Disusun Oleh
FAKULTAS TEKNIK
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan laporan ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Laporan ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas dari dosen pengampu Ibu
Mardiana Sari M. Pd mata kuliah “Bahasa Indonesia” dengan judul “History of Pocari sweat”.
Harapan penulis semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Laporan penulis akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pocari Sweat (ポカリスエット Pokari Suetto) merupakan salah satu minuman ringan dan
minuman olahraga terpopuler di Jepang, diproduksi oleh Otsuka Pharmaceutical Co,
Ltd. Minuman ini pertama kali dijual pada tahun 1980 di Jepang dan sekarang juga dijual di
kawasan Asia Timur, Asia Tenggara, Timur Tengah dan Australia. Pocari sweat juga
merupakan salah satu minuman isotonic yang mengandung berbagai ion penting untuk
menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh. Minuman isotonic ini mengandung natrium,
magnesium, dan klorida. Membantu menggantikan cairan yang hilang dalam tubuh,
Komposisinya adalah air, gula, asam sitrat, natrium sitrat, natrium klorida, kalium klorida,
Kalsium laktat, magnesium karbonat dan perasa.
Rumusan Masalah
Dari layar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut;
Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mempelajari histori dari pocari sweat,
bagaimana proses terbentuknya kesuksesan dari produk tersebut. Menambah informasi tentang
dunia kerja, mengetahui gambaran penciptaan suatu produk isotonik yang terkemuka.
BAB II
LAPORAN PENGAMATAN
Pocari Sweat pertama kali diluncurkan oleh pabrik Otsuka Pharmaceutical di Jepang pada
tahun 1980 dengan mengusung jargon minuman kesehatan, pada saat itu presiden direktur
otsuka pharmaceutical adalah Akihiko Otsuka, Setelah sukses di negerinya sendiri, Pocari
Sweat mulai disebar di berbagai negara termasuk Indonesia.Saat ini, Pocari Sweat sudah bisa
dibilang ikon minuman kesehatan di berbagai negara. Namun seperti kisah sukses lainnya,
perjalanan Pocari Sweat tampaknya tidak semulus itu, ada banyak kegagalan yang terjadi. Dari
lika-liku perjalanan tersebut, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil hikmahnya,
khususnya dalam berwirausaha.
Tokushima, 1973, yang mana Akihiko Otsuka masih sebagai kepala pabrik di Otsuka
Pharmaceutical. Akihiko merupakan anak dari Masahito Otsuka yang menjadi presiden
direktur dan cucu dari pendiri perusahaan. Dalam kepemimpinan Masahito yang kharismatik,
perusahaan sudah memproduksi beberapa obat yang menjadi andalan perusahaan seperti obat
oles Oronine G dan minuman Oronamin C. Seakan tidak mau kalah dengan kesuksesan kakek
dan ayahnya, Akihiko ingin menciptakan sebuah produk yang belum pernah ada. Akihiko yang
baru berusia 35 tahun bertekad untuk mengembangkan produk yang dapat menjadi pilar
perusahaan dengan tangannya sendiri. Suatu hari Akihiko didatangi oleh Rokuro Harima, salah
seorang staf-nya yang bertanggung jawab dalam pengembangan minuman. Harima yang
berpenampilan serius dijuluki sebagai ahli rasa. Harima mengeluarkan sebotol cairan infus dan
mengusulkan dijadikan sebuah produk minuman. Usul ini tentu saja membuat kaget dan
bingung Akihiko, bagaimana mungkin cairan infus bisa menjadi sebuah minuman?.
Harima lalu bercerita tentang pengalaman buruk yang dialaminya saat berada di Meksiko. Saat
itu Harima yang sedang melakukan survey mengalami diare parah karena kondisi air disana
cukup buruk. Dia dirawat di rumah sakit yang fasilitas medisnya terbatas, bahkan cairan infus
pun tidak ada. Oleh seorang dokter dia diberi obat harus minum dengan air soda karena sanitasi
air saat itu cukup buruk. Dokter itu lalu menjelaskan air dan zat gizi berkurang secara drastis
karena diare . Kalau tidak menambah kadar air tubuh akan terjadi dehidrasi atau kekurangan
cairan. Akhirnya Harima mengerti dan teringat peristiwa ketika melihat seorang dokter yang
meminum cairan infus untuk mengganti cairan tubuh yang hilang setelah melakukan operasi
berjam-jam. Saat itu Harima mempunyai ide untuk mengembangkan cairan infus sebagai
produk yang layak diminum, Namun menurut Akihiko itu belum saatnya.
• Eksperimen
Tahun 1976 Akihiko Otsuka menjadi Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical ke-3 dalam
usia 38 tahun menggantikan posisi ayahnya. Pada suatu hari Akihiko memanggil Harima
kedalam ruangannya. Harima datang didampingi staf-nya seorang peneliti muda yang bernama
Akihisa Takaici yang berusia 33 tahun. Akihiko mengungkapkan bahwa dia ingin
mengembangkan minuman cairan infus yang diusulkan oleh Harima tiga tahun yang lalu. Pada
saat itu sedang ada trend joging, Akihiko berpendapat bahwa kalau berkeringat elektrolit
keluar dari tubuh bersama dengan air, jadi ia ingin membuat minuman kesehatan Konsep rasa
dijelaskan oleh Akihiko yaitu membuat minuman yang mempunyai rasa yang tidak
membosankan. Walaupun diminum setiap hari tetapi harus terasa enak ditenggorokan.
Sejak saat itu Takaichi mulai melakukan eksperimen-eksperimen. Dimulai dengan pergi ke
sauna untuk mengetahui bagaimana rasa keringat itu dan ternyata rasanya asin. Lain waktu dia
berjalan-jalan disekitar kantor, kembali menyimpan keringatnya ke dalam gelas. Sesampainya
di laboratorium dia menganalisa komposisi keringatnya saat berjalan dan membandingkannya
dengan keringat saat disauna. Dan ternyata hasilnya cukup mengagetkan. Komposisi nilai
konsentrasi kadar garam atau ion Natrium saat di sauna mencapai 145, sedangkan saat berjalan
hanya 20. Takaichi baru menyadari bahwa keringat-pun memiliki beberapa jenis. Untuk mandi
sauna atau olahraga berat menciptakan keringat dengan kadar garam yang tinggi sedangkan
kegiatan sehari-hari menciptakan keringat dengan kadar garam rendah. Minuman yang ingin
diciptakan oleh perusahaan adalah minuman menambah kadar air tubuh dalam kehidupan
sehari, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minuman yang harus dibuat adalah dengan
membuat minuman dengan komposisi kadar garam yang rendah. Lalu Takaichi membuat
minuman ujicoba, dengan persis mengikuti komposisi keringat saat dia berjalan-jalan. Setelah
mendapat rasa yang diinginkan kemudian dia menghadap Harima untuk melaporkan hasil
eksperimennya. Harima segera meminum ramuan tersebut. Sebagai seorang ahli rasa dia
mengatakan dengan jujur bahwa minuman itu rasanya pahit. Dalam komposisi keringat, selain
mengandung ion Natrium yang mengandung rasa asin, terkandung juga Ion Kalium dan
Magnesium yang mengandung rasa pahit. Inilah yang menyebabkan ramuan Takaichi ada rasa
pahit. Harima mengatakan bahwa rasa pahit tidak bermasalah jika diminum sebagai obat,
namun ia mengingatkan bahwa yang ingin diciptakan oleh perusahaan adalah sebuah minuman
ringan.
“Saya mengerti tanggapan Anda. Tetapi Anda saat ini meminumnya dalam ruangan
rapat. Coba meminumnya setelah berkeringat dan dipersilahkan minum berulang kali .
Dengan demikian Anda baru akan mengerti hebatnya produk ini.”
Kemudian Akihiko berdiri dan dengan penuh keyakinan mengatakan, “Saya putuskan
perusahaan kita akan menjual minuman ini!” Lalu menatap Harima dan Takaichi dibalas
dengan anggukan keduanya. Mereka lega dengan keputusan ini. Akhirnya setelah beberapa
tahun bereksperimen, hasil kerja keras mereka dapat terwujud dan akan di produksi. Produknya
diberi nama Pocari Sweat , yaitu kata Pocari yang memiliki kesan menyegarkan dan digabung
dengan kata Sweat yang memiliki arti keringat dalam bahasa Inggris.
• Pemasaran produk
Pada bulan April 1980 penjualan Pocari Sweat dimulai. Tim marketing yang dipimpin Jiro
Tanaka oleh mulai mengunjungi toko pengecer langganannya. Namun ketika para pengecer
mencoba rasa Pocari Sweat mereka menolak karena rasanya tidak lazim. Mereka mengatakan
rasanya tanggung, manis tidak, asin juga tidak. Mereka juga tidak yakin bahwa minuman
tersebut akan laku dan menolak untuk menjual di tokonya. Demikian pula dengan toko
pengecer lainnya. Tim marketing tidak putus aja. Mereka membuat kios diberbagai event dan
menawarkan langsung kepada konsumen. Namun dengan cara seperti ini pun gagal. Konsumen
merasa minuman ini rasanya aneh dan nggak jelas. Bahkan diantaranya ada yang marah dan
mengguyur seorang marketing dengan Pocari Sweat dari gelasnya.Reaksi konsumen sangat
buruk, sebagaimana yang sudah dicemaskan oleh direksi. Jajaran marketing cukup terpukul
dengan kondisi ini. Presiden Direktur Akihiko berpikir keras dan membuat keputusan yang
cukup mengagetkan dengan menyuruh para marketing membagikan Pocari Sweat secara gratis
dengan jumlah tidak terbatas. Akihiko mengatakan bahwa keunggulan Pocari Sweat tidak bisa
dirasakan kalau tidak diminum berulang-ulang. Jangan menghitung kerugian dulu, yang
penting mensosialisasikankonsep produk secara tepat daripada menjual produk. Dengan
demikian nanti konsumen akan mengerti konsep Pocari Sweat ujarnya dengan penuh
keyakinan. Dan penjualan akan meningkat belakangan lanjutnya, ucapnya meyakinkan para
marketing. Tanaka dan para staf marketing saling berbagi ide, dimana tempat yang paling
efektif untuk membagikan Pocari Sweat secara gratis. Dan dimulailah operasi pembagian
Pocari Sweat secara gratis besar-besaran di seluruh Jepang. Tanaka menuju ke lapangan
baseball sambil berteriak-teriak memanggil anak-anak untuk berkumpul dan mencoba Pocari
Sweat secara gratis. Dia langsung membuka cool-box dan membagikan Pocari Sweat kepada
semua anak yang tengah kehausan setelah capai bermain baseball. Anak-anak segera
meminumnya dan ketika ditanya Tanaka bagaimana rasa minuman tersebut mereka menjawab
serempak, “Enaaaaak!” Tentu saja Tanaka senang dan semakin bersemangat menjelaskan
manfaat dan konsep Pocari Sweat sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang ketika olahraga.
Staf marketing yang lain membagikan Pocari Sweat di berbagai tempat dan mendapat reaksi
yang positif dari calon konsumen. Kepada konsumen yang baru selesai mandi , kepada ibu-ibu
yang kelelahan. Rata-rata mengatakan rasanya aneh tapi enak. Mungkin mereka belum familiar
dengan rasa tersebut. Tanaka dalam laporan kepada Presiden Direktur Akihiko mengatakan
bahwa konsumen sudah menyadari bahwa Pocari Sweat itu sangat bermanfaat. Namun dari
divisi keuangan melaporkan bahwa perusahaan sudah mengalami kerugian hingga Rp 400
Milyar dengan pembagian gratis ini dan meminta segera dihentikan. Namun Akihiko
berpendapat lain. Dia ingin tetap program gratis ini diteruskan hingga akhir tahun dengan suatu
keyakinan bahwa suatu saat keuntungan besar akan diraih.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya petik dari iklan tersebut adalah ;
Bahwa untuk menciptakan sebuah produk butuh usaha yang besar, sikap pantang menyerah,
harus siap menerima kegagalan, dan terus mencoba. dalam proses pembuatan pocari sweat
terdapat banyak hambatan karena konsep minuman kesehatan masih baru dimasyarakat,
bahkan pada awal pemasaran produk inipun tidak disambut baik. Namun Presiden direktur
Akihiko yakin dengan tekadnya pada produk ini bahkan rela untuk rugi dengan membagikan
produknya secara gratis agar dapat dikenal, ia berpendapat,
“ Yang penting bukan Keuntungan sekarang tapi untuk keuntungan masa depan, kalau sekarang
menebar Benihnya pasti akan berubah banyak di kemudian hari”
Dan itu terbukti dengan kesuksesan pocari sweat, hingga dikenal semua orang bahkan di
Indonesia.
SARAN
Diharapkan laporan ini dapat menjadi suatu pembelajaran atau motivasi dalam membuat
sesuatu yang baru dan jangan ragu untuk melakukannya serta jangan takut gagal. walaupun
dalam laporan ini masih banyak kekurangan diharapkan ini dapat menjadi sebuah ilmu bagi
kita semua.