Disusun Oleh :
Kelompok : 4
Tingkat /Semester : II / 4B
1. A’innayah Nuralifah
2. Jihan Susanti
3. Muhammad Ahli Tauhid
4. Nurul Safitri
5. Qois Fauzan
6. Shinta Prawidya N
7. Zelina Nurul A
Jl. Pp Tarbiyatul Banin Kaliwadas, Cirebon 45611, Jawa Barat. Telp / fax 0231- 322919
TAHUN 2019
0|Page
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah memberikan rahmat,hidayah dan
inayah-Nya kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Non
Protein Nitrogen”.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan mengenaiNon
Protein Nitrogen, baik pengertian dari Non Protein Nitroogen tersebut, jenis, fungsi, nilai
normal, tujuan pemeriksaan, interpretasi hasil, dan prosess terbentuknya “Non Protein
Nitrogen”.
Terkait dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
penulisan maupun penyusunan kata.Oleh karena itu kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca karena sesungguhnya kamipun masih dalam tahap pembelajaran.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kami sendiri
maupun pembacanya.Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih.
16 Maret 2019
Penyusun
1|Page
DAFTAR ISI
2.3.1Ureum ........................................................................................................................... 12
2.4 Proses Terbentuknya dan Metabolisme Umum dari Non Protein Nitrogen ................ 13
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Ginjal merupakan salah satu organ yang sangat penting di dalam tubuh kita, karena ginjal
memiliki fungsi yang sangat penting yaitu menyaring darah dalam tubuh dan
mengekskresikan urin.
Setiap harinya pasti kita selalu mengeluarkana air kemih yang disebut urin tanpa
mengetahui proses yang terjadi sebelum air kemih itu di keluarkan, atau bagaimana darah
dalam nadi kita mengalir tanpa kita ketahui apakah darah itu disaring pada saat dialirkan.
Kelompok bahan kimia mengacu kepada senyawa berberat molekul rendah yang
mengandung nitrogen dan dibedakan dari protein. Non protein Nitrogen (NPN) mencakup
ureum, kreatinin, asam urat, amonia, dan asam amino. Senyawa-senyawa ini adalah produk
sampingan dari metabolisme protein atau asam nukleat. Senyawa ini terdapat dalam
konsentrasi miligram/desiliter atau kurang karena cepat dikeluar melalui urine. Dahulu,
sebelum tersedianya analisis spesifik-enzim, pengukuran NPN digunakan sebagai indeks
fungsi ginjal. Namun, dengan tersedianya pemeriksaan modern untuk masing-masing
senyawa tidak lagi diperlukan penentuan NPN.
Dalam jaringan hidup, nitrogen terdapat sebagai protein dalam jumlah relatif besar dan
sebagai non protein nitrogen (NPN) dalam jumlah relatif kecil. Protein adalah suatu senyawa
polimer yang tersusun dari asam amino melalui ikatan peptida. NPN terdiri dari senyawa-
senyawa nitrogen seperti asam amino bebas, alkaloid, nitrat, urea, dan sebagainya. Protein
dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan. Protein yang berasal dari hewan disebut protein hewani, sedangkan yang berasal
dari tumbuhan disebut protein nabati.
Adanya NPN dalm bahan makanan yang kaya protein perlu diketahui untuk memberi
gambaran nilai gizi yang sebenarnya dari bahan makanan tersebut. Pada umumnya NPN yang
terdapat dalam bahan makanan mentah hanya sedikit dibandingkan dengan kandungan
proteinnya. Jadi nilai gizi dari bahan mentah sebenarnya tidak begitu dipengaruhi oleh
adanya NPN tersebut.
3|Page
Pada bahan makanan yang telah mengalami perubahan-perubahan baik karena
pengaruh kondisi dari luar ataupun karena proses pengolahannya kemungkinan sekali NPN
nya semakin bertambah, tergantung pada cara pengolahan yang telah diterapkan. Hasil
penguraian protein pada proses pengolahan dapat terjadi sampai asam amino bebas yang
tidak mempunyai nilai gizi lagi. Sehingga penentuan kadar NPN dalam bahan makanan yang
telah diproses penting sekali untuk mengetahui nilai gizi yang sebenarnya tersedia dalam
bahan makanan tersebut.
4|Page
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Non Protein Nitrogen
Non Protein Nitrogen (NPN) adalah senyawa – senyawa nitrogen bukan protein
yang berasal dari katabolisme protein dan asam nukleat. NPN yang terdiri dari senyawa-
senyawa nitrogen seperti asam amino bebas, alkaloid, vitamin, nitrat, dsb. Selama proses
pengolahan bahan makanan, protein dapat terurai menjadi NPN berupa senyawa peptida,
asam amino bahkan menjadi amonia, tergantung pada cara pengolahan yang diterapkan
(Silalahi, 1994).
NPN merupakan senyawa bukan protein yang mengandung nitrogen seperti asam
amino bebas, asam nukleat, amonia, urea, trimetilamina (TMA) , dimetilamina (DMA),
nitrat dll. Asam amino bebas yang terdapat dalam jaringan hidup merupakan hasil residu
dari sintesis protein yang kemungkinan hasil degradasi dari protein. Sedangkan dari asam
amino bebas ini dapat terbentuk senyawa-senyawa NPN lainnya merupakan hasil
deaminasi atau dekarboksilasi dari asam amino bebas, yang dikatalis oleh enzim-enzim
tertentu (Silalahi, 1994).
Adanya NPN dalam bahan makanan yang kaya protein perlu diketahui untuk
memberi gambaran nilai gizi yang sebenarnya dari bahan makanan tersebut. Pada
umumnya NPN yang terdapat dalam bahan makanan segar hanya sedikit dibandingkan
dengan kandungan proteinnya. NPN yang terdapat dalam bahan tersebut biasanya berasal
dari asam amino bebas yang kemungkinan merupakan hasil degradasi proteinnya
ataupun residu dari sintesis protein yang tidak jadi. Pada bahan makanan yang telah
mengalami perubahan karena proses pengolahannya kemungkinan sekali NPN-nya
semakin bertambah. Banyak senyawa – senyawa amina yang dapat terbentuk dari asam-
asam amino bebas, seperti amonia sebagai hasil deaminasi asam amino bebas (Tarigan,
1983). Jadi penentuan kadar NPN dalam bahan makanan yang telah diproses penting
sekali untuk mengetahui nilai gizi yang sebenarnya tersedia dalam bahan makanan
tersebut (Ngili, 2009).
5|Page
2.2 Jenis Non Protein Nitrogen
Dalam plasma terdapat lebih dari 15 macam zat NPN, antara lain :
Asam Urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau
dari peguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang seharusnya dibuang melalui
ginjal, feses atau keringat. Penyakit yang timbulkan asam urat.
Biasanya 25 persen orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit
gout. Itu disebut awal stadium, asimtomatik, tanpa gejala. Pada setiap orang berbeda-
beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang
muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai tiga tahapan. Tahap
pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami
serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan
dalam waktu 5-7 hari.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada
keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu
antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang
sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1-2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini
menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout akut atau
menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut intemiten. Setelah
melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun tanpa gejala, penderita akan
memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan artritis yang khas. Selanjutnya penderita
akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan
6|Page
serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin
panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini
terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini
akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut
sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang
merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan
kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan
banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi
Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam
darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena
saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya
batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
B. Analitik
Prosedur kerja
Campur dan inkubasi selama 5-30 menit pada 30 0c , baca pada spektrofotometer
dengan panjang gelombamg λ 546 nm.
C. Pasca Analitik
Pada pasca analitik meliputipembacaan hasil
Nilai rujukan
Laki-laki : 3,4-7,0 mg/dl
Wanita : <5,7mg/dl
Anak : 2,5-5,5 mg/dl
Lansia : 3,5-8,5 mg/dl
7|Page
2.2.2 Kreatinin
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar fungsi ginjal tidak bertambah
parah, yakni:
B. Analitik
8|Page
Tes Standar Blanko
1. Filtrat 3 ml - -
5. Aquadest - - 3 ml
C. Pasca Analitik
Nilai Normal :
2.2.3 Ureum
Ureum adalah merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang mengandung
nitrogen. Hal ini dinyatakan dengan meningkatnya jumlah urea padaurea dalam darah
yang menjadi sumber sebagai hyperuremia atau azotemia.
Pemisahan paralel dari urea dan kreatinin yang ditunjukan untuk membedakan
antara prerenal dan post-renal azotemia. Pre-renal azotemia disebabkan oleh dehidrasi
(kekurangan air), menurunnya katabolisme protein, pembersih cortisol, atau
berkurangnya perfusi renal, penyebab utama bertambahnya jumlah urea, dimana
jumlah creatin tidak seperti jarak semula pada aotemia post-renal, disebabkan oleh
terhalangnya saluran kencing.
Metode klasik untuk pemeriksaan urea memerlukan konversi menjadi ammonia oleh
enzim urease yang spesifik dan pengukuran ammonia. Suatu metode kolori meter
berdasarkan atas reaksi dengan diasetil monoksida yang sering dipakai.
Urea plasma bertambah dengan bertambahnya usia walaupun tanpa penyakit ginjal
yang bisa dideteksi, walau perubahan ini jelas karena perubahan fungsi ginjal.
Konsentrasi juga sedikit lebih tinggi pada laki-laki, satu makanan protein tidak
9|Page
meningkatkan kadar urea plasma secara bermakna. Urea plasma puasa lebih tingi pada
diet tinggi protein dari pada diet rendah protein.
A. Pra Analitik
B. Analitik
C. Pasca Analitik
Fungsi urea clearance yaitu mengukur fungsi glomeruli, karena ureum melalui
glomeluri itu. Tetapi nilai urea clearance tidak boleh dipandang sama dengan nilai
glomerular filtration, karena sebagian dari ureum itu dalam tubuh mendifusi kembali
kedalam darah. Banyaknya ureum yang mendifusi kembali ikut ditentukan oleh besarnya
urea.
A. Pra Analitik
Kirakira setengah jam sebelum pemeriksaan dimulai, pasien disuruh minum aior atau
the sebanyak 400-500 ml .
B. Analitik
10 | P a g e
Pada saat pemriksaan, dimulai pada saat pasien kencing (misalkan P). Pada saat
kencing yang pertama ini,urin pasien dibuang.
Kemudian pada saat pasien kencing(misalkan P+2), uri9n pasien ditampung dan
disimpan untuk pemeriksaan. Catatlah tepat dengan menit waktu itu.
Tentukan volume urin yang dikeliarkan tadidan tentukan pula kadarureum urin.
C. Pasca Analitik
Dik:
Nilai normal:
64-99 ml/mn
11 | P a g e
2.3 Interpretasi Hasil Non Protein Nitrogen
2.3.1 Ureum
2.3.2 Kreatinin
Peningkatan kadar kreatinin berhubungan dengan gagal ginjal akut, gagal ginjal
kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, neferopatik diabetik, hipertensi esensial,
dehidrasi, leukimia, dan lain-lain.
Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada distropi otot tahap akhir dan
miasthenia gravis.
Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mememonitor fungsi ginjal, tanda gout atau
gejala leukimia.
Kadar asam urat turun pada pasien yang diterapi dengan obat yang bersifat uricosuric
(zat yang meningkatkan ekskresi asam urat dalam urine sehingga mengurangi
konsentrasi asam urat dalam plasma).
Kadar asam urat meningkat pada orang dengan senyawa purin berlebih, konsumsi
alkohol berlebih, berat badan berlebih, gangguan fungsi ginjal,penyakit degeneratif
(hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes mellitus), konsumsi obat seperti diuretic
(peluruh air kencing) dan aspirin (pencegah serangan jantung). Asam urat juga dapat
meningkat dikarenakan faktor genetik, pada pria usia diatas 30 tahun dan wanita yang
telah menopause.
12 | P a g e
2.3.4 Ammoniak
2.4 Proses Terbentuknya dan Metabolisme Umum dari Non Protein Nitrogen.
13 | P a g e
Siklus kreatinin reaksi pertama adalah proses transamidanasi dari arginin menjadi
glisin untuk membentuk glikosiamina proses ini terjadi didalam ginjal. Reaksi kedua
adalah metilasi glikosiamin oleh metionin dalam hati menjadi fosfokreatin. Reaksi
terakhir dalah reaksi nonenzimatik didalam otot untuk merubah fosfokreatin menjadi
kreatin. Kreatin dan fosfokreatin otot dirubah secara nonenzimatik menjadi kreatinin
yang nantinya akan berdifusi keluar sel dan di ekresikan oleh ginjal.
14 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapt diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Asam urat merupakan sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau
dari peguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak)
2. Kreatinin adalah hasil akhir dari metabolisme keratin. Penyakit yang ditimbulkan
akibat kelebihan kadar kreatinin yaitu gagal ginjal
3. Ureum adalah merupakan hasil akhir dari metabolisme protein yang mengandung
nitrogen.
4. Penyakit yang diakibatkan karena kelebihan urem, kreatinin, asam urat yaitu gagal
ginjal
Urine merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal. Dari 1200
ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml per menit. Filtrat
tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya
terbentuk 1 ml urin per menit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui
kelainan ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan-kelainan diberbagai
organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal, uterus dan lain-lain.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar kita
senantiasa selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita dimana salah satunya jangan
mengkonsumsi alkohol dan minuman lainnya yang dapat merusak kesehatan ginjal.
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kusm, DRS . 2004. struktur dan fungsi tubuh manusia para medis. PT. Yrama Widya.
Bandung.
labkesehatan.blogspot.com/2010/03/kreatinin-darah-serum.html?m=1
perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/pengertian-tahapan-dan-proses-siklus-urea-pada-
manusia-dan-hewan.html?m=1
yazhid28bashar.blogspot.co.id/2013/10/makalah-senyawa-non-protein.html?m=1
www.academia.edu/13649304/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_KLINIK_PENGUJIAN_
KADAR_UREUM_DENGAN_METODE_BERTHOLET_OLEH_KELOMPOK_1_GOLON
GAN_II
khikymarssy.blogspot.co.id/2013/06/makalah-biokimia-asam-amino.html?m=1
indahdjumati95.blogspot.co.id/2013/01/makalah-biokimia-asam-amino.html?m=1
labkesehatan.blogspot.co.id/2010/03/ureum-darah-serum.html?m=1
www.ebiologi.com/2015/10/sistem-ekskresi-hati-fungsi-hati-alat.html?m=1
16 | P a g e