GERAK BROWN
DISUSUN OLEH :
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga makalah dengan judul “Gerak Brown” dapat terselesaikan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui salah satu sifat koloid yaitu “Gerak
Brown” dari beberapa sumber yang diperoleh. Makalah ini merupakan tugas guna memenuhi
nilai mata kuliah Kimia Fisika di Politeknik AKA Bogor yang penulis jalani di Semester 2
Blok 2. Selama mengerjakan proyek ini, penulis menerima banyak ilmu dan wawasan dalam
penyusunan makalah.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya, namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A.1Latar Belakang ............................................................................................................ 1
A.2Rumusan Masalah........................................................................................................ 1
A.3Tujuan .......................................................................................................................... 1
A.4Manfaat ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Gerak Brown ............................................................................................. 3
2.2 Sejarah Penemuan Gerak Brown ................................................................................. 3
2.3 Penyebab Gerak Brown ............................................................................................... 4
2.4 Proses Terjadinya Gerak Brown .................................................................................. 4
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Gerak Brown ................................................................. 5
2.6 Manfaat Sifat Koloid Gerak Brown dalam Penggunaan Sehari - Hari ....................... 6
2.7 Contoh Peristiwa Gerak Brown dalam Kehidupan Sehari - Hari ................................ 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 8
3.2 Saran ............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai koloid baik dalam bentuk
produk-produk maupun dalam keadaan terlihat yang biasa dijumpai. Sistem koloid
berhubungan dengan proses-proses di alam yang mencakup berbagai bidang. Misalnya
saja, makanan yang kita makan (dalam ukuran besar) sebelum digunakan oleh tubuh,
terlebih dahulu diproses sehingga berbentuk koloid,dan protoplasma dalam sel-sel
makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari ini,sering kita temui beberapa produk yang
merupakan campuran dari beberapa zat, tetapi zat tersebut dapat bercampur secara
merata. Misalnya saja saat kita membuat susu serbuk atau tepung susu bercampur secara
merata dengan air panas. Semua itu merupakan contoh sistem koloid.
Koloid merupakan campuran fase peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran
ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase
terdispersinya bukan dalam bentuk molekul (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi,
gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi air, sistem koloid
merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium
pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak bisa
dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi.
Koloid memiliki beberapa sifat diantaranya efek tyndall, sifat listrik, adsorpsi,
koagulasi, koloid pelindung, koloid liofil dan liofob, dan sifat kinetik. Sifat kinetik
terbagi dua yaitu gerakan termal dan gerak brown.
1.3. Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian gerak brown.
1.3.2. Untuk mengetahui sejarah gerak brown.
1
1.3.3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gerak brown.
1.3.4. Untuk mengetahui proses terjadinya gerak brown.
1.3.5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gerak brown.
1.3.6. Untuk mengetahui pemanfaatan sifat koloid gerak brown.
1.3.7. Untuk mengetahui contoh peristiwa gerak brown dalam kehidupan sehari-hari.
1.4 Manfaat
1.4.1. Dapat menambah pengetahuan terkait salah satu sifat koloid yaitu gerak brown.
1.4.2. Dapat memperluas wawasan terkait pengaplikasian sistem koloid.
2
BAB II PEMBAHASAN
3
tidak merata. Definisi formal secara matematis dari gerak Brown diberikan oleh Norbert
Wiener sehingga seringkali gerak Brown disebut juga sebagai proses Wiener.Gerak
Brown selanjutnya menjadi objek kajian yang berkembang pesat di dalam matematika
dari aspek teori maupun aplikasinya.
4
bertumbukan dengan partikel-partikel kecil. Tumbukan ini memberikan gaya-gaya
acak pada partikel-partikel tersebut.
3. Efek gaya tumbukan : Setiap tumbukan antara partikel dan molekul medium
menghasilkan gaya-gaya acak yang berbeda-beda dalam arah dan besarannya.
Gaya-gaya ini mendorong partikel-partikel kecil untuk bergerak secara acak dalam
berbagai arah.
4. Pergerakan acak : Partikel-partikel kecil tersebut mengalami pergerakan acak,
dengan mengikuti gaya-gaya tumbukan dari molekul-molekul medium. Gerakan ini
tidak memiliki pola atau arah yang teratur, tetapi cenderung bergerak dalam loncatan
kecil dan tidak terduga.
5. Efek termal : Gerak brown juga dipengaruhi oleh energi termal yang dimiliki oleh
molekul-molekul medium. Energinya mempengaruhi kecepatan partikel-partikel
kecil, sehingga semakin tinggi energi termal, semakin cepat gerakan brown.
6. Interaksi dengan medium : Partikel-partikel kecil juga berinteraksi dengan medium
sekitarnya. Misalnya, partikel koloid dapat berinteraksi dengan molekul-molekul
cairan melalui gaya tarik menarik atau pelarutan, yang juga mempengaruhi gerakan
brown.
5
semakin lambat karena mobilitas larutannya kecil sehingga partikel larutannya sulit
untuk bergerak.
7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan materi gerak brown maka dapat disimpulkan bahwa:
Gerak brown adalah gerak zat terdispersi secara zig-zag dan garis lurus akibat tumbukan
partikel tersebut dengan partikel medium pendispersi yang dapat kita amati dengan skala
mikroskopik. Gerak brown ini pertama kali ditemukan oleh pakar botani Inggris yaitu,
Robert Brown pada tahun 1827. Gerak brown disebabkan oleh tumbukan yang tidak
seimbang dari molekul - molekul medium terhadap partikel koloid. Gerak ini terjadi
ketika zat terdispersi berada dalam medium pendispersi yang dimana molekul-molekul
medium bergerak secara acak dan bertumbukan dengan partikel-partikel zat. Tumbukan
ini memberikan gaya-gaya acak yang berbeda-beda dalam arah dan besarannya. Gerak
brown dipengaruhi oleh suhu, jumlah partikel, dan viskositas. Beberapa pemanfaatan
atau aplikasi gerak brown diantaranya stabilitas larutan, menghambat pengendapan,
difusi dan reaksi kimia, stabilisasi emulsi dan beberapa aplikasi lainnya dibidang farmasi.
Beberapa contoh peristiwa gerak brown dalam kehidupan sehari-hari yakni partikel debu
di udara, partikel zat terlarut dalam air, gerakan sel dalam tubuh, gerakan partikel pada
larutan kopi atau teh, gerakan partikel di dalam aerosol (parfum).
3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arnelli & Yayuk A. 2019. Kimia Koloid dan Permukaan. Yogyakarta: CV Budi
Utama. Komalasari, M., M. Fathan, Mohamad F., Nabilah N., Neng S. S., Novi S.,
Nuris M., &
Nursopiah. 2014. Sifat Koloid (Gerak Brown). Makalah. Tasikmalaya: SMK Negeri
Rajapolah.
Sulistyani. Sistem Koloid.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198001032009122001/pendidikan/sistem-koloid.pdf
(diakses pada 11 Juni 2023 14.10 WIB)