Anda di halaman 1dari 14

Rancangan Sederhana

Sistem Pengelolaan Limbah


Padat di TPS Cikabayan
Oleh :
1. Yundrawan Ega Wibowo F44160011
2. Maulana Rafiq Ramadhan F44160028
3. Zuhal Yoga Saputra F44160046
4. Fikha Raihani F44160068
5. Ayu Sartika Imia Manik F44160096
2
TOPIK

1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENELITIAN
4. METODE PENELITIAN
5. HASIL DAN PEMBAHASAN

3
1. LATAR BELAKANG
TPS Cikabayan merupakan tempat yang dirancang sebagai tempat
penampungan dan pengelolaan sampah yang dihasilkan dari kampus IPB
Dramaga. Sebagai salah satu universitas negeri di Indonesia, Institut Pertanian
Bogor, memerlukan pengelolaan sampah yang baik. Pengelolaan sampah
dapat disesuaikan dengan program green campus yang saat ini dilakukan.
Salah satu kriteria dari green campus yang selaras dengan pengelolaan sampah
adalah green movement. Hasil akhir dari program pengelolaan sampah ini
adalah zero waste management. Sehinga peran TPS sangat diperlukan untuk
mendukung terwujudnya program green campus di IPB.

4
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi pengelolaan limbah pada di TPS Cikabayan?
2. Apa kekurangan dari TPS Cikabayan sesuai aturan di Indonesia?
3. Bagaimana sebab terjadinya kondisi tersebut?
4. Apa tindakan pengelolaan atau penanganan yang telah dilakukan?
5. Bagaimana rancangan sederhana sistem pengelolaan limbah padat
yang disarankan?

5
3. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengamati kondisi pengelolaan limbah pada di TPS Cikabayan
2. Menganalisa kekurangan dari TPS Cikabayan sesuai aturan di
Indonesia
3. Menganalisa sebab terjadinya kondisi tersebut
4. Menganalisa tindakan pengelolaan atau penanganan di TPS
Cikabayan
5. Menentukan rancangan sederhana sistem pengelolaan limbah
padat yang disarankan

6
3. METODE PENELITIAN
▰ Pengamatan yang dilakukan di
TPS Cikabayan menggunakan
metode observasi, yaitu
wawancara kepada petugas TPS
yang bernama Pak Ilyas.

� 7
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Kondisi Pengelolaan Limbah Padat di TPS
Cikabayan
Gambar tersebut merupakan kondisi sampah di TPS
Cikabayan. Sampah di TPS tersebut cenderung
dibiarkan saja di daerah TPS. Sampah tersebut adalah
sampah padat bukan B3, pemilahan sampah biasanya
dilakukan oleh pemulung.

8
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Kekurangan dari TPS Cikabayan sesuai aturan di
Indonesia
1. Metode penanganan sampah
2. Keterbatasan SDM
3. Keterbatasan alat

9
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Penyebab terjadinya kondisi di TPS Cikabayan

Kondisi pengelolaan limbah padat dan B3 di IPB mengalami beberapa permasalahan. Permasalahan
utama dalam pengelolaan sampah IPB diantaranya sistem landfill, belum menjadi prioritas
penanganan, belum mencerdaskan civitas dan belum sesuai dengan kompetensi IPB. Sistem landfill
yang dilakukan IPB dalam pengelolaan limbah padat hanya didasarkan pada angkut, kumpul dan
buang. Pengelolaan lanjutan seperti komposting dan recycle sampah anorganik masih belum
dilakukan dengan optimal. Pengomposan sudah dilakukan oleh IPB yang bertempat di TPS
Cikabayan. Namun, pengomposan tersebut tidak berjalan dan terbengkalai yang memang
sebelumnya sudah ada usaha yang dilakukan oleh BEM KM untuk menerapkan pengomposan
dengan BSF.

10
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Pengelolaan atau penanganan di TPS Cikabayan
Pengelolaan sampah setelah pengangkutan adalah ditimbun pada beberapa titik tanpa ada proses
pemilahan. Setelah penurunan dilakukan proses pembakaran untuk memadatkan volume sampah.
Sampah yang telah dibakar ini akan diangkut oleh DKP Kabupaten Bogor dengan pengangkutan
sebanyak sepuluh kali dalam satu bulan dengan kapasitas truk hidrolik 9 m3 per satuan truk. Adapun
sampah yang digunakan untuk kompos adalah rumput hasil babatan dan penyapuan sampah daun di
taman. Untuk saat ini rumah kompos direnovasi kembali secara bertahap. Kapasitas rumah kompos
untuk menampung sampah organik sebesar 198 m3.

11
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Rancangan sederhana sistem pengelolaan limbah
padat
1. Pendaur ulangan sampah (recycling), di antaranya: plastik, kertas, logam, dll., baik untuk dibuat
barang yang sama mau pun barang yang lain.
2. Pembuatan pelet bahan bakar (pelletized waste derived fuel), limbah padat bernilai energy
cukup tinggi, hasilnya dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang membutuhkan bahan
bakar padat.
3. Pengomposan (composting), limbah yang tergolong membusuk, mengandung unsur karbondan
nitrogen yang memadai dan seimbang; hasilnya digunakan sebagai pupuk tanaman.
4. Sarana pembuangan sampah akhir yang layak berupa sarana penimbusan sehat (sanitary
landfill) atau sarana penimbusan terkendali (controlled landfill).
5. Sarana penimbusan sehat dibangun berupa cekungan pada suatu lahan, dilapisi dengan lapisan
kedap air, dilengkapi dengan system pengumpulan lindi (leachate), sistem penyaliran air
permukaan di sekitarnya, dan sistem pengolahan dan pembuangan lindi yang memadai serta
sistem pengumpulan dan penyaluran gas.

12
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
▰ Rancangan sederhana sistem pengelolaan limbah
padat

13
THANKS!
Any questions?

14

Anda mungkin juga menyukai