Anda di halaman 1dari 24

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR

JALAN PADANGAN KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR

( STA 8+200 - 19+000)

KELOMPOK :

AFFAN MASHURI (1631310058)

DANIAR RESYAWATI (1631310001)

DIONISIUS PADRAWANA SP (1631310154)

INTAN RAHMA RIHARDI (1631310124)

NAUFAL SADAD H (1631310138)

POLITEKNIK NEGERI MALANG

TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat
dan karunianya, kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan materi ini.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan kepercayaan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini, serta
teman – teman yang memberikan dukungan baik berupa moral maupun moril dalam
penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan dan kesalahan, karena sesungguhnya inilah keterbatasan ilmu
yang kami miliki dan kami juga hanyalah manusia biasa. Seperti kata pepatah “Tak
ada gading yang tak retak” tak ada manusia yang luput dari kesalahan, begitupula
dengan kami, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu saran
dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan demi kelancaran dalam pembuatan
laporan berikutnya dan juga untuk menambah wawasan kami sebagai penulis dan
semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi
para pembaca serta teman – teman pada umumnya.

Malang, 18 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I DATA PERENCANAAN .......................................................................... 1
1.1 Gambaran Awal Jalan ............................................................................. 1
1.2 Data Teknis Jalan ..................................................................................... 1
BAB II PEMBHASAN .......................................................................................... 5
2.1 Perencanaan Perkerasan Jalan .................................................................. 5
2.2 PenentuanDayaDukung Tanah (DDT) ................................................... 13
2.3 Perencanaan Indeks Tebal Perkerasan (ITP) .......................................... 15
2.4 Rencana Tebal Perkerasan Lentur .......................................................... 19
BAB I

DATA PERENCANAAN

1.1 Gambaran Awal Jalan


Ruas jalan Padangan - Ngawi, Jawa Timur ( STA 8+200 - 19+000)
merupakan jalan Kolektor dengan tipe jalan 2 jalur, 1 lajur, 2 arah. Lebar
rencana badan jalan 6,5 m dengan bahu jalan kiri-kanan masing-masing 1,00
m sesuai dengan persyaratan teknis jalan untuk ruas jalan dalam system
jaringan jalan primer peraturan menteri pekerjaan umum tahun 2008. Ruas
jalan yg direncanakan ini merupakan jalan yang menghubungkan ruas jalan
raya dari Padangan - Ngawi.

1.2 Data Teknis Jalan

1.2.1 Data Umum Perencanaan


a. Klasifikasi jalan = Jalan kolektor
b. Tipe jalan = 2 lajur 1 jalur 2 arah (2/2 UD)
c. Lebar jalan = 6,5 m
d. Panjang jalan = 10,8 km
e. Lapisan permukaan = laston (MS 744)
f. Lapisan pondasi atas = Batu pecah (kelas A) CBR 100%
g. Lapisan pondasi bawah = Sirtu/Pirtun (kelas B) CBR 50%
h. Umur rencana = 20 tahun
i. Pertumbuhan lalu lintas =

Mobil penumpang 5% Truk 2 as besar 5%

Pick up, Truk tandem 2 as 4%


6%
Micro truck Truk 3 as 2%

Bus 4% Truk 4 gandar 3%

Truk 2 as kecil 5% Kontrainer 4%


1.2.2 Data CBR
Harga CBR rencana pada STA. 8+200 – STA, 19+000 adalah :

Tabel 1.1 Nilai CBR yang mewakili

(%) (%) (%) (%)


sama sama sama sama
CBR CBR CBR CBR
no. atau no. atau no. atau no. atau
(%) (%) (%) (%)
lebih lebih lebih lebih
besar besar besar besar
1 100,0 4,29 25 78,0 5,24 49 56,0 5,58 73 33,9 5,82
2 99,1 4,42 26 77,1 5,31 50 55,0 5,58 74 33,0 5,85
3 98,2 4,42 27 76,1 5,33 51 54,1 5,59 75 32,1 5,89
4 97,2 4,46 28 75,2 5,35 52 53,2 5,61 76 31,2 5,9
5 96,3 4,48 29 74,3 5,37 53 52,3 5,61 77 30,3 5,93
6 95,4 4,53 30 73,4 5,37 54 51,4 5,62 78 29,4 5,93
7 94,5 4,53 31 72,5 5,4 55 50,5 5,63 79 28,4 5,96
8 93,6 4,58 32 71,6 5,4 56 49,5 5,63 80 27,5 5,96
9 92,7 4,58 33 70,6 5,42 57 48,6 5,64 81 26,6 5,99
10 91,7 4,62 34 69,7 5,42 58 47,7 5,64 82 25,7 5,99
11 90,8 4,68 35 68,8 5,42 59 46,8 5,65 83 24,8 5,99
12 89,9 4,77 36 67,9 5,42 60 45,9 5,65 84 23,9 6,06
13 89,0 4,79 37 67,0 5,43 61 45,0 5,67 85 22,9 6,06
14 88,1 4,84 38 66,1 5,44 62 44,0 5,67 86 22,0 6,07
15 87,2 4,92 39 65,1 5,44 63 43,1 5,67 87 21,1 6,09
16 86,2 4,92 40 64,2 5,48 64 42,2 5,7 88 20,2 6,14
17 85,3 4,94 41 63,3 5,48 65 41,3 5,7 89 19,3 6,17
18 84,4 4,96 42 62,4 5,48 66 40,4 5,7 90 18,3 6,21
19 83,5 4,96 43 61,5 5,48 67 39,4 5,71 91 17,4 6,26
20 82,6 4,99 44 60,6 5,49 68 38,5 5,71 92 16,5 6,34
21 81,7 5,04 45 59,6 5,5 69 37,6 5,72 93 15,6 6,35
22 80,7 5,18 46 58,7 5,56 70 36,7 5,73 94 14,7 6,36
23 79,8 5,19 47 57,8 5,57 71 35,8 5,73 95 13,8 6,39
24 78,9 5,21 48 56,9 5,58 72 34,9 5,73 96 12,8 6,51
(bersambung tabel diatas)

(%)
sama
CBR
no. atau
(%)
lebih
besar
97 11,9 6,65
98 11,0 6,74
99 10,1 6,74
100 9,2 6,81 % sama atau
101 8,3 6,85 lebih besar

102 7,3 6,86


103 6,4 7,16
104 5,5 7,38
105 4,6 7,38
106 3,7 7,57
107 2,8 7,57
108 1,8 7,63
109 0,9 7,65
CBR (%)

Jadi, CBR yang mewakili 4,78%

1.2.3 Data Curah Hujan


Data curah hujan ruas jalan Padangan – Ngawi adalah 2034 mm/th
sehingga dikategorikan iklim II > 900 mm/th
(Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Ngawi)

1.2.4 Data Lalu Lintas


a. Data LHR Jalan Padangan – Ngawi tahun 2009 (merupakan
rekapitulasi data lalu lintas / LHR tahun 2009) penjabaran data survey
dapat dilihat pada lampiran survey lalu lintas.

Tabel 1.3 Lalu Lintas Harian Rata-Rata 2009

Jenis Kendaraan LHR

Kendaraan pribadi 1042

MPU & Angkot 531

Pick-Up 588

Bus Kecil 143


Bus Besar 139

Truk 2 Sumbu ¾ 276

Truk 2 Sumbu 230

Truk 3 Sumbu 142

Truk Gandeng 48

Kontainer 39

b. Perubahan Lalu Lintas

Tabel 1.4 Pertumbuhan Lalu Lintas Ngawi

Jenis Kendaraan Pertumbuhan Lalu Lintas (i)

Mobil penumpang 5%

Pick up, Micro truck 6%

Bus 4%

Truk 2 as kecil 5%

Truk 2 as besar 5%

Truk tandem 2 as 4%

Truk 3 as 2%

Truk 4 gandar 3%

Kontrainer 4%

(Sumber : Dinas PU Kabupaten Ngawi)


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Perkerasan Jalan


Dalam perhtugan untuk merencanakan tebal perkerasan lentur meliputi :

2.1.1 Perhitungan Lalu Lintas Harian Rata – Rata (LHR)


Lalu lintas harian rata – rata dapat dibagi menjadi dua yaitu lalu litas pada
awal rencana dan pada akhir rencana.
a) Perhitungan LHR awal rencana :
- Kend. Pribadi = LHR x (1+i)n
= 1042 x (1+0,05)1
= 1095 kendaraan

- MPU & Angkot = LHR x (1+i)n


= 531 x (1+0,06)1
= 563 kendaraan

- Pick Up = LHR x (1+i)n


= 588 x (1+0,06)1
= 590 kendaraan

- Bus Kecil = LHR x (1+i)n


= 143 x (1+0,04)1
= 149 kendaraan

- Bus Besar = LHR x (1+i)n


= 139 x (1+0,04)1
= 145 kendaraan

- Truk 2 Sumbu 3/4 = LHR x (1+i)n


= 276 x (1+0,05)1
= 290 kendaraan

- Truk 2 Sumbu = LHR x (1+i)n


= 230 x (1+0,05)1
= 242 kendaraan
- Truk 3 Sumbu = LHR x (1+i)n
= 142 x (1+0,03)1
= 145 kendaraan

- Truk Gandeng = LHR x (1+i)n


= 48 x (1+0,04)1
= 50 kendaraan

- Kotainer = LHR x (1+i)n


= 39 x (1+0,04)1
= 41 kendaraan

b) Perhitungan LHR akhir rencana :


- Kend. Pribadi = LHR x (1+i)n
= 1042 x (1+0,05)20
= 2765 kendaraan

- MPU & Angkot = LHR x (1+i)n


= 531 x (1+0,06)20
= 1703 kendaraan

- Pick Up = LHR x (1+i)n


= 588 x (1+0,06)20
= 1886 kendaraan

- Bus Kecil = LHR x (1+i)n


= 143 x (1+0,04)20
= 314 kendaraan

- Bus Besar = LHR x (1+i)n


= 139 x (1+0,04)20
= 305 kendaraan

- Truk 2 Sumbu 3/4 = LHR x (1+i)n


= 276 x (1+0,05)20
= 733 kendaraan

- Truk 2 Sumbu = LHR x (1+i)n


= 230 x (1+0,05)20
= 611 kendaraan
- Truk 3 Sumbu = LHR x (1+i)n
= 142 x (1+0,03)20
= 257 kendaraan

- Truk Gandeng = LHR x (1+i)n


= 48 x (1+0,04)20
= 106 kendaraan

- Kotainer = LHR x (1+i)n


= 39 x (1+0,04)20
= 86 kendaraan

Tabel 2.1 Perhitungan Lalu Lintas Harian Umur Rencana

LHR
Jenis Kendaraan i UR
2009 2010 2030

Kend. Pribadi 6% 20 1042 1095 2765

MPU & Angkot 5% 20 531 563 1703

Pick Up 5% 20 588 590 1886

Bus Kecil 5% 20 143 149 314

Bus Besar 5% 20 139 145 305

Truk 2 Sumbu 3/4 5% 20 276 290 733

Truk 2 Sumbu 3% 20 230 242 611

Truk 3 Sumbu 3% 20 142 145 257

Truk Gandeng 3% 20 48 50 106

Kotainer 3% 20 39 41 86

Jumah Kendaraan/hari/2 arah 3178 3310 8766

Sumber : harga i (Dinas PU Kabupaten Ngawi)


Data LHR tahun 2010 (awal umur rencana/tahun proyek selesai/jalan mulai
dibuka) merupakan data LHR tahun 2009 yang dikalikan perkembangan lalu lintas
(i) dan dipangkatkan umur rencana.
2.1.2 Menentukan Angka Ekivalen Tipe Kendaraan (E)
- Kend. Pribadi 2 ton : sumbu depan 50% ; sumbu belakang 50%
= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal
𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,50 𝑥 2 4 0,50 𝑥 2 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,000451

- MPU & Angkot 2 ton : sumbu depan 50% ; sumbu belakang 50%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,50 𝑥 2 4 0,50 𝑥 2 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,000451

- Pick Up 2 ton : sumbu depan 50% ; sumbu belakang 50%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,50 𝑥 2 4 0,50 𝑥 2 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,000451

- Bus Kecil 6 ton : sumbu depan 34% ; sumbu belakang 66%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,34 𝑥 6 4 0,66 𝑥 6 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,059371
- Bus Besar 9 ton : sumbu depan 34% ; sumbu belakang 66%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,34 𝑥 9 4 0,66 𝑥 9 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,300568

- Truk 2 Sumbu 8,3 ton : sumbu depan 34% ; sumbu belakang 66%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,34 𝑥 8,3 4 0,66 𝑥 8,3 4


=( ) + ( )
8,16 8,16

= 0,217413

- Truk 2 Sumbu 3/4 18,2 ton : sumbu depan 34% ; sumbu belakang 66%

= E sumbu tunggal + E sumbu tunggal


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

0,34 𝑥 18,2 4 0,66 𝑥 18,2 4


=( ) + ( )
8,16 8,16

= 5,026408

- Truk 3 Sumbu 25 ton : sumbu depan 25% ; sumbu belakang 75%

= E sumbu tunggal + E sumbu ganda

𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4


=( ) +( ) x 0,086
8,16 8,16

0,25 𝑥 25 4 0,75 𝑥 25 4
=( ) + ( ) x 0,086
8,16 8,16

= 2,741573
- Truk Gandeng 31,4 ton : sumbu pertama 17% ; sumbu kedua 35% ; sumbu
ketiga 24% ; sumbu keempat 24%

= E sumbu tunggal + E sumbu ganda


𝒔𝒃.𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏 𝒙 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝟒 𝒔𝒃.𝒃𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏𝒈 𝒙 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒕 𝟒
=( ) + ( ) 𝐱 𝟎. 𝟎𝟖𝟔
𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔

𝟎,𝟏𝟕 𝒙 𝟑𝟏,𝟒 𝟒 𝟎,𝟑𝟓 𝒙 𝟑𝟏,𝟒 𝟒 𝟎,𝟐𝟒 𝒙 𝟑𝟏,𝟒 𝟒 𝟎,𝟐𝟒 𝒙 𝟑𝟏,𝟒 𝟒


=( ) + ( ) +( ) + ( ) 𝒙𝟎, 𝟎𝟖𝟔
𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔

= 4,263397

- Kotainer 26,2 ton : sumbu pertama 18% ; sumbu kedua 41% ; sumbu ketiga
41%

= E sumbu tunggal + E sumbu ganda


𝑠𝑏.𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4 𝑠𝑏.𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 4
=( ) + ( )
8,16 8,16

𝟎,𝟏𝟖 𝒙 𝟐𝟔,𝟐 𝟒 𝟎,𝟒𝟏 𝒙 𝟐𝟔,𝟐 𝟒 𝟎,𝟒𝟏 𝒙 𝟐𝟔,𝟐 𝟒


=( ) + ( ) +( ) 𝒙 𝟎, 𝟎𝟖𝟔
𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔 𝟖,𝟏𝟔

= 3,373009

Tabel 2.2 Perhitungan Angka Ekivalen (E)

KONFIGURASI
KENDARAAN BERAT (ton) JUMLAH
SUMBU

Kendaraan Pribadi 2 50 : 50 0.000451096

MPU &Angkot 2 50 : 50 0.000451096

Pick-Up 2 50 : 50 0.000451096

Bus Kecil 6 34 : 66 0.059371389

Bus Besar 9 34 : 66 0.300567659

Truk 2 Sumbu ¾ 8.3 34 : 66 5.026408286

Truk 2 Sumbu 18.2 34 : 66 0.217412535

Truk 3 Sumbu 25 25 : 75 2.741572508

TrukGandeng 31.4 17 : 35 : 24 : 24 4.263397195

Kontainer 26.2 14 : 41 : 41 3.373009612


5.1.3 Menentukan LEP, LEA, LET, LER

1. Lintas EkivalenPermulaan (LEP)


a. Kendaraan pribadi
LEP = LHR2010 x C x E
= 1095 x 0.5 x 0.00045
= 0,246
b. MPU dan Angkot
LEP = LHR2010 x C x E
= 563 x 0.5 x 0.00045
= 0,127
c. Pick-Up
LEP = LHR2010 x C x E
= 590 x 0.5 x 0.00045
= 0,133
d. Bus Kecil
LEP = LHR2010 x C x E
= 149 x 0.5 x 0.05937
= 4,423
e. Bus Besar
LEP = LHR2010 x C x E
= 145 x 0.5 x 0.30057
= 21,791
f. Truck 2 Sumbu 3/4
LEP = LHR2010 x C x E
= 290 x 0.5 x 5.02641
= 728,829
g. Truck 2 Sumbu
LEP = LHR2010 x C x E
= 242 x 0.5 x 0.21741
= 26,307
h. Truck 3 Sumbu
LEP = LHR2010 x C x E
= 145 x 0.5 x 2.74157
= 198,764
i. Truck Gandeng
LEP = LHR2010 x C x E
= 50 x 0.5 x 4.26339
= 106,585
j. Kontainer
LEP = LHR2010 x C x E
= 41 x 0.5 x 3.37301
= 69,147

Total LEP = 0,246 + 0,127 + 0,133+ 4,423 + 21,791 + 728,829+ 26,307


+ 198,764 + 106,585 + 69,147
= 1.156,352

2. Lintas EkivalenAkhir (LEA)


a. Kendaraan Pribadi
LEA = LHR2030 x C x E
= 2765 x 0.5 x 0.00045
= 0,624
b. MPU dan Angkot
LEA = LHR2030 x C x E
= 1703 x 0.5 x 0.00045
= 0,284
c. Pick-Up
LEA = LHR2030 x C x E
= 1886 x 0.5 x 0.00045
= 0,425
d. Bus Kecil
LEA = LHR2030 x C x E
= 314 x 0.5 x 0.05937
= 9,321
e. Bus Besar
LEA = LHR2030 x C x E
= 305 x 0.5 x 0.30057
= 45,837
f. Truck 2 Sumbu 3/4
LEP = LHR2010 x C x E
= 733 x 0.5 x 5.02641
= 1842,179
g. Truck 2 Sumbu
LEA = LHR2030 x C x E
= 611 x 0.5 x 0.21741
= 66,420
h. Truck 3 Sumbu
LEA = LHR2030 x C x E
= 257 x 0.5 x 2.74157
= 252,292
i. Truck Gandeng
LEA = LHR2030 x C x E
= 106 x 0.5 x 4.26339
= 225,960
j. Kontainer
LEA = LHR2030 x C x E
= 86 x 0.5 x 3.37301
= 145,039

Total LEA= 0,624 + 0,284 + 0,425 + 9,321 + 45,837 + 1842,179 +


66,420 + 252,292 + 225,960 + 145,039
= 2.688,481

3. Lintas Ekivalen Tengah (LET)


LET = 0.5 x (LEP + LEA)
= 0.5 x (1.156,352 + 2.688,481)
= 1.922,4165

4. Lintas Ekivalen Rencana (LER)


LER = LET x (UR/10)
= 1.922,4165 x (20/10)
= 3.844,833

2.2 Penentuan Daya Dukung Tanah (DDT)


1. Menentukan CBR yang digunakan
Harga CBR digunakan untuk menetapkan Daya Dukung Tanah (DDT),
berdasarkan grafik korelasi DDT dan CBR. Dalam perhitungan CBR, yang
digunakan adalah CBR lapangan dengan dilakukan tes DCP (Dinamic Cone
Penetrometer). Untuk pengolahan data CBR digunakan metode grafik CBR
90% didapat CBR lapangan 4,78.
2. Menentukan nilai Daya Dukung Tanah (DDT)
Dari nilai CBR segmen yang telah ditentukan, dapat diperoleh nilai DDT
dari grafik korelasi DDT dan CBR, dimana grafik DDT dalam skala linier
dan grafik CBR dalam skala logaritma. Hubungan tersebut digambarkan
pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Korelasi DDT dan CBR
Sumber : Data Perencanaan

Dari gambar tersebut didapatkan bahwa CBR sebesar 4,78


mempunyai Daya Dukung Tanah (DDT) sebesar 4,6, hasil ini diperoleh dari
Bungan antara nilai dari grafik CBR yang dihubungkan dengan grafis pada
grafik DDT.
2.3 Perencanaan Indeks Tebal Perkerasan (ITP)

Gambar 2.2 Nomogram 2 (IPt = 2,0 – 2,5 dan Ipo = 3.9 - 3,5)

POTONGAN MEMANJANG (1)

POTONGAN MEMANJANG (2)


POTONGAN MEMANJANG (3)

POTONGAN MEMANJANG (4)

POTONGAN MEMANJANG (5)


Tabel 2.3 Prosentase Kelandaian

STA 0+550 0,62%

STA 1+325 1,36%

STA 2+050 0,76%

STA 2+800 1,87%

STA 3+725 0,89%

STA 4+625 0,71%

STA 5+750 0,07%

STA 7+025 0,23%

STA 8+800 0,38%

RATA-RATA 0,77%

Tabel 2.4 Daftar Kendaraan Berat ( >5 ton)

Bus kecil 5,85%

Bus besar 8,53%

Truck 2 sumbu ¾ 15,62%

Truck 2 sumbu 28,54%

Truk 3 sumbu 24,21%

Truk gandeng 10,28%

Container 6,97%

Rata-rata 14,29%
Dari data curah hujan ruas jalan Padangan – Ngawi adalah 2034 mm/th
sehingga dikategorikan iklim II > 900 mm/th (Sumber: Badan Meteorologi dan
Geofisika Ngawi), prosentase kendaraan berat 14,29% dikategorikan <30%, dan
dari potongan memanjang diketahui data kelandaian sebesar 0,77% maka
dikategorikan <6%. Sehingga didapat nilai FR sebesar 1,5.

Dari perhitungan-perhitungan data di atas maka ITP dapat ditentukan


melalui nomogram. Pemilian nomogram ditentukan oleh nilai IPt dan IPo. Nilai IPt
umtuk jalan kolektor dengan kendaraan rencana >1000 nilainya adalah 2,0-2,5 dan
nilai IPo dari perkerasan Laston adalah 3,9-3,5. Sehingga nomogram yang dipakai
adalah nomogram 2. Dengan mengacu pada nilai DDT sebesar 4,7 dan nilai FR dari
data yang diperoleh 1,5 dan besarnya LER yang telah dihitung 3844,833 sehingga
ITP yang diperoleh adalah 13,05.
2.4 Rencana Tebal Perkerasan Lentur
Dalam perencanaan ini, digunakan tiga alternatif perencanaan tebal
perkerasan lentur agar mendapat komposisi dan tebal perkerasan yang
paling efektif. Dari nilai ITP yang telah diketahui maka didapatkan hasil
perencanaan perkerasan sebagai berikut :
1. Alternatif 1
i. a1 = 0,4 (laston MS 744)
ii. a2 = 0,14 (Batu pecah kelas A, CBR 100)
iii. a3 = 0,12 (sirtu kelas B,CBR 50)
iv. D2 = 10 cm (Lapis Pondasi Atas)
v. D3 = 10 cm (Lapis Pondasi Bawah)
ITP = (a1.D1) + (a2.D2) + (a3.D3)
13.05 = (0,4xD1) + (0,14x25) + (0.12x10)
D1 = 20,88 cm ~ 21 cm (OK, minimum tebal
10cm)
vi. Total tebal perkerasan jalan = D1 + D2 +D3
= 21 cm + 25 cm + 10 cm
= 56 cm

21 cm 21

25 cm 25

10 cm 10

Gambar 2.3 Tebal perkerasan alternatif 1


2. Alternatif 2
i. a1 = 0,4 (laston MS 744)
ii. a2 = 0,14 (Batu pecah kelas A, CBR 100)
iii. a3 = 0,12 (sirtu kelas B,CBR 50)
iv. D1 = 10 cm (Lapis Pondasi Atas)
v. D3 = 35 cm (Lapis Pondasi Bawah)
ITP = (a1.D1) + (a2.D2) + (a3.D3)
13.05 = (0,4x10) + (0,14xD2) + (0.12x10)
D2 = 56,07 cm ~ 56 cm (OK, minium tebal 25
cm)
vi. Total tebal perkerasan jalan = D1 + D2 +D3
= 10 cm + 56,07 cm + 10 cm
= 76, 07 cm ~ 76 cm

56 cm
56

10 cm
10

Gambar 2.4 Tebal perkerasan alternatif 2


3. Alternatif 3
i.a1= 0,4 (laston MS 744)
ii.a2= 0,14 (Batu pecah kelas A, CBR 100)
iii.a3= 0,12 (sirtu kelas B,CBR 50)
iv. D1= 10 cm (Lapis Pondasi Atas)
v. D2= 30 cm (Lapis Pondasi Bawah)
ITP = (a1.D1) + (a2.D2) + (a3.D3)
13,05 = (0,4x10) + (0,14x25) + (0.12xD3)
D3 = 46,25 cm ~ 46 cm(OK, minimum tebal 10
cm)
vi. Total tebal perkerasan jalan = D1 + D2 +D3
= 10 cm + 30 cm + 46 cm
= 86 cm

30 cm
30

46 cm 46

Gambar 2.5 Tebal perkerasan alternatif 3

Anda mungkin juga menyukai