Anda di halaman 1dari 53

RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

Jl. Gatot Subroto, Sudungdewo, Kertek, Wonosobo 56371


Telp. (0286) 329185, 3320211, Fax. (0286) 3320212,
e-mail: pkuwsb@yahoo.co.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO
NOMOR: 037/SK/DIR/PKUWSB/I/2019

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN
UNIT CSSD DAN LAUNDRY
RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO

DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO


Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit sebagai institusi yang bergerak
dalam bidang pelayanan kesehatan harus mampu
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu untuk
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan di
rumah sakit diperlukan adanya Pedoman Pelayanan
CSSD dan Laundry di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo;
c. bahwa susuai butir a. dan b. di atas, perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 417/MENKES/PER/II/2011 tentang Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMADIYAH WONOSOBO TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN CSSD DAN LAUNDRY RUMAH SAKIT PKU
MUHAMMDIYAH WONOSOBO
Kesatu : Pedoman Pelayanan CSSD dan Laundry Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir dalam
keputusan ini;
Kedua : Pedoman Pelayanan CSSD dan Laundry Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana menjadi acuan
dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo;
Ketiga : Pedoman Pelayanan CSSD dan Laundry Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo sebagaimana terlampir surat
keputusan ini dimaksud dalam dictum kesatu agar
disosialisasikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh
unit kerja terkait;
Keempat : peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu
penyempurnaan akan diadakan perbaikandan penyesuaian
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosobo
Tanggal : 3 januari 2019
Direktur,

dr. Akhmad Muzairi, MARS


NIK. 2015.10.0238
Lampiran Keputusan Direktur
RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
Nomor:
037/SK/DIR/PKUWSB/I/2019
Tentang Pedoman Pelayanan
Unit CSSD dan Laundry
Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Wonosobo
KEPUTUSAN DIREKTUR

PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA


CSSD DAN LAUNDRY

RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH


WONOSOBO
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit selain merupakan pusat rujukan medik, juga
potensial mengandung ancaman penularan penyakit di samping
pencemaran lingkungan. Untuk meminimalkan terjadinya
penularan penyakit dibutuhkan suatu pusat sterilisasi (CSSD) yang
berfungsi untuk membantu unit-unit lain di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo yang membutuhkan barang steril,
membantu menurunkan angka kejadian infeksi/infeksi nosokomial
di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo serta menyediakan dan
menjamin kualitas hasil sterilisasi yang dihasilkan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah
Sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di Rumah Sakit.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan
pengendalian infeksi di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dengan
cara melakukan sterilisasi pada alat atau bahan tertentu yang
bertujuan untuk menghancurkan semua bentuk kehidupan
mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan dengan proses
kimia atau fisika.
Pusat sterilisasi (CSSD) mempunyai peranan yang sangat
penting sekali dalam upaya pengendalian infeksi dan pencegahan
terjadinya risiko bahaya infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi
sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang
lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik
maupun instalasi antara lain perlengkapan, rumah tangga,
pemeliharaan sarana Rumah Sakit, sanitasi dan lain-lain. Apabila
terjadi hambatan pada salah satu sub unit diatas maka pada
akhimya akan mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
2
Untuk melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan
diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus oleh
petugas sterilisasi sehingga mendapatkan hasil yang baik yaitu
kondisi alat atau bahan yang steril secara cepat
dan tepat dari masing-masing unit lain yang membutuhkannya
sehingga risiko terjadinya infeksi nosokomial terhadap pasien dan
karyawan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo dapat dicegah sedini
mungkin. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun
1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495) dan
atas dasar pemikiran latar belakang di atas maka RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo memandang perlu untuk menyusun
suatu pedoman pusat sterilisasi (CSSD) di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
Selain keberadaan unit CSSD, Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang dilaksanakan di rumah sakit
ditentukan pula oleh tersedianya fasilitas pelayanan Laundry.
Pelayanan Laundry rumah sakit dilaksanakan melalui Unit
pelayanan yang disebut Unit Laundry dalam hal ini mempunyai
tugas dan fungsi sebagai pengelola fasilitas untuk penyelenggaraan
laundry rumah sakit yang dituntut untuk selalu menyiapkan
fasilitas penunjang rumah sakit dalam kondisi berkualitas untuk
mutu dan keamananya.Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Wonosobo kegiatan pelayanan laundry saat ini berada dibawah
koordinasi Direktur Penunjang Medis
Pelaksanaan pelayanan Laundry di rumah sakit memerlukan
dukungan dan perhatian penuh dari pimpinan rumah sakit dalam
bentuk peraturan dan kebijakan. Di samping itu, perlu adanya
sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi dan profesional
serta sarana dan prasarana yang memadai agar pelayanan laundry
dapat diselenggarakan dengan baik. Seiring dengan meningkatkan
kesadaran klien atau pasien akan hak- haknya, pelayanan laundry
di rumah sakit memerlukan suatu pedoman kerja agar diperoleh
hasil pelayanan yang bermutu sehingga mempercepat proses
penyembuhan dan menjamin kepuasan.
Oleh karena itu, untuk menjalankan ini, suatu Unit
dibutuhkan suatu tim kerja yang solid dalam menggerakkan
lingkup tersebut. Salah satunya dibutuhkan suatu Pedoman
Pelayanan yang merupakan dasar dari lingkup tersebut bekerja
memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam hal ini unit Unit laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo
menyusun Pedoman Pelayanan yang berfungsi mengatur sistem
kerja, dan pedoman-pedoman dalam melakukan pelayanan,
hubungan kerja dengan unit atau Instalasi terkait, pola sehingga
pada nantinya diharapkan dengan Pedoman Pelayanan tersebut
pelayanan di Unit CSSD dan laundry Rumah Sakit PKU Wonosobo
dapat memberikan nilai tambah bagi pasien dan keluarga yang
berdasar pada kemajuan teknologi saat ini.

B. TUJUAN
1. Sub. Unit CSSD
a. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi alat dan
bahan guna menekan angka kejadian infeksi di rumah
sakit.
b. Tujuan Khusus
1) Sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan
pusat sterilisasi di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo.
2) Untuk mengadakan pengawasan dan kontrol mutu
terhadap hasil sterilisasi.
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan sterilisasi
alat dan bahan di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo.
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan
kepada petugas atau para medis RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi pihak
manajemen RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
dalam pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur sterilisasi.
2. Sub.Unit Laundry
a. Tujuan Umum
Dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pihak Manajemen
dalam meningkatkan pelayanan Laundy yang bermutu
dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo .
b. Tujuan Khusus
1) Dapat menjadi pedoman dalam
memberikan pelayanan Laundry di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo
2) Dapat menurunkan angka kejadian infeksi
atau infeksi nosokomial di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo
3) Dapat meningkatkan mutu pelayanan
Laundry di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo
4) Dapat meningkatkan pengetahuan dan
wawasan kepada petugas atau para medis
RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
tentang prosedur pelaksanaan Laundry.
5) Dapat meningkatkan pengetahuan bagi
pihak manajemen RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo dalam
pengambilan keputusan dan kebijakan
tentang prosedur Laundry

C. RUANG LINGKUP
1. Sub Unit CSSD
Ruang lingkup pelayanan CSSD RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan instrumen
Unit CSSD menerima instrument dari ruangan dan
dilakukan pengelolaan sesuai dengan standart yang telah
ditetapkan. Untuk ruang IBS petugas CSSD malakukan
pengambilan alat non steril dan dikirim dalam kondisi
sudah steril.
b. Pelayanan linen
Pelayanan linen steril ini dikhususkan untuk ruangan
yang membutuhkan linen steril sebagai bagian dari
tindakan medis untuk mencegah infeksi nosokomial
pada pasien. Kebutuhan linen steril ini dibagi menjadi 2,
yaitu:
1) IBS
Menggunakan set steril dalam jumlah khusus (
standart ) untuk keperluan operasi.
2) Pasien luka bakar
Linen steril digunakan untuk meminimkan infeksi
karena luka terbuka, jumlan dan jenis linen yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan
ruangan.
Beberapa ruang seperti IGD, Poli Mata, Poli Gigi dan
Radiologimembutuhkan duk lubang steril untuk
menunjang kegiatan medis di ruangan.
c. Pelayanan kasa
Pelayanan kasa steril untuk memenuhi kebutuhan
ruangan baik rawat inap maupun rawat jalan. CSSD
mempunyai tanggung jawab untuk mengelola kasa dari
kasa dalam kondisi utuh sampai menjadi kasa steril
yang siap digunakan
d. Pelayanan DTT (Dersinfeksi Tingkat tinggi)
Pelayanan DTT dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
alat single use yang di reuse. Proses DTT ini meggunakan
desinfektan dengan konsentrasi
2. Sub Unit Laundry
Ruang lingkup pelayanan Laundry RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo adalah sebagai berikut:
a. Pelayanan Pengambilan Leanen Kotor
Dilakukan setiap hari dengan pengambilan leanen kotor
dari berbagai unit di Rumah Sakit.
b. Pelayanan Distribusi Leanen Bersih
Dilakukan dengan pendistribusian leanen yang sudah
bersih ke berbagai unit di Rumah Sakit.
c. Pelayanan desinfeksikasi
Pelayanan desinfeksikasi dilakukan dengan merendam
leanen dengan menggunakan clorin dengan konsentrasi
yang berbeda untuk bahan infeksius dan non infeksius.
d. Pelayanan pencucian Leanen
Pelayanan pncucian leanen terbagi menjadi pelayanan
pencucian leanen infeksius dan non infeksius dilakukan
dengan prosedur yang berbeda.
e. Pelayanan pengeringan leanen
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan mesin
pengering
f. Pelayanan penyetrikaan
Pelayanan penyetrikaan dilakukan untuk semua leanen
yang telah memalui proses pengeringan

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Sub Unit CSSD
Pada setiap prosedur invasif, terdapat tiga elemen penting
yang harus selalu berinteraksi dan bekerjasama secara efektif
dan efisien, yaitu IBS (Instalasi Bedah Sentral)
CSSD Melakukan Pelayanan dalam 3 shift yaitu mulai dari
jam 07.00-14.00 (Shift 1), 14.00-20.00 (Shift 2), 08.00-16.00
(shift 3). Adapun untuk saat ini CSSD hanya melakukan
pelayanan Sterilisasi untuk IBS dengan kategori pelayanan
bedah sebagai berikut:
a. Bedah Umum,termasuk Bedah Digestive dan Oncologi
b. Obstetric dan Ginecologi
c. Urologi
d. Bedah Saraf
e. Mata
f. Kulit dan Kelamin
g. Bedah Plastik
h. Bedah Anak
i. Orthopedi dan Traumatologi
j. THT
2. Sub Unit Laundry
Unit Laundry melakukan Pelayanan dalam 2 shift yaitu mulai
dari jam 07.00-14.00 dan jam 10.00-17.00). Adapun untuk
saat ini Unit Laundry hanya melakukan pelayanan untuk 15
Unit adalah sebagai berikut:
a. Bangsal VIP Lantai 2
b. Bangsal VIP Lantai 3
c. Bangsal Khadijah Lantai 2
d. Bangsal Khadijah Lantai 3
e. Bangsal Nifas Lantai 2
f. CSSD
g. IBS
h. Poli
i. Radiologi
j. Fisioterapi
k. VK
l. Gizi
m. ICU
n. Kantor Timur
o. Ruang Pemulasaraan Jenazah

E. LANDASAN HUKUM
1. Kepmenkes No. 1204 tahun 2004 tentang kesehatan
lingkungan.
2. Permenkes No. 304 tahun 2010 tentang klasifikasi rumah
sakit.
3. Buku pedoman CSSD, Depkes tahun 2009.
4. Buku pedoman Laundry, Depkes tahun 2004.
5. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
Kualifikasi tenaga yang bekerja di pusat sterilisasi dibedakan
sesuai dengan kapasitas tugas dan tanggung jawabnya.
1. Kepala Unit CSSD dan Laundry
Uraian tugas :
a. Mengarahkan semua aktivitas staf yang berkaitan
dengan supply alat medis steril bagi perawatan pasien
rumah sakit.
b. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan pengembangan diri/ personel lainnya.
c. Menentukan metode yang efektif bagi penyiapan dan
penanganan alat/ bahan steril.
d. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan
penggunaan mesin sterilisasi secara benar.
e. Memastikan bahwa teknik aseptic diterapkan pada saat
penyiapan dan penganganan alat steril baik yang sekali
pakai atau pemakaian ulang.
f. Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan
melakukan koordinasi yang bersifat intern / ekstern.
g. Melakukan seleksi untuk calon tenaga di instalasi pusat
sterilisasi, menyiapkan konsep dan rencana kerja serta
melakukan evaluasi pada waktu yang telah ditentukan.
h. Membuat perencanaan program kerja.
i. Membuat laporan kinerja pusat sterilisasi.
j. Mengarahkan semua aktifitas Petugas Laundry yang
berkaitan dengan cara penccian yang sesuai standar
k. Mengikuti perkembangan Ilmu pengetahuan,
keterampilan dan pengebangan diri dan personelnya
l. Menentukan metode yang efektif melai dari
desinfeksisasi sampai proses pendistribusian barang
bersih
m. Bertanggung jawab agar staf mengerti akan prosedur dan
penggunaan mesin pencucian, mesin ekstraktor, mesin
pengering serta mesin strika secara benar
n. Memastikan bahwa teknik aseptik diterapkan pada saat
pencucian barang infeksius dan non infeksius
o. Kerjasama dengan unit lain di rumah sakit dan
melakukan koordinasi yanag bersifat intern/ekstern
1) Membuat perencanaan program kerja
2) Membuat prosedur baru, melakukan revisi
prosedur secara berkala
p. Melakukan evaluasi staf dan pelaporan
Kualifikasi tenaga :.
a. Pada RS kelas C, pendidikan terakhir minimal D3
dibidang kesehatan atau D3 umum dengan minimal
masa kerja 5 tahun dibidang sterilisasi.
b. Telah mendapat kursus tambahan tentang prosedur dan
teknis pelayanan sterilisasi dan Laundry.
c. Telah mendapat kursus tambahan tentang manajemen.
d. Mengetahui tentang psikologis personel..
e. Mempunyai kemampuan mengajar dan menulis tentang
sterilisasi dan Laundry.
2. Penanggung jawab Administrasi dan Ruangan CSSD atau
Laundy
Uraian tugas :
a. Bertanggung jawab kepada kepala unit CSSD dan
Laundry.
b. Bertanggung jawab sebagai kepala Unit apabila kepala
instalasi berhalangan hadir.
c. Membantu kepala Unit dalam pengendalian dan
penanganan alat, supervisi langsung, mengajar /
merevisi prosedur baru, mengevaluasi staf dan
melaporkannya kepada kepala instalasi pusat sterilisasi.
d. Membuat program orientasi untuk tenaga baru.
e. Membuat rencana kebutuhan alat dan bahan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing sub unit.
f. Membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang
rusak.
g. Membuat laporan hasil kerja masing-masing sub
instalasi kepada kepala Unit.
Kualifikasi tenaga :
a. Pendidikan minimal D3 di bidang kesehatan dengan
masa kerja selama 3 tahun di bidang sterilisasi untuk
penanggung Jawab administrasi CSSD dan pendidikan
minimal SMA serta memiliki sertifikat pelatihan Laundry
untuk penanggung jawab administrasi Sub Unit
Laundry.
b. Pernah mengikuti kursus tambahan tentang CSSD atau
Laundry.
c. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang konsep
aktivitas dari sub Unit yang dipimpinnya.
d. Dapat bekerja baik dalam berbagai kondisi.
e. Kondisi kesehatan baik.
3. Staff CSSD
Uraian tugas :
a. Bertanggung jawab terhadap kepala unit.
b. Tidak alergi terhadap bahan-bahan yang digunakan di
pusat sterilisasi.
c. Dapat mengerti perintah dan menerapkannya menjadi
aktivitas.
d. Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan.
e. Mengikuti prosedur kerja / standar prosedur operasional
yang telah dibuat.
f. Dapat menjalankan pekerjaan baik dengan perintah
langsung maupun tidak langsung.
g. Dapat mengerjakan pekerjaan rutin/ berulang-ulang
yang relatif “membosankan”.
h. Dapat menerima tekanan kerja dan kadang-kadang
lembur.
i. Memakai alat pelindung diri seperti apron, masker,
penutup kepala, sandal khusus dan sarung tangan.
j. Memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan
steril.
Kualifikasi tenaga :
a. Harus mengikuti pelatihan pusat sterilisasi yang
bersertifikasi.
b. Dapat belajar dengan cepat.
c. Mempunyai ketrampilan yang baik.
d. “Personal Hygiene” baik.
e. Disiplin dalam mengerjakan tugas kesehatan.
4. Staff Laundry
a. Bertanggung Jawab Kepada penanggung Jawab
Administrasi dan Ruangan
b. Dapat mengerti printah dan menerapkannya menjadi
aktifitas
c. Bekerja sesuai SPO yang telah ditetapkan
d. Bertugas memelihara perlengkapan dan alat yang
termasuk kedalam inventaris Unit Laundry.
e. Mendistribusikan leanen bersih kepada unit yang
membutuhkan (Droping)
f. Melakukan pengambilan Perlengkapan Medis yang akan
disterilisasi (Jemput Bola)
Kualifikasi tenaga :
a. Harus mengikuti pelatihan Laundry.
b. Dapat belajar dengan cepat.
c. Mempunyai ketrampilan yang baik.
d. “Personal Hygiene” baik.
e. Disiplin dalam mengerjakan tugas kesehatan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
1. Sub Unit CSSD
Adapun distribusi Pelaksana Sterilisasi adalah sebagai
berikut:
a. Berdasarkan jabatan fungsional
1) Kepala Unit :1
2) Administrasi : 1 (merangkap pelaksana)
3) Pelaksana :4
Jumlah :6
b. Berdasarkan tingkat pendidikan
1) S2, Apoteker :1
2) D III Keseling :1
3) S1 Pendidikan : 1
4) SLTA :3
c. Berdasarkan status kepegawaian
1) Pegawai tetap :5
2) Calon Pegawai :0
3) Kontrak :1
2. Sub Unit Laundry
Adapun distribusi Pelaksana Laundy adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan jabatan fungsional
1) Kepala Unit :1
2) Administrasi : 1 (merangkap pelaksana)
3) Pelaksana :3
Jumlah :5
b. Berdasarkan tingkat pendidikan
1) S2, Apoteker :1
2) SLTA :3
3) SD :1
c. Berdasarkan status kepegawaian
1) Pegawai tetap :5
2) Calon Pegawai :0
3) Kontrak :0

C. PENGATURAN JAGA
1. Sub Unit CSSD
Pembagian jaga di unit CSSD sementara tidak bisa efektif dan
efisien dikarenakan keterbatasan tenaga yang ada. Namun
untuk kedepan akan berlaku shift sebagai berikut:
Shift 1 (jam 07.00-14.00) : 2 petugas
Shift 2 (jam 14.00-20.00) : 1 petugas
Shift 3 ( jam 08.00-16.00) : 3 petugas
2. Sub Unit Laundry
Pembagian jaga di unit menerapkan pelayanan 2 Shift (jam
07.00-14.00 dan 10.00-17.00)
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
1. Denah Ruangan CSSD

Pada prinsipnya, pembagian ruangan yang ada di CSSD


dimaksudkan untuk memisahkan antara ruang bersih dan
kotor. Hal ini untuk mencegah kontaminasi silang antar
ruang. Menurut buku pedoman sterilisasi dibagi menjadi 5
ruang
a. Ruang dekontaminasi
Pada ruang ini terjadi proses penerimaan barang kotor,
dekontaminasi dan pembersihan. Sistem ventilasi harus
didesain sedemikian rupa sehingga udara di ruang
dekontaminasi harus, dihisap keluar atau ke sistem
sirkulasi udara yang mempunyai filter. Tekanan udara
harus negatif tidak mengkontaminasi udara ruangan
lainnya. Pertukaran udara minimum 10 kali/jam. Pada
ruang dekontaminasi tidak dianjurkan menggunakan
kipas angin. Untuk menjaga lingkungan kerja yang
nyaman suhu yang direkomendasikan 18°C - 22°C dan
kelembaban 35% - 75 %. Kebersihan pada ruang
dekontaminasi meliputi Dibersihkan satu hari sekali atau
vacuum basah. Desinfeksi tempat mencuci, meja kerja
dan peralatan 1 hari sekali. Apabila ada tumpahan darah
atau langsung dibersihkan menggunakan desinfektan.
AC, ventilasi, langit-langit, dinding dan rak penyimpanan
dibersihkan teratur. Bebas dari binatang pengganggu.
Setidaknya sampah dibuang satu hari sekali. Pemisahan
sampah infeksius dan non infeksius.
b. Ruang packing/pengemasan alat dan Ruang produksi
dan prosesing
Diruang ini dilakukan proses pengemasan alat atau
bongkar pasang maupun pengemasan dan penyimpanan
barang bersih. Pada ruang ini dianjurkan ada tempat
penyimpanan barang tertutup. Selain sebagai ruang
pengemadan ruang ini sekaligus menjadi ruang produksi
dan prosesing dimana dilakukan pemeriksaan linen,
dilipat dan dikemas untuk persiapan sterilisasi. Pada
daerah ini sebaiknya ada tempat untuk penyimpanan
barang tertutup. Selain itu ruang ini juga dilakukan pula
persiapan untuk bahan seperti kasa, cotton swabs, dan
lain-lain.
c. Ruang sterilisasi
Ruang ini dilakukan proses sterilisasi peralatan/bahan
yang berkaitan dengan perawatan pasien dilakukan fisik
menggunakan autoclave dengan suhu 121°C, tekanan 1,1
dengan waktu 30 menit.
d. Ruang penyimpanan (sesuai dengan permenkes nomor
1204 tahun 2004)
Hal-hal yang harus diperhatikan diruang penyimpanan
barang steril adalah :
1) Penerangan harus memadai (300 – 500 lux).
2) Suhu 18° C – 22° C.
3) Kelembaban 35% - 75%.
4) Ventilasi menggunakan sistem tekanan positif
dengan efisiensi filtrasi partikel antara 90% - 95%
(0,5 mikron).
5) Dinding dan lantai ruangan terbuat dari bahan
yang halus dan kuat sehingga mudah dibersihkan.
6) Jarak penyimpanan alat dari lantai 19 – 24 cm, dari
langit-langit minimal 43 cm, serta 5 cm dari
dinding.
7) Alat yang disimpan harus jauh dari wastafel atau
saluran pipa air.
Selama instrumen berada diluar penyimpanan steril,
kadang instrumen mengalami kerusakan atau hal lain yang
menyebabkan instrumen tidak steril. Pada pelayanan CSSD
dikenal dengan istilah recall. Recall adalah tindakan penarikan
produk steril yang diduga sudah tidak steril karena packing
rusak atau instrumen sudah melewati batas kadaluarsa.
Tujuannya adalah untuk keselamatan pasien.
2. Denah Ruang Laundry

a. Ruang Pensortiran
Merupakan Ruang tempat penerimaan linen kotor dari
unit-unit di RS kemudian disortir. Ruang pensortiran
dilengkapi dengan meja, kursi, rak serta kontainer.
b. Ruang dekontaminasi
Ruang tempat melaksanakan dekontaminasi linen,
meliputi urutan kegiatan pembilasan awal, perendaman
dan pembilasan akhir. Ruang dekontaminasi dilengkapi
dengan Bak pembilasan awal, bak perendaman dan bak
pembilasan akhir, keran, sink.
c. Ruang Pencucian
Ruang tempat mencuci dan mengeringkan linen. Ruang
Pencucian dilengkapi dengan mesin cuci untuk bahan
infeksius maupun non infeksius
d. Ruang Pengeringa.
Merupakan ruang untuk pengeringan. Pada ruang ini
dilengkapi dengan mesin ekstraktor dan mesin pengering
e. Ruang Setrika
Merupakn ruang tempat penyetrikaan & melipat linen.
Pada ruang ini dilengkapi dengan Setrika, meja setrika,
meja lipat.

B. STANDAR FASILITAS
1. Standar Peralatan Ruang CSSD
b. Ruang Ganti Petugas
Ruang Ganti Petugas memiliki peralatan berikut:
1) Loker Ganti Bernagan Akrilik
2) APD Set
3) Tempat APD Kotor
c. Ruang Administrasi
Ruang administrasi mempunyai peralatan sebagai
berikut:
1) Meja Berbahan Stainlis/alumunium
2) Layanan Pesawat Telepon
3) Kursi
4) Mesin komputer bila memungkinkan
5) Papan pengumuman
6) Tempat sampah tertutup
d. Ruang Dekontaminasi
Ruang Dekontaminasi mempunyai peralatan sebagai
berikut:
1) Wastafel Cuci
2) Rak untum meniriskan Alat
3) Tempat sampah Infekius
4) Steam Water
5) Cairan Detergen
6) Cairan Dekontaminasi
7) Sikat Khusus untuk membersihkan set Operasi
8) Tempat sampah tertutup
9) Alat Hexos untuk mengatur sirkulasi udara 10
x/jam
10) Loket barang untuk mendistribusikan alat ke ruang
pengemasan
e. Ruang Pengemasan dan Produksi
Ruang Pengemasan dan Produksi mempunyai peralatan
sebagai berikut:
1) Lemari Penyimpanan dari bahan Akrilik
2) Meja berbahan alumunium dan kursi dari bahan
plastik yang mudah dibersihkan
3) Alat sealing pouches
4) Tempat sampah tertutup.
5) Loket barang untuk mendistribusikan alat ke ruang
Sterilisasi
f. Ruang Sterilisasi
Ruang Sterilisasi mempunyai peralatan sebagai berikut:
1) Autocalav Graviti
2) Oven
3) Loket barang untuk mendistribusikan alat ke ruang
Penyimpanan
g. Ruang Penyimpanan
Gudang mempunyai peralatan sebagai berikut:
1) Rak dari bahan stainlis, tidak tertutup dan
dilengkapi kranjang
2) AC
3) Dehumadifier
4) Termohigrometer
2. Standar Failitas Ruang Laundry
a. Ruang Penerimaan dan Pensortiran
1) Meja
2) Kursi
3) rak
4) kontainer
b. Ruang Dekontaminasi
1) Bak pembilasan awal
2) Bak perendaman dan bak pembilasan akhir
3) Keran
4) Sink
c. Ruang Pencucian
1) Mesin cuci untuk bahan infeksius
2) Mesi cuci untuk bahan non infeksius
d. Ruang Pengeringan
1) Ekstaktor
2) Mesin Pengering
e. Ruang Setrika dan Pelipatan
1) Setrika
2) Meja setrika
3) Meja lipat
3. Standar Peralatan
a. Standar Peralatan Sterilisasi Sub Unit CSSD
1) APD (Alat Pelindung Diri)
a) Penutup Kepala
b) Masker
c) Kacamata google
d) Apron (dari bahan yang tidak mudah basah)
e) Baju dan celana khusus
Dengan syarat sebagai berikut:
(1) Panjang lengan baju (7-10 cm) di atas
siku.
(2) Panjang celana setinggi mata kaki, tidak
boleh menyentuh lantai.
(3) Cukup longgar untuk memudahkan
bergerak
f) Sepatu boots untuk petugas Dekontaminasi
g) Sandal Khusus berbahan Karet untuk petugas
di ruang packing, sterilisasi dan penyimpanan.
2) Alat sterilisasi
a) Autoclave
(1) Alat autoclav Graviti terkalibrasi minimal
1 tahun sekali
(2) Jika menggunakan Autoclave dengan
Vakum maka dilakukan uji Bowwidick
test minimal sebanyak 2 kali dalam 1
minggu untuk memastikan alat bekerja
baik.
3) Alat Pengemas
a) Pouches
Syarat untuk pouches yang digunakan adalah:
(1) Memiliki ISO 11607
(2) Bahan tidak mudah sobek
(3) Tidak mudah bocor
(4) Mudah untuk di sealing
b) Leanen
Syarat untuk leanen sebagai wadah alat
sterilisasi adalah:
(1) Tidak mudah sobek
(2) Digunakan maksimal selama 50 kali,
kemudian dilakukan penggantian dengan
leanen baru
4) Detergen dan Agent Dekontaminasi
a) Detergen
Syarat untuk Detergen Cuci adalah:
Berbahan enzimatik agar proses pembersihan
berlangsung cepat dan baik
b) Agent Desinfektan
Syarat untuk Desinfektan dalam
dekontaminasi adalah:
Memiliki resiko rendah dalam mengkorosi alat
5) Alat Distribusi
Alat distribusi yang digunakan adalah Troli
tertutup. Troli berbajan alumunium atau stainlis
dengan penutup berbahan kaca.
6) Alat Rumah Tangga
Alat kebersihan: sapu, sikat lantai, lap kerja, mesin
penghisap debu (vacum cleaner), alat penyemprot
(fogger), slang air dan ember dan setrika (bila perlu)
b. Standar Peralatan Pencucian sub Unit Laundry
1) Mesin Cuci Infeksius
a) Dilengkapi dengan steam water
b) Dapat menahan suhu air panas suhu 700C
untuk bisa bertahan selama 25 menit atau
suhu 95 0C untuk bisa bertahan selama 10
menit.
2) Mesin Pengering
Syarat untuk mesin pengering adalah harus
mampu melakukan pengeringan 100%.
3) APD (Alat Pelindung Diri)
a) Penutup Kepala
b) Masker
c) Kacamata google
d) Apron (dari bahan yang tidak mudah basah)
e) Baju dan celana khusus, dengan syarat
sebagai berikut:
(1) Panjang lengan baju (7-10 cm) di atas
siku.
(2) Panjang celana tinggi mata kaki, tidak
boleh menyentuh lantai.
(3) Cukup longgar untuk memudahkan
bergerak
f) Sepatu boots untuk petugas Dekontaminasi
g) Sandal Khusus berbahan Karet untuk petugas
di ruang packing, sterilisasi dan penyimpanan.
4) Alat Distribusi
Alat distribusi yang digunakan adalah Troli
tertutup. Troli berbajan alumunium atau stainlis
dengan penutup berbahan kaca
5) Alat Rumah Tangga
alat kebersihan: sapu, sikat lantai, lap kerja, mesin
penghisap debu (vacum cleaner), alat penyemprot
(fogger), slang air dan ember dan setrika (bila perlu).

C. STANDAR PELAYANAN
1. Standar Alat yang Disterilisasi CSSD
NO NO NAMA BARANG JUMLAH SATUAN KETERA
URUT BARANG NGAN

SET OPERASI UMUM


1 1 Laken pembungkus 1 Buah
berlapis
2 2 2 Duk lubang besar 1 Buah
3 3 3 Duk kecil 5 Buah
4 4 4 Duk sedang 1 Buah
5 5 5 Sarung meja mayo 1 Buah
6 6 6 Perlak meja mayo 1 Buah

SET JAS OPERASI


7 7 1 Laken pembungkus 1 Buah
berlapis
8 8 2 Jas operasi 4 Buah
9 9 3 Handuk tangan 4 Buah

SET OPERASI KHUSUS


MATA
10 0 1 Laken pembungkus 1 Buah
berlapis
11 1 2 Lubang operasi 6 Buah
12 2 3 Duk sedang 1 Buah
13 3 4 Duk kecil 3 Buah
14 4 5 Sarung meja mayo 1 Buah
15 5 6 Kain kasa besar 5 Lembar
16 6 7 Kain kasa kecil 50 Lembar

SET SC 1
17 7 1 Bak Instrumen 1 Buah
18 8 2 Bengkok 1 Buah
19 9 3 Kom 1 Buah
20 0 4 Handel mess no 4 1 Buah
21 1 5 Piset anatomis panjang 1 Buah
22 2 6 Pinset anatomis pendek 2 Buah
23 3 7 Pinset cirugris panjang 1 Buah
24 4 8 Pincet cirugris pendek 2 Buah
25 5 9 Doek klem 4 Buah
26 6 10 Allis klem 2 Buah
27 7 11 Ovarium klem 3 Buah
28 8 12 Klem lurus panjang 2 Buah
29 9 13 Nald voeder panjang 1 Buah
30 0 14 Nald voeder pendek 2 Buah
31 1 15 Klem bengkok kecil 9 Buah
32 2 16 Klem lurus pendek 4 Buah
33 3 17 Kocher bengkok besar 2 Buah
34 4 18 Tampon tang 2 Buah
35 6 19 Gunting jaringan 1 Buah
36 7 20 Gunting benang 2 Buah

ZET SC II
37 8 1 Bak Instrumen 1 Buah
38 9 2 Bengkok 1 Buah
39 0 3 Kom 1 Buah
40 1 4 Handel mess no 4 1 Buah
41 2 5 Piset anatomis panjang 1 Buah
42 3 6 Pinset anatomis pendek 2 Buah
43 4 7 Pinset cirugris panjang 1 Buah
44 5 8 Pincet cirugris pendek 2 Buah
45 6 9 Doek klem 4 Buah
46 7 10 Allis klem 2 Buah
47 8 11 Ovarium klem 3 Buah
48 9 12 Klem lurus panjang 2 Buah
49 0 13 Nald voeder panjang 1 Buah
50 1 14 Nald voeder pendek 2 Buah
51 2 15 Klem bengkok kecil 10 Buah
52 3 16 Klem lurus pendek 4 Buah
53 4 17 Kocher bengkok besar 2 Buah
54 5 18 Tampon tang 2 Buah
55 6 19 Gunting jaringan 1 Buah
56 7 20 Gunting benang 2 Buah

ZET SC III
57 8 1 Bak Instrumen 1 Buah
58 9 2 Bengkok 1 Buah
59 0 3 Kom 1 Buah
60 1 4 Handel mess no 4 1 Buah
61 2 5 Piset anatomis panjang 1 Buah
62 3 6 Pinset anatomis pendek 2 Buah
63 4 7 Pinset cirugris panjang 1 Buah
64 5 8 Pincet cirugris pendek 2 Buah
65 6 9 Doek klem 4 Buah
66 7 10 Allis klem 2 Buah
67 8 11 Ovarium klem 3 Buah
68 9 12 Klem lurus panjang 2 Buah
69 0 13 Nald voeder panjang 1 Buah
70 1 14 Nald voeder pendek 2 Buah
71 2 15 Klem bengkok kecil 10 Buah
72 3 16 Klem lurus pendek 4 Buah
73 4 17 Kocher bengkok besar 2 Buah
74 5 18 Tampon tang 2 Buah
75 6 19 Gunting jaringan 1 Buah
76 7 20 Gunting benang 2 Buah

SET SEDANG I
77 8 1 Bak instrument 1 Buah
78 9 2 Bengkok 1 Buah
79 0 3 Kom 1 Buah
80 1 4 Handel mess no 3 1 Buah
81 2 5 Handel mess no 4 1 Buah
82 3 6 Pincet anatomis 1 Buah
panjang
83 4 7 Pincet anatomis pendek 2 Buah
84 5 8 Pincet chirugis panjang 1 Buah
85 6 9 Pincet chirugis pendek 2 Buah
86 7 10 Doek klemallis klem 4 Buah
87 8 11 Ovarium klem 2 Buah
88 9 12 Allis klem 3 Buah
89 0 13 Klem lurus panjang 2 Buah
90 1 14 Nald voeder panjang 1 Buah
91 2 15 Nald voeder pendek 2 Buah
92 3 16 Klem bengkok kecil 10 Buah
93 4 17 Klem lurus pendek 4 Buah
94 5 18 Appendik klem 2 Buah
95 6 19 Gunting jaringan mayo 1 Buah
96 7 20 Gunting benang 2 Buah
97 8 21 Hack 2 Buah
98 9 22 Langen back 2 Buah

SET SEDANG II
99 0 1 Bak instrument 1 Buah
100 21 Bengkok 1 Buah
101 32 Kom 1 Buah
102 43 Handel mess no 3 1 Buah
103 54 Handel mess no 4 1 Buah
104 65 Pincet anatomis 1 Buah
panjang
105 76 Pincet anatomis pendek 2 Buah
106 87 Pincet chirugis panjang 1 Buah
107 98 Pincet chirugis pendek 2 Buah
108 109 Doek klemallis klem 4 Buah
109 110 Ovarium klem 2 Buah
110 121 Allis klem 3 Buah
111 132 Klem lurus panjang 2 Buah
112 143 Nald voeder panjang 1 Buah
113 154 Nald voeder pendek 2 Buah
114 165 Klem bengkok kecil 10 Buah
115 176 Klem lurus pendek 4 Buah
116 187 Appendik klem 2 Buah
117 198 Gunting jaringan mayo 1 Buah
118 209 Gunting benang 2 Buah
119 210 Hack 2 Buah
120 221 Langen back 2 Buah

SET SEDANG III


121 1 Bak instrument 1 Buah
122 2 Bengkok 1 Buah
123 3 Kom 1 Buah
124 4 Handel mess no 3 1 Buah
125 5 Handel mess no 4 1 Buah
126 6 Pincet anatomis 1 Buah
panjang
127 7 Pincet anatomis pendek 2 Buah
128 8 Pincet chirugis panjang 1 Buah
129 9 Pincet chirugis pendek 2 Buah
130 10 Doek klemallis klem 4 Buah
131 11 Ovarium klem 2 Buah
132 12 Allis klem 3 Buah
133 13 Klem lurus panjang 2 Buah
134 14 Nald voeder panjang 1 Buah
135 15 Nald voeder pendek 2 Buah
136 16 Klem bengkok kecil 10 Buah
137 17 Klem lurus pendek 4 Buah
138 18 Appendik klem 2 Buah
139 19 Gunting jaringan mayo 1 Buah
140 20 Gunting benang 2 Buah
141 21 Hack 2 Buah
142 22 Langen back 2 Buah

SET BESAR
143 1 Bak instrument 1 Buah
144 2 Bengkok 1 Buah
145 3 Kom 1 Buah
146 4 Handel mess no 3 1 Buah
147 5 Handel mess no 4 1 Buah
148 6 Pincet anatomis 1 Buah
panjang
149 7 Pincet anatomis pendek 2 Buah
150 8 Pincet chirugis panjang 1 Buah
151 9 Pincet chirugis pendek 2 Buah
152 10 Doek klemallis klem 4 Buah
153 11 Ovarium klem 2 Buah
154 12 Allis klem 3 Buah
155 13 Klem lurus panjang 2 Buah
156 14 Nald voeder panjang 1 Buah
157 15 Nald voeder pendek 2 Buah
158 16 Klem bengkok kecil 10 Buah
159 17 Klem lurus pendek 4 Buah
160 18 Appendik klem 2 Buah
161 19 Gunting jaringan mayo 1 Buah
162 20 Gunting benang 2 Buah
163 21 Hack 2 Buah
164 22 Langen back 2 Buah

SET PL I
165 1 Bak instrument 1 Buah
166 2 Bengkok 1 Buah
167 3 Kom 1 Buah
168 4 Handel mess no 3 1 Buah
169 5 Handel mess no 4 1 Buah
170 6 Pincet anatomis kecil 1 Buah
171 7 Pincet anatomis pendek 2 Buah
172 8 Pinset chirugis pendek 1 Buah
kecil
173 9 Pincet chirugis pendek 2 Buah
174 10 Doek klem 4 Buah
175 11 Allis klem 2 Buah
176 12 Ovarium klem 1 Buah
177 13 Klem lurus panjang 1 Buah
178 15 Nald voeder pendek 3 Buah
179 16 Muskuito bengkok 10 Buah
180 17 Muskuito lurus 4 Buah
181 18 Gunting jaringan 1 Buah
182 19 Gunting benang 2 Buah
183 20 Hack 4 Buah
184 21 Canul kecil 1 Buah

SET PL II
185 1 Bak instrumen 1 Buah
186 2 Bengkok 1 Buah
187 3 Kom 1 Buah
188 4 Handel mess no 3 1 Buah
189 5 Handel mess no 4 1 Buah
190 6 Pincet anatomis pendek 2 Buah
191 7 Pincet chirugis pendek 1 Buah
kecil
192 8 Pinset chirugis pendek 2 Buah
193 9 Doek klem 4 Buah
194 10 Allis klem 2 Buah
195 11 Ovarium klem 1 Buah
196 12 Klem lurus panjang 1 Buah
197 13 Nald voelder pendek 3 Buah
198 14 Musqito bengkok 10 Buah
199 15 Mosquito bengkok 4 Buah
200 16 Gunting jaringan 1 Buah
201 17 Gunting benang 2 Buah
202 18 Hack 2 Buah
203 19 Canul kecil 1 Buah

SET EKSTERPASI I
204 1 Bak instrumen 1 Buah
205 2 Bengkok 1 Buah
206 3 Kom 1 Buah
207 4 Handel mess no 3 1 Buah
208 5 Handel mess no 4 1 Buah
209 6 Pincet anatomis pendek 2 Buah
210 7 Pinset chirugis pendek 2 Buah
211 8 Doek klem 1 Buah
212 9 Ovarium klem 1 Buah
213 10 Klem lurus panjang 1 Buah
214 11 Nald voeder pendek 2 Buah
215 12 Mosqito bengkok 5 Buah
216 13 Mosquito lurus 4 Buah
217 14 Gunting jaringan 1 Buah
218 15 Gunting benang 1 Buah

SET EKSTERPASI II
219 1 Bak instrumen 1 Buah
220 2 Bengkok 1 Buah
221 3 Kom 1 Buah
222 4 Handel mess no 3 1 Buah
223 5 Handel mess no 4 1 Buah
224 6 Pincet anatomis pendek 2 Buah
225 7 Pinset chirugis pendek 2 Buah
226 8 Doek klem 1 Buah
227 9 Ovarium klem 1 Buah
228 10 Klem lurus panjang 2 Buah

2. Jenis Barang Yang dicuci Sub Unit Laundry


No Jenis Barang Unit
1 ADP CSSD CSSD
2 selimut, sprei, sarung bantal, laken, Bangsal Aisyah
perlak, kimono, apron, handuk, Lantai 2
manset dan korden
3 selimut, sprei, sarung bantal, laken, Bangsal Aisyah
perlak, kimono, apron, handuk, Lantai 3
manset dan korden
4 selimut, sprei, sarung bantal, laken, Bangsal
perlak, kimono, apron, handuk, Khadijah Lantai
manset dan korden 2
5 selimut, sprei, sarung bantal, laken, Bangsal
perlak, kimono, apron, handuk, Khadijah Lantai
manset dan korden 3
6 selimut, sprei, sarung bantal, laken, Nifas
perlak, kimono, apron, handuk,
manset dan korden
7 selimut, sprei, sarung bantal, laken, ICU
perlak, kimono, apron, handuk,
manset, korden, kasur dekubitus
8 Selimut, sprei, sarung bantal, laken, IGD
perlak
9 kimono, selimut, waslap, sarung Radiologi
bantal
1 laken, selimut, handuk, perlak Poli
0
1 baju perawat, kmono, duk OK, APD set, Jas IBS
1 Operasi, Selimut

1 lap, apron, sandal, Baju lengan Gizi


2
1 selimut, sprei, sarung bantal, laken, perlak, VK
3 kimono, apron, handuk, manset, korden,
baju ruang, duk, penutup Alat, handuk
bayi, titipan klinik
1 apron dan leanen Pemulasaraan Jenazah
4
1 taplak, bendera korden Kantor timur
5
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. TATA LAKSANA PELAYANAN SUB UNIT CSSD
1. Pengertian
Sterilisasi adalah proses penghancuran semua
mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika dan kimia
yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi
nosokomial.
Fungsi pusat sterilisasi (CSSD) adalah : menerima,
memproses, memproduksi, mensterilkan, menyimpan
peralatan medis dari berbagai ruangan di Rumah Sakit untuk
kepentingan perawatan pasien.
2. Prinsip Dasar Operasional
a. Memberikan pelayanan sterilisasi dengan sebaik-baiknya
dengan bekerja sama dengan unit lainnya yang ada di RS
PKU Muhammadiyah Wonosobo di dalam memenuhi
kebutuhan alat/bahan yang disteril.
b. Memberikan pelayanan alat/bahan medis steril untuk
kebutuhan unit-unit di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo.
3. Tujuan Pusat Sterilisasi (CSSD)
a. Membantu unit lain di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo yang membutuhkan kondisi steril, untuk
mencegah terjadinya infeksi.
b. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu
mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.
c. Efisiensi tenaga medis/penunjang medis untuk kegiatan
berorientasi pada pelayanan terhadap pasien.
d. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi
terhadap produk yang dihasilkan.
4. Tugas Pusat Sterilisasi (CSSD)
a. Menyiapkan peralatan medis untuk perawatan pasien.
b. Melakukan proses sterilisasi alat/bahan.
c. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan
yang aman dan efektif serta bermutu.
d. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.
e. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan,
desinfeksi maupun sterilisasi sebagai bagian dari
program upaya pengendalian mutu.
f. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam
rangka pencegahan dan pengendalian infeksi.
g. Mengevaluasi hasil sterilisasi.
5. Tahap tahap sterilisasi alat/bahan medik
a. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk
membersihkan benda-benda yang mungkin
terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi
kehidupan, sehingga aman untuk proses selanjutnya.
Tujuan melindungi pekerja dari bahaya kontaminasi.
b. Menangani, mengumpulkan dan transportasi benda-
benda kotor
1) Peralatan pakai ulang dipisahkan dari
limbah/buangan ditempat pemakaian oleh pekerja
yang mengetahui potensi terjadinya infeksi dari
benda-benda tersebut.
2) Benda tajam dipisahkan tersendiri.
3) Peralatan yang terkontaminasi langsung dibungkus
dan dibawa keruangan dekontaminasi.
4) Semua cairan terkontaminasi dibuang ke sink.
5) Alat yang terkontaminasi dipisahkan secara fisik
dari alat-alat yang bersih.
6) Jika diperlukan petugas harus memakai alat
pelindung diri.
c. Pembuangan limbah
Limbah harus dipisahkan dari alat-alat pakai ulang
ditempat pemakaian, di identifikasi dan dibuang.
d. Mencuci/cleaning
Semua alat-alat dipakai ulang harus dicuci hingga benar-
benar bersih sebelum didesinfeksi dan disterilkan.
e. Menangani alat-alat yang terkontaminasi di point use
Pembersihan alat-alat pakai ulang yang terkontaminasi
harus dimulai segera mungkin setelah dipakai.
Karenanya untuk memulai pembersihan dan mencegah
kotoran menjadi kering, alat-alat harus :
1) Langsung dibungkus dan dibawa ke ruang
dekontaminasi.
2) Dibersihkan dari kotoran yang besar-besar ditempat
pemakaian sesuai dengan prosedur yang berlaku
dan langsung dibungkus untuk menghindari
cipratan, tumpahan atau penguapan sampai dibawa
ke ruang dekontaminasi.
f. Menangani alat-alat yang terkontaminasi diruang
dekontaminasi
1) Dibongkar jika dirakit lebih dari satu komponen dan
dibuka semua sambungannya untuk memastikan
seluruh permukaan tercuci bersih.
2) Disortir berdasarkan metode pembersihan.
3) Dibersihkan sebelum proses sterilisasi uap atau
ozon.
g. Bahan pencuci/cleaning agent
Supaya efektif, bahan pencuci harus membantu
menghilangkan residu kotoran organik tanpa merusak
alat, bahan pencuci harus :
1) Sesuai dengan bahan, alat dan metode mencuci
yang dipilih.
2) Mengikuti rekomendasi dari prosedur alat.
3) Tentukan banyaknya detergent yang diperlukan
tergantung pada kandungan garam mineral pada
air.
4) Pertimbangkan menggunakan enzymatic untuk
mencuci alat-alat yang memiliki lumen atau
sambungan.
h. Metode merendam/membilas
Mencuci bersih adalah proses menghilangkan semua
partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang
tidak kelihatan dan menyiapkan permukaan dari semua
alat agar aman untuk proses desinfeksi dan sterilisasi.
Mencuci dapatdilakukan secara manual atau mekanikal
atau kombinasi ked
i. Mencuci secara manual
Pemantauan yang dilakukan yaitu pemantauan fisik
dengan kalibrasi autoclave dalam satu tahun satu kali
dibuktikan dengan sertifikat kalibrasi. Pengawasan
pengelolaan alat dilakukan dengan cara melakukan audit
pembersihan, desinfeksi dan sterilisasi setiap hari
diruangan yang melakukan aktifitas tersebut.
Dikarenakan keterbatasan SDM, pelaksanaan audit
hanya dapat dilakukan oleh petugas CSSD.

B. TATA LAKSANA PELAYANAN SUB UNIT LAUNDRY


1. Pengertian
Laundry RS adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi
dengan sarana penunjangnya berupa mesin cuci, alat dan
desinfektan, mesin uap (; steam boiler), pengering, meja, dan
mesin setrika.
2. Prinsip Dasar Operasional
Memberikan pelayanan Laundry dengan sebaik-baiknya
dengan bekerja sama dengan unit lainnya yang ada di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo di dalam memenuhi kebutuhan
perlengkapan yang dicuci. Memberikan pelayanan
perlengkapan bersih untuk kebutuhan unit-unit di RS PKU
Muhammadiyah Wonosobo.
3. Tujuan Unit Laundry
a. Membantu unit lain di RS PKU Muhammadiyah
Wonosobo yang membutuhkan kondisi bersih, untuk
mencegah terjadinya infeksi.
b. Menurunkan angka kejadian infeksi dan membantu
mencegah serta menanggulangi infeksi nosokomial.
c. Efisiensi tenaga medis/penunjang medis untuk kegiatan
berorientasi pada pelayanan terhadap pasien.
d. Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi
terhadap produk yang dihasilkan.
4. Tugas Unit Laundry
a. Menyiapkan perlengkpan bersih untuk perawatan pasien.
b. Melakukan proses pencucian perlengkapan RS
c. Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan
yang aman dan efektif serta bermutu.
d. Mempertahankan standar yang telah ditetapkan.
e. Mendokumentasikan setiap aktivitas pembersihan,
desinfeksi maupun sterilisasi sebagai bagian dari
program upaya pengendalian mutu.
f. Melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam
rangka pencegahan dan pengendalian infeksi.
g. Mengevaluasi hasil sterilisasi.
5. Tahap tahap Kegiatan Unit Laundry
a. Pengumpulan dan Penerimaan
1) Pemilahan antara linen infeksius dan non-infeksius
dimulai dari sumber dan memasukkan linen ke
dalam kantong plastic sesuai jenisnya serta diberi
label.
2) Menghitung dan mencatat linen di ruangan
3) Mencatat linen yang diterima dan telah terpilah
antara infeksius dan non-infeksius.
4) Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
b. Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk
membersihkan benda-benda yang mungkin
terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi
kehidupan, sehingga aman untuk proses selanjutnya.
Tujuan melindungi pekerja dari bahaya kontaminasi.
c. Pencucian
1) Menimbang berat linen untuk menyesuaikan
dengan kapasitas mesin cuci dan kebutuhan
deterjen dan desinfektan
2) Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah,
dan muntahan kemudian merendamnya dengan
menggunakan desinfektan.
3) Mencuci dikelompokkan berdasarkan tingkat
kekotorannya.
d. Pengeringan
e. Penyetrikaan
f. Penyimpanan
1) Linen harus dipisahkan sesuai dengan jenisnya.
2) Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari
bagian bawah.
3) Pintu lemari selalu tertutup.
4) . Distribusi dilakukan berdasarkan
g. Distribusi
dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas
penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih
kepada petugas ruangan sesuai kartu tanda terima
h. Pengangkutan
1) Kantong untuk membungkus linen bersih harus
dibedakan dengan kantong untuk membungkus
linen kotor.
2) Menggunakan kereta dorong yang berbeda warna
dan tertutup antara linen bersih dan linen kotor.
Kereta dorong harus dicuci dengan desinfektan
setelah digunakan mengangkut linen kotor.
3) Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak
boleh dilakukan bersamaan.
4) Linen bersih diangkut dengan kereta dorong yang
berbeda warna.
5) RS yang tidak mempunyai laundry
tersendiri, pengangutannya dari dan ke
tempat laundry harus menggunakan mobil
khusus.
BAB IV
LOGISTIK
Dalam ruang lingkup rumah sakit istilah logistik menjadi lebih sempit
yaitu persediaan material,bahan atau barang (stok, material, supplies,
inventory), manajemen logistik hanyalah sub system diantara berbagai sub
system yang ada,dimana sebagai suatu system rumah sakit memproses
masukan menjadi keluaran. Ketersediaan logistic rumah sakit sangat
rentan terhadap pencurian, kerusakan, pemborosan dan ,penggunaan
tanpa hak. Antisipasi yang dapat dilakukan dengan managemen logistik
yang baik meliputi tahap perencanaan sampai dengan evaluasi secara
kontinu.
CSSD merupakan salah satu unit di RS PKU Muhammadiyah yang
bertugas untuk menyelenggarakan tindakan Sterilisasi Perlengkapan Medis.
Dalam rangka untuk memberikan layanan Sterilisasi selain ditunjang oleh
SDM yang kompeten dan professional juga bergantung pada ketersediaan
logistik di Ruang Sterilisasi yang meliputi peralatan/instrument sterilisasi,
bahan habis pakai,linen dan peralatan pendukung. Dengan semakin
banyak dan kompleksnya kebutuhan logistic di CSSD,serta risiko
kehilangan,kehabisan stok, kadaluarsa semakin tinggi, maka untuk dapat
menjaga ketersediaan logistik di CSSD perlu adanya pengendalian yang baik
yang meliputi perencanaan,pengadaan,penggunaan dan distribusinya.
Unit Laundry merupakan salah satu unit di RS PKU Muhammadiyah
yang bertugas untuk menyelenggarakan tindakan Pencucian Perlengkapan
Medis. Dalam rangka untuk memberikan layanan Laundry selain ditunjang
oleh SDM yang kompeten dan professional juga bergantung pada
ketersediaan logistik di Ruang Sterilisasi yang meliputi
peralatan/instrument Laundry, bahan habis pakai,linen dan peralatan
pendukung. Dengan semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan logistic
di Unit Laundry,serta risiko kehilangan,kehabisan stok, kadaluarsa
semakin tinggi, maka untuk dapat menjaga ketersediaan logistik di Unit
Laundry perlu adanya pengendalian yang baik yang meliputi
perencanaan,pengadaan,penggunaan dan distribusinya.
A. RINCIAN KEGIATAN
1. Menetapkan standarisasi peralatan di unit CSSD dan Laundry
berdasarkan standard Peralatan Rumah Sakit tipe C
Departemen Kesehatan.
2. Menginventarisasi bahan habis pakai serta linen yang
digunakan di unit CSSD dan Laundry.
3. Melaksanakan kebijakan dan prosedur pengendalian logistik
di RS khususnya di unit CSSD dan Laundry.
4. Melakukan pendataan, pencatatan, pelaporan dan evaluasi
penggunaan BMHP, peralatan, dan linen unit CSSD dan
Laundry.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Menyusun daftar peralatan, BMHPC dan linen.
2. Menyusun daftar peralatan berdasarkan jenis, fungsi,
kualifikasi dan waktu keausan (utility).
3. Menetapkan alur permintaan serta distribusi obat dan alat
kesehatan.
4. Menyusun jadwal permintaan ruti dan non rutin obat,alkes
dan peralatan.
5. Menunjuk penanggung jawab masing-masing peralatan
6. Penataan tempat dan cara penyimpanan BMHP, peralatan,
dan linen
7. Mengaktifkan dokumen tertulis maupun komputerisasi
penggunaan obat dan alat kesehatan.
8. Mengevaluasi jumlah stok apakah masih sesuai atau tidak
seiring dengan peningkatan jumlah operasi.

C. SASARAN
1. Tersusunnya standarisasi peralatan/instrumen, BMHP/alkes
serta linen di CSSD.
2. Tidak adanya penundaan operasi disebabkan
ketidaktersediaan alat, obat/alkes serta linen.
3. Tidak adanya BMHP/alkes kadaluwarsa /expire date di unit
CSSD dan Laundry.
4. Tidak adanya laporan kehilangan BMHP/alkes, instrument,
dan linen.

D. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1) Petugas unit CSSD dan Laundry mencatat pemakaian BMHP
dan alkes habis pakai setiap selesai sterilisasi.
2) Hasil pencatatan dilaporkan kepada petugas Farmasi yang
kemudian memasukkan data tersebut pada computer.
3) Alat-alat/instrument yang sudah tidak layak pakai di sortir
dan di kembalikan ke bagian Logistik Rumah Sakit sebagai
barang bukti, serta meminta Logistik untuk mengganti yang
baru.
4) Evaluasi pelaksanaan programpengendalian logistik di unit
CSSD dan Laundry dilakukan setiap akhir tahun dan
dilaporkan kepada Direktur Rumah Sakit mencakup
pencapaian tujuan dan perencanaan kebutuhan tahun depan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. KESELAMATAN PASIEN DALAM PROSES STERILISASI SUB
UNIT CSSD
1. Hal Yang Harus Diperhatikan
a. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasien
semua anggota tim Sterilisasi meneliti kembali:
1) Identitas pasien
2) Rencana tindakan
3) Jenis Sterilisasi Alat
4) Pastikan alat benar-benar steril berdasarkan
Indikator (internal dan eksternal)
b. Beberapa poin penting dalam mengkaji faktor risiko
pasien:
Status imunocompromise pasien yang rentan terhadap
terjadinya infeksi post operasi
c. Alat Steril yang diberikan pada pasien harus dilabel
dengan mencakup informasi seperti di bawah ini:
1) Nama pasien
2) Jenis Set Operasi
3) Jenis alat adalam kemasan set operasi
4) Tanggal Prodeksi
5) Tanggal Kadaluarsa Alat
6) No. Batch Alat Steril
2. Wrong Site, Wrong Procedure,dan Wrong Person Surgery
a. Beberapa hal yang berpotensi untuk menimbulkan
kekeliruan:
1) Lebih dari satu dokter bedah terlibat
2) Dilakukan lebih dari satu prosedur
3) Ada beberapa pasien yang memiliki nama yang
sama atau prosedur yang sama atau di waktu yang
bersamaan
4) Ketidak lengkapan komponen dalam set bedah
karenan terselip atau hilang.
b. Tiga komponen penting protokol, yaitu:
1) Proses verifikasi Alat (Critical atau semi Critical)
2) Memastikan proses Sterilisasi yang tepat untuk alat
(apakah harus dengan sterilisasi atau cukup
dengan Desinfektan Tingkat Tinggi/DTT)
3) Time out, pastikan bahwa proses Sterilisasi Alat
tidak lebih dari 5 jam.

B. KESELAMATAN PASIEN DALAM PROSES PENCUCIAN SUB UNIT


LAUNDRY
1. Hal Yang Harus Diperhatikan
Untuk menjamin keselamatan dan keamanan pasien semua
anggota tim Laundry meneliti kembali
a. Riwayat Pasien yang menggunakan Perlengkapan
tersebut (pasien HIV, Hepatitis dll)
b. Menggolongkan perlengkapan kedalam perlengkapan
Infeksius atau non infeksius
c. Melakukan proses pencucian sesuai jenis
leanen/perlengkapan (infeksius atau non infeksius)
d. Men distribusikan leanen ke unit yang membutuhkan.
2. Wrong Site, Wrong Procedure,dan Wrong Person Surgery
Beberapa hal yang berpotensi untuk menimbulkan
kekeliruan:
a. Tidak adanya kejelasan apakah leanen tersebut Infeksius
atau non infeksius
b. Keterlambatan pengambilan leanen sehingga noda pada
leanen sudah mengering dan sulit dicuci
c. Tidak ada kejelasan latar belakang medis pasien yang
sebelumnya menggunakan leanen/perlengkapan.
d. Ada beberapa pasien yang memiliki nama yang sama
atau prosedur yang sama atau di waktu yang bersamaan
e. Ketidak lengkapan komponen dalam set bedah karenan
terselip atau hilang.
Tiga komponen penting protokol, yaitu:
a. Proses verifikasi leanen (infeksius atau non infeksius)
b. Memastikan proses pencucian tepat untuk bahan
infeksius maupun non infeksius
c. Time out, pastikan bahwa poses pencucian sesuai jadwal
dan tidak boleh ada keterlambatan pendistribusian
leanen
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. REKOMENDASI STANDAR
1. Kostum Sterilisasi dan Laundry harus terbuat dari bahan
yang ringan dan memungkinkan untuk bernapas. Kostum
tidak terbuat dari kapas karena kapas mudah terbakar dan
memiliki banyak pori yang bisa dilewati mikroorganisme.
2. Sepatu proteksi harus tertutup bagian depannya, bertumit
rendah, bersol anti selip, dan dibersihkan secara berkala
untuk petugas pada area non dekontaminasi, damun untuk
petugas pada area dekontaminasi maka harus menggunakan
sepatu boots.
3. Sebelum memegang kostum bedah atau memasuki tempat
kostum sterilisasi atau Laundry, semua personel harus
mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan air, atau
antiseptic hand rub.
4. Kostum Sterilisasi dan Laundry harus diganti setiap harinya
atau setiap kali terkontaminasi atau basah. Bila kostum
terdiri dari 2 bagian, atasan harus selalu dimasukkan ke
dalam bawahan dan ukuran harus pas.
5. Semua personel harus menutupi kepala dan rambut.
6. Untuk petugas pada area dekontaminasi harus mengenakan
alat-alat proteksi tambahan, seperti apron, goggle, sepatu
boots
7. Masker harus menutupi seluruh bagian mulut dan hidung.
8. Kostum sterilisasi harus dilaundry di fasilitas laundry yang
terakreditasi.
9. Seluruh personel harus menerima edukasi dan pengarahan
perihal kostum Sterilisasi dan Laundry ini.

B. PRINSIP PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI


1. Alur/urutan dalam penggunaan APD adalah sebagai berikut
a. Penutup Kepala
b. Masker
c. Google
d. Apron
e. Sepatu
f. Sarung tangan
2. Alur/urutan dalam melepas APD.
a. Sepatu
b. Sarung Tangan
c. Apron
d. Google
e. Masker
f. Penutup kepala.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
CSSD dalam memberikan pelayanan pembedahan pada pasien di
rumah sakit tidak dapat terlepas dari penilaian mutu pelayanan,dimana
mutu pelayanan diCSSD meliputi input (seperti tenaga,dana, BMHP,
fasilitas, peralatan, bahan, teknologi, organisasi, dan informasi), proses
(pelaksanaan kegaiatan Sterilisasi) dan out put (Indikator Sterilitas).
Indikator mutu pelayanan di CSSD adalah cara menilai penampilan
dan kegiatan dengan menggunakan instrumen, dimana indikator mutu
pelayanan bedah antara lain Indikator Fisik dengan Kertas Indikator
(Indikator Internal dan Ekternal) untuk memastikan alat benar-benar
steril, hasil pemeriksaan kultur Biologi pada Alat setelah sterilisasi
secara berkala. angka infeksi luka operasi, angka komplikasi pasca
pembedahan.
Untuk dapat menilai indikator mutu pelayanan di CSSD perlu
adanya program pengendalian mutu pelayanan yang direncanakan
sampai dengan evaluasi secara kontinu.
Unit Laundry dalam memberikan pelayanan pembedahan pada
pasien di rumah sakit tidak dapat terlepas dari penilaian mutu
pelayanan,dimana mutu pelayanan di Unit Laundry meliputi input
(seperti tenaga,dana, BMHP, fasilitas, peralatan, bahan, teknologi,
organisasi, dan informasi), proses (pelaksanaan kegaiatan Laundry) dan
out put (respon time dan kebersihan leanen)
Indikator mutu pelayanan di Unit Laundry adalah cara menilai
penampilan dan kegiatan dengan menggunakan instrumen, dimana
indikator mutu pelayanan bedah antara lain Tidak Boleh Ada
Keterlambatan Pencucian dan Distribusi Leanen. Kebersihan Leanen
Terjamin.
Untuk dapat menilai indikator mutu pelayanan di Unit Laundry
perlu adanya program pengendalian mutu pelayanan yang direncanakan
sampai dengan evaluasi secara kontinu.
A. TUJUAN
1. Peningkatan mutu pelayanan di Unit CSSD dan Laundry
secara paripurna dan berkesinambungan.
2. Tersusunnya sistem monitoring pelayanan rumah sakit
melalui indikator mutu pelayanan Unit CSSD dan Laundry.

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Melakukan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf
dengan melibatkan staf dalam penilaian kerjanya serta
memberikan duplikat penilaian kepadanya.
2. Menyelidiki dan melaporkan utilisasi di Unit CSSD dan
Laundry (menyelidiki dan melaporkan keluhan dan
kekurangan dalampelayanan dan memperbaikinya).
3. Menyelidiki dan melaporkan infeksi pasca operasi yang
dimungkinkan karena ketidak sterilan alat.
4. Menyiapkan dokumen pencatatan kegiatan pelayanan untuk
mengidentifikasi dan memprediksi kebutuhan di masa
mendatang untuk membantu perencanaan jangka panjang
rumah sakit.
5. Memastikan instrumen dan metode evaluasi di telaah secara
teratur dan diperbaiki.
6. Melaksanakan evaluasi pelayanan di Unit CSSD dan Laundry
melalui macam-macam audit.
7. Melakukan survailens infeksi nosokomial secara periodik dan
berkesinambungan.

C. PENCATATAN,PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Setiap bulan Unit CSSD dan Laundry melakukan evaluasin
pelaksanaan kegiatan mutu di Unit CSSD dan Laundry,
mencatat dan melaporkan kepada Direktur serta Tim Mutu.
2. Tim peningkatan Mutu rumah sakit menganalisa dan
membuat laporan kepada Direktur.
3. Evaluasi program peningkatan mutu dilaksanakan setiap 1
tahun untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan ke
depan.
BAB IX
PENUTUP

Pengelolaan instrumen ini dibuat agar dapat dipatuhi oleh petugas


di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo sehingga upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap paparan darah dan cairan tubuh pasien
dapat diminimalkan.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bekerjasama dengan


PERDALIN RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta (2011), Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 2009, Pedoman
instalasi pusat sterilisasi (Central Sterile Supply Department / CSSD) di
Rumah Sakit.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 2004, Pedoman
Manajemen Leanen
Anonim, 2007, Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Kelas C DEPKES RI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai