Anda di halaman 1dari 19

FENOMENOLOGI ROBOTICS JOURNALISM DALAM NEWSROOM

MEDIA BERITAGAR.ID

Nama : Verdian Ageng Himawan

NIM : 00000009706

Fakultas : Ilmu Komunikasi

Program Studi : Ilmu Komunikasi

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TANGERANG
ABSTRAK

Segala aspek dalam kehidupan manusia tidak bisa dijauhkan dari peran
bantuan orang lain. Dari mulai kecil hingga dewasa. Akan tetapi, kebutuhan
tersebut tidak selamanya dapat dipenuhi. Maka dari itu manusia memerlukan peran
teknologi pada saat kita melakukan aktivitas. Dunia jurnalistik pun, memanfaatkan
peran teknologi tersebut. Robotic journalism adalah teknologi tersebut. Fenomena
mengenai robotic journalism adalah fenomena baru yang sedang dihadapi jurnalis
dan wartawan di Indonesia. Berbagai keresahan mengenai fenomena tersebut mulai
dirasakan oleh sebagian besar wartawan yang ada di Indonesia.
Sebagai sebuah media, maka penting adanya kehadiran newsroom pada saat
menentukan konten dalam media tersebut. Berita apa yang dikategorikan sebagai
headline atau peristiwa apa saja yang penting dijadikan topik pembahasan selama
rapat berlangsung. Meneliti dari hal tersebut, peran robot selama rapat juga menjadi
topik serius dan wajib untuk diatur keberadaannya.

Kata Kunci:
Robotics Journalism, konvergensi media, newsroom
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang masalah

Pada kodratnya, manusia adalah makhluk sosial. Segala aspek dalam

kehidupan manusia tidak bisa dijauhkan dari peran bantuan orang lain. Dari mulai

kecil hingga dewasa. Akan tetapi, kebutuhan tersebut tidak selamanya dapat

dipenuhi. Maka dari itu manusia memerlukan peran teknologi pada saat kita

melakukan aktivitas. Dunia jurnalistik pun, memanfaatkan peran teknologi

tersebut.

Robotic journalism adalah teknologi tersebut. Berawal dari konvergensi

media, media media besar di Amerika Serikat sudah memulai tren ini dahulu. Media

seperti Washington Post, New York Times, dan lain lainnya, memanfaatkan robot

atau yang biasa disebut dengan algortima jurnalistik ini digunakan dalam berita

online mereka. Penggunaan robot journalism kala itu dilakukan hanya untuk

sebatas update informasi mengenai hasil akhir atau final score cabang olahraga

tertentu seperti sepak bola, basket, baseball, dan lain sebagainya.

Seperti yang diungkapkan AP’s strategy manager and AI co-lead, Francesco

Marconi, robotic journalism dianggap mempermudah tugas seorang jurnalis, hal ini

membuat jurnalis lebih teliti dan mampu menghasilkan karya yang lebih dalam lagi.

Konten berita yang dihasilkan pun semakin meningkat dan berkualitas.

Dilansir dari digiday.com, robotic journalism milik Washington Post

Heliograf diklaim mampu menghasilkan artikel hingga 850 berita. Berita yang

dihasilkan pun mampu mencapai angka hingga 500.000 klik. Angka tersebut
membuktikan bahwa tulisan yang dibuat oleh robot mampu memperluas pasar

pembacanya, dilihat dari banyaknya artikel yang diproduksi dan klik yang

dihasilkan dari pembaca yang tertarik membuka dan membaca artikel buatan robot

tersebut.

Lain halnya di Indonesia. Fenomena mengenai robotic journalism adalah

fenomena baru yang sedang dihadapi jurnalis dan wartawan di Indonesia. Berbagai

keresahan mengenai fenomena tersebut mulai dirasakan oleh sebagian besar

wartawan yang ada di Indonesia. Bagaimana tidak, kemudahan tersebut dinilai di

Indonesia mampu menggeser peran wartawan di Indonesia dan pengurangan jumlah

karyawan pun tak dapat dihindari wartawan Indonesia saat ini.

Akan tetapi, fenomena tersebut masih menjadi keresahan sementara saja.

Mereka yang mampu dan berkompeten dalam dunia jurnalistik ini tidak mau

diperbudak dengan teknologi. Salah satu media di Indonesia yang memanfaatkan

robotics journalism di Indonesia adalah media online beritagar.id.

Berdiri pada tahun 2015, Beritagar.id merupakan sebuah perusahaan media

hasil dari penggabungan media antara Lintas.me (2011) dengan Beritagar.com

(2012). Media ini berada di bawah payung PT Lintas Cipta Media (LCM) yang

merupakan anak perusahaan dari perusahaan Global Digital Prima (GDP) Venture.

Dengan mengutamakan media baru berbasis teknologi, Beritagar.id menjadi

media yang memanfaatkan peran dari adanya robotic journalism. Mereka pun

menyebarkan informasi dan menyajikan laporan tersebut dalam bentuk data.

Setelah diperoleh data, baru jurnalis menyempurnakan data tersebut ke dalam

bentuk tulisan. video, atau infografik berupa gambar yang sesuai dengan konten

yang sedang dibahas.


Sebagai sebuah media, maka penting adanya kehadiran newsroom pada saat

menentukan konten dalam media tersebut. Berita apa yang dikategorikan sebagai

headline atau peristiwa apa saja yang penting dijadikan topik pembahasan selama

rapat berlangsung. Meneliti dari hal tersebut, peran robot selama rapat juga menjadi

topik serius dan wajib untuk diatur keberadaannya.

Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti ingin

mengetahui lebih lanjut sejauh mana newsroom Beritagar.id dalam menentukan

konten untuk berita yang ditulis dengan robotics journalism. Terkait dengan hal

tersebut, maka judul yang akan diajukan peneliti untuk rencana penelitian ini adalah

: “FENOMENOLOGI ROBOTICS JOURNALISM DALAM NEWSROOM

MEDIA BERITAGAR.ID”

1.2 Rumusan Masalah

Kemunculan dari adanya Robotics Journalism membuat publik terbagi

menjadi dua bagian, mereka yang pro dengan adanya fenomena tersebut serta

mereka yang kontra dengan adanya robot dalam dunia jurnalistik. Perdebatan dalam

newsroom dalam menentukan konten yang akan dibuat pun menarik untuk diteliti.

Dalam menentukan konten dalam suatu media penting adanya kita

mengetahui tentang pertimbangan apa yang dibahas dalam newsroom. Kebijakan

media dalam mengatur robotic journalism dengan wartawan media tersebut juga

perlu diketahui karena penting untuk diteliti karena ke depannya tentu masing-

masing media akan memanfaatkan teknologi ini.


1.3 Pertanyaan Penelitian

1. bagaimana newsroom Beritagar.id dalam menentukan konten yang dibuat

oleh Robotic Journalism?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui bagaimana newsroom Beritagar.id dalam menentukan

konten yang dibuat oleh Robotic Journalism.

1.5 Signifikansi Penelitian

1.5.1 Signifikansi Akademik

Sebuah penelitian yang berguna apabila hasil penelitian

tersebut dapat digunakan dan bermanfaat bagi orang lain, terutama

mereka yang ingin fokus membahas dan mengembangkan topik

mengenai penelitian yang sedang dilakukan. Penelitian ini

diharapkan mampu membantu serta menjadi bahan rujukan bagi

mereka yang ingin membahas dan mengetahui lebih lanjut mengenai

robotics journalism.

1.5.2 Signifikansi Praktis

Sebuah penelitian diwajibkan untuk dapat berguna bagi

mereka yang memanfaatkan subjek yang diteliti. Dengan adanya

penelitian ini, sekiranya mampu menjadi sumber referensi bagi

mereka yang memanfaatkan peran dari robotics journalism. Dengan


begitu, kegunaan dari robotic journalism dapat bermanfaat bagi

khalayak luas.
BAB 2

LITERATURE REVIEW

2.1 Riset Terdahulu

Penelitian mengenai penentuan konten oleh newsroom media

beritagar.id dalam artikel yang dibuat oleh robot memerlukan penelitian lain

untuk menjadi bahan referensi serta mengembangkan penelitian lainnya. Maka

dari itu dipilih lima penelitian terdahulu untuk mendukung penelitian ini.

Penelitian pertama oleh Mutia Rahmi Pratiwi. Seorang mahasiswa

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Dian Nuswantoro ini membuat

penelitian dengan judul “Peran ICT bagi Organisasi Media Massa dan Budaya

Masyarakat”. Peneliti menggunakan penelitian tersebut untuk menjadi dasar

mengenai peran ICT bagi media massa jaman sekarang. Perkembangan

teknologi turut serta mengubah budaya dalam mengorganisir media tempat

mereka bekerja. Perkembangan teknologi dan komunikasi didasari menjadi

faktor utama budaya tersebut berubah. Perbedaan struktur organisasi di media

online dikatakan berbeda dengan struktur organisasi yang dimiliki media

konvensional. Pembagian jobsdesk yang berbeda yaitu media konvensional

lebih jelas jam kerjanya dan sudah diatur dalam peraturan yang sudah berlaku

dan disepakati bersama. Sedangkan pada media online lebih bersifat fleksibel

dan situasional.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Firsta Putri Nodia mahasiswa asal

Universitas Bakrie. Ia membuat penelitian dengan judul “Penerapan Integrated

Newsroom pada Manajemen Redaksi Beritasatu Media Holdings”. Yang saya


kutip dalam penelitian tersebut adalah mengenai penerapan Integrated

Newsroom-nya. Kondisi tersebut kurang lebih sama dengan penelitian yang

peneliti lakukan. Perbedaannya adalah fokus medianya. Kemajuan teknologi

komunikasi dan informasi menjadi latar belakang utama yang menjadi faktor

kenapa harus dilakukan penelitian tersebut. Tren terjadinya konvergensi media

dengan terintergrasi-nya fungsi teknologi dan meluasnya penyatuan beragam

platform di industri media menjadi faktor pendukung kenapa penelitian ini

dilakukan. Penemuan dalam penelitian tersebut adalah praktik konvergensi

dalam single newsroom terlihat dengan adanya kemampuan untuk berbagi

konten antara beberapa media dengan fasilitas keranjang berita bersama. Hal

tersebut menyebabkan konsep mengenai sumber daya bersama, promosi silang,

pemimpin, dan alur kerja lebur menjadi satu.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Lamia Putri Damayanti seorang

mahasiswa dari S1 Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta.

Dengan judul penelitian “Praktik Jurnalisme pada Situs Kurasi Berita (Studi

Kasus Praktik Jurnalisme Berbasis Teknologi Artificial Intelligence pada Situs

Beritagar.id)”. Dalam penelitiannya disebutkan bahwa akibat dari penggunaan

teknologi artificial intelligence (AI) di beritagar.id telah menciptakan suatu

proses otomatisasi dalam ruang redaksi. Otomatisasi yang dimaksud meliputi

pencarian, pengumpulan, pengolahan, hingga penulisan data menjadi berita.

Penggunaan robot ini membuktikan bahwa saat ini robot tidak hanya dianggap

sebagai media penyampaian pesan akan tetapi sudah menjadi bagian dalam

proses produksi berita. Ia mengungkapkan bahwa hal ini merupakan suatu


inovasi dalam dunia jurnalisme. Walaupun tetap manusia yang memiliki peran

penting dalam mempertahankan tradisi jurnalisme.

Penelitian selanjutnya oleh mahasiswa Program Studi Jurnalistik

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung Indonesia, Atie

Rachmiatie. Ia melakukan penelitian dengan judul “Profil Jurnalis di Era

Reformasi : Studi Kualitatif dengan Pendekatan Sense Making tentang Profil

Sumber Daya Manusia di Media Cetak, Radio, dan Televisi”. Dalam penelitian

ini peneliti lebih ingin melihat mengenai kinerja sumber daya manusia pada

media konvensional yang kurang lebih kinerja sama dengan mereka yang

bekerja di online. Produktivitas dalam produksi berita tentu mempunyai target

tertentu untuk media tempat wartawan tersebut bekerja. Yang membedakan

dari masing-masing media tersebut adalah nuansanya saja. Apabila di televisi

dan radio, unsur suara menjadi begitu penting dengan nilai gambar yang tak

kalah penting apabila kita bekerja di televisi. Hal tersebut juga bisa kita

temukan di media online yang mementingkan gambar, suara, serta tulisan.

Jurnal terakhir dilakukan oleh Aghnia R.S Adzkia mahasiswa Program

Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang mengangkat jurnal

dengan judul “Praktik Multimedia Dalam Jurnalisme Online Di Indonesia

(Kajian Praktik Wartawan Multimedia Di CNNIndonesia.com, rappler.com,

Dan Tribunnews.com”. Dalam jurnal dikatakan bahwa cara penyampaian

pesan melalui media sudah berubah. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan

teknologi informasi yang berkembang dengan begitu pesat. Jurnalisme online

yang menggunakan internet ini menuntut wartawannya untuk bisa menulis,

memotret, membuat berita video, dan berinteraksi lebih jauh dengan audiens
nya. Karakter berita online yang mengedepankan kecepatan dalam

menyampaikan pesan juga menjadi alasan mengapa media online seperti

beritagar.id memerlukan robot untuk proses produksi beritanya. Hal ini

membuat perubahan yang terjadi di ruang redaksi dan cara kerja wartawan

online.

2.2 Newsroom Media

Newsroom dalam suatu media penting keberadaannya karena segala

konten mengenai produk berita suatu media dibahas di sana. Apabila kita

bekerja pada media cetak maka penentuan mengenai headline berita dibahas di

sana. Apabila kita bekerja di media online yang berbasis robot maka penentuan

konten berita-nya pun juga berbeda.

Mereka yang bekerja di media online dituntut untuk dapat

memproduksi berita yang bersifat gambar, suara, dan tulisan. Yang dimaksud

dengan hal tersebut adalah ketika seorang wartawan multimedia dituntut cakap

dan terampil untuk menghasilkan video, tulisan, dan foto dalam sekali

waktu reportase. Saat meliput sebuah peristiwa atau isu, wartawan

multimedia akan mengoptimalkan kemampuan teknologi komunikasi yang

dipunya untuk menghasilkan beragam produk jurnalistik.

Perbedaan karakter masing-masing newsroom dipengaruhi oleh

kebijakan yang ada pada masing-masing media. Beritagar.id yang berbasis

media online memiliki perbedaan dengan media online lainnya. Hal ini juga

dipengaruhi oleh pemimpin tempat media tersebut bekerja.


Kecepatan dalam menyampaikan berita merupakan kelebihan yang

dimiliki oleh media yang berbasis online. Maka dari itu newsroom dalam media

online sangat berhati hati dalam memperoleh data yang mereka terima. Rapat

dalam newsroom untuk menentukan konten seperti apa yang akan mereka

publikasikan kepada khalayak penting untuk dilakukan. Pemilihan topik pun

tidak bisa sembarang. Mereka biasa menentukan tema berdasarkan seberapa

bernilai berita tersebut untuk disebarkan ke khalayak dengan berdasarkan nilai-

nilai dalam jurnalistik.

2.3 Robotic Journalism (Computer-Assisted Reporting)

Produksi suatu artikel berita dapat dilakukan oleh komputer yang

dilakukan dengan menggunakan bilangan algoritma. Penggunaan bilangan

algoritma ini juga bisa mengetahui tema apa yang sering dibaca oleh pembaca

melalui klik yang ia pilih selama membaca suatu artikel di internet. Penulisan

narasi berita menggunakan algoritma komputer ini juga disebut sebagai praktik

computational journalism – yaitu penulisan berita yang dilakukan oleh

Computer Assisted Reporting (CAR).

Eirik Stavelin, dalam disertasinya yang berjudul Computational

Journalism: When Journalism Meets Programming memaparkan lima cara

praktik jurnalisme berbasis perangkat lunak, yaitu jurnalisme presisi (precision

journalism), computer-assisted reporting (CAR), jurnalisme data (data

journalism), jurnalisme database (database journalism), data-driven

journalism, dan computational journalism.


Media beritagar.id memanfaatkan peran dari CAR ini. Media tersebut

menggunakan robot untuk memproduksi berita yang berhubungan dengan

olahraga. Seperti informasi mengenai update skor suatu pertandingan.

Khalayak menuntut untuk segera mengetahui hasil akhir dan statistik mengenai

suatu pertandingan. Semisal pertandingan sepak bola, khalayak ingin

mengetahui berapa skor akhir pertandingan tersebut serta ingin mengetahui

bagaimana presentase penguasaan bola, tendangan mengarah ke gawang,

jumlah pelanggaran dan lain-lain. Maka dari itu, beritagar.id menggunakan

robot untuk menginformasikan data-data tersebut. Tulisan yang dibuat oleh

robot biasa sudah diatur sehingga membosankan untuk dibaca. Akan tetapi data

yang ada di sana bisa dikatakan penting bagi mereka yang tertarik untuk

mengetahui data yang diperoleh.

2.4 jurnalisme Online

Perkembangan teknologi tak bisa dihindari lagi dalam kehidupan

manusia. Kebutuhan yang sangat kompleks saat ini, membuat manusia sulit

untuk menghindari perubahan tersebut. Permintaan akan informasi yang tinggi

membuat masyarakat sangat tergantung dengan internet. Di sini segala sumber

informasi dapat diterima dan diakses. Informasi tersebut bisa diterima oleh

khalayak tanpa perlu waktu lama. Kelebihan dari internet yang mampu

menyajikan informasi dalam waktu yang singkat membuat masyarakat sulit

menghindarinya.

Penyajian informasi oleh media ini merupakan akibat dari adanya

konvergensi media dari konvensional ke online. Media-media besar seperti


CNN, MNC Group, Media Indonesia, dan lain lainnya turut serta meramaikan

pasar online yang begitu luas. Belum didukung oleh media-media baru seperti

Tirto.id, Beritagar.id, dan lain sebagainya turut meramaikan pasar dengan sifat

kemudaan mereka. Berita mengenai infografis dan berita feature yang mudah

diterima akan tetapi berbobot pun memiliki pasar mereka sendiri.

Indonesia termasuk negara yang tergolong aktif di dunia maya. Banyak

nya arus informasi yang masuk membuat pemerintah Indonesia mengawasi

fenomena tersebut. Berbagai macam undang-undang yang mengatur perihal

ITE sudah di sahkan pemerintah dan hal tersebut juga berimbas pada dunia

jurnalisme.

Berita hoax yang menjadi momok yang banyak merugikan masyarakat

Indonesia, sudah mulai berkurang keberadaannya. Banyak dari mereka yang

menyebarkan informasi tersebut dipenjara dan menanggung konsekuensi dari

perbuatan yang telah mereka lakukan.


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sifat dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif karena dasar dari penelitian ini adalah

perlu pengamatan yang cermat atas fenomena yang terjadi yaitu mengenai

robotics journalism. Pengamatan tersebut harus didukung dengan data-data

yang dapat dipertanggung jawabkan serta dapat menjelaskan fenomena yang

sedang diteliti. Dengan mengamati newsroom media Beritagar.id, diharapkan

mampu untuk menjelaskan fenomena baru ini.

Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian kualitatif. Hal ini

dikarenakan dalam penelitian ini, peneliti ingin mengamati mengenai kualitas

dari newsroom media beritagar.id dalam menentukan konten yang dibuat oleh

robotics yang didasari pada Artificial Intelligence (AI).

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fenomenologi.

fenomenologi adalah metode riset dengan menggunakan realitas yang

diperlakukan sebagai fenomena murni dan digunakan sebagai data absolut

(Eagleton, 1983).

Prosedur pada metode fenomenologi diawali dengan bracketing yang

Diartikan secara sederhana sebagai penundaan kesimpulan. Intinya berusaha

memisahkan realitas dengan prasangka (Kuswarno, 2009, h. 10).


Setelah itu dilakukan pemisahan data, validasi dan merangkum hasil

wawancara. Dengan berdasarkan pengalaman yang dialami subyek, penelitian

ini diharapkan mampu memberikan informasi terkait fenomena tersebut. Dan

ke depannya mampu memberikan solusi dari permasalahan yang sedang

dihadapi.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah mereka para jurnalis yang media

tempat mereka bekerja menggunakan robotics journalism. Dipilihnya jurnalis

tersebut karena ia terlibat langsung di dalam newsroom media Beritagar.id.

Setelah itu, hasil dari wawancara dengan subyek penelitian akan

dikembangkan lebih lanjut dengan studi dokumen yang telah diperoleh oleh

peneliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan menggunakan hasil dari wawancara dengan memilih

narasumber salah satu direksi dalam media beritagar.id. Lalu hasil wawancara

tersebut didukung dengan observasi langsung dengan mengamati jalannya

rapat newsroom dalam menentukan konten untuk robotics journalism. Setelah

itu, baru didukung dengan studi dokumen untuk melengkapi penelitian

mengenai konten bagi robotics journalism.


3.5 Teknik Analisa Data

Analisa data penting dilakukan dalam sebuah penelitian. Analisis ini

bisa dilakukan apabila seluruh data terkait sudah diperoleh. Data tersebut

berupa wawancara mendalam dengan narasumber terkait, observasi atau

pengamatan langsung mengenai newsroom beritagar.id, dokumentasi, dan

data-data pendukung lainnya yaitu berupa studi dokumen yang telah di dapat

peneliti. Teknik analisis yang dilakukan adalah dengan mengkaji seluruh data

yang telah diterima. Setelah memperoleh data tersebut, peneliti membuat

kesimpulan dan menjawab rumusan masalah yang sedang diteliti. Kesimpulan

tersebut juga didasari dengan pemahaman peneliti mengenai topik terkait

robotics journalism.

3.6 Uji Keabsahan Data

Penelitian mengenai penentuan konten oleh newsroom dalam media

Beritagar.id ini menggunakan uji keabsahan data cara konfirmabilitas. Maksud

dari konfirmabilitas adalah dalam penelitian ini, peneliti ingin berusaha untuk

membuktikan kebenaran penelitian sesuai dengan hasil wawancara, observasi,

serta studi dokumen yang telah peneliti lakukan di lapangan. Laporan tersebut

selanjutnya akan dilaporkan secara objektif agar orang yang membaca

penelitian ini menjadi paham dan mendapat informasi baru terkait fenomena

robotic journalism.

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian akan dilakukan dalam waktu dekat.


Daftar Pustaka

Adzkia, A. 2015. Praktik Multimedia dalam Jurnalisme Online di Indonesia

(Kajian praktik wartawan multimedia di cnnindonesia.com,

rappler.com, dan tribunnews.com. Terarsip pada

http://journal.uii.ac.id/jurnal-komunikasi/article/view/7489/6528

Cokroaminoto, 4 Januari 2011. Keabsahan Data Penelitian Kualitatif. Dalam

http://www.menulisproposalpenelitian.com/2011/01/keabsahan-data-

penelitian-kualitatif.html

Damayanti, Lamia Putri. 2017. Praktik Jurnalisme pada Situs Kurasi Berita

(Studi Kasus Praktik Jurnalisme Berbasis Teknologi Artificial

Intelligence pada Situs Beritagar.id. Universitas Gadjah Mada.

Yogyakarta: Perpustakaan Pusat UGM. Terarsip pada

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?act=view&buku_id=130072

&mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail&typ=html

Dierick, Laurence. 2017. “Robot Journalism: When Computational Linguistic

Meet Journalism”. Terarsip pada http://www.ohmybox.info/robot-

journalism-issues-and-challenges/

Doll, Meagan. 20 Oktober 2015. “Ethics of robot journalism: How Automated

Insights poses issues for data collection and writing”. Dalam

https://ethics.journalism.wisc.edu/2015/10/20/ethics-of-robot-

journalism-how-automatedinsights-poses-issues-for-data-collection-

and-writing/
Jubilee, Syeba. 17 September 2015. “Beritagar, Media Online Berbasis Data dan

Robot”. Dalam http://www.beritasatu.com/iptek/307817-beritagar-

media- online-berbasis-data-dan-robot.html

Kok, Joost N. dkk. 2009. Artificial Intelligence: Definition, Trends, Techniques,

and Cases. Leiden Institute of Advanced Computer Science. Leiden

University (Netherlands): Eolss Publissher. Terarsip pada

http://www.eolss.net/sample-chapters/c15/e6-44.pdf.

Nodia, Firsta Putri. 2014. Penerapan Integrated Newsroom pada Manajemen

Redaksi Beritasatu Media Holdings. Universitas Bakrie: Jakarta.

Terarsip pada

http://journal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view/566

Rachamiatie, Atie. 2001. Profil Jurnalis di Era Reformasi: Studi Kualitatif

dengan Pendekatan Sense Making tentang Profil Sumber Daya

Manusia di Media Cetak, Radio, dan Televisi. Universitas Islam

Bandung Indonesia: Bandung. Terarsip pada

https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/722/390

Stavelin, Eirik. 2013. Computational Journalism: When Journalism Meets

Programming, Disertasi Departemen Informasi dan Kajian Media

University of Bergen, tidak diterbitkan, terarsip di

http://stavelin.com/uib/ComputationalJournalism_EirikStavelin.pdf.

Bergen: Program Doktoral University of Bergen

Anda mungkin juga menyukai