Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN
Ged. Dekanat FPIK-UNPAD Kampus Jatinangor Jawa Barat UBR 40600
http://fpik.unpad.ac.id; Telp/fax: 02287701519/518

FORM-A

PERMOHONAN PENGAJUAN JUDUL SERTA CALON DOSEN PEMBIMBING


DAN PENGUJI

Kepada:
Yang Terhormat Wakil Dekan I
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Padjadjaran

Dengan hormat,
Berdasarkan Rencana Materi Usulan Penelitian (RMUP) yang diajukan oleh mahasiswa berikut,- serta
masukan dari dosen wali, mohon untuk dapat diteruskan pada proses selanjutnya.

Nama : (Kelvindes Paraldo Manik)


NPM : (230110160024)

Judul/topik yang diusulkan:


Penggunaan Bahan Anestasi Alami Minyak Cengkeh Pada Transportasi Ikan Platy Pedang ( Xiphophorus
helleri)

Saran/masukan/komentar dari Kepala Departemen


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Ged. Dekanat FPIK-UNPAD Kampus Jatinangor Jawa Barat UBR 40600
http://fpik.unpad.ac.id; Telp/fax: 02287701519/518

Calon Pembimbing dan Penelaah


Pembimbing Penelaah
1 1
2 2
3 3
Nama-nama yang diajukan akan disesuaikan dengan beban dosen

Jatinangor, ........................2019

Mengetahui,
Koordinator Program Studi

Dr. Asep Agus Handaka, S.Pi.,MT


NIP. 19710817 200604 1 002
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Ged. Dekanat FPIK-UNPAD Kampus Jatinangor Jawa Barat UBR 40600
http://fpik.unpad.ac.id; Telp/fax: 02287701519/518

RENCANA MATERI USULAN PENELITIAN

Nama : Kelvin Desfaraldo Manik


NPM : 230110160024
Judul : Penggunaan Bahan Anestasi Alami Minyak Cengkeh Pada Transportasi
Ikan Platy Pedang (Xiphophorus helleri)
No. HP : 085314343769
Email : kelvindesmanik2@gmail.com
Pembimbing 1* :
Pembimbing 2* :
Pembimbing 3* :
Penguji 1*
*Diisi oleh Wakil Dekan

1. Latar Belakang
Ikan platy pedang (Xiphophorus helleri) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar
yang memiliki bentuk sirip dan warna yang bervariasi, serta berukuran antara 1-4,2 cm.. Ikan
platy dikenal karena memiliki variasi warna yang indah pada tubuh dan siripnya, karena
warna yang indah inilah yang menyebabkan ikan ini mampu bersaing di pasaran ikan hias air
tawar. Ikan ini memiliki sifat yang ramah dan tidak agresif, oleh karena itu sangat cocok
digunakan sebagai ikan hias pada aquascaping. Ikan platy dapat hidup pada pH 7,0 - 8,0, pada
suhu 20 – 26 °C.
Transportasi sistem basah (menggunakan air sebagai media pengangkutan) terbagi
menjadi dua, yaitu : sistem terbuka dan tertutup. Pada sistem terbuka, ikan diangkut dalam
wadah terbuka atau tertutup tetapi secara terus menerus diberikan aerasi untuk mencukupi
kebutuhan oksigen selama pengangkutan.Beberapa permasalahan dalam pengangkutan
sistem basah adalah selalu terbentuk buih yang disebabkan banyaknya lendir dan kotoran
ikan yang dikeluarkan. Kematian diduga karena pada saat diangkut, walaupun sudah diberok
selama satu hari, isi perut masih ada. Sehingga pada saat diangkut masih ada kotoran yang
mencemari media air yang digunakan untuk transportasi. Disamping itu, bobot air cukup
tinggi, yaitu 1 : 3 atau 1 : 4bagian ikan dengan air menjadi kendala untuk dapat meningkatkan
volume ikan yang diangkut (Sufianto, 2008).
Anestetik umum digunakan selama pengangkutan dengan tujuan untuk menenangkan
ikan sehingga aktivitasnya berkurang, mengurangi konsumsi oksigen, mengurangi produksi
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Ged. Dekanat FPIK-UNPAD Kampus Jatinangor Jawa Barat UBR 40600
http://fpik.unpad.ac.id; Telp/fax: 02287701519/518

karbondioksida yang mudah terurai sehingga tidak menimbulkan efek negatif pada ikan
(Tahe, 2008). Zat anestasi yang biasa digunakan untuk proses pemingsanan ikan yaitu, berupa
bahan kimia seperti MS-222 (tricaine methane sulphonate), CO2 dan quinaldine serta bahan
alami seperti eksrak biji karet dan ekstrak cengkeh. Penggunaan bahan kimia sebagai anestasi
sering digunakan, tetapi harganya mahal dan tidak aman karena mengandung residu kimia,
oleh karena itu digunakan bahan anestasi alami yang aman dan tidak mengganggu tingkah
laku ikan.
Salah satu bahan anestasi adalah minyak cengkeh. Minyak cengkeh termasuk bahan
anestasi yang efektif untuk memingsankan ikan dengan rata-rata waktu pingsan berkisar
antara 60 menit – 250 menit. Sathal (1988) menjelaskan bahwa minyak cengkeh diperoleh
dari hasil penyulingan uap bunga, daun dan tangkai pohon cengkeh, mempunyai berat jenis
1,038 – 1,063 pada suhu 20 º C, mengandung 16 – 21 % minyak atsiri. Senyawa utama yaitu
eugenol sebagai bahan aktif (70 – 90 % ). Asetil eugenol ( 2 – 17 % ) dan sugeiterpen (15 –
12 %). Bau aromatis, manis serta rasa yang tajam dan pedas disebabkan kandungan
eugenolnya yang dapat digunakan sebagai bahan anestasi lokal. Hal ini yang menjadikan
minyak cengkeh termasuk bahan anestasi yang mujarab, karena mengandung zat anti
metabolik yang berguna untuk mengurangi stres dan dapat memberikan pengaruh terhadap
metabolisme ikan, namun tidak terjadi akumulasi residu dalam tubuh ikan karena mudah
dikeluarkan kembali.

2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemberian efek minyak cengkeh sebagai
bahan anestasi dengan durasi tertentu pada ikan platy pedang yang menghasilkan kelulusan
hidup tertinggi ( Survival Rate) yang ditransportasikan pada pagi hari.
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
Ged. Dekanat FPIK-UNPAD Kampus Jatinangor Jawa Barat UBR 40600
http://fpik.unpad.ac.id; Telp/fax: 02287701519/518

3. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAKF) yang
terdiri dari faktor konsentrasi empat taraf, faktor durasi tiga taraf dan diulang sebanyak tiga
kali.
4. Uji Pendahuluan
Penelitian terdiri dari uji pendahuluan dan penelitian utama. Uji pendahuluan dilakukan
untuk menentukan konsentrasi minyak cengkeh dengan perhitungan probit dan LC50. Uji
pendahuluan dilakukan untuk mengetahui lama pingsan dan lama sadar ikan uji dalam
perlakuan trasportasi serta pengambilan data kelulusan hidup ikan uji.

Mengetahui,
Mahasiswa ybs, Dosen Wali

Kelvin Desfaraldo Manik Dra.Rosidah, M. Si


NPM. 230110160062 NIP. 197312202006041002

Anda mungkin juga menyukai