Anda di halaman 1dari 10

MARCH 17, 2019

TUGAS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN


BEDAH JURNAL

1. YOHANES AMPOK ANDITYAMAN (6018210170)


2. ANTONIUS WAHYU ARI NUGROHO (6018210131)
3. RAYSHIFA ZAHRA RAIS (6018210162)
4. FRASTIKA DAMOPOLII (6018210169)
5. VERENT DIVA TUZZAHRA(6018210150)
6. SITI FAUZIAH(6018210134)
7. NAGARA MAS HADI SAPUTRA(6018210143)
8. DANIEL SINAGA (6018210142)
JJ
DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………………..........1

Abstrak ………...………………………………………………………….........………… 2

I. Latar Belakang…………………………………………………………...........................3

II. Teori ……………………………………………………………………..........……… 5

III. Masalah Penelitian dan Hipotesis……………………………………………………..6

IV. Metode Penelitian……………………………………………………………………..7

V. Hasil Penelitian…………………………………………………………………………8

VI. Diskusi………………………………………………………………………………….9

VII. Daftar Pusaka………………………………………………………………………10

March 17, 2019 1


Review Jurnal Personality and Individual Differences

Judul : Procrastination, personality traits, and academic performance:When


active and passive procrastination tell a different story

ABSTRAK
Penelitian ini meneliti jaringan nomologis prokrastinasi aktif dibandingkan dengan prokrastinasi
pasif. Secara khusus menguji efek dari the big five factor dengan tujuan untuk memahami sifat
kepribadian mana yang memprediksi prokrastinasi akademik. Juga menguji pengaruh
prokrastinasi pasif dan aktif terhadap kinerja akademik untuk mempelajari konstribusi unik dari
masing-masing jenis prokrastinasi. Memiliki 178 sampel mahasiswa universitas di Swiss ,
menemukan bahwa extravision dan neuroticism terkait dengan prokrastinasi aktif. Prokrastinasi
aktif memprediksi IPK pada tingkat yang jauh lebih besar daripada modeli lima faktor dan
prokrastinasi pasif.

March 17, 2019 2


Bab 1
Latar belakang
Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang Prokrastinasi aktif dan Prokrastinasi pasif dalam
bidang akademik. Dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris dari kontribusi unik dari masing-masing
jenis penundaan, kami memeriksa jaringan nomologis dari penundaan aktif dibandingkan dengan
penundaan pasif dalam pengaturan akademik. Peneliti menguji apakah ciri-ciri kepribadian yang berbeda
memprediksi berbagai jenis penundaan dengan menggunakan the big five factor di mana perbedaan
individu dalam hal kepribadian dapat ditangkap melalui lima sifat utama : opening to experience
(menghargai pemikiran yang berbeda), conscientiousness (terkait dengan kompetensi dan disiplin diri),
extraversion (kecenderungan untuk diberi energi oleh interaksi sosial dan beragam kegiatan),
Agreebleness (ditandai oleh altruisme dan sifat kooperatif), dan neuroticism (kecenderungan untuk
mengalami emosi negatif seperti depresi). Prokastinasi telah dianggap sebagai perilaku disfungsional atau
keterlambatan perilaku yang tidak rasional (Ellis & Knaus, 1977; Silver & Sabini, 1981) yang terkait dengan
hasil negatif. Prokastinasi telah didefinisikan sebagai “voluntarily delay of an intended course of action
despite expecting to be worse off for the delay” (Steel, 2007, p.66). prokastinasi merupakan suatu sikap
secara sengaja dalam menunda pekerjaan.

March 17, 2019 3


Bab 2
TEORI

prokastinasi merupakan suatu sikap secara sengaja dalam menunda pekerjaan.


The big five factor di mana perbedaan individu dalam hal kepribadian dapat ditangkap melalui
lima sifat utama : opening to experience (menghargai pemikiran yang berbeda), conscientiousness
(terkait dengan kompetensi dan disiplin diri), extraversion (kecenderungan untuk diberi energi
oleh interaksi sosial dan beragam kegiatan), Agreebleness (ditandai oleh altruisme dan sifat
kooperatif), dan neuroticism (kecenderungan untuk mengalami emosi negatif seperti depresi).
Prokastinasi telah dianggap sebagai perilaku disfungsional atau keterlambatan perilaku yang tidak
rasional (Ellis & Knaus, 1977; Silver & Sabini, 1981) yang terkait dengan hasil negatif.
Prokastinasi telah didefinisikan sebagai “voluntarily delay of an intended course of action despite
expecting to be worse off for the delay” (Steel, 2007, p.66).
Prokrastinasi aktif adalah penundaan fungsional dimana seseorang individu dengan sengaja
menunda tindakannya dan mendapat manfaat darinya, sedangkan prokrastinasi pasif menunjukkan
aspek prokrastinasi yang tidak dinginkan (Alexander & Onwuegbuzie, 2007; Chu & Choi, 2005;
Howell & Watson, 2007).

March 17, 2019 4


Bab 3

MASALAH PENELITIAN DAN HIPOTESIS

 kekhawatiran banyaknya mahasiswa yg menunda-nunda (fenomena)


 Prokrastinasi akademik muncul membuat lebih dari 50% mahasiswa memiliki
konsekuensi negative seperti kecurangan dan kinerja akademik rendah yang diukur
dengan IPK, nilai tugas, skor kuis, dan nilai kursus (Solomon & Rothblum, 1984) (Roig
& DeTommaso, 1995) (Kim & Seo,2015;Steel, Brothen, & Wambach,2001) (fenomena)
 Keterkaitan antara personal traits dengan tipe prokastinasi (hipotesis)
 Neuroticism berkorelasi dengan prokrastinasi. (Johnson & Bloom, 1995; Lay,
1995; Milgram, Batori, & Mowrer, 1993) (hipotesis)
 Kesadaran berhubungan negatif dengan prokrastinasi (pasif). (Johnson & Bloom,
1995; Schouwenburg & Lay, 1995; Watson, 2001) (hipotesis)

March 17, 2019 5


Bab 4
METODE PENELITIAN

Metode penelitian : Metode korelasional

Responden : 178 sampel mahasiswa universitas di Swiss

Alat Ukur :

 Big Five Personality Factor


300-item International Personality Item Pool (IPIP-300)
developed by Goldberg (1999)

 Passive Procrastination
16-item Tuckman Procrastination Scale developed by
Tuckman (1991)

 Active Procrastination
16-itemActive Procrastination Scale developed by Choi
and Moran (2009)

Prosedur penelitian : Peneliti membuat beberapa kuesioner, lalu mengumpulkan, mengolah data,
menganalisis serta menyajikan dalam bentuk tabel dan angka

Variabel :

March 17, 2019 6


Bab 5
Hasil Penelitian

Table 1 menunjukkan adanya korelasi antara statistika deskriptif dan variable-variabel utama.

Table 2 menampilkan analisis mendalam tentang kepribadian yang berkaitan dengan prokrastinasi
aktif.

Dalam prokrastinasi, penelitian ini menghasilkan adanya korelasi negative antara prokrastinasi
pasif dengan extravision, agreeableness, dan conscientiousness. Individu yang memiliki sifat
extravision cenderung melakukan prokrrastinasi dengan sadar dan sengaja, karena extravision
membuat individu melakukan pendekatan social dan aktif dalam berbagai kegiatan.

Penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara agreeableness dengan prokrastinasi,
karena individu yang memiliki sifat ini cenderung kooperatif dan lebih mengutamakan suatu
pekerjaan.

Penelitian ini menemukan bahwa conscientiousness sangat berkorelasi dengan dimensi


kemampuan untuk melakukan segala sesuatu dengan tepat waktu, siswa yang memiliki sifat ini
diharapkan untuk mencapai tujuan atau cita-cita mereka.

Disisi lain penelitian ini menemukan bahwa neuroticism berhubungan dengan kedua jenis
prokrastinasi dan juga adanya dukungan dari penelitian sebelumnya neuroticism berkorelasi
dengan prokrastinasi (Johnson & Bloom, 1995; Lay, 1995; Milgram, Batori, & Mowrer, 1993).
Penelitian ini menemukan bahwa siswa yang memiliki sifat neuroticism cenderung menunda-
nunda pekerjaan akademis yang ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki skor
tinggi dalam neuroticism tidak berhubungan dengan prokrastinasi aktif, lebih cenderung
melakukan prokrastinasi pasif.

Prokrastinasi aktif dan prokrastinasi pasif berhungan secara berbeda dengan dimensi The Big Five
Theory. Peneliti juga melakukan analisis regresi hirarkis untuk menguji apakah kedua jenis
penundaan ini menambah nilai dalam prediksi IPK. Conscientiousness dan Openess terhadap
pengalaman menawarkan validitas tambahan; Conscientiousness berhubungan secara positif dan
openess terhadap pengalaman terkait secara negatif dengan IPK. Hasil penelitian ini menarik

March 17, 2019 7


karena didukung oleh penelitian sebelumnya yang menunjukan bahwa keduanya memiliki
hubungan pada performa akademik.

Penelitian ini menghasilkan vahwa openness berhubungan negative dengan IPK siswa dan dapat
dijelaskan oleh fakta penelitian ini dilakukan universitas kejuruan, yang menekankan keterampilan
daripada pengetahuan umum. Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini menemukan
bahwa prokrastinasi pasif merugikan siswa dalam segi performanya terhadap hal akademis.

Bab 6
Diskusi

Pertama berkenan dengan sifat-sifat dan penundaan, hasil kami menunjukan bahwa extraversion,
agreeblenese, dan conscientiousness berkorelasi pasif.

Extraverts mungkin tidak menunda-nunda karena mereka adalah individu yang aktif dan tegas
yang menikmati terlibat dalam berbagai kegiatan dengan irama cepat dan mengambil alih situasi

Namun, temuan kami juga menunjukan bahwa disposisi ini terkait dengan prokrastinasi aktif

ini menyiratkan bahwa ketika orang semacam itu terlibat dalam prokastinasi, mereka
melakukannya dengan sengaja dengan tujuan untuk menjadi lebih efisien. siswa yang baik hati
mungkin tidak terlinat dalam prokastrasi pasif karena mereka memperhatikan orang lain yang
mungkin bergantungan pada tugas tugas yang harus mereka selesaikan.

sejalam dengan penelitian sebelumnya. kesadaran berhubungan negatif dengan prokrastinasi


(pasif) (Johnsin & Bloom 1995. Schouwenburg & Lay, 1995; Watson 2001).

March 17, 2019 8


Daftar Pusaka
Sowon, Kim., Sébastien, Fernandez., Lohyd, Terrier. (2017).
Procrastination, personality traits, and academic performance : When
active and passive procrastination tell a different story. Journal of Personality and Individual
Differences, 154-157.
Johnsin & Bloom 1995. Schouwenburg & Lay, 1995; Watson 2001

March 17, 2019 9

Anda mungkin juga menyukai