Anda di halaman 1dari 2

SOP

PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI


(ANTAR PROFESI)
No. Dokumen :
STANDAR
OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR
Tanggal terbit :
Halaman : 1/2
Ditandatangani oleh:
PUSKESMAS BIHBUL dr.Teti T Kudrat.
NIP195902161985122002

1. Pengertian Tim Interprofesi adalah suatu kumpulan dari berbagai macam profesi tenaga
kesehatan dalam mengelolah kebutuhan seorang pasien, keluarga dan masyarakat.
Tim interprofesi bisa beranggotakan semua atau sebagian dari tenaga kesehatan
(terdiri dari dokter, bidan, perawat, dokter gigi, sanitasi, promkes)sesuai dengan
kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat.

2. Tujuan Sebagai acuan menetapkan pelayanan / tindakan sesuai kebutuhan pasien secara tim

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bihbul No tentang Pelayanan Klinis Puskesmas


Bihbul
A. UU Kesehatan no. 36 tahun 2009
4. Referensi B. UU Keperawatan no. 38 tahun 2014
C. Permenkes no 75 tahun 2014
D. Kepmenkes no. 279 tahun 2006
E. Kepmenkes no. 836 tahun 2005 tentang pengembangan kinerja perawat dan Bidan
F. Kepmenkes no 908 tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Keperawatan
Keluarga
A. Pemeriksaan Fisik Kit
6. Alat dan
B. PHN Kit
bahan
C. Buku pedoman
D. Buku register Kohort
E. SOP Asuhan keperawatan
F. SOP Tindakan keperawatan
G. SOP Kebidanan
H. Uraian tugas

A. Petugas melakukan identifikasi layanan medis yang memerlukan layanan


7. Langkah –
interprofesi
langkah
B. Petugas menentukan anggota tim interprofesi (dokter, perawat, bidan, gizi,
laboratorium,sanitarian) sesuai dengan kebutuhan
C. Petugas anggota tim melakukan kajian guna memahami dan menentukan
kebutuhan pasien
D. Petugas anggota tim mencermati, mengintegrasikan hasil pemeriksaan
sebelumnya
E. Petugas anggota tim menentukan rencana layanan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan kewenangan profesi masing-masing
SOP
PEMBENTUKAN TIM INTERPROFESI
(ANTAR PROFESI)
No. Dokumen :
STANDAR
OPERASIONAL No. Revisi :
PROSEDUR
Tanggalterbit :
Halaman : 2/2
Ditandatanganioleh:
PUSKESMAS BIHBUL dr.Teti T Kudrat.
NIP195902161985122002

F. Petugas anggota mencatat hasil pemeriksaan masing-masing dalam catatan


medis
G. Petugas anggota membuat evaluasi dan rencana tindak lanjut layanan.
H. Petugas menyiapkan rujukan dan mengisi Blangko Rujukan sesuai kategori
pasien.
I. Petugas mencatat data Pasien dalam buku Register Rujukan.

8. Hal –hal yang


perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Rawat jalan, RS rujukan

10. Dokumen Surat rujukan, form informed consent


terkait

Anda mungkin juga menyukai