Jangan pernah mengikuti yang salah Layaknya jalan yang berkelok tertutup kabut
Jadilah dirimu sendiri Namun diujungnya terdapat cahaya
Jangan pandang duniamu dengan sebelah mata Cahaya yang terang itu akan menuntunmu kejalan yang lurus
Karena setiap pekerjaan akan ada hasilnya Bagaimana caramu untuk bisa melewatinya?
Wahai jiwa muda,bangkit dan kejarlah cita-citamu Dengan hati yang bersih tanpa terkotori
Jangan perdulikan kata orang tentang kerja kerasmu Janganlah dirimu membuat orang tersakiti
Kobarkan api semangatmu dan berkaryalah Jika tua nanti telah menghampiri
Karena dirimu adalah jiwa mudah yang tangguh Dan engkau akan menyesali
Duniamu adalah milikmu Begitu banyak lika-liku hidup kan kau lalui
Kau adalah kunci segalanya Akan ada banyak cara kan kau temui
Mereka hanyalah aktor figuran Pegang teguh kepercayaanmu
Kamu adalah pemeran utama sesungguhnya Niscaya,jalan lurus akan kau tempuh
Retak Sudah Kembalikan Dunianya
Karya: Arliza Damanik Karya: Arliza Damanik
Dulu kau telah merangkai dan melukis Senyuman tidak lagi menghiasi bibirnya
Segala angan-angan dan mimpi Apa yang terjadi
Tapi dalam seketika Dia tidak lagi berjuang untuk cita-citanya
Mimpi dan angan-angan itu kau robek Dia pasrah
Yang menghancurkan keindahan negeri ini Dan kota yang engkau tempati
Apakah akan hancur seperti masa lampau Karena engkau hanya manusia biasa
Tidak adakah rasa cintamu pada negeri ini Janganlah tinggi hati
Apa kau merasa aku hanya pengganggu Kita hanya dipertemukan sementara
Aku sangat ingin melihat senyum itu Bukan untuk bersama selamanya
Aku ingin menjadi matahari Kau sama seperti senja
Yang bisa mencairkan sikap dingin itu Hanya memberi keindahan sementara
BENARKAH ? Gelap
Karya : Johana Rachel Siregar Karya : Johana Rachel Siregar
Benarkah mereka generasi penerus bangsa Aku tau aku tak seperti mereka
Jika benar mengapa mereka seperti itu Aku tau aku menyedihkan
Melakukan banyak hal yang terkutuk Aku tau itu
Melakukan hal yang tidak sesuai norma Aku sangat tau
Aku, kamu dan dirinya Aku adalah salah satu dari banyaknya remaja
Kita adalah remaja yang menikmati indahnya mentari di pagi hari
Remaja yang baru mengenal apa arti cinta yang menikmati indahnya pelangi setelah hujan
Remaja yang baru mengenal bagaimana kerasnya hidup yang berharap kebahagiaan selalu menyertai hidupnya
Dan kata orang masa remaja adalah masa yang indah Aku tahu bahagia tidak akan datang dengan sendirinya
Dikatakan indah jika masa remaja membawa kebahagiaan Aku tahu mendapat kebahagiaan itu tidaklah mudah
Bagaimana jika tidak ? Banyak yang harus kuperjuangkan
Apakah masa remaja tetap disebut masa yang indah ? untuk mendapat kebahagiaan itu
Nikmatilah masa remajamu, karena masa remaja Sama halnya seperti berjuang
hanya akan datang sekali saja dalam hidupmu mengharapkanmu datang kepadaku
Buatlah masa remajamu menjadi masa remaja yang indah Walaupun aku tahu itu tidaklah mungkin terjadi
Semoga masa remajaku, masa remajamu Terkadang aku berfikir lebih baik aku hidup dalam imajinasi
dan masa remaja dirinya selalu disertai dengan kebahagiaan Karena hidup dalam imajinasi akan jauh lebih menyenangkan
Bendungan Nasib Sang Waktu
Karya : Nur’aini Batubara Karya : Nur’aini Batubara
Jeritan para anak bangsa Aku pernah meminta pada sang waktu
Penyesalan tiada berkesudahan Berikanlah aku kesempatan
Tangisan tiada henti Kesempatan mengubah masa
Menyisakan luka dihati Masa ketika aku buta
Entah apa yang dikatakan orang lain Sebelum waktu penyesalan tiba
Yang kian hari semakin hingar bingar Tanpa memikirkan apa pun
Mereka kata tak gaul maka tak keren Mereka mengerti akan keadaan
Merasa yang paling juara Ada yang masih sibuk dengan keramahan
Tak sadar bahwa pagi siang malam ada Ketika narkoba merajalela
Lantas keluarga mereka bukan siapa siapa Namun masih ada yang tak ikut terjebak
Dan hati yang tak enggan di rasuki Tandus rasa itu menyentuhku
Patah hati walau saling menyukai Cinta yang tak pernah menyinari
Meskipun hati sukar tuk melewati Hati yang tak enggan di masuki
Demi cita cita tinggi nan menusuk bumi Cita cita yang hanyut dalam naluri
Untuk fokus menggapai masa depan yang kumiliki Keluar... keluarkan aku dari duri penuh liku
Tangan gemetar lesu yang memegang tongkat putih Bagai kelabu berduri yang menipu
Masa remaja yang sudah kulalui Orang tua yang tak henti membisu
Kerja keras dan percaya diri Aku mungkin sama dengan kalian semua
Untuk membuat nyata mimpi dan tekad ku Mempunyai tekad dan mimpi yang besar untuk bangsa ini
Karena aku percaya Jadi lah penanggung jawab
Semua usaha tidaklah menghiyanati hasil Jangan hanya penikmat kemerdekaan saja
KUKUHKAN DIRI Salah Siapa?
Karya : Viona Maharani Karya: Viona Maharani
Untuk kalian, yang sama sepertiku Dimana kotaku yang aman itu?
Jangan menyerah, jangan lemaskan lututmu Kemana perginya itu semua?
Berdiri tegak, angkatlah kepalamu
Masih banyak pintu emas yang belum menemukan pemiliknya. Dimana lapangan tempatku bermain dulu?
Kota Medan...disanalah kami berpijak.. Remaja adalah dimana kita sedang mencari jati diri
Disanalah kami tinggal Menginginkan kebebasan
Disanalah kami menuntut ilmu Mendambakan apa arti kecintaan
Disanalah tempat kelahiranku Mendambakan apa arti kehidupan
Pewaris yang tidak akan pernah putus asa Rapuhkan semua cita-cita
Pewaris yang menginginkan masa depan yang cerah Hidupku tidak memiliki arti
Pewaris yang mempunyai visi misi untuk bangsanya Aku tidak dihargai lagi
Harus mempunyai akhlak yang baik Aku kehilangan orang yang kukasihi
Remaja yang memiliki kota yang baik Tuhan...jangan biarkan aku sendiri
Generasi Berikut Dekrit Pemuda
Oleh : Bobby Julian Akbar Oleh : Bobby Julian Akbar
Bakat dan minat sudah diasah Banyak generasi bangsa yang menyianyiakan waktu
Agar kelak remaja kota Medan menjadi terdepan Padahal waktu merupakan jawaban dari segala pertanyaan
Hari - hari penuh dengan kejutan Akhirnya penyesalan tiba diwaktu yang mendatang
Misteri perlahan - lahan mulai diketahui Dan cita - cita pun hanyalah sebuah harapan
Dimasa ini banyak yang ingin terbang bebas Semoga remaja di kotaku
Dengan melanggar batas - batas Tidak menjadi generasi yang memilukan
Janganlah hanya berdoa dijauhkan dari masalah Jangan menyalahkan kerasnya kota Medan nanti
Tetapi berdoalah meminta kekuatan untuk menghadapinya Karena, sungguh untuk pencapaian yang besar diperlukan usaha setimpal
Ketika berbicara haruslah hati - hati karena dimasa remaja ini Jangan mengharap pada keberuntungan
Sangat mudah menciptakan pertikaian Jika usaha pun engkau tak mau
Karena ketika emosi sudah tidak dapat tertahan Dan jangan sombong atas semua yang kau punya sekarang
Pikiran pun tak lagi dipergunakan Bisa jadi kedepannya kau akan diberikan kesedihan yang panjang
Karena semua yang kau punya sekarang hanyalah sebuah titipan
Mimpi Tertimbun Semangat Remaja
Karya :Tessa Veronika Npt Karya : Tessa Veronika Npt
Ingin berteriak sekuat jiwa dan raga kami Ramai telah bersuara menandakan sunyi kan tiada
Bahwa mimpi kami masih terkubur dan ingin bersuara Mulai berbagi cerita bersama dengan mereka
Deretan gigi yang makin mengeras dan keras Berbagi keluh kesah yang terus mengasah
Ditekan dengan banyaknya ilusi yang membatasi kami bermimpi Agar menjadi remaja yang berada
Kami terkekang dengan adanya batasan bermimpi Akan kuukir sebuah sejarah
Kami butuh ruang untuk menumbuhkan mimpi yang tlah lari Menciptakan sebuah kisah yang indah
Berlari bebas keujung dunia bahwa mimpi kami punya suara Agar menjadi kebanggaan orangtua
Akan kami runtuhkan tembok keras yang dibangun oleh kota ini Yang memiliki arti sepanjang masa
PAHLAWAN PERUBAHAN RAJA PERANTAU
Karya : Irwan Saragih Karya : Irwan Saragih
Siapa kami...
Sekitarku penuh hiruk pikuk
Kami adalah kumpulan orang yang tangguh...
Kebebasan tanpa batas yang tak berasas
Orang-orang yang pemberani
Kesenangan duniawi yang tak bernorma
Orang-orang yang bertanggung jawab
Selalu menjadi konsumsi di depan mata
Mungkin...
Kota menangis
Semua orang belum mengenal kami
Meratapi penerusnya yang tenggelam
Belum tahu keberadaan kami
Tenggelam bersama dosa dan nafsu duniawi
Dan tidak tahu kehidupan kami
Terbawa nikmatnya arus globalisasi
Tetapi...
Siapa lagi yang harus merubah
Kami hanya orang-orang biasa
Siapa lagi yang harus membangun
Hanya orang-orang kecil
Itu semua tugas kita
Yang tinggal disebuah kota
Para generasi muda