Anda di halaman 1dari 3

Review History of Pocari Sweat

Oleh:
Diah Fitriani (01031381924150)
Dienda Octavianie Salsabiella Z (01031381924108)
Azzahra Aprighozie Attaya Salsabilla (01031381823176)

1. Pendahuluan
Suatu hari, di pabrik Otsuka Pharmaceutical di Tokushima pada tahun
1973, Akihiko Otsuka, cucu dari pendiri Pharmaceutical bertekad untuk
menciptakan produk yang belum pernah ada yang dapat menjadi pilar dari
perusahaan. Rokuro Harima, penganggung jawab pengembangan minuman
mendatangi Akihiko dan memberikan sebuah ide mengenai minuman tersebut.
Harima terinsipirasi dari seorang dokter yang meminum cairan infus untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat dari melakukan operasi selama
berjam-jam, sehingga Harima memiliki ide untuk mengembangkan cairan
infus sebagai minuman yang layak diminum.
Setelah 3 tahun berlalu, Akihiko kemudian menjadi presiden direktur
di Otsuka. Akihiko berniat untuk menciptakan minuman kesehatan yang
komposisinya sama dengan keringat sehingga menambah elektrolit. Dia
mendiskusikannya dengan bawahannya yang bertanggung jawab dengan
minuman, Rokuro Harima dan Akihisa Takaichi.
Setelah melakukan penelitian dan banyak percobaan pembuatan
minuman tersebut selama lebih dari 3 tahun, akhirnya terciptalah minuman
Pocari Sweat dan mulai di jual pada bulan April tahun 1980.

2. Isi
Dalam sebuah bisnis strategi, marketing dan komunikasi harus diikuti
dengan kegigihan dan kerja keras dari setiap orang yang terlibat. Perusahaan
Pocari Sweat melakukan strategi yang baik tetapi cukup ekstrim. Perusahaan
mengeluarkan anggaran untuk melakukan penelitian produk Pocari Sweat
selama tiga tahun dan melakukan operasi pembagian gratis produk untuk
seluruh masyarakat jepang. Berkat Ketekunan dan keahlian yang dimiliki para
karyawan menyebabkan pengorbanan yang dilakukan tidak sia-sia. Perusahan
ini juga pernah terjadi konflik internal, antara Mr. akihiko dengan direktur
senior Otsuka Pharmaceutical. Karena direktur senior tidak menyukai rasa
Pocari Sweat dan memberikan tanggapan yang negatif.
Menurut kelompok kami dalam film ini, perusahaan Pocari Sweat
pendekatan dalam menata sasaran laba yang dipakai termasuk dalam metode
apriori, sasaran laba mendominasi perencanaan. Awalnya manajemen
menentukan spesisikasi suatu tingkat imbal hasil yang diharapkan dan
kemudalan menuangkan realisasi dari sasaran tersebut melalui perencanaan.
Seperti rencana akihiko yang membuat keputusan operasi pembagian Pocari
Sweat secara besar-besaran di jepang dan mengharapkan di masa depan
mendapatkan keuntungan yang besar.
Walaupun pada awalnya divisi keuangan Pocari Sweat melaporkan bahwa
perusahaan mengalami kerugian Rp 400 Milyar akibat dari pembagian gratis
dan meminta untuk segera dihentikan. Namun akihiko dan staf marketing
mengatakan program tersebut sangat bermanfaat dan ingin program gratis
diteruskan hingga akhir tahun dengan keyakinan bahwa suatu saat keuntungan
besar akan diraih. Akhirnya saat musim panas 1981 Pocari Sweat mulai
digemari masyarakat. Penjualan melonjak 3 kali lipat dari Rp 900 Milyar
tahun 1980 menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 1981.
Gaya kepemimpinan akihiko yaitu demokratis dan temasuk dalam teori Y
dari McGregor. Mendorong tingkat keterlibatan dan partisipasi karyawan
dalam penentuan tujuan dan pengambilan keputusan dalam pengembangan
dan pemasaran produk Pocari Sweat. Seperti bagian marketing yang diberikan
kepercayaan untuk mempromosikan dan membagikan secara gratis produk
sesuai dengan tempat yang sudah mereka tentukan.

3. Kesimpulan
Jadi, berkat rencana akihiko yang membuat keputusan operasi pembagian
Pocari Sweat secara besar-besaran di Jepang dan mengharapkan keuntungan yang
besar di masa depan akhirnya membuahkan hasil hingga penjualan yang melonjak
3 kali lipat dari Rp 900 Milyar di tahun 1980 menjadi Rp 2,6 Triliun di tahun
1981. Walaupun sempat mengalami kerugian sebesar Rp 400 Milyar akibat
pemberian gratis, namun akihiko dan staff tetap gigih dan mengatakan bahwa
program tersebut sangat bermanfaat dan tetap terus melanjutkan dengan
keyakinan bahwa suatu saat akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Dengan konsep dan rasa yang sudah dimengerti konsumen sehingga
masyarakat memberikan respon yang positif. Jadi, untuk meraih kesuksesan tidak
selalu berjalan sesuai harapan dan harus dilakukan dengan kerja keras,
pengorbanan, dan kegigihan. Itulah filosofi yang dipegang teguh oleh akihiko
yang didapat dari ayahnya dan kakeknya.

Anda mungkin juga menyukai