Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KIMIA

“ GERAK BROWN ”

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kimia

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

 RAFLI RESTU PUTRA


 MUHAMMAD KHAIRUL FAHMI
 ASMA
 DIAN SASMITA
 HASRAWATI
 NURUL AINUM

XI MIPA 1
SMA NEGERI 1 CAMPALAGIAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-
NYA, makalah kimia mengenai “gerak brown” ini dapat terselesaikan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Nurul yang telah memberikan tugas praktikum ini,
sehingga kami dapat belajar dan mengerti atas materi yang terselip dari sebuah praktik.
Semoga laporan ini dapat berguna dalam pemgembangan ilmu pengetahuan terfokus
dalam ilmu kimia.

Kami menyadari amatlah terbatas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki
untuk menciptakan karya tanpa cela. Tentulah masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna
itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan, hargai dan akan diterima dengan kerendahan hati, agar menjadi koreksi pada
kami, sehingga kelak kami mampu menghasilkan sebuah karya yang jauh lebih baik dan
berharap semoga Makalah kimia“gerak brown” ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Campalagian, 10 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………… i

Kata Pengantar…………………………………………………………………… ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………. iii

Bab I Pendahuluan……………………………………………………………... 1

a. Latar Belakang…………………………………………………………… 1
b. Rumusan Masalah………………………………………………………... 1
c. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 1
d. Metode Penulisan………………………………………………………… 1

Bab II Pembahasan……………………………………………………………... 2

a. Asal mula penemuan Gerak Brown..…………………………………….. 2


b. Pengertian Gerak Brown`………………………………………………… 3
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Gerak Brown...……………………… 3
d. Contoh Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari…………………….. 6

Bab III Penutup………………………………………………………………….. 7

a. Kesimpulan……………………………………………………………….. 7
b. Saran……………………………………………………………………… 7

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….. 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara
larutan dan suspensi (campuran kasar). Contohnya, lem, jeli dan santan. Nama koloid
diberikan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Istilah itu berasal dari bahasa
Yunani, yaitu “kolla” dan “oid” , kola artinya lem, sedangkan oid berarti seperti.
Dalam hal ini, yang dikaitkan dengan lem adalah sifat difusinya, sebab sistem koloid
mempunyai nilai difusi rendah, seperti lem. Larutan biasa, misalnya larutan garam,
yang mempunyai nilai difusi lebih besar disebut kristaloid. Koloid mempunyai nilai
difusi yang rendah karena partakelnya berukuran lebih besar daripada molekul, yaitu
berukuran maksimum 1 mikrometer.

Sedikit ulasan tentang pengertian koloid yang telah dibahas diatas. Sifat-sifat
koloid di alam koloid merupakan sistem campuran yang memiliki sifat-sifat khusus.
Sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh campuran heterogen dan homogen. Seperti efek
tyndall, gerak Brown, muatan koloid dibagi dua yaitu Adsorpsi dan elektroforesis dan
Koagulasi.

Pada makalah ini akan dikhususkan membahas sifat koloid dari Gerak Brown.

B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan, kami membagi masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana penemuan gerak Brown?


2. Apa itu gerak brown?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi gerak Brown?
4. Apa contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi tugas kelompok mata pelajaran Kimia


2. Untuk mengetahui bagaimana penemuan gerak brown
3. Untuk mengetahui apa itu gerak Brown
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Gerak Brown
5. Untuk mengetahui contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari
D. Metode Penulisan
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode sebagai berikut:

1. Mencari informasi dari internet


2. Mengumpulkan berbagai data/informasi
3. Berdiskusi dengan anggota kelompok
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Mula Gerak Brown


Pada tahun 1827, ahli Botani bernama Robet Brown berkebangsaan Inggris
menggunakan mikroskopnya mampu mengamati pergerakan yang menarik dari serbuk
bunga (yang menyebabkan gerakan tersebut) pastilah hidup. Akan tetapi, ketika ia
mengganti serbuk bunga dengan serbuk lainnya yang mati, ternyata ia mendapati
gerakan yang sama persis.

Dari penelitiannya ini, Brown mendapatkan beberapa fakta menarik terkait sifat
gerakan partikel di dalam cairan yang ia teliti, antara lain

1. Gerak partikel tidak pernah berhenti


2. Gerak partikel tidak bergantung pada sifat hidup/mati dari medium
penampungnya
3. Seluruh partikel bergerak secara acak, bahkan dua partikel yang sangat dekat
pun tampak independen satu sama lain
4. Gerakan yang muncul akan semakin aktif jika ukuran partikel semakin kecil,
atau temperatur semakin besar, atau cairan penampung sangat encer

Hanya saja, meskipun Brown mampu menemukan faktor-faktor penting yang


mempengaruhi gerak partikel tersebut, ia tidak mengerti apa yang menjadi sebab
partikel-partikel berkelakuan seperti yang ia amati

Jauh sebelum Brown, sekitar tahun 1785, ilmuwan Belanda Jan Ingenhousz
sebenarnya pernah mengamati gerakan serupa pada partikel batuan yang ditempatkan
diatas alkohol. Namun, saat itu Ingenhousz belum menemukan faktor-faktor penting
yang mempengaruhi aktivitas gerakan partikel. Oleh karenanya, gerakan partikel yang
acak ini dinamai sebagai gerak Brown untuk lebih menghargai kontribusi Brown.

Permasalahan ini akhirnya dipecahkan oleh Albert Einstein pada 1905 di dalam
makalahnya. Einstein menyadari bahwa gerakan acak dari partikel serbuk bunga (atau
partikel lainnya) di dalam cairan sebenarnya terjadi karena tumbukan antara partikel
serbuk (yang dapat terlihat, karena ukurannya cukup besar untuk diamati mikroskop)
dengan molekul cairan (yang tidak dapat terlihat karena saking kecilnya).

Karena penerbitan makalah Albert Einstein inilah yang membawa penomena ini
menjadi perhatian ilmuwan fisika, dan membuat gerak brown menjadi terkenal.

Berbekal pemahaman terhadap gerak Brown dan konsep matematika gerak acak,
ilmuwan Perancis bernama Jean Perrin kemudian menghitung ukuran atom dan
memprediksi bilangan Avogadro dengan cukup akurat
B. Pengertian Gerak Brown
Robert Brown dan Gerak Brown

Gerak brown mempunyai hubungan dengan Efek Tyndall, karena menjelaskan


penyebab mengapa koloid menyebarkan sinar. Misalnya, bila seberkas sinar
dipusatkan pada suatu disperse koloid yang diamati melalui suatu mikroskop
berkekuatan tinggi (ultramikroskop), maka akan tampak partikel koloid sebagai
partikel kecil uang memantulkan sinar dan bergerak secara acak.

Gerakan tersebut dapat bersifat acak karena adanya benturan/tumbukan tidak


teratur atau tidak seimbang dari partikel koloid terdispersi dengan medium
pendispersi. Tumbukan antara partikel-partikel tersebut terjadi secara acak dan
berlangsung ke segala arah. Untuk koloid dengan medium pendispersi zat cair atau
gas, pergerakan partikel-partikel akan menghasilkan tumbukkan dengan partikel-
partikel itu sendiri.

Gerak Brown pada sistem koloid menyebabkan partikel-partikel koloid tersebar


merata dalam medium pendispersinya. Partikel-partikel koloid bergerak dengan
kecepatan berbeda-beda. Gerakan partikelnya akan selalu lurus dan akan patah jika
bertabrakan dengan partikel lainnya. Sehingga terdapat suatu resultan tumbukan yang
menyebabkan perubahan arah gerak partikel dan kecepatannya, sehingga terjadi gerak
zig-zag (gerak Brown). Peristiwa ini bisa kita amati dengan mikroskop ultra.

Gerakan ini terjadi terus menerus, artinya patikel ini tidak pernah dalam keadaan
stasioner atau sepenuhnya diam. Peristiwa inilah yang menyebabkan koloid cukup
stabil dan tidak mudah mengendap meskipun didiamkan dalam waktu yang lama,
sehingga partikel koloid ini dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga partikel-
partikel ini tidak memisahkan diri dari medium pendispersinya jika tidak di diamkan.

C. Faktor – faktor yang mempengaruhi Gerak Brown

1. Suhu (T) : semakin tinggi susu sistem koloid, maka semakin besar energi kinetik
yang dimiliki partikel-partikel medium pendispersinya. Akibatnya, gerak Brown dari
partikel-partikel fase terdispersinya semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin
rendah suhu sistem koloid, maka gerak Brown akan semakin lambat.
2. Partikel (α) : semakin kecil ukuran partikel koloid, maka semakin cepat gerak
brown. Sebaliknya semakin besar ukuran partikel koloid, maka semakin lambat gerak
Brown. Hal ini menjelaskan mengapa gerak Brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).
3. Visikositas (η) : semakin kecil visikositas /kekentalan maka gerak Brown semakin
cepat. Sebaliknya semakin besar visikositas kekentalan maka gerak Brown semakin
lambat.
D. Contoh Gerak Brown dalam kehidupan sehari-hari
Contoh gerak brown dalam kehidupan sehari-hari yang paling mudah untuk
diamati adalah susu. Jika susu didiamkan dalam beberapa waktu yang lama, tidak akan
didapati adanya endapan. Hal tersebut dikarenakan adanya suatu gerak secara acak
terus-menerus yang dilakukan partikel-partikel koloid dalam susu sehingga antara susu
dan pelarutnya yang dalam hal ini yaitu air. Gerak acak yang seperti itulah yang
dinamakan sebagai gerak brown. Gerak brown inilah yang sering kali dijadikan
sebagai sebuah bukti dalam teori kinetik molekul.

Contoh Gerak Brown ini terjadi pada koloid. Dimana gerak Brown ini terjadi
akibat tumbukan fasa pendisersi dan fasa terdispersi, yang mengakibatkan partikel
terdispersi terlontar dan menumbuk partikel terdispersi yang lain, kejadian ini terjadi
secara berulang- ulang dan terus menerus.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem koloid juga mempunyai sifat kinetic, selain sifat optic. Sifat kinetik ini
dapat terjadi karena disebabkan oleh gerakan termal dan gravitasi.
2. Gerak brown menjelaskan penyebab koloid menyebarkan cahaya, sehingga
memiliki hubungan dengan Efek Tyndall
3. Ternyata jika diamati dengan mikroskop ultra, partikel koloid senantiasa
bergerak dengan patah-patah atau zig-zag
4. Gerak Brown adalah gerak partikel koloid dalam medium pendispersi secara
terus menerus, karena adanya tumbukan antara partikel zat terdispersi dan zat
pendispersi.
5. Karena gerak aktif yang terus menerus, partikel koloid tidak memisah jika di
diamkan.

B. Saran

Semoga pelajaran mengenai Gerak Brown bukan cuma di buatkan makalah namun,
dapat menerapkan ilmu ini dalam kehidupan sehari hari dan mengamalkan ilmu ini
agar menjadi sebuah keberkahan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

https://brainly.co.id/tugas/173796

http://www.google.com

http://www.majalah1000guru.net/2013/04/gerak-brown-keteracakan/

http://id.answer.yahoo.com/question/index?qid=20101124183706AAsyatr

http://www.sriactivity.blogspot.com/2012/05/gerak-brown.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai