Anda di halaman 1dari 11

BURUNG UNTA

AQIELA RUSYDI (C031181511)


KHOFIFAH NURFADILAH (C031181510

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2019
Daftar Isi
Cover ……………………………………………………………………….........…....………....i

Daftar Isi ………………………………………………………………………................…......ii

Kata Pengantar ………………………………………………………….........………......…..1

BAB I Pendahuluan …………………………………….…………..…..........…..…….......2

I.I Latar Belakang …………………………………………………........…………..............2

I.II Rumusan Masalah ……………………………………........………………….............2

I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......……………………..............2

BAB II. Isi …………………..........………………………………………..........………..........3

II.1 Nomenklatur burung unta..................................................................4

II.2 Sejarah burung unta..........................................................................4

II.3 Habitat burung unta...........................................................................5

II.4 Makanan burung unta.......................................................................5

II.5 Ciri ciri burung unta………………………………………………….…………..……....5


BAB III. Penutup……………………………………………………...…….......…….…........7

III.1 Kesimpulan.…………………………………………………………….........………......7

III.2 Saran………………………………………………………………........…………............7

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………….........8

Daftar Gambar ………………………………………………………….........…………........9


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Makassar,21 April 2019

Penyusun
BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Burung unta termasuk jenis hewan dengan tubuh besar yang paling menyukai air. Akan tetapi
dapat bertahan hidup dengan cukup lama tanpa menyentuh air.Dinamakan burung unta
dikarenakan lehernya yang panjang seperti halnya hewan unta. Antara bagian kepala dan besar
tubuhnya sangat jauh berbeda.Bagian kepalanya kecil, akan tetapi tubuhnya sangat besar, dan
termasuk burung terbesar yang masih hidup sekarang ini. Hewan yang bertubuh besar ini
memang terkenal sangat unik dan lucu.Walaupun ini merupakan jenis burung, namun burung
unta ini tidak dapat terbang seperti burung bangau. Ciri khas dari gerakannya adalah berlari.
Kemudian burung unta dapat dikatakan satu-satunya burung yang begitu hebat pada saat
berlari.Burung unta dengan nama latin Struthio camelus termasuk jenis burung yang paling besar
dengan tinggi tubuh hingga mencapai 2,5 meter dan beratnya bisa sampai 140 kg.Bagian
kepalanya kecil kemudian leher panjangnya 1 meter. Kepala dan lehernya tak berbulu, namun
tubuhnya memiliki bulu yang amat lebat.Pada burung unta jantan memiliki bulu berwarna hitam
gelap, kemudian untuk burung unta betina punya bulu coklat sedikit keabu-abuan.Untuk
lehernya yang panjang menjadikan burung unta mudah untuk melihat di mana posisi musuh. Jadi
burung ini bisa menghindar dengan secepat mungkin.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa nomenklatur dari burung unta ?

2. Bagaimana sejarah burung unta?

3. Dimana habitat burung unta ?

4. Apa makanan burung unta?

5. Bagaimana cirri cirri urung unta?

I.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui nomenklatur burung unta


2. Untuk mengetahui sejarah burung unta
3. Untuk mengetahui habitat burung unta
4. Untuk mengetahui makanan burung unta
5. Untuk mengetahui cirri cirri burung unta
BAB II ISI

Burung unta merupakan burung terbesar yang masih hidup. Dengan ketinggian hingga
2,5 meter (8 kaki), ia cukup besar seukuran orang dewasa berbadan kecil menunggang mereka
dan telah digunakan di sebagian Afrika Utara dan Arab sebagai hewan tunggangan perlombaan.
Burung Unta (Struthio camelus) adalah buning raksasa yang tidak mampu terbang, termasuk
kelas Aves dam berasal dari Afrika . Walaupun sudah dibudidayakan lebih dari 100 tahun akan
tetapi infornasi teknologi budidayanya sangat terbatas, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar
negeri Burung termasuk dalam kumpulan primitif yang kurang dikenal, yaitu ratit (Palaeognaths).
Nama ilmiahnya Struthio camelus.
Burung unta berasal dari sabana dan bagian gurun Afrika di utara dan selatan zona hutan
khatulistiwa. Spesies yang terdapat di Timur Tengah, yakni S. c. syriacus, telah lenyap.
Burung unta dibudidayakan di berbagai tempat di dunia untuk diambil bulunya sebagai
hiasan. Kulitnya dipakai untuk menghasilkan bahan tekstil dan dagingnya dijual secara
komersial.[3]
Menurut kepercayaan rakyat, burung unta terkenal karena menyembunyikan kepala mereka di
dalam tanah saat berhadapan dengan bahaya. Perilaku ini tidak pernah dicatat atau dilihat,
walaupun burung unta diketahui merendahkan kepala dan leher mereka ke tanah untuk
melindungkan diri bila predator mendekat. Apabila terancam, burung unta mampu membuat
predatornya luka parah dengan tendangan dari kaki mereka yang kuat itu.
Anggota lain kelompok Palaeognaths termasuk burung rea, emu, kasuari serta burung terbesar
yang diketahui tetapi sekarang lenyap, Aepyornis.
tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri . Keunggulan buning Unta dari unggas lain adalah
: (1) buning dewasa mencapai berat 150 - 200 kg dengan tinggi tubuh 2 - 3 m, (2) bobot badan
100 kg sebelum umur satu tahun, (3) mampu mencerna serat kasar, (4) efisien dalam
menggunakan pakan, (5) tercatat dapat hidup sampai umur 70 tahun dam (6) kandungan lemak,
kolesterol dam kalori yang rendah dalam daging. Sumber pendapatan utama peternak burung
Unta di Afrika Selatan berasal dari produksi kulit, daging dam bulu. Penelitian buning Unta secara
terencana perlu dilakukan untuk memperoleh teknologi budidaya dam pasca panen yang sesuai
dengan iklim Indonesia karena ternak tersebut bane dibudidayakan sejak tahun 1996 yang lalu .

II.1 Nomenklatur burung unta


NAMA SPESIES

Nama Lokal : Burung Unta

Nama Latin : Struthio camelus

KLASIFIKASI

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Classis : Aves

Subclassis : Neornithes

Ordo : Palaegnathae

Famili : Struthionidae

Genus : Struthio

Spesies : Struthio camelus

II.2 Sejarah burung unta


Manusia telah lama memanfaatkan burung unta, terutama bulunya. Bahkan, catatan sejarah
bangsa Mesir, Siria dan Kerajaan Babilonia menunjukkan bagaimana mereka telah
memanfaatkan bulu burung unta ini.
Selama berabad-abad lamanya, bulu burung unta dijadikan sebagai simbol kemuliaan. Bulu
burung ini dijadikan perhiasan pada pakaian para bangsawan kerajaan. Bahkan, pakaian baja dari
para ksatria abad pertengahan pun berhiaskan bulu burung unta ini.

Di akhir abad ke-18, penggunaan bulu burung unta semakin meluas. Industri topi dan fashion
juga mulai memburu bulu burung unta. Karenanya, bulu burung unta pun menjadi sangat
berharga. Dengan sangat cepat, burung unta menjadi salah satu komoditas industri yang sangat
menguntungkan.

Sampai abad ke-20, bulu burung unta ini menjadi produk ekspor terbesar keempat dari Afrika
Selatan, setelah Emas, Permata dan wool. Karenanya, jumlah peternakan burung unta pun terus
berkembang. Di tahun 1913, lebih dari satu juta burung unta hidup dalam peternakan di seluruh
dunia.
Namun, penemuan dan perkembangan mobil sebagai alat transportasi secara cepat
menjatuhkan pasar bulu burung unta. Pada awal produksinya, mobil tidak memiliki atap ataupun
kaca pelindung.

Karenanya, para wanita yang menaiki mobil sering kehilangan bulu-bulu perhiasan pada topi atau
pakaiannya. Maka, banyak para wanita yang memutuskan untuk tidak lagi mengenakan aksesoris
perhiasan dari bulu burung unta.

Berikutnya, peternakan burung unta pun mulai menurun jumlahnya. Kini, peternakan burung
unta memang tidak seberharga dulu. Namun, cukup banyak bagian dari burung unta yang kini
dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Bulu burung unta sekarang ini sering digunakan untuk industri pembersih. Burung unta juga
diternakkan untuk diambil telur dan dagingnya. Daging burung unta ini ternyata lumayan lezat.
Selain itu, daging burung unta memiliki jumlah kolesterol yang lebih rendah ketimbang daging
sapi.

Saat ini, jumlah populasi burung unta tidak terlalu banyak. Persebaran paling banyak, ditemukan
di hampir seluruh dataran Afrika. Namun, jumlah burung unta yang hidup di alam liar jumlahnya
mulai terbatas dan perlu untuk mendapatkan perhatian ekstra

II.3 Habitat burung unta


Burung unta (Struthio camelus) habitatnya berupa daratan dengan kadar air yang minimum
(daerah kering), berada di hutan tropis, padang rumput dan tepi hutan. Hewan ini sering didapati
membuat sarang di rerumputan ataupun di semak belukar.

II.4 Makanan Burung Unta


Burung unta (Struthio camelus) termasuk burung herbivora. Jenis makanannya rerumputan.

II.5 Ciri ciri burung unta


Burung unta (Struthio camelus) memiliki bulu yang tidak lengkap, plumae.Bentuk paruhnya
pendek. Memiliki sayap yang panjang dan jari yang datar. Hewan ini memiliki cakar terangkat
yaitu cakar agak melengkung, ujung tumpul. Burung unta (Struthio camelus) termasuk burung
pejalan. Hewan ini juga mempunyai ekor pendek.

Burng unta (Struthio camelus) merupakan hewan bertubuh besar, hidup bergerombol. Kepala
kecil dengan bulu tidak menyeluruh. Badan berwarna coklat dan ekor pendek warna coklat
kehitaman. Hewan ini tingginya mencapai 2,5 meter, mempunyai leher yang panjang dan tidak
dapat terbang.

Perkembangbiakannya dengan cara bertelur (ovipar). Ukuran telurnya adalah paling besar dari
jenis burung yang lain. Satu telurnya sama dengan telur hingga 24 telur ayam

Burung unta (Struthio camelus) dapat berlari hingga 70 km / jam (40 mph) dan dapat melebihi
paling pengejar, seperti singa, macan tutul, dan hyena. Burung unta (Struthio camelus)
mengulurkan leher mereka dan meletakkan kepalanya di tanah agar tidak terlihat, maka mitos
bahwa burung unta bersembunyi di dalam pasir. Burung unta (Struthio camelus) sangat kuat
sehingga satu tendangan di pemangsa, seperti singa, bisa berakibat fatal. Burung unta (Struthio
camelus) betina menunjukkan kemampuan yang luar biasa untuk mengenali telurnya sendiri
bahkan ketika bercampur dengan telur betina lain dalam sarang komunal mereka.
BAB III Penutup
III.1 kesimpulan
1. Burung unta termasuk Phylum : Chordata , Class : Aves , Family : Struthionidae , Species :
Struthio camelus dan sub- species : 1 . Sc. syriacus (Gurun Pasir Siria) : punah pada tahun
1914 2. Sc. australis (Afrika Selatan, Angola) : burung Unta berleher biru 3 . Sc. camelus
(Etiopia, Nigeria) : burung Unta berleher merah 4. Sc. spatzi (Mauritania) 5. Sc. massaicus
(Kenya, Tanzania) : burung Unta berleher merah 6. Sc. molybdophanes (Kenya, Somalia) :
burung Unta berleher biru

2. Sejarah Burung Unta Di akhir abad ke-18, penggunaan bulu burung unta semakin meluas.
Industri topi dan fashion juga mulai memburu bulu burung unta. Karenanya, bulu burung
unta pun menjadi sangat berharga. Dengan sangat cepat, burung unta menjadi salah satu
komoditas industri yang sangat menguntungkan.Sampai abad ke-20, bulu burung unta ini
menjadi produk ekspor terbesar keempat dari Afrika Selatan, setelah Emas, Permata dan
wool. Karenanya, jumlah peternakan burung unta pun terus berkembang. Di tahun 1913,
lebih dari satu juta burung unta hidup dalam peternakan di seluruh dunia.

3. Burung unta (Struthio camelus) habitatnya berupa daratan dengan kadar air yang
minimum (daerah kering)
4. Burung unta (Struthio camelus) termasuk burung herbivora. Jenis makanannya
rerumputan

5. Ciri Ciri Burung Unta Burng unta (Struthio camelus) merupakan hewan bertubuh besar,
hidup bergerombol. Kepala kecil dengan bulu tidak menyeluruh. Badan berwarna coklat
dan ekor pendek warna coklat kehitaman. Hewan ini tingginya mencapai 2,5 meter,
mempunyai leher yang panjang dan tidak dapat terbang.

III.2 Saran
Demikianlah pokok bahasan burung unta ini yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami makalah ini
dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Daftar Pustaka
Lampiran Gambar

Anda mungkin juga menyukai