikan (SNP), sehingga memiliki tolok ukur yang jelas dan bisa dijadikan dasar
untuk mengembangkan sekolah/madrasah empat tahun mendatang dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Tujuan melakukan evaluasi diri adalah untuk melihat gambaran yang jelas
tentang situasi sekolah/madrasah saat ini. Karena itu, evaluasi diri sekolah/madrasah harus
diisi dengan seksama dan seobjektif mungkin. Informasi yang dihasilkan dari evaluasi diri
sekolah/madrasah juga berguna untuk membantu para pemangku kepentingan
sekolah/madrasah dalam menyusun RKS/M dan RKT yang didasarkan pada kondisi nyata
sekolah/madrasah.
Dengan melakukan evaluasi diri akan menunjukkan kinerja sekolah/madrasah
misalnya, bagian yang mengalami perbaikan atau peningkatan, bagian yang tetap, dan bagian
yang mengalami penurunan.
Dalam panduan ini, hasil evaluasi diri sekolah/madrasah yang mencakup 8 standar itu
dikelompokkan sesuai dengan nama program sekolah/madrasah yang terdapat pada
Permendikbud Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2016. Hal ini penting dilakukan karena
dana BOS merupakan sumber utama bagi sekolah/madrasah untuk memenuhi biaya
penyelenggaraan sekolah/madrasah, dan kebijakan pemerintah mengharuskan BOS
menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar yang
bermutu.
Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan Dana BOS 2016, program sekolah terdiri
dari:
1. Pengembangan Kompetensi Lulusan
2. Pengembangan standar isi
3. Pengembangan standar proses
4. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan
5. Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
6. Pengembangan standar pengelolaan
7. Pengembangan standar pembiayaan
8. Pengembangan dan implementasi sistem penilaian

20

Halaman - 20 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Dalam pedoman ini akan dipaparkan kedelapan program sekolah tersebut.

Program 1: Pengembangan kompetensi lulusan


Apakah sekolah/madrasah telah menghasilkan lulusan yang kompeten?
Program ini dihadirkan untuk memberikan informasi apakah sekolah/madrasah telah
memenuhi kewajibannya dalam memberikan layanan pendidikan dasar sehingga
menghasilkan lulusan yang kompeten. Pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah:
1. Apakah peserta didik dapat mencapai target akademik yang diharapkan?
2. Apakah peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota
masyarakat?
3. Bagaimana peran sekolah/madrasah dalam pembinaan karakter dan budaya bangsa peserta
didik?
4. Bagaimana nilai-nilai keagamaan dan pluralisme dilaksanakan?
5. Bagaimana peran sekolah/madrasah dalam membina kejujuran peserta didik?
6. Bagaimana peran sekolah/madrasah dalam pembinaan kewirausahaan peserta didik?

Program 2: Pengembangan Standar Isi


Bagaimana kurikulum/KTSP diterapkan di sekolah/madrasah?
Program ini dihadirkan untuk memberikan informasi tentang sejauh mana sekolah/madrasah
telah menerapkan KTSP. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini,
sekolah/madrasah akan tahu hal apa saja yang sudah diterapkan. Untuk mengetahui status
penerapan KTSP, sekolah/madrasah perlu menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah dokumen kurikulum sudah sesuai kondisi sekolah dan relevan?
2. Apakah sekolah/madrasah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik?

Program 3: Pengembangan Standar Proses


Bagaimana sekolah/madrasah merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, sekolah/madrasah akan tahu
bagaimana para guru menyiapkan perencanaan proses pembelajaran, bagaimana
pelaksanaannya, termasuk penerapan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAKEM).

21

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 21


MODUL S-3

1. Apakah silabus sudah sesuai/relevan dengan standar?


2. Apakah RPP yang dirancang untuk mencapai pembelajaran sudah efektif dan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik?
3. Apakah sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat?
4. Apakah pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik?
5. Apakah supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan?

Program 4: Pengembangan Pendidik dan tenaga Kependidikan


Apakah pendidik dan tenaga kependidikan telah memenuhi keperluan proses belajar
mengajar di sekolah/madrasah?
Untuk mengetahui apakah sumberdaya manusia sekolah/madrasah sudah memadai, maka
sekolah/madrasah perlu menjawab pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memenuhi standar?
2. Apakah kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai?
3. Apakah kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai?

Program 5: Pengembangan Sarana Prasarana Sekolah/Madrasah


Apakah sekolah/madrasah mempunyai sarana dan prasarana yang mencukupi untuk
mendukung pembelajaran? Apakah fasilitas sekolah/madrasah memenuhi kebutuhan standar
pelayanan minimal atau standar nasional pendidikan untuk pembelajaran?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, sekolah/madrasah perlu menjawab pertanyaan di bawah
ini:
1. Apakah sarana dan prasarana sekolah/madrasah sudah memadai?
2. Apakah bangunan sekolah/madrasah dalam kondisi terpelihara dan baik?

Program 6: Pengembangan Standar Pengelolaan/Madrasah


Sejauhmana efektivitas manajemen sekolah/madrasah?
Untuk mengetahui hal tersebut, sekolah/madrasah perlu menjawab pertanyaan-
pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah kinerja pengelolaan sekolah/madrasah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang

22

Halaman - 22 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak?
2. Apakah rencana kerja sekolah/madrasah mencantumkan tujuan yang jelas untuk
program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik?
3. Apakah Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah atau Rencana Kerja Sekolah/
Madrasah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar?
4. Apakah pengumpulan dan penggunaan data handal dan valid?
5. Apakah masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah/madrasah?
6. Apakah dukungan dan kesempatan pengembangan profesi diberikan bagi para pendidik
dan tenaga kependidikan?
7. Bagaimana pedoman penerimaan peserta didik?
8. Bagaimana penanganan anak yang tinggal kelas dan drop-out?
9. Bantuan apa yang diberikan kepada peserta didik yang kurang mampu?
10. Bantuan apa yang diberikan kepada peserta didik yang kurang siap belajar?
11. Bagaimana dukungan kepada anak dengan kebutuhan khusus, termasuk bakat dan minat?
12. Bagaimana layanan konseling dilaksanakan di sekolah/madrasah?

Program 7: Pengembangan Standar Pembiayaan


Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, sekolah/madrasah akan tahu
bagaimana sekolah/madrasah pengelola pembiyaan pendidikan :
1. Apakan sekolah menyusun Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah/madrasah berdasarkan
kondisi sekolah/madrasah.
2. Apakah sekolah dalam menyusun RKAS melibatkan Tim pengembang sekolah/madrasah.

Program 8: Pengembangan dan Implementasi system penilaian


Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini, sekolah/madrasah akan tahu
bagaimana sekolah/madrasah merancang dan melaksanakan sistim penilaian, termasuk
bagaimana sekolah/madrasah mengkomunikasikan sistim penilaian tersebut kepada peserta
didik dan orang tua?
1. Bagaimana sistem penilaian untuk menilai peserta didik disusun, baik dalam bidang
akademik maupun nonakademik?
2. Apakah penilaian berdampak pada proses belajar?
3. Apakah orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka?

23

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 23


MODUL S-3

4. Bagaimana keterlibatan pemangku kepentingan sekolah/madrasah dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi program tersebut?

2. Membandingkan Hasil Evaluasi Diri SekolahMadrasah dengan Acuan Standar


Sekolah / Madrasah
Apabila kita mencermati aturan dan perundangan yang terkait dengan pengelolan
satuan pendidikan2, maka pengelolaan sekolah/madrasah pada dasarnya bertujuan untuk
mencapai SNP. Untuk mencapai SNP, maka sekolah/madrasah harus mencapai SPM terlebih
dahulu. Oleh karena itu, dalam penyusunan RKS/M, data dan informasi yang dikumpulkan
melalui instrumen EDS/M perlu disimpulkan. Penyimpulan dilakukan dengan dua cara:
a. Membandingkan kondisi nyata/terkini sekolah/madrasah dengan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pembandingan kondisi
nyata sekolah/madrasah dengan SPM dan/atau SNP dimaksudkan untuk memudahkan
sekolah/madrasah mengetahui apakah sekolah/madrasah masih belum memenuhi
standar pelayanan minimal (SPM), sudah memenuhi SPM, sudah memenuhi SNP, atau
bahkan sudah mencapai Standar Bertaraf Internasional (SBI).
b. Dengan melihat data hasil EDS/M yang masih perlu mendapat perhatian untuk
diperbaiki, ditingkatkan atau dipertahankan. Dalam hal ini, kesimpulan dinyatakan dalam
kalimat pernyataan yang spesifik (mencantumkan data), fokus (menunjukkan indikator),
dengan tidak mencantumkan alasan/harapan.

Dengan demikian pemangku kepentingan sekolah/madrasah mendapatkan gambaran


bagaimana kondisi nyata sekolah/madrasah saat ini bila dibandingkan dengan SPM dan/ atau
SNP, dan hal-hal yang masih perlu dikembangkan sehingga sekolah/madrasah dapat
memberikan layanan yang semakin baik kepada peserta didik.

3. Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah / Madrasah

Tantangan sekolah/madrasah merupakan kesenjangan kondisi nyata sekolah/madrasah


sebagai hasil EDS/M dengan kondisi yang diharapkan. Sehubungan dengan penyusunan
RKS/M maka kondisi yang diharapkan bisa menggunakan acuan standar pelayanan minimal
(SPM) dan/atau standar nasional pendidikan (SNP).
Secara teknis, tantangan utama sekolah/madrasah diklarifikasi dengan melakukan
24

Halaman - 24 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

pembandingan nilai/skor sekolah/madrasah hasil EDS/M dengan SPM dan/atau SNP. Hasil
pembandingan tersebut akan menunjukkan dibagian mana sekolah/madrasah masih berada
di bawah SPM, dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di atas SPM; dibagian mana
sekolah/madrasah sudah mencapai SNP dan dibagian mana sekolah/madrasah sudah berada di
atas SNP. Kesimpulan-kesimpulan ini digunakan oleh sekolah/madrasah untuk menentukan
prioritas apa saja yang mendesak untuk segera ditangani. Sekolah/madrasah dianjurkan untuk
menangani bagian-bagian yang belum mencapai SPM, baru kemudian sekolah/madrasah
menangani bagian-bagian yang belum mencapai SNP supaya bisa mencapai SNP. Setelah
SPM dan SNP tercapai, sekolah/madrasah bisa memikirkan capaian yang lebih tinggi, yaitu
tingkatan di atas SNP.
Seperti tercantum pada Permendikbud Nomor 32 Tahun 2013, SPM di tingkat sekolah/
madrasah hanya mencakup 13 indikator. Oleh sebab itu, untuk membantu sekolah/madrasah
menentukan tantangan, dalam pedoman ini digunakan indikator lain yang dianggap setingkat
dengan SPM, yaitu indikator-indikator yang membantu sekolah/madrasah untuk mengetahui
bagian-bagian yang capaiannya/kondisinya masih sangat rendah.
Berkaitan dengan perumusan tantangan, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
tantangan tersebut dapat diwujudkan berdasarkan indikator SPM dan/atau SNP yang perlu
dicapai. Tantangan sekolah/madrasah sebaiknya dirumuskan secara spesifik, artinya
rumusan tantangan harus menunjukkan:
1. Apabila berkaitan dengan nilai mata pelajaran, maka perlu dirumuskan besaran
tantangan, dan di kelas mana saja;
2. Apabila berkaitan dengan guru, maka perlu dirumuskan guru di kelas mana saja;apakah
semua guru mata pelajaran atau satu mata pelajaran saja, dan seterusnya;
3. Apabila berkaitan dengan buku/bahan ajar, maka perlu dirumuskan mata pelajaran mana
saja atau semua mata pelajaran, buku teks, buku referensi, buku pegangan peserta didik
atau guru, untuk kelas mana saja dan seterusnya.
Tabel berikut ini menunjukkan contoh bagaimana menetapkan kondisi
sekolah/madrasah saat ini, standar acuan sekolah/madrasah, dan tantangan sekolah/madrasah.

25

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 25


MODUL S-3

Tabel 2. Contoh Dalam Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini, Acuan


Standar Sekolah/Madrasah dan Tantangan Sekolah/Madrasah
Kondisi Saat Ini (Hasil Acuan Standar
Tantangan
EDS/M) Sekolah/Madrasah
Rasio buku berbanding a) < 1:1 Memenuhi rasio buku
murid untuk mata pelajaran b) 1:1 untuk Bahasa Indonesia, berbanding murid untuk
matematika kelas 5 adalah Matematika, IPA, IPS buku mata pelajaran
1: 2. c) 1:1 untuk semua mata pelajaran matematika menjadi 1:1
Rasio buku berbanding d) > 1:1 untuk semua mata
murid untuk mata pelajaran pelajaran
Bahasa Indonesia, IPA dan (dengan judul buku yang berbeda)
IPS kelas 5 adalah 1:1

Prestasi UASBN/UN a) < 5,49 (kurang) Menaikkan nilai rata-


sekolah/ madrasah b) 5,50 – 6,49 (cukup) rata UASBN/UN
berpredikat cukup (6,10) c) 6,50 – 7,49 (memuaskan) sebesar 1,39 (dari 6,10
d) 7,50 – 10,00 (sangat menjadi 7,49)
memuaskan)

C. MATERI 3 : PENGANTAR PENYUSUNAN RKS/M DAN RKAS/M

1. Latar Belakang
Salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia di bidang pendidikan adalah
menuntaskan Pendidikan Dasar 9 Tahun. Mulai dari Undang-Undang Dasar, Undang-
Undang Perlindungan Anak, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dan peraturan-
perundangan yang ada saat ini telah menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menyediakan
pendidikan dasar bagi semua anak berumur 7 sampai dengan 15 tahun. Untuk mencapai
tujuan tersebut, Kementerian Pendidikan Nasional telah memilih Manajemen Berbasis
Sekolah/Madrasah (MBS/M) sebagai salah satu strategi.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) Tahun 2010-


2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanl telah menetapkan visi: “Terselenggaranya
Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas
Komprehensif.” Layanan prima pendidikan nasional adalah layanan pendidikan yang:
26

Halaman - 26 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

a. tersedia secara merata di seluruh pelosok nusantara;


b. terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat;
c. berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia
usaha, dan dunia industri;
d. setara bagi warga negara Indonesia dalam memperoleh pendidikan berkualitas
dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi,
gender, dan sebagainya; dan
e. menjamin kepastian bagi warga negara Indonesia mengenyam pendidikan dan
menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha dan dunia industri.
Untuk mencapai visi tersebut di atas, Kemdikbud telah menetapkan sasaran strategis,
diantaranya: Angka Partisipasi Sekolah (APS) kelompok usia 7-12 tahun mencapai 99,9%
dan kelompok usia 13-15 tahun mencapai 96% pada tahun 2014. Artinya, Pemerintah
Indonesia, dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan dan Kebuayaan akan berusaha
keras untuk membuat semua anak Indonesia yang berusia 7-15 tahun mendapat pelayanan
sekolah/madrasah yang bermutu dan relevan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2005, Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
telah memperkecil hambatan terbesar penyelenggaraan pendidikan dasar, yaitu besarnya
biaya yang harus ditanggung oleh orang tua peserta didik. Program BOS ini, memberikan
subsidi kebutuhan belanja sekolah/madrasah kepada semua SD/MI serta SMP/MTs (negeri
dan swasta), sehingga biaya pendidikan secara keseluruhan berkurang.

Bagi orang tua peserta didik, program BOS ini akan membantu dalam:
a. mengirim anak-anak ke sekolah/madrasah (peningkatan akses),
b. membuat anak-anak tetap bersekolah, atau pengurangan jumlah anak putus
sekolah/madrasah(dropout),dan
c. mengirim anak-anak ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (peningkatan transisi dari
SD/MI ke SMP/MTs).
Sedangkan bagi sekolah/madrasah, program ini akan dapat:
a. meningkatkan mutu pendidikan, dan
b. mengembangkan otonomi sekolah/madrasah.
Mulai tahun 2010, Program BOS bukan lagi hanya berorientasi pada pengurangan
biaya pendidikan, tetapi juga berupaya meningkatkan kinerja sekolah/madrasah. Jika sebelum

27

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 27


MODUL S-3

tahun 2010 penggunaan dana BOS hanya didasarkan kepada peruntukannya, sejak 2010
penggunaan dana BOS dikaitkan dengan jenis program yang didanainya. Dengan
menghubungkan penggunaan dana BOS dengan program sekolah/madrasah, maka bisa
diketahui sejauhmana dana BOS digunakan untuk membiayai program-program yang
memang dibutuhkan oleh sekolah/madrasah untuk meningkatkan kinerjanya.
Permendikbud nomor 23 tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar di Kabupaten/Kota menetapkan 13 indikator yang harus dipenuhi di tingkat
sekolah/madrasah, terkait dengan buku dan media pembelajaran, kurikulum dan rencana
pembelajaran, proses pembelajaran, evaluasi pendidikan dan manajemen sekolah/madrasah,
namun tidak ada indikator tentang mutu lulusan dan pembiayaan. Standar Pelayanan Minimal
(SPM) adalah sasaran antara untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP) seperti
yang diamanatkan oleh Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional . Sebagai sebuah standar
minimal, maka yang dicakup dalam SPM hanyalah hal-hal minimal yang harus dipenuhi.
Oleh sebab itu, analisis terhadap ketercapaian SPM saja tidak cukup untuk membantu
sekolah/madrasah dalam membuat perencanaan sekolah/madrasah. Pemenuhan SPM haruslah
dijadikan acuan untuk penyusunan program, namun sekolah/madrasah juga harus
memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan rencana pengembangan
sekolah/madrasah ke depan dan mutu lulusan.
Sebagai ujung tombak pelaksanaan program pendidikan dasar ini, program
Wajib Belajar, penerapan MBS, pemenuhan SPM dan BOS harus ditanggapi secara positif
sehingga penyelenggaraan program pendidikan dasar dapat benar-benar direalisasikan, baik
dari jumlah maupun mutu.
Sekolah/madrasah harus mampu menghasilkan lulusan yang memenuhi kompetensi
untuk melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Sekolah/madrasah harus
memperbaiki proses pembelajaran, termasuk meningkatkan manajemen di ruang kelas.
Sekolah/madrasah harus menyediakan, mengembangkan, dan mengelola sarana dan
prasarana pendidikan dan sumberdaya lainnya secara lebih baik. Sekolah/madrasah juga
harus bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan hal-hal tersebut
di atas. Untuk itu, semua tindakan sekolah/madrasah harus bisa dipertang- gungjawabkan dan
transparan agar sekolah/madrasah memperoleh kepercayaan (trust) dari semua pemangku
kepentingan.
Untuk mencapai hal tersebut, sekolah/madrasah tidak ada pilihan selain 'berpikir

28

Halaman - 28 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

sebelum bertindak', melakukan perencanaan dengan baik dan teliti yang dituangkan dalam
sebuah 'dokumen kunci' yang bernama Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M).
Melalui RKS/M diharapkan dana yang tersedia dapat dibelanjakan secara bijaksana. RKS/M
yang akurat juga akan membantu sekolah/madrasah memenuhi tuntutan publik tentang
perlunya partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas1. Proses penyusunan yang melibatkan
semua pemangku kepentingan, akan membuat RKS/M dapat diakses oleh semua pihak dan
dilaporkan kepada publik, sehingga dapat memenuhi tuntutan publik.

2. Dasar Hukum

RKS/M dirumuskan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu: Undang-


Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana telah dirubah dengan peraturan Pemerintah
nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Permendiknas
No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah, Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Minimal,
Permendikbud No. 80 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2016 serta Rencana Strategis Kementerian
Pendidikan Nasional 2010 - 2014.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 53 ayat (1) dinyatakan bahwa setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar
rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah
satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.

Lebih jauh, pada Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)


Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa sekolah/madrasah wajib membuat:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin
dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan
29

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 29


MODUL S-3

Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M) dilaksanakan berdasarkan Rencana Kerja


Jangka Menengah.
Untuk membantu sekolah/madrasah menyusun RKS/M, maka Kemdiknas
menerbitkan Pedoman ini. Perlu diingat bahwa Pedoman ini bukanlah buku resep masakan
yang harus diikuti langkah per langkah, namun sebagai acuan agar proses penyusunan
RKS/M tersebut menjadi lebih rasional, objektif, dan dapat dipertanggung jawabkan.

Pedoman penyusunan RKS/M ini dirancang sebagai bagian dari kegiatan pelatihan
Perencanaan dan Penganggaran Sekolah/Madrasah. Sekolah/madrasah akan mendapat
pendampingan dari fasilitator yang sekaligus bisa menjadi narasumber, namun demikian
Pedoman ini juga dapat digunakan tanpa pendampingan dari fasilitator.
Penyusunan RKS/M merupakan suatu hal yang sangat penting, karena RKS/M dapat
digunakan sebagai:
a. pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
b. dasar untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
c. bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya pendidikan yang
diperlukan dalam pengembangan sekolah/madrasah.

Tujuan utama penyusunan RKS/M adalah agar sekolah/madrasah mengetahui secara


rinci tindakan-tindakan yang harus dilakukan sehingga tujuan, kewajiban, dan sasaran
pengembangan sekolah/madrasah dapat dicapai. RKS/M juga menjamin bahwa semua
program dan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan sekolah/madrasah sudah
memperhitungkan harapan-harapan pemangku kepentingan dan kondisi nyata sekolah/
madrasah. Karena itu proses penyusunan RKS/M harus melibatkan semua pemangku
kepentingan.

3. Prinsip-Prinsip

Prinsip-prinsip Rencana Kerja Sekolah/Madrasah (RKS/M) yang baik, adalah:


a. terpadu, mencakup perencanaan keseluruhan program yang akan dilaksanakan oleh
sekolah/madrasah,
b. multi-tahun, mencakup periode empat tahun,
30

Halaman - 30 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

c. multi-sumber, mengindikasikan jumlah dan sumber dana masing-masing program.


Misalnya dari BOS, DAK, APBD Provinsi/Kabupaten/Kota, sumbangan dari
masyarakat atau sumber dana lainnya,
d. berbasis kinerja, adalah semua program/kegiatan memiliki indikator-indikator yang harus
dicapai dengan jelas,
e. disusun secara partisipatif oleh kepala sekolah/madrasah, komite sekolah/madrasah dan
dewan pendidik dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya,
f. pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi oleh komite sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan lainnya.

4. Alur dan Proses Penyusunan Modul

Proses penyusunan RKS/M dilakukan melalui tiga alur proses kegiatan, yakni:
(1) persiapan, (2) penyusunan RKS/M, dan (3) pengesahan, dan sosialisasi RKS/M. Alur
proses penyusunan RKS/M tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

PERSIAPAN: PENYUSUNAN RKS/M: PENGESAHAN :

1. Pembentukan tim 1. Menetapkan kondisi 1. Penyetujuan oleh rapat


pengembang sekolah/madrasah saat ini dewan pendidik setelah
sekolah/madrasah 2. Menetapkan kondisi memperhatikan
(TPS/M), sekolah/madrasah yang pertimbangan komite
2. Pembekalan/ diharapkan sekolah/madrasah
orientasi TPS/M. 3. Menyusun program, 2. Pengesahan oleh pihak
kegiatan dan indikator yang berwenang
kinerja 3. Sosialisasi kepada
4. menyusun rencana pemangku kepentingan
anggaran sekolah/ pendidikan
madrasah
5. Menyusun RKAS/M

Gambar 1. Alur Proses Penyusunan RKS/M

31

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 31


MODUL S-3

Berikut ini adalah uraian singkat tentang Alur Penyusunan RKS/M.


a. Persiapan
Sebelum penyusunan RKS/M dilakukan, Dewan Pendidik (kepala sekolah/madrasah
dan guru) bersama Komite Sekolah/Madrasah membentuk tim pengembang
sekolah/madrasah (TPS/M) yang tugas utamanya adalah menyusun RKS/M. Pembentukan
TPS/M hendaknya dilakukan melalui proses demokratis dengan mengedepankan musyawarah
mufakat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada suplemen tentang Pedoman Pembentukan
TPS/M.
Setelah terbentuk, TPS/M disarankan melakukan pendalaman/orientasi mengenai
kebijakan-kebijakan pengembangan pendidikan dan penyusunan RKS/M. Materi yang
perlu didalami antara lain: peraturan dan perundang-undangan mengenai pendidikan
(Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidkan dan/atau Standar Nasional
Pendidikan), perlindungan anak, kebijakan pendanaan pendidikan, kebijakan
peningkatan mutu dan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan, prioritas pendidikan
tingkat kabupaten/kota, manajemen berbasis sekolah/ madrasah (MBS/M), pendekatan,
strategi dan metode pembelajaran inovatif seperti pembelajaran aktif, pembelajaran aktif-
kreatif-efektif dan menyenangkan (PAKEM), peranserta masyarakat dalam pendidikan,
perencanaan pendidikan di sekolah/madrasah. Selain itu juga dibahas penyusunan RKS/M,
peran dan fungsi masing-masing pemangku kepentingan dalam proses perencanaan.
Kegiatan ini dapat dilakukan bersama-sama dalam kelompok kerja kepala sekolah (KKKS),
kelompok kerja guru (KKG), musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) serta
pertemuan/rapat sekolah/madrasah yang dihadiri baik oleh Dewan Pendidik, Komite
Sekolah/Madrasah maupun secara mandiri oleh anggota TPS/M.

b. Proses Penyusunan RKS/M


Penyusunan RKS/M terdiri dari 5 (lima) tahap, yaitu:

Tahap I: Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah Saat Ini


1) Melakukan Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M)
2) Membandingkan Hasil Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah dengan Acuan Standar
sekolah/Madrasah
3) Merumuskan Tantangan (Utama/Prioritas) Sekolah/Madrasah.

Halaman - 32 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M 32


MODUL S-3

Tahap II: Menetapkan Kondisi Sekolah/Madrasah yang Diharapkan


1) Merumuskan Visi Sekolah/Madrasah
2) Merumuskan Misi Sekolah/Madrasah
3) Merumuskan Tujuan Sekolah/Madrasah
4) Merumuskan Sasaran dan Indikator Kinerja

Tahap III: Menyusun Program dan Kegiatan


1) Merumuskan Program dan Menetapkan Penanggungjawab Program.
2) Merumuskan Kegiatan, indikator kegiatan, dan Jadwal Kegiatan.

Tahap IV: Merumuskan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah


1) Membuat Rencana Biaya Program
2) Membuat Rencana Pendanaan Program
3) Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan.

Tahap V: Merumuskan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M).


1) Merumuskan Rencana Kegiatan da n Anggaran Sekolah (RKAS)
a. Menetapkan Program/Kegiatan Strategis
b. Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler
c. Menetapkan Jadwal RKAS/M.

c. Pengesahan, dan Sosialisasi RKS/M


Terdiri dari 3 (tiga) langkah, yakni:
1) Penyetujuan RKS/M oleh rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan pertimbangan
dari Komite Sekolah/Madrasah,
2) Pengesahan berlakunya RKS/M oleh Dinas Pendidikan/Kantor Kemenag (untuk
sekolah/madrasah negeri), atau oleh penyelenggara sekolah/madrasah (bagi
sekolah/madrasah swasta),
3) Sosialisasi kepada pemangku kepentingan sekolah/madrasah.

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 33 33


MODUL S-3

Proses Penyusunan RKS/M dan RKAS/M

TAHAP I : MENETAPKAN KONDISI SEKOLAH/ MADRASAH SAAT INI


SPM,
Melakukan EDS/M Acuan Standar Sekolah
SNP

Kondisi Nyata Tantangan (Utama)


Sekolah/Madrasah

TAHAP II : Visi/Misi Dinas


Langkah 1 : Merumuskan Visi
MENETAPKAN KONDISI Pendidikan
SEKOLAH/ MADRASAH Kab/Kota
YANG DIHARAPKAN Langkah 2 : Merumuskan Misi

Harapan Pemangku
Kepentingan Langkah 3 : Merumuskan Tujuan

Langkah 4 : Merumuskan Sasaran &


Indikator Kinerja

TAHAP III Langkah 1: Merumuskan Program


MENYUSUN dan Menetapkan Penanggungjawab
PROGRAM &
KEGIATAN
Langkah 2: Menentukan Kegiatan,
Indikator Kegiatan, dan Jadwal

TAHAP IV
MENYUSUN Langkah 1: Membuat Rencana Biaya Program
RENCANA
ANGGARAN
Langkah 2: Membuat Rencana Pendanaan Program
SEKOLAH/
MADRASAH
Langkah 3: Menyesuaikan Rencana Biaya dengan Sumber Pendanaan

TAHAP V 1.Menetapkan Program


Langkah 1: Merumuskan Rencana / Kegiatan Strategis
MENYUSUN
Kerja Tahunan (RKT) 2.Menetapkan Program
RKT - RKAS/M / Kegiatan Rutin
3.Menetapkan Jadwal
Langkah 2: Membuat Rencana Kegiatan dan RKT
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKAS/M)

Halaman - 34 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M 34


MODUL S-3

E. MATERI 4: PAPARAN HASIL SENSUS SPM


Tim PKP SPM memaparkan hasil pengukuran SPM setiap sekolah dan membagi kepada
seluruh sekolah dan madrasah untuk digunakan on-service training. Hasil pengukuran SPM
tersebut akan dibawa oleh masing-masing sekolah/madrasah untuk dijadikan dasar pengisian
EDS dan penyusunan RKS/M dan RKAS/M.

F. MATERI 5: PENYUSUNAN RKS/M DAN RKAS/M MENGGUNAKAN TOOL

Tool yang dimaksud dalam materi ini adalah program yang dikembangkan oleh LPKIPI
dengan berbasis Excell dengan tujuan untuk mempermudah bagi sekolah dan madrasah
menyusun RKS/RKAS berdasarkan profil yang sudah diberikan oleh sekolah. Tools ini
memiliki petunjuk teknis yang secara terpisah di cetak.

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 35 35


MODUL S-3

BAB V
PENUTUP

Tujuan Program PKP-SPM Dikdas adalah untuk memperkuat kapasitas pengelola pendidikan
di tingkat Kabupaten/Kota/Satuan Pendidikan terpilih dalam melakukan perencanaan,
penganggaran serta pengelolaan layanan-layanan pendidikan sesuai dengan standar pelayanan
minimal pendidikan dasar. Menurunnya disparitas pelayanan pendidikan dasar antar daerah
dan antar satuan pendidikanmerupakan output yang diharapkan dari pelaksanaan program
PKP-SPM Dikdas, sementara dampak yang diharapkan adalah pelaksanaan program PKP-
SPM dapat berkontribusi terhadap pelaksanaan kebijakan pembangunan jangka menengah
Indonesia dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan peningkatan daya saing ekonomi di
tingkat regional maupun global. Pada akhirnya secara keseluruhan hasil yang diharapkan dari
program ini adalah dapat membantu upaya pemerintah Indonesia untuk memperkuat sistem
pendidikan dan menyelesaikan kesenjangan pelayanan pendidikan antar daerah.

Modul S-3 ini disusun sebagai panduan pelaksanaan kegiatan pelatihan pengintegrasian
rencana pemenuhan SPM Dikdas dalam RKS/M dan RKAS/M. Kami berharap modul ini
dapat membantu pelaksanaan kegiatan pealtihan agar dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien sehingga tujuan, output, outcome dan dampak pelaksanaan program dapat terpenuhi.

Halaman - 36 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M 36


MODUL S-3

DAFTAR SINGKATAN

2. Kemendikbud = Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


3. Kemenag = Kementerian Pendidikan Agama
4. Ditjen Dikdas = Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
5. SPM Dikdas = Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar
6. PKP-SPM Dikdas = Pengembangan Kapasitas Penerapan Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan Dasar
7. SD = Sekolah Dasar
8. MI = Madrasah Ibtidaiyah
9. SMP = Sekolah Menengah Pertama
10. MTs = Madrasah Tsanawiyah
11. ADB = Asian Development Bank
12. RPJMD = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
13. RENSTRA = Rencana Strategis
14. SKPD = Satuan Kerja Pemerintah Daerah
15. RPKD = Rencana Pembangunan Pemerintah Daerah
16. KUA = Kebijakan Umum Anggaran
17. PPA = Prioritas Plafond Anggaran
18. RKA = Rencana Kegiatan dan Anggaran
19. DPA = Dokumen Pelaksanaan Anggaran
20. SNP = Standar Nasional Pendidikan
21. SPMP = Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
22. LPPD = Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
23. LKPJ = Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
24. ILPPD = Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
25. EDS/M = Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah
26. RKS/M = Rencana Kerja Sekolah/Madrasah
27. Studi kasus = Peserta diberi sebuah contoh seperti situasi aslinya dan
diminta untuk membuat panduan pertanyaan dan instruksi
yang telah diberikan.Peserta diminta untuk merenungkan/
menelaah apa yang terjadi dalampembelajaran dengan cara
memberikan sejumlah pertanyaan yang berbeda untuk
Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 37 37
MODUL S-3

direnungkan.
28. Refleksi Terbimbing = Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran
dengan cara meminta peserta dalam kelompok atau
individu untuk menuliskan ide/gagasannya dan
menempelkannya di dinding atau media lain seperti
flipchart, papan tulis dan sebagainya. Seorang peserta dari
setiap kelompok tetap tinggal untuk mengawasi hasil kerja
kelompoknya.
29. Shopping (belanja gagasan) = Peserta yang lain diminta untuk “berbelanja” ke hasil kerja
kelompok lain.Saat berbelanja, peserta diminta untuk
mencatat hal-hal yang dianggap penting. Setelah selesai,
peserta kembali ke kelompoknya masing-masingdan
menjadikan hasil“ belanja ” nya sebagai masukan untuk
kelompoknya.

Halaman - 38 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M 38


MODUL S-3

DAFTAR REPERENSI

1. Undang-undang nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Peraturan Pemerintah nomor 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas PP 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal ( SPM).
4. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5. Hibah dari Uni Eropa melalui ADB Technical Assistance Report:Republic of Indonesia :
Minimum ServiceStandards Capacity Development Program (Project Number: 47013-
001Capacity Development Technical Assistance (CDTA), March 2013.
6. Panduan Pelaksanaan Program (PAP) PKP-SPM Dikdas.
7. PP Nomor 48 Tahun 2008 Pasal 66
8. Permendikbud nomor 80 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan
Pertanggungjawaban keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah tahun Anggaran 2016

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 39 39


MODUL S-3

Halaman - 40 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

LAMPIRAN
BAHAN PAPARAN

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 41


MODUL S-3

Halaman - 42 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 43


MODUL S-3

Halaman - 44 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Materi 1

Pengenalan
SPMP, SNP, dan SPM
Dalam Rangka Perencanaan
Sekolah/Madrasah

1
1

Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan
mampu menjelaskan:
 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP).
 Standar Nasional Pendidikan (SNP).
 Standar Pelayanan Minimal (SPM).
 Penerapan SPMP SNP, dan SPM dalam
Perencanaan Sekolah/Madrasah.

2
2

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 45


MODUL S-3

POKOK BAHASAN

1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.


2. Standar Nasional Pendidikan.
3. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Dasar.
4. Penerapan SMPM, SNP, dan SPM dan
dalam perencanaan sekolah/madrasah.

3
3

1. Sistem Penjaminan Mutu


Pendidikan
(SPMP)
Permendiknas 63 / 2009

Halaman - 46 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Pengertian SPMP
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan adalah
kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau
program pendidikan, penyelenggara satuan atau
program pendidikan, pemerintah daerah,
Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan
tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui
pendidikan.

Kegiatan sistemik dan terpadu adalah terdapatnya


mekanisme yang jelas dalam memperbaiki mutu
pendidikan dengan melibatkan berbagai pihak yang
berkepentingan.
5

Tujuan SPMP

Tujuan akhir penjaminan mutu


pendidikan adalah tingginya kecerdasan
kehidupan manusia dan bangsa
sebagaimana dicita-citakan oleh
Pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang dicapai melalui penerapan SPMP.

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 47


MODUL S-3

Tujuan SPMP (lanjutan)


Tujuan antara SPMP:
• Terbangunnya budaya mutu pendidikan;
• Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas dan
proporsional pada satuan atau program pendidikan,
penyelenggara satuan atau program pendidikan, pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;
• Ditetapkannya secara nasional acuan mutu dalam penjaminan
mutu pendidikan formal dan/atau nonformal;
• Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan yang dirinci
menurut provinsi, kabupaten/kota, dan satuan atau program
pendidikan;
• Terbangunnya sistem informasi mutu pendidikan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi.
7

Alasan SPMP Dibutuhkan


 Mutu pendidikan bervariasi antar
sekolah/madrasah dan antar daerah;
 Setiap siswa berhak layanan pendidikan
bermutu;
 Perbaikan mutu sekolah/madrasah berkelanjutan
sebagai kebutuhan; dan
 Mutu pendidikan yang rendah menyebabkan
daya saing SDM rendah.

Halaman - 48 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan


Pemetaan
Mutu

Standar
Pendidikan

Perbaikan Analisis Data


Mutu

SPMP terdiri 4 komponen: penggunaan standar, pemetaan mutu, analisis


data mutu, dan perbaikan
1 mutu berkelanjutan.
9

Tiga Tingkatan Acuan Mutu Pendidikan

a. SPM
b. SNP
c. Standar mutu pendidikan di atas
SNP:
1) Berbasis keunggulan lokal.
2) Adaptasi standar internasional.

10

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 49


MODUL S-3

Pembagian Tanggungjawab dalam SPMP


SATUAN PENDIDIKAN
MENTERI : • Pemenuhan standar • Melayani audit
• Menetapkan SPM, SNP mutu acuan penjaminan mutu
• Menyelenggarakan UN • Penyusunan • Mengikuti akreditasi
• Akreditasi Kurikulum sesuai • Mengikuti sertifikasi
acuan mutu mutu: lembaga,
• Menetapkan prose- pendidik, siswa.
PROVINSI : dur operasional • Mengembangkan
• Supervisi, pengawasan, standar (POS).
sistem informasi
• Didukung pemangku
evaluasi, bantuan, mutu melalui TIK
kepentingan.
bimbingan. • Komite sekolah/
• Mendukung
• Membantu UN madrasah memberi pemetaan mutu
• Membantu akreditasi bantuan

KAB/KOTA:
• Supervisi, pengawasan,
evaluasi, bantuan,
bimbingan;
• Membantu UN
• Membantu akreditasi
11

Keterkaitan SPMP, SNP, SPM,


dan Akreditasi Sekolah/Madrasah

AKREDITASI
STANDAR
DI ATAS SNP

A
STANDAR NASIONAL
PEMDIDIKAN
B
Peningkatan mutu
berkelanjutan
C
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL
TT Belum Terakreditasi

Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan pendidikan ditujukan untuk:


(1) memenuhi SPM, (2) Secara bertahap memenuhi SNP, (3) secara
bertahap memenuhi standar mutu di atas SNP.

12

Halaman - 50 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

2. Standar Nasional Pendidikan (SNP)

13
13

APAKAH SNP ITU?


PP 32 /2013 Junto PP
UU 20 /2003 Sisdiknas
19/2005 SNP

SNP
Definisi Fungsi Tujuan

Kriteria minimal tentang Dasar dalam Menjamin mutu


sistem pendidikan di perencanaan, pendidikan nasional
seluruh wilayah hukum pelaksanaan, dan dalam rangka
Negara Kesatuan pengawasan pendidikan, mencerdaskan kehidupan
Republik Indonesia dalam rangka bangsa dan membentuk
mewujudkan pendidikan watak serta peradaban
yang bermutu bangsa yang bermartabat

14
14

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 51


MODUL S-3

SNP DAN ATURAN PELAKSANAANNYA


8 Standar Peraturan Pelaksanaan
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006
Standar Kompetensi Lulusan
Standar Nasional Pendidikan

Permendikbud Nomar 54 Tahun 2013

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006


Pemendikbud Nomor 64 tahun 2013
Standar Isi
Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 (SD/MI)
Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013 (SMP/MTs)

Standar Pendidik dan Tenaga Permendiknas Nomor 12, 13,16, 18 dan 40 Tahun
Kependidikan 2007, Permendiknas 24, 25, 26 Tahun 2008

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007


Standar Proses
Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014

Standar Sarana dan Prasarana Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007

Standar Pembiayaan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009

Standar Pengelolaan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007

Permendiknas Nomor 20 dan 39 Tahun 2007


Standar Penilaian
15 Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015
15

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


(SKL)
PERMENDIKNAS 23/2006

 Digunakan sebagai pedoman penilaian dalam


penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
 Meliputi kompetensi seluruh mata pelajaran,
kompetensi kelompok mata pelajaran, dan
kompetensi mata pelajaran.
 SKL pada jenjang Pendidikan Dasar bertujuan
untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut.

16
16

Halaman - 52 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


(SKL)
PERMENDIKBUD 54/2013

 SKL adalah kriteria mengenai kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan dan keterampilan.

 SKL Digunakan sebagai acuan utama


pengembangan 7 Standar yang lainnya.

17
17

STANDAR ISI
PERMENDIKNAS 22/2006
 Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
 Memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan/akademik.

Kurikulum pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:


1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian;
3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. kelompok mata pelajaran estetika;
5. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.
18
18

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 53


MODUL S-3

Standar Isi (lanjutan..)


Beban belajar menggunakan:
• jam pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan
sistem tatap muka,
• penugasan terstruktur,
• kegiatan mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri
khas masing-masing.
Penyusunan KTSP:
• dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi
daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat, dan peserta didik.
• berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP.
Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

19

STANDAR ISI
PERMENDIKBUD 64/2013

Mencakup lingkup materi minimal dan


tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan dan jenis
pendikan tertentu.

Memuat tingkat kompetensi dan ruang


lingkup materi

20
20

Halaman - 54 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Permendiknas Nomor 12, 13,16, 18 dan 40 Tahun
2007, Permendiknas 24, 25, 26 Tahun 2008

 Kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik


maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.

 Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan


kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

21

Standar Pendidik
 Kualifikasi akademik (S1 / D4)
 Kompetensi:
 Pedagogi,

 Kepribadian,

 Profesional, dan

 Sosial.

 Sertifikasi pendidik.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.
22

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 55


MODUL S-3

Tenaga Kependidikan
SD/MI; sekurang-kurangnya terdiri atas
– kepala sekolah/madrasah,
– tenaga administrasi,
– tenaga perpustakaan, dan
– tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
SMP/MTs; sekurang-kurangnya terdiri atas
– kepala sekolah/madrasah,
– tenaga administrasi,
– tenaga perpustakaan,
– tenaga laboratorium, dan
– tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
23

Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

Supervisi
Kepribadian

Kompetensi Sosial
Manajerial Kepala Sekolah/
Madrasah

Kewirausahaan

Kompetensi
Sebagai Guru
24

Halaman - 56 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

STANDAR PROSES
Permendiknas 41/2007
 Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
 Proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian.
 Untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif
dan efisien, satuan pendidikan perlu melakukan :
(1) perencanaan proses pembelajaran;
(2) pelaksanaan proses pembelajaran;
(3) penilaian hasil pembelajaran; dan
(4) pengawasan proses pembelajaran.
25

STANDAR PROSES
Permendikbud 103/2014
 Berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu
satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan.
 Proses pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas
dengan karakteristik interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi, kontektual dan kolaburatif
,sesuai dengan bakat minat, kemampuan dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik,
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian.
 Pendekatan pembelajaran mengguunakan Saint tifik
(mengamati, menanya, mengumpulkan informasi
(mencoba), menalar (mengasosiasi) dan
mengomunikasikan.)
26

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 57


MODUL S-3

Lanjutan STANDAR PROSES


Permendikbud 103/2014
 Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan RPP
yang mengacu pada silabus.
 RPP disusun dengan menggunakan prinsip-prinsip :
1. Memuat secara utuh kompetensi dasar, sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan.
2. Dapat dilaksanakan dalam satu atau lebih dari satu kali
pertemuan.
3. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
4. Berpusat pada peserta didik.
5. Berbasis konteks
6. Berorientasi kekinian
7. Menggembangkan kemandirian belajar
27

Lanjutan STANDAR PROSES


Permendikbud 103/2014

8. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut


pembalajaran
9. Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antar
kompetensi dan atau antar muatan.
10.Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komu
nikasi

28

Halaman - 58 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Lanjutan…… STANDAR PROSES


Permendikbud 103/2014

RPP yang gunakan paling sedikit memuat :


1. Identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran/thema,
kelas/semester dan alokasi waktu.
2. KI, KD, dan Indikator pencapaian Kompetensi
3. Materi pelajaran
4. Kegiatan Pembelajaran yang meliputi : kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
5. Penilaian, Pembelajaran remedial dan pengayaan
6. media, alat, bahan, dan sumber belajar

29

STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Permendiknas 24/2007
 Berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,
tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain.
 Sarana: perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
sarana laboratorium, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai serta perlengkapan lain yang diperlukan
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
 Prasarana: Lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang
pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dll.
30

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 59


MODUL S-3

STANDAR PEMBIAYAAN
Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009

Adalah Standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya


operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.

Terdiri atas:
• Biaya Investasi: penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan
SDM, dan modal kerja tetap.
• Biaya Operasi:
• gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan,
• bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
• biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, pajak, asuransi, dsb.
• Biaya Personal: biaya yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk
bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
31

STANDAR PENGELOLAAN
Permendiknas 19/2007
 Berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan, agar tercapai efisiensi
dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
 Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis
sekolah/madrasah yang ditunjukkan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.
 Pengelolaan satuan pendidikan dilaksanakan secara
mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel.
 Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana
kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari
rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang
melingkupi masa 4 (empat) tahun. 32

Halaman - 60 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Standar Penilaian Pendidikan


Permendiknas 20/2007
Mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik
 Penilaian oleh pendidik; memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, UTS, UAS,
dan ulangan kenaikan kelas. Digunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses
pembelajaran.
 Penilaian oleh satuan pendidikan; bertujuan menilai
pencapaian SKL semua mata pelajaran, dan menentukan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
 Penilaian oleh Pemerintah; bertujuan untuk menilai
pencapaian SKL secara nasional, melalui ujian nasional.
33

Standar Penilaian Pendidikan


Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015
Mengatur mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik
 Penilaian Oleh Pendidik;
1. berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau
hasil belajar, dan menditeksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar.
2. bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan ketuntusan
kompetensi, menetapkan program perbaikan dan
pengayaan, serta memperbaikan proses pembelajaran.

34

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 61


MODUL S-3

Lanjutan………
Standar Penilaian Pendidikan
Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015

 Penilaian Oleh Satuan Pendidikan; bentuk penilaian akhir


(Penilaian Akhir Semester dan Akhir Tahun) dan ujian
sekolah.

35

3. Standar Pelayanan Minimal


(SPM) Pendidikan Dasar
Permendikbud 23/2013

36

Halaman - 62 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Permendikbud Nomor 23
Tahun 2013
Pasal 2
1) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan dasar sesuai SPM
pendidikan merupakan kewenangan Kabupaten/Kota
2) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan pendidikan dasar oleh Kabupaten/Kota: 14
jenis indikator
b. pelayanan pendidikan dasar oleh Satuan Pendidikan: 13
jenis indikator

37

Pelaksana SPM
Standar Pelayanan Minimal – Pendidikan Dasar
(27 Indikator)
Pemerintah
Kabupaten/Kota
(14 Indikator)
Sekolah/Madrasah
(13 indikator)
• Sarana dan Prasarana
• Sarana dan • Pendidik+Tenaga
Prasarana Kependidikan
• Pendidik+Tenaga • Kurikulum
Kependidikan • Penilaian
• Kurikulum • Penjaminan Mutu
• Penjaminan Mutu • Manajemen sekolah

38

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 63


MODUL S-3

Alasan Implementasi SNP Perlu Bertahap


1. Beberapa standar dalam SNP terlalu tinggi dan
sulit dicapai oleh semua sekolah/madrasah
dengan kondisi saat ini.
2. Implementasi SNP secara utuh membutuhkan
sumberdaya besar, kapasitas SDM tinggi dan
kelembagaan yang produktif.
3. SPM dirancang sebagai tahapan awal untuk
mencapai SNP dan standar lainnya.

39

Tanggung Jawab Pendanaan SPM


• Pemerintah Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama:
– Investasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana;
– Investasi untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
sumber daya manusia;
– Operasional personil: gaji dan tunjangan guru dan tenaga
kependidikan;
– Operasional non-personal
– Sumber dana: DAU, DAK, hibah, APBN (untuk madrasah).
• Sekolah/Madrasah:
– Investasi dan pemeliharaan (minor) prasarana dan peralatan
sekolah/madrasah; pengadaan buku, pelatihan guru;
– Operasional: biaya untuk bahan habis lab, bahan & media
pembelajaran, dsb.
– Sumber dana: BOS dan dana sumbangan lain

40

Halaman - 64 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

4. Penerapan
SPMP, SNP, dan SPM
dalam Perencanaan
Sekolah/Madrasah

41

Pengelolaan Sekolah/Madrasah

PERENCANAAN
RKS/M PELAKSANAAN
RKAS/M KEGIATAN

KEPEMIMPINAN Penatausahaan
EDS SEKOLAH/ dan Pencatatan
MADRASAH

EVALUASI &
PELAPORAN PERBAIKAN

42

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 65


MODUL S-3

Rencana Penjaminan Mutu Oleh Satuan Pendidikan

STANDAR RKS/M
DI ATAS SNP Kerangka
Jangka
Sekolah Menengah
memenuhi
STANDAR
SNP MUTU secara Budaya
mutu
bertahap-
berkelanjutan

RKAS/M
Target -Target
SPM
Capaian Terukur

SPM , SNP, dan Standar di atas SNP untuk satuan pendidikan dipenuhi secara
bertahap dan ditetapkan dalam rencana kerja sekolah (RKS) dan target-target terukur
capaiannya ditetapkan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS/M);
43

Proses Perencanaan Sekolah/Madrasah


RKS dan RKAS

EVALUASI DIRI
SEKOLAH/ ANALISIS
MADRASAH KESENJANGAN

SNP, SPM

PENYUSUNANAN
RKS/M
PROGRAM &
RKAS/M RENCANA KERJA

44

Halaman - 66 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Tanya Jawab
dan
Kesimpulan

45

Materi 2

EVALUASI DIRI
SEKOLAH/MADRASAH

46

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 67


MODUL S-3

Tujuan Sesi
Setelah mengikuti sesi ini, peserta
diharapkan mampu :
• Dasar Hukum
• Menjelaskan Konsep EDS/M.
• Memahami Strategi Implementasi
EDS/M.

47

Dasar Hukum
1. Lampiran Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan :

a. sekolah melakukan Evaluasi Diri terhadap Kinerja


Sekolah/Madrasah

b. Sekolah/Madrasah menetapkan prioritas indikator untuk


mengukur , menilai kinerja dan melakukan perbaikan
dalam pelaksanaan SNP.

48

Halaman - 68 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Pokok Bahasan

1. Dasar Hukum.

2. Konsep EDS/M.

3. Strategi Implementasi EDS/M.

49

Pengertian EDS/M
Evaluasi diri sekolah/madrasah atau EDS/M
adalah proses evaluasi diri sekolah/madrasah
yang bersifat internal yang melibatkan
pemangku kepentingan untuk melihat kinerja
sekolah/madrasah berdasarkan SPM dan SNP
yang hasilnya dipakai sebagai dasar
penyusunan RKS/M dan sebagai masukan bagi
perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota

50

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 69


MODUL S-3

Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah


Evaluasi:
• Penerapan standar mutu.
• Identifikasi dan pengumpulan data mutu.
• Pengolahan dan analisis data mutu.
• Penyimpulan hasil EDS/M.
Diri: Internal sekolah/madrasah.
Sekolah/Madrasah:  Tim pengembang
sekolah/madrasah.

51

Tujuan EDS/M
• Sekolah/madrasah menilai kinerjanya
berdasarkan SPM dan SNP.
• Sekolah/madrasah mengetahui tahapan
pengembangan dalam pencapaian SPM dan SNP
sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan yang
bermuara pada peningkatan mutu peserta didik.
• Sekolah/madrasah dapat menyusun Rencana
Kegiatan Sekolah/Madrasah (RKS/M) sesuai
kebutuhan nyata menuju ketercapaian
implementasi SPM dan SNP.

52

Halaman - 70 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Manfaat EDS/M bagi Sekolah/Madrasah


 Mengidentifikasikan kelebihan serta kekurangannya sendiri
dan merencanakan pengembangan ke depan.
 Memiliki data dasar yang akurat untuk pengembangan dan
peningkatan di masa mendatang.
 Mengidentifikasikan peluang untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang disediakan, mengkaji apakah inisiatif
peningkatan tersebut berjalan dengan baik dan
menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya.
 Memberikan laporan formal kepada pemangku
kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas
sekolah/madrasah.

53

Kapan EDS/M Sebaiknya Dilaksanakan?


 Sekolah/madrasah melakukan EDS/M setiap
tahun.
 Sekolah/madrasah melakukan EDS/M pada
waktu pergantian tahun pelajaran.
 Sekolah/madrasah mencatat dan melaporkan
setiap ada perubahan (penurunan atau perbaikan)
indikator standar.
 Sekolah/madrasah meng-update data ketika
menyusun program dan anggaran sekolah/
madrasah.

54

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 71


MODUL S-3

Rujukan EDS/M
SNP SPM
1. Sarana Prasarana dan Buku
1. Sarana Prasarana
( IP.1-4 Kab/Kota dan IP. 15-18 Sek/Mad)
2. Pendidik & Tenaga Kependidikan
2. Pendidik & Tenaga
(IP. 5-12 Kab/Kota dan IP. 19-20
Kependidikan
Sek/Mad)
3. Kurikulum dan Pembelajasan
3. Isi
(IP. 13 Kab/Kota dan IP. 21-22 Sek/Mad
4. Proses
IP.24)
5. Pengelolaan 4. Pengelolaan (IP. 27 Sek/Mad)
5. Penilaian dan Penjaminan mutu
6. Penilaian (IP. 14 Kab/Kota dan IP.23, IP.25-IP. 26
Sek/Mad)
7. Kompetensi Lulusan
8. Pembiayaan 55

Strategi Implementasi EDS/M


EVALUASI DIRI MONITORING
SEKOLAH/ MADRASAH SEKOLAH/MADRASAH
(EDS/M) OLEH PEMDA (MSPD)
(Tahunan) (Sesuai kebutuhan)

SERTIFIKASI GURU DAN SPMP


EVALUASI DIRI KAB/
PENINGKATAN KOMPE- MEMENUHI
KOTA (EDK)
TENSI PROFESIONAL SPM DAN (Tahunan)
(Tahunan/berjalan)
SNP

AKREDITASI SEKOLAH/ PENGUMPULAN


MADRASAH DATA PADATI
UJIAN NASIONAL
(Lima tahunan) (tahunan)
(tahunan)

56

Halaman - 72 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Siklus Pengembangan Berkelanjutan

MENGUMPULKAN
INFORMASI BERDASAR-
KAN SNP, SPM, DAN
KEBUTUHAN SETEMPAT

MENGIDENTIFIKASI PENCAPAIAN DAN


MONITOR DAN MEMPRIORITASKAN BIDANG UNTUK
MENGKAJI KEMAJUAN PRIORITAS PENINGKATAN. RENCANAKAN
PROGRAM BERDASARKAN IDENTIFIKASI

PENGIMPLEMENTASIAN
PROGRAM
PENINGKATAN

57

Jenis dan Sumber Data EDS/M

Jenis data: Sumber data:


1. Kuantitatif 1. Statistik sekolah/
Jmlh Guru,siswa dll) madrasah
2. Kualitatif 2. Laporan tahunan
Kur, kualifikasi dll 3. Laporan semester
4. Dokumen lain

58

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 73


MODUL S-3

Pelaksana EDS/M
• Kepala sekolah/madrasah.
• Wakil guru.
• Wakil orang tua murid.
• Komite sekolah/madrasah.
• Pengawas sekolah/madrasah
(sebagai pembimbing).

59

VERSI-VERSI EDS/M

• 1. Versi yang dikembangkan oleh Projek AUSAID


• 2. Versi yang digunakan dalam Pelatihan BOS
2010-2011 (Trims)
• 3. Versi yang dikembangkan oleh LPMP/ BPSDMPK
(eds On-line)
• 4. Versi yang dikembangkan LPKIPI

60

Halaman - 74 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Materi 3
Pengantar Penyusunan
RKS/M dan RKAS/M

61

Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat


menjelaskan…
 latar belakang penyusunan RKS/M dan RKAS/M;
 dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKAS/M;
 prinsip penyusunan RKS/M dan RKAS/M; dan
 alur dan proses penyusunan RKS/M dan RKAS/M.

62

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 75


MODUL S-3

Pokok Bahasan

1. Latar belakang penyusunan RKS/M dan RKAS/M.


2. Dasar hukum penyusunan RKS/M dan RKAS/M.
3. Prinsip-prinsip penyusunan RKS/M dan RKAS/M.
4. Alur dan proses penyusunan RKS/M dan
RKAS/M.

63

Dasar Hukum
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 51 ayat 1.
2. PP Nomor 13 tahun 2015 Junto PP Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 53 ayat 1.
3. PP Nomor 66 tahun 2010 junto PP Nomor 17 Tahun 2010
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 51.
4. PP 48 Tahun 2008 Pasal 66
5. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
6. Permendikbud 80 tahun 2015 tentang Juknis BOS SD, SMP, SMA
dan SMK

64

Halaman - 76 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

PP No. 19/2005 (Pasal 53 ayat 1):


“Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja
tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja
jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4
(empat) tahun”

Permendiknas No. 19/2007 menyatakan bahwa


Sekolah/Madrasah wajib membuat:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) yang menggambarkan
tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang
berkaitan dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan
perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dinyatakan dalam Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS/M) dilaksanakan
berdasarkan Rencana Kerja Jangka Menengah.

65

Apakah RKS/M itu?


Menurut Permendiknas No. 19 tahun 2007 RKS/M
terdiri dari :
• RKJM yang menggambarkan Tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu dalam empat tahun.
• RKT yang dinyatakan dalam RKAS/M
dilaksanakan berdasarkan RKJM
Catatan : Selama ini banyak dipersepsikan bahwa RKS
identik dengan RKJM

66

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 77


MODUL S-3

Pentingnya Penyusunan RKS/M

• Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam


mengembangkan sekolah/madrasah;
• Dasar untuk melakukan monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
• Bahan acuan untuk mengidentifikasi
dan mengajukan sumberdaya
pendidikan yang diperlukan untuk
pengembangan sekolah/madrasah.

67

Tujuan Penyusunan RKS/M


1. Menjamin agar tujuan dan sasaran sekolah/madrasah dapat
dicapai;
2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah/madrasah;
3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
baik intra pelaku di sekolah/madrasah, antar sekolah/
madrasah, Disdik Kab/Kota/Provinsi, dan antar waktu;
4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, pelaporan dan pengawasan;
5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah/madrasah dan
masyarakat;
6. Menjamin penggunaan sumber daya sekolah/madrasah
yang ekonomis, efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan .

68

Halaman - 78 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Prinsip-Prinsip Penyusunan RKS/M


1. Terpadu, mencakup keseluruhan program.
2. Multi tahun, mencakup periode 4 tahun.
3. Multi sumber, mengidentifikasi berbagai sumber dana.
4. Berbasis kinerja, memiliki indikator yg jelas.
5. Partisipatif, melibatkan berbagai unsur.
6. Pelaksanaannya dimonitor dan dievaluasi.

69

Alur Penyusunan RKS/M

PENYUSUNAN RKS/M
• Menetapkan Kondisi
Sekolah/Madrasah Saat Ini. PENGESAHAN
PERSIAPAN • Menetapkan Kondisi • Penyetujuan oleh
Sekolah/Madrasah yang rapat dewan
• Pembentukan
Diharapkan. pendidik
Tim Pengembang
• Menyusun Program, • Pengesahan oleh
Sekolah/Madrasah
(TPS/M). Kegiatan dan Indikator pihak berwenang
• Pembekalan/ Kinerja. • Sosialisasi kepada
• Menyusun Rencana pemangku
Orientasi TPS/M.
Anggaran Sekolah/ kepentingan
Madrasah.
• Menyusun RKS/M & RKAS/M.

70

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 79


MODUL S-3

Proses Penyusunan RKS/M dan RKT

71

Contoh
Sistematika Dokumen RKS/M
Sumber : DBE -1 ,USAID tahun 2008

I. Pendahuluan (latar belakang, tujuan dan manfaat,


landasan hukum).
II. Visi, misi, dan tujuan Sekolah/Madrasah
III. Profil Sekolah/Madrasah
IV. Harapan Pemangku kepentingan
V. Program kerja Sekolah/Madrasah (sasaran, program,
indikator, kegiatan, Jadwal kegiatan, dan
penangungjawab program)
VI. Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah (Rencana biaya
program, perkiraan sumber dana, rencana biaya dan
sumber pendanaan.
VII. Penutup
72

Halaman - 80 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Contoh
Sistematika Dokumen RKS/M
Sumber : Model Pelatihan BOS, 2011

I. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, sasaran, landasan hukum,


sistematika, alur penyusunan).
II. Identifikasi Kondisi Sekolah/Madrasah saat ini
III. Identifikasi Kondisi Sekolah/Madrasah masa depan yang
diharapkan
IV. Perumusan Program , indikator kinerja, kegiatan dan Jadwal
kegiatan)
V. Perumusan Rencana Anggaran Sekolah/Madrasah
VI. Perumusan RKT dan RKAS/M
VII. Penutup

73

Contoh
Sistematika Dokumen RKS/M
Sumber : LPKIPI, 2015

I. Pendahuluan (latar belakang, tujuan, landasan hukum,


manfaat, proses penyusunan).
II. Visi dan Misi Sekolah/Madrasah
III. Profil
IV. Rencana Kerja
V. RKAS/M (Tahun ke-1 sd Tahun ke-4)
VI. Kesimpulan dan Saran
VII. Lampiran

74

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 81


MODUL S-3

RKT/RKAS/M
Menurut Permendiknas No.19 tahun 2007
(glosarium) : RKT adalah rencana kerja tahunan
sekolah/madrasah yang berdasar pada rencana kerja
jangka menengah empat tahunan (RKS) yang
dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah/Madrasah (RKAS/M) sebagai istilah lain dari
Rencana Anggaran Penerimaan dan Belanja
Sekolah/Madrasah (RAPBS/M)

Tujuan dan prinsip-prinsip penyusunan RKT/RKAS/M


sama dengan pada RKS/M
75

Penyusunan RKT/RKAS/M
Hal-hal yang harus dilakukan:

1. Menetapkan program/kegiatan strategis


berdasarkan hasil EDS/M.

2. Menetapkan kegiatan-kegiatan rutin

3. Menetapkan jadwal rencana kerja tahunan

4. Menghitung rencana biaya dan sumber


pendanaan.

76

Halaman - 82 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Menetapkan Program/Kegiatan Strategis


Langkah-langkah menyusun program/kegiatan strategis:
1. Menetapkan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun
berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan dalam
RKS/M.
Misalnya, sasaran dalam RKS/M “Pada 2015 nilai
UASBN rata-rata 7,00”. Sasaran dalam program tahunan
“Pada 2011 nilai UASBN rata-rata 6,50“
2. Menetapkan program, indikator keberhasilan program,
kegiatan dan penanggung-jawab program/kegiatan harus
merujuk pada program yang ada dalam RKJM. Untuk
menetapkan indikator keberhasilan program harus sesuai
dengan sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun.

77

Contoh Program/Kegiatan Strategis


Indikator Penanggung
Sasaran Program Kegiatan
Program/Kegiatan jawab
1. Pada 2011 Pengembanga 1.Pelatihan 3 orang guru Kepala
rata-rata nilai n Pendidik PAKEM menerapkan sekolah/
UASBN 6,5 dan Tenaga bagi 6 guru PAKEM dalam madrasah
Kependidikan Bahasa pembelajaran
Indonesia Bahasa Indonesia

dst dst dst


2. Pada 2011 Pengembanga 1.Pengadaan Rasio buku : Guru Kelas
rasio buku: n Sarana buku mapel murid untuk III dan
murid untuk Prasarana matematika mapel Komite
mapel Sekolah/ Matematika 1 : 1 sekolah/
Matematika Madrasah madrasah
sebesar 1:1
dst dst dst dst dst

78

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 83


MODUL S-3

Menetapkan Kegiatan Rutin/Reguler

 Kegiatan rutin adalah kegiatan yang secara


regular selalu dilakukan sekolah/madrasah
berdasarkan kebutuhan tahunan.
 Dalam hal ini termasuk kegiatan untuk
mempertahankan/meningkatkan prestasi siswa,
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan daya dan
jasa, dan sebagainya.

79

Contoh Kegiatan Rutin/Reguler


Penanggung
Kategori Sasaran Kegiatan Indikator Kegiatan
jawab
Umum Terpenuhinya barang Pengadaan alat tulis Adanya ATK bahan habis Kepala
dan jasa yang diperlu- kantor (ATK) dan bahan pakai. Sekolah/madrasah
kan sekolah/madrasah habis pakai dan Ketua Komite
untuk mendukung pe- a. Pembayaran langganan 1. Terbayarnya listrik ke Sekolah/madrasah
laksanaan pendidikan/ listrik ke PLN. PLN.
pembelajaran Tahun b. Langganan telepon 2. Terbayarnya telepon
2010/2011 c. Pembayaran langganan 3. Terbayarnya air ke
air ke PDAM. PDAM.
Dst Dst dst dst
Pengem- Penerimaan Siswa Baru Rapat PSB Ada rencana PSB Kepala sekolah/
bangan (PSB) Pelaksanaan PSB X siswa baru diterima madrasah
Pembelajaran
Pengem- 1. Terlaksananya Penyelenggaraan Terselenggaranya Kepala sekolah/
bangan Sistem kegiatan kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran madrasah dan
Penilaian pembelajaran yang mencakup: yang mencakup: Guru kelas
dengan baik a.Menyusun kisi-kisi tes a. Menyusun kisi-kisi tes
b.Riviu soal tes semester b. Riviu soal tes semester
c.Revisi soal tes semester c. Revisi soal tes semester
d.Tes Semesteran d. Tes Semesteran.
e.Pengawasan Ujian e. Pengawasan Ujian
f.Pembuatan Soal f. Pembuatan Soal
g.dst. g. dst.

80

Halaman - 84 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Menetapkan Jadwal Rencana Kerja Tahunan

 Sekolah/madrasah perlu menyusun jadwal RKT


untuk mengetahui beban kegiatan sekolah/
madrasah, sumber daya yang ada, serta
kegiatan monitoring pelaksanaan program/
kegiatan dalam jangka waktu satu tahun.
 Dalam RKT, jadwal disusun berdasarkan
kalender akademik yang berlaku, yakni dimulai
bulan Juli.

81

Contoh Jadwal Rencana Kerja

Sasaran Bulan
Program dan Kegiatan
No Tahun
Operasional 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
2014/2015
1 Pada 2014 Program :
rata-rata Pengembangan
nilai UN 6,5 Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Kegiatan :
1. Pelatihan PAKEM
bagi 6 guru Bahasa
Indonesia
2. dst
3. dst
2 Dst

82

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 85


MODUL S-3

Menghitung Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan

 Setelah program dan kegiatan rutin/reguler dirumuskan,


langkah selanjutnya adalah menghitung biaya pelaksanaan
program dan kegiatan tersebut, dan dari mana sumbernya
serta kecukupannya untuk melaksanakan program dan
kegiatan rutin/reguler.
 Setelah mengetahui berapa kebutuhan sekolah/madrasah
untuk membiayai program dan kegiatan rutin/reguler,
langkah berikutnya adalah membuat Rencana Pendanaan.
Rencana Pendanaan dibuat untuk memperkirakan sumber
dan jumlah dana yang diperkirakan didapatkan oleh
sekolah/madrasah.

83

Contoh Rencana Biaya dan Sumber Pendanaan


Pendanaan
Total
BOS Bantuan PAS
Program/Kegiatan Biaya
Tugas Kom-
(Rp.000) Pusat Prov Kab Dekon Berban
DAK
sek
Alumni Kantin

I. Pengembangan Kompetensi
Lulusan

1.2. Dst…
II. Pengembangan Standar Isi
2.1….
2.2…. Dst
III. Pengembangan Pembelajaran
IV. Pengembangan Sistem Penilaian
V. Pengembangan pendidik dan
tenaga kependidikan
5.1. Kegiatan: Pelatihan PAKEM 126 126 - - - - - - - -
bagi 6 guru Bahasa Indonesia
2. ………………

84

Halaman - 86 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)


TAHUN PELAJARAN 2014-2015
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Surade
Kecamatan : Surade
Kabupaten/Kota : SUKABUMI
Propinsi : Jawa Barat
PENERIMAAN PENGELUARAN BELANJA

No. Urut No. Kode Uraian Jumlah No. Urut No. Kode Uraian Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
I 1 SISA TAHUN LALU I PROGRAM SEKOLAH
1. Pengembangan Kompetensi lulusan
II 2 PENDAPATAN RUTIN 2. Pengembangan Standar Isi
3. Pengembangan Proses Pembelanjaan

III 3 BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH 4. Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


3 1 BOS PUSAT 5 Pengembangan Sarana dan Prasarana Sekolah

3 2 BOS PROPINSI 6 Pengembangan dan Implementasi Manajemen Sekolah

7
3 3 BOS KABUPATEN/KOTA Pengembangan dan Penggalian Sumber Dana Pendidikan

IV 4 BANTUAN 8 Pengembangan dan Implementasi Sistem Penilaian


4 1 Dana Dekonsentrasi
Dana Tugas Perbantuan
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain (Bantuan luar negeri/hibah)
V 5 Sumber pendapan lainnya :
5.1…..

JUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN


- -

Mengetahui, Menyetujui Dibuat di : Sangatta, 07 Januari 2016


Ketua Komite Kepala Sekolah Bendahara/Penanggungjawab kegiatan

NIP. NIP.

85

Pengesahan dan Sosialisasi RKS/M dan


RKAS/M
• Harus disetujui oleh dewan Pendidik,
mempertimbangkan Komite
Sekolah/Madrasah
• RKS/M dan RKAS/M Negeri disahkan oleh
Dinas Pendidikan/Kemenag Kab-Kota.
Sekolah/Madrasah swasta disahkan oleh
Yayasan
• RKS/M dan RKAS/M harus disosialisasikan
pada orang tua peserta didik

86

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 87


MODUL S-3

PENGINTEGRASIAN IP SPM KEDALAM RKAS

IP-SPM SNP Sumber dana


IP-15 Pemenuhan Buku Teks Pengembangan Standar Sarana BOS dan sumber dana lain
bagi siswa SD/MI Prasaran Sekolah
IP-16 Penuhan Buku Teks bagi Pengembangan Standar Sarana BOS dan sumber dana lain
siswa SMP/MTs Prasaran Sekolah
IP-17 Alat peraga IPA dan Pengembangan Standar Sarana BOS dan sumber dana lain
Bahan untuk SD/MI Prasaran Sekolah
IP-18 Pemenuhan buku Pengembangan Standar Sarana BOS dan sumber dana lain
pengyaan dan referensi bagi Prasaran Sekolah
SD/MI dan SMP/MTs
IP-19 Guru bekerja 37,5 jam Pengembangan Tenaga Pendidik Tidak perlu dana
/minggu dan Kependidikan
IP-20 Penyelenggaraan Pengembangan Standar ISI Tidak perlu dana
pembelajaraan selama 34
minggu/tahun dengan tatap
muka 18 jamn (I-II), 24 jam
(III), 27 jam (IV-IX)

87

PENGINTEGRASIAN IP SPM KEDALAM RKAS (lanjutan)


IP-SPM SNP SUMBER DANA
IP-21 Sekolah menerapkan Pengembangan Standar Isi BOS dan Sumber dana lain
Kurikulum yang berlaku
IP-22 Guru menerapkan RPP Pengembangan Standar Proses BOS dan Sumber dana lain
sesuai silabus
IP-23 Guru mengembangkan Pengembangan dan Implementasi BOS dan Sumber dana lain
dan menerapkan program sistem penilaian
penilaian

IP-24 Kepala Sekolah Pengembangan Standar Proses Tidak Perlu dana


Melakukan Supervisi Kelas dan
memberikan umpan balik

IP-25 Guru Menyempaikan Pengembangan dan Implementasi BOS dan Sumber dana lain
Laporan hasil Evaluasi kepada sistem penilaian
Kepala Sekolah
IP-26 Kepala Sekolah/ Pengembangan dan Implementasi BOS dan Sumber dana lain
Madrasah menyampaikan sistem penilaian
Laporan hasil UAS/UKK/UAN
Kepada orang tua dan
Kabupaten
IP-27 Sekolah Menerapkan MBS Pengembangan Standar Pengelolaan BOS dan Sumber dana lain

88

Halaman - 88 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

PENGINTEGRASIAN IP SPM KEDALAM RKAS (lanjutan)


IP-SPM SNP SUMBER DANA
IP-5 Pemenuhan Jumlah Guru Pengembangan Tenaga Pendidik Pemda, BOS, dan Sumber Dana
di SD/MI dan Kependidikan Lain
IP-6 Pemenuhan Jumlah Guru Pengembangan Tenaga Pendidik Pemda, BOS, dan Sumber Dana
di SMP/MTs dan Kependidikan Lain

89

Rekomendasi
Sistematika Dokumen RAKS
Sumber : Direktorat Pembinaan SMP, 2015

I. Pendahuluan: analisis lingkungan operasional sekolah, analisis


situasional (kondisi) sekolah saat ini, analisis situasional
sekolah satu tahun yang akan datang
II. Identifikasi tantangan nyata
III. Tujuan situasional
IV. Identifikasi urusan-urusan sekolah untuk mencapai setiap
sasaran
V. Analisis SWOT
VI. Alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan
VII. Rencana kegiatan
VIII.Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
IX. Pembiayaan
X. Rencana jadual kegiatan
XI. Penanggung jawab kegiatan

90

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 89


MODUL S-3

Tanya Jawab
dan
Kesimpulan

91

Materi 4
Paparan
Hasil Sensus SPM

92

Halaman - 90 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Tujuan Sesi

Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat


mengetahui hasil pengukuran indikator SPM di
masing-masing sekolah…
Selanjutnya sekolah menggunakan hasil
pengukuran SPM untuk salah satu dasar
penyusunan RKS/M dan RKAS/M

93

Pokok Bahasan

1. Tim PKP-SPM Dikdas dan DAT menjelaskan


bagaimana dan kapan dilakukan sensus.
2. Sekolah dan madrasah dengan Tim PKP-SPM/DAT
mendiskusikan hasil sensus

94

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 91


MODUL S-3

Halaman - 92 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

MATERI 5 :
PENYUSUNAN RKS/M BERBASIS EDS/M
DENGAN MENGGUNAKAN TOOLS

INSTRUKSI
(lakukan selama 5 menit)

 Copy & paste file ke komputer


 1 kelompok cukup menyalakan 1 komputer dan yang
lainnya membantu menganalisis setiap indikator
 Silahkan buka tools EDS/M-RKS/M-RKT-RKAS/M
SD/SMP ...........xlsx.
 Rename lah terlebih dahulu ................. menjadi nama
sekolah anda!

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 93


MODUL S-3

PERHATIKAN ORANG
YANG MEMBERI PENJELASAN
Ice Breaking

DATA SEKOLAH

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!! HALAMAN 1-6
TAHAP DEMI TAHAP
10MENIT 4

Halaman - 94 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

INSTRUKSI
(lakukan selama 10menit)

 Isikan data dasar sekolah/madrasah sesuai dengan


rencana penerimaan masing-masing
 Lakukan setelah membaca Petunjuk Teknisnya

Isilah Data Sekolah Dasar


(Semua Kelompok Melakukan)

6 6

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 95


MODUL S-3

ANALISIS PROFIL
MENENTUKAN KEKUATAN & KELEMAHAN

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!! HALAMAN 7-8
TAHAP DEMI TAHAP
5 MENIT 7

Isikan bukti Fisik yang sudah ada dan yang belum


ada pada kolom masing-masing sesuai dengan
form yang sudah diisi oleh sekolah/madrasah
(dibagikan dan diisi sebelum pelatihan)

88

Halaman - 96 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

Masukkan hasil identifikasi capaian SNP ke dalam tools EDS-


RKS-RKTS-RKAS pada sheet “Analisis Profil”

Ketik-kan angka 1 jika sudah mencapai SNP di setiap Indikator


capaian yang ditandai dengan adanya bukti fisik capaian

Pada indikator capaian tertentu jika bukti fisiknya belum cukup


untuk mencapai SNP, maka dianjurkan untuk menjadikan
indikator capaian tersebut tetap menjadi kelemahan dan
rekomendasi dengan mengetik angka 2, Khususnya pada
indikator kunci yang berkaitan dengan subyek: semua guru,
semua peserta didik, semua wali kelas, dan semua orang
tua jika kenyataanya belum semua melakukan.

begitu juga jika belum mencapai SNP atau belum ada bukti fisik
sama sekali

ANALISIS PROFIL
MERUMUSKAN PRIORITAS REKOMENDASI

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!! HALAMAN 8-13
15 MENIT
10

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 97


MODUL S-3

Dasar Menentukan Prioritas


Rekomendasi
1. Dapat dilaksanakan selama 4 tahun ke depan
2. Disesuaikan dengan ketersediaan Sumber Dana
3. Disesuaikan dengan kemampuan sumber daya
4. Merupakan indikator yang berkaitan dengan
pemenuhan indikator SPM dan akreditasi
5. Merupakan indikator yang berkaitan dengan
kegiatan rutin yang harus dilakukan oleh sekolah

11

Jadi rekomendasi
yang tidak
memenuhi 5
ketentuan di atas di
eliminasi/tidak
menjadi dasar
penyusunan RKS

12

Halaman - 98 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M


MODUL S-3

INSTRUKSI
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel analisis
profil sampai pada kolom prioritas rekomendasi !

13

Tentukan prioritas rekomendasi setiap


indikator capaian SNP yang menurut
bapak ibu PENTING!!! Seuai dengan 5
ketentuan dalam menetapkan prioritas
rekomendasi

Caranya adalah dengan melakukan copy dan


paste value dari kolom rekomendasi ke
dalam kolom prioritas rekomendasi

14

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 99


MODUL S-3

Langkah-langkahnya :
1. Copy rekomendasi yang dimaksud !

1515

2. Paste value pada kolom prioritas


terpilih !

16

Halaman - 100 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

Tampilan berikutnya akan menjadi

17

 Baca Petunjuk Teknis


a. Halaman 9 Fokus Point 2
b. Halaman 11 Fokus Point 4
 Jika Indikator Kunci tersebut berimplikasi pada program
dan kegiatan strategis yang rutin dilakukan setiap tahun
dan setiap semester, maka yang harus dilakukan adalah
1. Ketikkan angka dua pada kolom yang dimaksud, kemudian
copy & paste value rekomendasi pada kolom prioritas
terpilih, jika sudah
2. Silahkan ubah angka dua tersebut dengan angka 1 pada
kolom yang dimaksud, artinya meskipun indikator kunci
tersebut sudah terpenuhi, tetap masuk menjadi prioritas
rekomendasi terpilih karena merupakan kegiatan strategis
yang rutin dilakukan, misalnya terkait dengan supervisi
kepala sekolah pada guru-guru dikelas.
3. Perhatikan ilustrasi tampilan berikut ini
18

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 101
MODUL S-3

Langkah 1

Langkah 2

1919

INSTRUKSI
 Selesaikan analisis profil sekolah untuk seluruh
indikator kunci sesuai dengan standar yang
dikerjakan ! (kerjakan selama 30 menit !)

20

Halaman - 102 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Print-out hasil kerja kelompok masing-masing
standar, mintalah bantuan kepada panitia dengan
menyerahkan flashdisk atau apapun caranya !
 Tempelkan hasil print out di kertas plano (jangan
salah mengurutkan), jangan lupa berikan Judul
Kelompok Standar yang dikerjakan !
 Jika tidak memungkinkan setiap kelompok bisa juga
diminta memaparkan hasil kerja kelompoknya dengan
menggunakan LCD

21

CATATAN HASIL IDENTIFIKASI TAHAP 1


(ANALISIS KONDISI SEKOLAH/EDS)
 Banyak indikator kunci yang dinyatakan sudah
terpenuhi/dilaksanakan yang disebabkan karena
ketercapaian akreditasi-A
 Sehingga indikator kunci yang mustinya berpotensi
menjadi program dan kegiatan rutin yang seharusnya
dapat dilakukan setiap tahun, tidak dieksekusi
menjadi prioritas terpilih
 Jika ada indikator kunci yang satu dan lainnya
berkaitan dan dalam standar yang berbeda cukup
menjadi satu rumusan prioritas rekomendasi agar
tidak tumpang tindih atau muncul berulang.
22

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 103
MODUL S-3

LANJUTAN: CATATAN HASIL IDENTIFIKASI TAHAP 1


(ANALISIS KONDISI SEKOLAH/EDS)

 Terbatasnya waktu untuk memahami form identifikasi


capaian setiap standar.
 Sehingga form identifikasi capaian standar di bagikan
ke sekolah (peserta) paling lambat 7 hari sebelum
pelatihan dilaksanakan.

23

MENYUSUN RKS/M
4 TAHUN

MERUMUSKAN PROGRAM

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 14 (5 menit)
24

Halaman - 104 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

MERUMUSKAN PROGRAM
 Program dirumuskan berdasarkan standar-standar
nasional (SNP) dan dikaitkan dengan program-program
sekolah, seperti yang tertuang dalam Permendikbud
161/2014 juncto ...../.......tentang petunjuk teknis
penggunaan dan pelaporan dana BOS 2016
1. Standar isi – Pengembangan Kurikulum
2. Standar Proses – Pengembangan Proses Pembelajaran
3. Dst

TIDAK PERLU DIRUMUSKAN KARENA


SUDAH ADA
DI SHEET PROGRAM
25

MERUMUSKAN SASARAN DAN


INDIKATOR KEBERHASILAN

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 15-18 tahap demi tahap (20 menit)
26

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 105
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel Sheet
Program kolom Sasaran dan Indikator
Keberhasilan !

27

Menentukan Sasaran
 Sasaran adalah prioritas rekomendasi yang ingin dicapai oleh
satuan pendidikan
 Sasaran disusun untuk mencapai harapan seperti yang
tertuang dalam indikator pemenuhan SPM dan SNP.
 Penetapan sasaran sebagai pedoman dalam penyusunan
kegiatan
 Rumusan sasaran baik secara kualitatif ataupun kuantitatif
harus dapat diukur, dan mengungkapkan target
pencapaiannya
 Biasanya berawalan dan berimbuhan me-nya atau ter-nya
28

Halaman - 106 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

Langkah-langkah Menentukan Sasaran:


 Penentuan sasaran yang REALISTIS, SPESIFIK dan DAPAT
DIUKUR, misalnya : pembelian kekurangan 40 judul buku
pengayaan @ 5 eksemplar dan 3 judul buku referensi @ 5
eksemplar untuk pemenuhan SPM akan dilakukan secara
bertahap selama 2 tahun, maka pada kolom sasaran harus
menunjukkan berapa buku yang akan dibeli pada tahun pertama,
dan berapa buku yang akan dibeli pada tahun kedua.
 SASARAN :
Terpenuhinya 40 judul buku pengayaan dan 3 judul buku referensi
untuk pemenuhan SPM @ 5 eksemplar;
- 20 judul buku pengayaan dan 3 judul buku referensi @ 5 eksp
pada TA 2016/2017
- 20 judul buku pengayaan @ 5 eksp pada TA 2017/2018

29

MERUMUSKAN INDIKATOR
KEBERHASILAN
 Indikator harus ditentukan agar sasaran yang ditetapkan
DAPAT DIUKUR keberhasilannya.
 Indikator keberhasilan adalah ukuran yang digunakan
untuk menilai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan yang
telah dilakukan.
 Indikator keberhasilan setiap kegiatan bisa berkaitan
dengan proses dan dapat juga berkaitan langsung dengan
hasil akhir (output).
 Indikator keberhasilan yang berkaitan dengan capaian akhir
dapat mengacu pada sasaran yang telah disusun oleh Tim
Pengembang Sekolah (TPS)

30

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 107
MODUL S-3

Lanjutan: Indikator Keberhasilan


 Indikator yang baik memenuhi kriteria SMART (specific
- spesifik, measurable – dapat diukur, achievable – dapat
dicapai, relevant - relevan, and timebound – dicapai
dalam batas waktu yang ditentukan) dengan
mengutamakan kriteria ”achievable”.
 Indikator yang baik dirumuskan secara spesifik, dapat
diukur, operasional, dan dalam bentuk KALIMAT
PERNYATAAN
 Indikator kinerja dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif

31

CONTOH: Indikator Keberhasilan


 Indikator keberhasilan bersifat kuantitatif:
Sekolah kami memiliki 40 judul buku pengayaan dan 3
judul buku referensi untuk pemenuhan SPM masing-
masing sebanyak 5 eksemplar pada TA 2017/2018

 Contoh indikator kinerja bersifat kualitatif:


Laporan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai
dengan aturan yang berlaku mengenai pengeluaran dan
penerimaan dana multi-sumber (pengelolaan keuangan
sekolah/madrasah) setiap tahun.

32

Halaman - 108 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

PENGUATAN
LANGKAH-LANGKAH merumuskan sasaran
dan indikator keberhasilan

33

COPY PRIORITAS TERPILIH PADA CELL YANG DIMAKSUD KEMUDIAN BUKA


SHEET PROGRAM DAN PASTE VALUE PADA KOLOM SASARAN DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN !

34

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 109
MODUL S-3

COPY PRIORITAS TERPILIH PADA CELL YANG DIMAKSUD KEMUDIAN BUKA


SHEET PROGRAM DAN PASTE VALUE PADA KOLOM SASARAN DAN
INDIKATOR KEBERHASILAN !

35

Klik Paste value

Perhatikan kalimat di atas dan di bawah ini pada kedua kolom yang dimaksud

36

Halaman - 110 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Selesaikan rumusan sasaran dan indikator
keberhasilan untuk semua prioritas terpilih sesuai
dengan standar yang dikerjakan ! (kerjakan selama
30 menit !)
 Jangan lupa untuk menyesuaikan dengan
indikator EDS yang dikerjakan

37

MERUMUSKAN KEGIATAN,
PENANGGUNGJAWAB
DAN JADWAL,

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 19-23 tahap demi tahap (20 menit)
38

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 111
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel pada
Sheet Program kolom kegiatan,
penanggungjawab dan jadwal kegiatan !

39

PENGUATAN
MENENTUKAN KEGIATAN, PENANGGUNGJAWAB
DAN JADWAL KEGIATAN
MENENTUKAN KEGIATAN
Kegiatan adalah tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran
 Perlu mengacu pada indikator keberhasilan yang telah
ditetapkan sehingga program/sasaran dapat dicapai.
 Dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan: Pe - an.
 Contoh: Pe nyusun an AD/ART Komite Sekolah.
 Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada pencapaian
indikator keberhasilan yang telah dirumuskan, dan dapat
diperkirakan biaya atau anggarannya.

Ketika anda sampai pada kolom kegiatan disarankan memillih salah


satu pilihan kegiatan yang tersedia sesuai dengan kemampuan sumber
daya dan sumber dana di sekolah

40

Halaman - 112 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

PENYUSUNAN JADWAL PROGRAM DAN KEGIATAN


 Jadwal adalah alokasi waktu pelaksanaan
program/kegiatan
 Tujuan penyusunan jadwal :
 Menentukan urutan kegiatan
 Mengatur penggunaan dan sumberdaya yang
dimiliki sekolah
 Mengefektifkan pengawasan alur kegiatan dan
keuangan sekolah

41

JIKA KEGIATAN TERSEBUT TIDAK TERSEDIA SILAHKAN


GESER KURSOR SAMPAI PADA KOLOM Q DAN TEMUKAN
KOTAK HITAM UNTUK MENGISI KEGIATAN TAMBAHAN
42

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 113
MODUL S-3

4343

MENETAPKAN PENANGGUNG JAWAB

Penanggung jawab program/kegiatan dapat ditangani


oleh:
 Unit kerja (misalnya komite sekolah/sekolah)
 Perorangan (misal, Kepala Sekolah, guru bidang studi)
Atau
 Guru bidang studi
 Kepala Sekolah
 Komite Sekolah
 Ketua Paguyuban Kelas
 Kasi Mapenda
 Kepala Kandepag
 Dsb.

44

Halaman - 114 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

KEMUDIAN ISIKAN PENANGGUNG


JAWAB YANG DIMAKSUDKAN

45 45

Menentukan jadwal
 Pilih angka 1 jika dilakukan pada tahun dan
semester tersebut
 Jika tidak dilakukan pilih angka 0

46 46

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 115
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Print-out hasil kerja kelompok masing-masing
standar, mintalah bantuan kepada panitia dengan
menyerahkan flashdisk atau apapun caranya !
 Tempelkan hasil print out di kertas plano (jangan
salah mengurutkan), jangan lupa berikan Judul
Kelompok Standar yang dikerjakan !
 Dekatkan hasil tahap-1 dengan tahap-2

 Jika Kondisi tersebut di atas tidak


memungkinkan, peserta bisa mempresentasikan
hasil kerja kelompoknya menggunakan LCD
47

PRESENTASI TANGGAPAN ATAS


MASUKAN KELOMPOK LAINNYA
 Mintalah semua kelompok untuk menanggapi hasil
masukan dari kelompok lainnya

48

Halaman - 116 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

RENCANA PENDANAAN
4 TAHUN
Tabel d-2

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 24-26 tahap demi tahap (10 menit)
49

INSTRUKSI
 Cobalah praktekkan seperti pada halaman 24-26
yang sudah dibaca
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel pada
Sheet D2, Penyusunan Pendanaan 4 Tahun

50

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 117
MODUL S-3

 Pengisian tabel D2 tidak perlu mengetikkan


kembali uraian kegiatan karena cell di desain link
dengan sheet sebelumnya lihat tampilan di atas
51

 Isikan satuan jenis sesuai dengan komponen biaya apa yang


diperlukan untuk melaksanakan kegiatan, berapa harga
satuannya,
 Isilah cell yang berwarna putih saja, dengan menginput “jumlah
satuan” komponen biaya yang diperlukan, ingat jika kegiatan
dilaksanakan lebih dari satu hari, kalikan “jumlah satuan” dengan
jumlah hari kegiatan
 Kolom 4 tahun akan terisi otomatis
 Tahun pertama dan kedua dengan “jumlah satuan” yang sama akan
berbeda nominalnya karena diasumsikan ada kenaikan harga
(inflasi) sebesar 10% dari tahun sebelumnya 52

Halaman - 118 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

CATATAN KONTROL
PENDANAAN 4 TAHUN

• Dibagian bawah sheet - D2 terdapat kontrol penggunaan


anggaran, untuk melihat apakah rencana belanja lebih atau
kurang.
• Rencana belanja (pengeluaran) dapat dinyatakan benar
pengisiannya, jika “selisih (lebih/kurang)” sama dengan nol (o),
atau “total rencana penerimaan” sama dengan “total biaya
pengembangan/strategis dan rutin” 53

RENCANA kerja tahunan (rkt)

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 27-28 tahap demi tahap (10 menit)
54

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 119
MODUL S-3

INSTRUKSI
 Cobalah praktekkan seperti pada halaman 27-28
yang sudah dibaca
 Apakah kegiatan pada sheet RKTS perlu diketik ?
 Apa yang harus dilakukan dengan kegiatan yang
tidak dijadwalkan pada tahun tertentu tapi uraian
kegiatannya muncul pada tahun tersebut?
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel pada
Sheet RKTS Tahun 1 ?

55

Coba perhatikan tampilan gambar


pada sheet program
PENANGGUNG 2014/2015
SASARAN INDIKATOR KEBERHASILAN KEGIATAN JAWAB I II

I STANDAR ISI / PENGEMBANGAN KURIKULUM/KTSP


1.1 Kurikulum sudah sesuai dan relevan
1.1.1 Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP.
Tersusunnya KTSP 2013 yang terdiri atas Sekolah kami memiliki dokumen KTSP yang 1.1.1.1 Menyusun dokumen 1 dan dokumen 2 Sie Kurikulum, 1 0
Dokumen 1 dan Dokumen 2 lengkap (silabus terdiri atas Dokumen 1 dan Dokumen 2 lengkap kurikulum dan review RPP semua bidang studi pelaksana semua guru
dan RPP semua mata pelajaran) termasuk (silabus dan RPP semua mata pelajaran) dan pengembangan untuk kelas 1, 2, 4 dan
muatan lokal fokus pada kelas 1, 2, 4 dan kelas termasuk muatan lokal tahun pelajaran kelas 5
5 2014/2015
1.1.1.3 Pengadaan ATK untuk Penyusunan Dokumen 1 Sie Kurikulum, 1 0
dan 2 KTSP 2013 pelaksana semua guru

1.1.1.4 Penggandaan dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP Sie Kurikulum, 1 0


2013 pelaksana semua guru

Tersusunnya kurikulum berdasarkan 7 prinsip Sekolah kami memiliki dokumen kurikulum 1.1.1.5 Menyusun Perangkat Pembelajaran & Sie Kurikulum, 1 0
pengembangan kurikulum, fokus pada potensi, yang berdasarkan 7 prinsip pengembangan Menyiapkan buku format adminitrasi kelas di pelaksana semua guru
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan kurikulum, fokus pada potensi, perkembangan, awal semester
peserta didik dan lingkungannya. kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya berupa perangkat pembelajaran
tahun pelajaran 2014/2015
5656

Halaman - 120 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

Perhatikan kembali yang ada pada


gambar di bawah ini

57

SELANJUTNYA TENTUKAN KAPAN KEGIATAN


TERSEBUT AKAN DILAKSANAKAN !

58

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 121
MODUL S-3

RENCANA Biaya Dan Sumber Pendanaan


(tabel D-4 tahun ke-1)

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 29-30 tahap demi tahap (10 menit)
59

INSTRUKSI
 Cobalah praktekkan seperti pada halaman 29-30
yang sudah dibaca
 Apakah kegiatan pada sheet D4 Th-1 perlu diketik
?
 Apa yang harus dilakukan dengan kegiatan yang
tidak dijadwalkan pada tahun tertentu tapi uraian
kegiatannya muncul pada tahun tersebut?
 Adakah relawan yang bisa menjelaskan dan
mempraktekkan bagaimana pengisian tabel pada
Sheet D4 Th-1 ?

60

Halaman - 122 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

 Pengisian tabel D4 tidak perlu mengetikkan


kembali uraian kegiatan karena cell di desain link
dengan sheet sebelumnya lihat tampilan di atas
 Tentukan akan menggunakan sumber dana apa
untuk melaksanakan kegiatan tersebut
 Rencana Biaya secara otomatis terisi karena link
dengan tabel D2
61

 Jika menggunakan sumber dana BOS Pusat ketik


sama dengan (=) lalu klik cell rencana biaya
250.000 kemudian klik enter
 Pengisian kolom sumber dana yang digunakan
perlu link dengan kolom rencana biaya agar jika
terjadi perubahan “jumlah satuan” di sheet D2,
maka tabel D4 akan secara otomatis berubah

62

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 123
MODUL S-3

RENCANA KEGIATAN dan ANGGARAN


SEKOLAH/madrasah
(RKAS/m)

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 30-34 tahap demi tahap (15 menit)
63

 Jika D4 telah selesai, silahkan cek & ricek sheet


RKAS

64

Halaman - 124 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

Dalam tools ini dilengkapi grafik penggunaan


anggaran sekolah

65

66

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 125
MODUL S-3

RKAS menurut Permendikbud


80/2015
 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah yang
selanjutnya disebut RKAS adalah rencana biaya dan
pendanaan program/kegiatan untuk satu tahun
anggaran baik yang bersifat strategis ataupun rutin,
mencakup semua biaya dan pendanaan yang ada pada
Rencana Kegiatan Tahunan yang terdiri dari dua
bagian yaitu Pendapatan dan Belanja dan hanya
mencakup dana dalam bentuk uang yang diterima dan
dikelola langsung oleh sekolah.

67

lanjutan
 RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite
Sekolah dan khusus untuk satuan pendidikan swasta
ditambah Ketua Yayasan. Dokumen ini disimpan di
satuan pendidikan dan diperlihatkan kepada Pengawas
Sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para
pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

 RKAS dibuat setahun sekali pada awal tahun pelajaran,


namun demikian perlu dilakukan revisi pada semester
kedua. Oleh karena itu satuan pendidikan dapat
membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap semester.
Format RKAS adalah seperti pada Formulir BOS-K1.

 RKAS perlu dilengkapi dengan rencana penggunaan dana


secara rinci, yang dibuat tahunan dan tiga bulanan untuk
setiap sumber dana yang diterima satuan pendidikan
(Formulir BOS-K2).
68

Halaman - 126 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

RKAS/m rincian per triwulan


(bos k-2)

BACALAH PETUNJUK
TEKNIS !!!
Halaman 35-36 tahap demi tahap (10 menit)
69

RKAS/M RINCIAN PER TRIWULAN


(BOS-K2)
Langkah-langkah penyusunan RKAS (BOS-K2), yaitu
berdasarkan jadwal kegiatan yang dirumuskan pada sheet
RKTS, dengan ketentuan pengisian sebagai berikut:
1. Apabila kegiatan yang dirumuskan pada sheet RKT
dijadwalkan pada bulan Juli-September, maka inputlah
nominal (biaya) yang dibutuhkan pada kolom triwulan
tiga sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan;
2. Apabila kegiatan yang dirumuskan pada sheet RKT
dijadwalkan pada bulan Oktober-Desember, maka
inputlah nominal (biaya) yang dibutuhkan pada kolom
triwulan empat sesuai dengan kebutuhan dana yang
diperlukan;

70

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 127
MODUL S-3

1. Apabila kegiatan yang dirumuskan pada sheet RKT


dijadwalkan pada bulan Januari-Maret, maka inputlah
nominal (biaya) yang dibutuhkan pada kolom triwulan
satu sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan;
2. Apabila kegiatan yang dirumuskan pada sheet RKT
dijadwalkan pada bulan April Juni, maka inputlah
nominal (biaya) yang dibutuhkan pada kolom triwulan
dua sesuai dengan kebutuhan dana yang diperlukan;
3. Apabila kegiatan yang dirumuskan pada sheet RKT
dijadwalkan setiap bulan dalam satu tahun pelajaran,
maka inputlah nominal (biaya) yang dibutuhkan pada
kolom triwulan tiga, empat, satu dan dua, sesuai dengan
kebutuhan dana yang diperlukan.
 Caranya adalah dengan mengetikkan nominal sesuai
dengan kebutuhan per triwulan yang dimaksud
71

72

Halaman - 128 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M
MODUL S-3

The LAST INSTRUCTION


 LAKUKAN SAMPAI DENGAN D4 TAHUN KE-4 DAN
CEK RKAS SETIAP TAHUNNYA PASTIKAN ANTARA
PENERIMAAN DENGAN PENGELUARAN BALANCE.
 UNTUK SHEET MONEV ISIKAN BERAPA RUPIAH
YANG TEREALISASI KEMUDIAN URAIKAN APA
PENYEBABNYA, SELANJUTNYA RUMUSKAN APA
TINDAK LANJUTNYA
 LIHAT ILUSTRASI GAMBAR BERIKUT

73

74 74

Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M Halaman - 129
MODUL S-3

Halaman - 130 Modul Pengintegrasian Pencapaian SPM dalam RKS/M dan RKAS/M

Anda mungkin juga menyukai