Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA FISIKA

GERAK BROWN

DISUSUN OLEH :

1. FADHIL AHMAD FAHREZI (2240193)


2. FAUZIAH IRIANA (2240195)
3. MEGA MASYITA PUTRI ENRE (2240198)
4. PUTRI INDAH NURAINI (2240206)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

INDUSTRI POLITEKNIK AKA BOGOR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Gerak Brown” dapat terselesaikan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui salah satu sifat koloid yaitu “Gerak
Brown” dari beberapa sumber yang diperoleh. Makalah ini merupakan tugas guna memenuhi
nilai mata kuliah Kimia Fisika di Politeknik AKA Bogor yang penulis jalani di Semester 2
Blok 2. Selama mengerjakan proyek ini, penulis menerima banyak ilmu dan wawasan dalam
penyusunan makalah.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bogor, Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.1Latar Belakang ............................................................................................................ 1
A.2Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
A.3Tujuan .......................................................................................................................... 1
A.4Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Gerak Brown ............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Penemuan Gerak Brown ................................................................................. 3
2.3 Penyebab Gerak Brown ............................................................................................... 4
2.4 Proses Terjadinya Gerak Brown .................................................................................. 4
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Brown ................................................................. 5
2.6 Manfaat Sifat Koloid Gerak Brown dalam Penggunaan Sehari - Hari ....................... 6
2.7 Contoh Peristiwa Gerak Brown dalam Kehidupan Sehari - Hari ................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9

ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai koloid baik dalam bentuk
produk-produk maupun dalam keadaan terlihat yang biasa dijumpai. Sistem koloid
berhubungan dengan proses-proses di alam yang mencakup berbagai bidang. Misalnya
saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh,
terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid,dan protoplasma dalam sel-sel
makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini,sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara
merata. Misalnya saja saat kita membuat susu serbuk atau tepung susu bercampur secara
merata dengan air panas. Semua itu merupakan contoh sistem koloid.
Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran
ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase
terdispersinya bukan dalam bentuk molekul (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi,
gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi air, sistem koloid
merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium
pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa
dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi.
Koloid memiliki beberapa sifat diantaranya efek tyndall, sifat listrik, adsorpsi,
koagulasi, koloid pelindung, koloid liofil dan liofob, dan sifat kinetik. Sifat kinetik
terbagi dua yaitu gerakan termal dan gerak brown.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan gerak brown?
1.2.2. Bagaimana sejarah gerak brown ditemukan?
1.2.3. Apa yang menyebabkan terjadinya gerak brown?
1.2.4. Bagaimana proses terjadinya gerak brown?
1.2.5. Apa saja faktor yang mempengaruhi gerak brown?
1.2.6. Apa saja pemanfaatan sifat koloid gerak brown?
1.2.7. Apa saja contoh peristiwa gerak brown dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian gerak brown.
1.3.2. Untuk mengetahui sejarah gerak brown.

1
1.3.3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gerak brown.
1.3.4. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak brown.
1.3.5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gerak brown.
1.3.6. Untuk mengetahui pemanfaatan sifat koloid gerak brown.
1.3.7. Untuk mengetahui contoh peristiwa gerak brown dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat
1.4.1. Dapat menambah pengetahuan terkait salah satu sifat koloid yaitu gerak brown.
1.4.2. Dapat memperluas wawasan terkait pengaplikasian sistem koloid.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Gerak Brown


Gerak brown adalah gerak zat terdispersi secara zig-zag dan garis lurus akibat
tumbukan partikel tersebut dengan partikel medium pendispersi yang dapat kita amati
dengan skala mikroskopik. Gerak brown adalah gerakan terus menerus dari suatu partikel
zat cair maupun gas, artinya partikel-partikel ini tidak pernah dalam keadaan stasioner
atau sepenuhnya diam. Prinsip gerak brown yaitu mengamati beberapa partikel dengan
mikroskop dan ditemukan bahwa pergerakan terus menerus dari partikel-partikel kecil
tersebut makin lama makin cepat bila temperaturnya makin tinggi. Gerak ini dapat
diamati pada zat cair koloid atau gas. Di dalam suatu ruang pergerakan partikel gas
tersebut (analogi terhadap zat cair juga) bergerak bebas dan tidak teratur, dengan kata
lain partikel gas itu bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda.

Gambar 1. Pola gerak brown

2.2. Sejarah Penemuan Gerak Brown


Pada tahun 1827, Gerak brown pertama kali ditemukan oleh pakar botani Inggris
yaitu, Robert Brown. Robert Brown berkontribusi pada masa penemuan sel dan
melakukan pengamatan pada mikroskopis terhadap serbuk sari (sel polen) anggrek yang
tersuspensi dalam air. Brown menemukan bahwa butiran serbuk sari kecil yang
tersuspensi dalam air bergerak dalam jalur yang kompleks. Gerakan tersebut
dikarenakan fluktuasi jumlah atom juga molekul yang dikenal sebagai gerak brown.
Tetapi Robert Brown tidak dapat menjelaskan mengapa partikel koloid dapat bergerak
acak dan berliku. Akhirnya, pada 1905, gerakan seperti itu dijelaskan secara matematika
oleh Albert Einstein. Einstein menunjukkan bahwa partikel yang bergerak dalam suatu
medium akan menunjukkan suatu gerakan acak akibat tumbukan antar partikel yang

3
tidak merata. Definisi formal secara matematis dari gerak Brown diberikan oleh Norbert
Wiener sehingga seringkali gerak Brown disebut juga sebagai proses Wiener.Gerak
Brown selanjutnya menjadi objek kajian yang berkembang pesat di dalam matematika
dari aspek teori maupun aplikasinya.

Gambar 2. Robert Brown

2.3. Penyebab Gerak Brown


Gerak brown terjadi akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul - molekul
medium terhadap partikel koloid. Adapun gerak brown dapat menstabilkan koloid karena
partikel-partikel koloid bergerak terus menerus menghasilkan gerakan yang dapat
mengimbangi gravitasi sehingga koloid itu tidak akan mengendap. Tetapi dalam suspensi
tidak terjadi gerak brown, karena ukuran partikel cukup besar sehingga tumbukan yang
dialaminya setimbang. Partikel zat terlarut juga mengalami gerak brown tetapi tidak
dapat teramati.

2.4. Proses Terjadinya Gerak Brown


Proses terjadinya gerak brown melibatkan tumbukan acak partikel-partikel kecil dengan
molekul-molekul di sekitarnya. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses terjadinya
gerak Brown :
1. Partikel kecil dalam medium : Gerak brown terjadi ketika partikel-partikel kecil,
seperti partikel debu, partikel zat terlarut, atau partikel koloid, berada dalam medium
seperti udara atau cairan. Partikel-partikel ini memiliki ukuran yang relatif kecil
sehingga rentan terhadap tumbukan dengan molekul-molekul di sekitarnya.
2. Tumbukan dengan molekul-molekul medium : Molekul-molekul medium, seperti
molekul-molekul udara atau molekul-molekul cairan, bergerak secara acak dan

4
bertumbukan dengan partikel-partikel kecil. Tumbukan ini memberikan gaya-gaya
acak pada partikel-partikel tersebut.
3. Efek gaya tumbukan : Setiap tumbukan antara partikel dan molekul medium
menghasilkan gaya-gaya acak yang berbeda-beda dalam arah dan besarannya.
Gaya-gaya ini mendorong partikel-partikel kecil untuk bergerak secara acak dalam
berbagai arah.
4. Pergerakan acak : Partikel-partikel kecil tersebut mengalami pergerakan acak,
dengan mengikuti gaya-gaya tumbukan dari molekul-molekul medium. Gerakan ini
tidak memiliki pola atau arah yang teratur, tetapi cenderung bergerak dalam loncatan
kecil dan tidak terduga.
5. Efek termal : Gerak brown juga dipengaruhi oleh energi termal yang dimiliki oleh
molekul-molekul medium. Energinya mempengaruhi kecepatan partikel-partikel
kecil, sehingga semakin tinggi energi termal, semakin cepat gerakan brown.
6. Interaksi dengan medium : Partikel-partikel kecil juga berinteraksi dengan medium
sekitarnya. Misalnya, partikel koloid dapat berinteraksi dengan molekul-molekul
cairan melalui gaya tarik menarik atau pelarutan, yang juga mempengaruhi gerakan
brown.

2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Brown


1. Suhu (T)
Suhu dapat mempengaruhi gerak brown dimana semakin tinggi suhu sistem koloid
maka semakin besar energi kinetik yang dimiliki partikel-partikel medium
pendispersinya, Akibatnya gerak brown dari partikel-partikel fase terdispersinya
semakin cepat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah suhu sistem koloid, maka
gerak brown akan semakin lambat.
2. Partikel (α)
Pada partikel semakin kecil ukuran partikel koloidnya maka semakin cepat gerak
brown. Sebaliknya semakin besar ukuran partikel koloid, maka semakin lama gerak
brown. Hal ini menjelaskan mengapa gerak brown sulit diamati dalam larutan dan
tidak ditemukan dalam zat padat (suspensi).
3. Viskositas (η)
Pada viskositas semakin kecil viskositasnya maka gerak brown akan semakin cepat
dikarenakan mobilitas larutannya kecil sehingga partikel larutan mudah untuk
bergerak. Sebaliknya semakin besar viskositas kekentalan maka gerak brown

5
semakin lambat karena mobilitas larutannya kecil sehingga partikel larutannya sulit
untuk bergerak.

2.6. Manfaat Sifat Koloid Gerak Brown dalam Penggunaan Sehari-hari


1. Stabilitas larutan
Gerak brown membantu menjaga partikel-partikel koloid dalam fase pendispersi
agar tetap terdispersi secara merata. Contohnya, pada suspensi obat, gerak brown
memastikan bahwa partikel obat tetap terdispersi dengan baik dalam cairan sehingga
dosis yang diberikan lebih seragam atau homogen.
2. Penghambatan pengendapan
Gerak brown menghambat pengendapan partikel dalam koloid. Partikel-partikel
koloid yang mengendap akan mengalami tumbukan acak dengan molekul-molekul
di sekitarnya, sehingga mencegah pengendapan yang cepat. Ini sangat berguna
dalam industri makanan dan minuman, di mana koloid seperti suspensi cokelat atau
jus buah harus tetap terdispersi secara merata dan tidak mengendap.
3. Difusi dan reaksi kimia
Gerak brown memfasilitasi proses difusi zat-zat dalam koloid. Partikel-partikel
koloid yang bergerak acak mempercepat laju difusi zat-zat melintasi permukaan
koloid, yang sangat penting dalam reaksi kimia. Contohnya, dalam elektrokimia,
gerak brown membantu partikel-partikel koloid dalam elektroda terdispersi secara
merata, meningkatkan efisiensi reaksi.
4. Stabilisasi emulsi
Gerak brown membantu menjaga kestabilan emulsi, yaitu campuran antara dua
cairan yang tidak dapat saling bercampur, seperti minyak dan air. Gerakan acak
partikel-partikel koloid dalam emulsi mencegah fase minyak dan air untuk terpisah
dan membentuk lapisan terpisah. Contohnya, dalam industri kosmetik, gerak brown
membantu menjaga krim atau lotion tetap teremulsi dengan baik.
5. Aplikasi di bidang farmasi
Gerak brown digunakan dalam berbagai formulasi farmasi, seperti nanopartikel obat
dalam suspensi atau sistem penghantaran obat berbasis nanoteknologi. Gerakan acak
partikel-partikel koloid membantu dalam penyerapan obat, penghantaran yang tepat
ke target, dan meningkatkan bioavailabilitas obat.

2.7. Contoh Peristiwa Gerak Brown dalam Kehidupan Sehari - hari


6
1. Partikel debu di udara
Jika kita memperhatikan sinar matahari yang masuk ke dalam ruangan yang gelap,
kita bisa melihat partikel-partikel debu yang bergerak dengan gerakan acak. Gerakan
ini disebabkan oleh adanya tumbukan dengan molekul-molekul udara yang tidak
terlihat atau gerak brown.
2. Partikel-partikel zat terlarut dalam air
Ketika kita mencampurkan gula atau garam ke dalam air, partikel-partikel zat
terlarut tersebut akan bergerak secara acak (gerak brown). Hal ini dapat dilihat
melalui perubahan warna atau kecerahan air saat zat terlarut tercampur merata.
3. Gerak sel dalam tubuh
Di dalam tubuh kita, terdapat berbagai jenis sel yang bergerak secara acak (gerak
brown). Sebagai contoh, leukosit atau sel darah putih bergerak secara acak di dalam
aliran darah untuk mencari dan melawan infeksi.
4. Pergerakan partikel pada larutan kopi atau teh
Ketika kita menuangkan air panas kedalam cangkir berisi kopi atau teh,
partikel-partikel zat-zat tersebut akan bergerak secara acak (gerak brown). Gerakan
brown ini membantu dalam proses difusi zat-zat tersebut ke dalam air.
5. Pergerakan partikel di dalam aerosol
Semprotan pengharum ruangan atau semprotan pewangi tubuh, mengandung
partikel-partikel yang terdispersi di dalam medium seperti udara. Partikel-partikel ini
akan bergerak secara acak dan membantu dalam penyebaran bau atau zat-zat aktif
yang terkandung dalam aerosol.

7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan materi gerak brown maka dapat disimpulkan bahwa:
Gerak brown adalah gerak zat terdispersi secara zig-zag dan garis lurus akibat tumbukan
partikel tersebut dengan partikel medium pendispersi yang dapat kita amati dengan skala
mikroskopik. Gerak brown ini pertama kali ditemukan oleh pakar botani Inggris yaitu,
Robert Brown pada tahun 1827. Gerak brown disebabkan oleh tumbukan yang tidak
seimbang dari molekul - molekul medium terhadap partikel koloid. Gerak ini terjadi
ketika zat terdispersi berada dalam medium pendispersi yang dimana molekul-molekul
medium bergerak secara acak dan bertumbukan dengan partikel-partikel zat. Tumbukan
ini memberikan gaya-gaya acak yang berbeda-beda dalam arah dan besarannya. Gerak
brown dipengaruhi oleh suhu, jumlah partikel, dan viskositas. Beberapa pemanfaatan
atau aplikasi gerak brown diantaranya stabilitas larutan, menghambat pengendapan,
difusi dan reaksi kimia, stabilisasi emulsi dan beberapa aplikasi lainnya dibidang farmasi.
Beberapa contoh peristiwa gerak brown dalam kehidupan sehari-hari yakni partikel debu
di udara, partikel zat terlarut dalam air, gerakan sel dalam tubuh, gerakan partikel pada
larutan kopi atau teh, gerakan partikel di dalam aerosol (parfum).
3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA
Arnelli & Yayuk A. 2019. Kimia Koloid dan Permukaan. Yogyakarta: CV Budi
Utama. Komalasari, M., M. Fathan, Mohamad F., Nabilah N., Neng S. S., Novi S.,
Nuris M., &
Nursopiah. 2014. Sifat Koloid (Gerak Brown). Makalah. Tasikmalaya: SMK Negeri
Rajapolah.
Sulistyani. Sistem Koloid.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/sistem-koloid.pdf
(diakses pada 11 Juni 2023 14.10 WIB)

Anda mungkin juga menyukai