Burung Cendrawasih ASEH
Burung Cendrawasih ASEH
Disusun oleh :
ASEH ERNA S
Kelas : XI IPS 2
i
KATA PENGANTAR
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh karena itu
saya menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
1. Taksonomi ............................................................... 4
2. Ekologi ..................................................................... 4
3. Etimologi .................................................................. 5
4. Morfologi .................................................................. 6
5. Anatomi dan Fisiologi ................................................ 7
6. Perilaku .................................................................... 8
7. Reproduksi ............................................................... 9
8. Makanan .................................................................. 10
9. Evolusi ..................................................................... 11
10. Populasi .................................................................. 12
11. Status Konservasi ..................................................... 19
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Burung-burung Cendrawasih mempunyai ciri khas bulunya
yang indah yang dimiliki oleh burung jantan. Umumnya bulunya
berwarna cerah dengan kombinasi beberapa warna seperti hitam,
cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.
1
yang indah. Karena itu kemudian burung Cenderawasih terkenal
sebagai Bird of Paradise atau Burung Surga (Kayangan). Dan
beberapa jenis yang terkenal adalah dari genus Paradisaea yang
penamaannya berasal dari kata Paradise.
2
burung cendrawasih yang dijuluki dengan burung surga karena
keindahan bulunya dan tarian serta kicauannya yang merdu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui deskripsi dari Burung Cendrawasih Merah
(Paradisaea rubra).
2. Untuk mengetahui cara reproduksi dari Burung Cendrawasih
Merah (Paradisaea rubra).
3. Mengetahui keistimewaan Burung Cendrawasih Merah
(Paradisaea rubra).
4. Dapat mengetahui habitat dan persebaran Burung Cendrawasih
Merah (Paradisaea rubra).
5. Agar manusia sadar akan pentingnya melindungi spesies yang
hampir punah.
6. Agar dapat mengetahui cara-cara pelestarian dari spesies burung
ini.
3
BAB II
ISI
1. Taksonomi
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Classis : Aves
Ordo : Passeriformes
Familia : Paradisaeidae
Genus : Paradisaea
Spesies : Paradisaea rubra
2. Ekologi
Cendrawasih merah, merupakan hewan endemik Indonesia.
Kita hanya dapat menemukan hewan ini di Indonesia bagian Timur,
tepatnya di dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di
kabupaten Raja Ampat, Irian Jaya Barat.
4
3. Etimologi
5
heran kemudian nama "cendrawasih" dipakai untuk burung-burung
yang ada di dalam keluarga Paradisaeidae.
4. Morfologi
6
5. Anatomi dan Fisiologi
7
6. Perilaku
8
7. Reproduksi
9
Burung jantan pada jenis dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak
burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa
spesies diragukan kevalidannya. Jumlah telurnya agak kurang pasti.
Pada jenis besar mungkin hampir selalu satu telur, akan tetapi pada
jenis yang kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur.
8. Makanan
10
buah-buahan, akan tetapi untuk memperoleh asupan protein burung
ini memakan serangga seperti jangkrik, ulat, larva semut merah, dll.
9. Evolusi
11
b. Faktor Gangguan Musuh-musuh Cendrawasih Merah
Bisa karena adanya faktor binatang yang mengganggu “stabilitas
nasional” mereka, seperti ular, tikus, elang, burung hantu dan
binatang lain.Atau mungkin juga karena ulah manusia yang
cenderung mengeksploitasi sumberdaya alam tanpa
memperhitungkan wawasan lingkunganya.
12
10. Populasi
13
beberapa jenis yang terkenal adalah dari genus Paradisaea yang
penamaannya berasal dari kata Paradise.
14
Cenrawasih terdiri atas 13 genus yang mempunyai sekitar 43
spesies (jenis). Indonesia merupakan negara dengan jumlah spesies
Cendrawasih terbanyak. Diduga sekitar 30-an jenis Cendrawasih bisa
ditemukan di Indonesia. Dan 28 jenis diantaranya tinggal di pulau
Papua.
15
Cendrawasih Merah (Paradisaea rubra); endemik pulau Waigeo,
Indonesia.
16
Keindahan bulu Cendrawasih jantan digunakan untuk menarik
perhatian lawan jenis. Untuk ‘merayu’ betina agar bersedia diajak
kawin, burung jantan akan memamerkan bulunya dengan melakukan
tarian-tarian indah. Sambil bernyanyi di atas dahan, pejantan
bergoyang dengan berbagai gerakan ke berbagai arah. Bahkan
terkadang hingga bergantung terbalik bertumpu pada dahan.
Namun, tiap spesies Cendrawasih tentunya punya tipe tarian
tersendiri.
17
entah karena gaji kecil atau karena apa, sering tidur di hutan untuk
menangkap burung – burung itu. Harganya burung cenderawasih
yang sudah mati sampai jutaan rupiah di luar negeri, apalagi masih
hidup.
18
11. Status Konservasi
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
20
pemeliharaan dan perawatan yang tepat, sementara hutan di
Papua dari tahun ke tahun terus dibabat. Selain itu penjualan
satwa semakin marak saja. Misalnya para pekerja proyek jalan
dan buruh pengusaha hutan, entah karena gaji kecil atau karena
apa, sering tidur di hutan untuk menangkap burung – burung itu.
Harganya burung cenderawasih yang sudah mati sampai jutaan
rupiah di luar negeri, apalagi masih hidup.
B. SARAN
Untuk menjamin kelangsungan hidup Burung Cendrawasih
Merah (Paradisaea rubra) yang hampir terancam punah diperlukan
adanya konservasi. Usaha tersebut dilakukan dengan
menangkarkannya, dimana setiap Taman Nasional, Suaka Marga
Satwa,dll harus berusaha melakukan penangkaran tersebut meskipun
sulit. Untuk masyarakat harus meningkatkan kesadaran bahwa
Cendrawasih adalah aset keanekaragaman hayati yang tak ternilai
harganya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1992. Kicau Burung. Media Komunikasi Taman Burung TMII Vol.
IV. Jakarta: TMII.
22