Anda di halaman 1dari 6

BIOGRAFI AKIHIKO OTSUKA

Akihiko Otsuka adalah chairman dan representative director dari Otsuka Holding Co.Ltd,
sebuah perusahaan berskala global dari Jepang. Otsuka menjadi chairman pada Otsuka
Pharmaceutical Co. Ltd sejak tanggal 1 April 2011. Sementara Otsuka Pharmaceutical sendiri
sudah berdiri sejak dari 10 Agustus 1964. Dalam industri farmasi, Otsuka memiliki sekitar
10.355 kolega di 905 perusahaan di 66 negara. Otsuka Group terdiri dari Otsuka
Pharmaceutical, Otsuka Pharmaceutical Factory, Taiho Pharmaceutical, Otsuka Warehouse,
Otsuka Chemical dan Otsuka Medical Devices.

Otsuka Group didirikan oleh Busaburo Otsuka pada tahun 1921. Busaburo Otsuka adalah
kakek dari Akihiko Otsuka, Sebelum Akihiko Otsuka mengambil alih perusahaan, Busaburo
dibantu oleh Toshimi Otsuka. Otsuka Group memiliki 151 afiliasi di 23 negara di seluruh
dunia. Sementara di Asia ia memiliki 49 jaringan di 10 negara dengan karyawan lebih dari
14.000 orang.

CERITA SEJARAH
1. Sebuah Awal
Pada tahun 1973 di Tokushima, di sebuah pabrik terlihat seseorang sedang mengamati
para pekerja sedang melakukan tugasnya, secara tekun dia mengawasi dan memastikan
bahwa tidak ada masalah dalam proses produksi. Berusaha dekat dengan para pekerja dan
berinteraksi dengan mereka. Dia adalah Akihiko Otsuka , kepala pabrik di Otsuka
Pharmaceutical. Akihiko merupakan anak dari Masahito Otsuka yang menjadi presiden
direktur dan cucu dari pendiri perusahaan. Dalam kepemimpinan Masahito yang
kharismatik, perusahaan sudah memproduksi beberapa obat yang menjadi andalan
perusahaan seperti obat oles Oronine G dan minuman Oronamin C. Seakan tidak mau
kalah dengan kesuksesan kakek dan ayahnya, Akihiko ingin menciptakan sebuah produk
yang belum pernah ada. Akihiko yang baru berusia 35 tahun bertekad untuk
mengembangkan produk yang dapat menjadi pilar perusahaan dengan tangannya sendiri.
Suatu hari Akihiko didatangi oleh Rokuro Harima, salah seorang staf-nya yang
bertanggung jawab dalam pengembangan minuman. Harima yang berpenampilan serius
dijuluki sebagai ahli rasa dan dipercaya menangani pengembangan produk andalan
Oronamin C. Harima mengeluarkan sebotol cairan infus dan mengusulkan dijadikan sebuah
produk minuman. Usul ini tentu saja membuat kaget dan bingung Akihiko, bagaimana
mungkin cairan infus bisa menjadi sebuah minuman?
Harima lalu bercerita tentang pengalaman buruk yang dialaminya saat berada di
Meksiko. Saat itu Harima yang sedang melakukan survey mengalami diare parah karena
kondisi air bersih disana cukup buruk. Dia dirawat di rumah sakit yang fasilitas medisnya
terbatas, bahkan cairan infus pun tidak ada. Oleh seorang dokter dia diberi obat harus
minum dengan air soda karena kondisi air putih disana kurang baik. Dokter itu lalu
menjelaskan air dan zat gizi berkurang secara drastis karena diare . Kalau tidak menambah
kadar air tubuh akan terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan. Akhirnya Harima mengerti dan
teringat peristiwa ketika melihat seorang dokter yang meminum cairan infus untuk mengganti
cairan tubuh yang hilang setelah melakukan operasi berjam-jam. Saat itu Harima
mempunyai ide untuk mengembangkan cairan infus sebagai produk yang layak
diminum.
Akihiko menyimak serius pengalaman dan ide Harima tadi. Sesaat dia meresapi
usulan itu.Namun menurutnya belum saatnya cairan infus diproduksi menjadi layak minum.
Harima terlihat sedikit kecewa dengan jawaban tersebut.

2. Eksperimen
Tanpa terasa tiga tahun waktu berlalu. Tahun 1976 Akihiko Otsuka sudah menjadi
Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical ke-3 dalam usia 38 tahun menggantikan posisi
ayahnya. Pada suatu hari Akihiko memanggil Harima kedalam ruangannya. Harima datang
didampingi staf-nya seorang peneliti muda yang bernama Akihisa Takaisci yang berusia 33
tahun.
Akihiko mengungkapkan bahwa dia ingin mengembangkan minuman cairan infus
yang diusulkan oleh Harima tiga tahun yang lalu. Harima cukup kaget mendengarnya,
namun terlihat senang dan tersenyum - suatu hal yang sangat jarang terjadi. Akihiko
menambahkan, inilah saatnya untuk mengembangkan minuman tersebut dengan alasan
banyak orang melakukan jogging yang sedang trend. Dengan jogging otomatis keringat akan
banyak keluar dari tubuh. Akihiko ingin menciptakan sebuah minuman kesehatan yang
bisa menggantikan cairan keringat yang sudah keluar dari tubuh tadi, tentu dengan
komposisi yang sama dengan dengan keringat agar tenaga cepat pulih kembali. Namun tentu
saja dengan rasa yang berbeda dengan keringat. Konsep rasa dijelaskan oleh Akihiko yaitu
membuat minuman yang mempunyai rasa yang tidak membosankan. Walaupun diminum
setiap hari tetapi harus terasa enak ditenggorokan!
Setelah mengerti apa yang diinginkan oleh sang presdir, akhirnya Harima dan Takaichi
meninggalkan ruangan. Harima menyerahkan tugas ini sepenuhnya kepada Takaichi dan
menyanggupinya.
Sejak saat itu Takaichi mulai melakukan eksperimen-eksperimen. Dimulai dengan
pergi ke sauna untuk mengetahui bagaimana rasa keringat itu sesungguhnya dan ternyata
rasanya asiiiiiin banget bisiknya saat mencicipi keringatnya sendiri. Lain waktu dia berjalan-
jalan disekitar kantor, kembali menyimpan keringatnya ke dalam gelas. Sesampainya di
laboratorium dia menganalisa komposisi keringatnya saat berjalan dan membandingkannya
dengan keringat saat disauna. Dan ternyata hasilnya cukup mengagetkan. Komposisi nilai
konsentrasi kadar garam atau ion Natrium saat di sauna mencapai 145, sedangkan saat
berjalan hanya 20. Takaichi baru menyadari bahwa keringat-pun memiliki beberapa jenis.
Untuk mandi sauna atau olahraga berat menciptakan keringat dengan kadar garam yang
tinggi sedangkan kegiatan sehari-hari menciptakan keringat dengan kadar garam rendah.
Minuman yang ingin diciptakan oleh perusahaan adalah minuman menambah kadar air tubuh
dalam kehidupan sehari, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minuman yang harus
dibuat adalah dengan membuat minuman dengan komposisi kadar garam yang rendah.
Lalu Takaichi membuat minuman uji coba, dengan persis mengikuti komposisi
keringat saat dia berjalan-jalan. Setelah mendapat rasa yang diinginkan kemudian dia
menghadap Harima untuk melaporkan hasil eksperimennya. Harima segera meminum
ramuan tersebut. Sebagai seorang ahli rasa dia mengatakan dengan jujur bahwa minuman itu
rasanya pahit. Dalam komposisi keringat, selain mengandung ion Natrium yang mengandung
rasa asin, terkandung juga Ion Kalium dan Magnesium yang mengandung rasa pahit. Inilah
yang menyebabkan ramuan Takaichi ada rasa pahit. Harima mengatakan bahwa rasa pahit
tidak bermasalah jika diminum sebagai obat, namun ia mengingatkan bahwa yang ingin
diciptakan oleh perusahaan adalah sebuah minuman ringan. Jadi, jangan lupakan itu! ujarnya
sambil meninggalkan Takaichi yang terlihat kebingungan.

3. Penemuan Tak Terduga


Takaichi berusaha keras menciptakan minuman yang diinginkan perusahaan. Bukan
hanya di kantor, dirumah pun dia masih memikirkan minuman tersebut. Bahkan pada hari
libur sekalipun dia tetap melakukan penelitian. Dan akhirnya terlintas ide untuk menambah
pemanis alami untuk menghilangkan rasa pahit. Hal itu diakui Harima saat mencicipi ramuan
baru tersebut. Namun yang menjadi permasalahan baru adalah minuman itu justru menjadi
manis. Komposisi menjadi tidak seimbang ungkap Harima. Apa yang ingin diciptakan
perusahaan adalah minuman kesehatan, bukan minuman jus. Maka kadar gulanya harus
ditekan serendah mungkin. Harima mengingatkan kadar gula dalam minuman tersebut harus
dibawah 10%. Saat itu hampir semua minuman memiliki kadar gula 12% dan itu menjadikan
minuman itu laris. Takaichi berpikir keras untuk menemukan ramuan yang diinginkan oleh
atasannya itu. Ia kembali berkutat dalam lab ujicobanya. Minuman yang tidak terlalu manis
tanpa rasa pahit. Lebih dari 1000 jenis ujicoba sudah dibuatnya. Dengan tekun dan tanpa
putus asa, Takaichi mencoba dan mencoba eksperimen yang dibuatnya.
Dan akhirnya setelah hampir 3 tahun melakukan eksperimen dan serangkaian ujicoba.
Suatu hari di bulan Mei 1979 Harima membawa ramuan tersebut kepada Akihiko. Sang
presdir segera meminum ramuan terbaru itu. “Masih tetap ada rasa pahit”, ucapnya dingin
dan dibenarkan oleh Harima. Takaichi merasa tertekan dan menghela nafas panjang.
Kemudian salah seorang karyawan masuk ke dalam ruangan , dia ingin Presiden
Direktur Akihiko menguji minuman uji coba serbuk instan yang sedang dikembangkan.
Minuman itu segera dicicipi. Masih belum sempurna, ucapnya datar.
Akihiko terlihat menerawang. Tanpa diduga dia mencampurkan kedua minuman
yang belum sempurna itu dan segera mencicipinya. “Ini baru enak!” ucapnya penuh
keyakinan. Harima dan Takaichi ikut mencicipi. Harima membenarkan. Rasa pahitnya
hilang, ujar Takaichi. Ternyata minuman instan rasa jeruk ini bisa membuat netral.
Harima menjelaskan mungkin rasa pahit yang khas dari jeruk dapat menutupi rasa pahit yang
tidak enak. Presiden Direktur Akihiko tersenyum dan kembali meminum racikan
campurannya tadi dan tersenyum penuh kemenangan. Sejarah besar akan segera dimulai.
Takaichi kembali bersemangat. Dia membeli berbagai jenis jeruk dan mencampurnya
dengan minuman kesehatan. Setelah melakukan serangkaian ujicoba akhirnya dia
menemukan jenis jeruk yang berhasil menutupi rasa pahit. Takaichi akhirnya berhasil
membuat minuman dengan kadar gula dibawah 10%. Terpilih 2 jenis minuman untuk ujicoba
tahap akhir : kadar gula 6,2% dan 7%. Untuk memperoleh tanggapan yang objektif Harima
meminta peneliti lain untuk mencobanya. Para peneliti menyukai rasa manis yang secara
mutlak yaitu kadar gula 7%.
Namun Harima sang ahli rasa mempunyai suatu ide.
Beberapa hari kemudian, sesudah ujicoba di laboratorium Harima mengajak para
peneliti bawahannya melakukan naik gunung dalam kota Tokushima. Sesampainya di puncak
gunung Harima mengeluarkan dua jenis botol minuman : A dan B. Harima kemudian
meminta para peneliti meminumnya. Semua mengatakan bahwa minuman A terlalu manis
dan B lebih enak. Harima mengatakan bahwa minuman A dengan kadar gula 7% dan
minuman B 6,2%. Harima menjelaskan saat berkeringan minuman dengan kadar gula sedikit
terasa segar dan lebih enak. Selain itu karena ini minuman kesehatan maka harus terasa enak
diminum saat kita melakukan aktifitas. Harima kembali tersenyum.
Harima dan Takaichi kembali menghadap Presiden Direktur Akihiko. Setelah
mencicipi minuman yang ditawarkan tanpa ragu Akihiko menyetujui minuman tersebut.
Dalam sebuah rapat dengan direksi, Akihiko memperkenalkan minuman yang baru
kembangkan dan meminta direksi untuk mencobanya. Seorang direksi dengan terus terang
kurang menyukai minuman tersebut karena rasanya tawar. Direksi lain mengatakan rasanya
asin dan tidak akan laku. Hampir semuanya memberikan reaksi negative. Hingga akhirnya
Presiden Direktur Akihiko angkat bicara.
“Saya mengerti tanggapan Anda. Tetapi Anda saat ini meminumnya dalam ruangan
rapat. Coba meminumnya setelah berkeringat dan dipersilahkan minum berulang kali .
Dengan demikian Anda baru akan mengerti hebatnya produk ini.”
Kemudian Akihiko berdiri dan dengan penuh keyakinan mengatakan, “Saya putuskan
perusahaan kita akan menjual minuman ini!” Lalu menatap Harima dan Takaichi dibalas
dengan anggukan keduanya. Mereka lega dengan keputusan ini. Akhirnya setelah beberapa
tahun bereksperimen, hasil kerja keras mereka dapat terwujud dan akan di produksi.
Produknya diberi nama Pocari Sweat , yaitu kata Pocari yang memiliki kesan
menyegarkan dan digabung dengan kata Sweat yang memiliki arti keringat dalam bahasa
Inggris.

4. Reaksi Konsumen
Pada bulan April 1980 penjualan Pocari Sweat dimulai. Tim marketing yang dipimpin
Jiro Tanaka oleh mulai mengunjungi toko pengecer langganannya. Namun ketika para
pengecer mencoba rasa Pocari Sweat mereka menolak karena rasanya tidak lazim. Mereka
mengatakan rasanya tanggung, manis tidak, asin juga tidak. Mereka juga tidak yakin bahwa
minuman tersebut akan laku dan menolak untuk menjual di tokonya. Demikian pula dengan
toko pengecer lainnya.
Tim marketing tidak putus asa. Mereka membuat kios diberbagai event dan
menawarkan langsung kepada konsumen. Namun dengan cara seperti ini pun gagal.
Konsumen merasa minuman ini rasanya aneh dan nggak jelas. Bahkan diantaranya ada yang
marah dan mengguyur seorang marketing dengan Pocari Sweat dari gelasnya.
Reaksi konsumen sangat buruk, sebagaimana yang sudah dicemaskan oleh direksi.
Jajaran marketing cukup terpukul dengan kondisi ini. Presiden Direktur Akihiko berpikir
keras dan membuat keputusan yang cukup mengagetkan dengan menyuruh para marketing
membagikan Pocari Sweat secara gratis dengan jumlah tidak terbatas.
Akihiko mengatakan bahwa keunggulan Pocari Sweat tidak bisa dirasakan kalau tidak
diminum berulang-ulang. Jangan menghitung kerugian dulu, yang penting
mensosialisasikankonsep produk secara tepat daripada menjual produk. Dengan demikian
nanti konsumen akan mengerti konsep Pocari Sweat ujarnya dengan penuh keyakinan. Dan
penjualan akan meningkat belakangan lanjutnya, ucapnya meyakinkan para marketing.

5. Titik Balik
Tanaka dan para staf marketing saling berbagi ide, dimana tempat yang paling
efektif untuk membagikan Pocari Sweat secara gratis. Dan dimulailah operasi pembagian
Pocari Sweat secara gratis besar-besaran di seluruh Jepang. Tanaka menuju ke lapangan
baseball sambil berteriak-teriak memanggil anak-anak untuk berkumpul dan mencoba Pocari
Sweat secara gratis. Dia langsung membuka cool-box dan membagikan Pocari Sweat kepada
semua anak yang tengah kehausan setelah capai bermain baseball.
Anak-anak segera meminumnya dan ketika ditanya Tanaka bagaimana rasa minuman
tersebut mereka menjawab serempak, “Enaaaaak!” Tentu saja Tanaka senang dan semakin
bersemangat menjelaskan manfaat dan konsep Pocari Sweat sebagai pengganti cairan tubuh
yang hilang ketika olahraga.
Staf marketing yang lain membagikan Pocari Sweat di berbagai tempat dan mendapat
reaksi yang positif dari calon konsumen. Kepada konsumen yang baru selesai mandi ,
kepada ibu-ibu yang kelelahan. Rata-rata mengatakan rasanya aneh tapi enak. Mungkin
mereka belum familiar dengan rasa tersebut.
Tanaka dalam laporan kepada Presiden Direktur Akihiko mengatakan bahwa
konsumen sudah menyadari bahwa Pocari Sweat itu sangat bermanfaat. Namun dari divisi
keuangan melaporkan bahwa perusahaan sudah mengalami kerugian hingga Rp 400 Milyar
dengan pembagian gratis ini dan meminta segera dihentikan. Namun Akihiko berpendapat
lain. Dia ingin tetap program gratis ini diteruskan hingga akhir tahun dengan suatu keyakinan
bahwa suatu saat keuntungan besar akan diraih.

Anda mungkin juga menyukai