Anda di halaman 1dari 1

Breeding soundness Examination

Ternak sapi baru bisa dijadikan sebagai pejantan atau bibit minimal harus memenuhi 4 kategori seperti,
pemeriksaan fisik organ reproduksi, lingkar skrotum berdasarkan umur, motilitas semen dan morfologi
sperma. Lingkar skrotum pada ternak sapi dapat diukur dengan sekali perlakuan sedangkan
pemeriksaan standar lainnya memerlukan beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan selama
mengumpulkan data untuk kategori lainnya.

Pemeriksaan fisik organ reproduksi

Pemeriksaan dimulai dari kepala pejantan dan mata untuk melihat adanya karsinoma sel skuamosa,
kerusakan kornea dan limfoma. Pemeriksaan dilakukan pada ekstremitas anterior. Kemudian,
pemeriksaan dilanjutkan pada bagian posterion sapi jantan yaitu, luka preputium, abnormalitas kaki
belakang, cedera hock joint, hernia, limfoma, abnormalitas pada skrotum dan testis. Pada pemeriksaan
USG transrektal ditemukan, limfoma, abnormalitas ginjal, hernia inguinalis, adhesi, seminal vasikulitis
atau abses pada prostat. Selama penetrasi dan ejakulasi, penis dan preputium diperiksa adanya laserasi,
kutil, tumor, luka yang akan mengganggu proses perkawinan.

Lingkar Skrotum

Pengukuran lingkar skrotum diperiksa ketika dilakukan pemeriksaan fisik pada organ reproduksi.
Pemeriksaan dapat dilakukan dari samping atau belakang tubuh pejantan, tergantung keinginan si
pemeriksa, fasilitas yang ada dan temperamen pejantan. Tata laksana pengukuran dilakukan testes
ditarik ke bawah skrotum, ukur menggunakan pita ukur yang dilingkarkan pada permukaan skrotum.
Catat hasil pengukuran. Bandingkan dengan standar lingkar skrotum berdasarkan usianya. Jika tidak
memenuhi syarat minimum, maka pejantan tersebut tidak dapat dipakai sebagai bibit.

Standar minimum motilitas sperma

Ternak sapi harus memiliki 30% motilitas progresif atau progresif rata ratayang masuk ke dalam kategori
SFT (Pejantan potensial memuaskan) berdasarkan SFT BBSE standar minimum.

Standar morfologi minimum

Standar minimum untuk pejantan potensial berdasarkan SFT BBSE yaitu 70% sperma normal.

Kesimpulan

BBSE telah diterima oleh profesi yang berhubungan dengan industry peternakan sapi sebagai standar
dalam menentukan pejantan yang baik dan metode yang memuaskan untuk menentukan pejantan
subfertil. Dengan standar minimum SFT dan BBSE, prosedur dan protocol pemeriksaan yang baik,

Pada kasus lain

Pada sapi jantan harus memiliki lingkar skrotum sama atau melebihi batas minimal dari yang ditentukan

Anda mungkin juga menyukai