Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan dan Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
NURUL AISYAH (11180820000019)
SITI KHOFIFAH (11180820000096)
FARID MAULANA MAHMUDA (11180820000119)
JAKARTA
1440 H/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Identitas Nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang
demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuaidengan keunikan, sifat, serta karakter dari bangsa tersebut. Berdasarkan hakikat
pengertian identitas nasional sebagaimana di jelaskan di atas maka Identitas Nasional suatu
bangsa tidakdapat di pisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan
kepribadian suatu bangsa. Identitas adalah tanda pengenal. Begitulah pemahaman yang paling
sederhanatentang identitas, yang diketahui oleh hampir semua orang. Pegertian Identitas
Negara Indonesia adalah pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, filsafat pancasila dan
jugasebagai Ideologi Negara sehingga mempunyai kedudukan paling tinggi dalam
tatanankehidupan berbangsa dan bernegara. Identitas Nasional dijadikan ciri dari suatu
bangsa dan negara tersebut, sehingga identitas Nasional mencerminkan kepribadian suatu
bangsa.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Apa itu identitas nasional dan bagaimana perannya di era global?
2) Apa saja faktor pembentuk dan ancaman identitas nasional?
3) Apa itu urgensi multikulturalisme di dalam identitas nasional?
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memahami Identitas Nasional sehingga dapat menjaga tatanan kewarganegaraan dalam
Berbangsa dan Bernegara.
BAB II
PEMBAHASAN
Kata identitas nasional berasal dari bahasa Inggris, yaitu identity, yang memiliki
pengertian harafiah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau yang
membedakannya dengan yang lain. Dalam term antropologi, identitas adalah sifat khas yang
menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri,
komunitas sendiri, atau negara sendiri. Mengacu pada pengertian ini, identitas tidak terbatas
pada individu semata, tetapi berlaku pula pada pada suatu kelompok. Sementara itu, kata
‘Nasional’ merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar
yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun
nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunan kelompok inilah yang kemudian
disebut dengan istilah identitas nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok
(collective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan pergerakan
yang diberi atribut atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari
kemunculan konsep Nasionalisme.
Bila dilihat dalam konteks Indonesia, identitas nasional merupakan manifestasi nilai
nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan
suku yang dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan
acuan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa
didalam hidup dan berkehidupan bangsa dan bernegara adalah pancasila yang aktualisasinya
tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas.
Faktor pertama yaitu primordial, faktor ini meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga),
kesamaan suku bangsa, daerah asal, dan lain lain. Faktor ini merupakan identitas yang khas
untuk menyatukan masyarakat Indonesia sehingga mereka dapat membentuk bangsa Negara.
Kedua, faktor sakral yaitu kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideology yang
diakui oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideology merupakan faktor sacral
yang dapat membentuk bangsa Negara. Faktor sakral ikut menyumbang terbentuknya satu
nasionalitas baru. Negara Indonesia diikat oleh kesamaan ideologi Pancasila.
Ketiga, tokoh. Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati oleh masyarakat
dapat menjadi faktor yang dapat menyatukan bangsa. Banyak pemimpin yang di anggap
sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu rakyat, dan simbol pemersatu banga. Contohnya
Soekarno di Indonesia, Nelson Mandela di Afrika Selatan.
Keempat, prinsip kesediaan warga untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity). Yang
disebut bersatu ini adalah kesediaan warga untuk setia pada lembaga yang disebut negara dan
pemerintahnya tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, dan agama.
Kelima, sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatukan diri dalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu,
seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidaritas tetapi
juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antara anggota masyarakat.
Ancaman terhadap identitas bangsa adalah pengaruh budaya luar yang tidak sesuai
dengan karakteristik bangsa, seperti hedonisme, konsumerisme, dan materialisme. Adanya
ancaman juga tidak terlepas dari kemajuan tekonologi dan ilmu pengetahuan yang
berkembang pesat di era globalisasi saat ini. Dampak negatif teknologi terhadap identitas
bangsa Indonesia yaitu :
Nilai-nilai negara barat semakin menguasai bangsa Indonesia contohnya, pada zaman
sekarang ini masyarakat Indonesia cenderung berpikir secara individualis, yaitu hanya
berpikir pada dirinya sendiri dan cenderung mengikuti nilai-nilai dari negara Barat lainnya
seperti, pergaulan bebas, cara berbicara dan cara berpikir juga mengikuti orang Barat
alasannya adalah nilai-nilai barat yang cenderung bebas dan praktis yang membuat
masyarakat lebih mengikuti nilai-nilai barat.
Hal ini tentu saja membuat nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang menjadi identitas
bangsa Indonesia juga hilang. Tak hanya mengenai nilai dan moral, cara berpakaian
masyarakat Indonesia saat ini juga lebih mengikuti style ala barat yang terbuka, hal ini tentu
bertentangan dengan cara berpakaian bangsa Indonesia yang sopan dan tertutup.
Demikian juga pada saat membeli suatu produk, masyarakat Indonesia cenderung
lebih memilih produk buatan luar negeri alasannya adalah kualitasnya lebih bagus walau
harganya juga tidak murah dan demi gengsi semata. Teknologi juga dapat menghilangkan
budaya Indonesia yang menjadi identitas bangsa Indonesia seperti, tarian, musik, makanan
dan lain-lainnya.
Pemerintah dan segenap komponen bangsa ini bertanggung jawab atas ancaman
terhadap identitas kita sebagai bangsa. Pemerintah dalam hal ini harus mulai berani menolak
intervensi asing jika hal tersebut jelas-jelas merugikan. Kebijakan harus diarahkan untuk
membangun kemandirian mayarakat serta memotori kekuatan perubahan sosial kapital di
tiap-tiap daerah. Pada saatnya nanti kita sebagai bangsa mampu berdiri tegak dan
membusungkan dada karena mempunyai identitas nasionalnya secara alami. Karena budaya
diyakini memiliki makna aturan dan praktek-praktek khas sendiri yang tidak bisa direduksi
atau dijelaskan semata oleh ketegori,level atau formasi sosial lainnya.
KESIMPULAN
Identitas nasional merupakan manisfestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat dan dalam berbagai askpek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas tertentu
yang membuat bangsa bersangkutan berbeda dengan bangsa lain. Di era globalisasi ini,
identitas nasional sangat berperan penting sebagai pembeda dan tanda oengenal suatu bangsa
diantara bangsa-bangsa lain. Indonesia yang merupakan negara dengan unsur multikultural
ini sangat memerlukan identitas nasional demi menjaga keutuhan dan kerukunan bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Herdiawanto Heri, dan Jumanta Hamdayama. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif
Berwarganegara: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Erlangga.