TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT CSSD DAN LAUNDRY
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN CSSD DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Kesatu : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini;
Kedua : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana menjadi acuan
dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo;
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir surat
keputusan ini dimaksud dalam dictum kesatu agar
disosialisasikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh
unit kerja terkait;
Keempat : peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikandan penyesuaian
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Wonosobo
Tanggal : 3 januari 2019
Direktur,
KEPUTUSAN DIREKTUR
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit selain merupakan pusat rujukan medik, juga
potensial mengandung ancaman penularan penyakit di samping
pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya penularan
penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi (CSSD) yang berfungsi
untuk membantu unit-unit lain di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo yang membutuhkan barang steril, membantu
menurunkan angka kejadian infeksi/infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo serta menyediakan dan menjamin
kualitas hasil sterilisasi yang dihasilkan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah
Sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di Rumah Sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dengan
cara melakukan sterilisasi pada alat atau bahan tertentu yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba
termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau
fisika.
Pusat sterilisasi (CSSD) mempunyai peranan yang sangat
penting sekali dalam upaya pengendalian infeksi dan pencegahan
terjadinya risiko bahaya infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang
lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik
maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga,
pemeliharaan sarana Rumah Sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila
terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada
akhimya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan
diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus oleh petugas
sterilisasi sehingga mendapatkan hasil yang baik yaitu kondisi alat
atau bahan yang steril secara cepat dan tepat dari masing-masing
unit lain yang membutuhkannya sehingga risiko terjadinya infeksi
nosokomial terhadap pasien dan karyawan RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo dapat dicegah sedini mungkin.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495) dan atas
dasar pemikiran latar belakang di atas maka RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo memandang perlu untuk menyusun
suatu pedoman pusat sterilisasi (CSSD) di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
Selain keberadaan unit CSSD, Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang dilaksanakan di rumah sakit
ditentukan pula oleh tersedianya fasilitas pelayanan Laundry.
Pelayanan Laundry rumah sakit dilaksanakan melalui Unit
pelayanan yang disebut Unit Laundry dalam hal ini mempunyai
tugas dan fungsi sebagai pengelola fasilitas untuk penyelenggaraan
laundry rumah sakit yang dituntut untuk selalu menyiapkan
fasilitas penunjang rumah sakit dalam kondisi berkualitas untuk
mutu dan keamananya.Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo kegiatan pelayanan laundry saat ini berada dibawah
koordinasi Direktur Penunjang Medis
Pelaksanaan pelayanan Laundry di rumah sakit memerlukan
dukungan dan perhatian penuh dari pimpinan rumah sakit dalam
bentuk peraturan dan kebijakan. Di samping itu, perlu adanya
sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan profesional
serta sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan laundry
dapat diselenggarakan dengan baik. Seiring dengan meningkatkan
kesadaran klien atau pasien akan hak- haknya, pelayanan laundry
di rumah sakit memerlukan suatu pedoman kerja agar diperoleh
hasil pelayanan yang bermutu sehingga mempercepat proses
penyembuhan dan menjamin kepuasan.
Oleh karena itu, untuk menjalankan ini, suatu Unit
dibutuhkan suatu tim kerja yang solid dalam menggerakkan lingkup
tersebut. Salah satunya dibutuhkan suatu Pedoman
Pengorganisasian yang merupakan dasar dari lingkup tersebut
bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam hal ini unit
Unit laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo menyusun Pedoman
Pengorganisasian yang berfungsi mengatur system kerja, hubungan
kerja dengan unit atau Instalasi terkait, pola ketenagaan maupun
pelaporan dan pencatatan. Sehingga pada nantinya diharapkan
dengan Pedoman Pengorganisasian tersebut pelayanan di Unit
laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo dapat memberikan nilai
tambah bagi pasien dan keluarga yang berdasar pada kemajuan
teknologi saat ini.
B. TUJUAN
1. Sub. Unit CSSD
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo .
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan
pelayanan pusat sterilisasi di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau
infeksi nosokomial di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat
dan bahan di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo tentang prosedur
pelaksanaan sterilisasi.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur sterilisasi.
2. Sub. Unit Laundry
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan Laundy yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo .
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan
pelayanan Laundry di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau
infeksi nosokomial di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan Laundry di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo tentang prosedur
pelaksanaan Laundry.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur Laundry
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Ruang lingkup pelayanan CSSD RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan instrumen
Unit CSSD menerima instrument dari ruangan dan
dilakukan pengelolaan sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan. Untuk ruang IBS petugas CSSD malakukan
pengambilan alat non steril dan dikirim dalam kondisi
sudah steril.
b. Pelayanan linen
Pelayanan linen steril ini dikhususkan untuk ruangan
yang membutuhkan linen steril sebagai bagian dari
tindakan medis untuk mencegah infeksi nosokomial pada
pasien. Kebutuhan linen steril ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1) IBS
Menggunakan set steril dalam jumlah khusus (
standart ) untuk keperluan operasi.
2) Pasien luka bakar
Linen steril digunakan untuk meminimkan infeksi
karena luka terbuka, jumlan dan jenis linen yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
Beberapa ruang seperti IGD, Poli Mata, Poli Gigi dan
Radiologimembutuhkan duk lubang steril untuk
menunjang kegiatan medis di ruangan.
3) Pelayanan kasa
Pelayanan kasa steril untuk memenuhi kebutuhan
ruangan baik rawat inap maupun rawat jalan. CSSD
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola kasa
dari kasa dalam kondisi utuh sampai menjadi kasa
steril yang siap digunakan
4) Pelayanan DTT (Dersinfeksi Tingkat tinggi)
Pelayanan DTT dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan alat single use yang di reuse. Proses
DTT ini meggunakan desinfektan dengan
konsentrasi tertentu sehingga bisa membunuh
sampai endospora yang ada pada instrumen.
2. Ruang lingkup pelayanan Laundry RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Pengambilan Leanen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan leanen kotor
dari berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Leanen Bersih
Dilakukan dengan pendistribusian leanen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
c. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
leanen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
d. Pelayanan pencucian Leanen
Pelayanan pncucian leanen terbagi menjadi pelayanan
pencucian leanen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
e. Pelayanan pengeringan leanen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
f. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua leanen
yang telah memalui proses pengeringan
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Batasan Operasional Sub Unit CSSD
a) Aerasi adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan
gas Etilen oksida pada sirkulasi udara untuk
menghilangkan sisa gas etilen oksida.
b) AAMI adalah singkatan dari Associaton for the
advancement of Medical Instrumentation.
c) AHA adalah singkatan dari American Hospital
Association.
d) Antiseptik adalah disinfektan yang digunakan pada
permukaan kulit dan membran mukosa untuk
menurunkan jumlah mikroorganisme.
e) Autoclaf adalah suatu alat/mesin yang digunakan untuk
sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan.
f) Bacillus stearothermophylus adalah mikroorganisme
yang dapat membentuk spora serta resisten terhadap
panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi.
g) Bacillus subtilis adalah mikroorgisme yang dapat
membentuk spora dan digunakan untuk uji efektifitas
sterilisasi etilen oksida.
h) Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda
terkontaminasi.
i) Bowie-Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada
mesin sterilisasi uap berpompa vakum, penemu
metodenya adalah j.h Bowie dan J. Dick.
j) Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah
pencemar mikroorganisme atau substansi lain yang
berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih
lanjut.
k) Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme
melalui sistem termal (panas) atau kimia.
l) Goggle adalah alat proteksi mata.
m) Inkubator adalah alat yang digunakan untuk dapat
menghasilkan suhu tertentu secara kontinyu untuk
menumbuhkan kultur bakteri
n) Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
o) Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
p) Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau
tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada
obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya
perubahan wama.
q) Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan,
waktu dll pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin
berjalan normal.
r) Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di
Rumah Sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak
ada tanda/gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
s) Lumen adalah lubang kecil dan panjang seperti pada
kateter, jarum suntik maupun pembuluh darah.
t) Point of use : menunjukkan tempat pemakaian alat.
u) Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme
termasuk spora.
v) Sterilisasi adalah proses penghancuran semua
mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau
kimia.
w) Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat
mensterilkan.
x) Termokopel adalah sepasang kabel termo-elektrik untuk
mengukur perbedaan suhu dan digunakan untuk
mengkalibrasi suhu pada mesin sterilisasi
y) Pouches adalah wadah sterilisasi untuk instrumen
maupun leanen.
2. Batasan Operasional Sub Unit Laundry
a. Pelayanan Pengambilan Leanen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan leanen kotor
dari berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Leanen Bersih
c. Dilakukan dengan pendistribusian leanen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
d. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
leanen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
e. Pelayanan pencucian Leanen
Pelayanan pncucian leanen terbagi menjadi pelayanan
pencucian leanen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
f. Pelayanan pengeringan leanen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
g. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua leanen
yang telah memalui proses pengeringan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Kepmenkes no 1204 tahun 2004 tentang kesehatan lingkungan
2. Permenkes No 340 tahun 2010 tentang klasifikasi
Rumah Sakit ( pasal 10 untuk RS tipe B “Pada
Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan
intensif, Pelayanan Darah, Gizi,Farmasi, Sterilisasi
Instrumen dan Rekam Medik”)
3. Kepmenkes No 1204 tahun 2004
4. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C
5. Buku pedoman CSSD , Depkes tahun 2009
6. Pedoman Pelaksanaan Laundry DEPKES RI, Jakarta tahun
2004.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
1. VISI.
“Menjadi Rumah Sakit Syariah Terpadu (Integrated Islamic
Hospital) yang ikut bertanggung jawab guna mewujudkan
masyarakat utama yang diridloi Allah SWT”
2. MISI.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki misi :
a. Memberikan pelayanan prima secara islami dan holistik
dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
b. Menyediakan Insan PKU yang berakhlak mulia, memegang
teguh nilai-nilai syariah, profesional dan kompeten dengan
sistem pendidikan berkelanjutan
c. Berperan aktif dalam dakwah pencerahan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
d. Menciptakan sistem kerja yang inovatif, efektif dan efisien
dengan fasilitas terbarukan berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi informasi dan komunikasi
e. Bersinergi dengan individu, lembaga lain, komunitas maupun
organisasi lain secara harmonis.
3. TUJUAN.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo bertujuan
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara islami kepada
masyarakat secara efektif dan efisien dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu
serta melaksanakan upaya rujukan.
4. TATA NILAI
Rumah Sakit memiliki nilai dasar:
a. Syariah
b. Profesional
c. Mutu
d. Keselamatan
e. Keramahan
5. MOTTO.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki Motto :
“Keramahan Sebenarnya”
6. BUDAYA ORGANISASI
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki budaya
organisasi “RAMAH”yang penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Respect
Kami berusaha untuk memahami, sehingga dapat
berkomunikasi, meningkatkan kerjasama, memberi manfaat
dan edukasi.
b. Adaptive
Kami berusaha membuka pikiran, sehingga mengutamakan
sikap selalu belajar, berpikir terbuka, dinamis dan adaptif.
c. Morality
Kami berusaha menetapkan hati untuk selalu menjunjung
tinggi kejujuran, kepatuhan dan panggilan jiwa terhadap
profesi.
d. Appreciative
Kami berusaha melaksanakan amanah dengan
mengedepankan pelayanan yang profesional, handal,
antusias, sabar, tekun dan bertanggungjawab.
e. Hospitality
Kami berusaha melayani sepenuh hati karena kecintaan
kepada Allah, Rasul-Nya, sesama manusia dan alam semesta
ciptaan-Nya
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
PENGAWAS
BPH
1. Komite Medis
BOARD OF DIRECTOR DIREKTUR 2. Komite Keperawatan
dr. Akhmad Muzairi, MARS 3. Komite Mutu
4. Komite Farmasi dan Terapi
5. SPI
6. Tim Akreditasi
WADIR PELAYANAN WADIR PENUNJANG WADIR UMUM & KEUANGAN 7. Tim PPI
Dra Dwi P, MMR, Apt Ir. H. Abud Ba'asir 8. Komite Etik dan Hukum
9.Panita dan Tim lainnya
MANAJER PELAYANAN MJR. KEPERAWATAN MANAJER PENUNJANG MANAJER KEU DAN SDI MANAJER MKT & UMUM
dr. Dyan Ratna SYP Notian F, Amd. Kep Indah S, S. Farm, Apt Erwin Saleh Ir. H. Abud Ba'asir
SPV. R. JALAN DAN IGD SPV. R. INAP, IBS, ICU SPV. P'AYANAN & ASKEP SPV. SARANA & SDI KEP SPV. PERB. MEDIS & JANGMED SPV. PEL. PENUNJANG SPV. ADMIN DAN TU SPV. SDI SPV. KEUANGAN SPV. ISPRS SPV. MKT DAN HUMAS
Ari Nurlaeli, S. Kep, Ns Riendra, S. Kep, Ns Agustri Anthoni, Amd Chintya PAT, S. Farm, Apt Amin W, SE Erwin Saleh Danang Aji N, SE Ir. Abud Ba'asir Aswandi DA, MM
KA INSTALASI/UNIT/PJ KA INSTALASI/P'JAWAB
IBS Farmasi
dr. Meiky Sri W, Apt
KA RUANGAN KA UNIT
IGD POLI Farmasi RJ Farmasi RI Tata Usaha Arsip&Surat Diklat Pesonalia Kasir Billing Pajak IPRS - 1 Binroh CSO Marketing
Rohem, AMK Muhani'ah Mustika Lestari Mita Ra uf S Musbichun Zulaekha W
IBS ICU Fisio & Psiko Gudang Farm Perpustakaan Legal Keuangan Accounting IT IPRS - 2 Media Sosial
Rosyim, AMK Dewi F Ratna M Sri W Slamet M Ana Susanti Heri W Ha s tomo M Agil R
Direktur
Wakil Direktur
Penunjang Medis
Manager Penun
jang Medis
Supervisor Supervisor
Penunjang Perbekalan
Medis Penunjang
Kepala Unit CSSD Medis
dan Laundry
Penanggungjawab Penanggungjawab
Administrasi dan Administrasi dan
Ruangan CSSD Ruangan Laundry
D. PETUGAS CSSD
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi
dan Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris CSSD.
5. Mendistribusikan Perlengkapan Medis yang telah disterilisasi
(Droping)
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)
E. PETUGAS LAUNDRY
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi
dan Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris Unit Laundry.
5. Mendistribusikan leanen bersih kepada unit yang
membutuhkan (Droping)
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di CSSD saat ini adalah:
No Tenaga yang
Nama Jabatan Pendidikan
ada
1 Kepala Unit 1. S-2 Farmasi, 1 orang
CSSD dan Apoteker
Laundry 2. Belum mengikuti
Pelatihan CSSD.
2 Penanggungj 1. D3 kesehatan 1 orang
awab Lingkungan (CSSD)
administrasi 2. Pernah mengikuti
dan ruangan pelatihan CSSD
3 Pelaksana 1. SLTA, Sarjana 4 orang
Sterilisasi Pendidikan
(CSSD) 2. Pernah mengikuti
pelatihan CSSD
2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di Laundry saat ini adalah:
No Tenaga
Nama Jabatan Pendidikan
yang ada
1 Kepala Unit Laundry S2 Farmasi 1 orang
Apoteker
2 Penanggungjawab SLTA 1 orang
administrasi dan
ruangan
3 Pelaksana Laundry SLTA 3 orang
A. RAPAT HARIAN
Rapat yang dilaksanakan setiap hari, biasanya dalam bentuk
operan Shift ataupun briefing.
B. RAPAT BULANAN
Rapat bulanan merupakan rapat yang diadakan setiap bulan
sekali, dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan serta
agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator unit CSSD dan
Laundry.
Rapat bulanan diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap hari senin minggu ke 2
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Ruang CSSD Laundry
Peserta : Ka Unit CSSD dan Laundry, Penanggungjawab dan
Pelaksana dibawah Ka Unit CSSD.
Materi :
- Evaluasi kinerja Staff di Unit CSSD dan Laundry
- Evaluasi sistem pelayanan yang sedang berjalan guna
peningkatan kualitas pelayanan.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja
- Pelayanan Unit CSSD dan Laundry
- Laporan Monitoring dan Evaluasi Indikator Sterilitas Alat dan
Laporan Monitoring dan Evaluasi Laundry
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/ usulan kepada
pemimpin.
C. RAPAT MINGGUAN
Rapat yang dilakukan setiap minggu untuk membahas hal-hal
yang terjadi selama seminggu di unit CSSD dan Laundry. Rapat
minggan dilakukan di ruang kerja sekiranya ada hal-hal yang terjadi
dalam seminggu di CSSD dan Laundry. Materi rapat tergantung dari
kejadian yang perlu dibahas dalam kurun waktu satu minggu.
D. RAPAT INSIDENTIL
Unit CSSD dan Laundry melakukan rapat insidental jika ada
kejadian yang memang harus segera di lakukan pertemuan, untuk
mencari solusi bersama. Rapat Insidensial adalah rapat yang
dilakukan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dengan segera.
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada atau sesuatu hal yang
perludibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai Undangan
Tempat : Sesuai Undangan
Peserta : Kepala Instalasi CSSD dan Laundry, Penanggung
jawab Administrasi , Pelaksana yang sedang tidak
bertugas.
Materi :
- Evaluasi Kinerja Unit CSSD dan Laundry
- Evaluasi SDM Unit CSSD dan Laundry
- Perencanaan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan
SDM.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja
- Pelayanan Unit CSSD dan Laundry
- Monitoring Mutu Sterilisasi dan Laundry
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/ usulan kepada
pemimpin.
BAB XI
PELAPORAN