Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PENELITIAN

FENOMENOLOGI ROBOTICS JOURNALISM DALAM NEWSROOM MEDIA

BERITAGAR.ID

Nama Peneliti:

Verdian Ageng Himawan - 00000009706

MPK Kelas B (Dosen : Yearry Panji)


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Pada kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Segala aspek dalam kehidupan

manusia tidak bisa dijauhkan dari peran bantuan orang lain. Dari mulai kecil hingga dewasa.

Akan tetapi, kebutuhan tersebut tidak selamanya dapat dipenuhi. Maka dari itu manusia

memerlukan peran teknologi pada saat kita melakukan aktivitas. Dunia jurnalistik pun,

memanfaatkan peran teknologi tersebut.

Robotic journalism adalah teknologi tersebut. Berawal dari konvergensi media, media

media besar di Amerika Serikat sudah memulai tren ini dahulu. Media seperti Washington

Post, New York Times, dan lain lainnya, memanfaatkan robot atau yang biasa disebut dengan

algortima jurnalistik ini digunakan dalam berita online mereka. Penggunaan robot journalism

kala itu dilakukan hanya untuk sebatas update informasi mengenai hasil akhir atau final score

cabang olahraga tertentu seperti sepak bola, basket, baseball, dan lain sebagainya.

Seperti yang diungkapkan AP’s strategy manager and AI co-lead, Francesco Marconi,

robotic journalism dianggap mempermudah tugas seorang jurnalis, hal ini membuat jurnalis

lebih teliti dan mampu menghasilkan karya yang lebih dalam lagi. Konten berita yang

dihasilkan pun semakin meningkat dan berkualitas.

Dilansir dari digiday.com, robotic journalism milik Washington Post Heliograf

diklaim mampu menghasilkan artikel hingga 850 berita. Berita yang dihasilkan pun mampu

mencapai angka hingga 500.000 klik. Angka tersebut membuktikan bahwa tulisan yang

dibuat oleh robot mampu memperluas pasar pembacanya, dilihat dari banyaknya artikel yang

diproduksi dan klik yang dihasilkan dari pembaca yang tertarik membuka dan membaca

artikel buatan robot tersebut.


Lain halnya di Indonesia. Fenomena mengenai robotic journalism adalah fenomena

baru yang sedang dihadapi jurnalis dan wartawan di Indonesia. Berbagai keresahan mengenai

fenomena tersebut mulai dirasakan oleh sebagian besar wartawan yang ada di Indonesia.

Bagaimana tidak, kemudahan tersebut dinilai di Indonesia mampu menggeser peran

wartawan di Indonesia dan pengurangan jumlah karyawan pun tak dapat dihindari wartawan

Indonesia saat ini.

Akan tetapi, fenomena tersebut masih menjadi keresahan sementara saja. Mereka

yang mampu dan berkompeten dalam dunia jurnalistik ini tidak mau diperbudak dengan

teknologi. Salah satu media di Indonesia yang memanfaatkan robotics journalism di

Indonesia adalah media online beritagar.id.

Berdiri pada tahun 2015, Beritagar.id merupakan sebuah perusahaan media hasil dari

penggabungan media antara Lintas.me (2011) dengan Beritagar.com (2012). Media ini

berada dibawah payung PT Lintas Cipta Media (LCM) yang merupakan anak perusahan dari

perusahaan Global Digital Prima (GDP) Venture.

Dengan mengutamakan media baru berbasis teknologi, Beritagar.id menjadi media

yang memanfaatkan peran dari adanya robotic journalism. Mereka pun menyebarkan

informasi dan menyajikan laporan tersebut dalam bentuk data. Setelah diperoleh data, baru

jurnalis menyempurnakan data tersebut kedalam bentuk tulisan. video, atau infografik berupa

gambar yang sesuai dengan konten yang sedang dibahas.

Sebagai sebuah media, maka penting adanya kehadiran newsroom pada saat

menentukan konten dalam media tersebut. Berita apa yang dikategorikan sebagai headline

atau peristiwa apa saja yang penting dijadikan topik pembahasan selama rapat berlangsung.

Meneliti dari hal tersebut, peran robot selama rapat juga menjadi topik serius dan wajib untuk

diatur keberadaannya.
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti ingin

mengetahui lebih lanjut sejauh mana newsroom Beritagar.id dalam menentukan konten untuk

berita yang ditulis dengan robotics journalism. Terkait dengan hal tersebut, maka judul yang

akan diajukan peneliti untuk rencana penelitian ini adalah : “FENOMENOLOGI ROBOTICS

JOURNALISM DALAM NEWSROOM MEDIA BERITAGAR.ID”

1.2 Rumusan Masalah

Kemunculan dari adanya Robotics Journalism membuat public terbagi menjadi dua

bagian, mereka yang pro dengan adanya fenomena tersebut serta mereka yang kontra dengan

adanya robot dalam dunia jurnalistik. Perdebatan dalam newsroom dalam menentukan konten

yang akan dibuat pun menarik untuk diteliti.

Dalam menentukan konten dalam suatu media penting adanya kita mengetahui

tentang pertimbangan pertimbangan apa yang dibahas dalam newsroom. Kebijakan media

dalam mengatur robotic journalism dengan wartawan media tersebut juga perlu diketahui

karena penting untuk diteliti karena kedepannya tentu masing masing media akan

memanfaatkan teknologi ini.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. bagaimana newsroom Beritagar.id dalam menentukan konten yang dibuat oleh

Robotic Journalism?

2. Bagaimana regulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan Robotic Journalism di

Indonesia?
1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana newsroom Beritagar.id dalam menentukan konten yang

dibuat oleh Robotic Journalism

2. Mengetahui regulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan Robotic Journalism di

Indonesia.

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Akademik

Sebuah penelitian yang berguna apabila hasil penelitian tersebut dapat

digunakan dan bermanfaat bagi orang lain, terutama mereka yang ingin focus

membahas dan mengembangkan topik mengenai penelitian yang sedang

dilakukan. Penelitian ini diharapkan mampu membantu serta menjadi bahan

rujukan bagi mereka yang ingin membahas dan mengetahui lebih lanjut

mengenai robotics journalism.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Sebuah penelitian diwajibkan untuk dapat berguna bagi mereka yang

memanfaatkan subjek yang diteliti. Dengan adanya penelitian ini, sekiranya

mampu menjadi sumber referensi bagi mereka yang memanfaatkan peran dari

robotics journalism. Dengan begitu, kegunaan dari robotic journalism dapat

bermanfaat bagi khalayak luas.


BAB 2

LITERATURE REVIEW

2.1 Riset Terdahulu

Penelitian mengenai penentuan konten oleh newsroom media beritagar.id dalam

artikel yang dibuat oleh robot memerlukan penelitian lain unutuk menjadi bahan

referensi serta mengembangkan penelitian lainnya. Maka dari itu dipilih lima penelitian

terdahulu untuk mendukung penelitian ini.

Penelitian pertama oleh Mutia Rahmi Pratiwi. Seorang mahasiswa Program Studi

Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro ini membuat penelitian dengan judul

“Peran ICT bagi Organisasi Media Massa dan Budaya Masyarakat”. Peneliti

menggunakan penelitian tersebut untuk menjadi dasar mengenai peran ICT bagi media

massa jaman sekarang. Perkembangan teknologi turut serta mengubah budaya dalam

mengorganisir media tempat mereka bekerja. Perkembangan teknologi dan komunikasi

didasari menjadi faktor utama budaya tersebut berubah. Perbedaan struktur organisasi di

media online dikatakan berbeda dengan struktur organisasi yang dimiliki media

konvensional. Pembagian jobsdesk yang berbeda yaitu media konvensional lebih jelas

jam kerjanya dan sudah diatur dalam peraturan yang sudah berlaku dan disepakati

bersama. Sedangkan pada media online lebih bersifat fleksibel dan situasional.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Firsta Putri Nodia mahasiswa asal

Universitas Bakrie. Ia membuat penelitian dengan judul “Penerapan Integrated

Newsroom pada Manajemen Redaksi Beritasatu Media Holdings”. Yang saya kutip

dalam penelitian tersebut adalah mengenai penerapan Integrated Newsroomnya. Kondisi

tersebut kurang lebih sama dengan penelitian yang peneliti lakukan. Perbedaannya

adalah fokus medianya. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi menjadi


latarbelakang utama yang menjadi faktor kenapa harus dilakukan penelitian tersebut.

Tren terjadinya konvergensi media dengan terintergrasinya fungsi teknologi dan

meluasnya penyatuan beragam platform di industri media menjadi faktor pendukung

kenapa penelitian ini dilakukan. Penemuan dalam penelitian tersebut adalah praktik

konvergensi dalam single newsroom terlihat dengan adanya kemampuan untuk berbagi

konten antara beberapa media dengan fasilitas keranjang berita bersama. Hal tersebut

menyebabkan konsep mengenai sumber daya bersama, promosi silang, pemimpin, dan

alur kerja lebur menjadi satu.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Lamia Putri Damayanti seorang mahasiswa dari

S1 Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta. Dengan judul penelitian

“Praktik Jurnalisme pada Situs Kurasi Berita (Studi Kasus Praktik Jurnalisme Berbasis

Teknologi Artificial Intelligence pada Situs Beritagar.id)”. Dalam penelitiannya

disebutkan bahwa akibat dari penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) di

beritagar.id telah menciptakan suatu proses otomatisasi dalam ruang redaksi. Otomatisasi

yang dimaksud meliputi pencarian, pengumpulan, pengolahan, hingga penulisan data

menajdi berita. Penggunaan robot ini membuktikan bahwa saat ini robot tidak hanya

dianggap sebagai media penyampaian pesan akan tetapi sudah menjadi bagian dalam

proses produksi berita. Ia mengungkapkan bahwa hal ini merupakan suatu inovasi dalam

dunia jurnalisme. Walaupun tetap manusia lah yang memeiliki peran penting dalam

mempertahankan tradisi jurnalisme.

Penelitian selanjutnya oleh mahasiswa Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Bandung Indonesia, Atie Rachmiatie. Ia melakukan

penelitian dengan judul “Profil Jurnalis di Era Reformasi : Studi Kualitatif dengan

Pendekatan Sense Making tentang Profil Sumber Daya Manusia di Media Cetak, Radio,

dan Televisi”. Dalam penelitian ini peneliti lebih ingin melihat mengenai kinerja sumber
daya manusia pada media konvensional yang kurang lebih kinerja sama dengan mereka

yang bekerja di online. Produktivitas dalam produksi berita tentu mempunyai target

tertentu untuk media tempat wartawan tersebut bekerja. Yang membedakan dari masing

masing media tersebut adalah nuansanya saja. Apabila di televisi dan radio, unsur suara

menjadi begitu penting dengan nilai gambar yang tak kalah pentin apabila kita bekerja di

televisi. Hal tersebut juga bisa kita temukan di media online yang mementingkan

gambar, suara, serta tulisan.

Jurnal terakhir dilakukan oleh Aghnia R.S Adzkia mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang mengangkat jurnal dengan judul “Praktik

Multimedia Dalam Jurnalisme Online Di Indonesia (Kajian Praktik Wartawan

Multimedia Di CNNIndonesia.com, rappler.com, Dan Tribunnews.com”. Dalam jurnal

dikatakan bahwa cara penyampaian pesan melalui media sudah berubah. Hal ini

diakibatkan oleh perkembangan teknologi informasi yang berkembang dengan begitu

pesat. Jurnalisme online yang menggunakan internet ini menuntut wartawannya untuk

bisa menulis, memotretm membuat berita video, dan berinteraksi lebih jauh dengan

audiens nya. Karakter berita online yang mengedepankan kecepatan dalam

menyampaikan pesan juga menjadi alasan mengapa media online seperti beritagar.id

memerlukan robot untuk proses produksi beritanya. Hal ini membuat perubahan yang

terjadi di ruang redaksi dan cara kerja wartawan online.

2.2 Newsroom Media

Newsroom dalam suatu media penting keberadaannya karena segala konten

mengenai produk berita suatu media dibahas disana. Apabila kita bekerja pada media

cetak maka penentuan mengenai headline berita dibahas disana. Apabila kita bekerja di

media online yang berbasis robot maka penentuan konten berita nya pun juga berbeda.
Mereka yang bekerja di media online dituntut untuk dapat memproduksi berita

yang bersifat gambar, suara, dan tulisan. Yang dimaksud dengan hal tersebut adalah

ketika seorang wartawan multimedia dituntut cakap dan terampil untuk menghasilkan

video, tulisan, dan foto dalam sekali waktu reportase. Saat meliput sebuah peristiwa

atau isu, wartawan multimedia akan mengoptimalkan kemampuan teknologi komunikasi

yang dipunya untuk menghasilkan beragam produk jurnalistik.

Perbedaan karakter masing masing newsroom dipengaruhi oleh kebijakan yang

ada pada masing masing media. Beritagar.id yang berbasis media online memiliki

perbedaan dengan media online lainnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh pemimpin tempat

media tersebut bekerja.

Kecepatan dalam menyampaikan berita merupakan kelebihan yang dimiliki oleh

media yang berbasis online. Maka dari itu newsroom dalam media online sangat berhati

hati dalam memperoleh data yang mereka terima. Rapat dalam newsroom untuk

menentukan konten seperti apa yang akan mereka publikasikan kepada khalayak penting

untuk dilakukan. Pemilihan topik pun tidak bisa sembarang. Mereka biasa menentukan

tema berdasarkan seberapa bernilai berita tersebut untuk disebarkan ke khalayak dengan

berdasarkan nilai nilai dalam jurnalistik.

2.3 Robotic Journalism (Computer-Assisted Reporting)

Produksi suatu artikel berita dapat dilakukan oleh computer yang dilakukan

dengan menggunakan bilangan algoritma. Penggunaan bilangan algoritma ini juga bisa

mengetahui tema apa yang sering dibaca oleh pembaca melalui klik yang ia pilih selama

membaca suatu artikel di internet. Penulisan narasi berita menggunakan algoritma

komputer ini juga disebut sebagai praktik computational journalism – yaitu penulisan

berita yang dilakukan oleh Computer Assisted Reporting (CAR).


Eirik Stavelin, dalam disertasinya yang berjudul Computational Journalism:

When Journalism Meets Programming memaparkan lima cara praktik jurnalisme

berbasis perangkat lunak, yaitu jurnalisme presisi (precision journalism), computer-

assisted reporting (CAR), jurnalisme data (data journalism), jurnalisme database

(database journalism), data-driven journalism, dan computational journalism.

Media beritagar.id memanfaatkan peran dari CAR ini. Media tersebut

menggunakan robot untuk meproduksi berita yang berhubungsn dengan olahraga. Seperti

informasi mengenai update skor suatu pertandingan. Khalayak menuntut untuk segera

mengetahui hasil akhir dan statistik mengenai suatu pertandingan. Semisal pertandingan

sepak bola, khalayak ingin mengetahui berapa skor akhir pertandingan tersebut serta

ingin mengetahui bagaimana presentase penguasaan bola, tendangan mengarah ke

gawang, jumlah pelanggaran dan lain lain. Maka dari itu, beritagar.id menggunakan

robot untuk menginformasikan data data tersebut. Tulisan yang dibuat oleh robot biasa

sudah diatur sehingga membosankan untuk dibaca. Akan tetapi data yang ada disana bisa

dikatakan penting bagi mereka yang tertarik untuk mengetahui data yang diperoleh.

2.4 jurnalisme Online

Perkembangan teknologi tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan manusia.

Kebutuhan yang sangat kompleks saat ini, membuat manusia sulit untuk menghindari

perubahan tersebut. Permintaan akan informasi yang tinggi membuat masyarakat sangat

tergantung dengan internet. Disinilah segala sumber informasi dapat diterima dan

diakses. Informasi tersebut bisa diterima oleh khalayak tanpa perlu waktu lama.

Kelebihan dari internet yang mampu menyajikan informasi dalam waktu yang singkat

membuat masyarakat sulit menghindarinya.


Penyajian informasi oleh media ini merupakan akibat dari adanya konvergensi

media dari konvensional ke online. Media media besar seperti CNN, MNC Group, Media

Indonesia, dan lain lainnya turut serta meramaikan pasar online yang begitu luas. Belum

didukung oleh media media baru seperti Tirto.id, Beritagar.id, dan lain sebagainya turut

meramaikan pasar dengan sifat kemudaan mereka. Berita mengenai infografis dan berita

feature yang mudah diterima akan tetapi berbobot pun memiliki pasar mereka sendiri.

Indonesia termasuk negara yang tergolong aktif di dunia maya. Banyak nya arus

informasi yang masuk membuat pemerintah Indonesia mengawasi fenomena tersebut.

Berbagai macam undang undang yang mengatur perihal ITE sudah di sahkan pemerintah

dan hal tersebut juga berimbas pada dunia jurnalisme.

Berita hoax yang menjadi momok yang banyak merugikan masyarakat Indonesia,

sudah mulai berkurang keberadaannya. Banyak dari mereka yang menyebarkan

informasi tersebut dipenjara dan menanggung konsekuensi dari perbuatan yang telah

mereka lakukan.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sifat dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif karena dasar dari penelitian ini adalah perlu

pengamatan yang cermat atas fenomena yang terjadi yaitu mengenai robotics journalism.

Pengamatan tersebet harus didukung dengan data data yang dapat dipertanggung

jawabkan serta dapat menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Dengan mengamati

newsroom media Beritagar.id, diharapkan mampu untuk menjelaskan fenomena baru ini.

Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan

dalam penelitian ini, peneliti ingin mengamati mengenai kualitas dari newsroom media

beritagar.id dalam menentukan konten yang dibuat oleh robotics yang didasari pada

Artificial Intelligence (AI).

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fenomenologi. fenomenologi

adalah metode riset dengan menggunakan realitas yang diperlakukan sebagai fenomena

murni dan digunakan sebagai data absolut (Eagleton,1983) Prosedur pada metode

fenomenologi diawali dengan bracketing yang Diartikan secara sederhana sebagai

penundaan kesimpulan. Intinya berusaha memisahkan realitas dengan prasangka

(Kuswarno, 2009, h. 10). Setelah itu dilakukan pemisahan data, validasi dan merangkum

hasil wawancara. Dengan berdasarkan pengalaman yang dialami subyek, penelitian ini

diharapkan mampu memberikan informasi terkait fenomena tersebut. Dan kedepannya

mampu memberikan solusi dari permasalahan yang sedang dihadapi.


3.3 Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah mereka para jurnalis yang dimana media tempat

mereka bekerja menggunakan robotics journalism. Dipilihnya jurnalis tersebut karena ia

terlibat langsung di dalam newsroom media Beritagar.id. Setelah itu, hasil dari

wawancara dengan subyek penelitian akan dikembangkan lebih lanjut dengan studi

dokumen yang telah diperoleh oleh peneliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan menggunakan hasil dari wawancara dengan memilih narasumber

salah satu direksi dalam media beritagar.id. Lalu hasil wawancara tersebut didukung

dengan observasi langsung dengan mengamati jalannya rapat newsroom dalam

menentukan konten untuk robotics journalism. Setelah itu, baru didukung dengan studi

dokumen untuk melengkapi penelitian mengenai konten bagi robotics journalism.

3.5 Teknik Analisa Data

Analisa data penting dilakukan dalam sebuah penelitian. Analisis ini bisa

dilakukan apabila seluruh data terkait sudah diperoleh. Data tersebut berupa wawancara

mendalam dengan narasumber terkait, observasi atau pengamatan langsung mengenai

newsroom beritagar.id, dokumentasi, dan data data pendukung lainnya yaitu berupa studi

dokumen yang telah di dapat peneliti. Teknik analisis yang dilakukan adalah dengan

mengkaji seluruh data yang telah diterima. Setelah memperoleh data tersebut, peneliti

membuat kesimpulan dan menjawab rumusan masalah yang sedang diteliti. Kesimpulan

tersebut juga didasari dengan pemahaman peneliti mengenai topik terkait robotics

journalism.
3.6 Uji Keabsahan Data

Penelitian mengenai penentuan konten oleh newsroom dalam media Beritagar.id

ini menggunakan uji keabsahan data cara konfirmabilitas. Maksud dari konfirmabilitas

adalah dalam penelitian ini, peneliti ingin berusaha untuk membuktikan kebenarannya

dimana hasil penelitian sesuai hasil wawancara, observasi, serta studi dokumen yang

telah peneliti lakukan di lapangan. Laporan tersebut selanjutnya akan dilaporkan secara

objektif agar orang yang membaca penelitian ini menjadi paham dan mendapat informasi

baru terkait fenomena robotic journalism.

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian akan dilakukan dalam waktu dekat.


Daftar Pustaka

Adzkia, A. 2015. Praktik Multimedia dalam Jurnalisme Online di Indonesia (Kajian praktik

wartawan multimedia di cnnindonesia.com, rappler.com, dan tribunnews.com.

Terarsip pada http://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/7489/6528

Cokroaminoto, 4 Januari 2011. Keabsahan Data Penelitian Kualitatif. Dalam

http://www.menulisproposalpenelitian.com/2011/01/keabsahan-data-penelitian-

kualitatif.html

Damayanti, Lamia Putri. 2017. Praktik Jurnalisme pada Situs Kurasi Berita (Studi Kasus

Praktik Jurnalisme Berbasis Teknologi Artificial Intelligence pada Situs

Beritagar.id. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta: Perpustakaan Pusat UGM.

Terarsip pada http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?

act=view&buku_id=130072&mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=

html

Dierick, Laurence. 2017. “Robot Journalism: When Computational Linguistic Meet

Journalism”. Terarsip pada http://www.ohmybox.info/robot- journalism-issues-

and-challenges/

Doll, Meagan. 20 Oktober 2015. “Ethics of robot journalism: How Automated Insights poses

issues for data collection and writing”. Dalam

https://ethics.journalism.wisc.edu/2015/10/20/ethics-of-robot-journalism-how-

automatedinsights-poses-issues-for-data-collection-and-writing/

Jubilee, Syeba. 17 September 2015. “Beritagar, Media Online Berbasis Data dan Robot”.

Dalam http://www.beritasatu.com/iptek/307817-beritagar-media- online-berbasis-

data-dan-robot.html
Kok, Joost N. dkk. 2009. Artificial Intelligence: Definition, Trends, Techniques, and Cases.

Leiden Institute of Advanced Computer Science. Leiden University

(Netherlands): Eolss Publissher. Terarsip pada http://www.eolss.net/sample-

chapters/c15/e6-44.pdf.

Nodia, Firsta Putri. 2014. Penerapan Integrated Newsroom pada Manajemen Redaksi

Beritasatu Media Holdings. Universitas Bakrie: Jakarta. Terarsip pada

http://journal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view/566

Rachamiatie, Atie. 2001. Profil Jurnalis di Era Reformasi: Studi Kualitatif dengan

Pendekatan Sense Making tentang Profil Sumber Daya Manusia di Media Cetak,

Radio, dan Televisi: Universitas Islam Bandung Indonesia: Bandung. Terarsip

pada https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/722/390

Stavelin, Eirik. 2013. Computational Journalism: When Journalism Meets Programming,

Disertasi Departemen Informasi dan Kajian Media University of Bergen, tidak

diterbitkan, terarsip di

http://stavelin.com/uib/ComputationalJournalism_EirikStavelin.pdf. Bergen:

Program Doktoral University of Bergen

Anda mungkin juga menyukai