dilaksanakan dengan mengajak peserta didik ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar kampus untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau praktik bidan praktik, puskesmas, klinik, rumah bersalin dan rumah sakit Kelebihan Field trip
Field trip memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relavan dengan kenyataan dan kebutuhan masyarakat. Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas peserta didik. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual. Suhardjono mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field- trip) memiliki keuntungan:
Memberikan informasi teknis, kepada peserta didik secara langsung.
Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya. Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil. Memberi kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir. Kelemahan
Memerlukan persiapan oleh banyak pihak.
Jika karyawisata sering dilakukan akan menganggu kelancaran pelaksanaan pembelajaran, apalagi jika tempat- tempat yang dikunjungi jauh dari instansi pendidikan. Kadang-kadang terjadi kesulitan dalam pengangkutan. Jika tempat yang dikunjungi itu sukar untuk diamatai, akibatnya peserta didik menjadi bingung dan tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan. Memerlukan pengawasan yang tepat. Memerlukan biaya yang relatif tinggi. Hambatan
Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh
dari pusat latihan, Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi, Biaya transportasi dan akomodasi mahal Peran pembimbing
Merumuskan tujuan pembelajaran klinik.
Membantu dan membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaran. Memberikan saran untuk penyelesaian masalah Menindaklanjuti hasil diskusi dan mengevaluasi keberhasilan belajar peserta didik secara terus-menerus berdasarkan tujuan