Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TATA LETAK DAN PENANGANAN BAHAN

NAMA KELOMPOK :ATIKA DWI CAHYANI 1714231005

ERIYANA HERNAETI 1714231020

LUHUNG AHADIYAT 17142310

SHANIA PUTRI SALSABILA 1714231017

WENTI MATANARI 17142310

GLOSARIUM
ATO (Assembly To Order) :Salah satu tipe industri yang membuat produk dengan
cara merakit produk terlebih dahulu karena berguna untuk
memenuhi pesanan dari permintaan pasar khususnya
konsumen.

Batch : Merupakan perkembangan dari bentuk Job Shop dalam hal


standarisasi produk. Sistem Batch memiliki kemampuan
memproduksi produk dengan variasi item relatif tinggi, lead time
pendek, dan satu lintasan dapat digunakan untuk beberapa jenis
item produk

BOM ( Bill of Material ) : Rekening material mengenai data struktur produk, berisi detail
komponen- komponen sub assembling ( code, jenis, jumlah dan
spesifikasinya ).

Bottle Neck : Stasiun kerja atau mesin bagian dari lintasan produksi yang
memiliki capasitas produksi terkecil , sehingga menyebabkan waktu
proses yang paling panjang dibanding stasiun kerja lainnya. Istilah
lain yaitu titik kritis.

BQ (Bill of Quantity) :Dokumen yang berisi material, part, dan pekerjaan

Capasitas Produksi : Total Output produk yang dihasilkan dalam periode waktu
tertentu.

Carry Over : Order dalam jumlah tertentu yang schedule produksinya


terdorong mundur karena Delay.

Change Over : Penggantian Item produk yang sedang diproduksi dengan item
lainnya, bisa diikuti set up mesin ataupun tidak.

Completion Time : Rentang waktu antara saat pekerjaan dimulai sampai dengan
pekerjaan selesai.

Continous Process : Proses produksi secara terus menerus untuk jenis produk yang
sama dan tidak memerlukan waktu set up yang lama. Contoh,
industri pengolahan air minum dalam kemasan
CRP ( Capacity Requirement Planning) : yaitu proses penentuan berapa jumlah mesin dan tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk memenuhi target produksi
pada tingkat yang lebih detail, berdasarkan perencanaan di
MPS

Cycle Time : Waktu yang diperlukan oleh mesin untuk memproduksi satu unit
produk.

Delay : kondisi Keterlambatan penyelesaian order dari batas waktu yang


ditetapkan

Delivery : Kemampuan perusahaan dalam memenuhi pesanan berdasarkan


waktu pengiriman yang di sepakati dengan customer

Delivery ratio : Ratio/perbandingan antara order yang On shedule dengan Total


order yang masuk dalam periode waktu tertentu.

Dispatching : Prioritas kerja tentang job-job mana yang diseleksi dan


diprioritaskan untuk diproses

DMP (Daftar Permintaan Material) : banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan
tertentu dan dalam periode tertentu.

Due Date : Batas waktu maksimal yang dapat diterima untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.

ETA ( Estimate Time to Arrival ) : Perkiraan waktu kedatangan

ETD ( Estimate Time to Departure) : Perkiraan waktu berangkat

ETO( Engineering To Order) : yaitu bila pemesan meminta produsen untuk membuat produk
yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa)

FAS ( Final Assembly Schedule ) : dibuat sebagai pernyataan tentang produk-produk akhir yang
akan dirakit dari item-item MPS.

FCFS (First Come First Serve ) :prioritas diberikan kepada pesanan yang tiba lebih dulu di sumber.

FIFO ( First In First Out ) : Metode distribusi material dimana material yang lebih awal
masuk maka akan lebih awal keluar.

Fill rate : Ratio antara On Hand Order dengan Capasitas yang tersedia
dalam periode waktu tertentu (perbulan)

Finish Date : Tanggal selesainya proses produksi untuk order item tertentu

Flow Shop : Proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut


melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, dan
ditempatkan disepanjang lintasan produksi.

General Purpose Machine : Mesin yang bisa memproduksi beberap jenis spesifiaksi Produk

HPP ( Hasil Produksi Perorang ) : Biasanya juga disebut dengan HPO ( Hasil Produksi Orang ), yaitu
hasil pembagian antara total produksi dibagi Jumlah orang dalam
periode tertentu (mingguan hingga bulanan). Jumlah orang
didapat dari pembagian antara total Jam

Idle Time : Waktu tunggu proses/operasi berikutnya

Intermittent Process : Proses yang terputus, karena memproduksi produk-produk yang


memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, sehingga memerlukan
waktu set up yang relatif lama.

Job Shop : Proses konversi dimana unit-unit mengerjakan spesifikasi item


yang berbeda mengikuti urutan yang berbeda pula melalui stasiun
kerja yang dikelompokan berdasar fungsinya.

Just in Time ( JIT ) : adalah suatu sistem produksi yang dirancang untuk
mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu
penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis
pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga
perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun
jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu.

Kanban : Berarti sinyal, yang merupakan sebuah konsep berhubungan


dengan Lean manufaktur dan Just In Time (JIT).

Kartu Kanban : Merupakan komponen kunci dari implementasi kanban yang


digunakan sebagai sinyal kebutuhan akan material di dalam sebuah
fasilitas produksi, atau memindahkan material dari penyuplai ke
fasilitas .

Lateness : Penyimpangan antara waktu penyelesaian dengan batas waktu

Lead Time : Waktu yang dibutuhkan untuk proses produksi dari awal hingga
akhir dalam batas capasitas tertentu

LHP(Laporan Harian Produksi) :Laporan yang menunjukan progress harian

LIFO ( Last In First Out ) : Metode distribusi material dimana material yang paling akhir
masuk maka akan lebih awal keluar.

Line Balancing ( LB ) : Keseimbangan kapasitas produksi antar stasiun kerja. Bila stasiun
kerja memiliki capasitas produksi lebih besar, maka akan memiliki
waktu proses yang lebih pendek.

Line Produksi : Stasiun Kerja untuk memproduksi jenis-jenis item produk tertentu.

Loading : Pembebanan yang melibatkan penyesuaian kebutuhan capasitas


untuk order-order yang diterima/diperkirakan dengan capasitas
yang tersedia

Loss Production : Selisih antara pemakaian material aktual dengan yang


direncanakan.

MPS ( Master Planning Schedule ) : yaitu Jadwak Induk Produksi yang menunjukkan kebutuhan
produksi mingguan selama periode waktu antara 6 sampai 12
bulan.
MRP ( Material Requirement Planning ) : Digunakan untuk perencanaan dan pengendalian item
barang (komponen) yang tegantung pada item-item ditingkat /
level yang lebih tinggi.

MTO ( Make To Order) : Yaitu system produksi yang dilakukan bila produsen membuat
(memproduksi) suatu produk/item “jika & hanya jika” telah
menerima pesanan dari komsumen untuk produk/item tersebut.

MTS ( Make To Stock) : system produksi yang dilakukan bila produsen membuat
(memproduksi) produk/item sebagai suatu persediaan sebelum
pesanan dari komsumen diterima atau membuat suatu produk
akhir untuk disimpan, dan kebutuhan untuk konsumen akan
diambil dari persediaan di gudang

On Hand Inventory : Tingkat persediaan yang sudah dimiliki.

On Hand order : Order yang harus dikerjakan dalam periode tertentu

Over Capacity : Kondisi dimana order yang harus diselesaikan jumlahnya lebih
besar dibanding capasitas yang tersedia.

Pengendalian produksi : Tindakan yang menjamin bahwa semua kegiatan yang


dilaksanakan dalam perencanaan telah dilakukan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan

Peramalan : proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang


yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu
dan lokasi yang dibutuhkan dalam memenuhi permintaan barang
ataupun jasa.

Peramalan Jangka Panjang : Peramalan dengan periode 2 – 10 Tahun


Peramalan Jangka Menengah : Peramalan dengan periode 1 – 24 bulan
Peramalan Jangka Pendek : Peramalan dengan periode 1 – 5 minggu

Perencanaan Produksi : Tindakan antisipasi dimasa mendatang sesuai dengan periode


waktu yang direncanakan. Aspek yang harus diperhatikan dalam
perencanaan produksi yaitu ; Berjangka waktu, berjenjang, terpadu,
berkelanjutan, terukur, realistis, akurat, dan menantang.

Pull forward : Order dalam jumlah tertentu yang schedule produksinya ditarik
maju ke periode lebih awal

PICA (Problem Identification Corrective Action): Pengendalian kinerja agar sesuai target.

PPIC (Production Planning Inventory Control): Kegiatan merencanakan produksi da mengontrol


kebutuhan bahan baku agar proses produksi dapat berjalan dengan
baik.

Process layout : Lay out mesin produksi dimana pengelompokan mesin-mesin


bedasarkan fungsinya. Contoh, Industri spare part mobil

Product Layout : Lay out mesin produksi berdasarkan produk, masing-masing unit
output membutuhkan urutan operasi yang sama dari awal hingga
akhir. Contoh, Line perakitan mobil
Proses Produksi : Metode dan Teknik yang digunakan dalam mengolah bahan baku
menjadi produk

Proyek : Proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu
pendefinisian urutan tugas-tugas yang teratur akan kebutuhan
sumber daya dan dibatasi oleh waktu

Pull System ( Tarik ) : Produk akan diproduksi pada stasiun-stasiun kerja hanya pada saat
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan dari stasiun berikutnya.

Push Out : Order dalam jumlah tertentu yang schedule produksinya didorong
mundur ke periode setelahnya sebagai jenis sistem Push.

Repetitif Process : Kombinasi antara proses continue dan terputus, dalam operasinya
menggunakan modul-modul. Modul yaitu komponen-komponen
yang telah dipersiapkan sebelumnya, biasanya dihasilkan dari proses
continue.

RCC ( Rought Cut Capacity ) : Analisis kemampuan dari kapasitas pabrik pada titik-titik kritis dari
proses produksi / bottle neck berdasarkan MPS yang telah dibuat.

Remake : Pembuatan ulang order sesuai jumlah yang diminta, umumnya


terjadi karena kurangnya material/komponen akibat problem
produksi.

Rework : Pengerjaan ulang, biasanya untuk perbaikan minor masalah


quality. Proses ini tidak memerlukan tambahan material, hanya
tambahan alokasi working Hours untuk pengerjaannya.

Safety Stock : Jumlah cadangan pengaman, istilah lainnya yaitu buffer stock

Schedule Receipt : Jadwal Penerimaan material/bahan baku

Sequencing : Penugasan tentang order-order mana yang diprioritaskan untuk


diproses terlebih dahulu (pengurutan ) .

Shortest Processing Time (SPT) : Prioritas diberikan kepada pesanan dengan saat kirim yang lebih
cepat.

Shortest Total Processing Time Remaining (STPT) : Prioritas diberikan kepada pesanan dengan sisa
waktu proses yang lebih kecil.

Siklus Hidup Produk : Siklus hidup produk mengikuti pola yang disebut kurva S. Kurva S
menggambarkan besarnya permintaan terhadap waktu, dimana
siklus hidup suatu produk akan dibagi menjadi fase pengenalan, fase
pertumbuhan, fase kematangan, dan akhirnya fase penurunan.

Special Purpose Machine : Mesin yang bersifat khusus, hanya bisa untuk memproduksi satu
item produk penyelesain.

Start Date : Tanggal dimulainya proses produksi untuk order item tertentu

Stuffing : Proses Loading Finish Good Product ke Container untuk proses


pengiriman ke Customer
Tardiness : Ukuran untuk kelambatan positif, yaitu jika pekerjaan diselesaikan
lebih cepat dari batas waktu yang ditetapkan

Up-dating : Merevisi prioritas-prioritas sebagai respon terhadap kondisi


operasi yang terjadi

Production Board : Papan Informasi yang secara visual menampilkan hasil produksi
aktual perhari/ update dan akumulasinya, disertai dengan target
produksi berdasarkan MPS untuk setiap stasiun kerja. Informasi ini
untuk monitoring selisih antara aktual record dengan planning.
Updating record bisa didistribusikan lewat e-mail atau terintegrasi
dalam sistem IT, tapi menurut saya tampilan secara visual di board
memberikan efek psikologis yang lebih baik.

Work Station ( Stasiun Kerja ) : Grup-grup kerja bagian dari keseluruhan operasi produksi yang
memiliki fungsi yang relatif sama, didalamnya memiliki aktivitas
produksi yang melibatkan material, mesin, alat-alat bantu,
lingkungan fisik kerja, dan operator.

Working Hours : Yaitu Jumlah jam kerja dalam rentang periode produksi tertentu.

WIP ( Work In Process ) : yaitu produk setengah jadi yang terkontrol atau tidak tercontrol,
yang timbul sebagai akibat adanya ketidak seimbangan capasitas.

Di ambil dari berbagai sumber di Internet diantaranya:


http://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai