Anda di halaman 1dari 27

SEMINAR HASIL

IDENTIFIKASI PENGELOLAAN
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
SEMENTARA (TPS) DI KECAMATAN
TAMPAN, KOTA PEKANBARU

Dosen Pembiming:
DISUSUN OLEH: ADMIRAL MAULANA 1.IR. TITIK POERWATI. MT
2.DR. MARIA C ENDARWATI. ST.
(1824082)
MIUEM

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2023
SISTEMATIKA PEMBAHASAN

1. 3. 5.
Pendahuluan Metodologi Analisa

2. 4. 6.
Tinjauan Gambaran Penutup
Pustaka Umum
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG TUJUAN DAN SASARAN
Pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari perencanaan berkelanjutan. Pengelolaan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
sampah bukan suatu hal yang mudah, oleh karena itu perlu adanya penanganan khusus dan mengidentifikasi system pengelolaan sampah di
penyediaan fasilitas penunjang dalam pengelolaan sampah. Tempat Pembuangan Sementara Kecamatan
Tampan.
Kecamatan Tampan merupakan salah satu wilayah di Kota Pekanbaru yang memiliki jumlah
penduduk 331.258 jiwa pada tahun 2021 yang cukup padat dan kegiatan ekonomi yang cukup Mengidentifikasi jumlah timbulan sampah di
ramai. Seiring dengan meningkatnya aktivitas penduduk, maka peningkatan volume sampah pun 1.
Kecamatan Tampan.
tak dapat dihindarkan. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah dapat menimbulkan masalah
lingkungan, seperti bau tidak sedap, terbentuknya genangan air dan meningkatnya risiko masalah Mengidentifikasi ketersediaan fasilitas
kesehatan masyarakat. Tempat Pembuangan Sementara dan kondisi
2. Tempat Pembuangan Sementara di
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengelolaan Tempat
Kecamatan Tampan.
Pembuangan Sementara di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan solusi yang efektif dan efisien dalam pengelolaan TPS sehingga dapat meningkatkan Mengidentifikasi sistem pengelolaan
kebersihan lingkungan di wilayah Kecamatan Tampan. 3. sampah di Tempat Pembuangan Sementara
RUMUSAN MASALAH di Kecamatan Tampan.

Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sementara di Kecamatan
Tampan, Kota Pekanbaru. Terdapat beberapa masalah terkait kebersihan lingkungan di Kecamatan Tampan,
antara lain kurangnya jumlah TPS yang memadai, serta kurangnya partisipasi masyarakat dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana system pengelolaan sampah di
Tempat Pembuangan Sementara di Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru,
RUANG LINGKUP LOKASI DAN MATERI
RUANG LINGKUP LOKASI
Ruang lingkup lokasi dari penelitian ini adalah Kecamatan Tampan yang terletak
di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Kecamatan Tampan memiliki luas sekitar
59,81 km². adapun Kecamatan Tampan secara batas administrasi berbatasan
dengan :
Sebelah Timur : Kecamatan Marpoyandamai
Sebelah Selatan : Kecamatan Tambang
Sebelah Barat : Kecamatan Tapung
Sebelah Utara : Kecamatan Payungsekaki

RUANG LINGKUP MATERI


1. Kondisi TPS, Kondisi TPS adalah kondisi suatu Tempat
1. Pembuangan Sementara yang dapat dilihat dari jenis bahan wadah
TPS, kualitas, ekonomis, dan mudah digunakan oleh masyarakat.
2.Timbulan sampah, timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang
dihasilkan orang perhari dalam satuan volume atau berat. Jumlah
2. timbulan sampah yang diperoleh merupakan dasar yang penting dalam
menentukan rancangan operasional pengelolaan sampah.
3.Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah adalah bagaimana agar
mengurangi sampah semaksimal mungkin, dengan cara pengangkutan dari
3.
TPS, kemudian pengelolaan di wadah penampungan, dan pengantaran
menuju ke TPA.
KELUARAN
Output Akhir Dalam Penelitian Ini Yaitu Diketahuinya system
pengelolaan sampah pada TPS di Kecamatan Tampan.

MANFAAT TEORITIS MANFAAT PRAKTIS


Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat
Berkontribusi Terhadap dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan,
1.
1. Pengembangan Teori terutama terkait dengan penempatan TPS yang tepat dan
Manajemen Sampah strategis.
Menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat setempat
2. dengan memastikan penanganan sampah yang efektif dan
Menambah wawasan tentang efisien.
2.
kebersihan lingkungan
Mengurangi dampak negatif lingkungan akibat
3. ketidaksesuaian antara kebutuhan TPS dengan kebutuhan
masyarakat setempat.
Memberikan alternatif solusi
3. Meningkatkan pemanfaatan sampah secara bijak, seperti
dalam pengelolaan TPS 4. dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi TPS
TPS Tipe 1: ruang pemilahan, gudang, tempat
Timbulan Sampah pemindahan sampah yang dilengkapi landasa
kontainer (30m2), luas lahan 10-50m
Timbulan sampah adalah banyaknya sampah
yang timbul dari masyarakat dalam satuan
TPS Tipe 2: Ruang pemilahan (10m2),
volume maupun berat per kapita perhari, atau
pengomposan organik 200m2, gudang 50m2,
perluas bangunan, atau perpanjang jalan (SNI
empat pemindahan sampah yang dilengkapi
19-2454-2002).
landasa kontainer (60m2), luas lahan 60-200m
Operasional Pengelolaan sampah
Menurut Waste Management (2021), pengelolaan TPS Tipe 3: Ruang pemilahan (30m2),
sampah merupakan aktivitas untuk mengelola sampah pengomposan organik 400m2, gudang 100m2,
dari awal hingga pembuangan, meliputi pengumpulan, empat pemindahan sampah yang dilengkapi
pengangkutan, perawatan, dan pembuangan, diiringi landasa kontainer (60m2), luas lahan >200m
oleh monitoring dan regulasi manajemen sampah.
(SNI 3242-2008 )
Definisi TPS
Teknis Pengelolaan TPS
Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
pengelolaan TPS meliputi pengangkutan sampah,
adalah salah satu sarana penunjang kebersihan
pemilahan sampah, serta pemeliharaan TPS (Santoso,
lingkungan yang berfungsi sebagai tempat
2014)
penampungan sementara sampah sebelum diangkut
ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). (Santoso, 2014).
Landasan Penelitian
SASARAN TEORI DAN PERATURAN VARIABEL
Timbulan sampah yang dihasilkan di Timbulan Sampah
Mengidentifikasi jumlah timbulan
tentukan oleh jumlah penduduk dan
sampah di Kecamatan Tampan Jumlah Penduduk
penggunaan lahan
Ketersediaan TPS
Kondisi suatu Tempat Pembuangan Sementara Kondisi TPS Ditinjau Berdasarkan
yang dapat dilihat dari jenis bahan wadah TPS, 1. Jenis Bahan Wadah
Mengidentifikasi ketersediaan
kualitas, ekonomis, dan mudah digunakan oleh 2. Bentuk
fasilitas Tempat Pembuangan
masyarakat.,SK SNI T-13-1990-F. 3. Sifat
Sementara dan kondisi Tempat
Kriteria pewadahan sampah ditinjau 4. Jenis
Pembuangan Sementara di
berdasarkan bentuk, sifat, jenis, dan
Kecamatan Tampan 5. Kapasitas
kapasitasnya (SNI 19-2454-2002)
6. Mudah Digunakan (Jarak Dari
Permukiman

elemen-elemen dalam fungsional dalam sistem


pengelolaan sampah meliputi sumber timbulan sampah, Pengelolaan Sampah:
Mengidentifikasi sistem pewadahan dan pengelolaan di sumber, pengumpulan, 1. Pengumpulan
pengelolaan sampah di Tempat pengangkutan, pengolahan dan pembuangan akhir
2. Pengolahan dan Pemilahan
Pembuangan Sementara di (Tchobanoglous,1993).
3. Pemindahan
Kecamatan Tampan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no. 3 Tahun 2013 dan
4. Pengagkutan
SNI 19-2454-2002, persyaratan teknis pengelolaan
sampah di TPS meliputi empat sistem yaitu sistem
pengumpulan, sistem pengolahan, dan sistem pemindahan
dan pengangkutan.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Yang di mana
bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematis mengenai suatu fenomena yang sedang
diteliti.

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA


DATA PRIMER DATA SEKUNDER

Menurut Sugiyono (2018:456) metode pengumpulan Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini
data primer adalah mengumpulkan data yang dilakukan dengan melakukan pengumpulan data melalui
bersumber dari pihak pertama atau tanpa perantara. studi literatur (teori-teori) dan pengumpulan data-data dari
Pengumpulan data primer pada penelitian ini instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian.
dilakukan dengan metode Studi Literatur dan Data Data Instansi
Observasi/Pengamatan
Wawancara
Dokumentasi
TEKNIK ANALISIS DATA
METODE ANALISA
Analisis Deskriptif Kualitatif
Analisis Timbulan Sampah
Analisis Deskriptif Kualitatif adalah analisis yang digunakan
dengan mengumpulkan data – data melalui pengamatan
Proyeksi penduduk dijadikan acuan untuk menganalisa
secara langsung (observasi), wawancara, dan dokumentasi.
proyeksi untuk timbulan sampah. Adapun metode yang
yang di mana nantinya data – data yang telah didapatkan
digunakan untuk proyeksi penduduk adala geometrik
dirangkum menjadi suatu penjelasan yang lebih luas dan
dengan rumus:
jelas berdasarkan hasil amatan, wawancara, dan dokumentasi
yang telah dilakukan di lapangan agar pembaca lebih mudah
memahami keadaan yang ada di lapangan.
Pn = Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi
Po = Jumlah Penduduk Awal Tahun Dasar
Perhitungan Kebutuhan TPS r = Rata-rata Pertambahan Penduduk (%)
n = Kurun Waktu Proyeksi
untuk mencari kebutuhan tiap jenis TPS adalah dengan
membagi standar yang ada dengan jumlah penduduk atau Proyeksi penduduk dijadikan acuan untuk menganalisa
dapat ditulis sebagai berikut ini proyeksi untuk timbulan sampah. Adapun metode yang
digunakan untuk proyeksi penduduk adala geometrik
dengan rumus:
Volume Timbulan Sampah =
Standar Pembuangan Harian x Jumlah Penduduk
Ket: Standar Pembuangan Harian = 2,5 Kg/Hari
Gambaran Umum
Kecamatan Tampan merupakan salah satu Kecamatan yang terletak
di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dengan luas 59,81 Km2 dan terdiri
atas 10 Kelurahan. Pada tahun 2020 Kecamata Tampan mengalami
pemekaran menjadi dua kecamatan. Kecamatan itu adalah
Kecamatan Binawidya (dulu dikenal dengan Kecamatan Tampan)
dan Kecamatan Tuah Madani.
Analisis Timbulan Sampah

Untuk menentukan timbulan sampah di


Kecamatan Tampan dilakukan dengan cara
mengasumsikan sampah yang dihasilkan
oleh satu individu adalah sebesar 2,5 kg
perharinya, kemudian ditambahkan dengan
produksi sampah pasar 25%,perdagangan
5%, jalan 10%, dan lain-lain 5%.

berdasarkan analisis timbulan sampah


secara keseluruhan, pada tahun 2022
Kecamatan Tampan memproduksi
timbulan sampah sebanyak 772.078 liter.
Proyeksi Timbulan Sampah
Berdasarkan pryoyeksi timbulan sampah bertujuan untuk
mengetahui jumlah timbulan sampah pada 20 tahun
mendatang

diketahui jumlah timbulan sampah


kecamatan tampan pada tahun 2040
sebesar 12.931.674 liter. Adapun
kelurahan yang mengasilkan timbulan
sampah tertinggi terletak di
kelurahan Tuah Madani dengan total
timbulan sebesar 1.709.294 liter.
Sementara kelurahan dengan
timbulan sampah terendah terletak di
kelurahn tobek gadang sebesar
1.173.190
Analisis Ketersediaan Fasilitas TPS dan Kondisi
Analisis tersebut bertujuan untuk untuk melakukan analisis terhadap lokasi dan jumlah Tempat
Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di kecamatan ini. Analisis ketersediaan fasilitas tempat
pembuangan sementara dan kondisi tempat pembuangan sampah bertujuan untuk mengetahui
jumlah kebutuhana TPS agar dapat menampung timbulan sampah yang dihasilkan.

Berdasarkan perhitungan kebutuhan TPS


di Kecamatan dapat di ketahui bahwa
jumlah kebutuhan TPS tipe 1 sebanyak 85
dan kebutuhan TPS tipe 2 sebanyak 7
sedangkan ketersediaan TPS di
Kecamatan Tampan hanya ada 5 TPS.
Dari perhitungan jumlah kebutuhan TPS di
Kecamatan Tampan, maka dapat
disimpulkan bahwa jumlah TPS yang ada
belum memenuhi kebutuhan dan tidak
dapat menampung timbulan sampah.
Proyeksi Kebutuhan TPS

Dapat dilihat pada tabel di samping


bahwa keperluan Tempat Pembuangan
Sampah Sementara pada proyeksi tahun
2040 berjumlah 187 untuk unit TPS tipe I,
15 unit untuk TPS bertipe II, dan 3 unit
untuk TPS bertipe III. Dengan persebaran
tertinggi terletak di Kelurahan Sidomulyo
Barat dan Sialang Munggu dengan
masing-masing sama-sama memerlukan
TPS tipe I sebanyak 27 unit, TPS tipe II
sebanyak 2 unit dan TPS tipe III
sebanyak 1 unit.
Kondisi Tempat Pembuangan Sementara
Setelah dilakukan survey, di Kecamatan Tampan terdapat 16 Tempat Pembuangan yang terdiri atas 5
(lima) TPS yang disediakan oleh DLHK Kota Pekanbaru dan 11 (sebelas) TPS illegal (liar) yang mana
terbentuk akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah pada lokasi tersebut.
Kondisi Tempat Pembuangan Sementara

TPS Pasar Selasa atau Pasar Baru TPS Melati

Kondisi TPS yang terletak di Pasar Baru atau Pasar kondisi TPS Melati berbentuk bangunan seperti
Selasa berbentuk bak kotak tanpa tutup yang rumah namun khusus untuk menampung sampah.
digunakan secara komunal oleh pasar dan TPS tersebut digunakan secara komunal oleh
masyarakat disekitarnya, ukurannya cukup besar masyarakat disekitarnya, ukurannya cukup besar
untuk menampung sampah di sekitaran dengan untuk menampung sampah di sekitaran dengan
kapasitas kurang lebih 500 L. Bahan bak tersebut kapasitas kurang lebih 7000 L. Bahan wadah TPS
terbuat dari semen sehingga berat dan tidak mudah tersebut terbuat dari semen sehingga berat dan
untuk dipindahkan. Jarak TPS tersebut dari pasar tidak mudah untuk dipindahkan. Jarak TPS tersebut
sangatlah dekat dan untuk jarak ke permukiman dari permukiman berkisar kurang dari 100 meter.
berkisar antara 250 hingga 500 meter
Kondisi Tempat Pembuangan Sementara

TPS Naga Sakti TPS Abadi

TPS ini berbentuk container tanpa tutup yang TPS ini berbentuk bak kotak tanpa tutup yang
digunakan secara komunal oleh masyarakat digunakan secara komunal oleh masyarakat
disekitarnya, ukurannya cukup besar untuk disekitarnya, ukurannya cukup besar untuk
menampung sampah di sekitaran dengan kapasitas menampung sampah di sekitaran dengan kapasitas
3000 L. Bahan bak tersebut terbuat dari logam 6000 L. Bahan bak tersebut terbuat dari semen
sehingga berat meskipun berat dikarenakan sehingga berat dan permanen sehingga tidak dapat
bentuknya yang semi permanen membuat TPS ini dipindahkan. Jarak TPS tersebut dari permukiman
mudah untuk dipindah-pindahkan. Jarak TPS berkisar paling dekat sejauh 450 meter
tersebut dari permukiman berkisar paling dekat
sejauh 750 meter
Kondisi Tempat Pembuangan Sementara

TPSBabusalam

TPS ini berbentuk bak kotak tanpa tutup yang digunakan secara komunal oleh masyarakat
disekitarnya, ukurannya tergolong sangat kecil untuk menampung sampah di sekitaran dengan
kapasitas 500 L. Bahan bak tersebut terbuat dari semen sehingga berat yang membuatnya susah
untuk dipindah-pindahkan. Jarak TPS tersebut dari permukiman terdekat sejauh 550 meter
Analisis Sistem Pengelolaan Sampah
Analisa sistem pengelolaan sampah bertujuan untuk mengetahui jenis sampah, tempat
penyimpanan sampah, cara pengumpulan sampah, cara pengangkutan sampah, serta cara
pembuangan sampah sementara

PENGUMPULAN

Kegiatan pengumpulan sampah


PEMINDAHAN
dilakukan oleh masyarakat Kecamatan
Tampan dengan mengumpulkan pada
tempat sampah yang telah tersedia di Pengumpulan sampah dari sumber
depan rumah, fasilitas umum,
sampah di Kecamatan Tampan
ruko/bangunan perdagangan, dan lainya.
dilakukan dengan menggunakan
Kemudian, sampah dikumpulkan oleh gerobak sampah, motor sampah
pengelola kawasan permukiman, dengan bak terbuka, atau dengan
kawasan komersial, kawasan industri, mobil bak terbuka.
kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas
sosial, dan fasilitas lainnya
Analisis Sistem Pengelolaan Sampah
PENGANGKUTAN Jumlah Armada
Jenis kendaraan yang mengangkut
sampah terdiri dari becak motor/motor
sampah, mobil pick up, dump truck kecil
melakukan transfer sampah ke
kendaraan dump truck lainnya
sedangkan mobil pick up melakukan
transfer sampah di trans depo dan
diangkut dengan dump truck besar. Jadi
dump truck besar hanya mengangkut
sampah dari trans depo menuju TPA,
Pada satu dump truk terisi oleh seorang supir dan tiga
orang tenaga pembantu untuk pengumpulan sampah.
Seusai dengan hasil wawancara
Jumlah kendaraan yang disediakan khusus untuk zona 1
kendaraan yang digunakan untuk
dimana zona 1 meliputi empat kecamatan di Kota
mengangkut sampah adalah becak
Pekanbaru yaitu Kecamatan Bina Widya, Kecamatan
motor/motor sampah, mobil pick up,
Tuah Madani, Kecamatan Payung Sekaki, dan
dump truck kecil menyisir dengan tonase Kecamatan Marpoyan Damai.
hingga empat ton dengan ritasi
Workshop ke sumber sampah ke trans
depo dan terakhir ke Workshop
Sistem Pengelolaan Sampah

1
Pengangkutan Langsung: sampah diangkut langsung menuju Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) tanpa melalui Tempat Penampungan
Sementara (TPS)

2 Pengangkutan Tidak Langsung: sampah dikumpulkan di TPs/transfer


depo kemudian di angkut di TPA

3
Jika terjadi tumpukan sampah di jalan yang berada di luar jadwal
pengangkutan yang sudah ditetapkan penyedia jasa anggaran/ direksi
memiliki wewenang untuk menambah jadwal pengangkutan

4
Setelah sampah diangkut ke dalam mobil angkutan, dilakukan penyapuan
dan pembersihan sisa sampah yang berada di sekitar lokasi tumpukan
sampah, Tempat Penampungan Sementara (TPS), dan Tempat Pengolahan
Sampah 3R (TPS 3R).
sistem pengelolaan sampah di setiap TPS masih
terfokus pada pengangkutan tanpa melibatkan proses
pemilahan berdasarkan jenis sampah. Pemilahan hanya
dilakukan di TPS yang telah memiliki status TPS 3R
(Reduce, Reuse, Recycle). Namun, pada umumnya, TPS
di Kota Pekanbaru hanya melakukan pengangkutan
tanpa melibatkan proses pemilahan.

Pengolahan Meskipun demikian, terdapat indikasi bahwa ada


bentuk pengolahan tidak langsung yang terjadi melalui
para pemulung. Para pemulung ini, dengan inisiatif
sendiri, melakukan pemilihan jenis-jenis sampah
untuk dijual kembali. Meski hal ini mungkin dapat
dianggap sebagai upaya positif dalam mendaur ulang
sampah, namun masih terdapat kekurangan dalam
sistem formal pengelolaan sampah di TPS.
PENUTUP
Saran
Kesimpulan
Mengingat jika dari hasil analisis didapatai kebutuhan
seharunya TPS untuk mencukupi timbulan sampah di
Kecamatan Tampan mengalami peningkatan signifikan
Kecamatan Tampan adalah sebanyak 85 unit untuk TPS
dalam volume timbulan sampahnya dari tahun 2023 hingga
bertipe I serta 7 unit untuk TPS bertipe 2, sementara
proyeksi tahun 2025. Diperkirakan sampah yang dihasilkan
pada kondisi eksistingnya TPS masih hanya berjumlah 5
pada 2025 mencapai sekitar 1.694.512 liter per hari, dengan
unit belum lagi beberapa TPS yang tidak resmi sebanyak
kecenderungan peningkatan setiap tahunnya. Pengelolaan
11 unit yang bias dikatakan belum setengah bagian dari
sampah dimulai dari masyarakat yang membuangnya ke
yang seharunya pemerintah siapkan untuk
beragam jenis TPS komunal yang masih dalam kondisi baik,.
menanggulangi timbulan sampah, maka pengadaan TPS
Sampah kemudian diangkut oleh berbagai jenis kendaraan
akan sangat membantu timbulan sampah berlebih dan
pengangkut menuju TPA Muara Fajar, dengan jadwal
persebarannya diharapkan lebih merata
pengangkutan dari pagi hingga sore setiap harinya. Dari
gambaran ini, terlihat perlunya strategi pengelolaan sampah
yang lebih efektif untuk menghadapi peningkatan volume Rekomendasi
sampah yang terus bertambah, baik melalui inovasi dalam
pengurangan sampah maupun peningkatan kapasitas Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
pengelolaan yang ada. tempat-tempat yang memenuhi kriteria untuk dibangun
TPS agar TPS-TPS yang dibangun tidak mengganggu
UNTUK PERTANYAAN ATAU KELUHAN warga sekitar sehingga kebutuhan TPS sebanyak itu bisa
tercukupi dalam Kecamatan Tampan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai