1. Kode Unit
a. Kode unit dibuat berdasarkan jenis Fasilitas Kesehatan:
B = Balai Pusat Pelatihan
D = Dinas Kesehatan
E = Kantor Kesehatan Pelabuhan
M = Laboratorium
P = Puskesmas
R = Rumah Sakit
I = Sarana Kefarmasian
K = Klinik
W = Praktik Mandiri Tenaga Kesehatan
Memastikan pada kolom Kode Unit huruf pertama dari kode fasyankes tersebut
sesuai dengan kode unit yang telah ditetapkan seperti diatas dengan cara:
Menggunakan kolom bantuan di sebelah table dengan menggunakan rumus if
Contoh:
=IF(LEFT(A4;1)="B";"OK";IF(LEFT(A4;1)="D";"OK";IF(LEFT(A4;1)="E";"
OK";IF(LEFT(A4;1)="I";"OK";IF(LEFT(A4;1)="M";"OK";IF(LEFT(A4;1)="P
";"OK";IF(LEFT(A4;1)="R";"OK";"Chek Kembali")))))))
Contoh:
=LEN(B4)
Hasilnya harus 16, apabila diluar 16 maka perlu di chek kembali dengan
bentuk fisik (hardcopy KTP yang bersangkutan)
2) Untuk Cleaning 4 digit nomor dari belakang Menggunakan kombinasi rumus
“IF” dan “RIGHT”
Contoh:
=IF(RIGHT(B4;4)="0000";"Chek Kembali";"OK")
Apabila hasilnya “Chek Kembali” maka harus di chek kembali dengan
melihat bentuk fisik atau hardcopy KTP
3) Untuk clening double atau diplikat NIK menggunakan menu “Duflicate value”
Cara:
Pada meu “HOME” Klik “Conditional Formating” lalu klik “Highlight Cells Rules”
lalu pilih “Duplicate Values” pilih “duplicate” pada kolom pertama dan pilih
“Light red fill with dark red text”
Untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
4. Nama Lengkap
a. Ketentuan penulisan Nama lengkap:
- Meggunakan huruf besar dan kecil
- Gelar wajib di tuliskan baik gelar didepan nama maupun di belakang nama
- Nama Tidak di singkat
b. Untuk cleaning Nama Lengkap dilakukan dengan cara manual
5. Jenis Kelamin
a. Ketentuan pengisian Jenis Kelamin
- Jenis kelamin ditulis dengan huruf capital
- Ada 2 Jenis Kelamin Laki-laki dan Perempuan
- Kode L untuk Laki-laki dan P untuk Perempuan
b. Cara Cleaning data bisa menggunakan teknik yang sama dengan cara cleaning
data kode fasyankes:
Contoh:
=IF(E217="P";"OK";IF(E217="L";"OK";"Chek Kembali"))
Apabila ada hasil “Chek Kembali” harap di chek kembali
6. Status Kepegawaian
a. Tabel Status Kepegawaian
111 TNI-AD
112 TNI-AL
113 TNI-AU
114 Polri
121 PNS
122 PPPK
131 PTT Pusat
132 PTT Daerah
141 BLU / BLUD
142 Kontrak Daerah
143 Kontrak Sukarela
151 Residen
152 Internsip
153 Nusantara Sehat
154 Penugasan Lainnya
211 Tenaga Swasta Tetap
212 Tenaga Swasta Tidak Tetap
311 Tenaga Ahli Dalam Negeri
312 Tenaga Ahli Luar Negeri
321 Lainnya (yang belum tercantum)
b. Cleaning Kode
1) Untuk kode pegawai di Puskesmas dan RSU terdiri dari:
- PNS dengan Kode 121
- BLU/BLUD kode 141
- Kontrak Sukarela kode 143
Dengan demikian cara cleaning data bisa menggunakan metode seperti
cara cleaning Jenis Kelamin yaitu menggunakan rumus logika “if”
Contoh:
=IF(F4=121;"OK";IF(F4=141;"OK";IF(F4=143;"OK";"Chek Kembali")))
Kalo hasilnya “Chek Kembali” maka harus dichek kembali
Contoh:
=IF(F4=211;"OK";IF(F4=212;"OK";"Chek Kembali"))
Kalo hasilnya “Chek Kembali” maka harus dichek kembali
7. Kode SDMK
a. Kode SDMK secara garis besar bisa dibedakan dari digit terakhir angka yang
tertera dimana bisa dibedakan menjadi:
1. PNS : pada kode digit terakhir dari kodenya yaitu
angka satu “1”
2. BLU/BLUD : pada kode digit terakhir dari kodenya yaitu
angka dua “2”
3. Kontrak Sukarela : pada kode digit terakhir dari kodenya yaitu
angka tiga “3”
4. Swasta Tetap : pada kode digit terakhir dari kodenya yaitu
angka Delapan “8”
5. Swasata Tidak Tetap : pada kode digit terakhir dari kodenya yaitu
angka Sembilan “9”
b. Cara Cleaning data kode SDMK bisa menggunakan teknik seperti pada cleaning
3 digit angka terakhir dari nik yang membedakan pada kode cleaning kode SDMK
hanya satu digit terakhir
=IF(RIGHT(B4;1)="1";"OK"; IF(RIGHT(B4;1)="2";"OK";
IF(RIGHT(B4;1)="3";”OK”;IF(RIGHT(B4;1)="8";"OK";
IF(RIGHT(B4;1)="9";”OK”;"Chek Kembali")
Apabila hasilnya “Chek Kembali” maka harus di chek kembali
8. Mulai
Diisi dengan TMT mulai bekerja di posisi yang sedang dijabat pada fasyankes
KOLOM VALIDASI
Cleaning Validasi data pada dasarnya bisa dilihat pada kolom perkolom apabila tidak
adanya N/A Belum valid dan dari total presentasi yang dicapai memenuhi angka 100%
maka untuk penginputannya sudah terpenuhi. Akan tetapi dari kebenaran penginputan
masih perlu dilakukan cleaning data. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam validasi
data, dimana ada beberapa hal yang perlu di cermati. Teknik sederhana bisa
menggunakan teknik “hide” dan teknik “Filter” dan Teknik “Pivot Table”:
Setelah di hide kolom yang akan di bandingkan yaitu jenis SDMK dan
Jenjang menjadi berdekatan sehingga memudahkan untuk
membandingkannya. Hasil hide dalam bisa dilihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar 6.1.3. Tampilan setelah di lakukan “hide”
Setelah itu lakukan filter dalam hal ini kita akan ambil contoh untuk verifikasi
jenis SDMK Dokter dengan jenjang Pendidikan dimana untuk tenaga dokter
pada jenjang pendidikannya tidak boleh ada yang dibawah S1. Maka pada
kolom jenis pendidikan klik pada tanda panah dan aka muncul data-data
jenis SDMK maka selanjutnya hilangkan semua tanda cheklis dan hanya
dilakukan checklist pada jenis SDMK “Dokter Umum”
2. Pada kolom “Sumber Dana” dan “Status Pendidikan berkelanjutan” untuk pembiayaan
mandiri maka statusnya izin belajar
Salah satu cara cleaning data yang dilakukan dengan menggunakan filter, dimana
kita pilih salah satu data yang akan kita periksa. Contoh kita akan melihat data pada
kolom sumber dana, misalnya kita chek yang suber dananya “mandiri” maka kita pilih
atau checklist hanya data “mandiri” saja. Setelah itu kita bandingkan dengan kolom
“status pendidikan berkelanjutan”. Maka data bisa dibandingkan dimana untuk
sumber dana mandiri sudah pasti statusnya “ijin belajar” maka pada kolom status
harus “ijin belajar”
Cleaning data pada form A3 yaitu verifikasi yang dilakukan pada pendidikan dan
pelatihan.
1. Pada pendidikan dan pelatihan tidak banyak yang bisa dilakukan pada proses
cleaning data selain meneliti satu persatu. Adapun beberapa kriteria dalam
penginputan atau penulisan pendidikan dan pelatihan.
Cara Memilih Rumpun Jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2. Akan tetapi apabila kita menginginkan hanya beberapa data saja yang masuk kriteria
maka bisa dilakukan teknik filtering seperti yang telah di jelaskan diatas. Contoh:
apabila kita ingin memvalidasi bahwa pelatihan yang boleh dimasukan itu pelatihan
yang dilakukan tahun 2017 saja. Maka pada kolom tanggal pelaksanaan bisa di filter
berdasarkan tahun. Contoh kedua apabila kita akan memvalidasi bahwa hanya
pelatihan yang diatas 3 hari saja yang boleh dimasukan ke dalam data SDMK, maka
kita lakukan filter pada kolom “lama pelatihan”
Gambar 6.1.14. Tampilan “Filter Waktu Pelatihan”
Form A4 terdiri dari data registrasi pegawai yaitu STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP
(Surat Ijin Praktik) atau SIK/SIKB
a. Cleaning yang dilakukan yaitu pada data masa berlaku STR/SIP tersebut dimana
biasanya STR/SIP hanya berlaku maksimal 5 tahun. Untuk itu perlu diperiksa data
yang sudah diatas 5 tahun karena data tersebut sudah pasti kadaluarsa atau tidak
berlaku.
b. Langkah yang dilakukan kita menghitung terlebih dahulu 5 tahun dari tahun berjalan.
Contoh saat ini adalah bulan “September 2017” maka data yang dibawah September
2012 dinyatakan tidak valid maka kita lakukan teknik filter seperti yang telah di bahas
sebelumnya. Dimana pada kolom tahun penerbitan dilakukan filter. Hilangkan tanda
checklist pada data yang diatas September 2012. Maka setelah di filter akan muncul
hanya data yang dibawah September 2012 saja, maka kita tinggal menghapus baris
pada data tersebut.
Sebelum masuk ke dalam sistem desktop SDMK DKI Jakarta pastikan terlebih dahulu
user name dan password sudah benar
Untuk mengecek data form A1 pilih menu Data SDMK, pilih SDMK offline, cek di menu
Keadaan SDMK, maka akan terlihat seperti di bawah ini ;
b) Jika dari hasil perbandingan tersebut ada kolom yang terdapat hasil N/A, maka di
kolom itulah yang menjadi selisih. Maka perlu dilakukan cleaning data A1 pada format
excel kembali. ( lihat teknik cleaning data A1 format excel )
c) Perhatikan dengan teliti penulisan NIK pegawai, banyak terjadi gagal upload ke
sistem desktop karena NIK tidak sesuai criteria, sehingga dapat menyebabkan data
pegawai tidak masuk ke dalam sistem desktop
Untuk mengecek data form A1 pilih menu Data SDMK, pilih SDMK offline, cek di menu
Dikjut SDMK, maka akan terlihat seperti di bawah ini ;
b. Jika dari hasil perbandingan tersebut ada kolom yang terdapat hasil N/A, maka di
kolom itulah yang menjadi selisih. Maka perlu dilakukan cleaning data A2 pada
format excel kembali.( lihat teknik cleaning data A1-A5 format excel )
c. Perhatikan dengan teliti penulisan NIK pegawai, banyak terjadi gagal upload k sistem
desktop karena NIK tidak sesuai criteria, sehingga dapat menyebabkan data pegawai
tidak masuk ke dalam sistem desktop
Untuk mengecek data form A1 pilih menu Data SDMK, pilih SDMK offline, cek di menu
Pelatihan SDMK, maka akan terlihat seperti di bawah ini;
b. Jika dari hasil perbandingan tersebut ada kolom yang terdapat hasil N/A, maka di
kolom itulah yang menjadi selisih. Maka perlu dilakukan cleaning data A3 pada
format excel kembali.( lihat teknik cleaning data A1-A5 format excel )
Gambar 6.2.6 Tampilan A4 (Reg & Ijin Nakes) pada aplikasi Desktop
a. Cek jumlah pegawai dalam A4 desktop dengan A4 excel, jika tidak sesuai maka
perlu dengan mengekspor data A4 desktop terlebih dahulu ke dalam format excel
dan membandingkan kedua data tersebut dengan fungsi:
a. Cek jumlah pegawai dalam A5 desktop dengan A5 excel, jika tidak sesuai maka
perlu dengan mengekspor data A5 desktop terlebih dahulu ke dalam format excel
dan membandingkan kedua data tersebut dengan fungsi:
c. Lalu pilih menu Sinkronisasi Data SDMK maka ada 3 pilihan menu yaitu:
- Upload Data untuk melakukan impor data dari file format exel,
Langkah:
1) Cari ID pengupload lalu ketik tombol warna biru di sebelah kanan untuk
memunculkan data yang telah diuplad
2) Setelah itu akan muncul data yang di upload tadi
Gambar 6.3.6 Tampilan Data yang telah di Upload dan akan di verifikasi
3) Tekan tombol edit yang berada disebelah kanan untuk melihat kolom
mana saja yang belum terisi, setelah itu lakukan perbaikan data.
Apabila telah selesai selanjutnya menekan tombol update
Gambar 6.3.7 Tampilan deitil kolom pegawai yang yang masih kosong
dan perlu diisi
Gambar 6.3.8 Tampilan tombol verifikasi data yang telah di edit atau
di clean
- Histori Data Upload untuk melihat histori data yang pernah kita upload dan
statusnya apakah telah di verifikasi atau belum di verifikasi
4. Setelah data diverifikasi maka data tersebut akan ditampilkan pada menu SDMK
Gambar 6.3.9 Tampilan Data setelah di verifikasi yang telah masuk ke data SDMK
5. Apabila masih ada kolom yang kosong maka data tersebut masih bisa dilakukan
revisi dengan cara menekan tombol edit dan mengisi kekosongannya
Data yang sudah diverifikasi dan di validasi sesuai dengan langkah-langkah yang telah
diuraikan diatas maka data dinyatakan clean dan valid secara penulisan dan
penginputan. Adapun cara yang bisa dilakukan untuk melakukan test apakah data
tersebut telah benar-benar clean yaitu:
1. Data telah di clean pada form exel dilakukan import ke aplikasi Dekstop.
2. Data yang masuk ke aplikasi dekstop jumlahnya sama dengan jumlah data pada form
exel.
3. Setelah jumlah data pada aplikasi desktop sama dengan pada form maka dilakukan
impor ke aplikasi web (online).
4. Jumlah data pada form exel, aplikasi desktop dan web dipastikan sama, apabila lebih
berarti terjadi doubel nama dengan NIK yang berbeda.
5. Apabila jumlah data kurang dari aplikasi desktop dan form exel, itu terjadi karna
kesalahan format NIK yang tidak terbaca. Perlu diketahui untuk NIK pegawai tidak
bisa doubel kecuali jika NIK tersebut berada pada pasyankes berbeda. Artinya
pegawai dengan NIK tersebut bekerja pada lebih dari 1 fasyankes.
6. Dipastikan seluruh kolom pada data yang ada pada aplikasi web (online) telah terisi
dan tidak ada yang kosong.