Anda di halaman 1dari 51

RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

Jl. Gatot Subroto, Sudungdewo, Kertek, Wonosobo 56371


Telp. (0286) 329185, 3320211, Fax. (0286) 3320212,
e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
NOMOR: 038/SK/DIR/PKUWSB/I/2019

TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN
UNIT CSSD DAN LAUNDRY
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO


Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit sebagai institusi yang bergerak
dalam bidang pelayanan kesehatan harus mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit diperlukan adanya Pedoman
Pengorganisasian CSSD dan Laundry di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo;
c. bahwa susuai butir a. dan b. di atas, perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN CSSD DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
Kesatu : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini;
Kedua : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana menjadi acuan
dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo;
Ketiga : Pedoman Pengorganisasian CSSD dan Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir surat
keputusan ini dimaksud dalam dictum kesatu agar
disosialisasikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh
unit kerja terkait;
Keempat : peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikandan penyesuaian
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosobo
Tanggal : 3 januari 2019
Direktur,

dr. Akhmad Muzairi, MARS


NIK. 2015.10.0238
Lampiran Keputusan Direktur RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo
Nomor:
038/SK/DIR/PKUWSB/I/2019
Tentang Pedoman Pengorganisasian
Unit CSSD dan Laundry Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo

KEPUTUSAN DIREKTUR

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA


CSSD DAN LAUNDRY

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH


WONOSOBO
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit selain merupakan pusat rujukan medik, juga
potensial mengandung ancaman penularan penyakit di samping
pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya penularan
penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi (CSSD) yang berfungsi
untuk membantu unit-unit lain di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo yang membutuhkan barang steril, membantu
menurunkan angka kejadian infeksi/infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo serta menyediakan dan menjamin
kualitas hasil sterilisasi yang dihasilkan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah
Sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di Rumah Sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dengan
cara melakukan sterilisasi pada alat atau bahan tertentu yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba
termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses kimia atau
fisika.
Pusat sterilisasi (CSSD) mempunyai peranan yang sangat
penting sekali dalam upaya pengendalian infeksi dan pencegahan
terjadinya risiko bahaya infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang
lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik
maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga,
pemeliharaan sarana Rumah Sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila
terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada
akhimya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan
diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus oleh petugas
sterilisasi sehingga mendapatkan hasil yang baik yaitu kondisi alat
atau bahan yang steril secara cepat dan tepat dari masing-masing
unit lain yang membutuhkannya sehingga risiko terjadinya infeksi
nosokomial terhadap pasien dan karyawan RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo dapat dicegah sedini mungkin.
Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495) dan atas
dasar pemikiran latar belakang di atas maka RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo memandang perlu untuk menyusun
suatu pedoman pusat sterilisasi (CSSD) di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
Selain keberadaan unit CSSD, Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang dilaksanakan di rumah sakit
ditentukan pula oleh tersedianya fasilitas pelayanan Laundry.
Pelayanan Laundry rumah sakit dilaksanakan melalui Unit
pelayanan yang disebut Unit Laundry dalam hal ini mempunyai
tugas dan fungsi sebagai pengelola fasilitas untuk penyelenggaraan
laundry rumah sakit yang dituntut untuk selalu menyiapkan
fasilitas penunjang rumah sakit dalam kondisi berkualitas untuk
mutu dan keamananya.Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo kegiatan pelayanan laundry saat ini berada dibawah
koordinasi Direktur Penunjang Medis
Pelaksanaan pelayanan Laundry di rumah sakit memerlukan
dukungan dan perhatian penuh dari pimpinan rumah sakit dalam
bentuk peraturan dan kebijakan. Di samping itu, perlu adanya
sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan profesional
serta sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan laundry
dapat diselenggarakan dengan baik. Seiring dengan meningkatkan
kesadaran klien atau pasien akan hak- haknya, pelayanan laundry
di rumah sakit memerlukan suatu pedoman kerja agar diperoleh
hasil pelayanan yang bermutu sehingga mempercepat proses
penyembuhan dan menjamin kepuasan.
Oleh karena itu, untuk menjalankan ini, suatu Unit
dibutuhkan suatu tim kerja yang solid dalam menggerakkan lingkup
tersebut. Salah satunya dibutuhkan suatu Pedoman
Pengorganisasian yang merupakan dasar dari lingkup tersebut
bekerja sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dalam hal ini unit
Unit laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo menyusun Pedoman
Pengorganisasian yang berfungsi mengatur system kerja, hubungan
kerja dengan unit atau Instalasi terkait, pola ketenagaan maupun
pelaporan dan pencatatan. Sehingga pada nantinya diharapkan
dengan Pedoman Pengorganisasian tersebut pelayanan di Unit
laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo dapat memberikan nilai
tambah bagi pasien dan keluarga yang berdasar pada kemajuan
teknologi saat ini.

B. TUJUAN
1. Sub. Unit CSSD
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan sterilisasi yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo .
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan
pelayanan pusat sterilisasi di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau
infeksi nosokomial di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat
dan bahan di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo tentang prosedur
pelaksanaan sterilisasi.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur sterilisasi.
2. Sub. Unit Laundry
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan Laundy yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo .
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam memberikan
pelayanan Laundry di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi atau
infeksi nosokomial di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan Laundry di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo tentang prosedur
pelaksanaan Laundry.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur Laundry
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Ruang lingkup pelayanan CSSD RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan instrumen
Unit CSSD menerima instrument dari ruangan dan
dilakukan pengelolaan sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan. Untuk ruang IBS petugas CSSD malakukan
pengambilan alat non steril dan dikirim dalam kondisi
sudah steril.
b. Pelayanan linen
Pelayanan linen steril ini dikhususkan untuk ruangan
yang membutuhkan linen steril sebagai bagian dari
tindakan medis untuk mencegah infeksi nosokomial pada
pasien. Kebutuhan linen steril ini dibagi menjadi 2, yaitu:
1) IBS
Menggunakan set steril dalam jumlah khusus (
standart ) untuk keperluan operasi.
2) Pasien luka bakar
Linen steril digunakan untuk meminimkan infeksi
karena luka terbuka, jumlan dan jenis linen yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan ruangan.
Beberapa ruang seperti IGD, Poli Mata, Poli Gigi dan
Radiologimembutuhkan duk lubang steril untuk
menunjang kegiatan medis di ruangan.
3) Pelayanan kasa
Pelayanan kasa steril untuk memenuhi kebutuhan
ruangan baik rawat inap maupun rawat jalan. CSSD
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola kasa
dari kasa dalam kondisi utuh sampai menjadi kasa
steril yang siap digunakan
4) Pelayanan DTT (Dersinfeksi Tingkat tinggi)
Pelayanan DTT dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan alat single use yang di reuse. Proses
DTT ini meggunakan desinfektan dengan
konsentrasi tertentu sehingga bisa membunuh
sampai endospora yang ada pada instrumen.
2. Ruang lingkup pelayanan Laundry RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Pengambilan Leanen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan leanen kotor
dari berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Leanen Bersih
Dilakukan dengan pendistribusian leanen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
c. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
leanen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
d. Pelayanan pencucian Leanen
Pelayanan pncucian leanen terbagi menjadi pelayanan
pencucian leanen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
e. Pelayanan pengeringan leanen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
f. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua leanen
yang telah memalui proses pengeringan

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Batasan Operasional Sub Unit CSSD
a) Aerasi adalah pemaparan kemasan yang baru disterilkan
gas Etilen oksida pada sirkulasi udara untuk
menghilangkan sisa gas etilen oksida.
b) AAMI adalah singkatan dari Associaton for the
advancement of Medical Instrumentation.
c) AHA adalah singkatan dari American Hospital
Association.
d) Antiseptik adalah disinfektan yang digunakan pada
permukaan kulit dan membran mukosa untuk
menurunkan jumlah mikroorganisme.
e) Autoclaf adalah suatu alat/mesin yang digunakan untuk
sterilisasi dengan menggunakan uap bertekanan.
f) Bacillus stearothermophylus adalah mikroorganisme
yang dapat membentuk spora serta resisten terhadap
panas dan digunakan untuk uji efektifitas sterilisasi.
g) Bacillus subtilis adalah mikroorgisme yang dapat
membentuk spora dan digunakan untuk uji efektifitas
sterilisasi etilen oksida.
h) Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda
terkontaminasi.
i) Bowie-Dick test adalah uji efektifitas pompa vakum pada
mesin sterilisasi uap berpompa vakum, penemu
metodenya adalah j.h Bowie dan J. Dick.
j) Dekontaminasi adalah proses untuk mengurangi jumlah
pencemar mikroorganisme atau substansi lain yang
berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih
lanjut.
k) Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme
melalui sistem termal (panas) atau kimia.
l) Goggle adalah alat proteksi mata.
m) Inkubator adalah alat yang digunakan untuk dapat
menghasilkan suhu tertentu secara kontinyu untuk
menumbuhkan kultur bakteri
n) Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
o) Inkubator biologi adalah sedian berisi sejumlah tertentu
mikroorganisme spesifik dalam bentuk spesifik dalam
bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi tertentu dan digunakan untuk menunjukkan
bahwa sterilisasi telah tercapai.
p) Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau
tape yang menandai terjadinya pemaparan sterilan pada
obyek yang disterilkan, ditandai dengan adanya
perubahan wama.
q) Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan,
waktu dll pada mesin sterilisasi yang menunjukkan mesin
berjalan normal.
r) Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh di
Rumah Sakit dimana pada saat masuk rumah sakit tidak
ada tanda/gejala atau tidak dalam masa inkubasi.
s) Lumen adalah lubang kecil dan panjang seperti pada
kateter, jarum suntik maupun pembuluh darah.
t) Point of use : menunjukkan tempat pemakaian alat.
u) Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme
termasuk spora.
v) Sterilisasi adalah proses penghancuran semua
mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau
kimia.
w) Sterilan adalah zat yang mempunyai karakteristik dapat
mensterilkan.
x) Termokopel adalah sepasang kabel termo-elektrik untuk
mengukur perbedaan suhu dan digunakan untuk
mengkalibrasi suhu pada mesin sterilisasi
y) Pouches adalah wadah sterilisasi untuk instrumen
maupun leanen.
2. Batasan Operasional Sub Unit Laundry
a. Pelayanan Pengambilan Leanen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan leanen kotor
dari berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Leanen Bersih
c. Dilakukan dengan pendistribusian leanen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
d. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
leanen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
e. Pelayanan pencucian Leanen
Pelayanan pncucian leanen terbagi menjadi pelayanan
pencucian leanen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
f. Pelayanan pengeringan leanen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
g. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua leanen
yang telah memalui proses pengeringan.

E. LANDASAN HUKUM
1. Kepmenkes no 1204 tahun 2004 tentang kesehatan lingkungan
2. Permenkes No 340 tahun 2010 tentang klasifikasi
Rumah Sakit ( pasal 10 untuk RS tipe B “Pada
Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan
intensif, Pelayanan Darah, Gizi,Farmasi, Sterilisasi
Instrumen dan Rekam Medik”)
3. Kepmenkes No 1204 tahun 2004
4. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C
5. Buku pedoman CSSD , Depkes tahun 2009
6. Pedoman Pelaksanaan Laundry DEPKES RI, Jakarta tahun
2004.
BAB II
GAMBARAN UMUM
RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

A. SEJARAH DAN DESKRIPSI RS PKU MUHAMMADIYAH


WONOSOBO.
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo mulai dibangun sejak tahu
2010. Rumah Sakit ini sebenarnya rintisan dari Balai Pengobatan
Siti Fatimah yang sudah ada sejak tahun 1974 di kampung
Sudagaran Wonosobo. Dalam perkembangannya Balai Pengobatan
tersebut harus pindah lokasi di Sudungdewo Kertek Wonosobo
dengan nama RB Siti Fatimah sejak tahun 1982.
Selama operasionalnya terjadi pasang surut dalam melakukan
kegiatan pelayanan, baik dari sisi kunjungan pasien maupun
pengelola/tenaga medisnya. Evaluasi terus dilakukan selama
perjalanan operasionalnya, hingga pada tahun 2010 dibentuklah
panitia pengembangan Klinik tersebut yang salah satunya
menghasilkan keputusan untuk dikembangkan menjadi RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Tim bentukan PDM Wonosobo
kemudian meyiapkan segala sesuatunya untuk segera mewujudkan
Rumah sakit sesuai amanat PDM Wonosobo.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo merupakan
rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan mulai dari yang
bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang
dilengkapi dengan pelayanan penunjang medis 24 jam. Selanjutnya
tentang RS PKU Muhammaadiyah Wonosobo adalah sebagai berikut:
1. Nama : RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
2. Alamat : Jl. Gatot Subroto Sudungdewo Kertek
Wonosobo
3. Telp/Faks : (0286) 329185, (0286) 3320212
4. Email : pkuwsb@yahoo.co.id
5. Website : www.pkuwonosobo.id
6. Pemilik : Persyarikatan Muhammadiyah (PDM
Wonosobo)
7. Penyelenggara : MPKU PDM Wonosobo
8. Pengawas : BPH RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
9. Ijin Operasional : SK Bupati No: 445.8/397/2015 tanggal 24
Agustus 2015
10. Pengelola :
Direktur : dr. Akhmad Muzairi, MARS
Wadir Pelayanan : dr. Dedi, Sp. BA
Wadir Penunjang : Dra. Dwi Pudjaningsih, MMR, Apt
Wadir Umum : Ir. Abud Ba’asir
RSPKU Muhammadiyah Wonosobo diresmikan pada tanggal 18
November 2014, dengan status berada dibawah kepemilikan
Persyarikatan Muhammadiyah. RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
merupakan rumah sakit tipe C yang melayani pasien umum dan
BPJS.
Pelayanan yang bisa dilakukan meliputi IGD 24 jam, Poli
Umum, Gigi Umum, Poli Spesialis Penyakit Dalam, Bedah Umum,
Kesehatan Anak, Syaraf, Obsgyn, Mata, Gigi Orthodontia,
Orthopedi, Anastesi, Radiologi, Patologi Klinik. Didukung penunjang
medis meliputi pelayanan farmasi, psikologi, fisioterapi, laborat,
radiologi, LAUNDRY. Pelayanan rawat inap terdiri dari 109 bed
meliputi kamar VIP, kelas 1,2,3, ICU, PICU, NICU.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSPKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

1. VISI.
“Menjadi Rumah Sakit Syariah Terpadu (Integrated Islamic
Hospital) yang ikut bertanggung jawab guna mewujudkan
masyarakat utama yang diridloi Allah SWT”

2. MISI.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki misi :
a. Memberikan pelayanan prima secara islami dan holistik
dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien
b. Menyediakan Insan PKU yang berakhlak mulia, memegang
teguh nilai-nilai syariah, profesional dan kompeten dengan
sistem pendidikan berkelanjutan
c. Berperan aktif dalam dakwah pencerahan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat
d. Menciptakan sistem kerja yang inovatif, efektif dan efisien
dengan fasilitas terbarukan berbasis ilmu pengetahuan,
teknologi informasi dan komunikasi
e. Bersinergi dengan individu, lembaga lain, komunitas maupun
organisasi lain secara harmonis.

3. TUJUAN.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo bertujuan
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara islami kepada
masyarakat secara efektif dan efisien dengan mengutamakan upaya
penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara terpadu
serta melaksanakan upaya rujukan.

4. TATA NILAI
Rumah Sakit memiliki nilai dasar:
a. Syariah
b. Profesional
c. Mutu
d. Keselamatan
e. Keramahan

5. MOTTO.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki Motto :
“Keramahan Sebenarnya”

6. BUDAYA ORGANISASI
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo memiliki budaya
organisasi “RAMAH”yang penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Respect
Kami berusaha untuk memahami, sehingga dapat
berkomunikasi, meningkatkan kerjasama, memberi manfaat
dan edukasi.
b. Adaptive
Kami berusaha membuka pikiran, sehingga mengutamakan
sikap selalu belajar, berpikir terbuka, dinamis dan adaptif.
c. Morality
Kami berusaha menetapkan hati untuk selalu menjunjung
tinggi kejujuran, kepatuhan dan panggilan jiwa terhadap
profesi.
d. Appreciative
Kami berusaha melaksanakan amanah dengan
mengedepankan pelayanan yang profesional, handal,
antusias, sabar, tekun dan bertanggungjawab.
e. Hospitality
Kami berusaha melayani sepenuh hati karena kecintaan
kepada Allah, Rasul-Nya, sesama manusia dan alam semesta
ciptaan-Nya
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Lampiran SK BPH RS PKU Muhammadiyah Wonosobo PEMILIK


No: 152/BPH.AU/B/I/2016 PDM WONOSOBO
Tentang Penetapan Struktur RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
PENYELENGGARA
MPKU PDM WONOSOBO

PENGAWAS
BPH

1. Komite Medis
BOARD OF DIRECTOR DIREKTUR 2. Komite Keperawatan
dr. Akhmad Muzairi, MARS 3. Komite Mutu
4. Komite Farmasi dan Terapi
5. SPI
6. Tim Akreditasi
WADIR PELAYANAN WADIR PENUNJANG WADIR UMUM & KEUANGAN 7. Tim PPI
Dra Dwi P, MMR, Apt Ir. H. Abud Ba'asir 8. Komite Etik dan Hukum
9.Panita dan Tim lainnya

MANAJER PELAYANAN MJR. KEPERAWATAN MANAJER PENUNJANG MANAJER KEU DAN SDI MANAJER MKT & UMUM
dr. Dyan Ratna SYP Notian F, Amd. Kep Indah S, S. Farm, Apt Erwin Saleh Ir. H. Abud Ba'asir

SPV. R. JALAN DAN IGD SPV. R. INAP, IBS, ICU SPV. P'AYANAN & ASKEP SPV. SARANA & SDI KEP SPV. PERB. MEDIS & JANGMED SPV. PEL. PENUNJANG SPV. ADMIN DAN TU SPV. SDI SPV. KEUANGAN SPV. ISPRS SPV. MKT DAN HUMAS
Ari Nurlaeli, S. Kep, Ns Riendra, S. Kep, Ns Agustri Anthoni, Amd Chintya PAT, S. Farm, Apt Amin W, SE Erwin Saleh Danang Aji N, SE Ir. Abud Ba'asir Aswandi DA, MM

KA INSTALASI/UNIT/PJ KA INSTALASI/P'JAWAB

IBS Farmasi
dr. Meiky Sri W, Apt

KA RUANGAN KA UNIT

IGD POLI Farmasi RJ Farmasi RI Tata Usaha Arsip&Surat Diklat Pesonalia Kasir Billing Pajak IPRS - 1 Binroh CSO Marketing
Rohem, AMK Muhani'ah Mustika Lestari Mita Ra uf S Musbichun Zulaekha W

IBS ICU Fisio & Psiko Gudang Farm Perpustakaan Legal Keuangan Accounting IT IPRS - 2 Media Sosial
Rosyim, AMK Dewi F Ratna M Sri W Slamet M Ana Susanti Heri W Ha s tomo M Agil R

RI lt 2 RI VIP Laborat Radiologi P'bekalan Um Umum


Nur W Heni I Oktaria CN Alan Maulana Amin Budi Nurha di

RI lt 3 Maternal Gizi CSSD Loundry


Singgih Wiwik Siulis V

Perinatal RM & Pendaft


Kharil NK Dwi Yani Y
apabila ada struktur yang masih kosong, dihandle atasannya
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT CSSD

Direktur

Wakil Direktur
Penunjang Medis

Manager Penun
jang Medis
Supervisor Supervisor
Penunjang Perbekalan
Medis Penunjang
Kepala Unit CSSD Medis
dan Laundry

Penanggungjawab Penanggungjawab
Administrasi dan Administrasi dan
Ruangan CSSD Ruangan Laundry

Petugas CSSD Petugas


Sterilisasi Laundry
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA UNIT CSSD DAN LAUNDRY


1. Bertanggung Jawab Kepada Manager Penunjang Medis
2. Mengarahkan semua aktifitas Petugas CSSD yang berkaitan
dengan suplay alat medis steril bagi perawatan pasien di
Rumah Sakit
3. Mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan, keterampilan dan
pengembangan diri dan personelnya
4. Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan
penanganan alat/bahan steril
5. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan
penggunaan mesin sterilisasi secara benar
6. Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat
penyiapan dan penanganan alat steril baik yang sekali pakai
atau pemakaian ulang
7. Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan melakukan
koordinasi yanag bersifat intern/ekstern
8. Membuat perencanaan program kerja
9. Membuat prosedur baru, melakukan revisi prosedur secara
berkala
10. Melakukan evaluasi staf dan pelaporan

B. PENANGGUNGJAWAB ADMINISTRASI DAN RUANGAN CSSD


1. Bertanggung jawab mencatat dan melaporkan Kepada Kepala
Instalasi terkait Seluruh Peralatan dan Perlengkapan Medis
yang telah disterilisasi (Tanggal, jenis, jumlah, asal ruangan)
secara berkala
2. Berkoordinasi kepada tiap kepala Ruang rawat Inap atau
Kepala Ruang CSSD terkait jadwal Kebutuhan Sterilisasi
Perlengkapan Medis.
3. Menyiapkan segela keperluan administrasi
4. Bertanggung Jawab terhadap keamanan alat di Ruang CSSD.
5. Bertanggung jawab mengawasi kinerja Petugas CSSD
6. Bertanggung jawab dalam melakukan kalibrasi dan kualifikasi
Alat serta Validasi Metode Sterilisasi

C. PENANGGUNGJAWAB ADMINISTRASI DAN RUANGAN LAUNDRY


1. Bertanggung jawab mencatat dan melaporkan Kepada Kepala
Instalasi terkait Seluruh barang yang dicuci oleh Unit Laundry
(Tanggal, jenis, jumlah, asal ruangan) secara berkala
2. Berkoordinasi kepada tiap kepala Ruang rawat Inap terkait
dengan kebutuahn pencucian leanen
3. Menyiapkan segela keperluan administrasi
4. Bertanggung Jawab terhadap keamanan alat di Unit Laundry
5. Bertanggung jawab mengawasi kinerja Petugas Laundry
6. Bertanggung jawab dalam melakukan perawatan alat di Unit
Laundry

D. PETUGAS CSSD
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi
dan Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris CSSD.
5. Mendistribusikan Perlengkapan Medis yang telah disterilisasi
(Droping)
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)

E. PETUGAS LAUNDRY
1. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab Administrasi
dan Ruangan
2. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi aktifitas
3. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
4. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang termasuk
kedalam inventaris Unit Laundry.
5. Mendistribusikan leanen bersih kepada unit yang
membutuhkan (Droping)
6. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. TATA HUBUNGAN KERJA SUB.UNIT CSSD


1. Tata Hubungan Kerja Intern Unit Kerja
a. Koordinasi antara Unit CSSD dengan Instalasi Bedah
Sentral
1) Menerima perlengkapan Kotor dari IBS
2) Menyiapkan Sterilisasi Alat Operasi
3) Memproduksi Kasa Steril
4) Melakukan Distribusi Perlengkapan Operasi yang
telah disterilkan kepada Instalasi Bedah Sentral
b. Koordinasi antara Unit CSSD dengan Gudang Farmasi
1) Meminta dan melaporkan kebutuhan Kasa
2) Meminta dan melaporkan kebutuhan Detergen dan
Desinfektan
3) Meminta dan melaporkan kebutuhan Pouches
4) Meminta dan melaporkan kebutuhan Indikator
kimiawi (Strip indikator)
5) Meminta dan melaporkan kebutuhan Detergen dan
Desinfektan
6) Meminta dan melaporkan kebutuhan APD Set
c. Koordinasi antara Unit CSSD dengan Unit Laundry
1) Menerima dan mensterilisasi Leanen bersih dari
unit Laundry
2) Menyerahkan APD set kotor petugas untuk ducuci
2. TATA HUBUNGAN KERJA EKSTERN UNIT KERJA
1. Koordinasi antara Unit CSSD Dengan Universitas Ahmad
Dahlan untuk Klibrasi Autoclav 1 tahun sekali.
2. Koordinasi dengan Laboratorium Mikrobiologi Eksternal
untuk uji Sterilitas Produk.

B. TATA HUBUNGAN KERJA SUB.UNIT LAUNDRY


Tata hubungan kerja Unit Laundry meliputi kegiatan Jemput
Bola yaitu kegiatan pengambilan barang kotor yang akan dicucu dan
kegiatan droping yaitu merupakan kegiatan pendistribusian barang
Bersih. Pelayanan jemput Bola dan droping dilakukan untuk unit-
unit sebagai berikut :
1. CSSD (Central Steril Suplay Departement
Kegiatan terdiri dari pencucian APD Kotor milik CSSD, Serta
penyerahan Leanen bersih untuk disterilkan
2. Ruang Aisyah Lantai 2
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset dan korden.
3. Ruang Aisyah Lantai 3
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset dan korden
4. Ruang Khadijah Lantai 2
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset dan korden
5. Ruang Khadijah Lantai 3
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset dan korden
6. Nifas
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset dan korden
7. ICU
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset, korden, kasur
dekubitus.
8. IGD
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak
9. Radiologi
Kegiatan terdiri dari pencucian kimono, selimut, waslap,
sarung bantal
10. Poli
Kegiatan terdiri dari pencucian laken, selimut, handuk, perlak
11. IBS
Kegiatan terdiri dari pencucian baju perawat, kmono, duk OK,
APD set, Jas Operasi, Selimut
12. Gizi
Kegiatan terdiri dari pencucian lap, apron, sandal, Baju lengan
13. VK
Kegiatan terdiri dari pencucian selimut, spray, sarung bantal,
laken, perlak, kimono, apron, handuk, manset, korden, baju
ruang, duk, penutup Alat, handuk bayi, titipan klinik.
14. Ruang Pemulasaraan Jenazah
Kegiatan terdiri dari pencucian apron dan leanen
15. Kantor Timur
Kegiatan terdiri dari pencucian taplak, bendera korden
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL CSSD


1. Standarisasi dan Kualifikasi Personil
a. Standardisasi
Pola ketenagaan di bagian CSSD Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo merupakan salah satu bagian
dari arah pengembangan tenaga kesehatan di Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo khususnya tenaga
CSSD. Pola ketenagaan ini terdiri dari kebutuhan tenaga
berdasarkan standar ketenagaan Departemen Kesehatan
RI dan standar akreditasi Rumah Sakit yang
dikompilasikan dengan kemampuan Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Apabila standarisasi
kebutuhan tenaga dilakukan secara tepat, maka pola
ketenagaan ini dapat tersusun dengan baik sehingga
pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat mencapai target
yang telah ditentukan.
Adapun secara khusus pola ketenagaan di bagian
CSSD disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan
pelayanan rekam medis di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Tujuan pelayanan di bagian
rekam medis adalah memberikan pelayanan CSSD
profesional dan bermutu sesuai dengan target yang ingin
dicapai. Sedangkan dalam menentukan kebutuhan
tenaga di bagian CSSD harus sesuai dengan standar
tertentu melalui proses yang sistematis serta alasan yang
jelas mengenai jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan.
b. Kualifikasi Personil
Persyaratan
No Jabatan Persyaratan Tambahan
Pendidikan
1 Kepala Unit Minimal S1 1. Memiliki Kompetensi
CSSD dan Kesehatan dibidang CSSD
Laundry yang memiliki 2. Menguasai
Sertifikat manajemen
Pelatihan pengelolaan CSSD.
CSSD dan 3. Mampu
Laundry mengoperasikan
komputer minimal
Microsoft Office dan
Excel.
4. Memiliki kemampuan
5. Leadership yang baik.
6. Menguasai
manajemen
pengelolaan Laundry.
7. Mampu
mengoperasikan
komputer minimal
Microsoft Office dan
Excel.
8. Memiliki kemampuan
Leadership yang baik.
2 Koordinator Pendidikan 1. Mengerti dasar
Administrasi min D3 manajemen
dan Kesehatan pengelolaan CSSD
Penangggungja dengan telah pada umumnya.
wab Ruangn mengikuti 2. Pernah mengikuti
pelatihan pelatihan CSSD
CSSD 3. Mampu
mengoperasikan
computer minimal
Microsoft Office dan
Excel.
4. Diharapkan aktif di
kegiatan
Muhammadiyah.
3 Bagian Min SLTA 1. Diutamakan berstatus
Pelaksana dengan karyawan tetap.
CSSD Sertifikat 2. Mampu melakukan
Pelatihan CSSD Dekontaminasi
dengan baik
3. Mampu melakukan
kegiatan pengemasan
dan produksi
perlengkapan medik
dengan baik
4. Mampu melakukan
kegiatan sterilisasi
dengan baik
5. Mampu
mengoperasikan alat
sterilisasai dengan
baik
6. Bertanggung jawab
dan jujur.

2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di CSSD saat ini adalah:
No Tenaga yang
Nama Jabatan Pendidikan
ada
1 Kepala Unit 1. S-2 Farmasi, 1 orang
CSSD dan Apoteker
Laundry 2. Belum mengikuti
Pelatihan CSSD.
2 Penanggungj 1. D3 kesehatan 1 orang
awab Lingkungan (CSSD)
administrasi 2. Pernah mengikuti
dan ruangan pelatihan CSSD
3 Pelaksana 1. SLTA, Sarjana 4 orang
Sterilisasi Pendidikan
(CSSD) 2. Pernah mengikuti
pelatihan CSSD

3. Dasar Perhitungan Ketenagaan


Perhitungan Ktenagakerjaan menggunakan metode WISN
sebagai berikut :

Berdasarkan perhitunga WISN berdasarkan beban Kerja


maka dapat diketahui bahwa kebutuhan Staf Pelaksana di
CSSD adalah 6 orang. Adapun pembagian jadwa kerja adalah
sebagai berikut:
Shift 1 (jam 07.00-14.00) : 2 orang
Shift 2 (jam 14.00-20.00) : 1 orang
Shift 3 (jam 08.00-16.00) : 3 orang
4. Rekrutmen dan Seleksi
Untuk memenuhi kebutuhan SDI (Sumber Daya Insani)
maka diperlukan rekrutmen yang akan dilakukan leh bagian
SDI, mengacu kepada kebutuhan dan kemampuan Rumah
Sakit.
Melihat dari pengihitungan kekurangan tenaga, akan
tetapi dengan beban kerja yang bisa dipadatkan, setidaknya
bisa ditambah 1 (satu) orang dengan background minimal
lulusan SLTA.
5. Pengembangan SDI
Tantangan kedepan tentunya mewajibkan setiap Rumah
Sakit harus menyiapkan Sumber Daya-nya untuk bisa
bertahan ditengah persaingan yang ketat. Salah satu hal yang
penting adalah menyiapkan tenaga kerja yang profesional yang
bisa mewujudkan visi misi Rumah Sakit.
Untuk itu pelatihan atau kursus-kursus yang bisa
menunjang keberhasilan peningkatan kualitas SDI menjadi
satu hal yang wajib dilakukan. Hal yang mendesak untuk
dilakukan adalah terait dengan Cara Sterilisasi yang benar,
Managemen Pelayanan CSSD di Rumah Sakit, Pengemasan dan
Pelabelan Perlengkapan Medis, Cara Melakukan
Dekontaminasi yang baik, Cara Penyimpanan dan Distribusi
Perlengkapan Medis yang benar.

B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL SUB UNIT


LAUNDRY
1. Standarisasi dan Kualifikasi Personil
a. Standarisasi
Pola ketenagaan di bagian Laundry Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Wonosobo merupakan salah satu
bagian dari arah pengembangan tenaga kesehatan di
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo khususnya
tenaga Laundry. Pola ketenagaan ini terdiri dari
kebutuhan tenaga berdasarkan standar ketenagaan
Departemen Kesehatan RI dan standar akreditasi Rumah
Sakit yang dikompilasikan dengan kemampuan Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo. Apabila
standarisasi kebutuhan tenaga dilakukan secara tepat,
maka pola ketenagaan ini dapat tersusun dengan baik
sehingga pelaksanaan kegiatan pelayanan dapat
mencapai target yang telah ditentukan.
Adapun secara khusus pola ketenagaan di bagian
Laundry disusun berdasarkan kebutuhan dan tujuan
pelayanan laundry di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo. Tujuan pelayanan di bagian laundry adalah
memberikan pelayanan Laundry profesional dan bermutu
sesuai dengan target yang ingin dicapai. Sedangkan dalam
menentukan kebutuhan tenaga di bagian Laundry harus
sesuai dengan standar tertentu melalui proses yang
sistematis serta alasan yang jelas mengenai jumlah dan
jenis tenaga yang dibutuhkan.
b. Kualifikasi Personil
Persyaratan
No Jabatan Persyaratan Tambahan
Pendidikan
1 Kepala Minimal S1 1. Memiliki Kompetensi
CSSD dan Kesehatan yang dibidang CSSD
Laundry memiliki 2. Menguasai manajemen
Sertifikat pengelolaan CSSD.
Pelatihan CSSD 3. Mampu
dan Laundry mengoperasikan
komputer minimal
Microsoft Office
dan Excel.
4. Menguasai
manajemen
pengelolaan Laundry.
5. Mampu
mengoperasikan
komputer minimal
Microsoft Office dan
Excel.
6. Memiliki kemampuan
Leadership yang baik.
2 Koordinato Pendidikan min 1. Mengerti dasar
r SLTA manajemen
Adminidtra pengelolaan Laundry
si dan pada umumnya.
Penangggu 2. Pernah mengikuti
ngjawab pelatihan Laundry
Ruangan 3. Mampu
mengoperasikan
computer minimal
Microsoft Office dan
Excel.
4. Diharapkan aktif di
kegiatan
Muhammadiyah.
3 Bagian Min SD 1. Diutamakan berstatus
Pelaksana karyawan tetap.
Laundry 2. Mampu melakukan
pencucian hingga
penyetrikaan dengan
baik
3. Mampu
mengoperasikan alatdi
Unit Laundry dengan
baik
4. Bertanggung jawab
dan jujur.

2. Kondisi Ketenagaan
Kondisi Tenaga Kerja di Laundry saat ini adalah:
No Tenaga
Nama Jabatan Pendidikan
yang ada
1 Kepala Unit Laundry S2 Farmasi 1 orang
Apoteker
2 Penanggungjawab SLTA 1 orang
administrasi dan
ruangan
3 Pelaksana Laundry SLTA 3 orang

3. Dasar Perhitungan Ketenagaan

Berdasarkan perhitungan WISN dengan beban kerja


diketahui bahwa kebutuhan Staf pelaksana laundry adalah
sebanyak 5 Orang yang berkerja dalam 2 shift yaitu Shift pagi
jam 07.00 - 14.00 WIB dan Shift tanggung jam 10.00-
17.00 WIB.
4. Rekrutmen dan Seleksi
Untuk memenuhi kebutuhan SDI (Sumber Daya Insani)
maka diperlukan rekrutmen yang akan dilakukan leh bagian
SDI, mengacu kepada kebutuhan dan kemampuan Rumah
Sakit.
Melihat dari pengihitungan Berdasarkan Beban Kerja
Maka Jumlah SDM Sub. Unit Laundry sudah sesuai.
5. Pengembangan SDI
Tantangan kedepan tentunya mewajibkan setiap Rumah
Sakit harus menyiapkan Sumber Daya-nya untuk bisa
bertahan ditengah persaingan yang ketat. Salah satu hal yang
penting adalah menyiapkan tenaga kerja yang profesional yang
bisa mewujudkan visi misi Rumah Sakit.
Untuk itu pelatihan atau kursus-kursus yang bisa
menunjang keberhasilan peningkatan kualitas SDI menjadi
satu hal yang wajib dilakukan. Hal yang mendesak untuk
dilakukan adalah terait dengan Cara Sterilisasi yang benar,
Managemen Pelayanan Laundry di Rumah Saikit, cara
penggunaan APD sesuai standar Metode pencucian barang
Infeksius dan non infeksius, Cara Melakukan Dekontaminasi
yang baik, Cara Pengeringan, cara penyetrikaan yang baik dan
Distribusi yang benar.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. ORIENTASI UMUM RUMAH SAKIT


Orientasi adalah usaha membantu para karyawan agar
mengenali secara baik dan mampu beradaptasi dengan suatu situasi
atau dengan lingkungan/iklim bisnis suatu organisasi/perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para karyawan baru untuk
memahami dan bersedia melaksanakan perilaku sosial yang
mewarnai kehidupan organisasi / perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para karyawan baru
untuk mengetahui dan memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/
jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara
efektif, efisien dan produktif.
Orientasi Umum diikuti oleh semua karyawan yang baru saja
masuk, untuk mengetahui gambaran secara umum RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo, dengan jadwal sebagai berikut:
No Hari/Tanggal/Jam Materi Pemateri
1 Hari ke – 1
07.30-08.00 Pembukaan BPH
08.00-08.30 Pre Tes Panitia
08.30-10.00 Aqidah PDM
10.00-10.15 Break Panitia
10.15-11.45 Akhlaq PDM
11.45-13.00 Ishoma Panitia
13.00-14.45 Ibadah PDM
14.45-15.15 Break Ashar Panitia
15.15-16.30 Kemuhammadiyahan PDM
2 Hari ke – 2
07.30-09.00 Gambaran Pelayanan RS Manajer
PKU Pelayanan
09.00-10.30 Struktur dan Visi Misi Direksi
Rumah Sakit
10.30-10.45 Break Panitia
10.45-12.00 Pencegahan dan Team PPI
Pengendalian Infeksi
(PPI Dasar)
12.00-13.00 Ishoma Panitia
13.00-14.30 Sasaran Keselamatan Team PMKP
Pasien
14.30-15.00 Mengenal Lagu Sang Team PADUS
Surya
15.00-15.15 Break Ashar Panitia
15.15-16.30 K3RS Team K3RS
3 Hari ke – 3
07.30-09.00 Kepegawaian Team SDI
09.00-10.30 Service Excellent CSO
10.30-10.45 Break Panita
10.45-12.00 Pengenalan SIMRS Team IT
12.00-13.00 Ishoma Panitia
13.00-14.30 BLS Team Code
Blue
14.30-15.00 Post Tes Panitia
15.00-15.15 Break Ashar Panitia
15.15-16.00 Hospital Tour Panitia
16.00-16.30 Penutupan Direksi
4 Hari ke – 4 dan Orientasi khusus Manajer/ Ka
seterusnya masing-masing unit, Unit/ ka
dilanjutkan orientasi Ruangan
secara langsung dengan
pekerjaan selama 3-6
bulan

B. ORIENTASI BAGIAN/UNIT KERJA KLASIKAL


Orientasi khusus ini adalah lanjutan dari orientasi umum.
Setelah menyelesaikan orientasi umum, maka semua karyawan
akan mengikuti orientasi khusus di masing-masing unit dengan
metode klasikal dan praktek kerja. Metode klasikal akan berangsung
1 sampai 3 hari, kemudian dilanjutkan langsung apikasi di lapangan
dengan pendampingan khusus masing-masing kepala ruangan atau
unit selama 3-6 bulan, dan bisa diperpanjang apabila belum optimal.
Adapun materi Orientasi Khusus tersebut adalah:
A. Orientasi Sub. Unit CSSD
No Hari Materi Target Pemateri
Tanggal/Jam
1 Hari ke – 1 Pengenalan Mengetahui Ka Unit
07.30 – 09.00 personil setiap nama CSSD dan
personil Laundry.
2 09.00 – 11.00 Orientasi Mengenal Ka Unit
ruangan dan dan CSSD dan
produk rumah mengetahui Laundry.
sakit letak-letak
ruangan.
3 11.00 – 13.30 Sosialisasi Lebih Ka Unit
Visi, Misi dan mengenal CSSD dan
struktur dengan baik Laundry.
organisasi unit unit CSSD
CSSD Laundry
4 13.30 – 14.00 Sosialisasi Personil Ka Unit
Peraturan dan dapat CSSD dan
kebijakan mengaplikasi Laundry.
rumah sakit kan dalam
dunia kerja di
RS PKU
Muhammadi
yah
Wonosobo
khususnya
unit CSSD
Laundry
5 14.00 – 14.30 Sosialisasi Personil akan Ka Unit
peraturan dan lebih paham CSSD dan
kebijakan unit tentang Laundry.
CSSD Laundry peraturan
dalam
bekerja di RS
PKU
Muhammadi
yah
Wonosobo
6 Hari ke – 2 Sosialisasi Personil lebih Ka Unit
07.30 – 09.30 uraian jabatan membangun CSSD dan
dan tata kerja sama Laundry.
hubungan baik dengan
kerja unit lain yang
terkait
7 09.00 – 11.00 Sosialisasi Personil Ka Unit
pedoman kerja dapat bekerja CSSD dan
sesuai Laundry.
dengan
pedoman
yang ada
8 Hari Ke – 3 Sosialisasi Personil lebih Ka Unit
07.30 – 09.30 teknis paham dalam CSSD dan
kegiatan CSSD berkerja dan Laundry.
Laundry mengurangi
sesuai dengan resiko
nama dan kesalahan
jabatan dalam
melaksanaka
n
pekerjaannya
.

Selain Orientasi yang sifatnya klasikal tersebut, dilanjutkan


untuk langsung praktek kerja selama 3-6 bulan dengan
pengulangan sesuai kebutuhan, dengan jadwal dan target orientasi
sebagai berikut:
Bulan
No Kegiatan Orientasi Keterangan
I II III
1 Pemahaman Struktur *
Admission dan Registrasi
(Pendaftaran)
1 Sosialisasi Jenis APD * Menjelaskan Jenis
dan Cara
penggunaan APD
2 Sosialisai tata letak * Menjelaskan alur
ruang CSSD barang kotor dan
bersih CSSD.
Menjelaskan letak
dan funsi ruang
Dekontaminasi,
pengemasan dan
produksi,
sterilisasi dan
penyimpanan
3 Sosialisasi Alat dan cara * Menjelaskan jenis
Dekontaminasi, perlengkapan
pengemasan dan Medi mulai yang
sterilisasai bersifat critical,
semi critical dan
nor critical serta
cara
dekontaminasi,
pengemasan serta
dterilisasinya.
4 Sosialisasi persyaratan * Menjelaskan
khusus pada ruang persyaratan
CSSD khusus pada
ruang CSSD mulai
tekanan ruangan,
suhu, serta
kelembapan.
5 Sosialisasi prosedur * Menjelaskan cara
penyimpanan dan penyimpanan dan
distribusi Perlengkapan pendistribusian
Medis yang baik dan
benar.
9 Penjelasan cara * Menjelaskan cara
pelaporan Administrasi membuat laporan
CSSD perlengkapan
yang sudah
disterilkan dalam
1 bulan.

2. Orientasi Sub. Unit Laundry


Orientasi khusus ini adalah lanjutan dari orientasi
umum. Setelah menyelesaikan orientasi umum, maka semua
karyawan akan mengikuti orientasi khusus di masing-masing
unit dengan metode klasikal dan praktek kerja. Metode klasikal
akan berangsung 1 sampai 3 hari, kemudian dilanjutkan
langsung apikasi di lapangan dengan pendampingan khusus
masing-masing kepala ruangan atau unit selama 3-6 bulan,
dan bisa diperpanjang apabila belum optimal. Adapun materi
Orientasi Khusus tersebut adalah:

No Hari Materi Target Pemateri


Tanggal/Jam
1 Hari ke – 1 Pengenalan Mengetahui Ka Unit
07.30 – 09.00 personil setiap nama CSSD dan
personil Laundry
2 09.00 – 11.00 Orientasi Mengenal dan Ka Unit
ruangan dan mengetahui CSSD dan
produk rumah letak-letak Laundry
sakit ruangan.
3 11.00 – 13.30 Sosialisasi Visi, Lebih Ka Unit
Misi dan mengenal CSSD dan
struktur dengan baik Laundry
organisasi unit unit Laundry
Laundry
4 13.30 – 14.00 Sosialisasi Personil dapat Ka Unit
Peraturan dan mengaplikasik CSSD dan
kebijakan an dalam Laundry
rumah sakit dunia kerja di
RS PKU
Muhammadiya
h Wonosobo
khususnya
sub unit
Laundry
5 14.00 – 14.30 Sosialisasi Personil akan Ka Unit
peraturan dan lebih paham CSSD dan
kebijakan unit tentang Laundry
Laundry peraturan
dalam bekerja
di RS PKU
Muhammadiya
h Wonosobo
6 Hari ke – 2 Sosialisasi Personil lebih Ka Unit
07.30 – 09.30 uraian jabatan membangun CSSD dan
dan tata kerja sama Laundry
hubungan baik dengan
kerja unit lain yang
terkait
7 09.00 – 11.00 Sosialisasi Personil dapat Ka Unit
pedoman kerja bekerja sesuai CSSD dan
dengan Laundry
pedoman yang
ada
8 Hari Ke – 3 Sosialisasi Personil lebih Ka Unit
07.30 – 09.30 teknis kegiatan paham dalam CSSD dan
rekam medis berkerja dan Laundry
sesuai dengan mengurangi
nama dan resiko
jabatan kesalahan
dalam
melaksanakan
pekerjaannya.
Selain Orientasi yang sifatnya klasikal tersebut, dilanjutkan
untuk langsung praktek kerja selama 3-6 bulan dengan
pengulangan sesuai kebutuhan, dengan jadwal dan target orientasi
sebagai berikut:
Bulan
No Kegiatan Orientasi Keterangan
I II III
1 Pemahaman Struktur *

1 Sosialisasi Jenis APD * Menjelaskan Jenis


dan Cara
penggunaan APD
2 Sosialisai tata letak ruang * Menjelaskan alur
Laundry barang kotor dan
bersih Laundry.
Menjelaskan letak
dan funsi ruang
Dekontaminasi,
pencucuian
pengeringan dan
penyetrikaan
3 Sosialisasi Alat dan cara * Menjelaskan jenis
Pencucian, Pengeringan, perlengkapan
penyetrikaan Mulain dari jenis
mesin cuci,
ekstraktor,
pengering dan alat
strika
4 Sosialisasi persyaratan * Menjelaskan
khusus pada ruang persyaratan
Laundry khusus pada
ruang Laundry
mulai dari tata
letak dan fungsi
5 Sosialisasi prosedur * Menjelaskan cara
pengambilan barang kotor pengambilan
serta pendistribusian brang kotor
barang bersih sampai
pendistribusian
barang bersih ke
unit
9 Penjelasan cara pelaporan * Menjelaskan cara
Administrasi Laundry membuat laporan
perlengkapan
yang sudah dicuci
dalam 1 bulan.
3.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang


yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan
atau memecahkan suatu masalah tertentu.

A. RAPAT HARIAN
Rapat yang dilaksanakan setiap hari, biasanya dalam bentuk
operan Shift ataupun briefing.

B. RAPAT BULANAN
Rapat bulanan merupakan rapat yang diadakan setiap bulan
sekali, dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 bulan serta
agenda rapat yang telah ditentukan oleh koordinator unit CSSD dan
Laundry.
Rapat bulanan diselenggarakan pada :
Waktu : Setiap hari senin minggu ke 2
Jam : 09.00 – selesai
Tempat : Ruang CSSD Laundry
Peserta : Ka Unit CSSD dan Laundry, Penanggungjawab dan
Pelaksana dibawah Ka Unit CSSD.
Materi :
- Evaluasi kinerja Staff di Unit CSSD dan Laundry
- Evaluasi sistem pelayanan yang sedang berjalan guna
peningkatan kualitas pelayanan.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja
- Pelayanan Unit CSSD dan Laundry
- Laporan Monitoring dan Evaluasi Indikator Sterilitas Alat dan
Laporan Monitoring dan Evaluasi Laundry
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/ usulan kepada
pemimpin.
C. RAPAT MINGGUAN
Rapat yang dilakukan setiap minggu untuk membahas hal-hal
yang terjadi selama seminggu di unit CSSD dan Laundry. Rapat
minggan dilakukan di ruang kerja sekiranya ada hal-hal yang terjadi
dalam seminggu di CSSD dan Laundry. Materi rapat tergantung dari
kejadian yang perlu dibahas dalam kurun waktu satu minggu.

D. RAPAT INSIDENTIL
Unit CSSD dan Laundry melakukan rapat insidental jika ada
kejadian yang memang harus segera di lakukan pertemuan, untuk
mencari solusi bersama. Rapat Insidensial adalah rapat yang
dilakukan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas dengan segera.
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada atau sesuatu hal yang
perludibahas dan diselesaikan segera.
Jam : Sesuai Undangan
Tempat : Sesuai Undangan
Peserta : Kepala Instalasi CSSD dan Laundry, Penanggung
jawab Administrasi , Pelaksana yang sedang tidak
bertugas.
Materi :
- Evaluasi Kinerja Unit CSSD dan Laundry
- Evaluasi SDM Unit CSSD dan Laundry
- Perencanaan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan
SDM.
- Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja
- Pelayanan Unit CSSD dan Laundry
- Monitoring Mutu Sterilisasi dan Laundry
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat,
laporan/rekomendasi/ usulan kepada
pemimpin.
BAB XI
PELAPORAN

A. PELAPORAN SUB UNIT CSSD


1. Laporan Harian
a. Laporan Internal:
1) Laporan jumlah Perlengkapan Medis yang
disterilisasi
2) Laporan jumlah Operasi
3) Laporan jumlah produksi kassa, jegul perhari
4) Laporan suhu dan kelembapan ruangan
5) Laporan kelengkapan APD
b. Laporan Eksternal: Tidak ada
2. Laporan Mingguan
a. Laporan Internal; terdiri dari; Laporan rekap harian
b. Laporan Eksternal; tidak ada
3. Laporan Bulanan,terdiri dari :
a. Laporan Internal:
Laporan total jumlah perlengkapan medis yang
disterilisasi dalam 1 bulan serta jumlah dan jenis operasi,
jumlah instrumen hilang, jumlah instrumen rusak,
penempelan indikator kimia pada RM, Laporan instrumen
kadaluarsa
4. Laporan Tahunan Terdiri Dari :
a. Laporan Internal
1) Laporan tahunan mutu pelayanan CSSD RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
2) Program Kerja CSSD
3) RKA CSSD
4) Pedoman Pengorganisasian
5. Laporan Insidentil
a. Laporan Internal; tidak ada
b. Laporan Eksternal; laporan surveilans
B. PELAPORAN SUB UNIT LAUNDRY
1. Laporan Harian
a. Laporan Internal:
Laporan jumlah Leanaen dan Bahan yang dicuci
b. Laporan Eksternal: Tidak ada
c. Laporan suhu dan kelembapan
2. Laporan Mingguan
a. Laporan Internal; terdiri dari; Laporan rekap harian
b. Laporan Eksternal; tidak ada
3. Laporan Bulanan,terdiri dari :
a. Laporan Internal:
Laporan total jumlah pencucian dalam 1 bulan, linen
rusak, linen hilang,
4. Laporan Tahunan Terdiri Dari :
a. Laporan Internal
1) Laporan tahunan mutu pelayanan CSSD RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
2) Program Kerja Laundry
3) RKA Laundry
4) Pedoman Pengorganisasian Laundry
5. Laporan Insidentil
a. Laporan Internal; tidak ada
b. Laporan Eksternal; laporan surveilans
BAB XII
PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian Unit CSSD dan Laundry RS


PKU Muhammadiyah Wonosobo tahun 2019 ini dibuat sebagai acuan
pengorganisasian staf dan pimpinan di Unit CSSD dan Laundry. Tidak
ada yang sempurna hasil ciptaan manusia termasuk pedoman ini, karena
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT. Untuk itu, masukan dan
kritik membangun sangat kami harapkan demi perbaikan pedoman ini di
masa yang akan datang.
Mudah-mudahan dengan adanya pedoman pengorganisasian ini,
dapat lebih memudahkan semua Pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternan
dengan tujuan meningkatkan mutu dan keselamatan pasien.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita semua limpahan
Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba
dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliyahnya, amiiin.
Akhirnya kami ucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin atas segala
karunia dan nikmat yang diberikan Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2007, Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah


Sakit Kelas C DEPKES RI, Jakarta.
2. Anonim, 2009, Pedoman Pelaksanaan Pusat Sterilisasi (CSSD),
DEPKES RI, Jakarta.
3. Anonim, 2004, Pedoman Pelaksanaan Laundry), DEPKES RI,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai