~KesataansUa-sUa
PaneasUa
Staf Pengajaf FabJltas Filsafat UGM
Secara filosofis, Pancasila sebagai suatu dengan hal-hal yang didalam peristilahan sila-
sistem filsafat yang memiliki dasar ontolo- sila itu dimaksud dakmt. kata-kGtG dasar Th-
gis, epistemologis, serta aksiologis ini ber- han, lftGnusio, satu,· .,.alt:,yat dan adil. . Se-
beda dengan sistem filsafat yang lainnya, muanYG itu di dalam. Pancasila merupakan
misalnya materialisme, liberalisme, prag- hal-hal yang ada atau terdapat di 00lam ken-
matisme, komunisme, idealisme dan lain yat;aannya yang menjadi lantlasan, dari Pan-
paham filsafat di dunia . casila. Bagi Pancasilo, bagi bangsa Indonesia
bagi negara Indonesia semuanyo itu benar-
D. D4aar OKtolo,;s sil.-sil. PtI.llCllSil. benar ada atGu ada dakmt. Renyataannya ( No-
Pancasila sebagai suatu sistem fil- tonagoro, 1975: 41}).
safat tidak hanya kesatuan yangmenyang- Berdasarkan hakikat yang
kut··sila-silanya, melainkan juga meliputi terkandung dalam sila-sila Pancasila dan
bakjkat dasar dari sila-sila Pancasila atau Pancasila sebagai dasar filsafat negara,
secar& filosofis meliputi dasar ontogis sila- maka segala hal yang berkaitan dengan
44
sifat dan hakikat negara hams sesuai den- hubrmgan sebah okibat antGra negt:Il"a dawan
#
gan landasan sila-sila Pancasila. Hal itu ~, lebih-lebih buat negara kita yang
berarti hakikat dan inti sila-sila Pancasila k e ~ dengan f,eIJCIS ~ di Ian-
Ie.
adalah sebagai berikut : ~ pertama Ketu- gan ~. berGSGl tlt.ri~, -botJaillUlnG
hanan adalah sifat-sifat d8n keadaan De-- tersimpul doba GSQS IredaulaIan ~. 71-
gara hams sesuai· dengan hakikat Tuhan, dok tlt.ri sotu aian tlt.ri pmjellfUJtJll tlt.ri
sila kedua kemanusiaan adalah sifat-sifat pada sotu ita, ialah kaaIuan roiyGt, tlapaIlai
dan keadaan negara yang hams sesuai timbul sUGtu negara, seAingga dengan tidak
dengan hakikat manusia,· sila ketiga per- secara langsu"ll ado juga hubungan sebab dan
satuan adalah sifat-sifat dan kedaan negara akibat. .&lil adaloh dasar dari cilarcim kemer-
harussesuai dengan hakikat satu, . sila Mkaan setiap btmgsa, jika sesuatu bangsa ti-
keempat kerakyatan sifat-sifat dan keadaan dok mertkko tidak ·1I&e1l&punyoi .negt:Il"a sendi";
neg81'a yang hams sesuai dengan hakikat ita adaloh adil. Joeli hubrmgan ant4ra negara
'rakyat , sila kelima keadilan adalah sifat.. dengan' adil .termasuk pula daJa,m. golongan
sifat dan kedaan neg81'a yang hams sesuai hubungan yang harus ada aI4u m.utlak, dan
dengan hakikat adil.(Notonagoro, 1975:50). tlaJa,m, arti bahwa adil ita dapat dikatakan
Untuk memahami kesesuaian mengandung UMur pula yang sepia dengan
ant81'a land8san sila-sila Pancasila dengan asas ·hubungan sebah dmI okibat atau fer-
hakikat,sifat serta keadaan neg81'a , maka m.asuk tlaJa,m, lingkungannYG juga. sebagai
menurut Notonagoro terdapat tiga teori penggerak atau pendorong utanuJ (Notqnagoro,
asas hubungan di ant81'a dna hal yang 1975 : 55,56).... selain itu silo keadilan sosial
diperbandingkan yaitu, pertama; asas adaloh merupakan tujuandari keempat siIG
hubungan yang berupa sifat (kualitas), ynag mendahuluinya, maka dari itu meru-
kedu8; asas hribungan yangberupa ben- pakan tujuan dari bangsa kim tlaJa,m, beme-
tuk, luas dan berat (kuantitas), ketiga; gara. :... NOU>1KIiJoro, 1975: 156 )
II (
4S
nan Y-w aGItG «*J . , . . ~.".. akibat adanya' manusia sebagai makbluk
. . .jHoai tIila ~ ~iG,.as . . .- Tuhan yang maha esa.. Adapun basil per-
yabt. 7fII¥J .Iapi;n oIJa ,....a
--~ satuan di antara individu-individu I pribadi-
. . . . . · d o J a a p e r _ I JIfIr~ pribadi da1am suatu wilayah tertentu dise-
.....iolo ~ : ~ btwi ."".,. ~ but sebagai rakyat, sebingga rakyat meru-
~i4 Hal ;,u';; dopat di~ ......
bmiut: 1N[farG odalaIJ Ie'"
ie~.
,ang diatlaIIan oleh ~ ( ~,
pakan unsur pokok negara. Persek:utQan
hidup bersama manusia dalam rangka 1m-
tuk mewujudkan sua.tu tujuan bersama,
1916: 55). yaitu keadiJan dalam kehidupan bersama
Dalam hal ini manusia berperan se- (keadilan sosial)J maka sila ketiga men-
bagai subjek pendukung pokok negara. Ne- dasari dan mel\iiwai sila. keempat dan sila
gara adalah dari, oleh, dan untuk manusia; kelima Pancasila. Hal ini sebagaimanJ!
oleh karena itu terdapat hubungan sebab dikemukabn oleh Notonagoro sebagai
dan akibat yang langsung antara negara berikut.
dengan manusia. Adapun manusia .adalah " ..w.. Ire~ YtIn6 IIUI1to etIG . .
makhluk Tuhan .yang maha esa, sehingga . . . .usiGtJII I melipaIi wl.,.",A Isitlup
ella kedua didasari. dan dijiwai olehsila per- IfttInruia dan menjatli dasar dcwipado :tiltJ-
tama. Sila kedua mendasari dan menjiwai .iIG:YGJV Jaimoto..AI:an t8ItJpi Silo pertlGfaala
sila ketiga (persatuan Indonesia), sila GfGu _~, ~ 'dOA lteoilIbt
keempat (kerakyatan) .serta eila kelima tI08ial N...1o IMJipu,; Mhogian ~
(keadilan sosial). Pengertiantersebut pada Isitlup .-suiG ..,bagai ~WICIII dari-
hakikatnya mengandung makna sebagai pado .iIG ·IedUtJ dta lIila pt1rlG1Iu:I; dia ....
berikut : rakyat sebagai t.mSUr pokak ne- .-oi Isitlup bersGJntJ dGlam ~
gara dan rakyat merupakan totalitas indi- bangi14 dan rNgwo.. SekJm ita _ . Bila ini
vidu-individu yang bersatu, yang berttijuan pertlGfaala ~ dan .lIeatlilan BOttI den..
mewujudkan suatu keadilan dalam hidup /IGIt IGinnyo bfrrsangiju' paut tlalGIfI ani silG
bersama (keadilan sosial). Dengan YtIn6 di . . . . IItmjatli daaar dari patlo. silo-
demikian pada halrikatnya yang bersatu silo bmiutnayG dan _6oli/avo:YGJV beriJmt.:
membentuksuatu negara adalah manusia. JSYG lIIIWupallan ~uan dan patlG.yang
Manusia yang bersatu dalam negara meru- 1MI'ldahu~ 1ttJl ini ~ BUS. . . .
pakan rakyat. Rakyat sebagai t.mSUr pokok silo-silo PartcaBiia 7fII¥J hierarTtU dan berhen-
negara bertujwm mewujudkan keadilan lui piNJlrlidal • ( ~, 1'57: 19 ).
bersama, yaitu keadilan dalam hidup her- Sila keempat adalah kerakyatan
sama eebagai makhluk. individu dan malt- yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
hluk sosial. dalam permusyawar~ I perwakilan,
Sila ketiga persatuan Indonesia di.. makna pokok slla keempat adalah kerak-
dasari dan diji wai oleh sila ketuhanan yang yatan yaitu kesesuaiannya dengan bakikat
Maha Esa dan sila kemanusiaan yang adil rakyat. Sila keempat ini didasari dan diji-
dan beradab serta mendasari dan menjiwai wai oleh sila ketuha.nan yang Maha ES8 J
sila kerakyatan yang dipimpin oleh bikmat kemanusiaan dan persatuan. Dalam kai...
kebijaksanaan dalam permusya- tannya dengan kesatuan yang bertingkat,
waratanlperwakilan dan keadilan sosial hakikat aila keempat adalah sebagai
bagi. seluruh rakyat Indonesia.. Hakikat sila berikut. Jib hakikat rakyat adalah pen-
ketiga tersebut dapat dijelaskan sebagai jumlahan manusia-manusia, semua orang,
berikut. Hakikat persatuan didasari dan semua warga dalam suatu wilayah negara.
dijiwai oleh sila ketubanan dan ke- tertentu, maka bakikat rakyat adalah
manusiaan. Manusia sebagai makhluk Tu- akibat bersatunya manusia sebagai malt...
han yang Maha Esa pertama-tama harus hluk Tuhan dalam suatu wilayah negara
mewujudkan per8atWID .dalam suatu per- Dengan demikian adanya rakyat secara
sekutusn hidup yang disebut negars.· Pada ontologis ditentukan dan sebagai akiOOt
hakikatnya yang bersatu adalah manusia adanya manusia sebagai makhluk Tuhan
sebagai makbluk Tuhan yang maha esa, yang Maba Esa, yang menyatukan diri da-
oleh brena itu persatuan itu adalah lam suatu wilayah negara tertentu. Adapun
sila keempat tersebut mendasari dan men- praksis, karena itu dijadikan landasan
jiwai sila keadilan sosial ( sila kelima Pan- hidup manusia" &tau suatu kelompok
casila ). Hal ini mengandung arti, nepra masyarakat dalam berbagai bidang kehidu-
berdiri demi kesejahteraan warga stan paIL Ini berarti, filsafat te1ah menje1ma
rakyatnya. Oleh karena i~ tujuan daft menjadi ideologi ( Abdulgani, 1986). Seba-
negara adalah terwujudnya masyarakat gai suatu ideologi Pancasila memiliki tiga
yang berkeadilan , terwujudnya keadilan unsur pokok. Pertama. lo6os, yaitu ra-
dalamhidup bersama (keadilan sosial). sionalitas atau penalarannya; kedua, pa-
Sila kelima keadilan sosial bagi selu. thos yaitu penghayatannya; dan ketiga,
rub rakyat Indonesia memiliki makna ethos yaitu kesusilaannya ( Wibisono,
pokok keadilan, yaitu kesesusian dengan 1996 : 3). Sebagai suatu sistem filsafat serta
bakikat adil. Berbeda dengan sila-sila lain- ideologi., Pancasila harus memiliki unsur
nya, sUa kelima ini didasari dan .dijiwai oleh rasional terutama dalam kedudukannya
keempat sila lainnya yaitu : ketubanan, sebagai sutu sistem pengetahuan.
k~usi~persatuan, dan kerakyatan. Dasar epistemologis Pancasila pada
Hal ini mengandung makna bahwa keadi.. hakikatnya tidak dapat dipisahkan dengan
Ian adalah akibat adanya negara kebang- dasar ontologisnya. Pancasila sebagai suatu
saan dari manusia-manusia yang berketu- ideologi bersumber pada nilai-nilai
hanan. Sila keadilan sosial merupakan tu- dasarnya yaitu filsafat Pancasila (. Boer-
juan. dari keempat sila lainnya. Secara on- yanto, 1991: 50 ). Oleh karena itu, dasar
tal.,. keadilan sosial juga ditentukan epistemologis Pancasila tidak dapat
oleh bakikat· keadilan sebagaimana dalam dipisahkan dengan hakikat manusia Jika
sila kedua, yaitu kem.anusiaan yang odi.l manusia merupakan basis ontologis Pan-
dan beradab. Menurut Notonagoro, hakikat casila, malta akan mempuriyai implikasi
keadilan dalam sila·kedua adalah keadilan terhadap bangunan epistemologi, yaitu
dalam. .manusia monopluralis; yakniadil bangunan epistemologi dalam filsafat
tel'hadap. diri sendiri, terhadap sesaJDa, dan manusia (Pranarka, 1996 : 32).
terhadap Tuhan atau busa prima. Keadi- Terdapat tip persoalan mendasar
Ian kemanusiaan monopluralis tersebut dalam epistemologi. Pertama, tentang sum·
menjelma dalam bidang kehidupanber- her pengetahuan manusia; kedua, tentang
sama, baik dalam lingkup. masyarakat, toori kebenaran pengetahuan manusia; dan
bangsa, negara, dan kehidupan antar ketiga, tentang. watak pengetahuan
bangsa, yang menyangkut sifat kodrat manusia.( Titus, 1984 : 20 ). Persoalan epis-
mannsia sebagai makhluk individu dan tem.ologi dalam hubungannya dengan Pan-
makhluk sosial. Dengan demikian, logi- casila dapat dirinci .sebagai berikut.
kanya keadilan 808ial didaBori dan dijiwai Pertama Pancasila sebagai suatu
J
aleh silo kedua yailu kemanusiaan yang objek pengetahuan. Dalam hal ini men-
adil dan beradab ( Notonagoro, 1975:140, yangkutmasalah sumber dan susunan
141 ). pengetahuan Pancasila.
Sebagaim8I)8 dipahami bersama,
It Dtu4rEpiatemoiDBiI sila-ail. PtllfOllil. sumber pengetahuan Pancasila adalah
Pancasila sebagaisistem .filsafat nilai-nilai yang ada pada bangsa Indonesia
pada hakikatnya juga merupakan sistem sendiri. Bukan berasal dari bangsa lain dan
pengetahuan. Dalam kehidupan sebari- juga bukan basil perenungan atau pemiki-
han. Pancasila merupakan pedoman atau ran seseorang &tau beherapa. orang saja,
dasar bagi bangsa Indonesia dalamme- namun dirumuskan oleh wakil-wakil
mand~ng·realitas alamsemesta, manusia , bangsa Indonesia dalam proses pendirian
masyarakat, bangsa dan negara tentang negara. Dengan kata lain, banges Indone-
makna hidup, serta sebagai dasar bagi. sia merupakan luJuaa materialis Pancasi.la.
manusia dalam menyelesaikan masalahnya. Oleh karena sumber pengetahuan Pan-
Pancasila dalam pengertian seperti ini te- casila adalah bangsa Indonesia sendiri yang
lab menjadi sistem cita-cita ataukeyaki- memilikinilai-nilai adat..:istiadat serta ke-
nan ( belief-system ) yang ~enyangkut budayaan dan nilai reJigius, maka di antara
47
bangsa Indonesia,' sebagai pendukung sila- tingkatan kemampuan estetis (keindahan).
sila Pancasila dengan Pancasila sendiri se- Kehendak, yaitu unsur potensi jiwa
bagai suatu sistem pengetahuan, memiliki manusia dalam kaitannya dengan bidang
kesesuaian yang bersifat koFespondenai. moral atau etib.
Sebagai suatu sistem' pengetahU8n, Menurut Notonagoro, dalam kaitan-
Pancasila memiliJ.d~isusunan yang bersifat nya dengan pengetahuan akal, potensi
formallogis, baik'dalam isi artirlya., mau- . rokhaniah manusia merupakan sumber
pun susunan sila-silanya. Susunan ke- daya cipta. Sedangkan dalam kaitannya
satuan sila-sila Pancasila bersifat bier- dengan upaya memperoleh 'pengetahuan
arkhis dan berbentuk piramidal,' susunan yang benar terdapat tingkat-tingkat
mana bersifat saling mengkualifik8si. pemikiran, yaitu memoria, raeptif, kritis,
Demikianlah susunan sila-sila Pancasila dan kFeaf,jf. Adapun potensi stau daya' un-
memiliki sistem logis, baik menyangkut tuk: mer~apkan pengetahuan atau dengan
kualitas maupun kuantitas. lain perkataan transformasi pengetahuan,
Dasar-dasar rasional logis Pancasila terdapat tingkatansebagai berikut : demon-
juga menyangkut isi arti sila-silanya. strasi, imojinasi , asosiasi , analogi, refleksi
Susunan isi arti Pancasila meliputi tiga hal. , intuisi , inspirasi, dan ilham ( Notonagoro,
Pertama, isi arti tiap sila yang umum uni- tanpa tahWl : 3 ). Berdasarkan tingkatan.
versal. lsi arti sila-sila Pancasila yang tersebut, Pancasila mengakui kebenaran
umum Wliversal ini merupakan inti sari rasio yang bersumber pada akal manusia.
atau essensi Pancasila, dan menjadi' pang- Selain itu manusia memiliki indra, sehingga
kat tolak denvasi baik dalam bidang kene- dalam proses resepti(, indra, merupakan
garaan dan tertib hukum Indonesia, mau- alat untuk: mendapatkan kebenaran penge-
pun dalam realisasi praksis kehidupan tahuan yang bersifat empiris. Oleh, mena
konkrit. Kedua, isi ani Pancasila yang itu, Pancasila juga, mengakui kebenaran
umum. kolekti(, yaitu isi arti' Pancasila 'se- empiris, terutama dalam kaitarmya dengan
bagai pedomankolektif negara dan bangsa pengetahuan manusia yang bersifat positif.
Indonesia terutama dalam 'tertib hukum Potensi yang terdapat dalam dirimanusia
Indonesia. Ketiga, isi arti Pancasila yang untuk mendapatkan kebenaran terutama
bersifat khusus dan konkrit, yaitu realisasi dalam kaitannya dengan pengetahuan
praksis Pancasila dalam berbagai bidang positif, Pancasila juga mengakui kebenaran
kehidupan, maka itu memiliki sifat yang pengetahuan, manusia yang bersumber
khusus-konkrit dan dinamis ( lihat Noto- pada intuisi.
nagoro, 1975 : 36,40 ). Manusia pada hakikat kedudukan
Pembahasan berikutnya adalah pan- kodratnya adalah makhluk Tuhan yang
dangan ,Pancasila tentang pengetahuan Maha Esa. Berdasar hal ini, Pancasila
manusia. Sebagairnan8 dijelaskan di, muka, secara epistemologis juga mengakui kebe-
epistemologi Pancasila diletakkan dalam naran wahyu yang bersifat mutlak sebagai
kerangka bangunan filsafat manusia. Kon- tingkatan kebenaran tertinggi. Kebenaran
sepsi dasar ontologis Pancasila, yaitu haki- dalam pengetahuan manusia merupakan
kat manusia monopluralis, merupakan sintesa yang harmonis antara potensi-
<laser pijak epistemologi Pancasila. Manu- potensi kejiwaan manusia yaitu akal, rasa,
rut Pancasila, hakikat manusia adalah dan kehendak untuk mendapatkan kebe-
11Ionopluralis dengan unsur pokok susu- naran yang tertinggi yaitu kebenaran mut-
nOli kodrat yang terdiri atas raga lak. SeIsin itu dalam sila ketiga, keempat,
(iasmani) danjiwa (rokhani). Hakikat raga dan kelima Pancasila secara epistemologi
manusia secara bertingkat meliputi llllSur- juga mengakui kebenaran konsensus, teru-
unsur : fisis anorganis, vegetatit: dan ani... tama berkaitan dengan hakikat sifat ko-
mal. Adapun jiwa (rokhani) manusia ter- drat manusia sebagai makhluk individu dan
diri atas tmSur-unsur potensi jiwa , yaitu mkhluk sosial. Adapunsesuai dengan ting-
aka! -suatu potensi kejiwaan dalam men- katan sila-sila Pancasila yang bersifat bier-
dapatkan kebenaran pengetahuan. Rasa, atkhis dan berbentuk piramidal, kebenaran
yaitu unsur potensi jiwa manusia dalam konsensus didasari oleh kebenaran wahyu,
serta kebenaran kodrat manusia yang her- indra manusia sesuatu yang mengeDskklfJD
sumber pada kehendak. Sebagai suatu pa- dan ti~ mengenakkan dalam kaitannya
ham epistemologi mak.a Pancasila men- dengan indra manusia (die Wertreidhe
dasarkan pada pandangannya bahwa ilmu des Angenehmen und Unangehmen), yang
pengetahuan pada. hakikatnyO tidak bebas menyebabkan manusia senang atau
nilai karena harus diletaItJum pada ker- menderita atau tidak eDak. 2) Nilai-nilai
angka moralitas kodrat manusia serta kehidupan, yaitu dalam tingkatan ini terda...
moralitas religius dalam upaya Wltuk men- patlah nilai-nilai yang penting bagi kehidu...
dapatkan suatu tingkatan pengetahuan pan , manusia (Wertw des vitalen Fuhlena)
yang mutlak dalam hidup manusia misalnya kesegaran jasmani,kesehatan,
serta .kesejahteraan umum. 8) Nilai- nilai
F. Da34' Aksiologis Sil..-sil.. PllxClUil.. , kejiwaan, dalam tingkatan ini terdapat
Sila-sila sebagai suatu sistem filsafat nilai-nilai kejiwaan (geistige werte) yang
juga memiliki kesatuan dasar aksiologis- sarna sekali tidak tergantung dari keadaan
nya, sehingga nilai-nilai yang terkandung jasmani ataupun lingkungan. Nilai-nilai
dalam Pancasila pada hakikatnya juga sem.acam ini antara lain nilai keindahan,
merupakan suatu kesatuan. Terdapat kebenaran, dan pengetahuan murni yang
berbagai macam teori tentang nilai dan hal dicapai dalam tilsafat. 4) Nilai-nilai kerok-
ini sangat tergantung pada titik tolak. dan hanian, yaitu dalam tingkatan ini terdapat-
sudut pandangnya masing-masing dalam lab modalitas nilai dari yang suci
menentukan tentang pengertian nilai dari (wermodalitat des Heiligen Wld Unbeilin-
hierarkhinya. Misalnya kalangan materialis gen. ·Nilai-nilai semacam itu terutama ter-
memandang bahwa hakikatnilai yang diri dari nilai-nilai pribadi «Driyarkara,
tertinggi adalah nilai material, kalangan 1978).
hedonis berpandangan bahwa nilai yang Pandangan dan tingkatan nilai terse-
tertinggi adalah nilai kenikmatan. Namun but menurut Notonagoro dibedakan men-
dari berbagai macam pandangan tentang jadi tiga macam yaitu : 1) Nilai material,
nilai dapat kita kelompokkan pads dua yaitu segala sesuatu yang berguna bagi
macam suOOt pandang yaitu bahwa sesuatu jasmani manusia. 2) Nilai vital, yaitu se-
itu bernilai karena berkaitan dengan subjek gala sesuatu yang berguna bagi manusia
pemberi nilai yaitu ·manusia. Hal ini bersi- untuk mengadakan suatu aktivitas atau
fat subjektif. Namunjuga terdapat pandan- kegiatan. 3) Nilai-nilai kerokhanian, yaitu
gall bahwa pada hakikatnya sesuatu itu segala sesuatu yq berguna bagi rokhani
memang pada dirinya sendirimemang manusia yang ·dapat dibedakan atasempat
bernilai, hal ini merupakanpandangan tingkatan sebagaiberikut : pertama , nilai
paham objektivisme. /lebenaran, yaitu nilai yang bersumher pada
Pada .hakikatnya segala sesuatu itu akal, rasio,budi atau cipta manusia. Kedua,
bernilai , hanya nilai macam apa saja yang nilai keindahan atau estetis, yaitu nilai yang
ada serta bagaimana hubungan nilai terse- bersumber pada perasaan manusia ft •
but dengan manusia. Banyak pandangan Ketiga, nilai kebaikan atau nilai moral,
tentang nilai ter-utama dalam. menggolong- yaitu nilai yang bersumber pada WlSllr ·ke-
golongkan nilai dan penggolongan tersebut hendak (will, wollen, karsa) manusia. Em-
amatberaneka ragam tergantung ·pada pat, nilai religius, yang merupakan nilai
sudut pandangnya masing-masing. kerokhanian· tertinggi dan bersifat mutlak.
Max Scheler mengemukakan bahwa Nilai religius ini berhubungan dengan
nilai yang ada tidak sarna luhurnya dan kepereayaan dankeyakinan. manusia. dan
tidak sarna tingglnya. Nilai-nilai itu dalam nilai religius ini bersumber. pada wahyu
kenyataannya ada yang lebih tinggi danrada yangberasal dari Tuhan yang Matta Esa.
yang lebih rendah bilamana dibandingkan Berdasarkan urman mengenai nilai-
satu dengan lainnya. Nilai, menumt· tinggi nilai sebagaimana tersebut di atas, mak.a
rendahnya, dapat digolongkan menjadi em- dapat· dikemukakan pula bahwa yang me-
pat tingkatan sebagai berikut. 1) Nilai-1Iilai ngandung nilai itu bukan hanya sesuatu
kenikmatan, nilai-nilai ini berkaitandengan yang bersifat material, akan tetapi juga
49
sesuatu y~ bersifat nonmaterial. Bahkan samping itu prinsip-prinsip <lasar tersebut
sesuatu yang. nonmaterial itu mengandung sebenarnya juga diangkat daft' kenyataan
nilai yang bersifat mutlak bagi manusia. real. Prinsip-prinsip dasar tersebut telah
Nilai-nilai material relatif lebih mudah diu- menjelma dalam tertib sosial, tertib
kur yaitu menggunalamindra maupun· alat masyarakat, dan tertib kehidupan baDgsa
pengukur lainnya seperti berat, panjang, Indonesia yang dapat ditemukan dalam
lebar,luas dan sebagainya. Dalam m,enilai adat-istiadat, kebudayaan, serta kehidupan
hal-hal yang bersifat rokhaniahyang men- keagamaan bangsa Indonesia. Hal yang
jadi alat ukur adalah bati nurani manusia demikian ini sesuai dengan isi yang
yang dibantu oleh alat indra manusia yaitu. terkandung dalam Pancasila secara ontolo-
cipta,rasa,karsa serta keyakinan manusia. gis mengandung tiga masalah pokok dalam.
Menurut Notonagoro bahwa nilai- kehidupan manusia, .yaitu bagaimana se-
nilai Pancasila termasuk nilai kerokhanian, harusnya manusia itu terhadap Tuhan yang
tetapi nilai-nilai kerokhanian yang men.,. Maha Esa , terhadap dirinya sendiri, serta
gakui nilai material dan nilai vital. Dengan terhadap manusia lain dan masyarakat~
demikian nilai-nilai Pancasila yang ter- Dengan demikian, dalam Pancasila itu
golong nilai kerokhanian itu juga mengand- terkandung implikasi moral yang terdapat
ung nilai-nilai lain secara lengkap dan har- dalam substansi Pancasila· sebagai suatu
monis yaitu nilai material, nilai vital, nilai nilai., Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
kebenaran,nilaikeindahan atau estetis, satu sampai dengan lima merupakan ci18-
nilai kebaikan atau nilai moral, mauptm cita harapan,dan dambaan bangsa Indone-
nilai kesucian yang secara keseluruhan sia,yang akan diwujudkannya dalain ke-
bersifat sistematik-hierarkhis, di. mana sila hidupannya. Sejak dahulu cita-cita tersebut
pertama yaitu Ketuhanan yang Maha Esa telah didambakan oleh bangsa Indonesian
sebagai basisnya sampai dengan sila agar terwujud dalam suatu masyarakat
Keadilan Sosial sebagai tujuannya yang gemah ripah loh jinawi tata tentrem
(Darmodihardjo,1978). kana raharja. Hal ini diupayakan agar
terealisasi dalam sikap. tingkah laku dan
G. ~il.i-1tilai PIllICIlsil.selMfj4i Sub« perbuatan setiap manusia Indonesia.
SIStml Bangsa Indonesia dalam hal ini
lsi arti sila-sila Pancasila pada haki- merupakan pendukung nilai-nilai Pan-
katnya dapat dibedakan atas hakikat Pan- casila. Hal ini dapat c1ipahami berdasarkan
casila yang umum Wliversal yang meru- pengertian bahwa yang berketuhanan, yang
pakan substansi sila-sila Pancasila, sebagai ~rkemanusiaan, yang berpersatuan,· yang
pedoman pelaksanaan dan penyelengga- berkerakyatan, dan yeng berkeadilan, pada
raan negara yaitu sebagai dasar negar~ hakikatnya adalah mariusia. Bangsa Indo-
yang bersifat umumk~e" .... Jerta realisasi nesia, sebagai pendukung nilai itu
pengamalan Pancasila.·~~rsifat khusus menghargai, mengakui, menerima Pan-
dan konkrit. Hakikat p~• . merupakan casila sebagai suatu <lasar-dasar nilai. Pan-
nilai, adapun sebagai pedoman negara gakuan, penghargaan, dan penerimaan itu
merupakan norma, adaptlll pengamalannya telah mengejala serta.termanifestasi dalam
merupakan realisasi konkrit Pancasila. sikap tingkah ·laku dan perbuatan manusia
Substansi Pancasila dengan kelima silanya dan bangsa Indonesia, maka bangsa Indo-
yang terdapat pada ketuhanan, ke- nesia dalam. hal ini sekaligus adalah
manusiaan, persatuan, kerakyatan, dan pengemban nilai-nilai Pancasila.
keadilanmerupakan suatu sistem nilai. Nilai-nilai yang terkandung dalam.
Prinsip <lasar yang mengandung kualitas Pancasila itu mempunyai tingkatan, baik
tertentu itu merupakan cita-cita dan hara- dalam hal kuantitas maupWl kualitasnya,
pan atau hal yang akan dicapai oleh bangsa namun nilai-nilai itu merupakan suatu ke-
Indonesia, yang akan diwujudkan menjadi satuan saling berhubungan serta saling
kenyataan konkrit dalam kehidupannya, melengkapi. Sila-sila Pancasila itu pada
I