Anda di halaman 1dari 6

Aktivitas Amilase dan Laju Metabolisme Ikan Lele Dumbo (Clarias

gariepinus) pada Kondisi Puasa dan Pemberian Pakan Kembali


Esti Dwi Pratiwi, Untung Susilo dan Slamet Priyanto
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Jl. Dr. Soeparno No. 63 Telp. (0281) 638794, Grendeng Purwokerto 53122
Email korespondensi : susilo.utg@gmail.com
Diterima Nopember 2012 disetujui untuk diterbitkan Januari 2013
Abstract
The study to determine amylase activity and metabolic rate of catfish, Clarias gariepinus
under starvation and refeeding conditions has been conducted with three treatments and four
replications in randomized completely design. The result showed that the amylase activity was
significant different (P<.05) only at second week after treatment and metabolic rate was
significant different (P<.050 at first and second week after treatment. Conclutions, the amylase
activity and metabolic rate of catfish have been decreased at starvation, especially at second
week, but it recovery at refeeding condition.
Key words: amylase, catfish, metabolic rate, refeeding, starvation.
Abstrak
Suatu penelitian untuk mengetahui aktivitas amilase dan laju metabolisme ikan lele,
Clarias gariepinus, dibawah kondisi pemuasaan dan pemberian pakan kembali telah dilakukan
dengan menggunakan rancangan acak lengkap tiga perlakuan dan empat ulangan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas amilase menunjukkan perbedaan yang signifikan
(P<.05) hanya pada minggu kedua setelah perlakuan dan laju metabolisme memperlihatkan
perbedaan yang signifikan (P<.05) pada minggu pertama dan kedua setelah perlakuan.
Kesimpulan, aktivitas amilase dan laju metabolisme ikan lele mengalami penurunan pada
kondisi puasa, terutama minggu kedua, namun mengalami pemulihan pada kondisi pemberian
pakan kembali.
Kata kunci: amilase, ikan lele, laju metabolisme, pemuasaan

Pendahuluan dengan teknik pemuasaan dan


pemberian pakan kembali. Strategi
Ikan lele dumbo, yang merupakan pemuasaan dan pemberian pakan
ikan introduksi dari hasil persilangan kembali telah terbukti mampu
ikan lele Afrika dan Taiwan, secara meningkatkan laju pertumbuhan dan
biologis memiliki kelebihan efisiensi pakan pada beberapa spesies
dibandingkan dengan jenis ikan lele lain ikan yang telah diuji seperti ikan Tilapia
dalam hal pertumbuhan, fekunditas dan (Barreto et al,. 2003; Abdel-Hakim et
efisiensi pakan (De Graaf dan Janssen, al., 2009; Roa dan Vicente, 2009),
1996; Suyanto, 2007). Oleh karena itu, hybrid striped bass (Turrano et al,.
ikan lele dumbo ini telah berkembang 2008),rainbow trout (Guzel dan Arvas,
sebagai ikan budidaya yang potensial 2011), namun demikian perlu dikaji juga
dan meluas. Namun demikian upaya proses fisiologi yang mendasari
untuk meningkatkan efisiensi pakan dihasilkannya peningkatan
masih perlu dilakukan, mengingat pertumbuhan pada ikan. Diantara
pakan menjadi salah satu faktor aspek yang perlu dikaji adalah aktivitas
penentu keberhasilan pembesaran dan enzim digesti dan laju metabolisme.
juga memberikan kontribusi yang cukup Aktivitas enzim umumnya
besar dalam biaya produksi. dipengaruhi oleh kondisi ketiadaan
Salah satu pendekatan yang pakan atau pemuasaan pada ikan
perlu dilakukan untuk meningkatkan (Belanger et al., 2003). Pada ikan
efisiensi pembesaran ikan lele adalah Tilapia, pemuasaan telah terbukti
penerapan strategi pemberian pakan

1
menyebabkan penurunan aktivitas mengetahui aktivitas amilase dan laju
protease, terutama tripsin, namun metabolisme ikan lele dumbo pada
demikian pemberian pakan kembali kondisi puasa dan pemberian pakan
menyebabkan pemulihan aktivitasnya kembali.
(Chan et al., 2008). Furne et al. (2008)
juga telah meneliti aktivitas enzim Materi dan Metode
protease, lipase dan amilase pada ikan
sturgeon (Acipenser naccari) dan trout Penelitian dilakukan di
(Onchorhynchus myskiss), yang Laboratorium Fisiologi Hewan Fakultas
Biologi dan Laboratorium Riset Unsoed,
menunjukkan adanya penurunan
Purwokerto selama 5 bulan yaitu dari
aktivitas enzim-enzim ini, walaupun
bulan Juli 2011 hingga Noember 2011.
terdapat perbedaan kecepatan
Ikan lele dumbo yang digunakan
penurunan bila ikan berada pada
dalam penelitian ini memiliki berat
kondisi puasa, dan aktivitas amilase
tubuh rata-rata 7,77 ±1,18 g/ekor dan
lebih cepat mengalami pemulihan
diperoleh dari hasil pembenihan
dibanding enzim lainnya pada kondisi
Peternak Ikan di Desa Dukuh Waluh,
pemberian pakan kembali.
Kembaran, Banyumas. Ikan diaklimasi
Ikan dalam kondisi puasa juga
selama dua minggu di Laboratorium
akan melakukan metabolisme dalam
Fisiologi Hewan sebelum digunakan
rangka memobilisasi cadangan
untuk penelitian.
makanan untuk memenuhi kebutuhan
Penelitian eksperimental dengan
energi aktivitasnya. Energi aktivitas
rancangan acak lengkap (RAL) sebagai
ikan umumnya dipenuhi dari glukosa
rancangan dasarnya telah digunakan
yang diperoleh melalui
dalam penelitian ini. Perlakuan yang
glukoneogenesis dan glikogenolisis
(Zonneveld et al., 1991). Pada kondisi dicobakan terdiri atas : Ikan yang diberi
pakan setiap hari (Po), ikan tidak diberi
demikian tentunya akan berefek pada
pakan selama dua minggu (P1) dan
kebutuhan oksigen yang diperlukan
ikan memperoleh pakan kembali
untuk mengoksidasi bahan makanan
selama dua minggu setelah dipuasakan
secara sempurna di mitokondria. Pada
selama dua minggu (P2). Setiap
kondisi sebaliknya yaitu pada ikan yang
perlakuan diulang sebanyak empat kali.
berada pada fase pemberian pakan
Aktivitas amilase dan laju konsumsi
kembali, maka ikan akan memperoleh
oksigen ikan diukur pada minggu
banyak asupan nutrien yang berguna
pertama dan kedua baik pada ikan
tidak saja untuk energi aktivitas juga
yang diberi pakan setiap hari (Po), ikan
untuk biosintesis makromolekul.
yang tidak diberi pakan (P1) maupun
Meningkatnya asupan nutrien ini tentu
ikan yang dalam kondisi diberi pakan
akan diimbangi dengan meningkatnya
kembali (P2). Untuk keperluan
laju metabolisme ikan yang tercermin
penelitian ini digunakan enam akuarium
dalam konsumsi oksigen. Studi
terdahulu pada udang Crangon dan tiap akuarium berisi 10 ekor ikan.
crangon, telah menunjukkan adanya Parameter yang dikur pada aktivitas
amilase adalah jumlah maltosa yang
penurunan konsumsi oksigen ketika
dihasilkan dari hidrolisis substrat yang
berada pada kondisi ketiadaan pakan
berupa pati, sedangkan parameter
(Regnault, 1981)
yang diukur untuk laju metabolisme
Apakah fenomena perubahan
adalah konsumsi oksigen. Pada ikan
aktivitas enzim digesti, terutama
yang diberi pakan setiap hari dan yang
amilase, dan konsumsi oksigen sebagai
berada pada fase pemberian pakan
parameter laju metabolisme pada
kembali, diberi pakan sebanyak 3 %
penelitian terdahulu juga terjadi pada
dari berat biomasa ikan. Pakan yang
ikan lele dumbo bila dipaparkan pada
diberikan berupa pelet berkadar protein
kondisi puasa dan pemberian pakan
25,55 % dan diberikan sebanyak dua
kembali, perlu untuk dikaji. Oleh karena
kali sehari pada jam 08.00 wib dan
itu, penelitian ini bertujuan untuk
16.00 wib.

2
Aktivitas amilase diukur dengan perbedaan kadar oksigen terlarut dalam
metode hidrolisis pati (Hidalgo et al., tabung respirometer setelah ikan
1999) yang menggunakan substrat pati ditempatkan didalamnya. Kadar
1 % dalam larutan 10 mM bufer sodium oksigen terlarut diukur dengan metode
fosfat (pH 7) dan berisi 6,0 mM NaCl. titrasi Winkler. Laju konsumsi oksigen
Campuran reaksi terdiri atas 0,7 mL ikan yang dinyatakan dalam mg O2/g
substrat pati 1 % dan 0,2 mL ekstrak bb/jam dihitung berdasarkan perbedaan
enzim. Campuran reaksi kemudian oksigen terlarut akhir dan awal (mg/L)
diinkubasi selama 30 menit pada dibagi berat tubuh ikan (g) kali volume
temperatur 37 oC. Setelah inkubasi tabung (L) dibagi dengan lama
reaksi dihentikan melalui penambahan pengamatan (jam) (Fidhiany, 1999).
larutan 2 % DNS sebanyak 0,6 mL. Hasil pengamatan yang berupa
Campuran reaksi kemudian aktivitas amilase dan laju metabolisme
dimasukkan kedalam air mendidih ikan selanjutnya dianalisa secara
selama 5 menit. Setelah dingin, statistik.
campuran reaksi ditambah akuades
sebanyak 1,5 ml. Ukur absorbansinya Hasil dan Pembahasan
pada panjang gelombang 540 nm. 1. Aktivitas Amilase
Untuk standar digunakan maltosa (10-
Aktivitas amilase digesti ikan lele
100 mM) yang dipersiapkan untuk
dumbo diamati dua kali yaitu pada
memperoleh kurva standar. Jumlah
minggu pertama dan kedua. Hasil
maltosa yang dilepas dari uji ini
pengamatan rerata aktivitas amilase
ditentukan dari kurva standard.
pada ikan yang tidak dipuasakan (P0)
Aktivitas amilase didefinisikan sebagai
adalah 29,46 U/menit (minggu I) dan
jumlah maltosa yang diproduksi (mmol)
20,36 U/menit (minggu II), pada ikan
per menit per mg protein ekstrak
(Klahan, et al., 2009). Konsentrasi yang dipuasakan (P1) memiliki
aktivitas amilase 11,15 U/menit
protein supernatan ditentukan dengan
metode Lowry et al., (dalam Hidalgo et (minggu I) dan 9,94 U/menit (minggu
al., 1999) menggunakan kasein II), sedangkan pada ikan yang berada
pada fase pemberian pakan kembali
sebagai standar.
(P2) memiliki aktivitas amilase 29,02
Laju metabolisme ikan diukur
U/menit (minggu I) dan 14,01 U/menit
dengan cara menghitung konsumsi
(minggu II) (Gambar 1).
oksigen ikan dengan metode statis.
Konsumsi oksigen dihitung dari

Gambar 1. Aktivitas amilase ikan lele dumbo pada minggu I dan II setelah perlakuan.
P0 : ikan tidak dipuasakan, P1: ikan dipuasakan dan P1: ikan diberi pakan
kembali
Figure 1. Amylase activity of catfish at first and second weeks after treatments
P0 : control, P1 : starvation and P2 : refeeding

3
terjadi sebagai upaya untuk
Hasil analisis ragam terhadap
mengimbangi peningkatan asupan
aktivitas amilase ikan lele dumbo yang
nutrisi, sehingga proses pencernaan
dipaparkan pada perbedaan
ikan akan meningkat seiring dengan
keberadaan pakan, menunjukkan
meningkatnya jumlah pakan dalam
bahwa tidak terdapat perbedaan yang
saluran digesti. Belanger et al. (2003)
signifikan diantara perbedaan
mengemukakan bahwa peningkatan
keberadaan pakan pada minggu
aktivitas enzim digesti berbanding lurus
pertama (P>.05), namun terdapat
dengan peningkatan konsumsi pakan.
perbedaan yang signifikan diantara
Lebih lanjut Eroldogan et al. (2008)
perlakuan pada minggu kedua (P<.05).
menyatakan bahwa aktivitas enzim
Hasil ini menunjukan bahwa aktivitas
digesti akan meningkat pada saat ikan
amilase tidak mengalami perubahan
berada pada fase pemberian pakan
aktivitas pada minggu pertama ketika
kembali. Aktivitas amilase yang
ikan dihadapkan pada kondisi
meningkat diduga juga berkaitan
ketiadaan pakan dan pemberian pakan
dengan meningkatnya peran pakan
kembali, namun demikian perubahan
yang dikonsumsi sebagai stimulator
aktivitas amilase terjadi pada minggu
aktivitas enzim. Seperti dikemukakan
kedua. Pada minggu kedua, aktivitas
oleh Fitriliyani et al. (2010) bahwa
amilase terendah dijumpai pada ikan
adanya peningkatan aktivitas enzim
yang dipuasakan, dan aktivitas amilase
sebagai akibat meningkatnya makanan
mengalami pemulihan ketika ikan
dalam saluran digesti yang bertindak
berada pada fase pemberian pakan
sebagai substrat menunjukkan bahwa
kembali di minggu kedua (Gambar 1).
enzim bersifat inducible.
Fenomena penurunan aktivitas amilase
ini juga selaras dengan yang dijumpai
2. Laju Metabolisme
pada ikan sturgeon (Acipenser naccari)
dan trout (Onchorhynchus myskiss). Laju metabolisme ikan lele dumbo
Pada kedua ikan ini penurunan aktivitas diukur dua kali yaitu pada minggu
amilase terjadi pada hari ke sepuluh pertama dan kedua. Rerata hasil
pemuasaan (Furne et al., 2008). Hasil pengukuran laju metabolisme pada
yang tidak berbeda juga terjadi pada ikan yang tidak dipuasakan (P0)
ikan Sparus aurata, yang mengalami adalah 0,28 mg.g-1.jam-1 (minggu I)
penurunan aktivitas enzim digesti ketika dan 0,41 mg.g-1.jam-1 (minggu II), pada
ikan mengalami pembatasan pakan ikan yang dipuasakan (P1) memiliki
sebanyak 50 % selama enam hari laju metabolisme sebesar 0,07 mg.g-
1
(Eroldogan et al., 2008). .jam-1 (minggu I) dan 0,14 mg.g-1.jam-1
Fenomena peningkatan aktivitas (minggu II), sedangkan pada ikan yang
amilase yang terjadi pada ikan yang berada pada fase pemberian pakan
berada pada fase pemberian pakan kembali (P2) memiliki laju metabolisme
kembali diduga berhubungan dengan sebesar 0,27 mg.g-1.jam-1 (minggu I)
meningkatnya konsumsi pakan. Sebab dan 0,20 mg.g-1.jam-1 (minggu II)
peningkatan aktivitas enzim umumnya (Gambar 2).

4
Gambar 2. Laju metabolisme ikan lele dumbo pada minggu I dan II setelah perlakuan.
P0 : ikan tidak dipuasakan, P1: ikan dipuasakan dan P1: ikan diberi pakan
kembali
Figure 2. Metabolic rate of catfish at first and second weeks after treatments
P0 : control, P1 : starvation and P2 : refeeding

Analisis ragam terhadap laju pada minggu pertama dan kedua serta
metabolisme ikan lele dumbo pada mengalami pemulihan ketika ikan diberi
minggu pertama dan kedua pakan kembali.
menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan (P<.05) diantara perbedaan Ucapan Terima Kasih
strategi pemberian pakan. Hasil ini
Ucapan terimakasih disampaikan
bermakna bahwa terdapat perbedaan
kepada direktur I-MHERE Unsoed yang
signifikan laju metabolisme ikan lele
membantu pendanaan penelitian ini
dumbo ketika ikan dihadapkan pada
melalui proyek kompetitif Student Grant
perbedaan keberadaan pakan. Terlihat
I-MHERE Unsoed tahun 2011.
bahwa laju metabolisme ikan lele yang
dipuasakan lebih rendah dibandingkan
dengan laju metabolisme ikan yang Daftar Pustaka
diberi pakan terus menerus dan juga Abdel-Hakim, N.F., H.A. Abo State,
ketika ikan berada pada fase A.A. Al-Azab and Kh.F. El-Kholy,
pemberian pakan kembali (Gambar 2). 2009. Effects of Feeding Regimes
Tampaknya ketika ikan tidak diberi on Growth Performance of
pakan atau dipuasakan akan Juvenile Hybrid Tilapia
menurunkan laju metabolisme sebagai (Oreochromis niloticus x
upaya untuk efisiensi penggunaan Oreochromis aureus). World
cadangan makanan di dalam tubuhnya. Journal of Agricultural Sciences.
Fenomena yang sama juga dijumpai 5(1): 49-54.
pada ikan salmon transgenik, yang
mengalami penurunan laju Barreto, R.E., P.S.A. Moreira and R.F.
metabolisme ketika ikan dihadapkan Carvalho, 2003. Sex-specific
pada keterbatasan pakan. Hasil yang Compensatory Growth in Food-
deprived Nile Tilapia. Brazilian
tidak berbeda juga dijumpai pada ikan
Journal of Medical and Biological
bandeng yang mengalami penurunan
Research. 36: 477-483.
laju metabolisme ketika ikan
dipuasakan dan mengalami Belanger, F., P.U. Blier and J.D. Dutil,
peningkatan laju metabolisme ketikan 2003. Digestive Capacity and
ikan diberi pakan kembali (Zaenuddin Compensatory Growth in Atlantic
et al., 2003). Namun, hasil ini berbeda cod (Gadus morhua). Fish
dengan yang terjadi pada female yellow Physiology and Biochemestry 26:
perch. Pada ikan female yellow perch 121-128.
ini, laju metabolime tidak mengalami
Chan, C-R., D-N. Lee, Y-H. Cheng,
penurunan ketika ikan dipuasakan
hingga enam hari (Schaeffer et al., D.J-Y. Hsieh and C-F. Weng,
2008. Feed Deprivation and Re-
2012).
feeding on Alterations of
Proteases in Tilapia, Oreochromis
Simpulan mossambicus. Zoological Studies,
Aktivitas amilase ikan lele dumbo 47 (2) : 207 – 214.
mengalami penurunan ketika
De Graaf, G. and J. Janssen, 1996.
dihadapkan pada kondisi puasa pada
Handbook on the Artificial
minggu kedua, namun tidak mengalami reproduction and Pond Rearing of
pemulihan ketika ikan diberi pakan
the African Catfish, Clarias
kembali. Laju metabolisme ikan lele
dumbo juga mengalami penurunan

5
gariepinus, in sub-Saharan Afica. Activity of Digestive Enzymes in
Fisheries Technical Paper 363. Different Sizes of Nile Tilapia
(Oreochromis niloticus L.).
Eroldoğan, O.T., C. Suzer, O.
Kasetsart J. (Nat. Sci.) 43 : 143 –
Taşbozan, and S. Tabakoğlu,
153.
2008. The Effects of Rate-
restricted Feeding Regimes in Roa, R.L. and H.J. Vicente, 2009.
Cycles on Digestive Enzymes of Compensatory Weight Gain and
Gilthead Sea-bream, Sparus Muscle Tissue Biochemical
aurata. Turkish Journal of Composition of GET Excel Tilapia
Fisheries and Aquatic Sciences. 8 (Oreochromis niloticus) Juveniles.
: 49 – 54. Journal of Environment and
Aquatic Resources. 1(1): 99 –
Fidhiany, L., 1999. Pengaruh umur dan
111.
suhu air pada laju metabolisme
ikan air tawar Cichliasoma Regnault, M., 1981. Respiration and
nigrofasciatum. Jurnal Ilmu-Ilmu Ammonia Excretion of the Shrimp
Perairan dan Perikanan Crangon crangon L., Metabolic
Indonesia. 6(1) : 29-47. Response to Prolonged
Starvation. J. Comp. Physiol. 141:
Fitriliyani, I., E. Haris, I. Mokoginta dan
549-555.
Nahrowi, 2010. Peningkatan
kualitas nutrisi tepung daun Schaeffer, T.W., D.E. Spengler, C.W.
lamtoro sebagai pakan ikan Schoenebeck and M.L. Brown,
dengan penambahan ekstrak 2012. Effect of Feeding-Fasting
enzim cairan rumen domba. Cycles on Oxygen Consumption
Berita Biologi 10 (2): 135-142. and Bioenergetics of female
Yellow Perch. Transactions of the
Furné, M. , G.M. Gallego, M.C. Hidalgo,
American Fisheries Society. 141:
A.E. Morales, A. Domezain, J.
1480-1491.
Domezaine, and A. Sanz. 2008.
Effect of Starvation and Suyanto, S.R., 2007. Budidaya Ikan
Refeeding on Digestive Enzyme Lele. Penebar Swadaya, Jakarta.
Activities in Sturgeon (Acipenser
Turrano, M.J., R.J. Borski and H.V.
naccarii) and Trout
Daniels, 2008. Effects of Cyclic
(Oncorhynchus mykiss).
Feeding on Compensatory
Comparative Biochemistry and
Growth of Hybrid striped Bass
Physiology, Part A. 149(4); 420 –
(Morone chrysops x M. saxitilis)
425.
Foodfish and Water Quality in
Gucel, S. And A. Arvas, 2011. Effects Production Ponds.
of Different Feeding Strategies on
Zonneveld, N., E.A. Huismar dan J.H.
the Growth of Young Rainbow
Boon, 1991. Prinsip-Prinsip
Trout (Onchorhynchus mykiss).
Budidaya Ikan. Gramedia
African Journal of Biotechnology.
Pustaka Utama, Jakarta.
10(25): 5048-5052.
Hidalgo, M.C., E. Urea, and A. Sanz,
1999. Comparative Study of
Digestive Enzymes in Fish with
Different Nutritional Habits.
Proteolytic and Amylase
Activities. Aquaculture. 170 : 267
– 283.
Klahan, R., N. Areechon, R.
Yoonpundh and A. Engkagul,
2009. Characterization and

Anda mungkin juga menyukai