Anda di halaman 1dari 15

BIOSEKURITI DALAM

KEGIATAN
PEMBENIHAN DAN
PENDEDERAN (IKAN
AIR TAWAR)
Rima Tri Wahyuni 230110160032
Shalsabilla Nariswari 230110160097
Meri Alex Sandra 230110160125
Muhammad Titan S.R. 230110160162
Raihan Wandri Samara 230110160173
Ibrahim Abdullah 230110160180
Kelompok 1 Baqir Hakim M. 230110160194

2
PENDAHULUAN
Biosekuriti berasal dari dua kata yaitu bio (hidup) dan security
(pengamanan atau perlindungan). Atau secara harfiah dapat
bermakna pengendalian atau pengamanan terhadap makhluk
hidup.

3
PRINSIP BIOSEKURITI
Persiapan Dan Pencegahan
Deteksi Dini
Identifikasi Agen Biologi Maupun Kimiawi
Respons Terhadap Bioterorisme

Komunikasi

Quotations are commonly printed as a
means of inspiration and to invoke
philosophical thoughts from the reader.

5
ISOLASI LALU LINTAS
SANITASI
A. Perlakuan A. Tindakan
A. Cuci Tangan Terhadap Hewan terhadap lalu
Yang Sakit lintas
B. Memakai kendaraan dan
PENERAPAN Sepatu Khusus B. Tindakan pengunjung.
Terhadap Hewan
BIOSEKURITI Yang Baru
B. Tindakan
C. Penggunaan
Masuk
terhadap
Desinfektan
rodensia,
C. Tindakan serangga,
D. Memakai
Terhadap Hewan burung liar, dan
Pakaian Khusus
Yang Sehat hewan lain.

6
Biosekuriti Perikanan

Berbeda dengan industri peternakan lainnya, akuakultur merupakan industri yang


cukup unik karena memiliki beberapa jenis sistem produksi yang disesuaikan dengan
tujuan dan jenis ikan yang dibudidayakan. Sistem produksi ini meliputi: (1) sistem
produksi indoor, termasuk produksi benih di hatchery dan aplikasi Recirculation
Aquaculture System (RAS), serta (2) sistem produksi outdoor.

Penyebaran penyakit umumnya terjadi ketika spora atau bibit penyakit berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain melalui berbagai perantara, seperti melalui teknisi
pengelola, peralatan, kendaraan, hewan liar, transfer benih dan sumber air yang
digunakan.

7
Sumber penyebaran infeksi lainnya juga dapat berasal dari pakan khususnya pada siklus
produksi benih. Penggunaan rotifer atau artemia yang terinfeksi dapat menjadi salah satu
penyebab utama penyebaran penyakit infeksius serta kontaminasi anflatoksi pada pakan dapat
mempengaruhi tingkat kelulushidupan ikan.
Penyebaran penyakit dapat terjadi secara vertikal dari induk ke benih yang dihasilkan ataupun
secara horizontal selama proses produksi. Pencegahan terhadap introduksi ikan budidaya ke
lingkungan bebas juga menjadi tugas penting dalam aplikasi biosekuriti .

8
Tindakan Pengendalian Untuk Penerapan Biosekuriti

Penggunaan media air pemeliharaan yang bebas patogen dan bahan kontaminan.

Seleksi induk bebas penyakit serta penggunaan induk dengan variasi genetik yang beragam

Penerapan berbagai standar produksi yang dapat bersinergi positif dengan penerapan
biosekuriti, seperti Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan yang
Baik (CPIB).

Investasi Kesehatan Linkungan

9
Biosekuriti Pembenihan dan Pendederan Ikan
Air tawar
Pembenihan merupakan fase kritis dimana menjadi awal ikan untuk mulai hidup dan
tumbuh, dan selanjutnya berkembang menjadi tahap pendederan sebelum ke tahap
pembesaran. Tahap awal ini akan menjadi penentu kualitas dari benih yang nanti
akan dibesarkan.

Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan dalam suatu usaha
pembenihan ikan adalah kemampuan dalam mengendalikan masuknya dan
berkembangnya organisme pathogen pada unit pembenihan. Hal ini hanya dapat
dipenuhi melalui penerapan biosekuriti yang sistematis dan konsisten. Maka dari itu,
penerapan biosekuriti pada tahap pembenihan dan pendederan perlu dilakukan

10
Pengaturan Tata
Penyimpanan Alat, Pengaturan Akses ke
Letak
Obat dan Pakan Lokasi

Penerapan
Biosekuriti
Pembenihan dan
Sterilisasi Wadah, Sanitasi di unit Pengaturan
Pendederan Ikan Peralatan dan pembenihan personil/karyawan

Air tawar Ruangan

11
CONTOH PENERAPAN BIOSEKURITI
PADA PEMBENIHAN IKAN LELE SANGKURIANG
(1) Upaya Pencegahan

Beberapa tindakan upaya pencegahan antara lain melalui sanitasi kolam, alat-alat, ikan yang
dipelihara, serta lingkungan tempat pembesaran.

(2) Sanitasi Kolam

Sanitasi kolam dilaksanakan melalui pengeringan, penjemuran, dan pengapuran dengan kapur
tohor atau kapur pertanian sebanyak 50-100 gram/m2 yang ditebar secara merata di permukaan
tanah dasar kolam dan sekeliling pematang kolam.

12
(3) Sanitasi Perlengkapan dan Peralatan
Perlengkapan dan peralatan kerja sebaiknya selalu dalam keadaan suci hama. Caranya dengan
merendam peralatan dalam larutan PK atau larutan kaporit selama 30-60 menit. Pengunjung dari
luarpun sebaiknya tidak sembarangan memegang atau mencelupkan bagian tubuh ke dalam media
air pemeliharaan sebelum disucihamakan.
(4) Sanitasi Ikan Tebaran
Benih lele sangkuriang yang akan ditebarkan sebaiknya selalu diperiksa dahulu. Bila menunjukkan
gejala kelainan atau sakit maka lele tersebut harus dikarantina terlebih dahulu untuk diobati. Benih
lele sangkuriang yang akan ditebar dan dianggap sehatpun sebaiknya disucihamakan terlebih dahulu
sebelum ditebar.

13
KESIMPULAN
Biosekuriti merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencegah penyakit
masuk ke dalam peternakan ataupun menyebar keluar lingkungan budidaya. Prinsip biosekuriti
meliputi persiapan & pencegahan, deteksi dini, identifikasi agen biologi maupun kimiawi, respon
terhadap bioterorisme, dan komunikasi.
Penerapan biosekuriti pada tahap pembenihan dan pendederan meliputi tata letak dimulai
dari pemeliharaan induk hingga pendederan benih, penyimpanan alat, obat & pakan, pengaturan
akses ke lokasi, sterilisasi dan sanitasi.

14
THANKS!
Any questions?

15

Anda mungkin juga menyukai