Anda di halaman 1dari 18

ANALISA WACANA KRITIS PEMBERITAAN PROYEK INFRASTRUKTUR

JOKOWI di MEDIA DARING TIRTO.ID

ASTRID MUSLIMAH LUTFI 153140037


AGINTA ALAMANDA PERTIWI 153170117
KELAS D

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Internet. Satu kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Saat ini,
tanpa disadari terdapat banyak sekali peranan internet dalam aspek
kehidupan kita. Mulai dari pesan tiket kereta, hotel, belajar membuat
sesuatu, hingga mencari berita terkini.
Internet merupakan singkatan dari Interconnected Network, atau
sistem global yang menginterkoneksi atau menyambungkan jaringan
komputer yang menggunakan Standrard Internet Protocol
Suite(TCP/IP) di seluruh dunia. Pada awalnya, seorang mahasiswa
Sosiologi Universitas Harvard yang bernama Ted Nelson menemukan
konsep dari hypertextpada tahun 1963. Akhirnya, hal tersebut
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat dalam
proyek bernama ARPANET di tahun 1969. ARPANET ini merupakan
jaringan komputer yang dirancang oleh pihak Amerika Serikat untuk
menahan serangan nuklir dari pihak musuh.
ARPANET ini ternyata menjadi embrio atau cikal bakal kelahiran
internet. Kemajuan teknologi ini dirasa penting untuk dikembangkan
lebih jauh. Oleh karena itu, pada tahun 1972 ada organisasi bernama
DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) yang
bertanggung jawab akan tugas tersebut.
Perkembangan ini tentu saja tidak berhenti sampai disitu. Internet
berkembang pesat sejak ditemukannya browser di tahun 1992. Internet
yang dirasa bisa menyebarkan informasi lebih cepat akhirnya digunakan
sebagai media jurnalisme. Situs jurnalisme pertama diluncurkan di
University of Florida pada tahun 1993.
Perkembangan tersebut juga sampai di Indonesia, sehingga satu
tahun setelah diluncurkan situs jurnalisme di University of Florida, di
tahun 1994 muncul Republika.co.id sebagai media online pertama di
Indonesia. Kemudian, menyusul pada tahun 1996 muncul
tempointeraktif.com yang sekarang berubah menjadi Tempo.co.
Tidak lama setelah itu, diluncurkan pula Bisnis Indonesia pada
tanggal 2 September 1997, dan Kompas Online (kompas.com). Media-
media tersebut menjadi generasi pertama situs berita online di
Inodonesia. Pada saat itu, isi portal berita yang sudah ada di Indonesia
kebanyakan hanya memindahkan versi cetak ke bentuk online, dan
belum berorientasi profit karena internet pada waktu itu belum populer
di Indonesia.
Bentuk ini dirasa biasa saja dan cenderung statis. Oleh karena itu,
pada tahun 1998 Detik.com lahir dengan konsep yang baru dengan
langgam straight to the point atau langsung ke pada intinya saja.
Detik.com pun mendapatkan tempat di hati para pembacanya. Seiring
berjalannya waktu, banyak sekali media online bermunculan. Namun,
media-media tersebut perlahan-lahan gugur karena pertumbuhan bisnis
yang ada tidak sesuai dengan kucuran dana yang sudah mengalir dari
investor.
Kelesuan ini berlangsung mulai dari akhir tahun 2000 hingga tahun
2003. Tetapi, di tahun 2003 ada seorang warga negara Indonesia
lulusan Australia, yakni Steve Christian bersama rekannya membuat
situs berjudul www.kapanlagi.com. Situs tersebut merupakan situs yang
berisi tentang berita hiburan, dan tujuh tahun kemudian situs ini menjadi
situs hiburan terpopuler di Indonesia. Lalu, tahun 2012 Steve membuat
portal berita yang lebih serius, yakni Merdeka.com.
Kemudian, tahun 2007 grup PT Media Nusantara Citra (MNC)
merilis Okezone.com. Peluncuran situs ini menjadi salah satu monument
kebangkitan media online di Indonesia. Akhirnya, beberapa media
seperti Vivanews.com, Kompas.com, dan Tempo.com digarap lebih
serius lagi. Kompas.com yang sebelumnya hadir dengan nama Kompas
Cyber Media akhirnya melakukan re-branding menjadi Kompas.com di
tahun 2008 dengan total biaya Rp 11 Miliar.
Portal berita online yang pada awalnya tidak begitu dilirik, kini bisa
dikatakan menjadi pusat perhatian dan sesuatu yang serius. Hal ini
terjadi karena orang-orang semakin menyadari bisa saja terjadi
kemungkinan media-media yang sudah ada sebelumnya ditinggalkan
oleh para penggunanya. Saat ini, disadari atau tidak sudah terjadi
pergeseran sikap dalam memilih media informasi. Orang-orang yang
tadinya bersedia meluangkan waktunya untuk membaca koran di pagi
hari sebelum berangkat kerja, kini mulai beralih kepada sentuhan di
telepon genggam mereka, karena dianggap lebih cepat dan efisien. Oleh
karena itu, banyak media yang menyiapkan versi online mereka secara
lebih baik dan serius. Hal ini bertujuan supaya media mereka bisa tetap
eksis di dalam persaingan yang ketat.
Tirto.id adalah sebuah situs berita, artikel dan infografik di
Indonesia. Nama Tirto diambil dari pahlawan nasional bapak pers Tirto
Adhi Soerjo yang pada masanya mendirikan surat kabar Soenda Berita,
Medan Prijaji, dan Poetri Hindia juga pembentukan Sarekat Dagang
Islam (SDI).
Situs berita Tirto.id didirikan oleh Atmaji Sapto Anggoro yang
sekaligus menjabat sebagai Pimpinan Redaksi dan CEO. Sajian tulisan
Tirto.id meliputi rubrik Mild Report, Indepth, Hardnews, Current Issue,
dan Tirto Visual Report (TVR). International Fact-Checking Network
(IFCN) menyatakan Tirto.id lolos verifikasi pada Januari 2018.
Pada portal beritanya, pada halaman pertama akan ditemui
presentase tokoh-tokoh yang sering diberitakan oleh Tirto.id. Joko
Widodo menduduki presentase tertinggi yaitu 45%, disusul Kokoh Afiat
(direktur utama Persija Jakarta) sebesar 43% kemudian Prabowo
Subianto dengan 26% dan yang terakhir Soeharto dengan presentase
terendah yaitu 4%.
Presentase yang tinggi pada presiden Republik Indonesia, Joko
Widodo membuat peneliti tertarik mengenai wacana yang Tirto.id sajikan
mengenai tokoh berpengaruh tersebut. Setelah ditelusuri lebih lanjut,
topic mengenai proyek infrastruktur Jokowi menjadi topic yang paling
banyak ditulis oleh media daring Tirto.id. Maka peniliti memutuskan
untuk melakukan penelitian tentang Analisa Wacana Kritis Pemberitaan
Proyek Infrastruktur Jokowi Di Media Daring Tirto.Id

1.2. Perumusan Masalah


Bagaimana analisa wacana kritis media daring Tirto.id dalam pemberitaan
proyek Infrastruktur Jokowi?

1.3. Tujuan Penelitian


 Untuk mengetahui analisa wacana kritis media daring Tirto.id dalam
pemberitaan proyek Infrastruktur Jokowi.
 Untuk menganalisa sudut pandang dari media daring Tirto.id itu sendiri
dalam memberitakan proyek Infrastruktur Jokowi.
 Untuk mendeskripsikan mengenai dampak pemberitaan oleh Tirto.id
mengenai proyek Infrastruktur Jokowi.

1.4. Manfaat Penelitian


a. Secara Akademis
Manfaat akademis bagi program studi Ilmu Komunikasi, hasil penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan
penelitian di bidang disiplin Ilmu Komunikasi. Utamanya mengenai
media massa berbasis dalam jaringan dan analisa wacana kritis dalam
pemberitaan di dalamnya.
b. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan referensi
berguna bagi pengembangan penelitian berbasis kualitatif yang
berkaitan dengan media massa khususnya penelitian menggunakan
Analisa wacana kritis. Penelitian ini juga dapat menambah khazanah
ilmu komunikasi, khususnya yang berhubungan dengan fungsi media,
dalam hal ini media dalam jaringan.

c. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi literasi pada masyarakat
mengenai analisa wacana kritis proyek infrastruktur Jokowi sehingga
dapat mudah memahami baik dan buruknya dampak yang dihasilkan
dari proyek tersebut.
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada
pengelola media dalam mengkonstruksi realitas pemberitaan di media,
dan bagi sumber berita sebagai bahan masukan ketika berinteraksi
dengan media.

1.5. Kerangka Pemikiran dan Teori

a. Teori wacana kritis Teun A. Van Dijk


Teori ini adalah teori model analisis yang paling sering digunakan. Teks
disini diteliti mengenai bagaimana struktur teks dan strategi wacana
yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Berbagai wacana
yang kompleks digambarkan Teun A. Van Dijk sebagai berikut:
Konteks
Kognisi social
Teks

Inti analisis Van Dijk diatas adalah menggabungkan ketiga dimensi


wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks,
yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang
dipakai untuk menegaskan suatu teman tertentu. Pada level Kognisi
Sosial dipelajari proses produksi teks berita yang meilbatkan kognisi
individu dari wartawan. Pada level ini dijelaskan bagaimana suatu teks
diproduksi. Sedangkan pada aspek Konteks, adalah mempelajari
wacana yang berkembang di masyarakat akan suatu masalah. Analisis
teks Van Dijk melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan
struktur social dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat
atas suatu wacana.
Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dan memfokuskan
perhatiannya pada teks. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur
teks. Van Dijk memanfaatkan dan mengambil analisis linguistic tentang
kosakata, kalimat, proposisi, dan paragraph untuk menjelaskan dan
memaknai suatu teks.
Level Van Dijk dalam melihat teks terdiri dari beberapa struktur yang
masing-masing saling berkaitan. Ia membaginya dalam tiga tingkatan.
Pertama, struktur makro. Merupakan makna global dari suatu teks yang
dapat diamati dengan melihat topik atau tema. Kedua, superstruktur.
Merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu
teks. Ketiga, struktur mikro. Adalah makna wacana yang dapat diamati
dari bagian kecil suatu teks, yakni kalimat, proposisi, anak kalimat,
paraphrase dan gambar.
b. Teori Media kritik
Menurut McQual ada 5 cabang teori media kritik, kami hanya akan
menjabarkan 2 yaitu; pertama adalah Marxis klasik disini media
dipandang sebagai instrumen kelas dominan dan makna dalam mana
kapitalis mempromosikan keuntungan pribadi. Media menyebarkan
aturan ideologi kelas dalam masyarakat dan kelas penekan. Kedua,
teori ekonomi media politk dimana isi media adalah komoditas untuk
dijual di pasar dan informasi yang disebarkan dikontrol oleh apa yang
pasar perlukan.

c. Social Action Media Studies

Audien tidak dapat dikarakteristikan sebagai massa yang sama. Yang


mana dia terdiri dari sejumlah komunitas yang mempunyai perbedaan
mencolok, yang masing-masing mempunyai nilai,ide,dan ketertarikan
sendiri-sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Media Massa dalam Mengontruksikan Kejadian Sosial


Pada dasarnya, pekerjaan media adalah mengkonstruksikan
realitas. Media menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi
hingga menjadi cerita atau wacana yang bermakna (Hamad, 2004: 11).
Konstruksi realitas media massa pada dasarnya memang melibatkan
indivdu sebagai subjeknya, akan tetapi individu tersebut tidak akan
memberi konstribusi besar terhadap proses konstruksi tanpa melalui media
massa, contohnya aktor atau subjek individu dalam proses
pengkonstruksian sebuah peristiwa di media massa adalah wartawan dan
pihak redaksi media tersebut. Wartawan tersebut tidak memiliki kekuatan
konstruksi besar dalam mata khalayak, tetapi gagasangagasannya
tersebar di media massa. Burhan Bungin (2008: 129) mengatakan dalam
konteks konstruksi iklannya, bahwa konstruksi iklan atas realitas sosial itu
terjadi karena iklan televisi adalah bagian dari media televisi dan menjadi
salah satu sumber otoritas individu.

2.2. Komunikasi Politik di Media Massa


Menurut Blake dan Haroldsen (1997) dalam Zen (2004: 66) Komunikasi
politik adalah komunikasi yang memiliki pengaruh aktual dan potensial
mengenai fungsi dari pernyataan politik atau entitas politik lainnya.
Sedangkan Nimmo dalam Zen (2004: 66) mendefinisikan komunikasi politik
sebagai komunikasi yang memiliki konsekuensi-konsekuensi yang mengatur
perbuatan manusia didalam kondisi-kondisi konflik. Saluran komunikasi
politik sangat beragam, pada dasarnya saluran komunikasi politik sama
dengan saluran komunikasi secara umum. Saluran komunikasi politik adalah
alat atau sarana yang memudahkan penyampaian pesan politik. Saluran
komunikasi politik tidak hanya mencakup alat, sarana dan mekanisme seperti
mesin cetak, radio, televisi dan sebagainya, tetapi yang paling penting adalah
manusia itu sendiri. Manusia sebagai otak perumusan pesan politik melalui
sarana yang ada di media massa (Nimmo, 2001. 166). Oleh karena itu
manusia sebagai aktor politik memanfaatkan media massa untuk
menyebarluaskan pembicaraan-pembicaraan politik dengan harapan
capaian tujuan politiknya lebih besar daripada melalui saluran komunikasi
politik yang lain.

2.3. Penelitian Sebelumnya


Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian –
penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan
dan kajian. Adapun hasil-hasil penelitian yang dijadikan perbandingan tidak
terlepas dari topik penelitian yaitu mengenai analisa wacana kritis media
daring.
Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan Devfanny
Aprilia Artha (2012) dimana melalukan penelitian mengenai analisis
wacana kritis terhadap portal berita www.liputan6.com dalam membingkai
FPI. . Hasilnya menunjukkan bahwa portal berita tersebut selalu
memberitakan FPI dalam bentuk berita yang negative.
Een Irianti (2017) menyajikan penelitian mengenai analisa wacana
kritis . Penelitian ini pemberitaan Basuki Tjahya Purnama dalam media
daring kompas.com. Penelitian ini menemukan bahwa Kompas.com
memberikan gambaran yang sangat positif terhadap kepribadian Ahok.
Disitu ia diberitakan sebagai seseorang yang beratak tegas, berkarisma
dan bijaksana. Jika pemberitaan mengenai Ahok yang negative, maka
Kompas.com akan membingkainya dalam bahasa yang naratif dan
hiperbolis.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


a. Penelitian Kualitatif

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian kalitatif. Menurut Denzin &
Lincoln (1994) dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Albi
Anggito & Johan Setiawan pada tahun 2018, Penelitian Kualitatif adalah
peneitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan
melibatkan berbagai metode yang ada.
Masih dalam buku yang sama, Erickson (1968) menyatakan bahwa
penelitian kualitatif berusaha untuk menemukan dan menggambarkan
secara naratif kegiatan yang dilakukan dan dampak dari tindakan yang
dilakukan terhadap kehidupan mereka.
Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci.

b. Perspektif kritis

Teori kritis adalah sebuah aliran pemikiran yang menekankan


penilaian reflektif dan kritik dari masyarakat dan budaya dengan
menerapkan pengetahuan dari ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Sebagai istilah, teori kritis memiliki dua makna dengan asal-usul dan
sejarah yang berbeda: pertama berasal dari sosiologi dan yang kedua
berasal dari kritik sastra, di mana digunakan dan diterapkan sebagai
istilah umum yang dapat menggambarkan teori yang didasarkan atas
kritik; dengan demikian, teori Max Horkheimermenggambarkan teori
kritis adalah, sejauh berusaha "untuk membebaskan manusia dari
keadaan yang memperbudak mereka

3.2. Objek Penelitian


Objek dari penelitian ini adalah berita tentang Proyek Infrastruktur Jokowi
pada media daring Tirto.id.
3.3. Lokasi Penelitian
Penelitian Analisa wacana kritis berita Proyek Infrastruktur Jokowi pada
media daring Tirto.id dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

3.4. Sumber Data


Sumber data dalam penelitian ini dikumpulkan penulis berdasarkan
kebutuhan analisis dan pengkajian.
a. Studi Pustaka

Peneliti melakukan studi pustaka yang akan bertujuan melengkapi


data penelitian yang mengacu pada wacana – wacana pustaka sebagai
pembanding ataupun sebagai referensi dalam penelitian. Studi pustaka
ini dibutuhkan karena melalui teknik tersebut mendapatkan data, baik
yang berupa teoritis maupun praktis.

b. Internet Searching
Dalam internet terdapat berbagain pembahasan dan sumber data
yang melengkapi dalam penelitian ini. Internet searching merupakan
salah satu teknik pengambilan data yang digunakan peneliti. Terdapat
website dan artikel-artikel yang digunakan oleh peneliti.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah teknik dokumentasi. Menurut Arikunto (2009: 231) teknik
dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel
berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. Teknik
dokumentasi mengamati benda mati, bukan benda hidup.

3.6. Uji Validitas Data


Pengujian validitas penelitian ini menggunakan Triangulasi.
Triangulasi dalam pengujian validitas ini diartikan sebagai pengecekkan
data dari satu sumber dengan beberapa teori.

Maka pengujian validitas data penelitian ini dapat juga disebut


dengan Triangulasi teori. Dimana sumber data yang berasal dari satu
sumber data yaitu berita mengenai Proyek Infrastruktur Jokowi di media
daring Tirto.id dengan lebih dari satu teori untuk menguji keabsahannya.
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian ini
adalah Metode Analisis Teks Media yang diperkenalkan oleh Teun. A Van
Dijk. Model analisis tersebut merupakan model analisis yang paling banyak
digunakan, yang dikenal dengan “Kognisi Sosial”. Hal ini kemungkinan
karena Van Dijk mengolaborasi elemen-elemen wacana sehingga bias
didayagunakan dan dapat dipakai secara praktis.

Dalam mengoleksi data, peneliti melakukan beberapa tahap, yaitu


peneliti mengumpulkan semua data, kemudian menentukan kategorisasi,
focus penelitian dengan menggunakan analisis wacana Teun. A Van Dijk.
Teknik ini melihat teks terdiri dari beberapa struktur, seperti di
bawah ini:
Struktur Makro
Makna Global dari suatu teks yang dapat diamati melalui tema.
Superstruktur
Kerangka suatu teks. Kerangka terdiri dari pendahuluan, isi, penutup.
Struktur Mikro
Makna local dari suatu teks yang dapat diamati dari pemilihan kata,
kalimat dan gaya Bahasa yang dipilih.

Kemudian elemen-elemen dari analisis teks Van Dijk dapat


dijelaskan sebagai berikut:
Struktur Wacana Hal yang diamati Elemen
Struktur Makro Tematik Topik
Tema yang
dikedepankan dalam
suatu berita.
Superstruktur Skematik Skema
Bagaimana bagian
dan urutan berita
dikemaskan dalam
teks berita utuh.
Struktur Mikro Semantic Latar, detail, maksud,
Makna yang pra-anggapan,
ditekankan dalam nominalisasi.
suatu berita.
Sintaksis Bentuk kalimat,
Bagaimana suatu koherensi, kata ganti.
kalimat dapat dipilih.
Stiliksis Leksikon
Bagaimana kata
dalam suatu berita
dapat dipilih.
Retoris Grafis, metafora,
Bagaimana cara ekspresi.
penekanan berita
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggito, Albi, dan Johan Setiawan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Jakarta: CV Jejak.
Mulyana, D. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sarmanu. 2017. Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Statistika.
Surabaya: Airlangga University Press.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tirto.id
http://digilib.unila.ac.id
http://journal.umpo.ac.id/index.php/aristo/article/viewFile/16/275
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/730/jbptunikompp-gdl-muhammadgi-36458-3-
unikom_m-i.pdf
https://www.academia.edu/31121152/Ekonomi_Politik_Media_Analisis_Dibalik_F
enomena_Media_Massa_Digital

file:///C:/Users/Administator/Downloads/Model_Bisnis_Penyiaran_Televisi_Digital
.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_kritis
http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/7014/2/ART_Sih%20N%20Sukm
i_Rethinking%20Teori%20Komunikasi_fulltext.pdf
https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2014/08/jurnal%20elina%20flora%20ok%20(08-27-14-03-33-
14).pdf
Representasi FPI…., Devfanny Aprilia Artha, FISIP UI, 2012.
Ejournal.uinjkt.ac.id/…/EEN%20IRIANTI%.SOS

Anda mungkin juga menyukai