Tugas Makalah Metodik Khusus
Tugas Makalah Metodik Khusus
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia saat ini masih memprihatinkan karena Angka Kematian Ibu
masih berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015
(WHO), hal ini menunjukkan kenaikan yang signifikan. Angka Kematian Bayi
25/1000 kelahiran hidup (SDKI 2010).
Faktor penting yang berhubungan dengan keadaan tersebut adalah
sumber daya manusia, baik ibu hamil/bersalin,dan keluarga maupun sumber
daya manusia yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan dan berkaitan
dengan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi adalah bidan,
dan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan penurunan angka kematian
adalah pelayanan kebidanan. Manajemen pendidikan kebidanan meliputi
pengaturan pembelajaran teori, praktik di laboratorium kelas, dan pembelajaran
praktik klinik di lahan praktik. Pengaturan pembelajaran terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, dan evaluasi serta
tindak lanjut. Perencanaan pembelajaran praktik klinik kebidanan mangacu pada
struktur program kurikulum untuk menentukan tujuan dan lamanya praktik,
pengorganisasian adalah menentukan kelompok dan tempat praktik, pengarahan
dilakukan sebelum dan selama praktik, pengendalian dilakukan selama proses
praktik berlangsung, evaluasi selalu dilakukan setiap tahapan proses dan tindak
lanjut adalah untuk menentukan apakah praktik harus diulang atau dianggap
sudah mencapai tujuan. (Musphayanti, 2016).
Banyaknya jumlah pendidikan kebidanan belum diimbangi dengan
jumlah pembimbing praktik yang sesuai standar kualifikasi pendidikannya, dan
memiliki kompetensi dalam memberikan pembelajaran dan membimbing
keterampilan mahasiswa sebagai calon bidan, diperlukan manajemen
pembelajaran klinik. (Musphayanti, 2016).
B. Rumusan masalah
a. Apa itu metode pembelajaran klinik mini clinical examination ?
b. Apa itu metode pembelajaran klinik clinical tour ?
c. Apa itu metode pembelajaran klinik case study ?
d. metode pembelajaran klinik pre dan post conference.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa memahami tentang metode pembelajaran klinik kebidanan
2. Tujuan khusus
a. Agar mahasiswa mengetahui metode pembelajaran klinik mini clinical
examination.
b. Agar mahasiswa mengetahui metode pembelajaran klinik clinical tour.
c. Agar mahasiswa mengetahui metode pembelajaran klinik case study.
d. Agar mahasiswa mengetahui metode pembelajaran klinik pre dan post
conference.
BAB II
PEMBAHASAN
b. Keuntungan
Metode karya wisata atau field trip mempunyai beberapa kelebihan
antara lain (Syaiful Bahri Djamarah, 2006: 94) :
a. Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relavan dengan
kenyataan dan kebutuhan masyarakat.
c. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas peserta
didik.
d. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Menurut Syaiful Sagala (2006: 215) mengemukakan bahwa
kelebihan metode field trip adalah :
a. Peserta didik dapat mengamati kenyataan-kenyataan yang beraneka
ragam dari dekat.
b. Peserta didik dapat menghayati pengalaman-pengalaman baru dengan
mencoba turut serta di dalam suatu kegiatan.
c. Peserta didik dapa tmenjawab masalah-masalah atau pernyataan
pernyataan dengan melihat, mendengar, mencoba, dan membuktikan
secara langsung.
d. Peserta didik dapat memperoleh informasi dengan jalan mengadakan
wawancara atau mendengar ceramah yang diberikan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Peserta didik dapat mempelajari sesuatu secara intensif dan
komprehensif.
c. Kelemahan
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 94) mengemukakan
bahwa metode field trip mempunyai kekurangan, yaitu :
a. Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang dipergunakan sulit untuk
disediakan oleh peserta didik atau instansi pendidikan.
b. Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang.
c. Memerlukan koordinasi dengan para pengajar agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu selama kegiatan karyawisata.
d. Dalam field trip sering unsur rekreasi lebih prioritas, sedang unsur
studinya menjadi terabaikan.
e. Sulit mengatur peserta didik yang banyak dalam perjalanan dan sulit
mengarahkan mereka pada kegiatan yang menjadi permasalahan.
d. Hambatan
Menurut Suhardjono (2004:85) hambatan dalam metode field trip
adalah sebagai berikut:
a. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan
b. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau
kantor yang akan dikunjungi
c. Biaya transportasi dana komodasi mahal.
e. Peran pembimbing
a. Merumuskan tujuan pembelajaran klinik
b. Membantu dan membimbing peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran
c. Memberikan saran untuk penyelesaian masalah
d. Menindak lanjuti hasil diskusi dan mengevaluasi keberhasilan
belajar peserta didik secara terus-menerus berdasarkan tujuan
f. Pelaksanaan
Untuk mewujudkan pembelajaran dengan menerapkan metode
field trip ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pembimbing.
Menurut Sanders (2008: 2-13), ada 5 langkah untuk mewujudkan field
trip yang menakjubkan (the best field trip ever). Kelima langkah
menurut Sanders tersebut antara lain:
1) Determine goals and objectives(menentukan tujuan dan sasaran
utama).
2) Explore all options (menjelajah semua pilihan).
3) Create your itinenary (membuat rencana perjalanan).
4) Check your checklist (memeriksa daftar cek).
5) Follow-up in the classroom(tindak lanjut).
Langkah pertama dalam menerapkan metode field tripmenurut
Sanders yaitu determine goals and objectives (menentukan tujuan dan
sasaran utama). Menentukan tujuan dan sasaran maksudnya yaitu
pembimbing perlu menentukan tujuan yang diharapkan dari field trip
dan lokasi yang akan dituju. Setelah menentukan tujuan dan lokasi field
trip dapat menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada
saat pelaksanaan(explore all options).
Kemudian pembimbing menentukan tujuan dan kegiatan-kegiatan
yang akan dilaksanakanselanjutnya perlu membuat rencana perjalanan
field trip(create you itenenary). Rencana perjalanan berguna sebagai
pemandu urutan dan waktu kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana
perjalanan berisi rincian waktu kegiatan, tugas-tugas yang harus
dikerjakan peserta didik, dan peraturan yang harus dipatuhi peserta
didik. Setelah membuat rencana perjalanan, selanjutnya pembimbing
mempersiapkan peserta didikuntuk melaksanakan field trip dengan
membagi peserta didik dalam kelompok. Tujuan dibentuknya kelompok
peserta didik yaitu supaya peserta didik belajar berinteraksi dengan
temannya untuk berdiskusi.
Setelah persiapan selesai, pembimbing dan peserta didik selanjutnya
melaksanakan field trip dengan mengunjungi lokasi yang sudah
ditentukan. Pada saat pelaksanaan pembimbing perlu mengawasi
aktivitas-aktivitas peserta didik (check your checklist). Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa peserta didik melaksanakan field trip sesuai
dengan rencana yang telah dibuat. Setelah kegiatan di lokasi field trip
telah berakhir, pembimbing selanjutnya mengajak peserta didik kembali
ke kelas untuk memberikan tindak lanjut (Follow-up in the classroom).
Tindak lanjut dapat meliputi: pengoreksian tugas yang telah dikerjakan
peserta didik, pembahasan hasil diskusi peserta didik, ataupun
pemberian tugas lain yang berhubungan dengan pelaksanaan field trip.
2. Pengumpulan data
Terdapat beberapa teknik dalarn pengumpulan data, tetapi yang
lebih dipakai dalarn penelitian kasus adalah observasi, wawancara,
dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrurnen penelitian,
dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan masalah dan
lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda
secara serentak.
3. Analisis data
Setelah data terkumpul peneliti dapat mulai mengagregasi,
mengorganisasi, dan mengklasifikasi data menjadi unit-unit yang
dapat dikelola. Agregasi merupakan proses mengabstraksi hal-hal
khusus menjadi hal-hal umum guna menemukan pola umum data.
Data dapat diorganisasi secara kronologis, kategori atau dimasukkan
ke dalam tipologi. Analisis data dilakukan sejak peneliti di
lapangan, sewaktu pengumpulan data dan setelah semua data
terkumpul atau setelah selesai dan lapangan;
Analisis kasus dapat dilakukan dalam 2 (dua) jenis, yaitu analisis
holistik (holistic) terhadap kasus, atau analisis terhadap aspek
tertentu atau khusus dari kasus (embedded) (Yin, 2003). Melalui
pengumpulan data, suatu penggambaran yang terperinci akan
muncul dari kajian peneliti terhadap sejarah, kronologi terjadinya
kasus, atau gambaran tentang kegiatan dari hari-ke hari dari kasus
tersebut. Setelah menggambarkan secara holistik, kajian dilakukan
lebih terperinci pada beberapa kunci atau tema yang terdapat di
balik kasus, yang dilakukan dengan maksud tidak untuk melakukan
generalisasi, tetapi lebih banyak untuk mengungkapkan
kompleksitas kasus. Caranya dapat dilakukan dengan mengkaji isu-
isu yang membentuk kasus, yang diikuti dengan menggali tema-
tema yang berada di balik isu tersebut. Kajian ini bersifat sangat
kaya terhadap penjelasan tentang konteks atau seting dari kasus
tersebut (Yin, 2003). Ketika melakukan penelitian studi kasus
jamak, format kajian pertama yang dilakukan adalah kajian terhadap
setiap kasus terlebih dahulu untuk mengambarkan isu-isunya dan
tema-temanya secara terperinci, yang disebut sebagai within-case
analysis (Yin 2003). Selanjutnya, tema-tema hasil kajian per-kasus
dikaji saling-silangkan dengan menggunakan analisis saling-silang
kasus, atau yang disebut sebagai sebuah cross-case analysis, dan
melakukan pemaknaan serta mengintegrasikan makna-makna yang
berhasil digali dari kasus-kasus tersebut.
4. Perbaikan (refinement)
meskipun semua data telah terkumpul, dalam pendekatan studi
kasus hendaknya clilakukan penvempurnaan atau penguatan
(reinforcement) data baru terhadap kategori yang telah ditemukan.
Pengumpulan data baru mengharuskan peneliti untuk kembali ke
lapangan dan barangkali harus membuat kategori baru, data baru
tidak bisa dikelompokkan ke dalam kategori yang sudah ada;
5. Penulisan laporan
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dari penelitian studi
kasus. Pada tahapan ini, penulis menuangkan hasil penelitiannya
dalam laporan dengan urutan yang logis dan dapat dicerna oleh
pembacanya. Laporan hendaknya ditulis secara komunikatif, rnudah
dibaca, dan mendeskripsikan suatu gejala atau kesatuan sosial secara
jelas, sehingga rnernudahkan pembaca untuk mernahami seluruh
informasi penting. Laporan diharapkan dapat membawa pembaca ke
dalam situasi kasus kehidupan seseorang atau kelompok.