Makalah Geologi Struktur Tentang Lipatan
Makalah Geologi Struktur Tentang Lipatan
OLEH :
MAKASSAR
2015
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan-
Nya kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah Ilmu
pengetahuan bumi dan antariksa.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
LIPATAN
Lipatan yaitu:
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau
bidang dalam bahan tersebut. Unsur bidang yang disertakan umumnya bidang
perlapisan (Hansen, 1971, dalam Ragan, 1973, hal.50).
Daerah yang berstruktur lipatan, kubah, dan struktur patahan, pada dasarnya
disebabkan oleh tenaga endogen. Hanya saja tenaga endogen pembentuk ketiga
daerah struktur lipatan, kubah, dan patahan tidak sama. Pada daerah berstruktur
lipatan, disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar berupa tekanan,
sehingga batuan sedimen yang letak lapisan-lapisannya mendatar berubah
menjadi terlipat atau bergelombang. Daerah yang berstruktur demikian disebut
daerah lipatan, dalam bahasa inggris disebut flexure. suatu lipatan memilik
beberapa bagian, sebagai akibat dari adanya lipatan tersebut. Unsur-unsur tersebut
adalah antiklinal, sinklinal, sayap antiklin di samping itu juga ada berupa sumbu
antiklinal dalam kaitannya dengan menentukan posisi suatu lipatan yaitu dip
(kemiringan) dan strike (jurus), serta sumbu sinklina.
Berbicara mengenai lipatan ada beberapa macam sebagai akibat dari kekuatan
yang membentuknya, yaitu lipatan tegak, miring, menggantung, isoklin, rebah,
kelopak, antiklinoriun, dan sinklinorium. Di dunia ini banyak terdapat daerah
lipatan yang memperlihatkan bentukan topografi yang jelas, lipatan yang terkenal
adalah SirkumPasifik dan lipatan Alpina. Kedua lipatan tersebut mempunyai
kelanjutan di Indonesia. Lipatan Alpina di Indonesia berupa sistem pegunungan
Sunda yang terbentang di Indonesia mulai dari Sumatera, Jawa, Nusra, Maluku, dan
berakhir di P. Banda. Lipatan ini merupakan busur dalam yang Indonesia bersifat
volkanis dan busur luar yang non vulkanis. Demikian pula dengan lipatan
Sirkum Pasifik dari Pilipina bercabang ke Kalimantan dan Sulawesi dan seterusnya.
A. Struktur Lipatan
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan vulka
nik dan metamorf. Salah satu ciri khas batuan sedimen klastika adalah dijumpainya
bidang perlapisan batuan yang terbentuk pada saat sedimentasi. Apabila kita
perhatikan pada singkapan batuan di lapangan bidang perlapisan terebut mempunyai
bidang kedudukan yang bervariasi, hal ini tergantung pada tektonik yang melatar
belakanginya. terdapat beberapa definisi lipatan menurut ahli geologi struktur, antara
lain :
1. Hill (1953)
“Lipatan merupakan pencerminan dari suatu lengkungan yang mekanismenyadis
ebabkan oleh dua proses, yaitu bending (melengkung) dan buckling (melipat).
Pada gejala buckling, gaya yang bekerja sejajar dengan bidang perlapisan,
sedangkan pada bending, gaya yang bekerja tegak lurus terhadap bidang
permukaan lapisan.”
2. Billing (1960)
“Lipatan merupakan bentuk undulasi atau suatu gelombang pada batuan
permukaan.”
3. HOP (1971)
“Lipatan akibat bending , terjadi apabila gaya penyebabnya agak lurus terhadap
bidang lapisan, sedangkan pada proses buckling , terjadi apabila gaya
penyebabnya sejajar dengan bidang lapisan. Selanjutnya dikemukakan
pula bahkan pada proses buckling terjadi perubahan pola keterikan batuan,
dimana pada bagian puncak lipatan antiklin, berkembang suatu rekahan yang
disebabkan akibat adanya tegasan tensional (tarikan) sedangkan pada bagian
bawah bidang lapisan terjadi tegasan kompresi yangmenghasilkan Shear Joint.
Kondisi ini akan terbalik pada sinklin.”
4. Park (1980)
“Lipatan adalah suatu bentuk lengkungan (curve) dari suatu bidang lapisan
batuan.”
1. Pemendekan (buckling)
2. pembengkokkan (bending )
3. aliran fleksur (flexural flow)
4. aliran pasif (passive flow)
Lipatan rebah adalah lipatan yang arah lipatannya mendatar. Lipatan ini
terjadikarena arah tenaga horizontal hanya dari satu arah. Lipatan menggantung,
diakibatkan salah satu gaya tangensial yang terus bekerja. sehingga salah satu sisi
lain lebih miring.Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya sudah
melalui poros vertikal. Lipatan menggantung yaitu lipatan yang mempunyai
antiklinal dan sinklinal yang lebih miring daripada lipatan miring. Lipatan rebah
yaitu lipatan yang terjadikarena adanya tekanan yang kuat yang mendorong bagian
dasar dari lipatan.
Lipatan menutup adalah lipatan yang terbentuk pada saat lipatan yang satu
menekan sisiyang lain dan menyebabkan sumbu lipat hampir datar. Lipatan rebah,
diakibatkan lipatanmiring dan menggantung mendapatkan gaya tangensial yang lebih
besar dari yang lain.Lipatan isoklinal yaitu lipatan yang mempunyai beberapa
antikinal yang relatif sejajar.
Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang terbentuk ketika tenaga tekan
menekan satusisi dengan kuat sehingga menyebabkan lipatan menjadi retak.
proses terjadinya lipatan itu karena adanya tabrakan antara lempeng tektonik,
yg mengalami subduksi atau penunjaman. Contohnya, Epirogenesa positif dan
epirogenesa negative. Tektonis orogenesa : pergerakan lempeng tektonis yang sangat
cepat meliputi wilayah yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung akibat
tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran
punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan
(warping), lipatan (folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing).
- Gerak Orogenetik
Gerak Orogenetik adalah gerakan pada lapisan kulit bumi
yangmenyebabkan pengangkatan dan penurunan permukaan bumi
yangberlangsung relatif cepat. Gerak ini juga dapat menimbulkan gempa.-
4erak orogenetik disebut juga tenaga struktural. Gerak orogenetik
menyebabkan menyebabkan terjadinya :
a). Lipatan
b). Patahan/Rekahan
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya,sebagai berikut :
1. Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang tetap; Lipatan
Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar dengan sumbu utama;
Lipatan dapat dibagi lagi berdasarkan porosan lipatan atau garis sumbu dan
bentuknya, sebagai berikut :
1. .Lipatan Paralel adalah lipatan dengan ketebalan lapisan yang
tetap:Lipatan Similar adalah lipatan dengan jarak lapisan sejajar
dengansumbu utama;
2. Lipatan disharmonik adalah lipatan yang tidak teratur karena
lapisannyatersusun dari bahan-bahan yang berlainan;
3. Lipatan Ptigmatik adalah lipatan terbalik terhadap sumbunya;
4. Lipatan chevron adalah lipatan bersudut dengan bidang planar;
5. Lipatan isoklin adalah lipatan dengan sayap sejajar yang disebabkan oleh
tekanan yang terus menerus;
6. Lipatan klin bands adalah lipatan bersudut tajam yang dibatasi oleh
permukaan planar;
7. Lipatan tegak adalah lipatan yang garis sumbunya membagi
secarasimetris atau sma besar antara antiklin dan sinklin;
8. Lipatan miring adalah lipatan yang garis sumbunya tidak
simetris,membentuk sudut;
9. Lipatan menggantung adalah lipatan mirip lipatan miring tetapi bagian
puncaknya terdorong sangat tinggi sehingga bentuknya seperti
menggantung;
10. Lipatan rebah adalah lipatan yang tertekan terus menerus menyebabkan
puncaknya melandai seperti rebahan;
11. Lipatan kelopak adalah lipatan yang bagian dalamnya bekerja daya
tekanan dan sayap tengah tidak menjadi tipis;
12. Lipatan Seretan (Drag folds) adalah lipatan yang terbentuk sebagai akibat
seretan suatu sesar.
c. Lipatan Tunjang
d. Lipatan Kompleks
. Lipatan kompleks adalah berbagai jenis lipatan yang terdapat pada sebuah
jalur pegunungan besar yang disebut geantiklin (antiklinal besar). Jalur di atasnya
terdapat antiklinal dan sinklinal kecil-kecil dari berbagai tipe.
Bentuk lipatan terjadi karena adanya tekanan horizontal maupun vertikal pada
kulit bumi yang bersifat liat, sehingga kulit bumi mengalami pelengkungan.
1) Antiklinal
Bagian lipatan yang lebih tinggi dari bagian lainnya. Disebut juga Punggung Lipatan
2) Sinklinal
Bagian lipatan yang lebih rendah dari bagian lainnya. !isebut juga Lembah Lipatan
Bentuk-bentuk lipatan :
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung simetris, karena mendapat tekanan yang
sama dari dua arah.
b) Lipatan Miring
Bentuk lipatan kulit bumi yang cenderung tidak simetris, karena mendapat tekanan
yang berbeda dari dua arah.
c) Lipatan Menggantung
Bentuk lanjutan dari lipatan miring karena mendapat tekanan yang sangat kuat
darisalah satu arah terus menerus
d) Lipatan Rebah
e) Dome (Kubah)
Bentuk lipatan kulit bumi naik (antiklinal) yang melingkar menyerupai kubah atau
berupa gundukan.
f) Basin (Ledokan)
1. Plunge, sudut yang terbentuk oleh poros dengan horizontal pada bidang
vertikal.
2. Core, bagian dari suatu lipatan yang letaknya disekitar sumbu lipatan.
3. Crest, daerah tertinggi dari suatu lipatan biasanya selalu dijumpai pada
antiklin.
4. Limb (sayap), bagian dari lipatan yang terletak Downdip (sayap yang dimulai
dari lengkungan maksimum antiklin sampai hinge sinklin), atau Updip (sayap
yang dimulai dari lengkungan maksimum sinklin sampai hinge antiklin).
Sayap lipatan dapat berupa bidang datar (planar), melengkung (curve), atau
bergelombang (wave).
5. Fore Limb, sayap yang curam pada lipatan yang simetri.
6. Back Limb, sayap yang landai.
7. Hinge Point, titik yang merupakan kelengkungan maksimum pada suatu
perlipatan.
8. Hinge Line, garis yang menghubungkan Hinge Point pada suatu perlapisan
yang sama.
9. Hinge Cone, daerah sekitar Hinge Point.
10. Inflection point, merupakan titik balik dari suatu lengkungan pada sayap
lipatan atau pertengahan antara dua perlengkungan maksimum.
11. Trough, daerah terendah pada suatu lipatan, selalu dijumpai pada sinklin.
12. Axial Line, garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari lengkungan
maksimum pada tiap permukaan lapisan dari suatu struktur lapisan.
13. Axial Plane, bidang sumbu lipatan yang membagi sudut sama besar antara
sayap- sayap lipatannya.
14. Half - Wavelength, jarak antara dua titik inflection (inflection points).
UNSUR GEOMETRI LIPATAN
Klasifikasi lipatan
1. Upright Fold atau Simetrical Bold (lipatan tegak atau lipatan setangkup).
2. Asimetrical Fold (lipatan tak setangkup atau lipatan tak simetri).
3. Inclined Fold atau Over Fold (lipatan miring atau lipatan menggantung).
4. Recumbent Fold (lipatan rebah)
ANTIKLIN DAN SINKLIN
Anticline :
Lipatan dengan batuan tertua pada “core” suatu lipatan pada sisi cekung. Antiklin
merupakan punggung lipatan yang kemiringan kedua sayapnya ke arah saling
berlawanan dan saling menjauh (bentuk concav dengan cembung ke atas). Bagian
tengah dari antiklin disebut inti antiklin.
Syncline
Suatu lipatan dengan batuan termuda pada core suatu lipatan. Sinklinnmerupakan
lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatubarah dan saling
mendekat (bentuk concav dengan cekungnya mengarah ke atas). Bagian tengah dari
sinklin disebut inti sinklin.
Catatan : Pada kondisi normal, daerah yang terlipat, anticlines biasanya berbentuk
antiformal dan synclines berbentuk synformal.
- Antiformal Synclines
- Synformal Anticline
Klasifikasi lipatan berdasarkan bentuknya antara lain :
PENUTUP
Struktur lipatan merupakan salah satu struktur geologi yang paling umum
dijumpai pada batuan sedimen klastika, dan sering pula ditemukan pada batuan
vulkanik dan metamorf. Terdapat beberapa mekanisme terbentuknya lipatan yang
dapat di bagi menjadi 4 yaitu : 1. pemendekan (buckling), 2. pembengkokkan
(bending ), 3. aliran fleksur (flexural flow), 4. aliran pasif ( passive flow).
Berdasarkan sumbunya, lipatan dibedakan menjadi lima tipe : Lipatan tegak,
Lipatan miring, Lipatan menggantung, Lipatan rebah, lipatan sesar sungkup dan
lain-lain. Dari sebuah lipatan dapat terbentuk suatu barisan pegunungan.
Bagian yang disebut punggung lipatan disebut antiklinal, sedangkan bagian yang
disebut lembah lipatan disebut sinklinal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/276706737/Makalah-Geologi-Dasar-Lipatan#scribd
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=r
ja&uact=8&ved=0CDQQFjADahUKEwjfzOapquXIAhVhNKYKHWNZDJA&url=htt
ps%3A%2F%2Fhmjfisikauinalauddin.files.wordpress.com%2F2012%2F06%2Fmak
alah-klp-4.docx&usg=AFQjCNEzQKvOdQf7IUMIl7FpvWVsRcC6SQ