Resume Jurnal
Disusun untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah jurnalisme multimedia
Oleh
PANJI HARTONO
80800222017
Dosen :
komunikasi yang terus berkembang mulai dari media cetak, media elektronik
(audio, visual dan audiovisual) dan media digital saat ini sangat mempengaruhi
aktiftas komunikasi, termasuk dalam hal ini aktiftas pendistribusian pesan dan juga
pesan/informasi adalah aktiftas jurnalistik. Dunia jurnalisme pun tidak luput dari
berkisar pada tiga tahapan atau proses utama yaitu pencarian data/berita,
terus bertransformsi dan memunculkan satu aktiftas jurnalisme yang disebut dengan
1
Muhammad Ashari, “Jurnalisme Digital : Dari Pengumpulan Informasi Sampai
Penyebaran Pesan” Inter Komunika 4, no. 1 (2019).
menelusuri dinamika yang ada dalam perkembangan konseptualisasi dari
jurnalisme digital.
B. Tanggapan Penulis
Ashari mencoba untuk menguraikan terkait beragam definisi atau prespektif tentang
jurnalisme digital. fokus pembahasan yang diuraikan dalam jurnal tersebut lebih
menekanan pada aspek teknis -prosedural- dari tiga tahapan kerja jurnalisme seperti
informasi) khususnya tahapan pertama dan terakhir. Jika ingin membuat sebuah
komparasi antara kerja jurnalisme konvensonal dan jurnalisme digital dalam hal
1. Jurnalisme Konvensional
konvensional adalah dengan hadir langsung pada lokasi peristiwa yang dianggap
sebagai lokus dari sumber data yang ingin didapatkan. Pada cara kerja yang
Adapun proses diseminasi atau penyebaran pesan yang dilakukan pada kerja
jurnalisme konvensional dilakukan melalui media atau platform yang spesifik baik
itu media/platform cetak seperti majalah, koran dan lain-lain ataupun melalui media
audio seperti radio dan juga media audiovisual seperti Televisi. Diseminasi pesan
dengan mono-latform.
2. Jurnalisme Digital
Kejadian Perkara), maka pencarian data pada jurnalisme digital dapat dilakuakan
melalui penelusuran data-data yang tersedia dalam jumlah yang cukup banyak pada
media internet.
Proses kerja jurnalisme digital seperti yang disebutkan di atas adalah proses
antara satu dengan yang lain melalui jaringan internet sebagai lokus atau TKP untuk
proyeksi ke depan yakni pada tahun 2025, data digital yang tersimpan di internet
adalah 163 ZB (Zettabyte) atau setara dengan 163 Triliun GB (Gigabyte). Pada
tahun tersebut juga (2025), 75 % populasi dunia akan berinteraksi dengan data
digital satu sama lain. Diuraikan pula bahwa pada tahun yang sama, setiap orang
akan terhubung dengan perangkat komputer sebanyak 4.800 kali perhari. 2 Dari
2
Muhammad Ashari, “Jurnalisme Digital : Dari Pengumpulan Informasi Sampai
Penyebaran Pesan”, h. 11
proyeksi tersebut, semakin tergambar bagaimana pengaruh jaringan internet dalam
meyediakan data-data digital yang cukup banyak untuk dapat dijadikan lokus
beberapa media, maka proses diseminasi pesan pada jurnalisme digital tidak lagi
dilakukan dengan pendistribusian yang bersifat spesifik pada platform tertentu. Jika
multi-platform.
ingin menyoroti persoalan yang tidak terlalu disoroti oleh Ashari yaitu terkait
kritis.3
informasi kepada khalayak. Pandangan ini juga meyakini bahwa media dapat
Eriyanto, Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta : LKis Group,
3
2001) h. 21-46
bekerja secara netral dan mampu melaporkan sebuah peristiwa secara faktual (apa
sebagai pelapor yang mampu bersikap netral dari nilai atau keberpihakan pada
kelompok tertentu.
memandang media pada aspek fungsinya dalam masyarakat, maka paradigma kritis
memandang media justeru sebagai alat untuk meneguhkan dominasi kelas. Media
diandaikan tidak dapat lepas dari nilai atau kepentingan tertentu, sehingga klaim
Tugas seorang wartawan atau jurnalis yang diandaikan sebagai pelapor yang
netral dari nilai atau kepentingan tertentu oleh paradigma pluralis dikritik oleh
mustahil mampu bersikap netral dari nilai atau kepentingan tertentu. Seorang
prespektif atau sudut pandang tertentu, sehingga saat melakukan kegiatan pencarian
data atau informasi, termasuk dalam proses pengolahan dan diseminasi informasi,
prespektif tertentu itulah yang akan memandu proses kerja jurnalis. Sehinga
informasi yang didesimanis oleh media dianggap tidak sepenuhnya transparan (apa
Jika mengacu pada uraian teoretis mengenai paradigma dari cara kerja
media di atas, maka cara kerja jurnalisme digital yang diuraikan oleh Muhammad
menekankan bahwa seorang jurnalis dalam dunia jurnalisme digital harus memiliki
maka proses jurnalis yang berpusat pada digital dengan memanfaatkan jaringan
C. Kesimpulan
uraian deskriptif mengenai proses kerja jurnalis yang berpusat pada media digital.
dalam artikel/jurnal tersebut nampak bahwa uraian mengenai proses kerja jurnalis
Penyebaran Pesan”, h. 9