Ebm Kedkel
Ebm Kedkel
CRITICAL APPRAISAL
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA
Disusun oleh :
Nama : Yunindar Sevy Arvinta
NPM : 1102010303
Kelompok :B-8
Dosen Pembimbing :
0
TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE
Skenario
Seorang pasien laki laki berumur 43 tahun, datang ke UGD RS YARSI dengan
keluhan nyeri perut bagian atas yang hebat, sering sendawa dan perut terasa kembung. Dari
anamnesis, sebelum masuk rumah sakit diketahui pasien telah dua hari mengalami muntah
berdarah berwarna kehitaman dan memiliki riwayat penyakit maag sejak muda. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran menurun dan tekanan darah 100/70. Selanjutnya,
dilakukan pemeriksaan NGT pada pasien, ditemukan adanya darah bercampur sisa makanan
dan ampas kopi.
Setelah melakukan pemeriksaan tersebut, dokter mendiagnosis pasien sebagai
perdarahan saluran cerna dan melakukan endoskopi kepada pasien tersebut. Perdarahan ini
dapat terjadi karena pasien memiliki riwayat maag sejak muda sehingga saluran cerna pasien
menjadi erosif dan berujung pada perdarahan. Dilakukannya endoskopi pada pasien selain
untuk mengetahui sumber perdarahan pada saluran cerna pasien, juga untuk memberhentikan
perdarahan. Setelah selesai melakukan tidakan endoskopi, dokter menyarankan pasien untuk
melanjutkan dengan terapi obat golongan Proton Pump Inhibitor intravena untuk mencegah
terjadinya perdarahan kembali. Kemudian istri pasien bertanya bagaimana jika diberikan obat
minum saja kepada suaminya tanpa melalui infus. Lalu dokter menjelaskan bagaimana
efeknya terhadap perdarahan apabila obat diberikan melalui infus atau diminum.
PICO
• Population : Pria dewasa dengan perdarahan saluran cerna post endoscopy.
• Intervention : PPI Intravena post endoscopy.
• Comparison : PPI oral post endoscopy.
• Outcomes : PPI Intravena lebih efektif mencegah perdarahan ulang pada pasien
dengan perdarahan saluran cerna.
1
Dipilih artikel berjudul
Oral versus Intravenous Proton Pump Inhibitors in Preventing Re-bleeding for Patients with
Peptic Ulcer Bleeding after Successful Endoscopic Therapy.
Review Jurnal :
CRITICAL APPRAISAL
VALIDITY
2
2. Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam penelitian dipertimbangkan dan
disertakan dalam pembuatan kesimpulan?
3
4. Apakah kedua kelompok sama pada awal penelitian?
Ya,kedua kelompok sama pada awal penelitian, karena untuk memulai penelitian ini
digunakan kriteria kriteria tertentu.
IMPORTANCE
4
a. EER (Experimental Event Rate)
Proporsi outcome pada kelompok eksperimental.
𝒂
Rumus :
𝒂+𝒃
𝟐
= = 0,04 = 4%
𝟓𝟎
𝟐
= = 0,04 = 4%
𝟓𝟎
c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara insiden penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar
dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar.
𝑬𝑬𝑹
Rumus :
𝑪𝑬𝑹
𝟎,𝟎𝟒
= =1
𝟎,𝟎𝟒
Artinya, Perbandingan pemberian obat golongan PPI secara Intravena dan Oral
pada penderita perdarahan saluran cerna adalah satu. Berarti perbandingannya
sama, memberi efek yang sama pada perdarahan ulang.
d. OR (Odds Ratio)
Ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit; dihitung
dari angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko)
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak
terpapar faktor risiko).
𝒂𝒙𝒅
Rumus :
𝒃𝒙𝒄
𝟐𝒙𝟒 𝟖
= = =1
𝟒𝒙𝟐 𝟖
5
Artinya, Kelompok yang dapat perlakuan secara Intravena memiliki resiko
terjadinya Re-Bleeding yang sama dengan pemberian oral.
Rumus : 1 – RR
=1–1=0
Artinya, hasil persen terapi nol menunjukkan perbaikan yang sama besar
antara intervensi dan kontrol.
0,04𝑥0,96 0,04𝑥0,96
CI = 0 ± 1,96 √ +
50 50
0,0384 0,0384
= 0 ± 1,96 √ +
50 50
= 0 ± 1,96 √0,000768 + 0,000768
= 0 ± 1,96 √0,001536
= 0 ± 1,96 x 0,039
= 0 ± 0,0784
= |(−0,0784) − (0,0784) | = 0,0784
6
1 1
95% CI NNT = 95% 𝐶𝐼 𝐴𝑅𝑅 = 0,0784
= 12,75
Artinya, setiap mengobati 13 orang pada populasi dengan menggunakan obat ini,
dapat menyembuhkan 1 orang.
Oral
Keuntungan : Menurunkan lama rawat rumah sakit dan lebih terjangkau.
Table 2 :