PENDAHULUAN
Dalam melakukan aktivitasnya setiap perusahaan selalu berorientasi pada pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut, sekaligus tercapai efisiensi dan produktivitas
yang tinggi. Semakin pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi serta datangnya era pasar
bebas sekarang ini, dunia bisnis semakin dipenuhi dengan persaingan yang cukup ketat.
bagaimana sebuah organisasi dapat tumbuh dan berkembang tanpa adanya komputer
penerapan sistem informasi manajemen menjadi kebutuhan dasar bagi organisasi dan dapat
menjadi keunggulan kompetitif, sehingga mendapat prioritas yang tinggi. Semua perkembangan
ini dapat terealisasi dengan baik jika didukung dengan sumber daya manusia yang tepat.
Semakin lama semakin banyak tenaga terlatih yang dapat menggunakan perangkat teknologi
informasi secara efektif.
Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis
sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi
Perusahaan dilakukan secara bertahap sebelum sebuah sistem holistik atau menyeluruh selesai
dibangun, hal tersebut disesuaikan dengan kekuatan sumber daya yang dimiliki.
Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan
Komunikasi menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja.
Kinerja karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya instansi untuk
mencapai tujuan sedangkan pengertian kinerja karyawan adalah hasil kerja yang telah diperoleh
karyawan berdasarkan standart kerja dalam periode tertentu. Konsep kinerjanya adalah kuantitas,
kualitas dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan oleh karyawan. Bila para karyawan
dapat menggunakan teknologi informasi yang ada, maka hal ini akan dapat meningkatkan kinerja
1
karyawan. Hubungan antara teknologi informasi dengan kinerja dikemukakan oleh Tjhai
(2003:8) agar suatu teknologi informasi dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja
individual, maka teknologi informasi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus
mempunyai kecocokan dengan tugas yang didukung.
Di samping perlunya penerapan teknologi yang sesuai, pengalaman kerja juga merupakan
faktor penting yang mempengaruhi dalam tercapainya produktivitas dan efisiensi kinerja.
Pengalaman kerjamerupakan pengalaman seorang tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan
tertentu, pengalaman pekerjaan ini dinyatakan dalam pekerjaan yang harus dilakukan dan
lamanya melakukan pekerjaan tersebut.
Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap perusahaan.
Mereka ini menjadi perencanaan, pelaksana dan pengendali yang salalu berperan aktif dan
mewujudkan tujuan perusahaan. Karyawan ini menjadi pelaksana yang menunjang tercapainya
tujuan, mempunyai tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat
mempengaruhi pikiran dan sikap-sikap terhadap pekerjaanya.
Dalam perkembangannya demi mencapai tujuan perusahaan secara lebih efisien dan
produktivitas yang lebih tinggi, pengalaman dari tenaga kerja sangat dibutuhakan dan harus
dibarengi dengan pemanfaatan teknologi sebagai penunjang kinerja dari karyawan itu sendiri.
Disisi lain penerapan teknologi baru akan menyebabkan perubahan pada kebiasaan kerja
karyawan. Namun hal ini harus direalisasi demi tecapainya tujuan perusahaan di tengah ketatnya
persaingan di era pasar bebas ini.
2
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja.
1.3.2 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja.
1.3.3 Untuk mengetahui dan menganalisis dari kedua variable tersebut yang paling
berpengaruh terhadap kinerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian-Pengertian
3
2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan
untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan,
dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Secara implisit dan eksplisit Teknologi Informasi (TI) tidak sekedar berupa teknologi
komputer, tetapi mencakup juga teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi
Informasi adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi.
Penjelasan atas dua teknologi yang mendasari teknologi informasi adalah sebagai berikut.
1. Teknologi Komputer
2. Teknologi Komunikasi
Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut teknologi komunikasi adalah teknologi
yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori ini adalah telepon,
radio, dan televisi.
4
2.1.2 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli
.Haag & Keen (1996) “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu pekerjaan
dengan informasi serta melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi”.
Lucas (2000) “Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis”.
Kadir dan Triwahyuni (2003:2) “Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu
Anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas yang berhubungan dengan pemprosesan
informasi”.
Fauzi (2008:5) “Teknologi informasi adalah teknologi yang memanfaatkan komputer sebagai
perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat”.
Selain itu teknologi informasi sebagai pemecah masalah juga dapat diterapkan pada
setiap perusahaan. Setiap perusahaan maupun instansi pemerintahan tidak akan pernah lepas dari
suatu masalah. Terutama masalah yang berhubungan dengan pengelolaan manajemen.Jika
ditinjau dari kehidupan sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal
maupun pihak eksternal.Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari
pihak eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan, sedangkan
masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya. Sehingga hal inilah yang
dapat membuat suatu perusahaan akan mengalami kebangkutran.
5
Oleh sebab itu peran teknologi pada suatu perusahaan atau instansi sangat berperan
penting untuk mengatur perusahaan. Teknologi informasi menyangkut tentang teknologi
computer, dimana computer sebagai perangkat utama untuk mengolah informasi yang
bermanfaat. Perlu adanya akses internet pada computer agar mendapat informasi yang
berkualitas dalam memecahkan masalah, karena pada jaringan internet banyak informasi yang
sangat kita perlukan.
Kreativitas sangat diperlukan dalam Teknologi Informasi dengan beberapa alasan antara
lain: pertama, kreativitas memberikan peluang bagi individu untuk mengaktualisasikan dirinya,
kedua kreativitas memungkinkan orang dapat menemukan berbagai alternatif dalam pemecahan
masalah, ketiga, kreativitas dapat memberikan kepuasan hidup, dan keempat, kreativitas
memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dari segi kognitifnya, kreativitas
merupakan kemampuan berfikir yang memiliki kelancaran, keluwesan, keaslian, dan perincian.
Sedangkan dari segi afektifnya kreativitas ditandai dengan motivasi yang kuat, rasa ingin
tahu, tertarik dengan tugas majemuk, berani menghadapi resiko, tidak mudah putus asa,
menghargai keindahan, memiliki rasa humor, selalu ingin mencari pengalaman baru, menghargai
diri sendiri dan orang lain, dsb. Karya-karya kreatif ditandai dengan orisinalitas, memiliki nilai,
dapat ditransformasikan, dan dapat dipertanggung jawabkan. Contohnya, pembelajaran dengan
dukungan Teknologi informasi dan telekomunikasi memungkinkan seseorang dapat
menghasilkan karya-karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang tinggi, dan dapat
dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang lebih bermakna.
6
sangat membuka peluang untuk membentuk kreativitas dan kemandirian seseorang. Beragamnya
sumber belajar yang dapat diakses membutuhkan kearifan agar selektif dalam memilah dan
memilih sumber tersebut. Terbentuknya kreativitas dan kemandirian belajar dalam diri seseorang
menjadikan mereka mampu untuk bertahan dan bersaing di era global.nepi dieu
Tujuan teknologi informasi yang efektif dan efisien merupakan hal yang menjadi tujuan
utama dalam teknologi informasi. Teknologi informasi semacam komputer merupakan sumber
dari informasi yang selalu diakses oleh manusia serta semacam perusahaan atau instansi
pemerintahan. Teknologi informasi dapat dibilang efektif dan efisien sebab teknologi informasi
dapat diakses dengan mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Peranan teknologi
informasi seperti itu akan berdampak baik untuk kehidupan manusia, seseorang akan mudah
mendapatkan semua informasi yang lengkap di seluruh dunia tanpa harus membayar secara
mahal.
Tidak hanya manusia yang membutuhkan suatu informasi, perusahaan dan instansi-
instansi di dalam pemerintahan pun juga sangat perlu suatu informasi. Perusahaan maupun
instansi pemerintah tentunya ingin segera mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungan
perusahaan atau instansi mereka dengan cepat dan akurat, untuk itu perlu kelengkapan teknologi
informasi semacam komputer dan koneksi internet agar semua informasi dapat dimiliki.
pengalaman kerja didefinisikan sebagai sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh para
karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan pengalaman
yang cukup panjang dan cukup banyak maka diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan
yang lebih besar daripada yang tanpa pengalaman. Orang yang berpengalaman dalam bekerja
memiliki kemampuan kerja yang lebih baik dari orang yang baru saja memasuki dunia kerja,
7
karena orang tersebut telah belajar dari kegiatan-kegiatan dan permasalahan yang timbul dalam
kerjanya. Dengan adanya pengalaman kerja maka telah terjadi proses penambahan ilmu
pengetahuan dan keterampilan serta sikap pada diri seseorang, sehingga dapat menunjang dalam
mengembangkan diri dengan perubahan yang ada. Pengalaman seorang karyawan memiliki nilai
yang sangat berharga bagi kepentingan karirnya di masa yang akan datang.
Trijoko (1980 : 82), “Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah
diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan
selama beberapa waktu tertentu. Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap
dan terampil serta mampu melaksanakan tugas pekerjaannya. Latihan berulang-ulang akan
memperkuat dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan seseorang”.
Manulang (1984 : 15) “Pengalaman kerja adalah proses pembentukan pengetahuan atau
keterampilan tentang metode suatu pekerjaan karena keterlibatan karyawan tersebut dalam
pelaksanaan tugas pekerjaan”.
Ranupandojo (1984 : 71) “Pengalaman kerja adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja
yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas – tugas suatu pekerjaan dan telah
melaksanakan dengan baik”.
Trijoko (1980 : 82) “Pengalaman kerja adalah pengetahuan atau keterampilan yang telah
diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang telah dilakukan
selama beberapa waktu tertentu”.
8
Karyawan dapat dikatakan memiliki pengalaman kerja jika sudah melakukan pekerjaan
secara berulang-ulang. Adapun hal-hal yang menentukan berpengalaman atau tidaknya seorang
karyawan adalah sebagai berikut:
Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami
tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.
Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau informasi lain yang
dibutuhkan oleh karyawan. Pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan
menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada
kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan.
Tingkat penguasaan seseorang dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik peralatan dan teknik
pekerjaan.
d. Jenis pekerjaan
Semakin banyak jenis tugas yang dilaksanakan seseorang maka umumnya orang tersebut akan
memperoleh hasil pelaksanaan tugas yang lebih baik.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur.
9
Mangkunegara (2004: 67) “Kinerja karyawan merupakan hasil kerja baik secara kualitas
maupun kuantitas secara keseluruhan yang diselesaikan oleh karyawan sesuai dengan tugas yang
diberikan.”
Prawirosentono (2008:2) “Kinerja ialah buah kerja yang diselesaikan oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dalam upaya
untuk mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar ketentuan hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika”.
Sedarmayanti (2011:260) “Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil
kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan,
dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur
(dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan).”
Wibowo (2010 : 7) “Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut.”
Gilbert (1977) 009:124) “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh seseorang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.”
Prestasi. Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan.
1. Kedisiplinan.
2. Kreatifitas.
10
3. Bekerja sama.
Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerja samadengan karyawan lain secara
vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
4. Kecakapan.
Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam elemen yang terlibat dalam
menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.
5. Tanggung jawab.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
11
1 PENGARUH Jurnal Penelitian ini Berdasarkan pada hasil
PENGGUNAAN Administrasi menggunakan uji t-test didapatkan
TEKNOLOGI Bisnis (JAB)| pendekatan
bahwa kedua variabel
INFORMASI Vol. 39 No.2
kuantitatif dengan yaitu kemudahan
Oktober 2016
TERHADAP metode penelitian
penggunaan TI (X1) dan
KINERJA penjelasan
Kemanfaatan
KARYAWAN
(explanatory
Pengguanaan TI (X2)
(Studi Pada research).
mempunyai pengaruh
Karyawan PT.
TELKOM Pusat signifikan terhadap
Surabaya) 3,726%
dan 4,92%
2 ANALISIS JURNAL Metode yang Terdapat hubungan positif
PEMANFAATAN WIDYA digunakan dalam antara pemanfaatan
TEKNOLOGI MANAJEMEN pengumpulan data teknologi informasi
INFORMASI & yaitu
dan kinerja.
AKUNTANSI,
DAN KINERJA metode survai
Vol. 6 No. 1,
INDIVIDUAL dengan
April 2006: 1 -
menggunakan
(STUDI PADA 16
kuesioner. Jumlah
RUMAH SAKIT DI
kuesioner yang
YOGYAKARTA)
kembali
13
deksriptif
eksplanatori.
5 PENGARUH e-Journal Bisma Desain penelitian Ada pengaruh
PENGALAMAN Universitas yang digunakan
positif dari pengalaman
KERJA DAN Pendidikan
dalam penelitian ini kerja terhadap
PENEMPATAN Ganesha
adalah kuantitatif
kinerja karyawan pada
KARYAWAN Jurusan
kausal Subjek Bali Taman Lovina
TERHADAP Manajemen
KINERJA (Volume 4 Resort & SPA,
Karyawan).
14
Tekno
logi Informasi
Kinerja
Pengal
aman Kerja
Berdasarkan pada penelitian terdahulu dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan
sebelunya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai
cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
15
tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dengan pengalaman yang cukup panjang dan cukup banyak maka diharapkan mereka
akan mempunyai kemampuan yang lebih besar daripada yang tanpa pengalaman. Orang yang
berpengalaman dalam bekerja memiliki kemampuan kerja yang lebih baik dari orang yang baru
saja memasuki dunia kerja, karena orang tersebut telah belajar dari kegiatan-kegiatan dan
permasalahan yang timbul dalam kerjanya. Dengan adanya pengalaman kerja maka telah terjadi
proses penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta sikap pada diri seseorang, sehingga
dapat menunjang dalam mengembangkan diri dengan perubahan yang ada. Pengalaman seorang
karyawan memiliki nilai yang sangat berharga bagi kepentingan karirnya di masa yang akan
datang.
2.4.3 Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan
dapat diukur.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian tentang pengaruh teknologi informasi dan pengalaman kerja terhadap kinerja
ini dilaksanakan di Koperasi Maha Dana Jl. Pantai Pererenan Nomor 87, Br. Delodpadonan,
Desa Pererenan, Kec. Mengwi – Kab. Badung, Kode Pos : 80351, Telp. 0361-869 7524.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Maha Dana. Mengwi, Badung,
Bali.
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability
sampling.
Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive sampling adalah karena tidak
semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan yang penulis tentukan, oleh karena itu
penulis memilih teknik purposive sampling.
2. Karyawan yang memiliki pengalaman kerja yang baik berdasarkan masa kerja.
Dalam penyusunan proposal ini, peneliti akan mencari data dari dua sumber yaitu :
1. Data Primer
Data ini langsung diperoleh dari penelitian lapangan melalui pengamatan langsung pada objek
yang akan diteliti melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara, kuesioner dan
observasi.
2. Data Sekunder
Data ini diperoleh oleh peneliti dari studi kepustakaan dengan cara mempelajari literatur-
literatur serta sumber lain yang berhubungan dan relevan dengan masalah dan topik yang
sedang diteliti.
Burhan Bungin (ed) (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah “dengan
cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian
mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable”.
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka dilakukan
pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti antara lain :
18
Untuk melihat kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang ada, maka diperlukan
penelitian lapangan untuk memperoleh data primer secara langsung dari
perusahaan/instansi. Adapun langkah-langkah dalam pengelompokan data primer
dengan cara sebagai berikut :
a. Wawancara (Interview)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara
langsung dengan para pegawai yang berwenang dilingkungan perusahaan untuk
mengumpulkan data mengenai objek yang diteliti.
c. Kuesioner (angket)
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan daftar pertanyaan atau
pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
d. Dokumentasi
19
3.5 Teknik Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode analisis regresi
linear berganda. Metode tersebut digunakan untuk meramalkan pengaruh dari suatu variable
terikat (kinerja) berdasarkan variable bebas (teknologi informasi dan pengalaman kerja). Data
yang diperoleh kemudian di analisis dengan analisis regresi berganda, dengan menggunakan
program SPSS, kemudian dijelaskan secara deskriptif. Berdasarkan spesifikasi model regresi
maka model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Dimana:
Y = Kinerja
X1 = Teknologi Informasi
X2 = Pengalaman Kerja
= Koefisien Regresi
= error term
i. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah suatu data terdistribusi secara normal atau
tidak. Tujuan uji normalitas adalah mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal.
Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak adalah dengan dilakukan
Kolmogorov Sminov test yang terdapat pada program SPSS. Distribusi data dapat dikatakan
normal apabila signifikansi > 0,05.
20
Multikolinieritas dikemukakan pertama kali oleh Ragner Frish yang mana menyatakan bahwa
multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan linier yang sempurna. Apabila terjadi
multikolinier apalagi kolinier sempurna (koefisien korelasi antarvariabel bebas = 1), maka
koefisien regresi dari variabel bebas tidak dapat ditentukan dan standar errornya tidak
terhingga.45 Pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF dan nilai Tolerance.
Jika nilai VIF tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
hal ini menunjukkan tidak terjadi problem multikolinieritas.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi atau hubungan antara
kesalahan pada periode tertentu dengan kesalahan pada periode lainnya. Autokorelasi merupakan
korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara mendeteksi masalah autokorelasi
adalah dengan melihat nilai Durbin-Watsson. Secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa
diambil patokan sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan diatas maka dikatakan tidak ada autokorelasi bila nilai dL < DW > dU
atau dL < (4-DW) > dU.
21
b. Uji Hipotesis
Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi atau
pengaruh variabel bebas terhadap variasi naik turunnya variabel terikat. Nilai koefisien
determinasi berada antara 0 sampai
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (serempak) terhadap variabel terikat.47 Uji F
statistik dalam regresi berganda dapat digunakan untuk menguji signifikansi koefisien
determinasi R2. Dengan demikian nilai F statistik dapat digunakan untuk mengevaluasi hipotesis
bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai rata-
ratanya dengan derajat kepercayaan k-1 dan n-k tertentu.
• H0 : B1 = B2 =0
• Ha : B1 ≠ B2 ≠ 0
2) Mencari nilai Fhitung dan nilai kritis F statistik dari tabel F. Nilai kritis F berdasarkan
besarnya α dan df.
• Jika F hitung > F tabel atau F statistik < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
22
• Jika F hitung < F tabel atau F statistik > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel
terikat
Uji t digunakan untuk menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat. Pengujian secara parsial ini bertujuan untuk melihat seberapa jauh pengaruh satu
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.48
1) Menentukan hipotesis
• H0 : B1 = 0 Ha : B1 ≠ 0
• H0 : B2 = 0 Ha : B2 ≠ 0
2) Menghitung nilai thitung dan mencari nilai ttabel dari tabel distribusi t pada α dan degree
of freedom tertentu.
a) Jika t hitung > t tabel atau t statistik < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b) Jika t hitung < t tabel atau t statistik > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
23