Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH METODE PENELITIAN BIOLOGI

PENELITIAN BIOLOGI MENGGUNAKAN DESAIN EKSPOS-FAKTO, PELAKSANAAN, BESERTA PELAPORANNYA


DALAM POLA PROSPEKTIF

Disusun Oleh:
Yenni Rizqi R.K.E.

14304241027

Isvi Ria Nur Afit

14304244006

Putri Elfa Nur Izza

14304244008

Pendidikan Biologi Internasional 2014

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Penelitian memiliki tujuan untuk merevisi konsep keliru yang telah ditemukan
atau menemukan konsep-konsep baru. Penelitian dilakukan secara sistematis
menggunakan prosedur ilmiah dan menggunakan desain atau perancangan
penelitian tertentu. Sebelum melakukan penelitian, hendaknya seorang peneliti
mengetahui prinsip perancanaan penelitian. Prinsip perencanaan penelitian
adalah prinsip yang harus dilakukan peneliti dalam upaya agar hasil penelitian
yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ditargetkan. Prinsip perencanaan
penelitian meliputi prinsip dalam memilih permasalahan penelitian, prinsip
dalam memilih kajian pustaka, dan prinsip dalam prosedur atau cara atau
langkah-langkah penelitian dan prinsip dalam mengorganisasi data hasil
penelitian beserta prinsip dalam memilih teknik analisis datanya (Subali,
2015:51).
Desain penelitian merupakan keseluruhan proses atau kerangka kerja
dalam pelaksanaan penelitian, guna mengumpulkan, mengukur, dan
melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian disesuaikan
dengan tujuan penelitian, jenis, dan variabel penelitian. Salah satu jenis
penelitian adalah penelitian deskriptif, yang ditandai dengan tidak adanya
manipulasi variabel bebas oleh peneliti. Penelitian deskriptif berdasarkan cara
melakukannya dibagi menjadi penelitian observasi, eks-pos-fakto, dan survei.
Jika variabel bebas penelitian mengalami ekshibisi, maka penelitian tersebut
dirancang sesuai dengan penelitian eks-pos-fakto. Pada makalah ini akan
dibahas mengenai Penelitian Biologi Menggunakan Desain Eks-pos-fakto,
Pelaksanaan, Beserta Pelaporannya dalam Pola Prospektif.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-pos-fakto,
pelaksanaan,

beserta

pelaporannya

(pengolahan

penyimpulan) dalam pola prospektif secara sensus?

data,

interpretasi,

2. Bagaimana prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-pos-fakto,


pelaksanaan,

beserta

pelaporannya

(pengolahan

data,

interpretasi,

penyimpulan) dalam pola prospektif secara sampling?


C. Tujuan
1. Mendeskripsikan prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-posfakto, pelaksanaan, beserta pelaporannya (pengolahan data, interpretasi,
penyimpulan) dalam pola prospektif secara sensus.
2. Mendeskripsikan prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-posfakto, pelaksanaan, beserta pelaporannya (pengolahan data, interpretasi,
penyimpulan) dalam pola prospektif secara sampling.

BAB II
ISI
A. DESAIN PENELITIAN EKS-POS-FAKTO PROSPEKTIF
1. Pengertian Penelitian Eks-pos-fakto
Penelitian eks-pos-fakto adalah kegiatan sistematis menggunakan
metode ilmiah untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena makhluk hidup
di alam yang melibatkan variabel bebas yang mengalami exhibition atau
perubahan kondisi yang memapar suatu objek penelitian. Penelitian eks-posfakto termasuk dalam penelitian deskriptif, yang ditandai tidak adanya
manipulasi variabel bebas oleh peneliti. Suatu penelitian biologi
dikategorikan sebagai penelitian eks-pos-fakto karena faktanya diduga telah
berubah akibat adanya ekshibisi (exhibition) atau pertunjukan/paparan
peristiwa yang menyolok yang dialami oleh populasi organsime yang
diduga dapat mempengaruhi kehidupannya, baik secara alami maupun
buatan. Donald Ary (1982: 382-383) juga menyatakan bahwa penelitian ekspos-fakto merupakan penemuan empiris yang dilakuakan secara sistematis,
dimana peneliti tidak melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas
karena manifestasinya sudah terjadi. Istilah ex-post facto menunjukkan
bahwa perubahan variabel bebas itu telah terjadi, peneliti dihadapkan

kepada masalah bagaimana menetapkan sebab dari akibat yang sedang


diamati.
Variabel bebas dalam bentuk ekshibisi atau paparan hampir mirip
dengan faktor perlakuan atau faktor interventsi (treatment atau intervension)
pada penelitian eksperimen, atau cukup disingkat dengan faktor.
Perbedaannya bahwa perlakuan merupakan bentuk manipulasi secara
sengaja oleh peneliti, sedangkan ekshibisi terjadi tanpa campur tangan
peneliti.
Penelitian eks-pos-fakto disebut pula penelitian kausal komparatif
karena tujuan utamanya adalah ingin membandingkan apa yang terjadi pada
variabel tergayut kelompok ketika terekshibisi oleh variabel bebas. Caranya
dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudahnya ataupun dengan
cara membandingkannya dengan kelompok yang tidak terkena ekshibisi.
Penelitian expost facto mempunyai beberapa kelemahan (Ardhana,
1987:133). Kelemahan tersebut yaitu (1) ketidakmungkinan untuk
memenipulasikan variabel-variabel bebas, (2) kurangnya kemampuan dalam
melakukan randomisasi, dan (3) hasilnya besar kemungkinan disalahtafsirkan. Namun, kelehaman tersebut tidak lantas membuat penelitian ini
tidak bisa digunakan sama sekali. Beberapa jenis masalah justru sulit
dipecahkan jika tidak menggunakan jenis penelitian ini, misalnya saja
masalah-masalah yang mengandung variabel seperti latar belakang keluarga,
sifat/bawaan sejak lahir, kecerdasan, bakat, serta pengalaman-pengalaman
masa lalu. Variabel-variabel semacam ini tidak bisa dipecahkan dengan
penelitian eksperimen sehingga penelitian yang bisa dilakukan adalah
dengan penelitian expost facto.
2. Jenis Penelitian Eks-pos-fakto
Menurut Subali (2015: 122-130), penelitian eks-pos-fakto dapat
dibedakan menurut kejadiannya dan banyaknya variabel bebas yang terlibat
sebagai berikut.
a. Jenis Penelitian Eks-pos-fakto Menurut Kejadiannya
1) Studi/Penelitian Retrospektif (Retrospective Studies)

Studi penelitian retrospektif atau retroactive merupakan studi


atau penelitian eks-pos-fakto yang fokusnya untuk meneliti sesuatu
yang menjadi penyebab sehingga terjadi fakta yang ditemukan
sekarang.
2) Studi/Penelitian Prospektif (Prospective Studies)
Studi penelitian prospektif atau proactive, merupakan studi
esks-pos-fakto dengan tujuan ingin melihat apa yang terjadi ke depan
setelah sekelompok subjek tereksihibit/terpapar oleh suatu keadaan
tertentu yang lain dengan sebelumnya. Oleh karena itu, studi ini juga
disebut follow-up studies atau longitudinal studies atau cohort study.
3) Studi/Penelitian Eks-pos-fakto Kombinasi Longitudinal
Study dan Cross-Sectional Study
Penelitian eks-pos-fakto dengan rancangan longitudinal study
dapat dikombinasi dengan cross-sectional study untuk memperpendek
jangka waktu penelitiannya. Caranya, yaitu dengan menggunakan (1)
rancangan

longitudinal-overlapping

study

dan

dapat

pula

menggunakan (2) time-lag study.


b. Jenis Penelitian Eks-pos-fakto Menurut Banyaknya Variabel
Bebas
1) Penelitian Eks-pos-fakto Bivariat
Penelitian eks-pos-fakto bivariat merupakan penelitian ekspos-fakto yang melibatkan satu variabel bebas dan satu variabel
tergayut.
2) Penelitian Eks-pos-fakto Multivariat
Penelitian eks-pos-fakto multivariat merupakan penelitian ekspos-fakto yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas dan satu
variabel tergayut, atau melibatkan dua atau lebih variabel tergayut dan
satu variabel bebas.
c. Penelitian eks-pos-fakto Prospektif
Studi penelitian prospektif atau proactive, merupakan studi eskspos-fakto dengan tujuan ingin melihat apa yang terjadi ke depan setelah
sekelompok subjek tereksihibit/terpapar oleh suatu keadaan tertentu yang

lain dengan sebelumnya. Oleh karena itu, studi ini juga disebut follow-up
studies atau longitudinal studies atau cohort study. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui dampak lanjut dari suatu kelompok yang
terekshibisi dan yang tidak terekshibisi. Dalam prospective studies,
subjek penelitian diinisiasi/ditetapkan sejak penelitian dilakukan dan
dibedakan berdasarkan kategori/atribut variabel bebasnya. Setelah sekian
tahun kemudian dilihat keadaan pada variabel tergayutnya (Bambang
subali, 2015: 123-124).
Contoh Kirk melaporkan studi Gordon & Kannel (1970) tentang
faktor-faktor yang berkait dengan penyakit kardiovaskuler. Lebih dari
5000 subjek yang diteliti adalah orang-orang yang tidak memiliki
permasalahan dengan penyakit kardiovaskuler (penyakit anterosklerosis
berupa penyumbatan pembuluh darah oleh lemak pada jantung). Peneliti
memantau seluruh subjek selama 30 tahun dan melakukan pengecekan
setiap 2 tahun sekali. Kelompok orang yang merokok, kelompok orang
yang

mengalami

hipertensi,

kelompok

orang

yang

mengalami

peningkatan kadar/derajat kolesterol dalam serum darahnya diselidiki


apakah mengalami penyakit kardiovaskuler setelah 30 tahun kemudian.
Ternyata bahwa penyakit kardiovaskuler yang dialami subjek penelitian
akibat mereka mengalami hipertensi, meningkatnya kadar/derajat
kolesterol serum darah, dan perilaku merokok (Bambang subali, 2015:
123-124).
Penelitian Analitik dengan pendekatan Cohort adalah penelitian
dimana pengambilan data variabel bebas (sebab) dilakukan terlebih
dahulu, setelah beberapa waktu kemudian baru dilakukan pengambilan
data variabel tergantung (akibat). Populasi pada penelitian ini adalah
semua responden yang mempunyai kriteria variabel sebab (sebagai
kelompok studi). Pada penelitian Cohort perlu kontrol, yaitu kelompok
yang tidak mempunyai kriteria variabel sebab(Suparyanto, 2010).
Menurut Ruspini (2000) danNeuman (2002), rancangan prospektif lebih
unggul daripada tipe longitudinal lain, namun lebih sulit dilakukan.
Dalam studi panel peneliti mengamati individu-kelompok-atau organisasi

yang sama persis, selama rentang periode waktu tertentu. Rancangan ini
menuntut peneliti untuk mengikuti perjalanan orang yang sama (sama
persis responden dan kriterianya) dalam beberapa waktu. Terkadang
orang yang diamati telah meninggal atau tidak dapat dijumpailagi karena
sudah berpindah lokasi. Hasil penelitian ini sangat bermanfaat, bahkan
penelitian panel secara singkat sekalipun dapat memberikan gambaran
jelas tentang dampak suatu peristiwa tertentu terhadap individukelompok-organisasi yang sama. Rancangan panel memiliki variasi
sebagai berikut (Buck et.al. 1994: 21-22):
1) Panel Representatif
Sampel ditetapkan secara random untuk individu yang sama,
pada interval yang tetap (misal tiap 2-3 bulan atau tiap tahun).
Pengamatan dilakukan pada kebiasaan waktu tertentu. Tujuan utama
panel representatif adalah untuk mendeteksi dan memastikan
perubahan yang dialami individual.
2) Panel Cohort (atau biasa disebut rancangancohort)
Cohort didefinisikan sebagai sekelompok orang dalam
populasi dan geografis tertentu, yang didelineasi mengalami peristiwa
hidup yang sama dalam periode waktu tertentu. Tujuan panel cohort
adalah untuk meneliti perubahan dalam jangka panjang dan proses
perkembangan individual. Sampel biasanya diinterview ulang setiap
lima tahunan. Studi cohort dapat menjadi serial studi panel bila
sampel diambil dengan kriteria yang tetap sama (misal usia yang sama
bukan kelompok orang atau unit yang sama) dan pengamatan
ditujukan pada sekumpulan orang yang memiliki kategori pengalaman
hidup yang sama dalam periode waktu tertentu. Tidak seperti studi
panel murni, sampel penelitian ini tidak perlu orang yang persis sama
tetapi kelompok yang mengalami peristiwa hidup sehari-hari yang
sama.
3) Panel Terhubung (linked panel)

Dalam rancangan ini data yang semula terkumpul (misal data


sensus) bukan untuk maksud studi panel, dicoba dihubunghubungkan
dengan menggunakan pengidentifikasi personal yang khusus.
Contoh contoh penelitian prospektif :
1. Penelitian yang ingin membuktikan adanya hubungan antara Ca paru (efek)
dengan merokok (resiko) dengan menggunakan pendekatan atau rancangan
prospektif.
a) Mengidentifikasi faktor efek (variabel dependen) dan resiko (variabel
independen) serta variabel-variabel pengendali (variabel kontrol).
- Variabel dependen

: Ca. Paru

- Variabel independen

: merokok

- Variabel kontrol

: umur, pekerjaan dan sebagainya.

b) Menetapkan subjek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian.


Misalnya yang menjadi populasi adalah semua pria di suatu wilayah atau
tempat tertentu, dengnan umur antara 40 sampai dengan 50 tahun, baik
yang merokok maupun yang tidak merokok.
c) Tahap ketiga : Mengidentifikasi subjek yang merokok (resiko positif)
dari populasi tersebut, dan juga mengidentifikasi subjek yang tidak
merokok (resiko negatif) sejumlah yang kurang lebih sama dengan
kelompok merokok.
d) Mengobservasi perkembangan efek pada kelompok orang-orang yang
merokok (resiko positif) dan kelompok orang yang tidak merokok
(kontrol) sampai pada waktu tertentu, misal selama 10 tahun ke depan,
untuk mengetahui adanya perkembangan atau kejadian Ca paru.
e) Mengolah

dan

menganalisis

data.

Analisis

dilakukan

dengan

membandingkan proporsi orang-orang yang menderita Ca paru dengan


proporsi orang-orang yang tidak menderita Ca paru, diantaranya
kelompok perokok dan kelompok tidak merokok.
2. Hubungan antara Depo Provera dengan Obesitas pada wanita usia suburjika
penelitian menggunakan pendekatan Cohort, maka populasinya adalah
semua Wanita Usia Subur yang menggunakan Depo Propera (kelompok

studi). Sedangkan kelompok kontrolnya adalah semua wanita usia subur


yang tidak menggunakan Depo Propera. Setelah diamati beberpa waktu
tertentu (misal 1 tahun), dilakukan pengambilan data obesitas (variabel
akibat), baik pada kelompok sebab maupun kelompok akibat. Kemudian
data kedua kelompok studi dan kontrol dianalisa dengan menggunakan uji
statistik yang sesuai (dr.suparyanto, 2010).
3. Pengaruh pupuk kimia terhadap kesuburan tanah. Peneliti meneliti adanya
unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah pada tanah yang diberi
pupuk kimia (terekshibisi) dan di tanah yang tidak diberi pupuk kimia (tidak
terekshibisi).
Variabel bebas

: pupuk kimia

Variabel tergayut

: tanah

B. PRINSIP PERANCANGAN DAN PROSEDUR PENELITIAN EKSPOS-FAKTO


Prinsip Perancangan Penelitian Eks-Pos-Fakto
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika merancang penelitian
eks-pos-fakto menurut Subali (2015:131-132), yaitu :
1. Tujuan penelitian untuk penarikan simpulan pada tingkat sampel atau
tingkat populasi.
a. Jika simpulan untuk tingkat sampel, maka cukup dengan teknik analisis
statistika deskriptif dan pengambilan sample menggunakan studi kasus.
b. Jika simpulan untuk tingkat populasi, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan antara lain:
1) Penelitian secara sensus, maka kita cukup menganalisis dengan
teknik analisis statistika deskriptif.
2) Penelitian secara sampling, maka kita harus menggunakan teknik
analisis statistika inferensial menggunakan teknik random sampling.
2. Kelayakan permasalahan penelitian harus dilakukan berdasarkan kajian
pustaka dan melacak penelitian yang sudah ada.

3. Keterjangkauan (fisibilitas) pelaksanaan penelitian, baik dari segi tenaga,


waktu, dan biaya.
4. Sifat hubungan penelitian eks-pos-fakto baik bivariat maupun multivariat
adalah hubungan sebab akibat. Peneliti dalam penelitian ex post facto tidak
dapat melakukan manipulasi atau pengacakan terhadap variabel-variabel
bebasnya (Furchan, 2001: 383).
5. Waktu terjadinya variabel bebas yang mengekshibisi variable tergayutnya.

Prosedur Penelitian Eks-Pos-Fakto Penelitian Prospektif

Langkah-langkah yang harus ditempuh peneliti untuk melakukan penelitian


eks-pos-fakto menurut Subali (2015: 132-135) adalah sebagai berikut.
1. Menetapkan permasalahan yang akan diteliti lengkap dengan latar
belakang alas an penelitian.
2. Menetapkan tujuan penelitian.
3. Melakukan kajian pustaka untuk menjelaskan rasional hubungan antara
variable bebas dan variable tergayut.
4. Menetapkan model penelitian eks-pos-fakto yang dipilih yaitu bersifat
prospektif.
5. Menetapkan banyaknya variabel bebas yang akan dilibatkan.
6. Menetapkan banyaknya kategori / atribut variabel bebas dan banyaknya
variabel tergayut yang dipengaruhi variabel bebas.
7. Menyiapkan alat dan bahan dalam penelitian.
8. Menyiapkan objek penelitian, penetapan objek berupa populasi atau
sampel.
9. Menentukan urutan langkah/prosedur kerja. Disesuaikan dengan model
penelitiannya yaitu penelitian prospektif).
10. Menetapkan teknik analisis data dengan memperhatikan distribusi
populasi dan skala pengukuran yang digunakan.

11. Melaksanakan penelitian sesuai dengan rancangan/desain penelitian


yang telah ditetapkan.
12. Mengolah data penelitian dengan teknik analisis yang telah ditetapkan.
13. Melaporkan hasil penelitian dengan menyajikan sajian hasil yang efektif.
14. Menyebarluaskan hasil penelitian secara tertulis baik dengan laporan
penelitian, artikel jurnal atau poster.
15. Menyebarluaskan hasil penelitian secara lisan melalui forum seminar
hasil penelitian.

PELAPORAN PENGOLAHAN DATA (ANALISIS DATA,

INTERPRETASI, DAN PENYIMPULAN)


1. Pemeriksaan dan validitas data lapangan
2. Pemasukan data
3. Pengolahan data
Pengolahan data menurut Hasan (2006: 24) adalah suatu proses dalam
memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan caracara atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data
mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga
memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001: 128). Tahaptahap pelaporan pengolahan data meliputi:
1. Pengumpulan data yaitu pengumpulan data sebelum data dilakukan
pengolahan dan analisis data.
2. Pengolahan data. Dalam melakukan pengolahan data, maka ada hal
yang perlu dilakukan, yaitu
a. Entry data atau memasukkan data dalam proses tabulasi.
b. Melakukan editing ulang terhadap data yang telah ditabulasi
untuk mencegah terjadinya kekeliruan memasukan data, atau
kesalahan penempatan dalam kolom maupun baris tabel.
c. Pengolahan data, meliputi a) entry data, atau memasukan data
dalam proses tabulasi, b) melakukan editing ulang terhadap data
yang telah ditabulasi untuk mencegah terjadinya kekeliruan

memasukan data, atau kesalahan penempatan dalam kolom


maupun baris tabel.
4. Analisis Data
Analisis data yaitu suatu proses penyederhanaan data, maka dapat
dilakukan interpretasi data dengan mudah. Analisis data dilakukan dengan
mempertimbangkan beberapa hal, seperti (1) asal data diperoleh, apakah
sensus atau sampling, (2) banyaknya variabel bebas, (3) penskalaan
pengukuran yang digunakan dalam pengukuran data, dan (4) kondisi
distribusi populasinya (Subali. 2015).
Ketika kita memutuskan untuk melakukan analisis data menggunakan
alat statistika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Dari mana data diperoleh, apakah berasal dari sampel (melalui
proses sampling) atau dari populasi (dengan cara sensus)
b. Jika berasal dari sampel apa teknik sampling yang digunakan,
apakah termasuk kelompok sampling probabilitas atau non
probabilitas.
c. Memakai skala apa data diukur, apakah menggunakan skala
nominal, ordinal, interval, atau rasio.
d. Bagaimana hipotesis yang dibuat apakah perlu dilakukan pengujian
satu arah atau dua arah kalau memakai statistika inferensial
(Nugraha, S.2005).
Statistika Deskriptif sebagai Alat Analisis
Statistika Deskriptif merupakan metode atau alat analisis yang
biasa digunakan untuk menyederhanakan data agar mudah dipahami.
Penyajiannya bisa dalam bentuk tabel, baik tabel frekuensi maupun tabel
silang atau dalam bentuk diagram dan grafik seperti diagram batang, kurva
dll.
Statistika deskriptif dapat diterapkan baik untuk data yang berasal
dari sampel maupun populasi, juga untuk sampel yang diambil dengan
sampling probabilitas maupun non probabilitas, serta bisa digunakan untuk
semua skala pengukuran dari mulai yang paling lemah (nominal) hingga
skala rasio. Statistika Deskriptif sering digunakan untuk mengukur gejala
pemusatan, dan dispersi atau simpangan data. Termasuk ukuran gejala
pusat antara lain: modus, median, persentil, mean atau rata-rata. Tergolong
ukuran dispersi data antara lain: rentang (maksimum - minimum), deviasi

standard, koefisien variasi. Jika dikaitkan dengan skala pengukuran dari


data yang dianalisis, statistika deskriptif yang cocok digunakan adalah:
a. Skala Nominal : Modus, Frekuensi
b. Skala Ordinal : Median, Persentil, Rentang
c. Skala Interval : Mean, Deviasi Standard
d. Skala Rasio : Mean, Koefisien Variasi (ukuran dispersi relatif)
(Nugraha, S.2005).
Statistika Nonparametrik sebagai Alat Analisis
Statistika ini termasuk dalam ketegori Statistika Inferensial, yang
dipakai untuk menafsirkan parameter (populasi) berdasarkan statistic
(sampel) melalui pengujian statistik atau yang lebih dikenal dengan Uji
Signifikansi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan
Statistika Nonparametrik antara lain:
a. Penggunaan Statistika Nonparametrik hanyalah untuk data
penelitian yang berasal dari sampel, sebab jika data penelitian
berasal dari populasi (sensus) hasil pengukurannya berupa
parameter, dengan demikian tidak perlu ditafsirkan lagi tetapi
bisa langsung diinterpretasikan.
b. Statistika Nonparametrik mensyaratkan pengambilan data
dengan cara random, karena di dalamnya mengandung kaidahkaidah probabilitas.
c. Perhatikan hipotesis penelitian, karena hipotesis tersebut
mengindikasikan apakah pengujian (uji signifikansi) harus
dilakukan satu sisi atau dua sisi.
d. Perhatikan dengan cermat, apakah penelitian kita terdiri atas
kasus satu sampel, dua sampel, atau lebih dari dua sampel.
e. Jika penelitian merupakan kasus dua sampel atau lebih,
perhatikan dengan lebih teliti, apakah merupakan sampel yang
berpasangan atau tidak berpasangan (Nugraha, S.2005).
5. Interpretasi Hasil
Analisis data adalah suatu tahap mengorganisir data sesuai dengan pola,
kategori, dan unit-unit deskriptif tertentu. Sedangkan interpretasi adalah
proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang dilakukan,
menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan antar
deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992). Penafsiran atau
interpretasi merupakan penjelasan yang terperinci tentang arti yang
sebenarnya dari penemuan atau materi yang dipaparkan. Penafsiran data tidak

dapat dipisahkan darianalisis data sehingga sebenarnya penafsiran merupakan


aspek tertentu darianalisis dan bukan merupakan bagian yang terpisah dari
analisis.
6. Penyimpulan
Menarik kesimpulan penelitian selalu harus mendasarkan atas semua
data
yang diperoleh dalam kegiatan penelitian dan hasil anaisis data yang
dilakukan. Dengan kata lain, penarik kesimpulan harus didasarkan atas data,
bukan atas angan angan atau keinginan peneliti. Simpulan berasal dari
fakta-fakta atau hubungan yang logis. Pada umumnya simpulan terdiri atas
simpulan utama dan kesimpulan tambahan. Simpulan utama adalah yang
berhubungan langsung dengan permasalahan (Setyowati, Endah, dan Umi
Proboyekti, 2014).

BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditulis simpulan sebagai berikut.
1

Penelitian eks-pos-fakto prospektif adalah studi esks-pos-fakto dengan tujuan


ingin melihat apa yang terjadi ke depan setelah sekelompok subjek
tereksihibit/terpapar oleh suatu keadaan tertentu yang lain dengan sebelumnya

Prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-pos-fakto dalam pola


prospektif secara sensus, yaitu harus sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian
eks-pos-fakto yang melibatkan variabel bebas yang terekshibisi, yang
dilakukan dengan teknik pengambilan data sensus. Demikian pula dengan
analisis data yang digunakan untuk mengolah data, interpretasi, dan
penyimpulannya.

Prinsip penelitian biologi menggunakan desain eks-pos-fakto dalam pola


prospektif secara sampling, yaitu harus sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian
eks-pos-fakto yang melibatkan variabel bebas yang terekshibisi, yang
dilakukan dengan teknik pengambilan data sampling. Demikian pula dengan
analisis data yang digunakan untuk mengolah data, interpretasi, dan
penyimpulannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, Wayan. 1987. Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian Pendidikan.


Jakarta: DEPDIKBUD.
Ary, Donal. 1982. Pengantar Penelitian dalam Kependidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Barnsley,J., & Ellis, D. (1992). Research for change: participatory action
research for community group. Vancouver, BC: Womens Research Centre.
Furchan, Ahmad. 2001. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan.Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nugraha, S.2005. Pengolahan dan Analisa Data. Bogor: Departemen Pendidikan
Nasional Inspektorat Jenderal

Setyowati, Endah, dan Umi Proboyekti. 2014. Kesimpulan, Saran dan


Abstrak.Online.http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf.
Diakses pada Rabu, 19 Oktober 2016.
Subali, Bambang .2015. Metodologi Penelitian Biologi dan Biologi Terapan.
Yogyakarta: UNY Press.
Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 34, No. 1, Juli 2006: 52 58 Jurusan
Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas
Kristen
Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?
DepartmentID=ARS

Anda mungkin juga menyukai