Anda di halaman 1dari 44

PELATIHAN BERBASIS BUKU

STRATEGI PENGADAAN
BARANG/JASA BERBASIS
KINERJA UNTUK VALUE FOR
MONEY

Agus Arif Rakhman, M.M.


Penulis buku Panduan Dokumentasi Perencanaan Pengadaan, Pemilihan Penyedia, dan Kontrak Pengadaan
Pemerintah – Peraturan Presiden No 16 Tahun 2018 dan SPSE VERSI 4.3
PROFILE

Sertifikat Kompetensi Ahli Muda Pengelola Pengadaan Barang / Jasa


Ahli Muda
ORGANISASI PROFESI

Ikatan Fungsional Pengadaan


Indonesia Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia
PENGALAMAN
• Accounting pada perusahaan percetakan buku : 2002 s.d. 2005
• Analis investasi IHSG dan Nikkei pada PT Interpan Pasific : 2005 s.d. 2009
• Pengelola SIMAK BMN di Stamet Kalianget BMKG : 2009 s.d. 2016
• Pengajar Auditing , Bank dan lembaga keuangan non bank pada Universitas
Terbuka (tutorial online) : 2016 s.d. sekarang
• Bendahara di Stamet Kalianget BMKG : 2016 s.d. 2018
• Pejabat Pengadaan di Stamet Kalianget BMKG : 2012 s.d. 2018
• Pengelola Pengadaan Ahli Pertama : 2014 s.d. 2017
• Pengelola Pengadaan Ahli Muda : 2017 s.d. sekarang
• Sertifikasi Modernisasi Pengadaan dari Millenium Challenge Account (MCA) :
2015 s.d. 2017
• Sertifikasi Kompetensi Pengadaan Ahli Muda dari BNSP (2016)
• Dewan Pengurus Nasional Ikatan Fungsional Pengadaan Indonesia (IFPI) : 2017
s.d. sekarang
• Anggota Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) : 2018 s.d. sekarang
• Narasumber LKPP melalui IFPI terkait fungsional Pengelola Pengadaan : 2018
s.d. sekarang
Teori VFM vs Kompetisi

Dengan asumsi tidak ada unsur KKN dan/atau


persekongkolan, dalam menentukan metode
pemilihan, tingkat value for money berbanding
terbalik dengan tingkat kompetisi penyedia
Artinya pada urutan prioritas metode pemilihan,
terlilhat bahwa tender merupakan pilihan terakhir
dari 5 jenis metode pemilihan karena walau
membuka tingkat kompetisi paling tinggi dari 5
metode tersebut tetapi sebenarnya kemungkinan
tingkat value for money paling rendah

Agus Arif Rakhman, M.M.


@ copyright 2019
Teori Value For Money

Tingkat Rating Value For Money suatu penyedia dinilai berdasarkan 5 kriteria yaitu :
1. Kesesuaian pemenuhan spesifikasi kinerja (TEPAT KUALITAS / KINERJA)
2. Kesesuaian pemenuhan spesifikasi teknis berdasarkan daftar kuantitas dan harga pada dokumen kontrak (TEPAT KUANTITAS)
3. Kesesuaian pemenuhan pengerjaan pada lokasi sesuai kontrak (TEPAT LOKASI)
4. Kesesuaian pemenuhan pertanggungjawaban nilai kontrak (TEPAT BIAYA)
5. Kesesuaian pemenuhan taget waktu sesuai Program Mutu (TEPAT WAKTU)
Kesesuaian 5 kriteria di atas bersifat melengkapi dan besaran bobot masing-masing kriteria dapat berbeda pada setiap paket
Agus Arif Rakhman, M.M.
@copyright 2019
LATAR BELAKANG STRATEGI
• Penerapan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta petunjuk teknis berupa
Peraturan LKPP
• Menimbang Tujuan pengadaan pada Pasal 4 Perpres No 16 Tahun
2018 dengan konsep 6T (Tepat kualitas, Tepat kuantitas, Tepat
lokasi, Tepat penyedia, Tepat waktu, dan Tepat biaya) atau disebut
dengan value for money serta mendorong Pengadaan
Berkelanjutan
• Menimbang konsep penganggaran yang sudah menerapkan
Anggaran Berbasis Kinerja sehingga Pengadaan Barang/Jasa juga
dituntut bertransformasi menjadi Pengadaan Berbasis Kinerja
• Diperlukan dukungan dari pimpinan berupa regulasi/kebijakan
terkait strategi pengadaan berbasis kinerja sebagai pegangan kuat
para pelaku pengadaan di lingungan BMKG
TUJUAN BELAKANG STRATEGI
1. Untuk menyampaikan berbagai strategi pengadaan barang/jasa di
lingkungan BMKG yang berfokus pada value for money,
pengadaan berkelanjutan, dan berbasis kinerja dengan tetap
menjaga akuntabilitasnya
2. Sebagai acuan untuk seluruh pelaku pengadaan (PPK, Pokja
Pemilihan, Pejabat Pengadaan) di lingkungan BMKG terkait
strategi pengadaan berbasis kinerja
SINOPSIS
Dokumen ini berisi strategi atau kebijakan terkait proses pengadaan
barang/jasa yang terdiri dari lingkup :
1. Perencanaan pengadaan
2. Pemilihan penyedia
3. Manajemen kontrak
4. Penerapan Vendor Management System

Terangkum dalam 16 strategi


Dan 8 softcopy/file lampiran
https://drive.google.com/open?id=1cnJsznpfXZn0Rzhng5de-
6CbGMCUx402
Referensi Terjual 1200 eksemplar pada
bulan pertama launching
Pada K/L/D di seluruh Indonesia

Di launching oleh Kepala LKPP Roni


Dwi Susanto, disaksikan oleh Walikota
Batu pada acara Forum Komunikasi
Jabatan Fungsional Pengelola
Pengadaan Barang/Jasa di Batu
tanggal 27 Maret 2019
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
Tinjauan umum
Lingkup bagian perencanaan pengadaan pada
dokumen strategi ini adalah mulai tahap perencanaan
pengadaan, persiapan pengadaan dan persiapan
pemilihan (referensi : Peraturan LKPP No 9 Tahun 2018
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Melalui
Penyedia)
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN

Tujuan
• Optimalisasi koordinasi dan komunikasi antara PPK dengan Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan terhadap spesifikasi dan HPS serta persiapan pemilihan sebelum
pemilihan penyedia dilaksanakan sedemikian hingga mendapatkan penyedia yang
memenuhi tujuan pengadaan (value for money)
• Panduan dan acuan dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri
• Panduan dan acuan dalam penyusunan Spesifikasi
• Penerapan strategi spesifikasi fungsi, kinerja, dan teknis
• Penerapan jenis kontrak Terima Jadi (turnkey) untuk jenis Pengadaan Strategis
• Penerapan kebijakan waktu penyampaian dokumen persiapan pengadaan
• Penerapan kebijakan terkait personal Pejabat Pembuat Komitmen
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 1
Penggunaan dan penyeragaman Dokumen Reviu
Persiapan Pengadaan dan Pemilihan
Dokumen reviu ini merupakan dokumen berita acara yang berisi daftar pertanyaan dari pokja
pemilihan/pejabat pengadaan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang langsung
dijawab oleh PPK pada dokumen tersebut. Tanggapan/jawaban PPK pada dokumen reviu
menjadi pegangan/acuan pokja pemilihan/pejabat pengadaan dalam pelaksanaan pemilihan
penyedia. Konten utama dokumen reviu ini adalah :

i. Menghasilkan persyaratan kualifikasi dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi pelaku
usaha untuk menjadi penyedia
ii. Pernyataan justifikasi dari PPK terkait persyaratan teknis pelaku usaha yang dibutuhkan tersebut
pada dokumen spesifikasi

iii. Pernyataan justifikasi dari PPK terkait konten dan perhitungan pada dokumen HPS
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 1
Penggunaan dan penyeragaman Dokumen Reviu
Persiapan Pengadaan dan Pemilihan (lampiran 1)
Dimohon Pokja Pemilihan dan PPK agar dapat menggunakan dokumen reviu untuk memastikan segala
persyaratan kualifikasi dan teknis pelaku usaha sesuai dengan kebutuhan dan standar kualitas yang
dihasilkan sedemikian hingga pemaketan pekerjaan dapat memenuhi unsur value for money yaitu :
1. Tepat kualitas. Penyedia mampu memenuhi spesifikasi kinerja yang ditetapkan pada dokumen
spesifikasi
2. Tepat kuantitas. Penyedia mampu memenuhi kuantitas item pekerjaan tersebut pada daftar
kuantitas dan harga
3. Tepat lokasi . penentuan lokasi pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
database kebutuhan dari pengguna (user) maupun satker daerah (end user)
4. Tepat waktu. Penyedia mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai jangka waktu kontrak
5. Tepat biaya. Nilai HPS dan kontrak sesuai dengan harga pasar terkini dan dapat
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan
6. Tepat penyedia. Mendapatkan penyedia mampu memenuhi kelima kriteria value for money di atas.
Kelima kriteria di atas harus dipenuhi semua tanpa kecuali
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 2

Penggunaan template Harga Perkiraan Sendiri


untuk paket pengadaan (lampiran 2)
1. Template ini merupakan pedoman dalam penyusunan HPS yang
merupakan modifikasi dari Perlem LKPP No 7 Tahun 2018 tentang
Perencanaan Pengadaan, Inkindo, Peraturan Menteri Keuangan
tentang Standar Biaya Masukan
2. Untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan MKKuG yang item
pekerjaannya adalah preventif dan corrective maintenance
sebaiknya menggunakan kontrak harga satuan dengan mengunci
kualitas pekerjaan pada spesifikasi kinerja terhadap peralatan
MKKuG yang dipelihara
3. Template ini bersifat opsional untuk unsur biaya-biaya pendukung.
• Template dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau struktur HPS pada
paket pengadaan yang sama pada tahun sebelumnya dengan
memperhatikan ketentuan yang berlaku saat ini baik dari LKPP maupun
Kementerian Keuangan
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 3

Penggunaan template Dokumen Spesifikasi untuk


paket pengadaan di lingkungan BMKG (lampiran 3 dan 4)
1. Template Dokumen Spesifikasi ini menggunakan konsep struktur Spesifikasi
Fungsi, Spesifikasi Kinerja dan Spesifikasi Teknis
2. Pada setiap paket pekerjaan harus menyebutkan Spesifikasi fungsi pemaketan
secara umum maupun per item pekerjaan
3. Pada setiap paket pekerjaan harus menyebutkan SPESIFIKASI KINERJA
pemaketan secara umum maupun per item pekerjaan
4. SPESIFIKASI KINERJA mohon agar dapat dijadikan kriteria pemeriksaan serah
terima pekerjaan (Lampiran 4) yang melengkapi kesesuaian Spesifikasi Teknis.
Artinya kriteria pemeriksaan hasil pekerjaan yang selama ini hanya memeriksa
spesifikasi teknis, untuk saat ini terdapat 2 kriteria yang harus diperiksa yaitu :
a. Kesesuaian spesifikasi kinerja
b. Kesesuaian spesifikasi teknis

 Untuk pengadaan peralatan baik pengadaan peralatan baru maupun suku


cadang, spesifikasi kinerja ditentukan dengan menyebutkan DATA yang
dihasilkan alat tersebut. (konsep no data no pay)
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 3

Penggunaan template Dokumen Spesifikasi untuk


paket pengadaan (lampiran 3 dan 4)

Lampiran 4 KERTAS KERJA HASIL PEMERIKSAAN SPESIFIKASI


Dikerjakan oleh tim Pejabat Pembuat Komitmen
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 4
Penerapan jenis kontrak TERIMA JADI (TURNKEY)
untuk jenis Pengadaan
Ketentuan kebijakan dalam kontrak Turnkey adalah : Pembayaran hanya
dilakukan 1 kali (dapat diberikan uang muka) pada saat pekerjaan pengadaan
strategis tersebut telah selesai dan berfungsi, menghasilkan data dan
terintegrasi (no data no pay)

Kriteria Pengadaan Strategis di lingkungan BMKG adalah :


1. Pembangunan AWOS
2. Pembangunan Radar Cuaca
3. ….. mohon masukan
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 5

Pejabat Pembuat Komitmen untuk tahun


berikutnya harus sudah ditetapkan Surat
Keputusannya maksimal pada bulan Oktober
tahun berjalan dan berlaku selama 3 tahun

Kebijakan ini bertujuan agar PPK mempunyai cukup waktu dan


kepastian dalam melakukan persiapan pengadaan untuk tahun
anggaran berikutnya. Penerapan kebijakan SK berlaku untuk
jangka waktu selama 3 tahun dimulai dari tahun anggaran 2020.
BAGIAN 1 : PERENCANAAN PENGADAAN
STRATEGI NOMOR 6

Kedeputian dan Satker Mandiri harus mempersiapkan


draft dokumen persiapan pengadaan berupa
Spesifikasi dan RAB untuk paket pengadaan tahun
berikutnya pada bulan September tahun berjalan

Kebijakan ini diterapkan agar paket pekerjaan akan mempunyai


cukup waktu untuk dilakukan berbagai reviu baik oleh tim PPK
sendiri maupun dengan Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan.
Prioritas penyusunan dokumen ini dapat berdasarkan target
waktu penyelesaian pekerjaan yang dibutuhkan oleh PPK
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
Tinjauan umum
Lingkup bagian pemilihan penyedia pada
dokumen strategi ini adalah mulai tahap
persiapan pemilihan sampai penetapan penyedia
barang/jasa (referensi : Peraturan LKPP No 9
Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Melalui Penyedia)
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
Tujuan

• Penentuan kebijakan persyaratan kualifikasi dan


persyaratan teknis penyedia yang sesuai dengan
kebutuhan dan standar kualitas BMKG
• Inisiasi penerapan metode evaluasi penawaran
dengan Sistem Nilai dan Penilaian Biaya Selama
Umum Ekonomis
• Optimalisasi sumber daya manusia pada Pokja
Pemilihan dalam rumah organisasi Unit Kerja
Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ)
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 7
Ketentuan persyaratan kualifikasi teknis penyedia
dengan persyaratan, “Memiliki pengalaman
menyelesaikan penyediaan barang/jasa ….. dst
(seperti tersebut pada PerLKPP No 9 Tahun 2018)
yang dibuktikan dengan BAST
Pada PerLKPP No 9 Tahun 2018 hanya
diatur ketentuan kualifikasi “memiliki
pengalaman penyediaan barang/jasa
……” . Penambahan kata
“menyelesaikan” dan kata “dibuktikan
dengan BAST” dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan pengadaan
value for money
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 8

Untuk paket pekerjaan pemeliharaan (jasa lainnya)


sebaiknya dapat ditambahkan persyaratan “Surat
Pernyataan Bersedia Memberikan Garansi Pekerjaan Sampai
maksimal 3 Bulan setelah pekerjaan selesai atau tersedianya
penyedia yang baru pada tahun anggaran berikutnya”
Tujuan persyaratan ini adalah untuk menjamin dan mengantisipasi
pekerjaan pemeliharaan pada tahun anggaran berikutnya
khususnya peralatan MKKuG masih menjadi tanggungjawab
penyedia tahun berjalan sampai tersedia penyedia yang baru
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 9

Mempersyaratkan “Proposal Teknis Perkiraan


Biaya Pemeliharan Selama Umur Ekonomis”
untuk pengadaan barang khususnya peralatan
MKKuG
Untuk pengadaan barang khususnya peralatan MKKuG, sedapat mungkin mempersyaratkan
ketentuan ini setidaknya untuk referensi identifikasi kebutuhan biaya pemeliharaan bagi PPK untuk
tahun anggaran berikutnya apabila terpilih menjadi penyedia, selain juga persyaratan ini untuk
menguji dan memfilter penyedia kurang kompeten karena persyaratan ini diyakini tidak akan bisa
dipenuhi oleh penyedia yang tidak memahami konsep pengadaan berkelanjutan dimana penyedia
bukan hanya dituntut bisa menyediakan barang saja tetapi mampu memberikan perencanaan
pemeliharaan pada tahun anggaran berikutnya agar peralatan MKKuG mendapatkan nilai
maksimalnya (value for money), bukan hanya sekedar membeli barang tanpa perencanaan
pemeliharaan
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 10

Mempersyaratkan “Proposal Metode


Pelaksanaan Pekerjaan” untuk pengadaan
pemeliharaan khususnya peralatan
Untuk pengadaan jasa pemeliharaan khususnya
peralatan, sedapat mungkin mempersyaratkan
ketentuan ini untuk mengetahui metode pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan penyedia selama proses
pekerjaan pemeliharaan berlangsung.
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 11

Mempersyaratkan “Proposal Metode


Pelaksanaan Pekerjaan” untuk pengadaan
pemeliharaan khususnya peralatan
Untuk pengadaan jasa pemeliharaan khususnya
peralatan, sedapat mungkin mempersyaratkan
ketentuan ini untuk mengetahui metode pelaksanaan
pekerjaan yang ditawarkan penyedia selama proses
pekerjaan pemeliharaan berlangsung.
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 12

Inisiasi penerapan metode evaluasi


penawaran dengan Sistem Nilai dan Penilaian
Biaya Selama Umum Ekonomis (BSUE) untuk
Pengadaan Strategis
Perpres No 16 Tahun 2018 Metode evaluasi system nilai maupun penilaian
biaya selama umur ekonomis ini jarang dan hampir
tidak pernah digunakan di lingkungan
PEMERINTAH dan lebih sering menggunakan
metode system gugur atau harga terendah, padahal
Perpres No 16 Tahun 2018 pada pasal 39 ayat 1
memperlihatkan bahwa metode harga terendah
merupakan prioritas ke-3 atau terkahir, kebijakan
pengadaan saat ini merekomendasikan metode
system nilai atau penilaian BSUE.
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 12

Inisiasi penerapan metode evaluasi


penawaran dengan Sistem Nilai dan Penilaian
Biaya Selama Umum Ekonomis (BSUE) untuk
Pengadaan Strategis
• Metode harga terendah menjadi favorit metode evaluasi penawaran karena
efektivitas waktu dan kemudahan evaluasi, sedangkan 2 metode yang lain
membutuhkan waktu dan penetapan kriteria bobot evaluasi. Untuk itu
diharapkan Pokja Pemilihan agar dapat meningkatkan kompetensinya untuk
menerapkan metode system nilai atau penilaian BSUE tersebut.
• Solusi yang dapat ditawarkan ke depan agar pokja pemilihan dapat menerapkan
metode ini adalah mendatangkan narasumber konsultan pengadaan dari luar
untuk membantu menetapkan strategi kriteria bobot evaluasi system nilai
atau penilaian BSUE.
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 12

Inisiasi penerapan metode evaluasi


penawaran dengan Sistem Nilai dan Penilaian
Biaya Selama Umum Ekonomis (BSUE) untuk
Pengadaan Strategis
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 13
Optimalisasi sumber daya manusia pada Pokja
Pemilihan dalam rumah organisasi Unit Kerja
Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) serta
perluasan peran Fungsional Pengelola Pengadaan
• Optimalisasi dimaksud adalah pemenuhan jumlah SDM pada pokja pemilihan
yang memadai dengan jumlah paket pekerjaan yang dikerjakan disertai kebijakan
honorarium yang setara dengan tingkat risiko hukum yang dihadapi)
• Selain itu diharapkan BMKG dapat merealisasikan konsep UKPBJ sebagaimana
diamanahkan oleh Perpres No 16 Tahun 2018. (lampiran 5)
• Perluasan peran pegawai fungsional Pengelola Pengadaan yang tidak ada hanya
pada lingkup pemilihan penyedia tapi dapat diberbantukan untuk membantu
PPK, PA/KPA
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 13
Optimalisasi sumber daya manusia pada Pokja
Pemilihan dalam rumah organisasi Unit Kerja
Pengadaan Barang dan Jasa (UKPBJ) serta
perluasan peran Fungsional Pengelola Pengadaan
BAGIAN 3 : PELAKSANAAN KONTRAK
Tinjauan umum

Lingkup bagian pelaksanaan kontrak pada dokumen


strategi ini adalah mulai tahap persiapan pelaksanaan
kontrak sampai serah terima pekerjaan (referensi :
Peraturan LKPP No 9 Tahun 2018 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Melalui Penyedia)
BAGIAN 3 : PELAKSANAAN KONTRAK
Tujuan
• Penentuan strategi pengendalian kontrak
melalui dokumen PROGRAM MUTU
• Penetapan Tim Pengelolaan Kontrak di
organisasi PPK yang lebih kompeten dan
profesional
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 14
Penerapan dokumen PROGRAM MUTU untuk
pengendalian kontrak (lampiran 6)
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 14
Penerapan dokumen PROGRAM MUTU untuk
pengendalian kontrak (lampiran 6)
a. Program Mutu diatur pada PerLKPP No 9 Tahun 2018 yang merupakan dokumen yang harus diisi
dan diserahkan oleh penyedia kepada PPK pada saat penandatangan kontrak dan mengikat pada
dokumen kontrak.
b. Program Mutu dapat disiapkan penyedia selama masa persiapan pelaksanaan kontrak dari SPPBJ
sampai penandatanganan kontrak yang dilakukan parallel dengan peneribitan jaminan pelaksanaan.
c. Program Mutu pada intinya adalah melakukan kesepakatan terhadap titik-titik kritis pelaksanaan
pekerjaan yang berimplikasi pada komitmen bersedia diberikan Surat Peringatan 1, 2, dan 3
apabila tidak memenuhi titik kritis tersebut
Program Mutu dibuat dan ditandatangani oleh penyedia dengan materai dan menjadi pedoman PPK
apabila penyedia tidak memenuhi titik kritis yang disepakati antara penyedia dan PPK pada dokumen
tersebut.
BAGIAN 2 : PEMILIHAN PENYEDIA
STRATEGI NOMOR 15
Penetapan Tim Pengelolaan Kontrak di organisasi
PPK yang lebih kompeten dan professional
Strategi ini diperlukan karena PPK memerlukan sumber daya manusia atau tim yang
bertugas untuk :
1. Mengelola perencanan pengadaan (menyusun spesifikasi, HPS, rancangan kontrak)
2. Mengelola aplikasi SIRUP dan SPSE baik untuk tender maupun pengadaan langsung
sampai transaksi kuitansi
3. Pengelolaan pengendalian kontrak melalui realisasi Program Mutu
4. Pelaksanaan penerimaan hasil pekerjaan

Dengan 4 pengelompokan tugas PPK tersebut maka Tim Pengelolaan Kontrak dituntut
lebih kompeten dan professional disertai kompensasi honorarium yang layak, memadai,
dan setera dengan tingkat risikonya
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT
SYSTEM”

Tinjauan umum
• Strategi ini membahas mengenai inisiasi pembangunan Vendor
Management System (VMS) pada pengadaan barang/jasa di
lingkungan BMKG.
• Strategi ini dalam rangka tindak lanjut arah kebijakan
pengadaan barang/jasa yang menuju Pengadaan Berbasis
Kinerja sehingga sebagai langkah awal perlu memiliki database
prestasi kerja penyedia khususnya terhadap peralatan.
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT SYSTEM”

Tujuan
• tindak lanjut arah kebijakan pengadaan
barang/jasa BMKG yang menuju Pengadaan
Berbasis Kinerja sehingga sebagai langkah awal
perlu memiliki database prestasi kerja penyedia
khususnya terhadap peralatan
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT SYSTEM”

Tujuan
• tindak lanjut arah kebijakan pengadaan
barang/jasa BMKG yang menuju Pengadaan
Berbasis Kinerja sehingga sebagai langkah awal
perlu memiliki database prestasi kerja penyedia
khususnya terhadap peralatan
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT SYSTEM”

STRATEGI NOMOR 16
Pembangunan database “Vendor
Management System” (VMS)
• VMS mirip seperti SIKAP (Sistem Informasi Kinerja Penyedia) yang dimiliki
LKPP untuk database pelaksanaan Tender Cepat dan e-pengadaan langsung,
hanya saja database VMS yang dimaksud disini adalah penyedia-penyedia
yang pernah berkontrak di BMKG yang dilengkapi dengan data kualifikasi serta
prestasi pekerjaannya khusus di lingkungan INSTANSI MASING-MASING
• VMS yang dimaksud disini akan menghasilkan “system rating” berdasarkan
beberapa kriteria penilaian yang dilakukan secara online dan berkelanjutan
sedemikian hingga menghasilkan database dalam hitungan tahun.
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT SYSTEM”

STRATEGI NOMOR 16

Pembangunan database “Vendor


Management System” (VMS)
• Kriteria penilaian yang menghasilkan system rating tersebut dapat dibantu
oleh konsultan manajemen pengadaan dan akan terus di evaluasi sepanjang
waktu sedemikian hingga Pengadaan Berbasis Kinerja yang bertujuan value
for money dapat tercapai
• Dalam jangka Panjang, apabila VMS sudah memiliki database yang handal
dengan system rating yang berkonsep value for money, output yang dihasilkan
oleh VMS ini dapat ditambahkan sebagai persyaratan kualifikasi untuk
pelaksanaan pemilhan penyedia
BAGIAN 4 : PEMBAGUNAN DATABASE “VENDOR MANAGEMENT SYSTEM”
STRATEGI NOMOR 16
Pembangunan database “Vendor
Management System” (VMS)
Terima kasih
Salam pengadaan

HP 0853 3068 6593

https://drive.google.com/open?id=1cnJsznpfX
Zn0Rzhng5de-6CbGMCUx402

Anda mungkin juga menyukai