Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam melakukan aktivitasnya setiap perusahaan selalu berorientasi pada pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut, sekaligus tercapai efisiensi dan produktivitas
yang tinggi. Semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi serta datangnya era pasar
bebas sekarang ini, dunia bisnis semakin dipenuhi dengan persaingan yang cukup ketat.

bagaimana sebuah organisasi dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya komputer
penerapan sistem informasi manajemen menjadi kebutuhan dasar bagi organisasi dan dapat
menjadi keunggulan kompetitif, sehingga mendapat prioritas yang tinggi. Semua perkembangan
ini dapat terealisasi dengan baik jika didukung dengan sumber daya manusia yang tepat.
Semakin lama semakin banyak tenaga terlatih yang dapat menggunakan perangkat teknologi
informasi secara efektif.

Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi
Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai
dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki.

Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.

Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk
mencapai tujuan sedangkan pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja yang telah diperoleh
karyawan berdasarkan standart kerja dalam periode tertentu. Konsep kinerjanya adalah kuantitas,
kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan oleh karyawan. Bila para karyawan
dapat menggunakan teknologi informasi yang ada, maka hal ini akan dapat meningkatkan kinerja

1
karyawan. Hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja dikemukakan oleh Tjhai
(2003:8) agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
individual, maka teknologi informasi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus
mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung.

Di samping perlunya penerapan teknologi yang sesuai, pengalaman kerja juga merupakan
faktor penting yang mempengaruhi dalam tercapainya produktivitas dan efisiensi kinerja.
Pengalaman kerjamerupakan pengalaman seorang tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan
tertentu, pengalaman pekerjaan ini dinyatakan dalam pekerjaan yang harus dilakukan dan
lamanya melakukan pekerjaan tersebut.

Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan.
Mereka ini menjadi perencanaan, pelaksana dan pengendali yang salalu berperan aktif dan
mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan ini menjadi pelaksana yang menunjang tercapainya
tujuan, mempunyai tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat
mempengaruhi pikiran dan sikap-sikap terhadap pekerjaanya.

Keberhasilan pengelolaan sangat bergantung pada pendayagunaan sumber daya manusia


dan teknologi itu sendiri. Dari pendapat tersebut diketahui bahwa sumber daya manusia
merupakan sumber daya yang sangat potensial dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

Dalam perkembangannya demi mencapai tujuan perusahaan secara lebih efisien dan
produktivitas yang lebih tinggi, pengalaman dari tenaga kerja sangat dibutuhakan dan harus
dibarengi dengan pemanfaatan teknologi sebagai penunjang kinerja dari karyawan itu sendiri.
Disisi lain penerapan teknologi baru akan menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja
karyawan. Namun hal ini harus direalisasi demi tecapainya tujuan perusahaan di tengah ketatnya
persaingan di era pasar bebas ini.

1.2 Pokok Permasalahaan


1.2.1 Apakah teknologi informasi berpengaruh terhadap kinerja?
1.2.2 Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap kinerja?
1.2.3 Dari kedua variable tersebut, yang manakah yang paling berpengaruh terhadap
kinerja?

2
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja.
1.3.2 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja.
1.3.3 Untuk mengetahui dan menganalisis dari kedua variable tersebut yang paling
berpengaruh terhadap kinerja.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan prektis


Penelitian ini dapat menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta dapat
digunakan sebagai pembanding bagi pembaca yang ingin melaksanakan penelitian di
bidang pemasaran khususnya tentang variable teknologi informasi, pengalaman kerja,
dan kinerja. Dan hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sumber informasi
mengenai faktor-fakktor yang mempengaruh kinerja dilihat dari teknologi informasi, dan
pengalaman kerja.

1.4.2 Kegunaan teoritis


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana dalam khasanah ilmu ekonomi
khususnya bidang manajemen.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian-Pengertian
3
2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan,
dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Secara implisit dan eksplisit Teknologi Informasi (TI) tidak sekedar berupa teknologi
komputer, tetapi mencakup juga teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi
Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi.

Penjelasan atas dua teknologi yang mendasari teknologi informasi adalah sebagai berikut.

1. Teknologi Komputer

Teknologi komputer dalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk


peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan
bahkan CD-ROM. komputer adalah mesin serba guna yang dapat dicontrol oleh program,
digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan intruksi yang
digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai
yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa
angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehingga dapat
menjadi bahan yang berguna untuk mengambil keputusan.

Data komputer sebagai pemroses informasi program.

2. Teknologi Komunikasi

Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi
yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori ini adalah telepon,
radio, dan televisi.

4
2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli

.Haag & Keen (1996) “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan
dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi”.

Lucas (2000) “Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis”.

Kadir dan Triwahyuni (2003:2) “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas yang berhubungan dengan pemprosesan
informasi”.

Fauzi (2008:5) “Teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai
perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.

2.1.3 Tujuan Teknologi Informasi

1. Tujuan teknologi informasi dalam memecahkan masalah

Dalam memecahkan masalah, teknologi informasi juga berperan penting di dalamnya.


Pemecahan masalah disini berhubungan tentang semua masalah yang terjadi pada manusia.
Peran dari teknologi informasi akan sangat vital untuk memecahkan masalah, sebab teknologi
informasi didalamnya terdapat sebuah informasi yang berguna sebagai pemecah masalah yang
terjadi pada kehidupan manusia sehari-hari.

Selain itu teknologi informasi sebagai pemecah masalah juga dapat diterapkan pada
setiap perusahaan. Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah lepas dari
suatu masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen.Jika
ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal
maupun pihak eksternal.Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari
pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan
masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Sehingga hal inilah yang
dapat membuat suatu perusahaan akan mengalami kebangkutran.

5
Oleh sebab itu peran teknologi pada suatu perusahaan atau instansi sangat berperan
penting untuk mengatur perusahaan. Teknologi informasi menyangkut tentang teknologi
computer, dimana computer sebagai perangkat utama untuk mengolah informasi yang
bermanfaat. Perlu adanya akses internet pada computer agar mendapat informasi yang
berkualitas dalam memecahkan masalah, karena pada jaringan internet banyak informasi yang
sangat kita perlukan.

2. Tujuan Teknologi Informasi dalam membuka kreatifitas.

Kreativitas sangat diperlukan dalam Teknologi Informasi dengan beberapa alasan antara
lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya,
kedua kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan
masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas
memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian.

Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin
tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa,
menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai
diri sendiri dan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai,
dapat ditransformasikan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Contohnya, pembelajaran dengan
dukungan Teknologi informasi dan telekomunikasi memungkinkan seseorang dapat
menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat
dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna.

Melalui teknologi informasi dan telekomunikasi seseorangakan memperoleh berbagai


informasi dalam lingkup yang lebih luas dan mendalam sehingga meningkatkan wawasan kita.
Hal ini merupakan rangsangan yang kondusif bagi berkembangnya kemandirian terutama dalam
hal pengembangan kompetensi, kreativitas, kendali diri, konsistensi, dan komitmennya baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain. Semua hal yang telah dipaparkan di atas tidak
akan terjadi dengan sendirinya karena setiap orang belajar memiliki kondisi yang berbeda antara
satu dengan lainnya. Pengintegrasian teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

6
sangat membuka peluang untuk membentuk kreativitas dan kemandirian seseorang. Beragamnya
sumber belajar yang dapat diakses membutuhkan kearifan agar selektif dalam memilah dan
memilih sumber tersebut. Terbentuknya kreativitas dan kemandirian belajar dalam diri seseorang
menjadikan mereka mampu untuk bertahan dan bersaing di era global.nepi dieu

3. Tujuan teknologi informasi efektif dan efisien

Tujuan teknologi informasi yang efektif dan efisien merupakan hal yang menjadi tujuan
utama dalam teknologi informasi. Teknologi informasi semacam komputer merupakan sumber
dari informasi yang selalu diakses oleh manusia serta semacam perusahaan atau instansi
pemerintahan. Teknologi informasi dapat dibilang efektif dan efisien sebab teknologi informasi
dapat diakses dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Peranan teknologi
informasi seperti itu akan berdampak baik untuk kehidupan manusia, seseorang akan mudah
mendapatkan semua informasi yang lengkap di seluruh dunia tanpa harus membayar secara
mahal.

Tidak hanya manusia yang membutuhkan suatu informasi, perusahaan dan instansi-
instansi di dalam pemerintahan pun juga sangat perlu suatu informasi. Perusahaan maupun
instansi pemerintah tentunya ingin segera mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungan
perusahaan atau instansi mereka dengan cepat dan akurat, untuk itu perlu kelengkapan teknologi
informasi semacam komputer dan koneksi internet agar semua informasi dapat dimiliki.

2.1.4 Pengertian Pengalaman Kerja.

Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang


dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta
keterampilan yang dimilikinya.

pengalaman kerja didefinisikan sebagai sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh para
karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan pengalaman
yang cukup panjang dan cukup banyak maka diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan
yang lebih besar daripada yang tanpa pengalaman. Orang yang berpengalaman dalam bekerja
memiliki kemampuan kerja yang lebih baik dari orang yang baru saja memasuki dunia kerja,

7
karena orang tersebut telah belajar dari kegiatan-kegiatan dan permasalahan yang timbul dalam
kerjanya. Dengan adanya pengalaman kerja maka telah terjadi proses penambahan ilmu
pengetahuan dan keterampilan serta sikap pada diri seseorang, sehingga dapat menunjang dalam
mengembangkan diri dengan perubahan yang ada. Pengalaman seorang karyawan memiliki nilai
yang sangat berharga bagi kepentingan karirnya di masa yang akan datang.

2.1.5 Pengertian Pengalaman Kerja Menurut Para Ahli.

Trijoko (1980 : 82), “Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah
diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan
selama beberapa waktu tertentu. Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap
dan terampil serta mampu melaksanakan tugas pekerjaannya. Latihan berulang-ulang akan
memperkuat dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang”.

Handoko (2014:24) “Pengalaman kerja merupakan penguasaan pengetahuan dan keterampilan


karyawan yang diukur dari lama masa kerja, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
karyawan. Pengalaman hanya bias didapatkan melalui tempat kerja”.

Manulang (1984 : 15) “Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam
pelaksanaan tugas pekerjaan”.

Ranupandojo (1984 : 71) “Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja
yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah
melaksanakan dengan baik”.

Trijoko (1980 : 82) “Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah
diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan
selama beberapa waktu tertentu”.

2.1.6 Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Pengalaman Kerja Karyawan.

8
Karyawan dapat dikatakan memiliki pengalaman kerja jika sudah melakukan pekerjaan
secara berulang-ulang. Adapun hal-hal yang menentukan berpengalaman atau tidaknya seorang
karyawan adalah sebagai berikut:

a. Lama waktu atau masa kerja

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami
tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

b. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain yang
dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan
menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada
kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.

c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan

Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik peralatan dan teknik
pekerjaan.

d. Jenis pekerjaan

Semakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan seseorang maka umumnya orang tersebut akan
memperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik.

2.1.7 Pengertian Kinerja.

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur.

2.1.8 Pengertian Kinerja Menurut Para Ahli.

9
Mangkunegara (2004: 67) “Kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas secara keseluruhan yang diselesaikan oleh karyawan sesuai dengan tugas yang
diberikan.”

Prawirosentono (2008:2) “Kinerja ialah buah kerja yang diselesaikan oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dalam upaya
untuk mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar ketentuan hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika”.

Sedarmayanti (2011:260) “Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil
kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan,
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).”

Wibowo (2010 : 7) “Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut.”

Gilbert (1977) 009:124) “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.”

2.1.9 Unsur Penilaian Kinerja

Menurut Hasibuan menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian kinerja adalah sebagai


berikut

Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan.

1. Kedisiplinan.

Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang adadan melakukan pekerjaan


sesuai dengan instruksi yang diberikan kepadanya.

2. Kreatifitas.

Penilaian kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas untuk menyelesaikan


pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

10
3. Bekerja sama.

Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja samadengan karyawan lain secara
vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.

4. Kecakapan.

Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam elemen yang terlibat dalam
menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.

5. Tanggung jawab.

Penilaian kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya,


pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakan, serta perilaku
pekerjaannya.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

NO JUDUL JURNAL NAMA METODE HASIL


JURNAL

11
1 PENGARUH Jurnal Penelitian ini Berdasarkan pada hasil
PENGGUNAAN Administrasi menggunakan uji t-test didapatkan
TEKNOLOGI Bisnis (JAB)| pendekatan
bahwa kedua variabel
INFORMASI Vol. 39 No.2
kuantitatif dengan yaitu kemudahan
Oktober 2016
TERHADAP metode penelitian
penggunaan TI (X1) dan
KINERJA penjelasan
Kemanfaatan
KARYAWAN
(explanatory
Pengguanaan TI (X2)
(Studi Pada research).
mempunyai pengaruh
Karyawan PT.
TELKOM Pusat signifikan terhadap

Divisi Regional V Kinerja (Y) sebesar

Surabaya) 3,726%

dan 4,92%
2 ANALISIS JURNAL Metode yang Terdapat hubungan positif
PEMANFAATAN WIDYA digunakan dalam antara pemanfaatan
TEKNOLOGI MANAJEMEN pengumpulan data teknologi informasi
INFORMASI & yaitu
dan kinerja.
AKUNTANSI,
DAN KINERJA metode survai
Vol. 6 No. 1,
INDIVIDUAL dengan
April 2006: 1 -
menggunakan
(STUDI PADA 16
kuesioner. Jumlah
RUMAH SAKIT DI
kuesioner yang
YOGYAKARTA)
kembali

150 dan yang layak


dianalisis sebanyak
120 kuesioner.
3 Pengaruh Jurnal peneliti Setelah dilakukan
Penguasaan Administrasi
menggunakan beberapa tahap pengujian
Teknologi Informasi Bisnis Vol. 6 No.
metode kuantitatif
12
Terhadap Kinerja 2 Tahun 2018 yaitu peneliti dapat
Karyawan Pada PT.
penelitian yang menarik kesimpulan,
Telkom Indonesia menghasilkan hasil penelitian
Cabang Manado penemuanpenemuan
menunjukkan bahwa
yang dapat dicapai variabel penguasaan
dengan
teknologi informasi ada
menggunakan pengaruh signifikan
prosedur-prosedur terhadap variabel kinerja
statistic
karyawan. Hasil
atau cara lain dari penelitian menunjukkan
kuantifikasi
bahwa 65.2%
(pengukuran)
4 PENGARUH AJIE - Asian Penelitian ini 1.Hasil pengujian secara
PENGAWASAN Journal of menggunakan parsial
DAN Innovation and
pendekatan menunjukkan bahwa
PENGALAMAN Entrepreneurship
kuantitatif. Jenis variabel
KERJA
(e-ISSN: 2477- penelitian
pengalaman kerja
TERHADAP 0574; p-ISSN:
yang terdapat pada berpengaruh
KINERJA 2477-3824)
penelitian ini adalah
KARYAWAN siginifikan terhadap
Vol. 02, No. 02,
PADA jenis penelitian kinerja karyawan.
May 2017
deskriptif
PT. MITRA KARYA
kuantitatif. Dan
ANUGRAH
sifat penelitian yang
terdapat dalam

penelitian ini adalah


sifat penelitian

13
deksriptif
eksplanatori.
5 PENGARUH e-Journal Bisma Desain penelitian Ada pengaruh
PENGALAMAN Universitas yang digunakan
positif dari pengalaman
KERJA DAN Pendidikan
dalam penelitian ini kerja terhadap
PENEMPATAN Ganesha
adalah kuantitatif
kinerja karyawan pada
KARYAWAN Jurusan
kausal Subjek Bali Taman Lovina
TERHADAP Manajemen
KINERJA (Volume 4 Resort & SPA,

KARYAWAN Tahun 2016)

6 PENGARUH Jurnal EMBA Jenis penelitian ini Secara simultan atau


PENGALAMAN adalah penelitian bersama-sama
Vol.5 No.2
KERJA DAN asosiatif atau pengalaman kerja dan
September 2017,
PENEMPATAN penelitian penempatan kerja
Hal.2761-2770
KERJA hubungan, yang memiliki pengaruh yang
TERHADAP dimaksudkan untuk
signifikan terhadap
KINERJA
menghubungkan kinerja karyawan pada
KARYAWAN variabel bebas PT. Air Manado.
PADA PT. AIR (Pengalaman Kerja
MANADO dan Penempatan
Kerja) dengan
variabel terikat
(Kinerja

Karyawan).

2.2 Kerangka Pemikirian

14
Tekno
logi Informasi

Kinerja

Pengal
aman Kerja

2.3 Hipotesis dan Asumsi

Berdasarkan pada penelitian terdahulu dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan
sebelunya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Teknologi informasi memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai

H2 : Pengalaman kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai

2.4 Definisi Operasional

2.4.1 Teknologi Informasi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan

15
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

2.4.2 Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang


dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat pengetahuan serta
keterampilan yang dimilikinya.

Dengan pengalaman yang cukup panjang dan cukup banyak maka diharapkan mereka
akan mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada yang tanpa pengalaman. Orang yang
berpengalaman dalam bekerja memiliki kemampuan kerja yang lebih baik dari orang yang baru
saja memasuki dunia kerja, karena orang tersebut telah belajar dari kegiatan-kegiatan dan
permasalahan yang timbul dalam kerjanya. Dengan adanya pengalaman kerja maka telah terjadi
proses penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta sikap pada diri seseorang, sehingga
dapat menunjang dalam mengembangkan diri dengan perubahan yang ada. Pengalaman seorang
karyawan memiliki nilai yang sangat berharga bagi kepentingan karirnya di masa yang akan
datang.

2.4.3 Kinerja

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur.

16
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian tentang pengaruh teknologi informasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja
ini dilaksanakan di Koperasi Maha Dana Jl. Pantai Pererenan Nomor 87, Br. Delodpadonan,
Desa Pererenan, Kec. Mengwi – Kab. Badung, Kode Pos : 80351, Telp. 0361-869 7524.

3.2 Populasi dan Sampel

Sugiyono (2014:119) menyatakan bahwa populasi adalah:“wilayah generalisasi yang


terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Maha Dana. Mengwi, Badung,
Bali.

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling.

Menurut Sugiyono (2014:120) nonprobability sampling adalah teknik pengambilan


sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive


sampling.

Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena tidak
semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis tentukan, oleh karena itu
penulis memilih teknik purposive sampling.

Adapun kriteria-kriteria yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu:


17
1. Karyawan yang memiliki kecakapan dalam menjalankan teknologi yang tersedia di
kantor.

2. Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang baik berdasarkan masa kerja.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Dalam penyusunan proposal ini, peneliti akan mencari data dari dua sumber yaitu :

1. Data Primer

Data ini langsung diperoleh dari penelitian lapangan melalui pengamatan langsung pada objek
yang akan diteliti melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner dan
observasi.

2. Data Sekunder

Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dengan cara mempelajari literatur-
literatur serta sumber lain yang berhubungan dan relevan dengan masalah dan topik yang
sedang diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Burhan Bungin (ed) (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah “dengan
cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian
mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable”.

Suharsimi Arikunto (2002:136), berpendapat bahwa “metode penelitian adalah berbagai


cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan
pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti antara lain :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

18
Untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang ada, maka diperlukan
penelitian lapangan untuk memperoleh data primer secara langsung dari
perusahaan/instansi. Adapun langkah-langkah dalam pengelompokan data primer
dengan cara sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara
langsung dengan para pegawai yang berwenang dilingkungan perusahaan untuk
mengumpulkan data mengenai objek yang diteliti.

b. Pengamatan Langsung (Observation)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung


pada objek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan.

c. Kuesioner (angket)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau
pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

d. Dokumentasi

Merupakan teknik penelitian dimana peneliti mengumpulkan data-data yang


diperlukan sehubungan dengan penelitian berupa surat keputusan dan formulir
yang digunakan organisasi.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam melaksanakan studi kepustakaan, dimaksudkan untuk memperoleh data


sekunder dalam menunjang data primer yang telah didapat dari penelitian lapangan.
Dalam melakukan studi kepustakaan ini, penulis mengumpulkan data dengan
membaca literatur dan buku-buku yang berhubugan dengan masalah yang dibahas.

19
3.5 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode analisis regresi
linear berganda. Metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variable
terikat (kinerja) berdasarkan variable bebas (teknologi informasi dan pengalaman kerja). Data
yang diperoleh kemudian di analisis dengan analisis regresi berganda, dengan menggunakan
program SPSS, kemudian dijelaskan secara deskriptif. Berdasarkan spesifikasi model regresi
maka model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Dimana:

Y = Kinerja

X1 = Teknologi Informasi

X2 = Pengalaman Kerja

= Koefisien Regresi

= error term

a. Uji Asumsi Klasik

i. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau
tidak. Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal.

Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan dilakukan
Kolmogorov Sminov test yang terdapat pada program SPSS. Distribusi data dapat dikatakan
normal apabila signifikansi > 0,05.

ii. Uji Multikolinieritas

20
Multikolinieritas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish yang mana menyatakan bahwa
multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Apabila terjadi
multikolinier apalagi kolinier sempurna (koefisien korelasi antarvariabel bebas = 1), maka
koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar errornya tidak
terhingga.45 Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai Tolerance.
Jika nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
hal ini menunjukkan tidak terjadi problem multikolinieritas.

iii. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi atau hubungan antara
kesalahan pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode lainnya. Autokorelasi merupakan
korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara mendeteksi masalah autokorelasi
adalah dengan melihat nilai Durbin-Watsson. Secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa
diambil patokan sebagai berikut:

Deteksi Autokorelasi positif, jika:

- Jika d < dL maka terdapat autokorelasi positif

- Jika d > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif

- Jika dL < d < dU maka tidak dapat diambil keputusan Deteksi

Autokorelasi negatif, jika:

- Jika (4-d) < dL maka terdapat autokorelasi positif

- Jika (4-d) > dU maka tidak terdapat autokorelasi positif

- Jika dL < (4-d) < dU maka tidak dapat diambil keputusan

Berdasarkan penjelasan diatas maka dikatakan tidak ada autokorelasi bila nilai dL < DW > dU
atau dL < (4-DW) > dU.

21
b. Uji Hipotesis

i. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi atau
pengaruh variabel bebas terhadap variasi naik turunnya variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi berada antara 0 sampai

1. Dengan kata lain, koefisien determinasi merupakan kemampuan variabel X dalam


menjelaskan variabel Y.

ii. Uji F Statistik (Uji Signifikansi Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel terikat.47 Uji F
statistik dalam regresi berganda dapat digunakan untuk menguji signifikansi koefisien
determinasi R2. Dengan demikian nilai F statistik dapat digunakan untuk mengevaluasi hipotesis
bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai rata-
ratanya dengan derajat kepercayaan k-1 dan n-k tertentu.

Langkah uji F dapat ditentukan sebagai berikut:

1) Membuat H0 dan Ha sebagai berikut:

• H0 : B1 = B2 =0

• Ha : B1 ≠ B2 ≠ 0

2) Mencari nilai Fhitung dan nilai kritis F statistik dari tabel F. Nilai kritis F berdasarkan
besarnya α dan df.

3) Keputusan menolak H0 atau menerima adalah sebagai berikut:

• Jika F hitung > F tabel atau F statistik < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

22
• Jika F hitung < F tabel atau F statistik > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat

iii. Uji t Statistik (Uji Signifikansi Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat. Pengujian secara parsial ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.48

Adapun prosedur uji t adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

• H0 : B1 = 0 Ha : B1 ≠ 0

• H0 : B2 = 0 Ha : B2 ≠ 0

2) Menghitung nilai thitung dan mencari nilai ttabel dari tabel distribusi t pada α dan degree
of freedom tertentu.

3) Membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Keputusan menerima dan menolak H0


adalah sebagai berikut:

a) Jika t hitung > t tabel atau t statistik < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Jika t hitung < t tabel atau t statistik > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

23

Anda mungkin juga menyukai