Biasanya kasus self-injury terjadi ketika seseorang menghadapi situasi dan perasaan
yang sangat sukar dilalui. Meskipun beberapa orang sadar bahwa tindakan ini
berbahaya dan salah, masih banyak juga yang tidak menyadari bahwa melukai diri
sendiri bukanlah cara terbaik untuk mengelola kejadian, perasaan, atau memori
yang disimpannya. Mereka justru berpikir bahwa melukai diri sendiri adalah satu-
satunya jalan yang bisa ditempuh. Inilah beberapa alasan utama mengapa mereka
punya pikiran seperti itu.
1. Mengalihkan perhatian
Kadang orang memilih untuk melukai diri sendiri karena hal tersebut bisa
membantu mereka mengalihkan perhatian dari hal-hal yang membuat mereka
kewalahan atau trauma. Saat dilanda berbagai persoalan hidup, benak pun jadi
sangat penuh dan bising dengan berbagai masalah dan hal-hal yang bersifat negatif.
Saat sibuk menyayat diri atau melakukan hal serupa yang bisa menimbulkan rasa
sakit atau luka, seseorang jadi bisa memadamkan sebentar suara-suara yang
mengganggu di dalam benaknya. Ini karena rasa sakit yang dirasakan saat itu bisa
mengalihkan pikirannya dari masalah yang dihadapi.
2. Melepas stres
Ketika dihadapkan dengan situasi yang begitu menekan, setiap orang punya cara
yang berbeda-beda untuk melampiaskan kecemasan atau ketegangan tersebut. Ada
yang beralih ke olahraga dan hobi, ada yang bercerita pada orang-orang terdekat,
tetapi ada juga yang justru menyakiti diri sendiri. Hal ini dilakukan agar ia bisa
mengeluarkan segala kecenderungan yang agresif dan kejam tanpa harus menyakiti
orang lain, binatang peliharaan, atau merusak barang-barang di sekitarnya.
Saat menghapus perasaan terhadap suatu peristiwa, misalnya pada kasus perkosaan,
si korban tidak akan merasa jadi lebih baik. Ia justru akan merasa hampa, kosong,
dan tidak berharga. Dengan menyakiti diri sendiri, ia pun akan mengingat kembali
rasa sakit yang pernah menyerangnya ketika mengalami perkosaan. Rasa sakit
tersebut mengingatkan dirinya bahwa ia masih hidup dan masih bisa merasakan
sesuatu layaknya manusia lain.
4. Menyampaikan perasaan
Sering kali orang-orang yang melakukan self-injury tidak benar-benar ingin
menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Namun, mereka memiliki masalah dalam
berkomunikasi. Mereka tidak paham bagaimana caranya mengomunikasikan
perasaan-perasaan negatif. Bisa karena memberitahu orang lain bahwa ia sedang
merasa tersakiti membuatnya tampak lemah, mungkin juga karena ia memang tak
pernah belajar untuk mengutarakan perasaannya sama sekali.