Anda di halaman 1dari 5

Percobaan Generator AC dan DC sebagai Sarana Pemahaman

Cara Kerja Generator AC dan DC

Dewi Nur Alfiah1, Alfi Silvia Rahmawati2, Adelina Ega W3, Asfiyanti Latifah4
1Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
2Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
3Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
4Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia

*Email: dewinr.al10@gmail.com

Abstrak
Telah dilakukan percobaan Generator AC dan DC di Laboratorium Fisika Universitas Negeri
Malang pada tanggal 22 Februari 2019. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari cara
kerja dari Generator AC dan DC. Metode yang digunakan adalah memutar rotar pada
generator. Generator adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengubah energi gerak
atau mekanik menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik.
Prinsip kerja generator AC adalah menggunakan sebuah komponen yang membuat arus
listrik menjadi bolak-balik. Prinsip kerja generator DC adalah menggunakan komponen yang
membuat arus listrik menjadi searah.
Kata Kunci: Generator, Prinsip kerja generator AC, Prinsip kerja generator DC

1. Pendahuluan
Saat ini kebutuhan listrik menjadi kebutuhan yang urgent bagi kelangsungan hidup masyarakat,
termasuk di Indonesia. Namun di Indonesia masih banyak beberapa daerah yang belum tersentuh
layanan listrik dari pihak pemerintah (PLN) maupun swasta [5]. Banyak sekali pemohon pelanggan
listrik dari berbagai daerah di Indonesia yang masih masuk daftar tunggu memperoleh akses atas
pelayanan listrik. Oleh karena itu pemerintah terus mengupayakan agar rakyat miskin juga
memperoleh aliran listrik. Diperlukan sistem pembangkit listrik untuk membantu menambah pasokan
listrik di Indonesia. Sistem tersebut dapat menggunakan energi angin, air, uap dan sebagainya. Sistem
pembangkit tersebut adalah generator.
Generator listrik merupakan mesin yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Sedangkan menurut Wikipedia, generator listrik adalah sebuah alat yang dapat memproduksi energi
listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Sumber
energi mekanik dapat berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah
turbin maupun kincir air, mesin pembakar dalam, turbin angin, udara yang dimampatkan, ataupun
sumber energi mekanik yang lain. Generator memiliki bahan magnet permanen pada rotor seperti
interior-magnet, permukaan-magnet dan generator magnet permanen multi-stacked imbricated
menjadi populer di banyak aplikasi mengingat potensi yang memiliki efisiensi tinggi, kepadatan daya
tinggi dan ketersediaan bahan magnet permanen berenergi tinggi dengan harga yang wajar [1].
Konverter AC / DC dikendalikan dua arah, dengan teknik decoupling daya aktif dan reaktif
digunakan untuk menghubungkan AC bus dengan bus DC sambil mengatur tegangan sistem dan
frekuensi. Konverter penambah DC / DC dengan daya maksimum fungsi point tracking (MPPT)
diimplementasikan untuk memaksimalkan pembangkit energi intermiten dari generator surya. Arus
konverter DC / DC dua arah terkontrol diterapkan untuk terhubung setiap bank baterai lithium-ion ke
bus DC [2]. Elektronik, termasuk server komputer yang haus energi, telah menjadi beban sistem yang
signifikan. Perangkat ini memerlukan sumber daya dc [3].
Tenaga angin adalah sumber energi yang tumbuh paling cepat di dunia Asia. Menurut
perkembangan teknologi saat ini angin merupakan energi yang minim biaya dibandingkan sumber
energi konvensional lain. Turbin angin berfungsi sebagai sumber tegangan sehingga diperlukan
penyimpanan energi (baterai) yang besar atau sumber energi lainnya (seperti generator mesin) agar
operasi stabil. Salah satu topologi terbaik untuk konversi sistem tenaga angin adalah konverter ac-dc-
ac ukuran penuh [4]. Dalam hal penggunaan generator sinkron, penyearah dioda 3 fase sederhana
dengan dc-dc chopper adalah solusi yang lebih efektif untuk konverter ac-dc dari konverter IGBT 3
fase IGBT. Keuntungan dalam aplikasi untuk turbin angin kecepatan variabel pengontrol yaitu, biaya
tidak mahal (satu IGBT dan filter kecil), berbagai generator dapat diterapkan termasuk PMSM,
kontrol beban generator mudah dan dipisahkan, kontrol fleksibel daya aktif dan reaktif ke jaringan.
Garis gaya magnet dipotong oleh penghantar listrik yang bergerak di antara medan magnet,
akan timbul gaya gerak listrik (tegangan induksi) pada penghantar dan arus akan mengalir apabila
penghantar tersebut merupakan bagian dari sirkuit lengkap. Generator menghasilkan gaya gerak listrik
dengan cara induksi elektromagnet dan mengubahnya menjadi tenaga listrik (tegangan arus).
Generator membangkitkan tenaga listrik dengan jalan memutarkan sebuah kumparan di dalam medan
magnet. Semakin banyak penghantar yang berputar dalam medan magnet maka semakin besar gaya
listrik yang dihasilkan.
Cara generator menghasilkan listrik dibedakan dalam generator jenis arus bolak balik dan arus
searah. Generator AC menggunakan sebuah komponen yang membuat arus listrik menjadi bolak
balik. Komponen tersebut adalah slip ring yang memiliki bentuk lingkaran penuh. Sedangkan
generator DC menggunakan komponen yang membuat arus listrik menjadi searah. Komponen
tersebut adalah slip ring yang memiliki bentuk lingkaran belah. Menurut Aditama (2017) , generator
dapat menjadi salah satu energi alternatif atas krisis listrik, yaitu dengan modifikasi generator AC
menjadi overunity machine menggunakan motor listrik DC [6]. Oleh karena pentingnya peran
generator sebagai pembangkit listrik ini, dilakukan percobaan generator AC dan DC untuk
mempelajari prinsip kerja generator bagaimana dapat menghasilkan arus listrik.

2. Metode Penelitian
Alat generator adalah sebuah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik.
Melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini didesain untuk menyuplai tenaga lisrik ketika
terjadi gangguan, yang kemudian suplai tersebut digunakan untuk beban prioritas. Alat yang
digunakan dalam percobaan ini yang pertama adalah set generator Ac/Dc yang terdiri dari rator,
Stator, brush, lampu dan medan magnet. Rotar merupakan bagian generator yang berputar yang
bekerja sebagai kumparan dan membangkitkan medan magnet. Slator merupakan bagian generator
yang diam (bekerja sebagai magnet) yang membangkitkan tegangan Ac. Brush sebagai penghubung
ke motor listrik magnet yang digunakan pada percobaan berjumlah 2 buah dengan kedua ujungnya
berinisial N dan S, dan lampu sendiri digunakan untuk fokus pengamatan atau sebagai benda yang
diamati dalam percobaan.
Dalam percobaan ini, langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan bahwa tombol
input dan output berada diposisi AC, selain itu kedua magnet yang sejenis ditempatkan diatas set
generator tersebut. Kemudian rotor diputar dan diamati adanya perubahan pada lampu kemudian hasil
perubahan tersebut dicatat pada data dengan rator yang diputar cepat searah jarum jam, lambat searah
jarum jam, dan sedag searah jarum jam, Lalu mencatat dan mengamati perubahan yang terjadi. Untuk
langkah selanjutnya yaitu kami mengubah input dan output dari posisi AC menuju posisi DC. Dengan
langkah yang sama dengan posisi AC, maka kita mendapatkan data yang hampir sama.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Tabel Hasil

Generator AC
Tanpa Magnet Dengan putaran pelan kemudian dipercepat,
lampu tidak menyala

Dengan Putaran pelan lampu tidak menyala,


Dengan 1 Magnet putaran sedang lampu mulai menyala redup
dan semakin cepat putaran, lampu menyala
cukup terang

Dengan putaran pelan lampu menyala redup.


Dengan 2 Magnet Semakin cepat putaran, lampu menyala
semakin terang ( lebih terang dibanding 1
magnet)

Generator DC
Tanpa Magnet Dengan putaran pelan kemudian dipercepat
lampu tidak menyala sama sekali
Dengan putaran pelan lampu tidak menyala,
Deangan Magnet (Utara di + ) putaran sedang lampu mulai menyala (redup)
dan semakincepat putaran lampu menyala
cukup terang
Dengan putaran pelan lampu sudah menyala
Dengan 2 Magnet (Keduanya dengan kutub dan semakin cepat putaran lampu menyala
utara di + ) terang hingga sangat terang

Dengan putaran pelan kemudian dipercepat,


Dengan 2 magnet ( satu magnet dengan kutub lampu tidak menyala sama sekali
utara di + yang lain di - )

3.2 Pembahasan

Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa komponen utama generator listrik adalah lilitan
kawat (kumparan) dan medan magnet. Generator ada 2 macam yaitu generator AC dan generator
DC [5]. Dalam percobaan ini, jika konduktor yang digunakan semakin banyak maka akan
menghasilkan gaya gerak listrik yang semakin besar pula. Hal ini juga dipengaruhi oleh
menyeluruh tidaknya magnet U yang berada diatas kumparan ketika konduktor (rotor) diputar
semakin cepat maka semakin besar pula gaya listriknya [7].
Pengaruh magnet U terhadap arah dan jumlahnya adalah menyeluruh tidaknya magnet U
berada pada kumparan dan tentang arah atau posisi magnet U sendiri yaitu saat arahnya berubah
medan magnet, magnet dari kedua magnet yang berdekatan saling menghilngkan dan tidak
berpengaruh lagi pada kumparan [8]. Dari hasil percobaan ini diperoleh nyala lampu ketika
menggunakan generator DC lebih terang, dibandingkan dngan generator AC.
3.3 Gambar

Gambar 1. Set alat percobaan generator DC tanpa magnet

Gambar 2. Set alat percobaan generator AC dengan satu magnet

Gambar 2. Set alat percobaan generator AC dengan dua magnet


4. Kesimpulan

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik ketika kumparan
diputar akan terjadi perubahan fluks megnetik pada kumparan. Generator AC bekerja dengan
memanfaatkan induksi magnet dan menghasilkan kuat medan listrik. Kemudian menghasilkan arus
yang dua arah. Generator DC bekerja dengan memanfaatkan induksi magnet dan menghasilkan arus
yang ketika ujung komponen disambungkan pada cincin bola yang serah.

Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kepada Bapak Burhan, Ibu Hartatiek, dan Ibu Chusnana selaku dosen
pembimbing dan asisten dosen yang telah membimbing kami selama praktikum dan telah
memberikan bantuan secara moral dan pengetahuan selama praktikum. Serta terima kasih kepada
teman satu offering yang senantiasa bekerjasama demi kelancaran selama praktikum.

Daftar Rujukan
[1] O. Ojo, J. Cox, and Zhiqing Wu, “Permanent-magnet machines,” IEEE Trans. Energy
Convers., 2002.
[2] T. Ma, M. H. Cintuglu, and O. A. Mohammed, “Control of a hybrid AC/DC microgrid
involving energy storage and pulsed loads,” IEEE Trans. Ind. Appl., 2017.
[3] D. J. Hammerstrom, “AC versus DC distribution systems-did we get it right?,” in 2007 IEEE
Power Engineering Society General Meeting, PES, 2007.
[4] Seung-Ho Song, Shin-il Kang, and Nyeon-kun Hahm, “Implementation and control of grid
connected AC-DC-AC power converter for variable speed wind energy conversion system,”
2003.
[5] Nuraini Priyaningsih, Nurhening Yuniarti, “Analisis Efisiensi Generator Pada Wind Turbine,”
Yogyakarta, UNY, 2017.
[6] Prayuda Exa, Aditama, “Analisa Modifikasi Generator AC menjadi Overunity Machine
Menggunakan Motor Listrik DC Selama 300 Detik,” Kediri, Universitas Nusantara PGRI
Kediri, 2017.
[7] Sampurno Joko, “Aplikasi Metode Elektromagnetik Untuk Identifikasi Akuifer di Taman
Universitas Tanjungpura,” Pontianak, Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015.
[8] Handoko, Sudarti, Rif’ati Dina Handayani, “ Analisis Dampak Paparan Medan Magnet
Extremely Low Frequency (ELF) pada Biji Cabai Merah Besar (Capsium annum.L.) Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Cabai Merah Besar,” Jember, Universitas Jember, 2017

Anda mungkin juga menyukai